Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Mataram
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI MIPA/Ganjil
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti ( KI )
KI 1 dan 2

Menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Tuhan YME dan mensyukuri karunia Nya,
perilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggung jawab, dan kerjasama.

KI 4
KI 3
Mengolah, menalar, menyaji, dan
Memahami, menerapkan, menganalisis
mencipta dalam ranah konkret dan ranah
dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
abstrak terkait dengan pengembangan dari
konseptual, prosedural, dan metakognitif
yang dipelajarinya di sekolah secara
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
mandiri serta bertindak secara efektif dan
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya,
kreatif, dan mampu menggunakan metoda
dan humaniora dengan wawasan
sesuai kaidah keilmuan.
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

B. Kompetensi Dasar ( KD ) dan Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK )


No KD Pengetahuan No KD Keterampilan

4.4
Menjelaskan konsep perubahan Menyimpulkan hasil analisis data
3.4
entalpi reaksi pada tekanan tetap percobaan termokimia pada
dalam persamaan termokimia tekanan tetap

IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan


No
Menjelaskan pengertian sistem dan 4.4.1 Menyimpulkan dan menyajikan
3.4.1
lingkungan, energi, dan entalpi. hasil percobaan reaksi endoterm
Menjelaskan reaksi eksoterm dan dan reaksi eksoterm
3.4.2
endoterm

Menjelaskan persamaan
3.4.3
termokimia dan diagram tingkat
energy

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru dan diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan pengertian
sistem dan lingkungan, energi, dan entalpi.
2. Dengan contoh-contoh yang telah disajikan oleh guru siswa mampu menjelaskan
reaksi eksoterm dan endoterm.
3. Melalui penjelasan guru siswa mampu menjelaskan persamaan termokimia dan
diagram tingkat energi.
D. Materi Pembelajaran
1. Sistem dan lingkungan
2. Energi dan entalpi
3. Perubahan entalpi ( ∆H )
4. Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
5. Persamaan termokimia dan diagram tingkat energi
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode dan Model Pembelajaran :
Pertemuan No IPK Metode

I 3.4.1 Discovery learning


3.4.2
3.4.3
II 4.4.1 Diskusi dan praktikum

F. Alat dan Media Pembelajaran


1. Alat
LCD, Laptop, Spidol, Papan tulis
2. Media
LKS ( Lembar Kerja Siswa ), dan Power Point
3. Sumber belajar
Rufaida,Anis Dyah,dkk.2017.kimia peminatan matematika dan ilmu-ilmu alam.
Klaten:PT Intan Pariwara
Watoni, A.Haris.dkk.2016.Kimia untuk siswa SMA/MA Kelas XI Kelom pok
peminatan matematika dan ilmu-ilmu alam.Bandung:YMARA WIDYA

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan I (pertama)
Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu

Guru : 5’
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (relijius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik (disiplin)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi

(4C: Berfikir Kritis dan Penyelesaian Masalah, PPK: Rasa Ingin Tahu)

 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Apakah


yang dimaksud dengan perubahan materi dan reaksi kimia
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
5’

Guru mengajukan pertanyaan : 5’


 Perbedaan apa yang tampak pada gambar tersebut?
 Mengapa perbedaan tersebut dapat muncul?

Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran


yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, 10’
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indicator.
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
II. Kegiatan Inti 55’

 Stimulation

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan


perhatian pada topik materi termokimia dengan cara :

 Guru menyajikan pelajaran tentang termokimia azas kekekalan


energi, sistem dan lingkungan. Peserta didik dengan rasa ingin
tahu mengamati materi pengantar mengenai azas kekekalan
energy. Kemudian, dengan rasa ingin tahu peserta didik
mengamati gambar yang ditayangkan oleh guru yaitu mengenai
gambar air panas yang ada pada system terbuka (gambar a)
system tertutup (gambar b), dan system terisolasi (gambar c). Guru
memberikan bimbingan.
 Guru menampilkan slide yang berisi gambar-gambar reaksi
eksoterm dan endoterm

 Problem statemen
Siswa bertanya kepada guru mengenai tampilan slide yang
ditampilkan mengenai termokimia

