Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ZAT PENGATUR TUMUBH (ASAM ABSISAT)


Dosen Pengampuh:

Disusun:
Muhammad Akbar: 92211407133018
Putra Devaldo Pareallo: 92211407133029
Muhammad Asyari: 92211407133011
Hikmal Apriansyah: 92211407133004
Abdullah Hasan: 92211407133017

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO
TAHUN AJAR 2023/2024

PENGANTAR
asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan sel pada tumbuhan yang
dikaitkan dengan jatuhnya buah, kematian daun, dan dormansi biji. Asam absisat dibuat dari
karotenoid melalui pembelahan oksidatif di dalam organel sel plastida. Asam absisat dibuat di
daun dan akar dewasa tumbuhan lalu diangkut ke jaringan yang memerlukan.

Fungsi hormon asam absisat adalah mendorong dormansi benih dan tunas. Hormon absisat melakukannya
dengan cara menghambat perkecambahan dan mendorong sintesis protein penyimpanan. Sehingga, benih
tidak berkecambah sebelum lingkungan berada dalam kondisi yang optimal.

PENDAHULUAN
pertanian organik penting untuk perbaikan ekosistem pertanian yang kian rusak terpapar
bahan sintetik atau kimiawi seperti pestisida. Bahkan dimasa pandemi covid 19 saat ini
kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat juga meningkat.Seperti
dilansir Menurut International Federation of Organic Agriculture Movementsbahwa pertanian
organik merupakan sistem pertanian holistik yang mendukung dan mempercepat biodiversit,
siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Atau dapat pula dikatakan pertanian organik adalah
kegiatan bercocok tanam yang ramah lingkungan dengan cara meminimalisasi dampak
negatif bagi alam sekitar. Sementara ciri pertanian organik adalah : 1) menghindari
penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika; 2) menghindari penggunaan pestisida kimia
sintetis; 3) menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh (growth regulator) dan pupuk
kimia sintetis dan 4) menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis
dalam makanan ternak. Sejalan dengan perkembangan ini, maka upaya mencari bahan-bahan
sumber Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) alami terus dilakukanuntuk menggantikan ZPT sintetik.
ZPT sintetik selain harga yang cukup mahal juga memiliki efek samping jika digunakan.
Berdasar sejumlah penelitian diketahui bahwa ZPT alami bisa didapatkan dari bahan yang
mudah ditemukan di sekitar masyarakat. Sehingga ini menguntungkan bagi masyarakat
karena bahan baku yang mudah ditemukan.Hal ini bisa pula menjadi solusi bagi rumah
tangga untuk bertani secara organik di lingkungan rumahnya. Penyusunan tulisan ini
bertujuan untuk menjelaskan potensi beberapa bahan hayati untuk dimanfaatkan sebagai ZPT
alami dan mengetahui senyawa ZPT yang terkandung didalamnya.
Air merupakan salah satu faktor pembatas utama dalam pertumbuhan tanaman.
Kemampuan tanaman untuk hidup pada kondisi kekurangan air merupakan keberhasilan
suatu tanaman untuk menyesuaikan diri. Cara kerja dari asam absisat ini seperti merangsang
penutupan stomata pada waktu kekurangan air, mempertahankan dormansi dan biasanya
terdapat di daun, batang, akar, buah berwarna hijau. (Waterland et al., 2010). Pengangkutan
hormon ABA dapat terjadi baik di xilem maupun floem dan arah pergerakannya bisa naik
atau turun. Transportasi ABA dari floem menuju ke daun dapat dirangsang oleh salinitas
(kegaraman tinggi)
Ubi kayu termasuk tanaman hasil introduksi yang berasal dari negara Brazil. Ubi kayu
termasuk tanaman perdu kaya karbohidrat dari keluarga Euphorbiaceae yang dikenal luas
pemanfaatannya mulai dari daun sebagai sayuran dan umbinya dapat dijadikan bahan pangan,
pakan, dan industriSeleksi terhadap 107 koleksi ubi kayu milik Kebun Plasma Nutfah–Puslit
Bioteknologi, LIPI menunjukkan adanya sifatsifat unggul. Dua genotipe ubi kayu yang
unggul tersebut diantaranya adalah Kuning dan Gajah. Keunggulan dari masing-masing
genotipe Kuning dan Gajah adalah kandungan beta karoten dan produksi yang tinggi. Beta
karoten merupakan prekursor vitamin A yang berfungsi untuk imunitas, kesehatan mata dan
kulit. Kandungan Vitamin A dalam ubi kayu genotipe Kuning sebanyak 385 IUPemenuhan
bibit ubi kayu unggul kaya beta karoten dapat dicapai melalui teknik kultur jaringan. Teknik
perbanyakan bibit ubi kayu melalui teknik in vitro ini memiliki kelebihan dibanding
perbanyakan secara konvensional. Bibit hasil kultur jaringan memiliki keunggulan
dibandingkan tanaman konvensional antara lain dapat mengatasi inkompatibilitas, sifatnya
sama dengan induknya, jumlah tanaman yang dihasilkan banyak, hemat tempat, hemat biaya,
dan ketersediaan sepanjang musim.
PEMBAHASAN
A. POTENSI BAHAN-BAHAN HAYATI SEBAGAI SUMBER ZAT PENGATUR
TUMBUH (ZPT) ALAMI
Zat pengatur tumbuh (ZPT) bisa disamakan dengan fitohormon yaitu zat organik
yang mempengaruhi perkembangan tanaman dan umumnya aktif pada konsentrasi
rendah. fitohormon adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara, baik yang terbentuk
alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil dapat mendorong,
menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan dan atau pergerakan tumbuhan.
Terdapat lima kelompok utama ZPT yaitu auksin, sitokinin, giberelin, etilen (etena, ETH),
dan asam absisat. Namun belakangan diketahui ada penambahan beberapa jenis yang baru.
Diantaranya kelas brasinosteroid, asam jasmonat, oligosakarin dan sistemin yang telah
Sedang beberapa lainnya seperti fusikosin analogalami dan fitotropin masih sedang
diidentifikasi berhasil dikarakterisasi. Asam absisat (ABA) berperan dalam menghambat
pertumbuhan; merangsang penutupan stomata pada waktu kekurangan air, mempertahankan
dormansi. Mekanisme kerja setiap hormon biasanya lebih dari satu. Fitohormon mempunyai
efek ganda yangtergantung pada tempat aktifitas, konsentrasinya, dan stadia perkembangan
tumbuhannya masuknya zat pengatur tumbuh ke dalam sel tanaman akan menstimulasi
terjadinya pompa ion H+ ke dinding sel tanaman. Kondisi ini akan mengaktifkan sejumlah
enzim diantaranya enzim pektin metilase yang berperan dalam memecah ikatan pektin dengan
ion Ca2+. Akibatnya dinding sel akan mengalami pelenturan dan elongasi. Air yang masuk ke
dalam tanaman akan menyebabkan sel membentang sehingga berdampak pada pertumbuhan
sekunder seperti pertambahan jumlah dan ukuran sel.

B. Kandungan Asam Absisat dan Kalium Sebagai Indikator Cekaman


Kekeringan pada Kedelai
Asam absisat (ABA) merupakan hormon tumbuh yang tersebar diseluruh bagian tubuh
tanaman terutama di daun dan akar, jumlahnya semakin meningkat bila tanaman mengalami
kekurangan air. ABA yang terdapat di daun khususnya pada sel penjaga mengendalikan
proses penutupan stomata, sehingga secara fisiologi tanaman yang mengalami kekurangan air
akan mengalami proses penutupan stomata, analisis korelasi menunjukkan bahwa kebutuhan
air pada tanaman kedelai berhubungan erat dengan kadar asam absisat, kadar ABA semakin
meningkat seiring dengan menurunnya perlakuan persentase kebutuhan air (r = - 0,99),
selanjutnya hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kebutuhan air pada tanaman
berpengaruh terhadap kadar asam absisat dengan nilai R2 = 0,98 (Gambar 1).
Tabel 2 menjelaskan bahwa tingkat pemberian air yang semakin kecil maka kandungan asam
absisat dalam daun semakin tinggi. Tanaman yang mengalami cekaman kekurangan air terjadi
pemicuan proses biosintesis ABA (Abcisic Acid). Proses tersebut terjadi karena pada suasana
kekurangan air proses oksidasi di dalam protoplas berlangsung secara terus menerus (Bray,
1988). ABA merupakan hormon yang disintesis di dalam akar dan ditranslokasikan ke daun,
dan mungkin juga disintesis oleh sel penjaga itu sendiri (Assman & Shimazaki, 2009)
Tanaman yang mengalami kekurangan kalium akan mempengaruhi efisiensi fotosintesis.
Disamping itu kalium berperan penting dalam translokasi hasil fotosintesis dalam tubuh
tanaman. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tingkat pemberian air pada tanaman
kedelai berpengaruh nyata terhadap kandungan K+ tanaman.

