Anda di halaman 1dari 5

Subtema: Konservasi Air

Mencegah Pencemaran Air Untuk Selamatkan Generasi Masa Depan Bangsa

Rijanita Mariyana

Universitas Negeri Semarang

rijanitamariyana03012001@gmail.com

082331861070

Abstrak

Air Merupakan cair yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup,baik manusia,hewan
,ataupun tumbuhan. Manusia membutuhkan air untuk minum dan memudahkan
aktivitasnya. Perlu diketahui bahwa tubuh manusia terdiri atas 85% air sehingga akan
mengalami dehidrasi apabila kekurangan air. Hewan membutuhkan air untuk minum,ada
juga yang membutuhkan air untuk habitat hidupnya. Sedangkan tumbuhan ,juga
membutuhkan air untuk berfotosintensis dan tempat hidup. Air yang tersedia di
bumi,mencapai 1/3 dari jumlah luas daratan. Hal tersebut makhluk hidup membutuhkan air.
Ia hanya perlu menuju ke tempat-tempat air itu berada. Tempat-tempat air yang ada di bumi
selain laut antara lain sungai ,pantai dan sumber mata air. Namun,Pernahkah kita
menyadari jika persediaan air yang ada di bumi itu semuanya bersih dan layak untuk
digunakan ? Tentu saja tidak. Ada banyak hal yang menyebabkan pencemaran air,salah
satunya yaitu karena ulah tangan manusia. Manusia melakukan kegiatan yang menjadi
penyebab terjadinya pencemaran air. Diantaranya, pembuangan limbah industri ke sungai
ataupun laut tanpa melalui proses Penyaringan ,penebangan pohon,dan membuang
sampah di aliran sungai

Kata Kunci: Air,Manusia,habitat,makhluk hidup dan pencemaran


Subbab 1

Pembuangan limbah industri ke sungai ataupun ke laut tanpa melalui Penyaringan


dapat memberikan dampak yang buruk . Saat ini,banyak para pemilik pabrik yang dengan
sesuka hatinya mendirikan pabrik-pabrik tanpa memikirkan bagaimana membuang limbah
sebagaimana mestinya. Padahal,pemerintah sudah menganjurkan untuk mengolah limbah
dengan benar ketika meminta perizinan untuk membangun pabrik di suatu wilayah. Ada
banyak dari para pemilik pabrik yang berpikir jika limbah hanya dibuang ke aliran sungai
atau ke laut dan selesailah tugas mereka. Menurut orang-orang yang membuang limbah
secara ilegal tersebut,mengatur limbah yang akan dibuang dengan memfiltrasi hanya akan
menambah biaya mahal dalam proses kegiatan produksi dikarenakan alat yang digunakan
untuk filtrasi bukanlah alat yang murah. Meskipun biayanya mahal, tetap saja akan membuat
pengeluaran lebih banyak. Belum lagi jika biaya produksi yang dikeluarkan sangat banyak.
Sedangkan,perolehan keuntungan masih sedikit. Itupun masih belum terhitung biaya yang
akan hilang ketika mengalami kerugian. Selain itu, waktu dalam proses filtrasi limbah
membutuhkan waktu tidak sebentar ada lajur prosesnya. Hal ini akan menghambat kinerja
karyawan,maka akan menambah biaya lagi.Sehingga pembuangan limbah dengan proses
filtrasi hanya akan membuang waktu dan biaya mahal.

Tanpa mereka sadari,dalam limbah yang dibuang terdapat banyak zat yang akan
mencemari air. Zat pencemar tersebut terbagi menjadi zat organik dan zat anorganik. Akan
tetapi, dampak yang timbul dari zat anorganik lebih berbahaya. Zat anorganik itu
diantaranya Arsen (As),Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Merkuri (Hg) (The Indonesia Public
Health Portal:2016). Arsen (As) memiliki sifat yang sangat toksik. Arsen sering digunakan
untuk racun tikus. Apabila terkonsumsi oleh manusia maka akan menimbulkan
anoreksia,kolik,mual,diare atau konstipasi,iceterus,pendarahan pada ginjal dan kanker kulit.
Kadmium (Cd) sangat beracun bagi manusia. Jika dikonsumsi atau dimakan akan
menyebabkan gejala gastrointestinal dan penyakit ginjal. Sedangkan Timbal (Pb) juga
memiliki sifat yang sangat beracun. Saat ini Timbal digunakan untuk meningkatkan oktan
dengan cara mencampurkannya dengan bensin. Penggunaan timbal dahulu sebagai
konstituen di dalam cat dan materai. Dampak yang ditimbulkan dari keracunan Pb akan
muncul gejala antara lain rasa logam di mulut,garis hitam pada gusi, gangguan
GI,anorexia,muntah – muntah, enchepalitis. Pada tingkat keracunan berikutnya
menyebabkan stupor,koma dan kematian.

