Anda di halaman 1dari 3

Tes Dan Pengukuran

Dilihat dari wujud fisiknya, tes merupakan sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab
dan/atau tugas yang harus dikerjakan yang akan memberikan informasi mengenai aspek
psikologis tertentu berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan atau cara dan hasil
subjek dalam melakukan tugas-tugas tersebut.

Batasan dari definisi ini masih sangat sederhana karena pada kenyataannya tidak semua
kumpulan pertanyaan cukup berharga untuk dinamakan tes. Terdapat banyak syarat kualitas
yang harus dipenuhi oleh rangkaian pertanyaan agar dapat disebut sebagai tes. Terdapat
beberapa definisi mengenai tes, antara lain:

1. Suatu pengukuran yang objektif dan standar terhadap sampel perilaku (Anastasi, 1976).

2. Prosedur yang sistematik guna mengukur sampel perilaku seseorang (Brown, 1976).

3. A systeati proedure for oserig a perso’s ehaior ad desriig it ith the aid of a numerical
scale or a category system (Cronbach, 1970).
Dari berbagai macam batasan mengenai tes, dapat ditarik beberapa kesimpulan
pengertian, antara lain:

1. Tes adalah prosedur yang sistematik, artinya:

a. Aitem disusun menurut cara dan aturan tertentu.

b. Administrasi dan skoring harus jelas dan terperinci.

c. Setiap orang yang menjalani tes harus menerima aitem yang sama dengan kondisi
sebanding (terstandarisasi)

2. Berisi sampel perilaku, artinya:

a. Tetap tidak dapat mencakup seluruh perilaku, hanya sampel perilakunya saja.

b. Kelayakan suatu tes tergantung pada sejauhmana aitem-aitem dalam tes mewakili
secara representatif kawasan (domain) perilaku yang diukur.
3. Tes mengukur perilaku, artinya aitem-aitem dalam tes menghendaki agar subjek
menunjukkan apa yang diketahui atau apa yang telah dipelajari subjek dengan cara
menjawab pertanyaanpertanyaan atau mengerjakan tugas-tugas yang dikehendaki oleh tes.

Sedangkan terdapat beberapa hal yang tidak tercakup dalam pengertian tes, yaitu:

1. Definisi tes tidak memberikan spesifikasi mengenai formatnya, artinya tes dapat disusun
dalam berbagai bentuk dan tipe sesuai dengan tujuan dan maksud penyusunan tes.

2. Definisi tes tidak membatasi materi yang dapat dicakupnya, artinya tes dapat dirancang
untuk melakukan pengukuran terhadap hasil belajar, terhadap kemampuan atau abilitas,
terhadap kemampuan khusus atau bakat, inteligensi, dan sebagainya.

3. Subjek yang dikenai tes tidak selalu perlu dan tidak selalu pula harus tahu kalau ia sedang
dikenai tes, dan subjek tidak perlu tahu aspek psikologis apa yang sedang diungkap dalam
dirinya.

Pengukuran

Pengukuran memiliki arti yang sering dipertukarkan dengan pengertian tes. Sebagian ahli
psikometri membatasi tes sebagai suatu prosedur khusus yang merupakan bagian dari
pengukuran secara keseluruhan. Tyler (1971) mengatakan bahwa pengukuran adalah …assiget
of uerals aordig to rules. Jadi pemberian angka seperti dilakukan dalam tes memang merupakan
suatu bentuk pengukuran.

Ciri pokok pengukuran adalah:

1. Adanya pembandingan atribut dengan alat ukur secara deskriptif.

2. Deskriptif artinya menyatakan hasl ukur secara kuantitatif hanya dengan satuan atau besar
ukurnya saja tanpa memberikan penilaian kualitatif.
Karena tes merupakan alat pengukuran, maka istilah pengetesan sering diganti dengan
istilah pengukuran. Yang terpenting dalam hal ini adalah penggunaan kedua istilah
tersebut dapat dipertukarkan atau saling menggantikan dan kapan kedua istilah tersebut
harus dibedakan agar tidak menimbulkan salah pengertian.

Anda mungkin juga menyukai