Anda di halaman 1dari 36

SEMINARI

MERTOYUDAN
Indonesia
110 Tahun Seminari Mertoyudan │2

11O TAHUN (1912-2022)

Indonesia

Seminari Kecil St. Petrus


Canisius di Yogyakarta
(Mei 1925)

Tanggal 13 Januari 1941 hari pertama


dimulainya pendidikan Seminari
Menengah St. Petrus Canisius di
Mertoyudan. Pada 5 April 1942, diduduki
Jepang, menjadi Sekolah Pertanian Nogako.

Formasi dilangsungkan secara diaspora.


seminari berpindah kembali ke Yogyakarta
(1949-1952). Tanggal 8 Desember 1952,
gedung Seminari di Mertoyudan diberkati
oleh Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ.

Sumber Sejarah Seminari


Penyusun Narasi:
MAJALAH ST. CLAVERBOND
Rm. V. Palma Adi Hantoro, Pr, P. Paulus Prabowo, SJ.,
25 JAAR PRIESTER-OPLEIDING 1911-1936
dan Fr. Robertus Iswanto
Cover & Tata letak: P. Paulus Prabowo, SJ. JAVA-MISSIE DER JEZUIETEN | 28 Oct, 1923

Sumber (Arsip dan Dokumentasi Foto) P. Fl. Hasto Rosariyanto, S.J.


Margareta Revita – Arsip Serikat Jesus Provindo (Provinsialat) "Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan
Fr. Robertus Iswanto - Arsip Seminari Mertoyudan sebagai Pionir Pembinaan Imam Pribumi," dalam
Majalah St. Claverbond | Java-Missie Der Jesuieten (28 Oct 1923) Lentera Tak Pernah Padam, 2012. (hlm. 7-60)
110 Tahun Seminari Mertoyudan │3

Munculnya pendidikan calon imam di indonesia


merupakan buah dan berkat strategi misi
visioner kontekstual dari misionaris Jesuit yang
berkarya di indonesia sejak akhir abad XIX.

Munculnya pendidikan calon imam di tanah Jawa


ini dimulai ketika Kweekschool di Muntilan
memberikan ijazah kepada 4 orang lulusannya
pada tanggal 13 November 1911.

Dari keempat lulusan ini, dua di antaranya


berkehendak untuk menjadi imam. Niat itu
disampaikan kepada Pater van Lith, SJ dan
Pater J. Mertens, SJ.

Depan :
P. Th. Jansen - P. J Mertens (Rector) -
P. Fr. van Lith -
Fr. J Berndsen

Belakang :
Fr. B. Hagdorn - Fr. J. Diderich -
Fr. Adr. van Kalken -
Fr. L van Rijckevorsel -
Fr. J. Mulders - Br. Th. Kersten
110 Tahun Seminari Mertoyudan │4

Bermoela dari

"Untuk membangun Gereja Katolik Indonesia, perlulah bahwa pengajaran


agama diberikan oleh orang-orang pribumi (guru) dan pimpinan Gereja
juga di tangan pimpinan pribumi (imam)” - Visi Pater van Lith, SJ.

Sejak 13 November 1911, dimulailah pendidikan calon imam pertama di


Jawa, berlangsung di Kolese Xaverius, Muntilan.
<< Pater Franciscus Georgius Josephus van Lith, SJ (Stichter van Moentilan en grondlegger der Java-Missie.)

Br. Th. Kersten, SJ


P. Fr. van Lith, SJ

P. J. Mertens, SJ
(Rektor Kolese Xaverius,
Muntilan tahun 1911-1921)
110 Tahun Seminari Mertoyudan │5

HIS (Hollandsch-Inlandsche School) te Moentilan


110 Tahun Seminari Mertoyudan │6
110 Tahun Seminari Mertoyudan │7
110 Tahun Seminari Mertoyudan │8

30 MEI 1912

LAHIRNYA SEMINARI

Pada tanggal 30 Mei 1912,


Jenderal Serikat Jesus ke-25,
P. Franciscus Xavier Wernz, SJ
menyetujui usaha pembukaan
seminari oleh Pater van Lith,
SJ dan Pater Mertens, SJ
di Muntilan.

Sejak saat itulah, secara


resmi pendidikan calon
imam pribumi pertama
di Indonesia yang
dimulai dari Muntilan
ini berdiri.

Pada tahun 1912 tidak ada lulusan Kweekschool

Muntilan yang hendak melanjutkan sebagai calon


imam, tetapi tahun 1913 dan tahun-tahun
berikutnya muncul kembali lulusan yang
menyatakan diri untuk dididik sebagai calon imam.