 Data Collection
Siswa mendiskusikan tentang termokimia, sistem dan lingkungan,
reaksi eksoterm dan endoterm

 Data processing
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :

 Berdiskusi tentang data dari materi termokimia, sistem


dan lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm.
 Mengolah informasi dari materi termokimia,sistem dan
lingkungan,reaksi eksoterm dan endoterm dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
 Verification
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :

 Perwakilan kelompok menginformasikan hasil diskusinya,


presentasi diikuti dengan tanya jawab antar kelompok
dengan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti,
tidak menyinggung perasaan dan saling menghargai
pendapat teman.

 Generalization

peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang


materi pembelajaran.

 Beberapa kelompok mempresentasikan hasil LKS yang sudah


didiskusikan siswa di dalam kelompok masing-masing secara
bergiliran
 Beberapa siswa dari kelompok lain menanggapi hasil presentasi
LKS dari kelompok penyaji

III. Kegiatan Penutup 10’

1) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari (4C


dan PPK: Kreatif)
2) Guru memberikan tugas pada materi yang telah diajarkan untuk
dikerjakan oleh peserta didik secara individu (PPK: Tanggung Jawab)
Pertemuan II ( kedua )
Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu

I Pendahuluan 15’

Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran (relijius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik (disiplin)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran (peduli)

Apersepsi
(4C: Berfikir Kritis dan Penyelesaian Masalah, PPK: Rasa Ingin
Tahu)

( es mencair ) ( air membeku menjadi es batu )

( pembakaran suatu hidrokarbon )


Motivasi
(4C: Berfikir Kritis dan Penyelesaian Masalah: Menjawab
Pertanyaan Berikut)
Guru “mengundang” peserta didik untuk masuk kepada materi
yang akan dibahas dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan
berikut:
 Perbedaan apa yang tampak pada gambar tersebut ?
 Dari ketiga gambar tersebut, coba kaitkan dengan materi
yang kita pelajari sebelumnya .

a. Memberikan acuan
Guru memberikan acuan dengan menyampaikan bahwa hal-hal
berikut:
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
b. Membuat kaitan antara materi sebelumnya (sistem, lingkungan,
entalpi, reaski eksoterm dan endoterm) dengan materi yang akan
dipelajari
(4C: Berfikir Kritis dan Penyelesaian Masalah: Menjawab
Pertanyaan Berikut)
Kalian telah mempelajari sistem dan lingkungan, reaksi eksoterm
dan endoterm
 Apakah itu sistem dan lingkungan ?
 Apakah itu reaksi eksoterm dan endoterm ?

II Kegiatan Inti 65’

1) Penyajian kelas
 Guru mengulang sedikit materi sebelumnya
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan materi yang belum dipahami (4C: Berpikir Kritis
dan Penyelesaian Masalah, PPK: Kreatif)
2) Team ( Kelompok )
 Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang
heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang
 Guru membagikan nomor kepala kepada masing-masing peserta
didik dan menyampaikan teknik dalam melakukan praktikum
 Guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing
kelompok
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca petunjuk praktikum
 Guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya tentang
petunjuk praktikum (berpikir kritis)
 Peserta didik melakukan praktikum tentang reaksi eksoterm dan
endoterm (4C: Kolaborasi, PPK: Kreatif)
 Peserta didik berdiskusi bersama teman kelompok untuk mengisi
lembar kerja siswa yang telah dibagikan sebelumnya (4C:
Kolaborasi, menyelesaikan masalah, kreatif )
 Siswa mempresentasikan hasil praktikum (komunikasi)
 Guru memberikan tanggapan dari hasil presentasi siswa (umpan
balik)

III Kegiatan Penutup 10’

1) Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil praktikum (4C dan


PPK: Kreatif)
2) Guru memberikan tugas pada materi yang telah diajarkan untuk
dikerjakan oleh peserta didik secara individu (PPK: Tanggung
Jawab)

