Anda di halaman 1dari 9

Nama : Indrarto Triansyah

NPM : 2034030011
Prodi : Akuntansi Sore
Instrumen Investasi: Saham

Instrumen investasi saham mungkin termasuk salah satu instrument yang kurang populer.
Faktanya, persentasi orang Indonesia yang ikut menanamkan saham dan terlibat dalam pasar
modal sangatlah rendah.

Mayoritas orang indonesia hanya menanamkan investasi dalam bentuk tabungan dan
deposito. Dilansir Indopriemer.com, dari 260 juta penduduk indonesia hanya sekitar 1% yang
paham dan turut serta berinvestasi saham di berbagai instrumen pasar modal.

Berdasarkan data ini, berarti hanya sekitar 2,6 juta orang yang terlibat penetrasi saham dan
pasar modal. Tentunya, data ini menunjukan bahwa informasi seputar pasar modal yang
punya potensi keuntungan begitu besar belum menjangkau ke masyarakat secara luas.

Hal ini tentu memprihatinkan karena untuk tumbuh menjadi negara maju, investasi pasar
modal perlu dikuatkan. Negara maju seperti Jepang atau Eropa, memiliki persentase yang
lebih besar perihal keterlibatan masyarakat dengan pasar modal.

Oleh karena itu, penting untuk memasarkan informasi seputar saham dengan baik pada
khalayak umum. Bukan hanya demi perkembangan ekonomi negara, tetapi juga sebagai
penunjang kehidupan finansial secara pribadi yang sehat di masa depan.

Konsep Investasi Saham

Saham adalah dokumen yang menjadi bukti kepunyaan atas modal perusahaan berbentuk
PT yang membagikan hak terhadap dividen dengan penentuan berdasarkan angka modal
yang diberikan.
Di sisi lain, saham juga bermakna hak pemilik terhadap perusahaan sebagai ganti pemberian
modal sehingga setiap pemilik sahan berbagi kepemilikan dan juga tanggung jawab
pengawasan.

Investor yang memiliki saham dalam suatu perusahaan bisa mengklaim atas pendapatan
perusahaan, aset, dan berhak untuk hadir dalam rapat umum pemegang saham.

Jika investasi emas mendatangkan keuntungan hanya dengan memanfaatkan inflasi


sehingga memperbesar selisih harga jual dengan belinya, profit saham didapat dengan cara
yang lebih beragam.

Istilah dalam Investasi Saham

Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko besar tetapi potensi keuntungannya
menggiurkan atau dikenal dengan istilah high risk high return.

Anda perlu memahami seluk beluk seputar investasi saham, termasuk istilah yang sering
dipakai, sebelum terjun langsung di dunia pasar modal. Berikut ini beberapa istilah dasar yang
digunakan dalam dunia investasi saham.

Annual report

Annual report adalah laporan tahunan yang di dalamnya termaktub rincian keuangan
perusahaan, profil perusahaan, hingga semua lini bisnis dan pencapaiannya dengan
kesepakatan dari tiap-tiap pemegang saham.

Laporan ini disampaikan dalam rapat umum pemegang saham

Bearish

Bearish adalah harga saham yang sedang menurun.

Bid

Bid merupakan penawaran sesuai keinginan pihak pembeli saham.

Blue Chip

Blue chip adalah istilah untuk sekumpulan saham unggulan dan potensial dari perusahaan
profesional yang memiliki reputasi baik.

Broker

Broker ialah orang yang berperan sebagai perantara investor dengan perusahaan dalam hal
transaksi saham.
Bullish

Bullish merupakan harga saham yang sedang meningkat.

Bursa Saham

Bursa saham adalah pihak atau pasar yang berfungsi sebagai tempat pertemuan pembeli dan
penjual saham.

Buyback

Buyback adalah kegiatan pembelian kembali obligasi atau saham oleh emiten.

Capital Gain

Capital gain adalah harga ketika jual harga saham lebih besar dibandingkan nilai belinya.

Capital Loss

Capital loss terjadi ketika harga pembelian saham lebih tinggi ketimbang harga penjualannya.

Capital Market

Capital market adalah pasar atau pusat jual-beli surat-surat yang berharga.

Cut loss

Cut loss adalah kegiatan menjual saham ketika investor sedang merugi dengan tujuan
meminimalkan risiko yang lebih besar

Emiten

Emiten adalah pihak perusahaan yang telah terdaftar dan mencatatkan jumlah sahamnya
pada bursa efek.

