• Pasang elektroda pada penjepit las lalu sentuhkan langsung pada permukaan benda yang akan di las untuk menyalakanya.
• Penyalaan las bisa dialkukan juga dengan mengetukkan ujung elektroda ke
permukaan benda kerja. • Setelah melakukan pengelasan cek ujung elektroda,apabila ujung elektroda seperti gambar dibawah ini maka lakukan pengamplasan untung menghilangkan kerak pada ujung elektroda • Apabila tidak menyala ujung elektroda bisa di lakukan pengamplasan.
• Aapabila tidak ada amplas bisa menggunakan kikir.
2. a. Polaritas Penyalaan Las MMA (AC)
Alternating Current (AC)
Cara kerjanya las listrik arus bolak balik tidak memiliki kutup positip dan negatif kaerna keduanya sama, maka dari itu jika letak penyambungannya dibolak balik hasilnya akan tetap sama dan masing-masing kutup akan mendapatkan panas 50 % sehingga bisa terjadi penetrasi normal. b. Polaritas Penyalaan Las MMA (DCEN)
Polarity DCEN (direct current electrode negative)
Cara kerjanya, material dasar atau material yang akan dilas dihubungkan dengan kutub positif (+) dan elektrodenya dihubungkan dengan kutub negatif (-) pada travo las. Dengan cara ini busur listrik bergerak dari elektrode ke material dasar, yang berakibat 2/3 panas berada di material dasar dan 1/3 panas berada di elektroda. Cara ini akan menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak dibanding elektrodenya sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam, polarity ini umumnya dipakai untuk pengelasan GTAW ( gas tungsten arc welding).
c. Polaritas Penyalaan Las MMA (DCEP)
Polarity DCEP (direct current electrode positive)
Cara kerjanya, material dasar disambungkan dengan kutub negatif (-), sedangkan kutup positif (+) dari mesin las dihubugkan dengan elektrodenya. Dengan cara ini busur listrik akan bergerak dari material dasar ke elektrode dan berakibat 2/3 panas berada di elektroda dan 1/3 panas berada di material dasar. Cara ini akan menghasilkan pencairan elektrode lebih banyak dari material induk, sehingga menghasilkan pengelasan penetrasi dangkal.