H. Penilaian Hasil Belajar


N Aspek No IPK Teknik Bentuk Instrume Rubrik
o IPK Penilaia Penilaian n Penilaian
n Penilaian
1 Pengetahuan 3.4. Menjelaska Tes tulis Esay Terlampi Terlampi
1 n r r
pengertian
sistem dan
lingkungan,
energi, dan
entalpi.
3.4. Menjelaska Tes tulis Esay Terlampi Terlampi
2 n reaksi r r
eksoterm
dan
endoterm

3.4. Menjelaska Tes tulis Esay Terlampi Terlampi


3 n r r
persamaan
termokimia
dan
diagram
tingkat
energy
2 Keterampila 4.3. Melakukan Unjuk Pengamata Terlampi Terlampi
n 1 percobaan kerja n dan hasil r r
tentang siswa diskusi
reaksi
eksoterm
dan
endoterm

Mataram, 20 September 2018

Mahasiswa PPL

Laili Hidayati

E1M 015 038


Menyetujui,

Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran

. ROHMATULLOH, S. Pd.
NIP. 19801109 200312 1 001 NIP. 19760607 200604 2 008

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMAN 8 Mataram

HJ. SUPRAPTI, S.Pd. M.Pd.


NIP. 19640618 198602 2 006

Lampiran 1

Materi Pelajaran

Termokimia merupakan ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas
suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika. Termokimia ini mempelajari
hubungan antara energi panas dan energi kimia. Energi kimia merupakan energi yang
dikandung setiap unsur atau senyawa, energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah
semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung dalam suatu
zat disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara entalpi
reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi, dan diberi
simbol ΔH.
Setiap materi mengandung energi yang disebut energi internal (U). Besarnya energi ini
tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahannya. Mengapa energi internal tidak
dapat diukur? Sebab materi harus bergerak dengan kecepatan sebesar kuadrat kecepatan cahaya
sesuai persamaan Einstein (E = mc2). Di alam, yang tercepat adalah cahaya. Perubahan energi
internal ditentukan oleh keadaan akhir dan keadaan awal ( U = Uakhir – Uawal).
1. Sistem dan Lingkungan
Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi dan
berubah selama proses itu berlangsung disebut dengan sistem. Sedangkan hal-hal yang
tidak berubah selama proses berlangsung dan yang membatasi sistem dan juga dapat
mempengaruhi sistem disebut lingkungan. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan,
sistem diagi menjadi tiga macam, yaitu
a. Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi dan
zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya ada reaksi yang
dapat meninggalkan wadah reaksi, misalnya gas. Contohnya yaitu reaksi antara logam
magnesium dengan asam klorida dilakukan pada tabung reaksi terbuka.
Mg (s) + 2HCl MgCl2 (Aq) + H2 (g)
Oleh karena reaksi dilakukan pada tabung terbuka, gas hidrogen yang dihasilkan akan
keluar dari sistem ke lingkungan, dan kalor yang dihasilkan pada reaksi tersebut juga
akan merambat keluar dari sistem ke lingkugan.
b. Sistem tertutup
Suatu sistem yang mana antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi,
tapi tidak terjadi pertukaran materi. Contohnya yaitu reaksi antara logam magnesium
dengan asam klorida dilakukan pada tabung reaksi tertutup.
Mg (s) + 2HCl MgCl2 (Aq) + H2 (g)
Jika reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida encer tersebut dilakukan di
tabung reaksi tertutup dengan rapat, gas hidrogen ( materi ) didalam sistem tidak dapat
meninggalkan ( keluar ) sistem. Akan tetapi, perambatan kalor meninggalkan ( keluar
) sistem tetap terjadi melalui dinding tabung reaksi.
c. Sistem terisolasi
Suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi
antara sistem dengan lingkungan. Contohnya jika reaksi antara logam magnesium
dengan asam klorida encer tersebut dilakukan di tabung reaksi tertutup dengan rapat (
terisolasi ), misalnya didalam penyimpan air panas ( termos ).
2. Energi dan Entalpi
Jika suatu sistem mengalami perubahan dan dalam perubahan tersebut terjadi