Seminari di Muntilan masih menumpang di Kolese


Xaverius dan semua seminarisnya merupakan
tamatan Kweekschool Xaverius Muntilan.

Seminaris pertama:
FX. Satiman & Petrus Darmasepoetra
110 Tahun Seminari Mertoyudan │9

1913-1916

1918

1922-1924
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 10

Canisius-Seminarie
DJOKJAKARTA

1925-1927
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 11

Klein-Seminarie
DJOKJAKARTA 1927

Pada bulan Mei 1925 dimulailah Seminari Kecil (Klein Seminarie). Gedung dibangun
di sebelah barat Kolese Santo Ignatius Yogyakarta. Pada tanggal 1 Mei 1927,
Mgr. van Velsen meletakkan batu pertama untuk gedung baru yang
akan digunakan oleh seminari menengah

Pada hari *Minggu tanggal 18 Desember 1927, berlangsung


Pemberkatan gedung yang dilakukan setelah Misa Pontifikal
di Gereja St. Antonius oleh Yang Mulia, Mgr. A. van Velsen,
Vikaris Apostolik Batavia, dan antara lain R.P. A. van Kalken,
Superior Regularis Misi, R.P. J. Hoeberechts, mantan Superior
Misi, de Pastor Th. de Backere dan J. H. Goumans, yang
kemudian masing-masing menjadi Prefek Apostolik Surabaya
dan Bandung.

Pada tanggal 20 Desember, pembukaan resmi Seminari berlangsung. Upacara ini


dimeriahkan dengan kehadiran Yang Mulia Sultan Yogyakarta, Residen Jasper,
Pangeran Pakualam, Pangdam, Superior van Reenen, Asisten Residen Westra,
Bpk. dr. Kooien, anggota Dewan Negara dan banyak lainnya. (St.Claverbond, 8-9).
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 12

Klein-Seminarie
DJOKJAKARTA
110 Tahun Seminari

Mertoyudan │ 13

Klein-Seminarie
DJOKJAKARTA
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 14

Klein-Seminarie (1934-1940)
DJOKJAKARTA
Pada tahun 1934 ,Mgr. P.J. Willekens, SJ menggantikan Mgr. van
1934 Velsen, SJ sebagai Vikaris Apostolik Batavia. Dukungan untuk
pembinaan calon imam semakin kuat.

1936
Tanggal 15 Agustus 1936 Mgr. Willekens mendirikan Seminari Tinggi
untuk calon imam diosesan bagi Vikariat Apostolik Batavia di Muntilan.
Ada 5 orang yang masuk dari lulusan seminari Yogyakarta.

1938
Seminari Tinggi Muntilan berpindah ke Mertoyudan menempati
gedung yang sedang dibangun (sementara).

Vikariat Apostolik Semarang ini dipimpin oleh Mgr. Albertus


Soegijapranata SJ yang diangkat sebagai Vikaris Apostolik pada tanggal
1 Agustus 1940 oleh Paus Pius XII.
1940

Pembangunan gedung Seminari Mertoyudan hampir selesai. Di awal tahun 1941, terjadi
pertukaran tempat: Seminari Menengah St. Petrus Canisius Yogyakarta berpindah ke Mertoyudan,
sementara Seminari Tinggi berpindah ke Yogyakarta

1936 jumlah seminaris 107, berasal dari: Jawa (82 orang), Cina (6 orang),
Sumatera (4 orang), Eropa (15 orang). Formasi terbagi 7 kelas dibina 10 imam
Jesuit, seorang guru musik dan seorang awam.
110 Tahun Seminari

Mertoyudan │ 15

Periode Vikariat
Apostolik Semarang

1941 Pada 1941 Seminari Kecil di Yogyakarta dipindahkan


ke Mertoyudan, Magelang karena jumlah siswa yang
meningkat sampai lebih dari seratus siswa.

Perpindahan menggunakan 23 gerbong kereta api


NIS yang mengangkut para seminaris, Staf formator
dan juga perabotan Seminari Menengah.
13 Januari 1941 hari pertama dimulainya pendidikan
Seminari Menengah St. Petrus Canisius di Mertoyudan.

1942-1945

1 Maret 1942 Jepang mendarat dan


menaklukkan tentara Hindia
Belanda yang membuat sekolah
Bahasa Belanda ditutup.

