Anda di halaman 1dari 7

Nomor : 443/03723 Yogyakarta, 18 Mei 2022

Lampiran : 1 bendel
Perihal : Undangan Koordinasi Kepada :
TPT (Terapi Pencegahan Yth. Daftar Undangan Terlampir
Tuberkulosis)
Di
Tempat

Untuk mempercepat eliminasi Tuberkulosis tahun 2030 perlu langkah-


langkah dari preventif, promotif dan kuratif yang efektif. Salah satu langkah
preventif adalah pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada
individu yang berkontak erat dengan indeks kasus tuberkulosis bakteriologis.
Untuk itu kami mohon kehadiran Bapak/Ibu pada:

Hari, tanggal : Rabu, 25 Mei 2022


Jam : 09.00 – 14.00 WIB
Acara : Pertemuan Koordinasi Investigasi Kontak sebagai
dasar pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis
Tempat : Hotel Lynn
Jl Jogokaryan No 82 Mantrijeron Kota Yogyakarta

Untuk keperluan administrasi, setiap peserta diharapkan mengumpulkan


surat tugas dari instansi masing-masing. Konfirmasi lebih lanjut dapat
menghubungi Suharna (08156898290) atau Henny Cloridina (087838554181).

Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

KEPALA

Drg. PEMBAJUN SETYANINGASTUTIE, M.Kes


NIP. 19650912 199303 2 006

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik


yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
Lampiran Surat Nomor 443/03723
Daftar Undangan

1. Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes DIY (1 orang)


2. Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes DIY (1 orang)
3. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes DIY (1 orang)
4. TO PMDT Dinkes DIY (1 orang)
5. TO PPM Dinkes DIY (1 orang)
6. FA TB Dinkes DIY (1 orang)
7. AFA TB Dinkes DIY (1 orang)
8. Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Kab. Sleman (1 orang)
9. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes kab. Sleman (1 orang)
10. TO Tuberculosis Dinkes Kab. Sleman (1 orang)
11. Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Kab. Kulon Progo (1 orang)
12. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes Kab. Kulon Progo (1 orang)
13. TO Tuberculosis Dinkes Kab. Kulon Progo (1 orang)
14. Kasi Pengedalian Penyakit Dinkes Kab. Bantul (1 orang)
15. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes Bantul (1 orang)
16. TO Tuberculosis Dinkes Bantul (1 orang)
17. Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Kab. Gunung Kidul (1 orang)
18. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes Kab. Gunung Kidul (1 orang)
19. TO Tuberculosis Dinkes Kab. Gunung Kidul (1 orang)
20. Kasie P2 Dinkes Kota Yogyakarta (1 orang)
21. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes Kota Yogyakarta (1 orang)
22. TO Tuberculosis Dinkes Kota Yogyakarta (1 orang)
23. SR Siklus Pinabulu (6 orang)
24. Koordinator Kader Siklus Pinabulu (5 orang)
25. Zero TB (4 orang)
26. Ketua TAK RSUP dr. Sardjito (1 orang)
27. Ketua TAK RSUD Sleman (1 orang)
28. Ketua TAK RSUD Nyi Ageng Serang (1 orang)
29. Ketua TAK RSP Respira (1 orang)
30. Ketua TAK RSUD Wonosari (1 orang)
31. Ketua TAK RS PKU Muhammadiyah Gamping (1 orang)
32. Puskesmas Kabupaten Sleman (TB terbanyak) (2 orang)
33. Puskesmas Kabupaten Kulon Progo (TB terbanyak) (2 orang)
34. Puskesmas Kabupaten Bantul (TB terbanyak) (2 orang)

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik


yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
35. Puskesmas Kabupaten Gunung Kidul (TB terbanyak) (2 orang)
36. Puskesmas Kota Yogyakarta (TB terbanyak) (2 orang)
37. KOPI TB (1 orang)
38. PPTI (1 orang)
39. Majelis Kesehatan Aisyiyah (1 orang)

