Sap Demam Thypoid Pada Anak PDF Free - 2
Sap Demam Thypoid Pada Anak PDF Free - 2
Sap Demam Thypoid Pada Anak PDF Free - 2
DI SUSUN OLEH :
TINGKAT : II B
III. MATERI
Terlampir
IV. MEDIA
1. Liflet
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
LAMPIRAN MATERI
2. Penyebab
Penyebab dari demam thypiod atau thypoid fever menurut (Rahma dan Juwoni 1996)
adalah :
a. Salmonella thyposa basil garam negative yang bergerak dengan bulu getar, tidak
berspora, mempunyai skurangkurang 3 antigen, diantaranya adalah :
a). antigen O
b). antigen H (Flagella)
c). antigen dan protein membrane hiolin
b. Salmonella parathypi A
c. Salmonella Parattypi B
d. Salmonella Parathypi C
e. Feces dan urin yang terkontaminasi penderita Thypus.
1. Pada minggu pertama, keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut
pada umumnya yaitu : demam, nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
konstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis. Pada
pemeriksaan fisik hanya didapatkan pemeriksaan suhu tubuh.
a. Perawatan
Pasien dengan demam tifoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi,
observasi dan pengobatan. Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari
bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari. Mobilisasi pasien harus dilakukan
secara bertahap, sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.
Defekasi dan buang air kecil perlu diperhatikan karena kadang-kadang terjadi
obstipasi dan retensi air kemih.
b. Diet
Dimasa lampau, pasien dengan demam tifoid diberi bubur saring, kemudian
bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien. Karena ada
pendapat bahwa usus perlu diistirahatkan.
c. Obat
Obat-obat antimikroba yang sering dipergunakan ialah :
1) Kloramfenikol
2) Tiamfenikol
3) Kotrimoksazol
4) Ampisillin dan Amoksisilin
5) Sefalosporin generasi ketiga
6) Fluorokinolon.
Obat-obat simptomatik :
Jika anda adalah pasien demam Thypoid atau baru saja sembuh dari demam Thypoid,
berikut beberapa tips agar anda tidak menginfeksi orang lain:
1) Sering cuci tangan anda.
Ini adalah cara penting yang dapat anda lakukan untuk menghindari penyebaran infeksi ke
orang lain. Gunakan air (diutamakan air mengalir) dan sabun, kemudian gosoklah tangan
selama minimal 30 detik, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
2) Bersihkan alat rumah tangga secara teratur.
Bersihkan toilet, pegangan pintu, telepon, dan keran air setidaknya sekali sehari.
3) Hindari memegang makanan.
Hindari menyiapkan makanan untuk orang lain sampai dokter berkata bahwa anda tidak
menularkan lagi. Jika anda bekerja di industri makanan atau fasilitas kesehatan, anda
tidak boleh kembali bekerja sampai hasil tes memperlihatkan anda tidak lagi menyebarkan
bakteri Salmonella.
4) Gunakan barang pribadi yang terpisah.
Sediakan handuk, seprai, dan peralatan lainnya untuk anda sendiri dan cuci dengan
menggunakan air dan sabun.
DAFTAR PUSTAKA
Aru W, Sudoyo, dkk ; editor ; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam; Jilid III, edisi IV;Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FK UI, Jakarta : 2007
Alan R. Tumbelaka. Diagnosis dan Tata laksana Demam Thypoid. Dalam Pediatrics Update.
Cetakan pertama; Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta : 2003
Brunner & Suddath, Buku ajar keperawatan medical bedah, Buku 3, Edisi 4 Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Tahun 2002.
Doenges, Rencana asuhan keperawatan, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Tahun
2000.
Mansjoer Arif, Kapita selekta kedokteran, Penerbit Media Aesculapius FK-UI 2000, Jakarta.
Smeltzer, Zusanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth ed.8
Vol. 2. EGC. Jakarta
Sylvia, Patofisiologi, Buku 1, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Cetakan I, Tahun 1995.
Waspadji dkk, Buku ajar ilmu penyakit dalam, Jilid I, Edisi ketiga, Penerbit FK-UI Jakarta,
Tahun 1999.
Wilkinson Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan : Diagnosis NANDA, Intervensi
NIC, Kriteria Hasil NOC ed.9. EGC. Jakarta