Berikutnya di sekitar kita tentu tidak asing lagi dengan illegal logging atau
penebangan pohon secara illegal. Namun,disini bukan hanya secara illegal, tapi juga secara
besar – besaran. Apabila hal ini terjadi,maka daerah resapan air akan berkurang. Sehingga,
akan membuat hujan yang turun hanya mengalir tanpa diserap oleh tanah. Kemudian, air
yang turun dengan intensitas yang tinggi akan menyebabkan banjir yang akan merusak
lingkungan. Selain itu, apabila jumlah pepohonan berkurang, maka kandungan
Karbondioksida (CO2) di udara akan meningkat. Jika bertemu dengan Karbon Monoksida
(CO) akan membentuk asam karbonat atau H2CO3. Yang menjadi kandungan dalam hujan
asam. Hujan asam ini akan merusak tanaman.

Yang terakhir yakni membuang sampah di sungai. Tentu merupakan hal yang sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari. Banyak orang yang membuang sampah di sungai
berpendapat bahwa sampah yang dibuangnya akan mudah terbawa arus air, Sehingga
sampah yang dibuang tidak meninggalkan sisa. Jika merenung lebih dalam lagi, sampah
yang dibuang memang tidak meninggalkan sisa, begitu pula dengan zat – zat yang ada
pada sampah tersebut juga akan berpindah. Namun, jika sampah yang menumpuk dalam
jumlah yang banyak akan menimbulkan pengendapan. Nantinya dari pengendapan itu, zat –
zat yang mengurangi kualitas air akan menyebar pada air yang mengalir maupun tidak. Hal
ini tentu membawa dampak buruk bagi Kesehatan manusia. Dan bagi hewan, apabila
termakan sampah – sampah itu, hewan lama – kelamaan akan mati dengan di dalam sistem
pencernaannya penuh dengan sampah. Apabila hewan tersebut dapat dikonsumsi oleh
manusia, maka akan menggangu Kesehatan manusia.

Subbab 2

Dalam permasalahan pencemaran air, solusi yang dapat digunakan antara lain
dengan penggunaan sistem filtrasi bagi limbah industri ,reboisasi dan juga tidak membuang
sampah ke sungai. Sistem filtrasi bertujuan untuk memisahkan padatan tersuspensi dari
dalam air yang diolah. Pada penerapannya sistem filtrasi digunakan untuk menghilangkan
sisa padatan tersuspensi yang tidak terendapkan proses sedimentasi. Sehingga, Zat – zat
dalam limbah yang berbahaya akan berkurang ketika dibuang ke laut ataupun sungai.
Dengan begitu limbah tidak akan mencemari air dengan membawa zat berbahaya.
Namun,kualitas air yang akan berkurang.

Solusi kedua yang dapat digunakan adalah reboisasi. Selain mengurangi hujan
asam, juga akan membuat mata air yang ada tidak akan kotor lagi dan memiliki kualitas
yang layak dikonsumsi. Dalam proses fotosintensis pada tumbuhan,hasil yang dapat
dikonsumsi oleh manusia maupun hewan tidak akan mengandung zat yang berbahaya bagi
Kesehatan.

Sedangkan, untuk solusi terakhir, yakni tidak membuang sampah sembarangan.


Dapat mengurangi zat yang tidak layak bagi Kesehatan yang terkandung dalam air sungai.
Hewan yang hidup di air pun akan hidup dengan baik dalam habitatnya. Dan tidak akan
menggangu ekosistem. Keuntungan yang diperoleh apabila di daerah aliran sungai ataupun
hilir sungai akan dapat menggunakan air yang masih layak untuk dikonsumsi maupun
digunakan.

Subbab 3

Waspada terhadap pencemaran air sangat perlu. Hal ini dikarenakan di zaman
teknologi yang canggih akan banyak penemuan – penemuan yang memungkinkan adanya
pencemaran air. Dlam belum tentu penemu tersebut akan mempertimbangkan cara apa
yang akan ia gunakan untuk menanggulangi limbah dari penemuannya. Maka perlu adanya
pertimbangan sebelum membuat suatu penemuan Baik dari segi bahan, kebermanfaatan
dan dampak bagi lingkungan. Dari segi bahan, apakah bahan tersebut ramah
lingkungan,apakah dapat didaur ulang. Dari segi kebermanfaatan,bagaimana manfaat
penemuan tersebut bagi peneliti maupun masyarakat. Dan dari segi dampak bagi
lingkungan, penemuan yang dihasilkan akan memunculkan dampak seperti apakah bagi
lingkungan sekitarnya. Apakah akan menggangu keseimbangan ekosistem atau tidak.

Air yang ada di bumi perlu dijaga. Pernahkah Anda berpikir sejenak jika di masa
depan tidak ada air ? Atau ada air tapi tidak memiliki kualitas yang layak ? Yang akan
membuat generasi di masa depan serba kewalahan. Mereka kekurangan air, bahkan ada
yang mati karena tidak ada air. Mereka tidak dapat tumbuh optimal. Kurus,kering,bahkan
ada beberapa organ tubuh yang tidak dapat berfungsi dengan baik.

