SKRIPSI
Skripsi
Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana
Psikologi
Yang bertanda tangan di bawah ini, Yumi Syahra Triery, dengan disaksikan oleh
tim penguji skripsi, dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya sendiri
dan belurn pemah diajukan untuk memperoleh derajat kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi manapun. Dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulislditerbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat
hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pemyataan, maka saya bersedia derajat
kesarjanaan saya dicabut.
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
berkat rahmat dan karunia-Nya maka peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan Dukungan Sosial dengan Health Belief Model pada Penderita
bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini peneliti berterima kasih
Sriwijaya.
4. Bapak M. Zainal Fikri, S.Psi., MA., selaku dosen pembimbing I, yang telah
untuk saya dari awal pemilihan judul, proses pembuatan proposal hingga
skripsi.
5. Ibu Amalia Juniarly, S.Psi., MA. Psikolog., selaku penguji I dan ibu Marisya
Universitas Sriwijaya.
v
6. Semua Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama
Sriwijaya.
Indiriani, Nurul Miftakhul Jannah, Riri Bonita, Dana Kristina Siburian, Ema
Ria Yulianis, Luthfiyah Firiyal, Fahmi Aulia, Mega Nadisa, Apdella Nisa, M.
Fakri Febrian, Miftahul Rahmi dan Wirza Aufa. Terima kasih karena telah
namun peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan pihak yang membutuhkan dan semoga Allah SWT
membalas segala kebaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu
Peneliti,
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 8
1. Teoritis ......................................................................... 8
2. Praktis .......................................................................... 8
E. Keaslian Penelitian............................................................. 9
vii
3. Sumber Dukungan Sosial............................................. 21
C. Pengobatan Tradisional Herbal .......................................... 22
1. Pengertian Obat Tradisional Herbal............................. 22
2. Penggolongan Obat Trdisional..................................... 23
3. Tujuan Obat Tradisional Herbal................................... 24
D. Diabetes Melitus................................................................. 25
1. Pengertian Diabetes Melitus ........................................ 25
2. Klasifikasi Diabetes Melitus ........................................ 26
3. Dampak Psikologis Diabetes Melitus .......................... 27
4. Penyebab Diabetes Melitus .......................................... 28
E. Hubungan Dukungan Sosial dan Health Belief Model ..... 30
F. Kerangka Berpikir.............................................................. 33
G. Hipotesis Penelitian............................................................ 33
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah................................................................ 45
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian......................................... 47
1. Persiapan Administrasi................................................. 47
2. Persiapan Alat Ukur ..................................................... 47
3. Pelaksanaan Penelitian ................................................. 51
C. Hasil Penelitian .................................................................. 53
1. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................... 53
2. Deskripsi Data Penelitian............................................. 55
3. Hasil Analisis Data Penelitian...................................... 58
D. Pembahasan ....................................................................... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................... 66
B. Saran .................................................................................. 66
1. Bagi Penderita Diabetes ............................................... 66
2. Bagi Anggota Keluarga & Tenaga Kesehatan ............. 66
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................. 67
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN HEALTH BELIEF MODEL
PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI PENGOBATAN
TRADISIONAL HERBAL
ABSTRAK
1
Mahasiswa Program Studi Psikologi FK Universitas Sriwijaya
2,3
Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
xii
CORRELATION SOCIAL SUPPORT TO HEALTH BELIEF MODEL IN PEOPLE
DIABETES MELLITUS AT TRADITIONAL HERBAL MEDICINE
ABSTRACT
1
A student at Study Program of Psychology, Faculty of Medicine,
University of Sriwijaya
2,3
Lecturer at Study Program of Psychology, Faculty of Medicine,
University of Sriwijaya
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bergeser dari penyakit infeksi (TBC, diare dan kekurangan gizi) ke arah
yang memiliki pola gaya hidup (life style) yang tidak sehat diantaranya
1
2
poliuri (penderita sering mengalami buang air kecil terus menerus), mudah
peneliti baca bahwa diabetes melitus dapat dikatakan sebagai silent killer
karena sering tidak disadari oleh penderitanya dan diketahui saat sudah
terjadi komplikasi.
penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi
merasakan adanya gejala diabetes dan akan meningkat dari tahun ke-tahun.
dan tidak ada perubahan terhadap gula darah meskipun sudah lama
jika mengonsumsi obat medis dalam jangka waktu panjang. Alasan lain
pengalaman orang lain serta biaya yang terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat.
