Sulit Tidur
Serorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sulit tidur. Pasien
mengatakan ia merasakan sulit memulai tidur sejak 2 minggu yang lalu terkadang ia juga
merasakan nyeri kepala, jantung berdebar dan sulit berkonsentrasi. Ia merasakan gangguan
tersebut muncul secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Pasien merupakan seorang
mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi, namun sudah beberapa bulan ini belum
ada kemajuan, ia sudah mendapat beberapa kali teguran dari dosen pembimbingnya untuk
segera menyelesaikan skripsinya. Pasien merupakan tulang punggung sepeninggal ayahnya,
sehingga ia harus bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupan keluarganya. Pasien juga
mengatakan bahwa teman-teman kuliahnya kini menjauhinya karena dianggap malas dalam
mengerjakan tugas. Pasien merupakan seorang yang pendiam dan jarang menceritakan
masalah yang dialaminya kepada orang lain
STEP 1
-
STEP 2
1. Mengapa pasien mengeluh sulit tidur, disertai nyeri kepala, jantung berdebar, dan sulit
berkonsentrasi secara tiba-tiba tanpa sebab?
2. Bagaimana hubungan antara pasien yang seorang mahasiswa tingkat akhir, tulang
punggung keluarga, pendiam dan jarang menceritakan masalah dengan munculnya
keluhan?
3. Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien tersebut?
4. Bagaimana tatalaksana yang tepat untuk keluhan pasien?
STEP 3 & 4
1. Mengapa pasien mengeluh sulit tidur, disertai nyeri kepala, jantung
berdebar, dan sulit berkonsentrasi secara tiba-tiba tanpa sebab?
Keluhan yang dirasakan oleh pasien merupakan "free floating anxiety" yang dapat
menjadi gejala primer yang mengarah kepada Generalized Anxiety Disorder (GAD) atau
Gangguan Cemas Menyeluruh.
Free floating anxiety mengacu pada rasa takut, takut, atau gelisah yang berkelanjutan
tanpa penyebab tertentu. Sering kali, kecemasan ini terasa digeneralisasi dan bahkan
acak. Misalnya, Anda mungkin merasa gugup tanpa mengetahui alasannya. Atau,
segala sesuatunya mungkin berjalan dengan baik, tetapi Anda masih merasa panik.
Meskipun ini bukan diagnosis khusus, kecemasan mengambang bebas sering menyertai
gangguan kecemasan umum.
Sementara banyak gejala Free floating anxietys dan GAD berpotongan, ada beberapa
perbedaan utama. Untuk memenuhi kriteria GAD, seseorang harus mengalami
kekhawatiran terus-menerus selama setidaknya enam bulan. Tidak ada batasan waktu
khusus untuk Free floating anxietys. Selanjutnya, kecemasan perlu menyebabkan
tekanan klinis, yang berarti mempengaruhi area fungsi lainnya.
Orang dengan GAD sering mengalami kesulitan dalam pekerjaan, sekolah, atau
hubungan interpersonal. Mereka juga mungkin menderita berbagai konsekuensi
kesehatan. Free floating anxiety bebas seringkali merupakan gejala utama GAD.
Namun, kehadiran Free floating anxiety saja tidak selalu menandakan kondisi kesehatan
mental
SKENARIO 1 Page 1
F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
• Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir
setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan yang tidak terbatas atau
hanya menonjol pada keadaan situasi tertentu saja ("free floating" atau mengambang)
• Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
○ Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa di ujung tanduk, sulit
konsentrasi, dsb)
○ Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai)
dan,
○ Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar,
sesak napas, serta keluhan somatic berulang yang menonjol)
SKENARIO 1 Page 2
Mengapa dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab?
Rasa cemas berupakan respon noremal tubuh atas stressor yang diterima, sehingga dapat terjadi
kapan saja tanpa sebab dan waktu yang jelas --> overdrive (berlebihan) --> gangguan cemas
SKENARIO 1 Page 3
2. Bagaimana hubungan antara pasien yang seorang mahasiswa tingkat akhir,
tulang punggung keluarga, pendiam dan jarang menceritakan masalah
dengan munculnya keluhan?
Konflik
Tekanan
Krisis
SKENARIO 1 Page 4
SKENARIO 1 Page 5
3. Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien tersebut?
PPDGJ 3
SKENARIO 1 Page 6
Macam-Macam Gangguan Cemas
SKENARIO 1 Page 7
SKENARIO 1 Page 8
SKENARIO 1 Page 9
4. Bagaimana tatalaksana yang tepat untuk keluhan pasien?
SKENARIO 1 Page 10