Initial Public Offering (IPO)

Initial Public Offering adalah istilah untuk penawaran pasar perdana di dalam dunia bursa
saham.

Kustodian

Kustodian ialah pihak yang memegang seluruh dokumen berharga atau surat rahasia.

Lot
Lot adalah istilah untuk jumlah satuan minimal dalam penjualan atau pembelian saham.

Offer

Offer adalah penawaran yang diminta oleh pihak investor yang menjual sahamnya.

Keuntungan Investasi Saham

Setidaknya ada dua jenis keuntungan dari menanamkan modal di saham, yakni melalui
dividen dan capital gain. Dividen adalah pembagian keuntungan yang diterima investor saham
dari profit perusahaan.

Nominal dividen yang diterima investor tergantung pada porsi kepemilikan saham dan alokasi
keuntungan yang ditentukan perusahaan.

Sebelum memutuskan ingin membeli saham dari perusahaan yang mana, sebaiknya Anda
meninjau terlebih dahulu nilai dividen dari dua indikator berikut ini.

1. Dividend payout, yakni persentase laba setelah dibagi sebagai dividen.

2. Dividend yield, yakni persentase nilai dividen per saham.

Sedangkan, capital gain adalah keuntungan yang didapat dari selisih harga jual dan beli
saham di pasar sekunder. Nilai saham selalu fluktuatif, tergantung dari permintaan dan
penawaran di pasar modal.

Ketika permintaan naik, nilai saham akan melonjak. Ketika penawaran naik, nilai saham akan
turun.

Sama seperti kegiatan perdagangan, harga saham yang ada di pasaran adalah hasil dari
negosiasi antara pemilik perusahaan, pemegang saham dan, calon pembeli.

Jika ingin mendapatkan keuntungan dari capital gain, investor mesti melakukan penjualan di
saat saham tersebut sedang naik nilainya agar mendapat profit yang optimal.

Risiko Investasi Saham

Tidak ada investasi yang nihil dari risiko. Bahkan, untuk jenis investasi yang paling mudah
sekalipun, seperti menabung di bank, memiliki risiko untuk tergerus inflasi yang besar tiap
tahunnya.

Sebagai salah satu instrumen investasi, saham memang memiliki risiko yang besar. Oleh
karena itu, Anda perlu mengetahui apa saja risiko dari investasi saham agar bisa melakukan
manajemen yang tepat.

Adapun risiko instrumen investasi saham, yaitu:


Risiko kerugian 100%

Ini adalah risiko investasi saham yang paling buruk dan ditakuti oleh para investor.

Risiko seperti terjadi ketika perusahaan yang sahamnya Anda miliki mengalami kebangkrutan
parah, gagal bayar utang dalam jumlah besar, atau tidak berhasil mendapat keuntungan dari
produk yang dihasilkan.

Saham adalah jenis investasi jangka panjang. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan
rasio utang perusahaan dalam nilai Debt to Equity Ratio (DER) sebelum memutuskan untuk
membeli saham dari sana.

JIka risiko ini benar benar terjadi, maka Anda kemungkinan tidak akan bisa mengambil
kembali modal yang sudah telanjur diinvestasikan.

Risiko Harga Saham yang Fluktuatif

Harga saham naik dan turun mengikuti permintaan dan penawaran di pasar bursa saham.
NIlai yang fluktuatif inilah yang dimanfaatkan oleh para trader untuk mengeruk keuntungan
sebesar mungkin ketika harganya sedang melonjak.

Apa yang harus dilakukan ketika saham yang Anda miliki harganya turun?

Pertama, sebisa mungkin mengidentifikasi penyebab turunnya saham. Biasanya, ada dua
penyebab turunnya harga saham, yakni risiko sistemik dan nonsistemik.

Risiko sistemik adalah risiko yang disebabkan faktor luar dari perusahaan, misalnya kondisi
politik. Jika ini menjadi penyebab turunnya harga saham, Anda hanya harus menunggu dan
melihat kondisi selanjutnya yang akan terjadi.

Risiko yang kedua adalah risiko nonsistemik, yang hanya menyerang perusahan tertentu, dan
penyebabnya biasanya berasal dari dalam perusahan itu sendiri, misalnya manajemen yang
buruk.