Gambar diatas menunjukan bahwa tanaman kedelai yang mengalami cekaman kekurangan air
kandungan K+ dalam tanaman akan semakin menurun. Tanaman yang mengalami cekaman
kekurangan air terjadi pemicuan proses biosintesis ABA (Abcisic Acid). Hasil analisis regresi
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat antara kandungan kalium dalam tanaman
dengan kandungan asam absisat dalam daun (R2 = 0,99). (Gambar 3). Selama terjadi
kekurangan air, tanaman kedelai akan banyak mengalami kehilangan K+ hal ini disebabkan
didalam stomata daun kedelai banyak mengandung ABA yang dapat menghambat kerja
pompa proton, sehingga aliran K+ dalam plasma terhambat dan menyebabkan K+ merembes
keluar, turgor berkurang, stomata menutup.

C. Pengaruh Beragam Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Induksi Kalus Organogenik


Dari Ubi Kayu
Eksplan petiol dan daun muda dari genotipe ubi kayu Gajah dan Kuning yang dikulturkan
pada berbagai media MS dengan penambahan ZPT secara tunggal (kinetin, NAA dan 2,4-D)
pada dua konsentrasi yang berbeda (8 dan 10 mg L-1) ataupun tanpa ZPT selama penelitian
berlangsung 30 hari ternyata memberikan respon perkembangan organogenesis yang
beragam. t bahwa pembentukan kalus terjadi di semua jenis media perlakuan termasuk
kontrol, meskipun jumlah kalus yang dihasilkan berbeda-beda pada setiap eksplan. Rata-rata
jumlah kalus yang terbentuk lebih banyak pada media dasar denga penambahan ZPT
dibanding pada media kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terbentuknya kalus sangat
dipengaruhi oleh keberadaan ZPT. Adanya hormon endogen dalam eksplan dapat
mendorong terbentuk kalus pada media kontrol. Hormon endogen tersebut memacu
pembelahan sel dan mengatur pertumbuhan serta perkembangan tanaman.

Sedangkan kinetin termasuk sitokinin yang berperan dalam proses pembelahan sel dan
pembentukan tunas (Sari, 2013) sehingga jumlah kalus yang terbentuk pada eksplan dari
kedua genotip ubi kayu tergolong rendah. Jenis eksplan juga berpengaruh terhadap respon
pembentukan kalus dari genotip ubi kayu yang diuji. Jenis eksplan petiol memberikan rata-
rata pembentukan kalus paling tinggi dibanding daun muda pada sebagian besar jenis dan
konsentrasi ZPT. Pembentukan kalus tertinggi pada genotipe Kuning dan Gajah hampir
sebagian besar berasal dari eksplan petiol yang dikulturkan di media dengan penambahan 2,4-
D pada konsentrasi 8 dan 10 mg L-1. Pada eksplan daun muda, perlakuan 2,4-D dengan
konsentrasi 8 mg L-1 dapat meningkatkan jumlah kalus lebih banyak dibandingkan
konsentrasi 10 mg L-1 ataupun penggunaan ZPT lainnya. Proses pembentukan
organogenesis pada eksplan ubi kayu secara in vitro dapat terjadi secara langsung ataupun
tidak langsung. Proses organogenesis pada kultur in vitro dari eksplan daun ubi kayu tidak
diawali dengan pembentukan kalus tapi langsung membentuk organ tanaman berupa tunas
atau akar selanjutnya menjadi tanaman lengkap
Berdasarkan Gambar 2, dari eksplan daun langsung muncul organ berupa akar yang diduga
berasal dari sel-sel prokambial yang terinduksi karena adanya penambahan ZPT auksin dan
sitokinin pada konsentrasi tertentu. Selaras dengan hasil penelitian organogenesis pada
tanaman pamelo yang menunjukkan bahwa eksplan daun pamelo tersebut langsung
membentuk akar adventif saat diinduksi pada media MS0. , penambahan berbagai ZPT
dengan konsentrasi berbeda menunjukkan respon tunas yang terbentuk dari kalus
organogenik tidak berbeda nyata pada ubi kayu genotipe Kuning asal eksplan daun muda
maupun petiol. Semua jenis eksplan tersebut dapat membentuk organogenik pada dua jenis
konsentrasi di semua ZPT yang dicoba. Pembentukan kalus organogenik pada eksplan petiol
di media dengan penambahan secara tunggal 2,4-D dan Kinetin dengan konsentrasi yang
sama yaitu 8 mg L-1 merupakan yang paling optimal dibanding konsentrasi yang lebih
tunggu.

DAFTAR PUSTAKA

Muliawati E, Anggarwulan E, Pitoyo A. (2016).jakarta Pengaruh asam absisat terhadap


viabilitas biji sintetis Grammatophyllum scriptum(Orchidaceae) selama masa
penyimpana kering. Bioteknologi.13(1):1-8
file:///C:/Users/asus/Downloads/352-Article%20Text-1088-1-10-20210507.pdf
file:///C:/Users/asus/Downloads/9305-37-58510-1-10-20210712.pdf

Anda mungkin juga menyukai