Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs
Semester Gasal (Kurikulum 2013)
Bab 1
Berkarya Seni Lukis dan Seni Patung
A. Seni Lukis
Tugas Mandiri
1. Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni
rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang
diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur,
gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Seni lukis
disajikan dalam bidang dua dimensi, seperti kanvas,
papan, kertas, dan lainnya.
2. Representatif, deformatif, dan nonrepresentatif.
3. Berikut beberapa tema yang umum digunakan oleh
seniman dalam menghasilkan karya seni rupa murni.
a. Hubungan manusia dengan pencipta.
b. Hubungan manusia dengan dirinya.
c. Hubungan manusia dengan orang lain.
d. Hubungan manusia dengan alam sekitar.
e. Hubungan manusia dengan benda.
f. Hubungan manusia dengan kegiatannya.
g. Hubungan manusia dengan imajinasi.
4. Cat yang dapat digunakan untuk membuat lukisan
antara lain cat minyak, cat air, cat poster, cat akrilik,
dan acat tekstil.
5. a. Lukisan tempara adalah lukisan dengan medium
lukisan kekal cepat kering yang terdiri dari
pigmen pewarna dicampur dengan medium
pengikat larut air seperti bahan kuning telur
atau bahan yang lain.
b. Lukisan kaca adalah lukisan yang dibuat dengan
menempelkan bagian kaca dengan bantuan
timah, kuningan atau tembaga. Kaca dibentuk
dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu
denan warna-warna yang beragam.
c. Lukisan al-fresco adalah lukisan yag diterapkan
pada dinding yang masih basah dengan
ditaburi bahan perekat.
Tugas Kelompok
Siswa melakukab pengamatan gambar ilustrasi, kemudian
mendiskusikan apa yang dijelaskan gambar, unsur seni
rupa yang ada di gambar tersebut dan prinsip seni yang
digunakan dalam menggambar gambar tersebut.
Aplikasi Tugas HOTs
Siswa mencari informasi hasil seni lukis dari berbagai
bahan yang dibuat oleh seniman Indonesia dan memberi
keterangan mengenai nama seniman dan informasi singkat
mengenai lukisan tersebut!
Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
B. Seni Patung
Tugas Mandiri
1. Seni patung merupakan hasil ekspresi jiwa manusia
dengan membuat bentuk visual melalui media tiga
dimensi yang bertujuan keindahan. Bentuk seni
patung mempunyai berbagai ukuran, dari yang
kecil untuk hiasan di atas meja, sampai yang besar,
misalnya monumen.
2. Berdasarkan tujuan pembuatannya, patung ada enam
macam, yaitu sebagai berikut.
a. Patung religi.
b. Patung monumen.
c. Patung arsitektur.
d. Patung dekorasi.
e. Patung seni.
f. Patung kerajinan.
3. Imitatif, deformatif, dan nonfiguratif.
4. Seni patung biasanya dibuat dengan menggunakan
berbagai media seperti, kayu, batu, semen, fiber, lilin,
tanah liat, dan es.
5. Jenis-jenis patung berdasarkan posisinya, yaitu
patung free standing, patung zonde, patung boss,
dan patung torso.
Tugas Kelompok
Siswa melakukan pengamatan cara pembuatan patung
dari bahan bubur kertas dan praktik membuatnya
Aplikasi Tugas HOTs
Siswa membuat patung dari bahan yang ada disekitarnya.
Penilaian Harian Bab 1
I. Pilihan Ganda
1. b. konstruksi
Pembahasan:
Kontruksi/menyusun adalah membuat patung
dengan cara menggabungkan/menempelkan/
merangkai bahan yang berupa potongan-potongan
untuk dirangkai menjadi suatu bentuk yang
diinginkan.
2. d. kaca
Pembahasan:
Dibandingkan jenis jenis patung lainnya, patung kaca
adalah patung yang proses pembuatannya paling
rumit dan membutuhkan beberapa tahapan teknik.
Kaca memang bisa diukir, tetapi dengan tingkat
kesulitan yang cukup tinggi. Akan tetapi hasilnya
terlihat sangat indah dan menarik, sepadan dengan
usahanya.
3. b. steger
Pembahasan:
Steger adalah sebuah penyangga yang bisa terbuat
dari kayu atau besi yang di gunakan sebagai tempat
untuk menaruh kanvas yang telah diberi frame.
Sehingga proses membuat lukisan menjadi nyaman
karena ketinggian kanvas bisa di atur dengan
menaikan atau menurunkan penyangga.
1
 4. c. butsir
Pembahasan:
Bahan yang digunakan dalam teknik pahat adalah
bahan yang sifatnya keras, seperti kayu, batu, dan
lain-lain. Alat yang digunakan dalam teknik carving
adalah tatah, betle, pisau, golok, palu, dan amplas.
5.` d. tempra
Teknik tempra merupakan cara melukis pada tembok
dengan sedemikian rupa sehingga hasilnya menyatu
dengan arsitektur.
6. b. carving
Pembahasan:
Pahat/carving adalah Teknik membuat patung
dengan jalan memahat atau mengurangi sedikit demi
sedikit untuk membuat sebuah karya tiga dimensi
dengan cara mencukil, memotong, atau melubangi
bahan keras dengan menggunakan alat tajam.
7. b. gips
Pembahasan:
Cetakan, yang terbuat dari bahan gips. Kegunaannya
untuk mencetak karya patung dari bahan cair.
8. b. deformatif
Pembahasan:
Corak ini mempunyai bentuk yang telah banyak
mengalami perubahan. Bentuk-bentuk alam
diolah menurut gagasan dan imajinasi pematung.
Pengubahan dari bentuk alam menjadi bentuk baru
ini masih terkait dengan sifat fisiknya.
9. c. religi
Pembahasan:
Patung relegi yaitu patung yang berfungsi sebagai
sarana beribadah dan bermakna religius.
10. a. impresionisme
Pembahasan:
Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang
penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek
tersebut dilukis. Pelukis yang termasuk dalam aliran
ini adalah Claude Monet, Edgar Degas, Aguste Renoir,
Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S.
Sudjojono.
11. b. kesatuan
Pembahasan:
Kesatuan atau unity adalah penyusunan atau
pengorganisasian dari elemen-elemen seni rupa
sehingga menjadi kesatuan organik dan harmoni
antara bagian-bagian dengan keseluruhan. Jadi
kesatuan merupakan penyusunan dari elemen-
elemen seni rupa sehingga tiap-tiap bagian-bagian
yang tersusun tidak terlepas dengan bagian lainnya
disamping itu untuk memperoleh kesatuan bentuk
dan keharmonisan di antara semua elemen.
12. d. nada
Pembahasan:
Nada merupakan konsep dasar yang dimiliki
pada sebuah seni musik, bukan pada seni rupa.
Pada sebuah karya seni lukis, di dalamnya akan
mengandung konsep emosional pembuat lukisan,
mengandung konsep estetika dan juga memiliki
pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat lukisan
pada penikmatnya.
13. a. menentukan gagasan
Pembahasan:
Tahap pertama yang harus dilakukan untuk membuat
sebuah lukisan adalah memunclkan gagasan atau ide
2 Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
global. Untuk memunculkan gagasan kreatif, dapat
ditempuh dengan cara sebagai berikut.
a. Mempelajari atau membaca buku,
b. Melihat film-film dokumenter tentang lukisan,
c. Mengunjungi kegiatan pameran atau museum,
d. Melihat objek secara langsung, dan
e. Mengembangan imajinasi.
14. a. melukis
Pembahasan:
Melukis adalah salah satu seni rupa murni yang
mengutamakan niai keindahan atau estetika di banding
fungsi. Biasanya sebuah karya seni lukis ialah suatu
gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis.
Banyak dari pelukis akan menemukan kepuasan diri
tersendiri dengan karya yang ia hasilkan.
15. b. dua dimensi
Pembahasan:
Seni lukis merupakan salah satu contoh dari seni rupa
dua dimensi yang hanya memiliki ukuan panjang dan
lebar saja. Seni lukis hanya dapat dilihat dan dinikmati
dari satu sisi saja.
16. b. seni patung
Pembahasan:
Patung adalah sebuah karya seni rupa tiga dimensi
yang ditinjau dari segi tujuan karya tersebut
diciptakan termasuk karya seni murni. Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia patung diartikan
benda tiruan bentuk manusia dan binatang yang
cara pembuatannya dipahat.
17. c. tempra
Pembahasan:
Tempra adalah salah satu teknik dalam melukis.
Teknik tempra merupakan cara melukis pada tembok
dengan sedemikian rupa sehingga hasilnya menyatu
dengan arsitektur.
18. d. cat minyak
Pembahasan:
Cat air biasanya digunakan melukis di atas kertas,
cat ini lebih cepat kering dibanding cat minyak.
Cat minyak (berbasis minyak), jenis cat ini biasa
digunakan untuk melukis diatas kanvas. Sifatnya
tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
19. b. batu
Pembahasan:
Bahan-bahan tersebut dicor pada alat cetak atau
klise yang dibuat dari bahan lunak misalnya tanah
liat, gips, lilin dan sebagainya yang setelah mengeras
menghasilkan bentuk yang diinginkan.
20. d. tanah liat
Pembahasan:
Bahan yang cocok digunakan untuk teknik modeling/
butsir adalah tanah liat, plastisin, dan sabun. Alat
yang digunakan adalah butsir, cutter, pisau, scrub,
dan sebagainya.
21. c. nada
Pembahasan:
Nada merupakan konsep dasar yang dimiliki pada
sebuah seni musik, bukan pada seni rupa. Nada
berhubungan dengan indera pendengaran.
22. b. tekstur
Pembahasan:
Tekstur merupakan kesan raba yang dimiliki oleh
suatu bidang, bisa halus, kasar, bergelombang dan
sebagainya.
 23. d. komposisi
Pembahasan:
Komposisi adalah penyusunan atau pengorganisasian
dari unsur-unsur seni rupa. Komposisi merupakan
suatu cara pengorganisasian untuk menyusun
bagian keseluruhan di dalam mendapatkan suatu
wujud. Komposisi dapat dicapai melalui pengaturan
atau penyusunan unsur-unsur seni rupa baik berupa
garis, warna, bidang, ruang dan tekstur secara
bertumpukan dan kedinamisan dalam suatu karya.
24. a. hijau
Pembahasan:
Warna terbagi menjadi beberapa macam, yakni
ada warna primer yang merupakan warna dasar
tanpa campuran seperti putih, merah, kuning dan
biru, sedangkan warna sekunder terdiri dari warna
campuran tingkat pertama yaitu hijau, jingga dan
ungu. Untuk warna lainnya ada warna analogus yang
misalnya gradasi antara hijau ke kuning dan warna
komplementer yang dibuat seperti gradasi dengan
warna agak jauh dan melingkar misalnya kuning
sampai ungu lalu beralih ke merah.
25. c. palet
Pembahasan:
Palet adalah media yang digunakan untuk tempat
mencampur cat. Untuk media seperti cat air, palet
yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air,
sedangkan bentuk palet untuk cat minyak berbentuk
datar dan diberi lubang untuk pegangan.
II. Uraian
1. Material-material berupa perunggu, logam, dan
besi-besi lainnya cukup populer dibuat patung. Besi
dianggap lebih kuat dan tidak mudah rapuh jika
dibandingkan dengan batu, sehingga banyak orang
dahulu mulai beralih membuat patung dari besi. Tak
lama kemudian, patung-patung dari emas pun dibuat
dan memiliki nilai jual yang cukup mahal. Beberapa
jenis besi pun biasanya diproses dan disatukan agar
menghasilkan material patung yang lebih berkualitas.
2. Teknik membuat patung.
a. Teknik butsir.
b. Teknik cetak.
c. Teknik konstruksi.
d. Teknik pahat.
3. Prosedur-prosedur tersebut adalah sebagai berikut.
a. Menentukan tema patung.
b. Membuat sketsa.
Menuangkan tema/ide dalam sebuah sketsa.
Sketsa tersebut yang akhirnya akan diwujudkan
dalam bentuk sebuah patung.
c. Pembuatan patung.
Perwujudan dari sketsa yang dibuat. Pembuatan
patung dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa teknik, seperti teknik cor/cetak,
pahat, butsir, dan kontruksi.
d. Finishing.
Finishing merupakan tahap akhir dari membuat
patung. Finishing dapat berupa pengamplasan
dan pengecatan.
4. Teknik-teknik melukis.
a. Teknik aquarel.
b. Teknik plakat.
c. Teknik spray.
d. Teknik pointilis.
e. Teknik tempra.
Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
5. Gaya abstraksionisme adalah suatu bentuk yang
sulit untuk dikenali. Bentuk dasar dari gaya ini sudah
meninggalkan bentuk aslinya. Gaya yang tergolong
dalam gaya abstrak adalah abstrak ekspresionis
adalah memandang bahwa ekspresi jiwa tidak
dapat dihubungkan dengan objek apapun, aliran
ini berpendapat bahwa melukis adalah memadukan
unsur-unsur gambar berupa garis, warna, bidang dan
tekstur dan abstrak geometris, aliran ini menonjolkan
bidang yang diisi dengan warna dan dipilah dengan
garis-garis tegas.
6. Bahan-bahan membuat patung.
a. Batu.
b. Kayu.
c. Besi.
d. Kaca.
e. Tanah liat/tembikar.
7. Ada warna muda dan warna tua, warna terang dan
warna gelap, serta warna redup dan warna cerah.
Warna gelap cenderung memberi kesan berat,
sebaliknya warna terang dapat memberi kesan ringan.
8. Bahan dan alat melukis.
a. Kanvas.
b. Palet lukis.
c. Kuas.
d. Cat lukis.
e. Pembersih kuas.
f. Steger.
9. Penggunaan titik biasanya pada bagian-bagian yang
terkecil dalam suatu karya seni. Misalkan dalam
lukisan manusia titik digunakan pada bagian detail
wajah, mata, dan dalam lukisan pemandangan.
Penggunaan titik biasanya dipakai pada bagian
pohon, daun, tanah dan batu-batuan.
10. Unsur-unsur lukisan
a. Unsur visual, terdiri dari titik, garis, dan warna.
b. Unsur ruang.
c. Unsur tekstur.
d. Unsur bentuk.
Perbaikan
1. Memodifikasi karya seni rupa dua dimensi adalah
memodifikasi sebuah karya seni rupa tanpa merubah
bentuk asli dari karya tersebut.
2. Garis merupakan salah satu elemen yang penting dalam
seni lukis. Garis dapat diciptakan melalui:
a. kontur, garis paling luar dari benda yang dilukis,
b. batas pemisah antara dua warna atau cahaya terang
dan gelap,
c. lekukan pada bidang melingkar atau memanjang
lurus, dan
d. batas antara dua tekstur yang berlainan.
3. Teknik dalam membuat sebuah lukisan, gambar dan lainnya
dengan cara membuat titik-titik hingga membuat bentuk
sebuah gambar yang menarik.
4. a. Keseimbangan adalah kesan yang dapat memberikan
rasa mapan (tidak berat di salah satu sisi) sehingga
tidak ada ketimpangan dalam penempatan unsur-
unsur rupa (garis, bentuk, warna, dan lain-lain).
b. Kesatuan (unity) adalah hubungan keterkaitan
antara unsur-unsur rupa yang mengarah pada pusat
perhatian.
5. Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu
warna sehingga menimbulkan kesan siluet.
3
6. P ro s e d u r- p ro s e d u r m e m b u a t l u k i a s a n d e n g a n
menggunakan konsep
a. Menetukan judul
b. Latar belakang
c. Referensi gambar objek
d. Membuat sketsa kasar
e. Memindahkan sketsa kasar pada media yang
sebenarnya
7. Tempera adalah medium lukisan kekal cepat kering yang
terdiri dari pigmen pewarna dicampur dengan medium
pengikat larut air seperti bahan seperti kuning telur atau
yang lain.
8. Konsep-konsep melukis sebagai berikut.
a. Emosional
b. Estetika
c. Deskriptif
d. Narasi
e. Pesan
9. Lukis merupakan cabang dari seni rupa yang cara
pengungkapannya diwujudkan melalui kar ya dua
dimensional dimana unsur-unsur pokok dalam karya dua
dimensional adalah garis dan warna.
10. Seni lukis merupakan penggunaan garis, warna, tekstur,
ruang dan bentuk, shape, pada suatu permukaan, yang
bertujuan untuk menciptakan berbagai image.
Bab 2
Seni Musik
A. Menyanyikan Lagu Secara Solo/Tunggal
Tugas Mandiri
1. Arrangement adalah penyesuaian komposisi musik
dengan nomor suara penyanyi atau instrumen musik
yang didasarkan atas sebuah komposisi yang telah
ada sehingga esensi musiknya tidak berubah.
2. Aransemen vokal adalah penataan susunan
suara untuk lagu lama yang akan dinyanyikan.
Aransemen vokal dapat dilakukan secara khusus
dalam dua suara, tiga suara, atau empat suara.
Pada umumnya penyusunan aransemen vokal
dua suara lebih mudah dibandingkan dengan
aransemen vokal tiga dan empat suara karena
vokal tiga dan empat suara harus memperhatikan
banyak persyaratan. Aransemen instrumen adalah
penyesuaian komposisi musik menggunakan alat-
alat musik yang digunakan. Penyusunan aransemen
instrumen harus berpedoman pada pengetahuan
harmoni dan akor. Semakin lengkap alat musik yang
digunakan, maka akan menghasilkan aransemen
yang lebih bervariasi.
3. a. Teknik re-rythimization adalah pengembangan
pola ritme yang baru sehingga memunculkan
ide-ide yang baru. Pola-pola ritme yang
diterapkan akan memperindah aransemen
pada sebuah lagu.
b. Teknik re-melodyzation adalah perubahan dan
penambahan nada yang terjadi pada melodi,
mengenspasikan interval yang sempit atau
mengkontraksikan interval yang lebar.
4 Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
c. Teknik re-harmonization adalah kemungkinan
latar harmoni yang lain, maksudnya harus
ditulis terlebih dahulu atau dicoba secara
langsung dengan instrumen sehingga dapat
menciptakan sebuah aransemen yang lebih
matang.
4. Melodi adalah rangkaian sejumlah nada yang
disusun dan dibunyikan secara runtut dan teratur,
sedangkan harmoni adalah perpaduan nada-nada
melodi dengan pola ritme yang serasi dan selaras
sebagai satu kesatuan utuh suatu karya seni.
5. Introduksi (intro), lagu pokok, interlude, dan coda.
Tugas Kelompok
Siswa melakukan pengamatan salah satu lagu dan
mengembangkan melodi pokok pada lagu tersebut.
Aplikasi Tugas HOTs
Siswa melakukan pengubahan aransemen pada sebuah
lagu.
B. Lagu Populer dalam Sajian Vokal Grup
Tugas Mandiri
1. Vokal grup adalah kumpulan beberapa penyanyi
yang tergabung dan menyanyikan lagu dengan
ketinggian suara yang berbeda, antara lain sopran,
mezzo-sopran, alto, bass, tenor, dan bariton.
2. Teknik yang dapat dilakukan untuk mengaransemen
lagu untuk vokal grup adalah akapela, paduan suara,
dan kanon.
3. Suara wanita dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
sopran, mezzo-soprano, dan alto.
4. Perbedaan: Alto suara rendah untuk wanita
sedangkan bass suara rendah untuk pria.
Persamaan: Sama-sama jenis suara rendah.
5. Langkah untu mengaransemen lagu untuk vokal grup
adalah sebagai berikut.
a. Mencari melodi pokok lagu.
b. Mencari akor atau harmoni.
c. Memecah suara.
d. Memberi nada untuk setiap suara.
e. Melengkapi semua usara dengan akor yang
sudah ada.
Tugas Kelompok
Siswa melakukan pengamatan pada notasi lagu perjuangan
kemudian mempelajari penyusunan nada-nada akor untuk
paduan suara dengan tiga suara.
Aplikasi Tugas HOTs
Siswa menyanyikan lagu dengan menggunakan format
empat suara.
Penilaian Harian Bab 2
I. Pilihan Ganda
1. a. dua
Pembahasan:
Setiap lagu disusun aransemen khusus vokal, yaitu
dalam dua suara, tiga suara atau empat suara. Untuk
menyusun aransemen vokal, yang paling mudah
adalah menyusun aransemen lagu dalam dua suara.
Untuk menyusun aransemen lagu dalam tiga dan
empat suara ada banyak persyaratan yang harus
diperhatikan.
2. d. alto
Pembahasan:
Paduan suara anak yang biasanya terdiri dari dua
suara yaitu sopran-alto dan juga dterdiri dari tiga
suara yaitu sopran-sopran-alto.
3. b. paduan suara kecil
Pembahasan:
Paduan suara kecil atau paduan suara kamar yang
terdiri dari 12-28 orang penyanyi.
4. a. 3 – 12
Pembahasan:
Ensembel vokal atau kelompok vokal yang terdiri
dari 3-12 orang penyanyi.
5. c. paduan suara
Pembahasan:
Dalam bahasa asing, paduan suara disebut dengan
istilah koor. Koor memiliki arti paduan dari beberapa
jenis suara baik dalam jumlah besar maupun kecil.
6. a. akapela
Pembahasan:
Akapela adalah salah satu teknik bernyanyi pada
vokal grup yang dilakukan tanpa adanya iringan alat
musik. Ciri khas dari cara menyanyi akapela adalah
adanya suara manusia yang meniru suara dari alat
musik.
7. a. akapela
Pembahasan:
Akapela adalah salah satu teknik bernyanyi pada
vokal grup yang dilakukan tanpa adanya iringan alat
musik. Ciri khas dari cara menyanyi akapela adalah
adanya suara manusia yang meniru suara dari alat
musik.
8. b. gendang
Pembahasan:
Asal kata nasyid berasal dari bahasa Arab. Nasyid
berasal dari kata ansyada- yunsyidu yang memiliki
arti bersenandung. Nasyid dapat dinyanyikan secara
akapela atau diiringi dengan tetabuhan gendang.
9. a. bass
Pembahasan:
Wanita dan pria memiliki jenis suara yang berbeda.
Jenis suara laki-laki adalah bass dan tenor, sedangkan
sopran dan alto merupakan jenis suara yang
umumnya dimiliki oleh wanita
10. d. kemampuan untuk menonjolkan kemampuan
diri
Pembahasan:
Menyanyi secara vokal grup harus menggunakan
teknik bernyanyi yang sama. Selain teknik menyanyi
yang baik, penampilan bernyanyi secara vokal grup
juga memerlukan kerjasama antaranggota kelompok
yang baik, sehingga perpaduan suara yang dihasilkan
bisa maksimal.
11. d. kanon
Pembahasan:
Bernyanyi dengan teknik kanon adalah bernyanyi
susul-menyusul. Dalam teknik ini, terdapat dua
kelompok yang akan menyanyikan bait lagu dengan
cara susul-menyusul.
12. c. irama
Pembahasan:
Ritme/irama adalah gerak teratur karena munculnya
tekan bunyi (aksen) yang tetap. Ritme/irama
Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
merupakan aliran ketukan dasar yang teratur
dan mengikuti gerakan melodi lagu. Sebuah lagu
mungkin sekali bisa diaransir dengan sebuah irama
atau beberapa irama yang digabungkan.
13. a. akhir lagu
Pembahasan:
Coda adalah bagian yang ditambahkan pada akhir
suatu aransemen lagu bertujuan menghasilkan titik
klimaks atau sebagai gongnya.
14. a. akor
Pembahasan:
Dalam menentukan akor perlu memahami tentang
ilmu harmoni dan akor. Setelah akor sudah
ditemukan, maka langkah untuk membuat arasemen
sudah memiliki dasar, sehingga dalam pembuatan
aransemen akan lebih mendapat kemudahan dan
lebih bervariasi.
15 d. memainkan irama
Pembahasan:
Akapela adalah bernyanyi dengan banyak suara
tanpa iringan instrumen musik. Meskipun demikian,
di antara para vokalis tersebut ada yang bertugas
menyuarakan nada-nada melodis dan ada yang
menyuarakan nada-nada ritmis dan harmonis. Vokal
melodis adalah vokal yang memainkan melodi lagu
dan mengucapkan liriknya, sedangkan vokal ritmis
dan harmonis adalah vokal yang memainkan irama.
Vokal yang memainkan nada-nada ritmis. Misalnya
mengucapkan bunyi-bunyi seperti suara drum,
tamborin, atau gendang.
16. d. sketsa lagu
Pembahasan:
Sebelum menulis partitur lagu secara lengkap
sebaiknya membuat garis besarnya terlebih dahulu
dalam bentuk sketsa lagu. Misalnya pada bagian
mana suatu jenis alat musik berbunyi atau di bagian
mana musik harus diulang.
17. a. vokal
Pembahasan:
Aransemen dapat dibuat untuk vokal, atau
instrumental, atau gabungan antara keduanya.
Untuk aransemen vokal, lagu yang sama dapat
diperuntukkan untuk vokal group atau paduan suara
jenis acapella. Untuk instrumental kita dapat memilih
format seperti combo band atau band orchestra.
18. a. introduksi
Pembahasan:
Struktur aransemen musik, meliputi hal-hal sebagai
berikut.
a. Introduksi (intro)
Introduksi berfungsi sebagai bagian pengantar
menuju lagu pokok.
b. Lagu pokok
Pemaparan dan penggarapan melodi asli secara
proporsional.
c. Interlude
Interlude merupakan jembatan antara bagian
pemaparan dan bagian pengembangan lagu
pokok.
d. Pengembangan
Pengembangan adalah mengembangkan
potensi-potensi kreasi yang telah diupayakan
muncul pada bagian interlude.
5
 e. Coda
Coda adalah bagian yang ditambahkan
pada akhir suatu aransemen lagu bertujuan
menghasilkan titik klimaks atau sebagai
gongnya.
f. Transposisi
Transposisi adalah mengalihkan posisi dan
kedudukan tangga nada. Misalnya, sebuah lagu
ditinggikan atau direndahkan 2 nada penuh
sepenuhnya karena terlalu rendah atau tinggi
untuk dinyanyikan.
19. a. memilih lagu yang akan diarasemen
Pembahasan:
Berikut ini merupakan langkah- langkah yang umum
digunakan pada saat menggubah suatu karya musik.
a. Pilih lagu yang akan digubah.
b. Tentukan tujuan dari penggubahan.
c. Tentukan formatnya.
d. Buat sketsa.
e. Tulis partiturnya secara lengkap.
g. Coba mainkan.
h. Revisi.
20. b. instrumen
Pembahasan:
Dalam menyusun aransemen instrumen sangat
berbeda dengan menyusun aransemen vokal.
Untuk menyusun aransemen instrumen kita
harus menyesuaikan dengan alat-alat musik yang
dipergunakan. Semakin lengkap alat musik yang
kita pergunakan, semakin banyak pula kemungkinan
variasi yang dapat diciptakan. Untuk menyusun
aransemen instrumen, kiita harus berpedoman pada
pengetahuan ilmu harmoni dan akor.
21. b. membuat harmonisasi
Pembahasan:
Membuat harmonisasi mencakup beberapa hal yang
antara lain menentukan tangga nada, menentukan
progresi akor dan membuat variasi harmoni.
22. d. melodi
Pembahasan:
Menentukan melodi pokok lagu merupakan
urutan pertama. Yang dimaksud dengan melodi
pokok adalah notasi dari lagu yang akan diubah/
diaransemen. Notasi tersebut bisa dengan notasi
angka ataupun dengan notasi balok.
23. a. menentukan akor
Pembahasan:
Dalam menentukan akor perlu memahami tentang
ilmu harmoni dan akor. Setelah akor sudah ditemukan,
maka langkah untuk membuat arasemen sudah
memiliki dasar
24. c. Belanda:
Pembahasan:
Aransemen berasal dari bahasa Belanda Arrangement,
yang artinya penyesuaian komposisi musik dengan
nomor suara penyanyi atau instrumen musik yang
di dasarkan atas sebuah komposisi yang telah ada
sehingga esensi musiknya tidak berubah.
25. d. ritme
Pembahasan:
Struktur aransemen musik, meliputi hal-hal sebagai
berikut.
a. Introduksi (intro)
b. Lagu pokok
6 Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
c. Interlude
d. Pengembangan
e. Coda
f. Transposisi
II. Uraian
1. Sebelum menulis partitur lagu secara lengkap
sebaiknya membuat garis besarnya terlebih dahulu.
Misalnya pada bagian mana suatu jenis alat musik
berbunyi atau di bagian mana musik harus diulang.
2. Dalam menentukan akor perlu memahami tentang ilmu
harmoni dan akor. Setelah akor sudah ditemukan, maka
langkah untuk membuat arasemen sudah memiliki
dasar, sehingga dalam pembuatan arasemen akan
lebuh mendapat kemudahan dan lebih bervariasi.
3. Pengembangan melodi lainnya di luar melodi utama
adalah obligato. Obligato adalah melodi kedua yang
berfungsi mendukung melodi utama pada sebuah lagu.
4. Menentukan melodi pokok lagu merupakan
urutan pertama. Yang dimaksud dengan melodi
pokok adalah notasi dari lagu yang akan diubah/
diaransemen. Notasi tersebut bisa dengan notasi
angka ataupun dengan notasi balok.
5. Notasi dari lagu yang akan diubah/diaransemen.
Notasi tersebut bisa dengan notasi angka ataupun
dengan notasi balok. Dalam penentuan lagu pokok
ini tidak boleh salah ataupun keliru, karena hal ini
menyangkut nama komponis.
6. Dalam kegiatan merancang bentuk komposisi lagu,
ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu sebagai
berikut.
a. Membuat intro.
b. Membuat interlude.
c. Membuat ending.
d. Menentukan tempo.
e. Menentukan irama.
f. Membuat variasi ritme.
g. Merancang urutan menyanyi.
7. Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang
dikembalikan dari suatu ruangan, semacam gema
yang timbul karena adanya ruangan berdinding
keras sehingga sanggup memantulkan suara. Tanpa
ruangan resonansi, pita suara hanya menimbulkan
bunyi yang lemah karena panjangnya hanya 1,5–2 cm.
Dengan adanya resonansi, suara manusia menjadi
keras, indah, dan gemilang.
8. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan
memuaskan, setelah selesai disusun aransemen
lagunya kemudian dicoba untuk dinyanyikan
secara bersama-sama, apabila dirasa masih kurang
memuaskan maka dapat dicoba lagi untuk menyusun
aransemen lagu tersebut hingga pada akhirnya
diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
9. Untuk menyusun aransemen instrumen kita
harus menyesuaikan dengan alat-alat musik yang
dipergunakan. Semakin lengkap alat musik yang
kita pergunakan, semakin banyak pula kemungkinan
variasi yang dapat diciptakan. Untuk menyusun
aransemen instrumen, kiita harus berpedoman pada
pengetahuan ilmu harmoni dan akor.
10. Aransemen berasal dari bahasa Belanda arrangement,
yang artinya penyesuaian komposisi musik dengan
warna suara penyanyi atau instrumen musik yang
didasarkan atas sebuah komposisi yang telah ada
hingga esensi musiknya tidak berubah.
Perbaikan
1. Pembagian jenis suara manusia ditentukan berdasarkan
jangkauan nada yang mampu dicapai. Ada orang yang
dapat mencapai nada-nada tinggi, tetapi ada pula yang
hanya mampu menjangkau nada-nada rendah sampai
sedang. Kemampuan manusia menjangkau nada-nada itu
disebut sebagai ambitus.
2. Pengembangan melodi lainnya adalah dengan cara
menambahkan melodi di luar melodi pokok. Pengembangan
ini dapat berupa penambahan melodi pendek di tempat-
tempat dalam lagu yang dianggap kosong atau sepi
(dead spot). Teknik ini disebut filler, yakni isian yang dapat
dimainkan secara langsung saat seseorang memainkan
musik (fill-in) atau telah ditulis sebelumnya (melodic filler).
3. Akapela adalah bernyanyi dengan banyak suara tanpa
iringan instrumen musik. Meskipun demikian, di antara para
vokalis tersebut ada yang bertugas menyuarakan nada-
nada melodis dan ada yang menyuarakan nada-nada ritmis
dan harmonis. Vokal melodis adalah vokal yang memainkan
melodi lagu dan mengucapkan liriknya, sedangkan vokal
ritmis dan harmonis adalah vokal yang memainkan irama.
Vokal yang memainkan nada-nada ritmis.
4. Pengembangan melodi dapat juga berupa penataan ulang
melodi pokok. Hal ini disebut variasi melodi atau dalam
bahasa Inggris disebut melodic variation. Contohnya
adalah, ketika seorang penyanyi menambahkan nada-nada
pada akhir kalimat musik.
5. Akapela adalah bernyanyi dengan banyak suara tanpa
iringan instrumen musik. Meskipun demikian, di antara
para vokalis tersebut ada yang bertugas menyuarakan
nada-nada melodis dan ada yang menyuarakan nada-nada
ritmis dan harmonis.
6. Selama menggubah musik, lakukan evaluasi secara terus
menerus untuk menjaga agar konsep musikal yang telah
dirancang di awal dapat diwujudkan dengan baik.
7. Dalam mengaransemen lagu untuk keperluan paduan
suara ini, jenis vokal sangat perlu mendapat perhatian.
Tujuannya adalah agar nada-nada yang digunakan sesuai
dengan jangkauan (ambitus) nada penyanyinya dan
dihasilkan paduan suara yang harmonis, yang juga tidak
kalah pentingnya adalah penerapan prinsip-prinsip akor.
8. Menggubah lagu melalui alat musik, seperti gitar atau
piano, lebih leluasa dibandingkan dengan vokal karena
musik vokal memiliki keterbatasan jangkauan suara
(ambitus). Jangkauan suara piano ada yang mencapai
lebih 7 oktaf dan dapat dimainkan lebih dari satu nada
(akor) sehingga membuat penggubah lebih leluasa untuk
menuangkan gagasan musik yang diinginkannya.
9. Variasi melodi dapat kita ciptakan jika melodi utama dirasa
kurang sesuai dengan aransemen yang direncanakan.
Variasi itu dapat berupa variasi ritme melodi utama
dan variasi nada. Pada variasi ritme, dapat kita lakukan
dengan mendahului ritme yang seharusnya atau dengan
menundanya.
10. Perbaiki hal-hal yang dirasa perlu untuk direvisi. Teliti ulang
notasi dan tanda-tanda yang diperlukan supaya pemain
dapat dengan mudah membaca dan memainkannya.
Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
Penilaian Tengah Semester
I. Pilihan Ganda
1. a. pahat
Pembahasan:
Pahat merupakan salah satu alat yang digunakan
dalam membuat patung dari batu atau bahan keras
lainya seperti kayu atau besi
2. b. tiga
Pembahasan:
Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil
karyanya berwujud tiga dimensi atau disebut juga
dengan trimatra.
3. a. tembikar
Pembahasan:
Pada masa lampau di Indonesia sudah dikenal patung
primitive, seperti di Irian Jaya (Asmat) dan Sulawaesi
Selatan (Tanah Toraja). Pada masa Hindu dan Budha
berkembang patung klasik yang berkembang di
Jawa dan Bali. Baik patung primitif dan klasik sampai
sekarang masih berkembang turun temurun yang
selanjutnya dikenal dengan corak tradisional. Bahan
yang banyak digunakan berasal dari tembikar.
4. c. aquarel
Pembahasan:
Teknik aquarel cocok dibuat dengan menggunakan
media gambar yang basah misalnya cat air, cat akrilik
dan sebaginya. Tujuan dari penggunaan media basah
ini agar dapat menghasilkan warna gambar yang
transparan.
5. b. kakatua
Pembahasan:
Jika akan mengencangkan ikatan kawat hanya
dengan tangan, maka hasilnya tidak akan kuat dan
akan melukai tangan. Sehingga kita memerukan
kakatua untuk mengencangkan kawat, kakatua
memiliki bentuk seperti tang.
6. d. butsir
Pembahasan:
Butsir merupakan teknik pembuatan patung yaitu
dengan cara mengurangi sedikit demi sedikit bahan
yang tidak digunakan untuk mencapai bentuk yang
diinginkan.
7. c. cetak
Pembahasan:
Cetak/cor yaitu teknik yang dipakai untuk membuat
patung dari bahan yang terlebih dahulu diencerkan
atau dilebur, seperti perunggu, fiberglass, kuningan,
gips, dan lain-lainnya. Bahan-bahan tersebut dicor
pada alat cetak atau klise yang dibuat dari bahan
lunak misalnya tanah liat, gips, lilin dan sebagainya
yang setelah mengeras menghasilkan bentuk yang
diinginkan.
8. b. cat air
Pembahasan:
Teknik ini merupakan teknik yang dikhususkan dalam
membuat gambar dengan menggunakan cat poster
atau cat air. Teknik ini akan menghasilkan sapuan
warna yang tebal, sehingga hasilnya sangat pekat
dan menutup bidang yang diinginkan.
7
 9. d. scrub
Pembahasan:
Teknik pahat adalah cara membuat patung dengan
jalan memahat atau mengurangi sedikit demi sedikit
untuk membuat sebuah karya tiga dimensi dengan
cara mencukil, memotong, atau melubangi bahan
keras dengan menggunakan alat tajam. Bahan yang
digunakan dalam teknik ini adalah bahan yang
sifatnya keras, seperti kayu, batu, dan lain-lain. Alat
yang digunakan dalam teknik carving adalah tatah,
betle, pisau, golok, palu, dan amplas.
10. b. plakat
Pembahasan:
Teknik plakat yaitu teknik melukis ini menggunakan
cat minyak, cat poster, atau cat akrilik. Dan pada saat
kita menggunakan dilakukan dengan goresan yang
tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat.
11. d. gelap dan terang
Pembahasan:
Gelap dan terang merupakan salah satu dari unsur
dalam seni rupa. Gelap dan terang merupakan
unsur seni rupa yang sangat berhubungan dengan
pancaran cahaya.
12. a. titik
Pembahasan:
Titik merupakan unsur terkecil dalam seni rupa.
Semakin banyak dan rapat unsur titik yang digambar
maka akan menghasilkan gambar dengan kesan yang
gelap. Sedangkan tiik yang jarak digunakan akan
menghasilkan gambar dengan kesan yang terang.
13. a. lurus
Pembahasan:
Garis lurus baik secara vertikal maupun secara
horizontal, merupakan garis yang memberikan
makna suatu ketenangan, keras, tegas, statis, dan
stabilitas.
14. a. keras
Pembahasan:
Persiapkan pensil jenis H/keras untuk membuat garis
bantu. Goresan yang dihasilkan oleh jenis pensil ini
sangat tipis, sehingga kita tidak akan terganggu
dengan coretan pensil tersebut, selain itu kita
juga untuk membuang banyak waktu hanya untuk
membuang coretan yang tidak perlu.
15. d. membuat gambar dengan proporsi
Pembahasan:
Tahap persiapan yang harus dilakukan sebelum kita
menggambar model.
a. Mencari dan mempersiapkan model gambar.
Termasuk dalam hal ini adalah pengaturan
letak model, tatanan latar belakang model
agar terpenuhi prinsip komposisi, perspektif,
dan proporsional pada gambar nantinya.
b. Siapkan papan atau meja yang kita gunakan
untuk menggambar. Biasakanlah untuk selalu
menggambar pada bidang permukaan meja
yang miring.
c. Persiapkan pensil jenis H untuk membuat garis
bantu. Goresan yang dihasilkan oleh jenis pensil
ini sangat tipis
16. b. cat akrilik
Pembahasan:
Teknik arsiran ini lebih menekankan pada kekuatan
garis (stroke). Arsiran ini dilakukan untuk memberikan
8 Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
kesan gelap dan terang. Teknik arsiran ini dapat
dilakukan dengan menggunakan alat pensil, spidol,
krayon, konte atau arang.
17. c. titik
Pembahasan:
Pada teknik pointilisme, menggambar model hanya
menekankan pada penggunaan unsur titik. Tingkat
kerapatan penyusunan dari unsur titik-titik akan
sangat berpengaruh terhadap sisi gelap dan terang
dari objek model yang digambar. Unsur gelap dan
terang ini akan memberikan kesan tiga dimensi.
18. a. tiga dimensi
Pembahasan:
Tingkat kerapatan penyusunan dari unsur titik-titik
akan sangat berpengaruh terhadap sisi gelap dan
terang dari objek model yang digambar. Unsur gelap
dan terang ini akan memberikan kesan tiga dimensi.
19. d. cat akrilik
Pembahasan:
Warna gambar yang dihasilkan dari cat akrilik akan
menghasilkan warna yang lebih tajam dan cemerlang
dibandingkan jika hanya menggunakan crayon saja.
20. b. cat poster
Pembahasan:
Alat gambar yang cocok digunakan untuk melakukan
teknik siluet adalah tinta bak atau cat poster, yang
bisa memberikan kesan memblok warna.
21. b. titik
Pembahasan:
Titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang
paling kecil, dan merupakan elemen paling dasar
dalam seni rupa. Apabila suatu titik ditarik akan
menjadi suatu garis, dan titik apabila diolah secara
luas akan menjadi suatu bidang.
22. a. Legato
Pembahasan:
Menyanyikan lagu dengan cara disambung disebut
legato
23. c. hijau
Pembahasan:
Warna primer, yakni warna dasar atau warna pokok
yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain.
Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru.
24. b. harmoni
Pembahasan:
Harmoni adalah paduan bunyi di dalam suatu lagu
yang terdiri dari beberapa suara yang sesuai dengan
akor.
25. d. balance
Pembahasan:
Balance atau keseimbangan merupakan prinsip dalam
meluukis. Keseimbangan (balance) adalah kesan yang
dapat memberikan rasa mapan (tidak berat di salah
satu sisi) sehingga tidak ada ketimpangan dalam
penempatan unsur-unsur rupa (garis, bentuk, warna,
dan lain-lain).
26. c. menentukan judul lukisan
Pembahasan:
Langkah pertama adalah menentukan judul, judul
adalah bagian penting yang dapat mengacu
berkembangnya ide-ide atau gagasan pada saat
proses perancangan konsep.
 27. d. sketsa
Pembahasan:
Garis merupakan bentuk yang memanjang dan
mempunyai sifat yang elatis, kaku, dan tegas.
Penggunaan garis dalam seni rupa sangat vital,
kegunaan garis biasanya pada awal proses
pembentukan suatu karya seni, yaitu sketsa. Tetapi
garis memang harus digunakan dalam suatu karya
seni. Di mana pengolahan garis yang maksimal juga
dapat menciptakan dan mendukung nilai artistik
dalam karya seni. Kita tahu jika pengolahan suatu
garis akan dihasilkan garis lengkung, garis lurus,
garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis.
28. d. garis
Pembahasan:
Ada banyak jenis konsep yang digunakan oleh pelukis
dalam membuat sebuah karya lukisan. Konsep-
konsep tersebut antara lain, yaitu 1) emosional,
emosional mungkin menjadi emosi tertentu atau
perasaan ketika mengamati tempat atau objek;
2) estetika, konsep pelukis mungkin berasal dari
sensibilitas estetik pelukis; 3) deskriptif, konsep ini
mungkin murni deskriptif alam yang menyoroti
beberapa karakteristik obyek atau subyek yang tidak
murni emosional atau estetika; 4) narasi, konsep
lukisan mungkin sebuah naratif sebuah cerita; 5)
kompleks ide, ada ide yang kompleks bahwa “seni
konseptual” gerakan mencoba mengungkapkan;
dan 6) pesan, konsep lukisan pelukis mungkin untuk
mengkomunikasikan sosial, politik, atau pesan
agama.
29. c. kesan-kesan tertentu
Pembahasan:
Pada umumnya pelukis memanfaatkan tekstur yang
merupakan kualitas dari suatu permukaan, nilai kesan
raba atau berkaitan dengan indra peraba. Suatu
struktur penggambaran permukaan objek, seperti
buah-buahan, batu, kain, kulit, rambut, barang
elektronik, dan lain sebagainya. Tekstur bisa kasar,
halus, lunak, keras, berbutir, bisa juga kasar atau licin,
teratur, atau tidak beraturan, sesuai dengan kualitas
yang akan diekspresikan sang pembuat karya seni.
30. a. harmoni
Pembahasan:
Seni lukis merupakan penggunaan garis, warna,
tekstur, ruang dan bentuk, shape, pada suatu
permukaan, yang bertujuan untuk menciptakan
berbagai image. Image-image tersebut bisa
merupakan hasil ekspresi dari ide-ide, emosi, dan
pengalaman-pengalaman, yang dibentuk sedemikian
rupa sehingga tercapainya harmoni. Adapun
pengalaman yang dituangkan dalam lukisan adalah
pengalaman yang berisi keindahan atau pengalaman
estetik.
II. Uraian
1. Prinsip kesatuan dilakukan agar objek gambar yang
diatur akan memiliki kesan ruang, kedalaman gambar
serta saling mendukung antarobjek gambar sehingga
akan didapatkan hasil gambar yang baik.
2. Patung adalah sebuah karya seni rupa tiga dimensi
yang ditinjau dari segi tujuan karya tersebut
diciptakan termasuk karya seni murni.
3. Meja yang miring akan memberikan hasil gambar
yang proporsional. Atur pula sudut pandang dan
Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
jarak pandang kita terhadap objek model gambar.
Hal ini akan menjauhkan kita dari distorsi gambar.
4. a. Teknik plakat merupakan cara melukis dengan
bahan cat air, cat akrilik, atau cat minyak
dengan sapuan warna yang tebal atau kental
sehingga hasilnya tampak pekat atau menutup.
b. Teknik pointilis atau titik-titik merupakan cara
melukis yang dalam membuat gelap terangnya
gambar atau pencampuran warna dengan
membuat titik-titik.
5. Agar nanti pada saat kita menggambar kita tidak akan
terganggu oleh alat-alat yang belum kita persiapkan.
Kegiatan menggambar kita harus terhenti karena alat
yang belum lengkap. Hal ini akan dapat memecah
konsentrasi dan fokus kita pada saat menggambar.
6. Macam-macam bentuk
a. bentuk figuratif
b. bentuk semi figuratif
c. bentuk non figuratif
7. Pada umumnya saat kita menggambar, terlebih
dahulu kita akan membuat pola gambar dasar awal
dari objek model yang kita gambar inilah yang
disebut dengan sketsa.
8. a. Komposisi adalah tata susunan yang
menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama,
dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa
(lukisan).
b. Proporsi adalah kesan kesebandingan yang
ideal (pantas, sesuai, dan benar) antara unsur
yang satu dengan unsur lainnya dalam satu
kesatuan unsur rupa.
9. Teknik arsir dilakukan dengan cara membuat garis
secara berulang-ulang hingga bidang gambar
yang ktia maksudkan penuh dengan arsiran garis.
Pembuatan garis ini dapat dilakukan secara sejajar,
secara tumpang tindih maupun secara berpotongan.
10. a. Seni lukis adalah penggunaan garis, warna,
tekstur, ruang dan bentuk, shape, pada suatu
permukaan, yang bertujuan untuk menciptakan
berbagai image.
b. Melukis adalah suatu proses mengekspresikan
atau mengungkapkan pikiran, gagasan atau
imajinasi kita yang di tuangkan ke dalam
sebuah media.
Bab 3
Tari Kreasi
A. Tari Kreasi
Tugas Mandiri
1. Tari kreasi adalah jenis tarian yang diinovasi dengan
menyesuaikan gerakan, alat pengiring, atau properti
yang digunakan dalam tarian tersebut agar terlihat
modern serta dapat diterima oleh masyarakat
Indonesia seiring perkembangan zaman.
2. Tari kreasi mempunyai beberapa kriteria tertentu,
yaitu sebagai berikut.
a. Lebih mengutamakan repertoar pola gerak hasil
eksplorasi.
b. Makna atau pesan dari tarian sebagai ungkapan
ekspresi pribadi.
9
 c. Menunjukkan kebebasan kreativitas secara
koreografi.
d. Tidak menunjukkan identitas kultural.
3. Tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru tidak
berpolakan tradisi (nontradisi).
4. a. Tari kreasi yang berpola tradisi, yaitu tari kreasi
yang pengerjaannya dilandasi oleh kaidah-
kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/
karawitan, rias, tata busana maupun tata teknik
pentasnya sehingga tidak menghilangkan
esensi kedaerahannya. Penggambaran tarian
diambil dari latar belakang cerita, legenda,
dongeng, dan mitos daerahnya.
b. Tari kreasi nontradisi adalah tari yang garapannya
melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik
dalam hal koreografi, musik, rias dan busana
maupun teknik pentasnya. Gerakan yang
ditonjolkan dalam tari kreasi nontradisi adalah
kebebasan berekspresi dengan mengeksplorasi
gerak sebanyak-banyaknya, kemudian disusun
menjadi sebuah pola gerak.
5. Contoh tari kreasi di antaranya, yaitu tari oleg
tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji
semirang, tari kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari
merak, tari pattenung, tari padendang, tari bosara,
dan tari lebonna.
Tugas Kelompok
Siswa mengamati tari kreasi kemudian memilih gerakan
dan properti untuk menarikan tari kreasi tersebut.
Aplikasi Tugas HOTs
Siswa menonton pertunjukkan tari kreasi, kemudian,
menganalisis keunikan gerakan dalam tari tersebut!
B. Unsur Pendukung Tari Kreasi
Tugas Mandiri
1. Unsur utama dalam tari kreasi adalah gerak, ruang,
dan waktu.
2. Unsur pendukung dalam tari kreasi adalah musik,
tata busana, tata rias, tata panggung, lighting, dan
properti.
3. Musik sebagai ilustrasi, jika hadirnya musik sekedar
berperan sebagai bentuk ilustrasi dari sebuah tarian.
4. Properti tari merupakan semua alat yang digunakan
sebagai media atau perlengkapan dari pementasan
suatu tarian. Pada dasarnya, penggunaan properti
tari ditujukan untuk memberikan kesan keindahan
sekaligus sebagai media untuk menyampaikan makna
yang terkandung dari suatu tarian.
5. a. Tari manuk rawa
Tari manuk rawa adalah tarian yang berasal dari
Bali. Tarian ini diciptakan pada tahun 1981 oleh
seorang koreografer bernama I Wayan Dibia
dan komposer bernama I Wayan Beratha. Tarian
ini menggambarkan perilaku sekelompok
burung air yang dikisahkan dalam cerita Wana
Parwa dalam Epos Mahabarata. Properti yang
digunakan dalam tari Manuk Rawa adalah
sayap, gelungan, dan dangelang kana.
b. Tari yapong
Tari yapong adalah tari kreasi yang berasal
dari Jakarta yang diciptakan oleh Bagong
Kussdiardja. Properti yang digunakan dalam
tarian ini adalah penghias tutup kepala dan
selendang yang disebut toka-toka.
10 Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
c. Tari serampang dua belas
Tari serampang dua belas adalah tarian yang
diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940. Tarian ini
ditarikan oleh penari laki-laki dan wanita secara
berpasangan. Properti yang digunakan dalam
tarian ini adalah sapu tangan warna cerah.
Tugas Kelompok
Siswa melakukan pengamatan tari jaranan dan
mempraktikkannya tari tersebut.
Aplikasi Tugas HOTs
Siswa mencari beberapa jenis tari kreasi yang belum
disebutkan dalam materi, kemudian menganalisis
penggunaan unsur utama, pendukung, dan properti dalam
tari tersebut.