Hal itu akan benar – benar terjadi karena keegoisan manusia di zaman sebelumnya.
Mereka begitu mudahnya menikmati air yang bersih untuk memenuhi kebutuhan. Berfoya –
foya dengan uang dari penjualan air. Mereka tidak menyadari jika ada tempat – tempat yang
mengalami kekeringan begitu lama. Dan orang – orang yang hidup di daerah kekeringan itu
juga akan memiliki generasi di masa depan. Apabila terlalu mengeksploitasi sejak saat ini,
bahkan sampai mengakibatkan pencemaran. Generasi di masa depan tidak akan dapat
menggunakan lagi air sebagai mana mestinya.

Air kehidupan di bumi memiliki peranan yang sangat penting. Bahkan, air memiliki
manfaat yang menjangkau setiap makhluk hidup.Di dalam kehidupan sehari – hari, air
seringkali digunakan berbagai kebutuhan seperti mandi, memasak, mencuci dan lain
sebagainya. Air pun banyak digunakan sebagai sumber penghasil listrik juga
pertanian.Namun, karena penggunaan yang berlebihan dan kerap kali menyalahi aturan,
pencemaran air pun terjadi,sampai – sampai tidak dapat digunakan kembali. Pencemaran
air menjadi masalah serius yang perlu ditanggapi oleh banyak pihak karena dapat
menganggu kehidupan sekaligus ekosistem di bumi.

Kekeringan di Indonesia sudah menjadi sesuatu yang menahun terjadi: menurut data
BNPB, kekeringan adalah bencana terbanyak keempat yang terjadi di Indonesia sejak 1815
hingga 2018 ini dengan 1.875 kasus.Oleh karena itu, konservasi air menjadi penting untuk
dikampanyekan di Indonesia. Konservasi air perlu dilakukan semua orang. Bukan hanya
pemerintah, atau organisasi non-pemerintah, atau kelompok orang tertentu. Tetapi semua
orang.

Konservasi air juga bisa dilakukan dari hal-hal sederhana. Anda bahkan bisa
melakukannya di rumah, dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, apa saja yang Anda lakukan
untuk mulai menggerakkan konservasi air di rumah? Mulai Melakukan Penghematan Air di
Rumah Hal yang paling penting untuk dilakukan dalam usaha konservasi air adalah mulai
melakukan penghematan air di rumah. United States Geological Survey menyebut rata-rata
manusia menggunakan 300 hingga 380 liter air per hari atau setara dengan 16 hingga 20
galon air minum kemasan ukuran 19 liter setiap harinya. Air tersebut digunakan untuk
minum, memasak, mandi, dan lainnya.

Kesimpulan
Konservasi air bisa dimulai dengan menutup keran agar tidak ada air yang terbuang. Ada
banyak hal yang bisa dilakukan di rumah untuk melakukan penghematan air. Pertama,
kurangi penggunaan air yang tidak perlu, seperti jika sedang menyikat gigi atau bercukur,
keran air wastafel ditutup kecuali untuk membasahi sikat gigi atau pisau cukur, dan saat
membasuh muka dan mengambil air untuk berkumur. Kegiatan itu bisa menghemat
beberapa liter air dibanding jika keran air dibuka terus menerus selama aktivitas menyikat
gigi atau bercukur.

jika ada dana berlebih, Anda juga bisa memasang shower agar tidak lagi mandi
menggunakan gayung. Pasalnya, mandi dengan shower bisa menghemat air hingga 65%
dibanding mandi dengan gayung atau berendam.Penggunaan shower itu lebih jauh lebih
efisien ketimbang (menggunakan) bak mandi. Itu sebenarnya mudah sekali dilakukan. Anda
juga bisa mempertimbangkan untuk mengganti mesin cuci lama Anda yang top-load (pintu
atas) dengan mesin cuci front-load (pintu depan), yang lebih hemat air. Berbeda dengan
mesin cuci top-load yang mengharuskan penggunanya memasukkan air yang banyak
hingga semua pakaian terendam agar mesin bisa berputar dengan baik, mesin cuci front-
load tidak memerlukan air yang banyak untuk mencuci karena mekanisme mesin yang
berbeda. Akibatnya, mesin cuci front-load umumnya hanya membutuhkan setengah jumlah
air yang dibutuhkan mesin cuci top-load untuk jumlah pakaian yang sama.

Daftar Pustaka

Artikelsiana. (2015). Dampak Pencemaran Air / Artikelsiana. (online),

http://atikelsiana.id/2015/03/dampak-pencemaran-air-dampak-air.html Diakses pada 10


Maret 2019

Said, Nusa Idaman.2017. Teknologi Pengolahan Air Limbah.Jakarta:Penerbit


Erlangga.

The Indonesian Public Health Portal. (2016). Macam,Jelas dan Karakteristik Zat
Pencemar pada air. (online), http://www.indonesian-publichealth.com/komponen-
pencemaran-air/ Diakses pada 10 Maret 2019

Fatma, D. (2018). 12 Cara Mencegah Pencemaran Air – ilmuGeografi.com. (online),

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/cara-mencegah-pencemaran-air Diakses pada


10 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai