Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas
1. Sekolah : SMAN 1 KOTA JAMBI
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : X / Genap
4. Materi Pokok : Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa
5. Alokasi Waktu : 2x45 Menit (Satu Kali Pertemuan)

B. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.9 Menentukan bilangan oksidasi 3.9.1 Mengamati reaksi oksidasi melalui
unsur untuk mengidentifikasi perubahan pada irisan buah (apel, kentang,
reaksi reduksi dan oksidasi pisang) dan karat besi
serta penamaan senyawa 3.9.2 Menentukan bilangan oksidasi unsur
dalam senyawa atau ion
3.9.3 Mengidentifikasi reaksi reduksi dan reaksi
oksidasi berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengamati reaksi oksidasi berdasarkan perubahan warna pada irisan
beberapa jenis buah (apel, kentang, dan pisang) dan karat besi melalui demonstrasi
yang dilakukan.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian reaksi redoks berdasarkan sejarah penemuannya
3. Siswa dapat menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion
berdasarkan penjelasan yang diberikan.
4. Siswa dapat mengidentifikasi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi berdasarkan
perubahan bilangan oksidasi dari tugas yang diberikan.
5. Siswa dapat menentukan yang bertindak sebagai oksidator atau reduktor berdasarkan
pengertian rekasi redoks.

E. Materi Pembelajaran
1) Factual
Contoh dari reaksi reduksi dan oksidasi yaitu misalnya pada reaksi pengkaratan
pada besi. Akan tetapi, ada pula reaksi reduksi dan oksidasi yang tidak melibatkan
pelepasan ataupun pengikatan oksigen dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, yaitu
reaksi-reaksi antara logam-logam alkali dengan air yang menghasilkan hidroksida
logam dan gas hidrogen. Dalam tata nama senyawa, nama beberapa senyawa dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Konseptual
Definisi reaksi reduksi dan oksidasi yaitu reaksi yang terjadi karena adanya reaksi
pelepasan dan pengikatan oksigen yanf ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi
pada reaksinya. Sedangkan untuk reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan
keterliabatan hidrogen memang sangat terbatas, hanya untuk reaksi-reaksi yang
melibatkan hidrogen didalamnya. Reaski oksidasi dalam hal ini yaitu reaksi yang
melepas hidrogen, sementara reaksi reduksi adalah reaksi yang mengikat hidrogen.
Antara definisi reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pelepasan atau pebikatan
oksigen dengan definisi reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pelepasan atau
pengikatan hidrogen memiliki konsep yang berbanding terbalik. Dalam penataan tata
nama senyawa bilangan oksidasi juga berperan.
3) Prosedural :
 Beberapa contoh reaksi redoks yang melibatkan oksigen:
 N2 (g) + 3H2 (G) 2NH3 (g)
 CO (S) + H2 (G) C(S) + H2O (l)
 Beberapa contoh reaksi redoks yang melibatkan hidrogen;
 2Mg (s + O2 (g)) 2MgO(s)
 Tahapan pemberian nama senyawa.

F. Strategi Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab.

G. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


Media : Power point, Vidio atau Animasi, LKPD.
Alat Pembelajaran : LCD, White board, Laptop.
Bahan Pembelajaran : Bahan Ajar.
H. Sumber Belajar
1. Buku teks kimia SMA
 Jauhari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2009. Kimia 2 (SMA dan MA untuk kelas X).
Jakarta : Esis.
 Sunarya, Y dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia I: Untuk
Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 Utami, B. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan


DEPDIKNAS.
2. Internet halman web http://id.m.wikipedia.org/wiki/Redoks
3. Lembar kerja peserta didik (LKPD)

I. Langkah-langkah Pembelajaran

No Tahap Kegiatan Karakter Waktu

1. Pendahuluan a. Melakukan pembukaan dengan Religios 10


salam pembuka. menit

b. Mengondisikan peserta didik untuk


Religios
siap belajar dengan diawali berdoa
bersama dipimpin oleh salah seorang
peserta didik.

c. Memeriksa kehadiran peserta didik


sebagai sikap disiplin.

d. Menyampaikan tujuan dan manfaat


mempelajari bilangan oksidasi
dalam senyawa atau ion.

e. Menyampaikan indikator pencapaian


kompetensi dan teknik penilaian
yang akan digunakan dalam materi
ini.

f. Memberi motivasi belajar secara


kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional
Contoh :

Manfaat mempelajari materi ini


adalah kita dapat mengetahui reaksi
reduksi dan reaksi oksidasi serta
mampu memberikan contoh dalam
kehidupan sehari-hari.

g. Guru menjelaskan langkah-langkah


pelaksanaan pembelajaran.

