Anda di halaman 1dari 11

PENYUSUNAN ALAT UKUR

PSIKOLOGI
Terdiri dari kelompok :

Naurah 20201770044
Tresnani Galuh L. 20201770094
Astria Istikhomah 20201770104
Tarisya Mahda F.A. 20201770116
PENGERTIAN TES
1) Tes adalah prosedur yang sistematik.
2) Tes berisi sampel perilaku.
3) Tes mengukur perilaku.
HAL YANG TIDAK TERCAKUP
DALAM PENGERTIAN TES :
1) Definisi tes tidak memberikan spesifikasi mengenai formatnya.
2) Definisi tes tidak membatasi macam materi yang dapat dicakupnya.
3) Subjek yang dikenai tes tidak selalu perlu dan tidak selalu pula harus tahu kalau ia sedang dikenai tes.
MACAM KLASIFIKASI ATAU
PENGGOLONGAN TES DALAM PSIKOLOGI
Cronbach membagi tes menjadi dua kelompok besar, yaitu tes yang mengukur performansi maksimal
(maximum performance) dan tes yang mengukur performansi tipikal (typical performance).
1. Tes Yang Mengukur Performansi
Maksimal
- Tes ini dirancang untuk mengungkapkan apa yang mampu dilakukan oleh seseorang
- Stimulus yang disajikan harus jelas dan terstruktur
- Petunjuk pengerjaannya dibuat sesederhana dan sejelas mungkin.
- Yang termasuk dalam tes ini yaitu tes inteligensi, tes bakat, tes prestasi belajar, tes profisiensi dan
berbagai tes kemampuan lainnya
2. Tes yang Mengukur Performansi
Tipikal
- Tes ini dirancang untuk mengungkapkan kecenderungan reaksi atau perilaku individu ketika berada
dalam situasi-situasi tertentu.
- Tujuan dari tes ini untuk perilaku apa yang cenderung dilakukan seseorang pada situasi tertentu.
- Stimulus yang digunakan biasanya dibuat berstruktur ambiguous, yaitu memungkinkan untuk
diintrepretasikan secara subjektif.
◦ Gambar Diagram Klasifikasi Tes Menurut Atribut yang Diungkap
◦ Apabila dikaitkan dengan klasifikasi Cronbach, tes kognitif dalam diagram adalah tes yang mengukur
performansi maksimal dan tes non-kognitif adalah tes yang mengungkap performansi tipikal
◦ Abilitas potensial merupakan atribut yang diasumsikan sebagai suatu bentuk kemampuan bawaan (latent)
yang belum tampak dalam performasi, tiap individu memiliki potensi yang sama dan tidak memiliki
kesempatan mencapai performasi yang sama
◦ Abilitas potensial ada yang bersifat khusus, disebut aptitude atau bakat
◦ Aspek kognitif meliputi abilitas aktual yang telah diterjemahkan dalam bentuk performansi nyata yang
disebut prestasi
Tes Prestasi Belajar
◦ Benyamin S. Bloom dkk membagi tujuan pendidikan menjadi tiga bagian yaitu kawasan kognitif,
kawasan afektif, dan kawasan psikomotor
◦ Prestasi belajar mencakup ketiga tujuan tersebut, namun kita membatasi pembahasan khusus hanya
dalam kawasan kognitif saja dengan penekanan pada bentuk tes tertulis
Tes Prestasi dalam Sistem Pendidikan
Proses Pendidikan dan pengajaran setiap saat akan selalu ada situasi yang memerlukan pengambilan
keputusan. Setiap orang yang terlibat dalam proses Pendidikan pada suatu ketika akan harus mengambil
suatu bentuk keputusan Pendidikan, yaitu keputusan-keputusan yang menyangkut berbagai hal dalam
Pendidikan sebagai suatu sistem.
keputusan Pendidikan dapat pula berupa keputusan bimbingan penyuluhan guna memberikan
bimbingan dalam penjurusan dan penentuan karir. Apapun bentuknya, agar suatu keputusan Pendidikan
menjadi bermanfaat haruslah didasari oleh informasi-informasi yang tepat, akurat, dan reliabel yang
berkaitan dengan permasalahannya.
Suatu tes prestasi sumatif pada program tertentu dapat dipandnag sebagi tes yang berfungsi formatif bagi
suatu proses pengajaran yang lebih luas yang merupakan rangkaian program-program pengajaran bertahap.
Contohnya, tes sumatif di kelas untuk menentukan kenaikan kelas yang sekarang dikenal dengan nama
EBTA dapat dipandang sebagai memiliki fungsi formatif bagi rangkaian Pendidikan di sekolah tingkat
lanjutan atas.

Anda mungkin juga menyukai