4
demikian, justru mayoritas penderita tidak rutin melakukan olah raga, diet,
lainnya.
lelah karena kurangnya energi yang diperoleh jika hanya memakan sedikit
nasi.
sudah jenuh dengan pemeriksaan yang dilakukan karena hal tersebut rutin
belief model menjadi hal yang penting bagi penderita diabetes melitus dalam
mengelola gaya hidup jika ingin merasakan manfaat. Vazini dan Barati
(2014) lebih lanjut menjelaskan hal ini akan terwujud jika individu memiliki
lain, dimana bantuan itu umumnya diperoleh dari orang yang berarti bagi
tanggal 24 Maret 2017 yang beprofesi sebagai guru, subjek bercerita ini
juga memberikan saran dalam pengobatan yang ampuh secara herbal untuk
mengobati penyakit ibu NI karena dari segi fisik sudah terlihat bahwa
penyakit diabetes melitus yang dialami sudah cukup parah dengan adanya
individu peroleh dari keluarga atau orang terdekat yang dapat memberikan
rasa perhatian sehingga timbul rasa nyaman dan diperhatikan. Hal ini
didukung oleh hasil wawancara pada tanggal 17 Maret 2017 kepada salah
tertuju pada sang suami, ini merupakan dukungan emosional yang diberikan
7
kepada bapak AL. Hal di atas sesuai dengan penelitian yang dipaparkan oleh
terbanyak yang paling sering diberikan adalah dari pasangan, keluarga dan
menjalani pengobatan.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan health belief model
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat praktis
a) Pada penderita
sehat.
E. Keaslian Penelitian
dilakukan oleh peneliti dengan judul “Hubungan Health Belief Model dengan
Barat”, yang menggunakan variabel terikat adalah health belief model dan
Coralia (2015). Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah health belief
model, dengan tujuan melihat gambaran HBM pada penderita hipertensi non
HBM yang rendah dan 40% memiliki HBM yang tinggi, subjek meyakini
terletak pada subjek penelitian yaitu penderita hipertensi serta metode penelitian
Adapun penelitin yang dilakukan oleh Tafti, dkk (2015) yang berjudul
yang digunakan sebanyak 110 pasien diabetes di kota Ardakan, Iran dengan
positif pada self-care. HBM juga dapat digunakan untuk merancang dan
health belief model yang dikaitkan dengan self-care pada penderita diabetes dan
Behavior among Type 2 Diabetic Patients” oleh Vazini dan Barati (2014).
behavior masih dalam tingkatan sedang serta komponen HBM yaitu self-
Mengalami Permasalahan Gigi dan Mulut” oleh Sari dan Dewi (2015). Variabel
yang digunakan adalah HBM pada pria yang mengalami permasalahn gigi dan
percaya bahwa akan rentan dan bahaya terhadap penyakit gigi dan mereka
percaya bahwa perawatan gigi bermanfaat. Perbedaan pada penelitian ini adalah
pada subjek penelitian yaitu pria yang mengalami permasalahan gigi dan mulut
Antara Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada Pecandu Narkoba yang
sosial dan kualitas hidup. Subjek penelitian yaitu sebanyak 50 pecandu narkoba
yang sedang menjalani rehabilitas, baik pria maupun wanita dengan metode
positif yang sangat signifikan antrara dukungan sosial dengan kualitas hidup
terletak pada subjek penelitian yaitu pecandu narkoba serta variabel dukungan
dengan Penyesuaian Diri Orang Tua yang Memiliki Anak Autis” oleh Aziz, dkk
(2013). Variabel yang digunakan adalah dukungan sosial dan penyesuaian diri.
12
Subjek merupakan ibu mempunyai anak autis yang sedang menjalankan terapi
product moment dengan hasil menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang
signifikan antara dukungan sosial terhadap penyesuaian pada ibu anak autis.
diri serta subjek penelitian yakni orang tua yang memiliki anak autis.
Sosial dan Kecemasan pada Pasien Diabetes Melitus”. Variabel pada penelitian
ini ada dukungan sosial dan kecemasan dengan subjek penelitian sebanyak 30
dan kecemasan pada penderita diabetes melitus karena dukungan ini sangat
purposive sampling.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Akey dkk (2012) yang berjudul
“Health Belief Model deterrents of social support seeking among people with
melakukan tes Eating Attituteds Test (EAT) sebanyak 34 subjek wanita dan
yang menjadi alasan subjek menolak mencari dukungan sosial dari penyakit
13
eating disorder.
bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti memiliki perbedaan dengan
Abraham, C., & Sheeran, P. (2015). The health belief model. (Research Gate).
Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/290193215.
Akey, J. E., Rintamaki, L. S., & Kane, T. L. (2012). Health belief model
deterrents of social support seeking among people coping with eating
disorders. Journal of Affective Disorders, 145, 246-252. doi :
10.1016/j.jad.2012.04.045.
Astuti, T. P., & Hartati, S. (2013). Dukungan sosial pada mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi (studi fenomenologis pada mahasiswa
fakultaspsikologi undip). Jurnal Psikologi, 12(1), 69-82.
Aziz, A., & Anne, F. (2013). Hubungan antara dukungan sosial dengan
penyesuaian diri orang tua yang memiliki anak autis. Jurnal Talenta
Psikologi, 2(2), 141-160.
Badan POM. (2014). Peraturan kepala badan pengawasan obat dan makanan
republik indonesia no. 12 tahun 2014 tentang persyaratan mutu obat
tradisional.
68
69
Champion, V. L., & Skinner, C. S. (2008). Health behavior and health education
4th edition. San Francisco. CA 94103-1741. Retrieved from
www.josseybass.com
Conner, M., & Norman, P. (2005). Predicting health behavior (2nd ed). London:
Open University Press.