Solusi dari risiko nonsistemik adalah dengan memiliki diversifikasi investasi, sehingga Anda
masih punya penopang keuangan dari sumber yang lain. Anda juga bisa melakukan cut loss
agar kerugian yang ditanggung tidak semakin besar.

Risiko Tidak Mendapatkan Dividen

Pembagian keuntungan atau dividen dari perusahaan kepada pemegang saham memang
menjadi daya tarik yang tinggi. Siapa yang tidak senang jika mendapatkan keuntungan ganda
dengan adanya dividen dari perusahaan?
Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada
investornya. Kebijakan pembagian dividen atau tidak biasanya dibahas dalam rapat
pemegang saham.

Perusahan yang tidak menerapkan kebijakan pembagian keuntungan tidak berarti buruk.

Mungkin saja, kebijakan itu memang dimaksudkan untuk mengelola dan memutar keuntungan
menjadi aset yang lebih luas, seperti pembangunan fasilitas, infrastruktur perusahaan, dan
lain-lain.

Perusahan yang berhasil mengelola keuangan dengan baik, tentu akan berkembang dengan
cepat dan mudah. Sehingga, harga saham yang Anda miliki bisa melonjak nilainya di masa
depan.

Risiko Pemberhentian Saham atau Suspensi

Risiko pemberhentian saham bisa terjadi karena berbagai macam hal, salah satunya adalah
karena fluktuasi nilai yang terjadi terlampau tajam dalam waktu yang singkat.

Pihak bursa saham menilai adanya permainan jika terjadi nilai saham yang naik-turun dalam
waktu singkat, sehingga suspensi bertujuan untuk memberikan peringatan terhadap emiten
terkait untuk memperbaiki lagi tingkat kinerjanya.

Risiko Delisting

Risiko delisting adalah risiko penghapusan nama perusahaan dari daftar Bursa Efek, secara
paksa atau sukarela, karena masalah-masalah tertentu, misalnya kasus pelanggaran,
perusahaan gagal menerapkan aturan standar keuangan minimum, dan lain-lain.

Seringnya, kasus delisting mengindikasikan adanya kesehatan keuangan yang buruk atau
manajerial yang tidak sehat.

Strategi Investasi Saham

Keuntungan yang ditawarkan oleh investasi saham memang sangat menggiurkan. Efek
compounding yang bisa membuat profit menjadi berkali-kali lipat banyaknya, dapat menjadi
penopang tujuan keuangan jangka panjang Anda.

Akan tetapi, Anda juga semestinya menguasai beberapa strategi yang bisa digunakan untuk
memaksimalkan keuntungan saham dan bisa membuat keputusan yang paling baik dalam
menghadapi kemungkinan terburuknya.

Berikut ini beberapa strategi saham yang bisa Anda lakukan.


Value Investing

Value investing adalah strategi yang berfokus pada pembelian saham super dengan harga
rendah. Dengan strategi ini, keuntungan saham diraup dengan harapan kelak nanti di masa
depan nilainya akan meningkat sehingga membawa profit tinggi ketika dijual.

Strategi ini pertama kali dipopulerkan oleh Benjamin Graham tahun 1934. Value investing
berfokus pada analisis rasio fundamental perusahaan, seperti harga wajar, arus kas
perusahaan, laba, kemampuan membayar utang, dan prospek masa depan perusahaan.

Trading

Secara terminologi, trading artinya kegiatan jual beli atau pertukaran barang dan jasa antar
manusia. Zaman sekarang, yang bisa dijualbelikan jelas lebih beragam, bukan hanya barang
dan jasa, tetapi juga saham.

Jika investasi saham dilakukan untuk tujuan keuangan jangka panjang, trading saham justru
sebaliknya. Trading saham memang diperuntukkan mencari keuntungan dalam jangka waku
yang singkat.

Orang yang melakukan kegiatan trading saham disebut trader. Seorang trader membeli
saham ketika harganya sedang turun kemudian menjualnya ketika nilainya melonjak dalam
rentang waktu menit, jam, atau paling lama satu minggu.

Investasi Saham Online

Segala jenis layanan keuangan kini tersedia dalam sistem online, termasuk investasi saham.
Hanya dengan aplikasi dalam telepon genggam, Anda bisa mulai melakukan pembelian
saham dengan cara yang sangat mudah.