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik


yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENGUATAN SKRINING DAN MEMULAI PEMBERIAN TPT
RABU, 25 MEI 2022

A. LATAR BELAKANG
Infeksi laten Tuberkulosis (ILTB) adalah keadaan respon imun yang persisten dalam
menstimulasi antigen Mycobacterium tuberculosis dengan tanpa adanya manifestasi klinis
TB aktif. Beban ILTB tahun 2014 diperkirakan sebanyak 1.700.000.000 orang dimana 35%
diantaranya adalah dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tahun 2018, dilakukan
pertemuan WHO yang menyepakati target SDG, yang salah satunya adalah memberikan
Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) kepada setidaknya 30 juta orang dalam waktu 5
tahun. Indonesia berkomitmen untuk memberikan TPT pada 1,5 juta orang hingga tahun
2022. Target End TB Strategy dapat tercapai dengan mengkombinasikan kedua langkah,
yaitu pengobatan TB aktif dan upaya pencegahan TB dengan pemberian TPT. Sekitar 5%
- 10% orang dengan ILTB akan berkembang menjadi TB aktif. ILTB yang berkembang
menjadi TB aktif diantara 1,7 milyar penduduk yang terinfeksi TB akan bertambah tiap
tahun.

Indonesia telah menerapkan pemberian Pengobatan Pencegahan INH (PP INH) pada
populasi beresiko tinggi, yaitu anak < 5 tahun dan ODHIV. Hasil yang diperoleh masih
dibawah target yaitu sebesar 40% di tahun 2018. Pada tahun 2019, hanya 7681 ODHA
(16%) dan 6080 (8,5%) anak < 5 tahun yang mendapatkan PP INH. Review sistematis
yang dilakukan terhadap 11 penelitian di Asia Tenggara menunjukkan 24,4% hingga 69,2%
anak umur dibawah 15 tahun berkontak dengan orang TB aktif dan 3,3% hingga 5,5%
diantaranya akan berkembang menjadi TB aktif. Hambatan yang ditemukan saat
implementasi ini adalah rendahnya tingkat kepatuhan dan penyelesaian terapi, lamanya
pemberian obat PP INH. Hambatan diatas, disebabkan karena (1) kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya TPT, (2) kurangnya kapasitas nakes dalam mendiagnosis
dan memberikan TPT, (3) kurangnya fasilitas penunjang untuk pemeriksaan ILTB di
layanan. Sudah dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan enrollmet TPT seperti
adanya SE Dirjen P2P Nomor HK.03.03/1/2214/2017 tentang Pemberian Pengobatan
Pencegahan Tuberkulosis pada anak < 5 tahun. Selain itu dengan mengeluarkan regimen
jangka pendek pemberian TPT, yaitu regimen 3HP dan 3HR (regimen yang lama adalah
INH selama 6 bulan).

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik


yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
Pada TW I tahun 2022 di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 110 kasus indeks dan
kontak yang sudah dilakukan investigasi sebanyak 896 orang (40,7%). Dari kontak kasus
indeks ini, yang mendapatkan TPT sebanyak 104 orang (11,6%) dengan rincian yaitu anak
kurang dari 5 tahun sebanyak 25 orang (24%), anak 5-14 tahun sebanyak 7 orang (6,7%),
remaja/dewasa lebih dari 15 tahun sebanyak 60 orang (57,7%), serta kontak dengan faktor
resiko lain sebanyak 25 orang (24%).

Memperhatikan capaian yang masih kurang tersebut, maka perlu diadakan pertemuan
yang melibatkan pemangku kebijakan dan program, serta stake holder yang konsen di
dalam penanggulangan tuberkulosis ini .

