Anda di halaman 1dari 4

Nama : Afit Ismail Majid

Nim : 5201420004

Prodi : Pendidikan Teknik Mesin

Matkul : Praktek Pengelasan I

Tugas 3

1. Teknik Penyalaan Mesin Las MMA


• Pasang elektroda pada penjepit las lalu sentuhkan langsung pada permukaan
benda yang akan di las untuk menyalakanya.

• Penyalaan las bisa dialkukan juga dengan mengetukkan ujung elektroda ke


permukaan benda kerja.
• Setelah melakukan pengelasan cek ujung elektroda,apabila ujung elektroda
seperti gambar dibawah ini maka lakukan pengamplasan untung menghilangkan
kerak pada ujung elektroda
• Apabila tidak menyala ujung elektroda bisa di lakukan pengamplasan.

• Aapabila tidak ada amplas bisa menggunakan kikir.

2. a. Polaritas Penyalaan Las MMA (AC)

Alternating Current (AC)


Cara kerjanya las listrik arus bolak balik tidak memiliki kutup positip dan negatif kaerna
keduanya sama, maka dari itu jika letak penyambungannya dibolak balik hasilnya akan
tetap sama dan masing-masing kutup akan mendapatkan panas 50 % sehingga bisa
terjadi penetrasi normal.
b. Polaritas Penyalaan Las MMA (DCEN)

Polarity DCEN (direct current electrode negative)


Cara kerjanya, material dasar atau material yang akan dilas dihubungkan dengan kutub
positif (+) dan elektrodenya dihubungkan dengan kutub negatif (-) pada travo las.
Dengan cara ini busur listrik bergerak dari elektrode ke material dasar, yang berakibat
2/3 panas berada di material dasar dan 1/3 panas berada di elektroda. Cara ini akan
menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak dibanding elektrodenya sehingga
hasil las mempunyai penetrasi yang dalam, polarity ini umumnya dipakai untuk
pengelasan GTAW ( gas tungsten arc welding).

c. Polaritas Penyalaan Las MMA (DCEP)

Polarity DCEP (direct current electrode positive)


Cara kerjanya, material dasar disambungkan dengan kutub negatif (-), sedangkan kutup
positif (+) dari mesin las dihubugkan dengan elektrodenya. Dengan cara ini busur listrik
akan bergerak dari material dasar ke elektrode dan berakibat 2/3 panas berada di
elektroda dan 1/3 panas berada di material dasar. Cara ini akan menghasilkan pencairan
elektrode lebih banyak dari material induk, sehingga menghasilkan pengelasan
penetrasi dangkal.

Anda mungkin juga menyukai