(Penelitian Semantik)
Sufiatun Handayani
E-mail : fiahandayani7@gmail.com
Abstract
There are many Indonesian words that have been absorbed from various other languages, including
Arabic. Arabic is even the language most often filtered into Indonesian. This makes the meaning of
words in the Qur'an even narrower in the eyes of Indonesians because they are limited by the
meaning of the Indonesian language. Therefore, it is necessary to conduct a deeper research to find
out fundamentally the meanings contained in the Qur'an so that the book of Jesus knows its
meaning comprehensively. This research can be done in various ways, in this case the author will
describe the semantic research of the word ummah in the Qur'an. With the mention of 64 times in
the Qur'an, the term ummah has various meanings according to the context of the verse. So this
discussion is considered very important to be reviewed.
Abstrak
Ada banyak kata Bahasa Indonesia yang diserap dari berbagai Bahasa lain, termasuk Bahasa Arab.
Bahasa Arab bahkan merupakan Bahasa yang paling sering difiltrasi menjadi Bahasa Indonesia. Hal
ini membuat makna perkata di dalam Al-qur’an justru semakin sempit dalam pandnagan orang
Indonesia karena terbatas oleh makna Bahasa Indonesianya saja. Maka dari itu, perlu diadakan
penelitian lebih dalam untuk mengetahui secara mendasar makna-makna yang terkandung dalam Al-
qur’an sehingga kitab isa mengetahui maksudnya secara komperehensif. Penelitian ini bisa dilakukan
dengan berbagai cara, dalam hal ini penulis akan memaparkan tentang penelitian semantic kata
ummah yang ada dalam Al-qur’an. Dengan penyebutan sebanyak 64 kali dalam Al-qur’an, term kata
ummah memiliki berbagai arti sesuai dengan konteks ayatnya. Maka pembahasan ini dinilai sangat
penting untuk diulas Kembali .
A. Pendahuluan
Term ummah seringkali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari dengan makna umat.
Sehingga dalam fikiran seseorang, kta ummah bermakna hanya sebatas perkumpulan saja.
Jika tidak ada penelitian semantic, maka makna kata ummah akan difahami sesempit itu
oleh masyarakat Indonesia yang disebabkan oleh penyerapan kata-kata Bahasa arab ke
Bahasa Indonesia. Sehingga kata ummah ini tampak tidak penting dalam pengertian ilmiah.
Namun, kalangan sarjana muslim modern Indonesia sudah mulai tertarik perhatiannya pada
penelitian terhadap istilah-istilah yang berasal dari Bahasa arab untuk dikaji lebih dalam lagi.
Sehingga terbentuk makna-makan yang kontekstual sesuai dengan keadaan yang terjadi.
Penulis akan memaparkan beberapa hal terkait dengan makan kata ummah dari segi
semantic. Terntu hal ini menjadi sangat penting terutama dikalangan pelajar calon
cendikiawan muslin yang akan meneruskan penafsiran Al-qur’an sehingga mampu
menafsirkan dengan pendekatan semantic.
B. Pembahasan
Dalam ayat-ayat Al-Qur’an, kata ummah dengan berbagai bentuknya dijumpai sebanyak 57
kata dengan arti yang bervariasi. Dalam penelitian yang penulis lakukan, kata ummah (dalam
bentuk tunggal) terulang sebanyak 49 kali, dan dalam bentuk jama’ sebanyak 8 kali, 2
Pengulangan itu dijumpai dalam 25 surah.
Lalu kata ummah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi “umat”. Menurut Tim
Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, “umat” diartikan dengan: 1. Para penganut
(pemeluk, pengikut) suatu agama, penganut nabi; 2. Makhluk manusia.
Masih banyak lagi tokoh-tokoh yang berpendapat mengenai makna ummah tersebut, yang
kemudian penulis rangkum dengan pendapat dari Esposito, yang tertulis dalam Ensiklopedia
Oxpord Dunia Islam Modern, yaitu :
1. Merujuk kepada kelompok orang yang tidak terbatas, sebagaimana tertulis
dalam Al-Qur’an Surah Al-Qasas/28: 23.
2. Agama tertentu atau kepercayaan sekelompok orang tertentu (QS. Al-
Zukhruf/43: 22-23);
3. Sebuah contoh teladan atau model keimanan (QS. Al-Nahl/16: 120).
4. Pengikut-pengikut nabi (QS. Yunus/10: 47).
5. Sekelompok orang yang menganut agama tertentu (QS. Al-Maidah/5:
48)
6. Sekelompok kecil dari kelompok besar, (QS. Ali Imran/3: 113)
7. Sekelompok orang yang salah di antara penganut nabi, (QS. Al-Naml/27: 83)
8. Masa tertentu (QS. Hud/11: 8).
9. Penciptaan, (QS. Al-An’am/6: 38).
Dari berbagai prespektif tentang makna kata ummah di atas dapat ditarik sebuah
konklusi bahwa kata ummat memiliki arti yang beragam. Tidak seperti yang
diasumsikan banyak orang - terutama- di Indonesia, bahwa kata ummah hanya
berarti umat (kelompok orang) saja. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
tentang makna- makna yang dikandung kata ummah dalam Al-Qur’an.
D. Penelitian Semantik kata Ummah
Setelah melakukan penelitian terhadap keragaman makna kata ummah dalam Al-Qur’an
sebagaimana tersebut di atas, maka penulis dapat membuat sebuah teori tentang penyebab
perubahan makna kata ummah ditinjau dari segi semantik (ilmu tentang makna).
Ibn manzur menjelaskan bahwa lafal ummat juga berarti syariat dan din. Hal ini
bisa dilihat dalam firman Allah:
َث هَّللا ُ النَّبِيِّينَ ُمبَ ِّش ِرينَ َو ُمن ِذ ِرين ِ َكانَ النَّاسُ ُأ َّمةً َو
َ اح َدةً فَبَ َع
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah
mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan... (QS. al-Baqarah: 213)
Makna ayat tersebut adalah انوا على دين واحد55( كmereka berada pada din yang
satu). Dulu manusia pada masa antara Adam dan Nuh mereka adalah kafir
kemudian Allah mengutus para Nabi yang memberikan kabar gembira kepada
orang yang taat dengan surga dan mengancam mereka yang membangkang
dengan neraka
Kata Ummah juga digunakan sekali dalam satu surat yang menunjukan seorang
individu, yaitu Ibrahim dalam kapasitasnya sebagai seorang hamba yang
menyatu di dalam dirinya sekian banyak sifat terpuji. Dari hal ini, beliau
kemudian disebut sebagai ummah, yakni bermakna imam yang diteladani.
]١٢:٤[ ال الَّ ِذي نَ َجا ِم ْنهُ َما َوا َّدك ََر بَ ْع َد ُأ َّم ٍة َأنَا ُأنَبُِّئ ُكم بِتَْأ ِويلِ ِه فََأرْ ِسلُو ِن
َ ََوق
Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat
(kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan
kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, maka utuslah
aku (kepadanya)". (Q.S. Yusuf: 45)
Selain itu juga mengandung makna generasi yang telah berlalu yang berarti
generasi dari waktu yang telah berlalu.
Penutup
Lafal ummah dalam al-Qur’an banyak sekali jumlahnya, baik dalam bentuk
mufradnya, jamanya maupun idafahnya. Makna ummah dalam al-Qur’an juga
ada beberapa macam seperti himpunan atau komunitas, syariat dan din, imam
teladan dan waktu atau masa. Demikian yang bisa penulis paparkan. Terima
kasih penulis sampaikan.
DAFTAR BACAAN
al-Muqdisy, Faudhullah Al-Husni, Fathu al-Rahman li thalbi Ayati al-Qur’an,
Indonesia: Maktabah Dahlan, t.th.
Anis, Ibrahim dkk, Al-Mu’jam Al-Wasith, Mesir: Dar Al-Ma’arif, 1972
Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Esposito, Jhon L., Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, Bandung: Mizan,
2001. Jilid V. Ibn Qutaibah, Ta’wil Musykilat Al-Qur’an, Bairut: Maktabah
Al-‘Ilmiyah, 1981.
Rahardjo, Dawam, Ensiklopedi Al-Qur’an, Jakarta: Paramadina, 2002 Shihab, M.
Quraish, Wawasan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1996
Soetapa, Djaja, Ummah Komunitas Religius, Sosial dan Politis dalam Al-Qur’an,
Yogyakarta: Duta Wacana Universty Press bekerjasama dengan Mitra Gama
Widya, 1991.
Tim Penyusun, Leksikon Islam, Jakarta: Pustazet Perkasa, 1988. Jilid II.