2. Inti 65
Stimulation menit
a. Guru memperlihatkan video reaksi Nasionalisme
redoks yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari yaitu, proses
pengkaratan besi yang dibiarkan di
luar ruangan dan video perubahan
warna pada buah apel, kentang, dan
pisang setelah dipotong dan
dibiarkan beberapa saat.

b. Peserta didik mengamati video yang


berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari.
Problem c. Peserta didik diharapkan bertanya Kemandirian
Statement tentang:

1. Mengapa hal tersebut bias


terjadi?
2. Apa hubungan antara proses
dalam video tersebut dengan
materi pelajaran bilangan
oksidasi suatu senyawa atau ion?
3. Apa yang dimaksud dengan
reaksi redoks?

Data a. Guru kemudian mengarahkan


Kemandirian
Collecting peserta didik untuk membaca
literature mengenai reaksi redoks.
b. Guru menjelaskan pengertian reaksi
redoks berdasarkan sejarah
penemuannya, baik berdasarkan
penggabungan dan pelepasan
oksigen, penangkapan dan pelepasan
electron dan penurunana atau
kenaikan bilangan oksidasi unsur.
c. Guru menjelaskan bagaimana
menentukan reaksi yang merupakan
rekasi reduksi atau oksidasi dan
yang bertindak sebagai oksidator
atau reduktor berdasarkan pengertian
reaksi redoks.
d. Guru mengkaitkan antara video yang
tadi ditonton dengan pengertian dari
reaksi oksidasi.
e. Guru membagikan 1lembar soal
pada setiap bangkunya.

Data a. Guru mengarahkan siswa untuk


Processing berdiskusi dengan teman
sebangkunya mengenai soal yang
dibagikan oleh guru
b. Peserta didik mendiskusikan soal
tersebut dan menjawabnya didalam
kertas yang dibagikan tersebut

Verification Peserta didik mengumpulkan jawaban


tersebut pada guru

a. Guru dan siswa bersama sama


Generalization
mendiskusikan jawaban dari soal
yang sudah dikerjakan tersebut
b. Guru mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan apa yang disebut
dengan reaksi redoks dari hasil
pengamatan proses pengkaratan besi,
perubahan warna pada buah apel,
kentang dan pisang yang di potong
serta dari apa yang sudah dijelaskan
oleh guru dan hasil diskusi mereka.

3. Penutup a. Seluruh rangkaian aktivitas Religiositas 15


pembelajaran dan hasil-hasil yang dan menit
diperoleh untuk selanjutnya secara Kemandirian
bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah
berlangsung.

b. Guru memberikan umpan balik


terhadap proses dan hasil
pembelajaran

Contoh :

Guru bertanya :apakah kalian sudah


jelas dengan materi pembelajaran
mengenai perkembangan konsep
reaksi reduksi-oksidasi (redoks) ini ?
Jika sudah, coba jelaskan kembali apa
itu reaksi oksidasi dan reduksi ditinjau
dari pelepasan dan penggabungan
oksigen? Dan seterusnya.

c. Guru menginformasikan rencana


kegiatan pembelajaran untuk kegiatan
berikutnya

d. Guru menutup pertemuan denga


meminta salah satu peserta didik
untuk memimpin doa

e. Guru memberikan salam sebelum


keluara dari ruangan.
J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen


1. Sikap Observasi kegiatan diskusi Lembar Observasi
kelompok Rubrik Penilaian Kinerja
2. Pengetahuan 1. Penugasan - Soal Penugasan
2. Tes Tertulis - Soal pilihan ganda dan soal
uraian
3. Keterampilan ketrampilan dalam menyusun - Hasil kerja portopolio
portopolio

2. Bentuk Penilaian

No Teknik penilaian Bentuk instrument


1 Observasi lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2 Tes tertulis uraian dan lembar diskusi
3 Unjuk kerja lembar penilaian diskusi
4 Portofolio penilaian laporan

3. Instrument Penilaian (Terlampir)


Bentuk instrument-instrumen penilaian
1. Penilaian Sikap
Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X MIPA/2
Topik/Sub Topik : - Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion
- Perkembangan reaksi reduksi-oksidasi
Indikator : 3.9. 1 Mengamati reaksi oksidasi melalui perubahan pada irisan buah
(apel, kentang, pisang) dan karat besi
3.9. 2 Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion

3.9.3 Mengidentifikasi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi


berdasarkan perubahan bilangan oksidasi

Skor
No Aspek yang Dinilai Ket
1 2 3

1 Rasa ingin tahu

2 Ketelitian dalam menggunakan data hasil percoban


dan melakukan perhitungan

3 Ketekunan/ keuletan dalam belajar baik secara


kelompok maupun individu dalam menyelesaikan
masalah yang ada di buku paket.

4 Kejujuran dalam mengolah data untuk membuktikan


hukum-hukum dasar kimia dan dalam menyelesaikan
masalah yang ada dibuku paket.

Rubrik penilaian sikap

No Aspek yang Dimulai Rubrik

1 Menunjukkan rasa ingin tahu 3 : menunjukkan rasa ingin tahu yang


besar, antusias, aktif dalam dalam
kegiatan baik kelompok maupun
individu.

2 : menunjukkan rasa ingin tahu, namun


tidak terlalu antusias, dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh atau kurang antusias dalam
menyelesaikan masalah secara
individu.

1 : tidak menunjukkan antusias dalam


pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok atau individu
walaupun telah didorong untuk terlibat

2 Ketelitian dalam menggunakan 1 : mengamati video/animasi dan


data hasil percobaan dan mengolah data hasil percobaan
melakukan perhitungan sesuai prosedur, dan melakukan
perhitungan secara tepat

2 : mengamati video/animasi dan


mengolah data hasil percobaan
sesuai prosedur, namun perhitungan
kurang tepat.

3 : mengamati video/animasi dan


mengolah data hasil percobaan
sesuai prosedur, tetapi perhitungan
tidak tepat, atau sebaliknya.

3 Ketekunan/ keuletan dalam 3 : tekun/ulet dalam menyelesaikan


belajar baik secara kelompok tugas dengan hasil terbaik yang
maupun individu dalam bisa dilakukan, berupaya tepat
menyelesaikan masalah yang waktu.
ada di buku paket.
2 : berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas, namun
belum menunjukkan upaya
terbaiknya.

1 : tidak berupaya sungguh-sungguh


dalam menyelesaikan tugas, dan
tugasnya tidak selesai.
4 Kejujuran dalam mengolah data 3: menunjukkan kejujurannya dalam
untuk membuktikan hukum- menggunakan data hasil percobaan
hukum dasar kimia dan dalam (data apa adanya) untuk membuktikan
menyelesaikan masalah yang hukum dasar kimia dan menunjukkan
ada di buku paket. kemandirian dalam menyelsaikan
masalah.

2: menunjukkan kejujurannya dalam


menggunakan data hasil percobaan
(data apa adanya) untuk membuktikan
hukum dasar kimia, namun kurang
menunjukkan kemandirian dalam
menyelsaikan masalah (masih
berusaha meminta jawaban
teman/menyontek) terutama pada
kegiatan individu.
1: tidak menunjukkan kejujuran dalam
menggunakan data hasil percobaan
(mengubah data agar sesuai dengan
hukum dasar kimia) dan berusaha
mencari jawaban dari teman lain
dengan cara menyontek untuk
menyelsaikan tugas individu.

𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 PREDIKAT NILAI


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟐 Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60
Jambi, 27 April 2019

Mengetahui
Kepala SMAN 1 Kota Jambi, Guru Mata Pelajaran,

M. Ridwan Aziz, M.Pd. Novianti,S.Pd


NIP.198411192009021005 NIP.199911111344556677
SOAL-SOAL DISKUSI

1. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan


- Oksidasi
- Reduksi
- Oksidator
- Reduktor
2. Menggunakan konsep penggabunggan dan pelepasan oksigen tentukan zat yang
mengalami oksidasi dan reduksi, mana yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor
dari reaksi berikut!
a. PbO(S) + H2(g) Pb(s) + H2O(l)
b. 2CuS(s) + 3O2(g) 2CuO(s) + 2SO 2(g)
3. Menggunakan konsep penangkapan dan pelepasan electron tentukan dengana setengah
reaksi dari reaksi berikut, tentukan mana yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor !
a. Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
b. Cl2(g) + 2Br-(aq) 2Cl-(aq) + Br2(l)
4. Tunjukkan bilangna biloks dari mangan pada
- IonMnO4-
- MnO2
5. Tunjukkan bilangna biloks dari krom pada
- Ion Cr2O22-
- CrO3
- [Cr(Cl)6]3
SOAL-SOAL EVALUASI AKHIR

1. Tentukanlah bilangan oksidasi setiap unsur dalam senyawa ion berikut ini!
a. H2 e. Na2O
b. H2O f. KCl
c. NaH g. NO3-
d. H2O2 h. SO42-
2. Pada reaksi elektrolisis timbal(II)bromide, terjadi reaksi:
Pb2+ + 2e- → Pb
2Br → Br2 + 2e-
Di antara dua proses tersebut, mana proses oksidasi dan proses reduksi? Jelaskan
alasannya!
3. Dari reaksi di bawah ini, tentukanlah oksidator dan reduktor serta perubahan bilangan
oksidasinya!
a. Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
b. 2Na(s) + 3H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)
c. 2Al(s) + 3Cl2(g) → 2AlCl3(s)
d. O2(g) + S(s) → SO2(g)
e. Cu(s) + S(s) → CuS(s)
4. Tentukan nama dari senyawa-senyawa berikut!
a. Cr2O3 e. MnCl2
b. SnO2 f. NiCl3
c. V2O5 g. CuCl3
d. MnO2 h. AuCl3
5. Jelaskan proses penyepuhan logam seng oleh emas, tulis reaksi redoks yang terjasi!
MATERI PELAJARAN

A. Konsep Reaksi Redoks

Reaksi redoks dipandang sebagai hasil dari perpindahan atom oksigen dan
hidrogen. Oksidasi merupakan proses terjadinya penangkapan oksigen oleh suatu zat.
Sementara itu reduksi adalah proses terjadinya pelepasan oksigen oleh suatu zat. Oksidasi
juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya pelepasan hidrogen oleh suatu zat dan
reduksi adalah suatu proses terjadinya penangkap hidrogen. Seiring dilakukannya
berbagai percobaan, konsep redoks juga mengalami perkembangan.

Munculah teori yang lebih modern yang hingga saat ini masih dipakai.

Pada teori ini disebutkan bahwa:

- Oksidasi adalah proses yang menyebabkan hilangnya satu atau lebih elektron dari
dalam zat. Zat yang mengalami oksidasi menjadi lebih
- Reduksi adalah proses yang menyebabkan diperolehnya satu atau lebih elektron oleh
suatu zat. Zat yang mengalami reduksi akan menjadi lebih Teori ini masih dipakai
hingga saat ini. Jadi proses oksidasi dan reduksi tidak hanya dilihat dari penangkapan
oksigen dan hidrogen, melainkan dipandang sebagai proses perpindahan elektron dari
zat yang satu ke zat yang lain (Arifatun Anifah Setyawati, 2009).

B. Reaksi Redoks berdasarkan Penggabungan dan Pelepasan Oksigen


1. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi yang terjadi antara suatu zat dan
oksigen sehingga membentuk senyawa yang mengandung oksigen. Misalnya (Nana
Sutresna, 2007 );
a. Reaksi Pengaratan Besi
Besi (Fe) mula-mula bereaksi dengan oksigen dan uap air menghasilkan
senyawa yang mengandung oksigen (Fe2O3. 2H2O) yang disebut karat.

Reaksinya:

4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)

b. Perubahan minyak goreng menjadi tengik. Reaksi ini disebabkan karena asam
lemak yang ada pada minyak bereaksi dengan oksigen, sehingga minyak tersebut
teroksidasi sehingga berbau tidak enak.
a. Pembakaran; pembakaran kertas, pembakaran lilin, pembakaran minyak tanah,
atau elpiji dalam rumah tangga, dan pembakaran glukosa dalam tubuh.
2. Reaksi Reduksi

Reaksi reduksi merupakan kebalikan dari reaksi oksidasi, yaitu reaksi


pelepasan oksigen dari suatu zat yang mengandung oksigen. Misalnya (Nana
Sutresna, 2007 );

a. Reaksi Fotosintesis
Pada reaksi fotosintesis, tumbuhan menggunakan karbon dioksida, air, dan
matahari untuk menghasilkan zat gula dan oksigen. Reaksinya yaitu;

6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2


b. Reaksi pengolahan bijih besi
Bijih besi mengandung atom oksigen (Fe2O3). Untuk memisahkan oksigen
dari bijih besi, bijih tersebut direaksikan dengan karbon dan dipanaskan. Sehingga
dihasilkan CO2 dan besi murni. Reaksinya yaitu;

2Fe2O3(s) + 3C(s) → 4Fe(s) + 3CO2(g)

C. Reaksi Redoks berdasarkan Bilangan Oksidasi


Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi merupakan nilai muatan atom dalam suatu
molekul atau ion. Biloks atau b.o ini dapat berharga positif atau negatif. Ada atom yang
hanya memiliki satu biloks, ada pula yang memiliki lebih dari satu biloks. Prinsip reaksi
redoks berdasarkan perubahan biloks terkait dengan pelepasan dan penerimaan elektron
dalam suatu reaksi redoks yang menyebabkan perubahan biloks unsur-unsur yang
terdapat di dalamnya. Reaksi redoks terjadi jika dalam reaksi tersebut terjadi perubahan
bilangan oksidasi.

Reaksi auto redoks atau reaksi disproporsionasi yaitu reaksi yang terjadi jika
terdapat satu zat yang mengalami reaksi reduksi sekaligus reaksi oksidasi. Jadi, zat
tersebut mengalami penambahan sekaligus pengurangan bilangan oksidasi (Nana
Sutresna, 2007 ).

D. Pereduksi dan Pengoksidasi

Partikel akan bersifat pengoksidasi bila ia mempunyai kecenderungan menarik


elektron dari partikel lain, yaitu unsur elektronegatif (seperti oksigen, halogen dan H+)
dan senyawa yang mengandung unsur elektronegatif (seperti HNO3). Partikel bersifat
pereduksi bila mempunyai elektron yang terikat lemah, sehingga mudah lepas dan ditarik
oleh partikel lain. Dari sifat periodik unsur diketahui bahwa unsur yang demikian adalah
unsur elektropositif atau logam (Syukri S, 1999).

E. . Bilangan Oksidasi dan Nama Senyawa


Beberapa unsur transisi dapat membentuk senyawa dengan lebih dari satu
bilangan oksidasi. Misalnya besi dapat membentuk dua macam oksida, yaitu fero oksida
(FeO) dan feri oksida (Fe2O3). Nama fero diberikan pada besi dengan bilangan oksidasi
rendah (+2) dan feri diberikan pada besi dengan bilangan oksidasi tinggi (+3).
Permasalahan yang timbul adalah untuk logam yang dapat membentuk senyawa dengan
lebih dari dua bilangan oksidasi. Oleh karena itu, IUPAC membuat aturan tata nama
dengan menunjukkan bilangan oksidasinya. Caranya dengan menambahkan angka
romawi dalam tanda kurung. Sebagai contoh, besi mempunyai dua bilangan oksidasi,
yaitu +2 dan +3 yang disebut sebagai besi (II) dan besi (III), sehingga nama untuk FeO
adalah besi (II) oksida dan Fe2O3 adalah besi (III) oksida (Unggul Sudarmo, 2013).

Anda mungkin juga menyukai