penyerapan kalor, sebagian energi kalor yang diserap digunakan untuk melakukan kerja (
w ). Sebagian lain dari energi tersebut disimpan disimpan dalam bentuk energi dalam ( U
). Energi dalam ( U ) adalah total energi kinetik ( Ek ) dan energi potensial ( Ep ).
U = Ek + Ep
Besar energi kinetik dan energi potensial pada sebuah sistem tidak dapat diukur
sehingga besar energi dalam dari suatu sistem juga tidak dapat ditentukan, yang dapat
ditentukan adalah besar perubahan energi dalam suatu sistem.
Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur kalor ( q ) dan kerja ( w ), yang
akan timbul jika suatu sistem bereaksi. Oleh karena itu, perubahan energi dapat dirumuskan
dengan persamaan :
ΔU = q + w
Jika sistem menyerap kalor, q bernilai positif, sedangkan jika sistem mengeluarkan
kalor, q bernilai negatif. Jika sistem melakukan kerja, w pada rumus tersebut bernilai
negatif, sedangkan jika sistem dikenai kerja oleh lingkungan, w bernilai positif.
Besarnya kalor suatu sistem dapat diukur dari perubahan suhu (ΔT ) dan kapasitas kalor (
C ) sistem tersebut.
q = C.ΔT
kerja pada suatu sistem merupakan perkalian antara tekanan ( P ) dengan perubahan volume
( ΔV ).
w = P x ΔV
3. Perubahan Entalpi
Energi dalam yang disimpan suatu sistem tidak dapat diketahui dengan pasti, yang
dapat diketahui adalah besarnya perubahan energi dari suatu sistem jika sistem tersebut
mengalami suatu perubahan. Perubahan yang terjadi pada suatu sistem akan selalu disertai
perubahan energi, dan besarnya perubahan energi tersebut dapat diukur. Oleh karena itu,
perubahan entalpi suatu sistem dapat diukur bila sistem mengalami perubahan.
Sistem dapat mengalami perubahan karena berbagai hal, misalnya akibat
perubahan tekanan, perubahan volume, atau perubahan kalor. Perubahan volume dan
perubahan tekanan dapat disertai perubahan kalor, demikian juga sebaliknya. Jika sistem
mengalami perubahan pada tekanan tetap, besarnya perubahan kalor disebut dengan
perubahan entalpi (ΔH ).
Jika suatu reaksi berlangsung pada tekanan tetap, perubahan etalpinya sama dengan
kalor yang harus dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya agar suhu sistem
kembali ke keadaan semula.
ΔH = qp
Entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena itu, nilai perubahan entalpi
tergatung pada keadaan awal dan keadaa akhir saja, dan tidak tergantung pada bagaimana
proses perubahan itu terjadi atau jalannya reaksi. Nilai peruabahan entalpi (ΔH ) suatu
sistem diyatakan sebagai selisih besarnya entalpi sistem setelah mengalami peruabahan
dengan besarnya entalpi sistem sebelum perubahan dilakukan pada tekanan tetap.
ΔH = H akhir – H awal
4. Reaksi Eksoterm dan Endoterm
a. Reaksi Eksoterm
Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor. Reaksi
panas ditulis dengan tanda negatif.
Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) - 26,78 Kkal
Perubahan entalpi pada reaksi ini digambarkan sebagai berikut:

Menurut hukum kekekalan energi :


b. Reaksi Endoterm
Reaksi yang terjadi ketika berlangsungnya penyerapan panas atau kalor, maka
perubahan entalpi reaksi bernilai positif.
Contoh : 2NH3 N2 (g) + 3H2 (g) + 26,78 Kkal
Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dirumuskan sebagai berikut:

Kesimpulan :Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi,
tapi dengan tanda berlawanan.

5. Persamaan termokimia
Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi yang disertai informasi
tentang jumlah mol zat pereaksi dan hasil reaksi ( ditunjukkan oleh koefisien persamaan
reaksi), dan perubah7an entalpi (ΔH ) yang meyertai reaksi tersebut.
Contoh :
H2 (g) + ½ O2 (g) H2O (l) ΔH = -285,5 kJ
Persamaan termokimia ini menunjukkan bahwa reaksi pembentukan 1mol air
disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 285,5 kJ.
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l) ΔH = -571,0 kJ
Persamaan termokimia ini menunjukkan bahwa reaksi pembentukan 1mol air
disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 571,0 kJ.

Dua contoh tersebut menunjukkan bahwa nilai perubahan entalpi dipengaruhi oleh jumlah
mol zat yang terlibat reaksi. Proses penguapan 1 mol air ( perubahan air dari wujud cair ke
wujud gas ) diperlukan kalor sebesar 44kJ, maka persamaan termokimianya adalah :

H2O (l) H2O (g) ΔH= +44 kJ

Diagram energi menggambarkan besarnya entalpi zat-zat sebelum reaksi dan


entalpi zat-zat hasil reaksi serta besarnya perubahan entalpi (ΔH) yang menyertai reaksi
tersebut. Reaksi pembentukan air dari gas hidrogen dan gas oksigen merupakan reaksi
eksoterm dimana sistem melepas kalor. Hal ini berarti bahwa entalpi gas hidrogen dan gas
oksigen lebih besar dai pada entalpi air. Diagram energinya dapat disimak pada gambar a.

H2 (g) + ½ O2
(g)

ΔH = -285,5 kJ

H2O (l)

Nilai entalpi gas hidrogen dan oksigen lebih besar dari pada entalpi air sehingga
letaknya diatas entalpi air. Sistem mengalami penurunan nilai entalpi sebesar 285,5 kJyang
ditunjukkkan oleh anak panah ke bawah.

Proses penguapan air merupakan proses endoterm dimana pada proses tersebut
diperlukan energi sebesar 44 kJ. Energi diserap oleh air sehingga air berubah menjadi uap
air. Air dalam wujud gas ( uap air ) memiliki entalpi yang lebih tinggi dari pada air dalam
wujud cair, diagramnya dapat disimak pada gambar b

H2O (g)
ΔH = 44 kJ

H2O(l)

Lampiran 2
Pedoman Penilaian sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran (KI 2)

Aspek yang Dinilai


Responsif dan
Bekerjasama
Bertanggung

Komunikatif

lingkungan

No Nama
proaktif
Peduli
jawab
Jujur

1.
2.
3.
4.
5.

Kriteria penilaian:
Nilai : 4 jika 3 indikator terpenuhi
3 jika 2 indikator terpenuhi
2 jika 1 indikator terpenuhi
1 jika tidak ada indikator tepenuhi

Nilai akhir = nilai yang diambil dari nilai yang terbanyak muncul (Modus)

Lampiran 3

Contoh dan Latihan Soal

1. Didalam sebuah gelas, ibu melarutkan 2 sendok makan gula pasir dan satu sendok makan
kopi bubuk. Kemudian ibu memasukkan 200 ml air hangat ke dalam gelas tersebut dan
kemudian diaduk menggunakan sendok sehingga menjadi larutan kopi. Sebutkan sistem
dan lingkungannya
Jawaban :
Sistem ( gula pasir, kopi bubuk, air hangat, larutan kopi )
Lingkungan ( gelas, sendok, udara, dan lain-lain )
2. Dilaboratorium larutan HCl direkasikan dengan larutan KOH dalam sebuah tabung
reaksi.
Jawaban :
Sistem : HCl dan KOH
Lingkungan : Tabung reaksi
3. Sepotong logam magnesium direaksikan dengan asam klorida encer pada sistem terbuka.
Pada reaksi tersebut sistem melepas kalor sebesar 200 kJ dan menghasilkan gas yang
akan menyebabkan terjadinya perubahan volume. Sistem juga melakukan kerja sebesar
50 kJ. Perubahan energi dalam pada proses tersebut adalah....
Jawaban :
Diketahui : q = -200 kJ ( bernilai negatif karena sistem melepas kalor kalor )
w = -50 kJ ( bernilai negatif karena sistem melakukan kerja )
Ditanya : ΔU ?
Jawab :
ΔU =q+w
= (-200 kJ ) + (-50 kJ )
= -250 kJ
4. Sepotong logam kalsium direaksikan dengan asam klorida encer pada sistem terbuka.
Pada reaksi tersebut sistem menyerap kalor sebesar 100 kJ dan menghasilkan gas yang
akan menyebabkan terjadinya perubahan volume. Dalam hal ini, sistem juga dikenai
kerja sebesar 50 kJ. Perubahan energi dalam dalam proses tersebut adalah....
Jawaban :
Diketahui : q = +100 kJ ( bernilai positif karena sistem menyerap kalor kalor )
w = +50 kJ ( bernilai positif karena sistem dikenai kerja )
Ditanya : ΔU ?
Jawab :
ΔU =q+w
= 100 kJ + 50 kJ
= 150 kJ
5. Jika arang ( carbon ) dibakar dengan oksigen menjadi gas karbon dioksida, akan
dilepaskan kalor sebesar 393,5 kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimia dan diagram
tingkat energinya.
Jawaban :
Persamaan termokimia
C (s) + O2 (g) CO2 (g) ΔH = -393,5 kJ/mol
Diagram tingkat energi

C (s) + O2 (g)

ΔH = -393,5 kJ/mol
CO2 (g)

6. Pada peruraian gas amonia menjadi gas nitrogen dan gas hidrogen diperlukan kalor
sebesar 46 kJ tiap mol amonia. Tuliskan persamaan termokimia dan diagram tingkat
energinya
Jawaban :
Persamaan Termokimia
NH3 (g) ½ N2 (g) + 3/2 H2 (g) ΔH = +46 kJ/mol
Diagram tingkat energi

½ N2 (g) + 3/2 H2 (g)


ΔH = +46 kJ/mol

NH3 (g)

7. Diketahui 1 mol NO terurai menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan melepas kalor


90,4 kJ
a. Tuliskan persamaan termokimia
b. Gambarkan diagram tingkat energi
c. Tentukan perubahan entalpi untuk reaksi pembentukan 2 mol zat tersebut dan
persamaan termokimianya

Jawaban :

a. NO (g) ½ N2 (g) + 1/2 H2 (g) ΔH = -90,4 kJ/mol


b. Gambar diagram tingkat energi

NO (g)

ΔH = -90,4 kJ/mol

½ N2 (g) + 1/2 H2 (g)

c. NO (g) ½ N2 (g) + 1/2 H2 (g) ΔH = -90,4 kJ/mol


½ N2 (g) + 1/2 H2 (g) NO (g) ΔH = +90,4 kJ/mol
N2 (g) + H2 (g) 2NO (g) ΔH = +180,8 kJ
Lampiran 4

Format penilaian ranah pengetahuan ( KI 3 )

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan pegertian sistem dan lingkungan. ( skor 15 )


2. Didalam gelas kimia direaksikan amonium klorida padat dengan barium hidroksida padat
sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan gas amonia. Pada reaksi tersebut ternyata suhu
sistem turun dari 25̊ C menjadi 12̊ C. Dari fakta tersebut : ( Skor 30 )
a. Tunjukkan manakah yang menjadi sistem dan lingkungannya.
b. Tentukan apakah reaksi termasuk reaksi edoterm atau eksoterm.
c. Buatlah diagram tingkat energinya.
3. Ke dalam ruangan tertutup dan tekanan tetap direaksikan larutan asam klorida dengan
keping pualam sehingga terjadi reaksi :
CaCO3 (s) + 2 HCl (Aq) CaCl2 (Aq) CO2 (g) H2O (l)
Pada reaksi tersebut dilepaskan 50 kJ kalor pada tekanan tetap 1 atm, volume sistem
bertambah 20 liter. Apabila 1 liter atm setara dengan 101,32 joule, tentukan besarnya
perubahan perubahan energi dalam sitem tersebut. ( Skor 20 )
4. Jika arang ( karbon ) dibakar dengan oksigen menjadi karbon dioksida, akan dilepaskan
kalor sebesar 393,5 kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya dan diagram energinya. (
Skor 15 )
5. Proses perubahan uap air menjadi air merupakan proses eksoterm. Berdasarkan kenyataan
sehari-hari, jelaskan bagaimana suhu udara apabila cuaca akan hujan. ( Skor 20 )

JAWABAN LATIHAN SOAL

1. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan
energi dan berubah selama proses itu berlangsung ( skor 7,5 )
Lingkungan adalah hal-hal yang tidak berubah selama proses berlangsung dan yang
membatasi sistem dan juga dapat mempengaruhi sistem atau hal-hal yang berada diluar
sistem ( Skor 7,5 )
2. a. Sistem : Amonium klorida padat ( NH4Cl ), barium hidroksida padat ( Ba(OH)2 ), barium
klorida ( BaCl2 ), air, dan gas amonia ( NH3 ) ( Skor 10 )
b. Lingkungan : Gelas kimia, udara, dan lain-lain ( Skor 10 )
c. Diagram tingkat energi ( Skor 10 )

BaCl2 (aq) + H2O (l) + NH3 (g)

NH4Cl (s) + Ba(OH)2 (s) ΔH = + atau ΔH > 0

3. Diketahui : CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Melepas kalor 50 kJ, artinya q (-) atau q = -50 kJ.
ΔV = 20 L
1 L.atm = 101,25 J
p = 1 atm
Ditayakan : ΔU = ...?
W = p x ΔV ( Skor 10 )
= 1 atm x 20 L
= 20 L atm
= 2026,4 J
= 2,0624 kJ
Karena sistem melepas kalor, maka W bernilai -2,0624 kJ.
ΔU = q + W ( Skor 10 )
= -50 kJ + (-2,0624 ) kJ
= -52,0624 kJ
4. a. Persamaan termokimia
C (s) + O2 (g) CO2 (g) ( Skor 7,5 )
b. Diagram tingkat energi ( Skor 7,5 )

C (s) + O2 (g)

ΔH = -393,5 kJ

CO2 (g)

5. Suhu udara apabila akan terjadi hujan yaitu suhu udara akan terasa panas. Hal ini
merupakan proses eksoterm. Karena suhu udara panas, maka uap-uap air akan berubah
menjadi cairan sehingga akan turun hujan. ( Skor 20 )
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  x 100
Skor Total

Lampiran 5
Pedoman Penilaian Psikomotor Siswa (KI 4)
Format Penilaian Keterampilan (KI 4)
Melakukan percobaan ( Pertemuan kedua )
1. Indikator Penilaiaan
Aspek 1 Keterampilan menggunakan alat dan bahan

Aspek 2 Keterampilan mengisi table hasil pengamatan

Aspek 3 Keterampilan menyampaikan hasil diskusi dengan komunikatif

Aspek 4 Keterampilan menyusun sistematika penyampaian hasil diskusi

Aspek 5 Keterampilan dalam bertanya atau mengkomunikasikan pendapat

a. Kriteria Skor
Skor Kriteria

4 Sangat Baik

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

No Nama Aspek Penilaian Skor


Siswa Keterampilan Keterampilan Keterampilan Keterampilan Keterampilan
menggunakan mengisi table menyampaikan menyusun dalam
alat dan bahan hasil hasil diskusi sistematika bertanya atau
pengamatan dengan penyampaian mengkomuni
komunikatif hasil diskusi -kasikan
pendapat
1. Doni
2. Dayu
3. Dian

Lampiran 6

Pedoman Penilaian Psikomotor Siswa (KI 4)


Format Penilaian Keterampilan (KI 4) pertemuan kedua

Presentasi Hasil Diskusi


Aspek yang dinilai
Nama Sistematika Kemampuan
Paparan Menjawab Pertanyaan
4 3 2 1 4 3 2 1
Dimas
Anggara
Rozi
Yudi
dst....

Rubrik Penilaian Keterampilan


Presentasi Hasil Diskusi
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF
Aspek No Indikator penilaian sikap

1 Pemaparan runtut
Sistematika
2 Pemaparan jelas
paparan
3 Pemaparan lengkap

1 Menjawab pertanyaan dengan tepat


Kemampuan
menjawab 2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
pertanyaan
3 Menjawab pertanyaan dengan intonasi yang jelas

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai  x4
Skor Total

Lampiran 7

LEMBAR KERJA SISWA

KELOMPOK :

ANGGOTA : 1.