Dengan adanya sistem yang sangat praktis ini, diharapkan masyarakat indonesia secara
keseluruhan bisa menikmati manfaat dari investasi.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Saham Online

Kelebihan investasi saham online adalah transparansi harga sehingga Anda, sebagai
investor, bisa memiliki gambaran jelas tentang nilainya. Selain itu, saham online
memungkinkan penggunanya untuk mengetahui harga terbaru tanpa pakai waktu lama.
Layanan saham online juga bisa membuat Anda melakukan transaksi secara cepat dan
nyaman hanya dalam satu genggaman.

Selain kelebihan yang sudah disebutkan di atas, ada juga beberapa kekurangan layanan
saham seperti ini. Salah satunya adalah informasi yang sangat mudah dijangkau berakibat
buruk pada investor.

Fluktuasi nilai saham yang terlihat jelas di situs atau aplikasi, sangat mungkin membuat
investor jadi mudah merasakan berbagai emosi dalam waktu yang berdekatan.

Kalau grafiknya sedang naik, ia merasa senang. Ketika sedang turun, ia langsung merasa
cemas.

Cara Investasi Saham Online

Cara melakukan investasi saham secara online lumayan sederhana dan mudah dimengerti.
Berikut ini tahapan cara investasi saham online.

1. Membuat Akun Saham

Anda perlu membuat akun saham di salah satu perusahaan sekuritas. Sebaiknya, pilih
perusahaan sekuritas yang terpercaya dan sudah memiliki riwayat kerja, reputasi, dan
kredibilitas yang baik.

2. Melakukan Transaksi

Setelah berhasil menentukan perusahan sekuritas dan membuat akun saham di sana, Anda
disarankan untuk melakukan transaksi dengan nominal minimal sesuai dengan regulasi.

Biasanya, nominal tersebut akan masuk pada rekening dana nasabah (RDN) sebagai modal
awal pembelian saham. Anda sudah sah menjadi investor saham ketika tahapan ini sudah
terlewati dengan baik.

3. Memilih Saham yang Tepat

Tahapan selanjutnya adalah menentukan saham mana yang potensial untuk memberikan
keuntungan optimal.

Untuk bisa menemukan saham paling potensial, Anda perlu melakukan analisis guna
mengevaluasi hal mendasar pada perusahan tersebut, seperti arus kas, profit yang sehat,
atau tentang kemungkinan perkembangan bisnis ke arah yang lebih baik.

4. Melakukan Pembelian Saham


Setelah menyetorkan modal awal di rekening lalu melakukan evaluasi saham terkait, langkah
selanjutnya adalah melakukan pembelian saham yang diinginkan.

Ada dua cara pembelian saham yang bisa Anda lakukan, yaitu dengan menghubungi pialang
saham di perusahaan sekuritas terkait atau dengan pembelian secara daring.

Pembelian secara daring biasanya membutuhkan fasilitas berupa aplikasi tertentu yang bisa
diinstal di telepon genggam Anda.

5. Melakukan Penjualan Saham

Setelah nilai saham yang dibeli menunjukkan kenaikan nilai, Anda bisa melakukan penjualan
untuk mendapatkan keuntungan. Hasil penjualan saham tersebut akan disetor di Rekening
Dana Nasabah (RDN).

Jika tujuan investasi saham online adalah keuangan jangka panjang, Anda perlu menunggu
paling tidak 5-10 tahun untuk bisa menikmati keuntungan dari kenaikan nilainya.

Investasi Saham Syariah

Dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi saham syariat adalah efek atau
surat berharga yang memiliki konsep penyertaan modal dengan pembagian keuntungan
secara bagi hasil yang sesuai dengan hukum Islam.

Saham yang sesuai dengan ajaran Islam sangat mudah Anda temukan di Daftar Efek Syariah
(DES) yang ditetapkan OJK.

Konsep saham syariat sebenarnya sama saja dengan saham biasa. Hanya saja saham
syariah memastikan bahwa kegiatan perusahan tersebut memiliki prinsip dan memproduksi
barang atau jasa yang sesuai aturan agama Islam.

Perusahan yang terdaftar di DES biasanya tidak melakukan riba, tidak memproduksi barang
atau jasa yang dianggap melanggar syariat, dan tidak melakukan praktik perjudian atau
perdagangan yang terlarang.

Praktik investasi saham bisa dilakukan dengan berbagai macam cara: konvensional atau
syariat, daring atau langsung berkonsultasi ke kantor perusahan sekuritas, secara trading
atau value investing

Anda bisa menyesuaikan berbagai metode investasi saham dengan tujuan keuangan masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai