SFGHBSDG
SFGHBSDG
Nim:P01031120116
Kelas:V C
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ant mcm ungkinkan setiap oranı hidup produkti f’ secara s‹›sial dan
ekt›noın is (lit . IN No. 23 tahun 1992). Mak.ı hıyar letap dalam kcadaan
K tınıposisi trıbuh ınanusia terdirı dari za1-/.tt ki/,î scperti protein. leınak ,
karhohidrat, bcrh:tgiıi ınî tıcral dan vitaırı in, untuk ıııcıııpcrtahankan kel:ın
Seung.u ı
aus ataupun rıısak. agar tııbuh dapat nıenjalank.ın liıngsin j ı diperltıkan scj
tıı‹1katı‹ın instan rn‹ıkiıa digcrrlari scbapai subsl i timi nesi. Sal‹ıh sat un j‹ı
ud‹t1ith m i› instan. l'roduk ini b.ıhkan mak in tren adi pi1i1ı.ın shh.ıgai
t›1elı mcnurtınn a daya be li mae; arakaı ak i but kenar kan hanna hahan
sckaranu tak laf ı nscnjadi kebiasaan masa arakat yat›Îonpan b.ne ah saja,
letapi jtı na mulai ıııemasut i
30% menjadi 1.272.000 ton. Fenomena tersebut, dilihat dari sudut pandanç diversifikasi bahan
pasok beras. sehingga harus mengimpor. Maka tak heran jik‹ belakangan angka konsumsi mie instan
perkapita di Indonesia terus meningka’ dari tahun ke tahun. Jika tahun 2000 konsumsi mie instan per kaspita
baru 3,\ kilogram (ekuivalen dengan 53,1 bungkus), pada 2005 sudah naik menjadi kilogram (Anonymous,
2006).
Menurut Suryana (1998) juga disebutkan, rata-rata konsumsi nasiona (desa dan kota) per kapita
selama 1987-1996 untuk 14 komoditas pangan nabat (53,9%) meningkat, yaitu terigu, kacang-kacangan,
bawang putih, jeruk, mangg: dan semua komoditas perkebunan kecuali kelapa dan kopi. Sebaliknya, adi i
sejumlah 11 komoditas lain menurun konsumsinya yaitu beras, jagung, umbi umbian, kubis, tornat, cabe,
rambutan, pisang, pepaya dan kelapa. Ubi kayu dai i beras mengalami penurunan konsumsi yang cukup besar.
Disa dilihat terjadi pcningkatan rata-rata tingkat konsumsi tcrigu dari tahun 1987-199d yaitu 1,0' (1987);
1,25 (1990); 1,65 (1993); 2,64 (1996) kg/kapita/tahun, sedangkan untui: beras ada penurunan rata-rnta tingkat
konsumsi yaitu 116,58 (1987); 118,1• - (1990); 116,38 (1993); 111.49 (1996) kg/kapita/tahun.
Seperii ditulis dalam Sunaryo (2005). mie dalam masyarakat Cin:i merupakan simbol panjang umur
karena bentuknya yang panjang. Jenis dan bahaii pembuatnya bermacam-macam, ada mie instan, mie kering,
mie basah, mie rebus, yang dibuat dari terigu (gandum), ada juga bihun, yang dibuat dari tepung beras. lalu
soun, yang dibuat dari pati tepung kacang hijau. Tapi yang paling popule- tentu mie instan, dengan berbagai