2.
3.

4.

5.

6.

SISTEM DAN LINGKUNGAN


1. Pada saat kalian membakar sampah atau kayu, akan terasa panas disekitarnya kerena dalam
pembakaran tersebut dihasilkan kalor (panas). Namun saat api padam keadaan kembali
normal. Kemanakah kalor hasil dari pembakaran tadi?

2. Prediksi dari ketiga gambar di bawah ini, yang manakah merupakan sistem dan yang mana
merupakan lingkungan !

Gambar 1. Pelarutan garam Gambar 2. Paku yang dicelupkan Gambar 3. Es mencair

dalam larutan Asam Klorida

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Sistem

Lingkungan

3. Dari data no. 2, jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem dan lingkungan!
4. Ketika demam, badan kita menjadi lebih panas dari lingkungan sekitar. Kompres adalah
salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan demam. Manakah yang lebih tepat,
kompres panas ( hangat) atau dingin? Jelaskan jawaban anda!
KUNCI JAWABAN

1. Kalor dari hasil pembakaran kayu bukannya hilang namun diserap oleh molekul – molekul
udara di sekitarnya dan di ubah menjadi energy lain, seperti energy kinetik.
2.
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Sistem Garam Paku Es batu

Lingkungan Air HCl Udara sekitar

3. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau pusat pengamatan yang
kita pelajari perubahan energinya. Sedangkan yang disebut lingkungan adalah segala
sesuatu di luar sistem.
4. Kompres dingin akan lebih tepat karena panas dari tubuh kita akan dilepaskan dari tubuh
kita ke handuk yang dingin yang mana tubuh kita diibaratkan sebagai system dan handuk
dingin sebagai lingkungan sehingga panas tubuh kita akan bisa menurun dengan cepat.
Lampiran 8

Lembar kerja siswa


Reaksi eksoterm dan endoterm

A B
C D

E F

G H
I J

soal

1. Berdasarkan gambar diatas tentukan mana yang termasuk reaksi endoterm dan reaksi
eksoterm? Dan berikan alasan mengapa disebut reaksi tersebut

Lampiran 9

Lembar kerja praktikum

A. Tujuan Praktikum
Menentuan reaksi eksoterm dan endoterm
B. Alat dan Bahan
1. Gelas ukur
2. Termometer batang
3. Spatula
4. Akuadest
5. Gelas beaker
6. Tabung reaksi
7. Kristal CO(NH2)2
8. Larutan HCl
9. Pita Magensium
C. Cara Kerja
1. Ambil 5 ml akuades dengan gelas ukur, lalu masukkan kedalam tabung reaksi.
2. Ukur suhu akuades dengan teliti menggunakan termometer. Catat hasilnya
3. Ambil satu sendok kristal CO(NH2)2 lalu masukkan kedalam tabung reaksi yang
berisi akuades. Aduk campuran hingga hingga seluruh kristal larut sambil ukur
suhunya. Catat hasilnya.
4. Ambil 5 ml larutan HCl dengan gelas ukur, lalu masukkan kedalam tabung reaksi.
Ukur suhu larutan dengan teliti dan catat hasilnya.
5. Potong pita magnesium sepanjang 2 cm, lalu masukkan kedalam larutan HCl di
dalam tabung reaksi. Amati proses yang terjadi dan ukur suhu campuran tersebut.
No Reaktan Suhu awal Suhu akhir Jenis reaksi

1 Akuadest
2 Akuadest + kristal
CO(NH2)2
3 Larutan HCl
4 Larutan HCl + pita
magnesium,

D. Pertayaan
1. Bagaimana perbedaan suhu antara akuades dengan kristal CO(NH2)2 yang
terbentuk dan larutan HCl dengan pita magnesium?
2. Reaksi manakah yang termasuk eksoterm ?
3. Rekasi manakah yang termasuk endoterm ?
4. Tentukan mana yang termasuk diagram reaksi untuk rekasi eksoterm dan
endoterm beserta penjelasan.

E. Kesimpulan
1. Apa kesimpulan dari praktikum ini ?

Anda mungkin juga menyukai