B. TUJUAN
1. Meningkatkan komitmen bersama melakukan skrining TB dan pemberian TPT
2. Melakukan identifikasi hambatan skrining TB dan pemberian TPT
3. Menyusun strategi yang efektif untuk meningkatkan pemberian TPT

C. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 25 Mei 2022
Waktu : 09.00 - 14.00 WIB
Tempat : Hotel Lynn

D. PESERTA
Peserta kegiatan ini sebanyak 56 orang terdiri dari:

1. Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes DIY (1 orang)


2. Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes DIY (1 orang)
3. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes DIY (1 orang)
4. TO PMDT Dinkes DIY (1 orang)
5. TO PPM Dinkes DIY (1 orang)
6. FA TB Dinkes DIY (1 orang)
7. AFA TB Dinkes DIY (1 orang)
8. Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Kab. Sleman (1 orang)
9. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes kab. Sleman (1 orang)
10. TO Tuberculosis Dinkes Kab. Sleman (1 orang)
11. Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Kab. Kulon Progo (1 orang)
12. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes Kab. Kulon Progo (1 orang)

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik


yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
13. TO Tuberculosis Dinkes Kab. Kulon Progo (1 orang)
14. Kasi Pengedalian Penyakit Dinkes Kab. Bantul (1 orang)
15. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes Bantul (1 orang)
16. TO Tuberculosis Dinkes Bantul (1 orang)
17. Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Kab. Gunung Kidul (1 orang)
18. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes Kab. Gunung Kidul (1 orang)
19. TO Tuberculosis Dinkes Kab. Gunung Kidul (1 orang)
20. Kasie P2 Dinkes Kota Yogyakarta (1 orang)
21. Pengelola Program Tuberkulosis Dinkes Kota Yogyakarta (1 orang)
22. TO Tuberculosis Dinkes Kota Yogyakarta (1 orang)
23. SR Siklus Pinabulu (6 orang)
24. Koordinator Kader Siklus Pinabulu (5 orang)
25. Zero TB (4 orang)
26. Ketua TAK RSUP dr. Sardjito (1 orang)
27. Ketua TAK RSUD Sleman (1 orang)
28. Ketua TAK RSUD Nyi Ageng Serang (1 orang)
29. Ketua TAK RSP Respira (1 orang)
30. Ketua TAK RSUD Wonosari (1 orang)
31. Ketua TAK RS PKU Muhammadiyah Gamping (1 orang)
32. Puskesmas Kabupaten Sleman (TB terbanyak) (2 orang)
33. Puskesmas Kabupaten Kulon Progo (TB terbanyak) (2 orang)
34. Puskesmas Kabupaten Bantul (TB terbanyak) (2 orang)
35. Puskesmas Kabupaten Gunung Kidul (TB terbanyak) (2 orang)
36. Puskesmas Kota Yogyakarta (TB terbanyak) (2 orang)
37. KOPI TB (1 orang)
38. PPTI (1 orang)
39. Majelis Kesehatan Aisyiyah (1 orang)
Jumlah = 56 orang

E. METODE PERTEMUAN
Kegiatan ini dilakukan secara offline dengan metode diskusi

F. SUSUNAN ACARA
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
09.00 – 09.15 Registrasi Peserta Panitia
09.15 – 09.25 Pembukaan MC

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik


yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
09.25 – 09.40 Sambutan Kabid P2P Dinkes DIY
09.40 – 09.50 Rehat Panitia
09.50 – 10.10 Situasi Pemberian TPT DIY Kasie P2 Dinkes DIY
10.10 – 10.30 Alur Investigasi Kontak & Pemberian ZTB
TPT
10.30 – 12.00 Diskusi Pemegang Program TB
12.00 – 13.00 Ishoma Panitia
13.00 – 13.50 RTL Pemegang Program TB
13.50 – 14.00 Penutupan Panitia

G. OUTPUT PERTEMUAN
Kegiatan ini diharapkan meningkatkan capaian notifikasi kasus investigasi kontak dan
enrollment TPT di DIY.

H. PENDANAAN
Kegiatan ini menggunakan sumber dana dari BL 118 Dana Hibah Global Fund tahun 2022

Yogyakarta, 18 Mei 2022

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit

Dr. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes

NIP. 19700827 200112 2 002

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik


yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara

Anda mungkin juga menyukai