Anda di halaman 1dari 21

Nama : INDRARTO TRIANSYAH

NPM : 2034030011
Prodi : Akuntansi Sore
Cntoh Kasus Rekonsiliasi Fiskal PPh Badan
PT AAA adalah sebuah perusahaan di Jakarta dan bergerak di bidang penyewaan mesin penyedot
PT AAA melakukan pembukuan dengan metode akrual, dan menggunakan mata uang rupiah dalam setiap transaksiny
Tahun pembukuan dimulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020. Sedangkan data direk
Pak Kelik (Komisaris, NPWP 06.456. 321.1-042.000)
Pak Jak (Direktur Utama, NPWP 06.456.333.1-043.000).
Adapun pemegang saham PT AAA:
Pak Kelik memiliki saham 50%,
PT BBB dan Pak Jak masing-masing memiliki saham 30% dan 15%.
Berikut laporan laba/rugi PT AAA pada 2020 untuk rekonsiliasi fiskal p
No
1
2
3
4

6
7
a
b
c
d
e

i
j
k

8.

b
c
d

11

Berikut ini beberapa informasi tambahan:


1. PT AAA mengantisipasi retur penjualan dengan menggunakan metode cadangan retur penjualan. Adapun retur pen
2. Perhitungan HPP:
No Keterangan
1 Penggunaan bahan baku
2 Penggunaan bahan pendukung

3 Gaji dan upah pegawai

4 Penyusutan alat produksi

5 Biaya lain-lain perusahaan

6 Biaya produksi (1+5)


Barang produksi dalam proses tahap
7
awal
Barang produksi dalam proses tahap
8
akhir

9 Harga pokok produksi (6+7+8)

10 Barang produksi jadi tahap awal

11 Barang produksi jadi tahap akhir

12 HPP (9+10+11)

Keterangan:
a. Perusahaan menggunakan metode “harga perolehan (FIFO) atau net realis the Value (NRV) mana yang paling rend
Keterangan Harga perolehan 
Persediaan awal Rp22,500,000,000
Persediaan akhir Rp21,500,000,000
b. Gaji dan upah termasuk PPh Pasal 21 ditanggung peruhsaan sebesar Rp2.125.000.000.
c. Biaya penyusutan secara fiskal berdasarkan penghitungan biaya penyusutan terkait produksi Rp9.842.500.000.
d. Biaya lain-lain termasuk biaya perawatan kendaraan pribadi pemegang saham dalam hal ini Pak Kelik Rp500.000.0
3. Biaya umum administrasi dan penjualan:

a. Biaya gaji, THR, dan bonus terdapat PPh Pasal 21 ditanggung perusahaan Rp275.000.000 dan gaji asisten rumah ta

b. Biaya premi asuransi karyawan terdapat biaya asuransi jiwa pemegang saham Rp225.000.000.
c. Biaya perjalanan dinas yang didukung dengan bukti dan berhubungan dengan kegiatan usaha adalah Rp375.000.00
d. Biaya listrik termasuk listrik rumah dinas para direksi perusahaan Rp112.500.000.
e. Beban piutang ragu-ragu yang dihapuskan secara fiskal Rp152.500.000.
f. Biaya penyusutan aset tetap yang dialokasikan ke biaya usaha secara fiskal Rp6.376.250.000.
g. Rincian biaya lain-lain:
No. Keterangan

Biaya pelatihan komputer anak Pak


1.
Kelik
Denda dan bunga Surat Tagihan
2
Pajak (STP)
3 Pajak Bumi dan Bangunan kantor
Faktur pajak tidak lengkap:
4
pembelian perlengkapan kantor
Faktur pajak tidak lengkap: suku
5
cadang kendaraan dinas

Faktur pajak tidak lengkap: suku


6
cadang kendaraan karyawan

Biaya jamuan tamu tidak ada daftar


7
normatif
Biaya jamuan tamu yang ada daftar
8
normatif
9 Sumbangan Hari Karyawan
Sumbangan ke Yayasan Pemuda
10
Karya
Sumbangan pada karyawan dalam
11
bentuk natura

12 Jumlah biaya lain-lain (1+…+11)

4. Pendapatan (biaya) lain-lain:

a. Pendapatan dividen dari PT A yang dilaporkan setelah dipotong PPh Pasal 23, sedangkan dari PT B tidak dipotong

b. Keuntungan penjualan investasi saham berasal


dari transaksi penjualan melalui Bursa Efek
Indonesia, setelah dipotong PPh Final 0,1%.
Jumlah keuntungan penjualan gudang sebelum
dipotong PPh final.

c. Pendapatan sewa berasal dari pendapatan sewa


truk PT DDD setelah dipotong PPh Pasal 23.
d. Rugi selisih kurs dihitung sesuai standar
akuntansi keuangan (SAK) yang berlaku.
e. Pajak yang dipotong atas penghasilan di
Thailand Rp47.500.000.
f. Pajak yang dibayar di Singapura atas dividen
yang diterima dari CCC Ltd., sebesar
Rp112.500.000.
5. PPh Pasal 22 impor yang dipungut Ditjen Bea
dan Cukai (DJBC) selama 2020 sebesar
Rp225.000.000.