Durant, R. W., Qiana L. B., Andrea L. C., Lynn J. Andreae, Claudia M. H., &
Isabel C. S. (2013). Social support among african americans with heart
failure: is there a role for community health advisors. Heart & Lung, 42,
19-25. doi: 10.1016/j.hrtlng.2012.06.007
Hasan, A., Salmah L., & Rin W. A. (2013). Hubungan antara penerimaan diri dan
dukungan emosi dengan optimisme pada penderita diabetes melitus anggota
aktif PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) cabang Surakarta. Jurnal
Psikologi Universitas Sebelas Maret, 2(2), 60-75.
Janz, N.K, & Becker, M. H. (1984). The health belief model: a dekade later.
health education quartely, 11 (1), 1-47.
Jauhari. (2016). Dukungan sosial dan kecemasan pada pasien diabetes melitus.
The Indonesian Journal of Health Science, 7(1), 64-77.
70
Kuswanda, D. (2017, April). Gaya hidup dominasi penyebab penyakit di tanah air.
Pergeseran pola penyakit. Retrieved from
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/infosehat/17/04/27/op2jgg328
-gaya-hidup-dominasi-penyebab-penyakit-di-tanah-air
Kartal, A., & Ozsoy, S. A. (2007). Validity and reliability study of the turkish
version of health belief model scale in diabetic patients. International
Journal of Nursing Studies, 44, 1447-1458. doi :
10.1016/j.ijnurstu.2007.06.004
Kementrian Kesehatan RI. (2014). Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta Selatan:
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Marquez, B., Elder, J., Arredondo, E., Madanat H., Ji, M., & Ayala, G. (2014).
Social network characteristic associated with health promoting behavior
among latinos. Health Psychology, 33, 544-553. doi : 10.1037/hea0000092
Mary, G. (2011). Health belief model, social support and intent to screen for
colorectal cancer in older african american men. Thesis. The University of
North Carolina: Greensboro
Muhtadi, A. S., & Dasuki S. (2008). Sosialisasi pengobatan herbal dengan strategi
peningkatan pemahaman dan pelayanan terapi secara langsung bagi
warga di windan desa makamhaji kecamatan kartasura kabupaten
sukoharjo. Jurnal Farmasi, 11(2), 138-149.
Mulyani, H., Widyastuti S. H., & Ekowati V. I. (2016). Tumbuhan herbal sebagai
jamu pengobatan tradisional terhadap penyakit dalam serat primbom jampi
jawi jilid i. Jurnal Penelitian Humaniora, 21(2), 73-91.
Nieminen, T., Prattala R., Martelin, T., Harkanen, T., Hyyppa, M., Alanen, E., &
Koskinen, S. (2013). Social capital, health behavior and health: a
population-based associational study. BMC Public Health, 13, 1-11 doi:
10.1186/1471-2458-13-613
Nurfitriyana, R., & Coralia, F. (2015). Health belief penderita hipertensi primer
non compliance di rumah sakit hasan sadikin Bandung. Jurnal
Psikologi Universitas Islam Bandung. ISBN: 978-979-769-324-8
Ogden, J. (2004). Health Psychology (3rd edition). New York. Open University.
Papalia, D.E., & Feldman, R.D. (2014). Melayani perkembangan manusia (edisi
12 buku 1). Jakarta : Salemba Humanika
Ravandi, S. Y., Taslimi, Z., Ahmadpanah, M., & Ghaleiha, A. (2016). Adjustment
to diabetes among diabetic patients: the roles of social support and self
efficacy. Journal Neuro Psyh Pshysio, 3(1), 1-5 doi: 10.17795/ajnpp-
37470.
Rosenstock, I.M., Strecher, V.J., & Becker, M.H., (1988). Social learning theory
and the Health Belief Model. Health Education Quarterly, 15(2), 175-183.
Sari, D. P., Dewi, T. K. (2015). Gambaran health belief model pada pria yang
mengalami permasalahan gigi dan mulut. Jurnal Psikologi Klinis dan
Kesehatan Mental, 4(2), 83-94.
Sundari, S., & Setyawati, I. (2006). The role of family in the self care of patients
with diabetes mellitus at home. Jurnal Mutiara Medika, 6(2), 113-121
Tristiana, R. D., Kusnanto, Widyawati, I. Y., Yusuf A., & Fitryasari R. (2016).
Psychological well being in type 2 diabetes melitus patients in mulyorejo
public health center surabaya. Journal Ners, 11(2), 47-156.
Vazini, H., & Barati, M. (2014). The health belief model and self-care behaviors
among type-2 diabetic patients. Iranian Journal of Diabetes and Obesity,
6(3), 107-114.
Zimet, G. D., Powell, S. S., Farlekartaly, G. K., Werkman, S., & Berkoff, K. A.
(1990). Psychometric characteristic of the multidimensional scale of
perceived social support. Journal of Personality Assessment,
55(3&4), 610-617. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.