SEMINARI IN DIASPORA Pada 5 April 1942 para seminaris terpaksa


dipulangkan. Namun, pendidikan calon imam
tetap berlangsung secara diaspora di paroki
masing-masing seperti Boro, Yogyakarta,
Ganjuran, Muntilan, Girisonta, Ungaran,
Semarang, dan Solo (dilakukan sembuyi-
sembunyi hingga 1945).
Tahun 1945 Jepang kalah. Indonesia Saat itu, gedung Seminari Mertoyudan
memproklamasikan kemerdekannya ditempati oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

1946
Sejak 17 Juni 1946-18 Desember 1948 gedung
Seminari digunakan untuk tempat pendidikan
Kepolisian Republik Indonesia

Bulan Agustus 1946 sebanyak 49 seminaris disatukan kembali


di kompleks Sekolah Guru Ambarawa berkat usaha P. A. Djajasepoetra, SJ
dan diasuh P. C. Soetapanitra, SJ
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 16

Periode Vikariat
Apostolik Semarang
110 Tahun Seminari

Mertoyudan │ 17

Periode Vikariat
Apostolik Semarang

1947

1948
19 Desember 1948 terjadi
Agresi Militer Belanda II
di Yogyakarta.

1949-1952

Ketika keadaan berangsur-angsur pulih kembali, pada bulan Agustus 1952,


Vikariat Apostolik Semarang menyelesaikan pembangunan kembali Seminari
Mertoyudan yang telah dibumihanguskan selama masa Perang Revolusi Kemerdekaan
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 18

Kembali ke
Mertoyudan...
1952
Pada tanggal 8 Desember 1952,
Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ
memberkati gedung Seminari
Mertoyudan yang telah selesai
dibangun kembali.

Sejak tahun 1952 inilah, Seminari


Yogyakarta berpindah ke
Mertoyudan kembali.

Pasca Seminari Diaspora dan Perang


Revolusi Kemerdekaan, Seminari
Mertoyudan dipimpin oleh Pater van der
Putten SJ hingga tahun 1959.

Salah satu langkah penting yang dilakukan


oleh Pater van der Putten SJ adalah
memperjuangkan agar seminari
mendapatkan pengakuan/ijazah dari
Pemerintah Indonesia sebagai
Sekolah/Kursus Pendidikan Agama.
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 19

Kembali ke
Mertoyudan...
1953-1957
Sejak tahun 1953 Seminari Jakarta
digabung dengan Seminari Mertoyudan.
Setahun kemudian dibangunlah gedung
baru untuk kelas VI dan VII.

Pada tahun 1955, masuk pula seminaris


dari Purwokerto, dan setahun setelahnya
muncul juga seminaris dari Bali. Oleh
karena pertambahan jumlah seminaris,

Seminari Mertoyudan membangun


kembali gedung tambahan pada
tahun 1957. Tahun 1948-1958
merupakan masa pembangunan
kembali Seminari Mertoyudan.
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 20

Kembali ke
Mertoyudan...
110 Tahun Seminari

Mertoyudan │ 21

oleh Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

25 MEI 1958
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 22

1959
110 Tahun Seminari

Mertoyudan │ 23

1960-AN
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 24

1971-1976

Pada 1976 Seminari Mertoyudan melakukan penambahan gedung baru yaitu


kompleks Medan Utama. Sejak saat itu seminari cabang Yogyakarta digabung
kembali dengan Seminari Mertoyudan - Magelang
110 Tahun Seminari

Mertoyudan │ 25
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 26

110 Tahun Seminari



Mertoyudan │ 27

Pintu Utama Seminari Mertoyudan (portal)


Perdana Menteri Sutan Sjahrir bersama Soekanto, Kepala Kepolisian Negara, sedang memeriksa
barisan siswa di sekolah polisi, Mertoyudan. Sekolah polisi didirikan pada tanggal 17 Juni 1946.
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 28

110 Tahun Seminari



Mertoyudan │ 29
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 30

110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 31


110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 32

...dari Mertoyudan
untuk
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 33

St. Petrus Canisius, doakanlah kami...

Come and See


seminarimertoyudan.sch.id
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 34

Lagu: J. Schouten SJ
Teks: A. Soenarja SJ

Terima Kasih!
terima kasih atas doa dan dukungan Anda semua bagi formasi pendidikan calon imam selama ini
110 Tahun Seminari Mertoyudan │ 35

Anda ingin terlibat dan berdonasi bagi


formasi calon imam masa depan?

donasi dapat disalurkan ke

BANK BCA: 122-120-7080


BANK BRI: 0614-01-000-334-567
BANK BNI: 103-7777-771
BANK Mandiri: 185-00000-9-6666

Atas Nama
Seminari Menengah Santo Petrus Canisius
2022

Anda mungkin juga menyukai