6. PPh Pasal 25 yang telah dibayar pada Januari-


November 2020 Rp6.600.000.000. Selain itu, telah
diterbitkan STP PPh Pasal 25 oleh KPP setempat
pada 10 Februari 2020 untuk masa pajak
Desember 2020 sebesar Rp677.500.000 (termasuk
denda dan bunga Rp77.500.000) dan jumlah
tersebut sudah dibayar oleh PT AAA.

Koreksi Fiskal Positif dan Negatif dalam


Rekonsiliasi

Berikut ini adalah pengertian, penerapan, jenis, dan


tahapan dari rekonsiliasi fiskal atau yang dikenal
juga dengan istilah koreksi fiskal, baik itu positif
ataupun negatif yang akan dijelaskan langsung
oleh Blog Mekari Jurnal. 

Perusahaan yang beroperasi di Indonesia (termasuk perusahaan asing yang membuka cabang di Indonesia) wajib membayar p

Namun yang menjadi permasalahan, terdapat


perbedaan peraturan pelaporan keuangan dari sisi
standar akuntansi yang berlaku dan sisi perpajakan
Indonesia.

Dalam konteks perpajakan, laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang

Sedangkan, laporan keuangan sesuai dengan


peraturan perpajakan yang berlaku disebut laporan
fiskal.

Menyusun laporan keuangan untuk suatu perusahaan harus sesuai dengan aturan fiskal yang ada, khususnya apabila laporan

Nah, untuk itu dibutuhkan penyesuaian yang


disebut dengan koreksi atau rekonsiliasi fiskal.
. Koreksi Fiskal Positif

Koreksi positif umumnya disebabkan oleh biaya-


biaya yang tidak diperkenankan oleh pajak
sebagaimana diatur dalam Pasal 9 UU PPh. Biaya-
biaya tersebut di antaranya:

Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk


kepentingan pribadi WP atau orang yang menjadi
tanggungannya.
Dana cadangan.
Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk
natura atau kenikmatan.

Jumlah yang melebihi kewajaran yang di bayarkan


kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan.

Harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan.


Pajak penghasilan.
Gaji yang dibayarkan kepada pemilik.
Sanksi administrasi.
Selisih penyusutan atau amortisasi komersial
diatas penyusutan/amortisasi fiskal.

Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan


memelihara penghasilan yang dikenakan PPh Final
dan penghasilan yang tidak termasuk objek pajak.

Penyesuaian fiskal positif lain yang tidak berasal


dari hal-hal yang telah disebutkan di atas.
2. Koreksi Fiskal Negatif
Koreksi fiskal negatif akan menyebabkan laba
kena pajak berkurang atau pengurangan PPh
terutang.
Sebab, pendapatan lebih tinggi daripada
pendapatan fiskal dan biaya-biaya komersial yang
lebih kecil daripada biaya-biaya fiskal.
Penyebab dari munculnya koreksi negatif seperti
penghasilan yang dikenakan PPh final dan
penghasilan yang tidak termasuk objek pajak tetapi
termasuk dalam peredaran usaha (PPh Pasal 4 ayat
(2), selisih penyusutan/amortisasi komersial
komersial di bawah penyusutan/amortisasi fiskal,
dan penyesuaian fiskal negatif lain.
Contoh Jenis Koreksi Fiskal Negatif:
1. Penghasilan hadiah atau undian.

2. Penghasilan transaksi saham


3. Penghasilan transaksi pengalihan harta

4. Penghasilan dari bunga deposito dan tabungan

5. Penghasilan yang bukan merupakan objek pajak.

Setelah memahami tentang apa itu koreksi fiskal,


langkah selanjutnya adalah memenuhi ketentuan
perpajakan sebagai WP Badan/Perusahaan, salah
satunya pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan PPh Badan.
Laba akuntansi adalah laba bisnis yang
mencakup semua item pendapatan dan beban yang
diamanatkan di bawah kerangka akuntansi.
Angka laba ini digunakan dalam laporan
keuangan organisasi, dan biasanya digunakan
untuk mengevaluasi kinerjanya.sedangkan Ketika
kita membahas pajak yang dikenakan atas seorang
pengusaha atau sebuah perusahaan, maka dalam
akuntansi pajaknya anda akan mengenal
istilah laba fiskal (taxable profit). Ini merupakan
suatu laba atau rugi dalam suatu perusahaan yang
terjadi selama satu periode perpajakan yang
biasanya meliputi satu tahun pajak.
Rekonsiliasi Fiskal PPh Badan
k di bidang penyewaan mesin penyedot minyak serta alat-alat berat lainnya.
ta uang rupiah dalam setiap transaksinya.
Desember 2020. Sedangkan data direksi perusahaannya seperti berikut:

A pada 2020 untuk rekonsiliasi fiskal pph badan:


Keterangan
Penjualan bruto
Potongan penjualan
Retur penjualan
Penjualan neto (1+2+3)

Harga pokok penjualan (HPP)

Laba kotor (4+5)


Biaya umum
Gaji karyawan, THR, bonus
Asuransi BPJS karyawan
Perjalanan dinas
Perlengkapan kantor
Biaya Listrik

Biaya internet dan telepon

Piutang ragu-ragu

Sewa mesin

Biaya perbaikan
Royalti
Pengangkutan

Penyusutan

Pemasaran

Biaya lain-lain

Jumlah biaya (a +…+ n)

Laba usaha (6 – 70)

Pendapatan (beban) luar usaha:

Dividen PT ABC (penyertaan 15%)

Dividen PT  DEF (penyertaan 30%)


Keuntungan penjualan saham
Penjualan gudang

Persewaan

Bunga pinjaman Bank GHI

Kerugian selisih kurs

Laba cabang pabrik di Thailand

Rugi cabang pabrik di Taiwan

Dividen dari CCC.Ltd., Singapura

Jumlah pendapatan (beban) luar usaha (a +…+ j)

Laba sebelum pajak (8+9k)

eberapa informasi tambahan:


ngan retur penjualan. Adapun retur penjualan yang akhirnya terealisasi pada 2020 sebanyak Rp11.250.000.000.

Jumlah komersial (Rp)


Rp48,000,000,000
Rp17,500,000,000

Rp32,000,000,000

Rp9,075,000,000

Rp13,675,000,000

Rp120,250,000,000

Rp11,500,000,000

-Rp5,500,000,000

Rp126,250,000,000

Rp11,000,000,000

Rp12,250,000,000

Rp125,000,000,000

he Value (NRV) mana yang paling rendah” untuk penilaian persediaan bahan baku produksi.
NRV
Rp23,750,000,000
Rp20,500,000,000
5.000.000.
terkait produksi Rp9.842.500.000.
m dalam hal ini Pak Kelik Rp500.000.000.

p275.000.000 dan gaji asisten rumah tangga para direksi Rp100.000.000.

m Rp225.000.000.
n kegiatan usaha adalah Rp375.000.000.
0.000.

Rp6.376.250.000.
Jumlah Komersial

Rp162,500,000

Rp77,500,000
Rp27,500,000
Rp8,500,000

Rp9,000,000

Rp5,000,000

Rp162,500,000

Rp377,500,000
Rp250,000,000
Rp112,500,000

Rp62,500,000

Rp1,125,000,000

3, sedangkan dari PT B tidak dipotong PPh Pasal 23.


Jumlah Komersial
Rp240,000,000,000
-Rp10,000,000,000
-Rp15,000,000,000
Rp215,000,000,000

-Rp125,000,000,000

Rp90,000,000,000

Rp15,750,000,000
Rp3,250,000,000
Rp2,125,000,000
Rp3,075,000,000
Rp2,575,000,000

Rp1,427,000,000

Rp927,500,000

Rp2,825,000,000

Rp1,927,000,000
Rp1,755,500,000
Rp4,127,500,000

Rp3,090,000,000

Rp3,277,500,000

Rp3,227,500,000

-Rp47,207,500,000

Rp42,792,500,000

Rp297,500,000

Rp475,000,000
Rp299,700,000
Rp225,000,000

Rp637,000,000

-Rp790,000,000

-Rp625,000,000

Rp275,000,000

-Rp977,000,000

Rp325,000,000

Rp141..700.000

Rp42,934,200,000

banyak Rp11.250.000.000.
INTRODUCTION 
       Seiring dengan perkembangan jaman yang pesat dan kemajuan teknologi,yaitu salah satu n
Indonesia .Teknologi system perpajakan di Indonesia banyak mengalami peubahan salah satu nya
Teknologi yang semakin meningkat mempengaruhi kinerja yang dicapai suatu Negara khusus ny
merupakan hal yang sangat penting dalam kemajuan ekonomi suatu Negara tersebut.
Sistem informasi perpajakan  bertujuan untuk meminilisir kesenjangan atau kecemburuan soci
sesuai
Adapunyang telah ditentukan
keberhasilan pemerintah.
penerapan system informasi perpajakan dipengaruhi oleh banyak factor ,
mempengaruhi penerimaan pajak suatu negara antara lain pertumbuhan ekonomi, tingkat infla
mentah, harga minyak internasional,
V1 : Mengindentifikasi dan tingkatyang
Masalah Perpajakan suku terjadi
bunga. di Indonesia dengan nilai moderni

Modernisasi sistem administrasi perpajakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 16


“Restrukturisasi Direktorat Jenderal Pajak dan Instansi Vertikal dibawahnya yaitu mengenai
komprehensif yang mencakup semua lini operasi organisasi secara nasional”. Modernisasi S
berbagai program dan kegiatan yang ditetapkan dalam reformasi administrasi perpajakan jan
merupakan penyempurnaan atau perbaikan dari kinerja, baik secara individu, kelompok, maupun
bentuk dari reformasi administrasi perpajaka n.

V2 : Mengoreksi ketidak sempurnaan system dalam pelaporan keuangan pajak daerah dan pemerintah 
perpajakannya sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan. Permasalahan yang dihadapi DJP saat ini
maupun masyarakat Indonesia secara umum. Data menunjukkan bahwa baru 11% masyarakat Indonesia yang s
melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT), serta baru 0,1% masyarakat Indonesia yang sudah membayar pajak. Untu
sadar dan taat pajak, yaitu melalui pendidikan. Kesadaran perpajakan perlu ditanamkan dalam pendidikan mela
merealisasikan hal di atas, telah dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understandi
Pendidikan Tinggi RI dengan Kementerian Keuangan RI Nomor MoU4/MK.03/2016 dan Nomor 7/M/NK/20
Pendidikan Tinggi, yang ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Pajak dengan D
dan Nomor 001/B1/PKS/2016, yang pada intinya kedua belah pihak sepakat untuk menanamkan kesadaran p
kependidikan, inklusi kesadaan pajak dalam kurikulum, pembelajaran dan perbukuan, serta penelitian dan peng
kegiatan pembelajaran (kurikulum, pembelajaran, dan perbukuan) dan kegiatan kemahasiswaan. Dalam penyus
dengan cara mengintegrasikan materi kesadaran pajak dalam Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) di pergurua
Agama (Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu), Bahasa Indonesia, Bahasa In
diintegrasikan dalam mata kuliah tersebut dengan berbagai bentuk sesuai dengan topik bahasan. Bentuk inklusi s
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dimasukkan sub topik bahasan, antara lain: (1) pajak sebagai perwujudan pe
Negara; (3) peradilan pajak sebagai salah satu bagian dari sistim peradilan dalam penegakan hukum); 2. gambar,
narasi; 4. soal ujian; dan 5. proyek belajar mahasiswa. Dalam bidang perbukuan, akan dilakukan penyusunan
tersebut diharapkan akan menjadi acuan bagi Perguruan Tinggi dalam menyusun bahan ajar yang disediakan se
sebagai salah satu sumber referensi materi kesadaran pajak. Bagi mashasiswa, buku ini dapat menjadi sumber lita
kesadaran pajak dapat dilakukan dengan memberikan pembekalan kesadaran pajak kepada mahasiswa pesert
mahasiswa juga memiliki hardskill yang dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan pencerahan kepada m
Selain itu, muatan kesadaran pajak juga dapat disampaikan dalam kuliah umum penyambutan mahasiswa baru
orientasi mahasiswa baru dalam bentuk yang sangat positif. Program inklusi ini akan terus dilaksanaan secara berk
Roadmap inklusi 2014-2018, secara garis besar adalah: x 2014 Kajian inklusi kesadaran pajak dalam pendidikan
Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Penyusunan Draft MoU dan PKS, Penyusunan Buku Materi Pengayaan Ke
MKWU yang bermuatan kesadaran pajak, penerbitan regulasi, pembelajaran melalui daring dikti, sosialisasi dan p
2018 Penanaman kesadaran pajak melalui kegiatan pembelajaran dan kemahasiswaan, perluasan implementa
membuktikan bahwa melalui pendidikan, bangsa Indonesia berhasil melepaskan diri dari penjajahan. Dimulai pa
lainnya) berhasil melahirkan gerakan pemuda yang pada akhirnya dapat menciptakan komitmen kebangsaan m
pemuda, era baru perjuangan melalui diplomasi dan politik pun dimulai dengan lahirnya berbagai organisasi po
pada tahun 1945 dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Kita ingin mengulangi sejarah tersebut.
dipelopori oleh para pemuda dan mahasiswa. Organisasi masyarakat maupun organisasi politik akan tumbuh se
Sebagaimana gerakan antikorupsi, gerakan yang menuntut transparansi dan efektivitas pengelolaan dana APBN

Rumusan Masalah :
1.Bagaimana pengaruh system perpajakan yang ada di Indonesia
2.Apa saja permasalahan yang sering terjadi di Indonesia
3.Bagaimana modernisasi perpajakan yang terjadi di indonesia

Anda mungkin juga menyukai