Penilaian Harian Bab 3
I. Pilihan Ganda
1. c. tudung kepala
Pembahasan:
Pada tari Bondan menggunakan banyak properti
seperti boneka bayi, payung serta kendi. Banyak tarian
tradisional lain yang menggunakan properti sebagai
alat pendukung untuk membantu menyampaikan
cerita tari pada penontonnya.
2. b. anyaman bambu
Pembahasan:
Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari
bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan
dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi
rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang
di gelung atau di kepang.
3. b. iringan tari
Pembahasan:
Iringan dan gerakan dalam tari adalah pasangan
yang serasi dalam membentuk kesan sebuah tarian.
Keduanya seiring dan sejalan sehingga hubungannya
sangat erat dan dapat membantu gerak lebih teratur
dan ritmis. Gamelan merupakan salah satu iringan
tari eksternal yang dilakukan secara langsung pada
saat penari menarikan tarian yang dimaksud.
4. d. panggung
Pembahasan:
Tata pentas adalah penataan pentas untuk
mendukung pergelaran tari. Tata pentas bukap
hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik,
namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan
suasana yang terkait dengan konsep tari. Di atas
pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat
benda-benda dan alat yang berhubungan dengan
tari, yang disebut dengan setting.
5. c. properti
Pembahasan:
Properti adalah semua peralatan yang digunakan
untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya
dapat digunakan untuk memberikan keindahan
bentuk garapan tari secara baik, agar kesan garapan
tari akan lebih sempurna.
6. a. imitatif
Pembahasan:
Gerak dalam tarian dapat dibedakan menjadi empat
macam yaitu sebagai berikut.
a. Gerak imitatif adalah gerakan tari yang
dihasilkan dari eksplorasi gerak tiruan dari alam.
 b. Gerak imajinatif adalah gerak yang dihasilkan
rekayasa manusia.
c. Gerak maknawi adalah gerak tari yang
mengandung arti atau maksud tertentu.
d. Gerak murni adalah gerak yang tidak
mengandung arti, tetapi masih mempunyai
unsur keindahan atau estetika.
7. c. dialog
Pembahasan:
Agar gerakan dalam tarian terlihat lebih indah, maka
diperlukan unsur-unsur pendukung terhadap tarian
tersebut. Unsur-unsur pendukung tari terdiri dari
gerak, properti, iringan, tata busana/kostum, dan
tata pentas/panggung.
8. a. aksen
Pembahasan:
Tata rias aksen digunakan untuk memberikan tekanan
pada pemain yang sudah mendekati peranan yang
akan dimainkannya. Misalnya pemain orang Jawa
memerankan sebagai orang Jawa hanya dibutuhkan
aksen atau memperjelas garis-garis pada wajah.
9. b. tari
Pembahasan:
Tari lebih menekankan kepada gerak untuk
berkesenian, di mana gerak dalam tari merupakan
gerak yang sudah ditata indah. Gerakan bersifat
lembut dan mengalir, serta terputus-putus dan tegas
merupakan pola gerak yang menjadi ciri pembeda
antara gerakan tari putra dan tari putri.
10. b. keris
Pembahasan:
Tari bambangan cakil sebenarnya diadopsi dari
salah satu adegan yang ada dalam pementasan
Wayang Kulit yaitu adegan perang kembang. Tari
ini menceritakan perang antara kesatria melawan
raksasa. Properti yang digunakan dalam tari
bambangan cakil adalah keris.
11. a. merah
Pembahasan:
Warna primer disebut juga warna pokok/warna
utama, yang terdiri dari warna merah, kuning, dan
biru. Warna merah adalah simbol keberanian, agresif/
aktif. Pada drama tari tradisional warna tersebut
biasanya dipakai oleh raja yang sombong, agresif/
aktif.
12. a. kipas
Pembahasan:
Tari legong merupakan sekelompok tarian klasik. Kata
legong berasal dari kata “leg” yang artinya gerak
tari yang luwes atau lentur dan “gong” yang artinya
gamelan. Properti yang digunakan dalam tari legong
adalah rangkaian kipas.
13. d. cokelat
Pembahasan:
Warna sekunder adalah warna campuran yaitu hijau,
ungu, dan orange. Warna sekunder merupakan warna
yang terdiri dari campuran warna-warna primer
14. c. kesetiaan
Pembahasan:
Dalam tata rias, warna biru memiliki kesan
ketentraman dan memiliki arti simbolis kesetiaan.
Pada drama tradisional warna tersebut dipakai oleh
seorang satria atau putri yang setia kepada negara
dan penuh pengabdian.
Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
15. a. kontemporer
Pembahasan:
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai
dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan
dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu
daerah atau berbagai daerah di Indonesia. Selain
bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga
merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari
yang lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak
patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas
lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif
spontan, terlihat tak beraturan tapi terkonsep).
16. b. topeng ronggeng dari Betawi
Pembahasan:
Tari tunggal adalah tarian yang memang dibawakan
hanya oleh satu orang saja. Contoh tari kreasi tunggal
misalnya tari Topeng Ronggeng dari Betawi.
17. b. suci
Pembahasan:
Warna netral yaitu hitam dan putih. Warna hitam
memberikan kesan kematangan dan kebijaksanaan.
Pada drama tari tradisional biasa dipakai oleh satria,
raja, dan putri yang yang bijaksana. Sedangkan warna
putih memberikan kesan muda, memiliki arti simbolis
kesucian. Di dalam drama tradisional warna tersebut
dipakai oleh pendeta yang dianggap suci.
18. d. Tari Matah Ati dari Surakarta
Pembahasan:
Dramatari merupakan bentuk penyajian tari yang
memiliki desain dramatik. Contoh drama tari paling
terkenal adalah cerita Matah Ati yang bersumber
pada gerak tari gaya Mangkunegaran. Dramatari ini
merupakan bentuk kreasi yang bersumber pada tari
tradisi Jawa Tengah.
19. d. jenis
Pembahasan:
Rias jenis, merupakan riasan yang diperlukan untuk
memberikan perubahan wajah pemain berjenis
kelamin laki-laki memerankan menjadi perempuan,
demikian sebaliknya.
20. d. sampur
Pembahasan:
Hampir semua jenis tarian perang menggunakan
tameng dan senjata perang lain seperti keris.
Sedangkan sampur merupakan selendang panjang
yang biasa digunakan untuk menari.
21. a. Gusmiati Suid
Pembahasan:
Koreografer berikut namanya dikenal di hampir
seluruh wilayah Indonesia, seperti Gusmiati Suid
yang menciptakan Tari Piring dan Tari Galombang
dari Sumatra Barat), I Mario pada karya Kebyar Duduk
(Bali), dan Bagong Kusudiarjo (dari Yogyakarta) yang
terkenal dengan Tari Yapong tahun 80-an.
22. a. srimpi
Pembahasan:
Gerakan yang terdapat pada tari kreasi baru
biasanya merupakan paduan antara gerakan tari
tradisional dengan gerakan pada tari klasik. Lebih
jauh mengenai bentuk gerakan yang digabungkan
dalam tari modern ini diambil dari berbagai macam
seni tari yang terdapat dari Contoh dari jenis tarian
kreasi tersebut antara lain tari Padendang, tari Bosara,
tari Merak, tari Panji Semirang, tari Kupu-kupu, tari
Lebonna dan sebagainya.
11
 23. b. bokor
Pembahasan:
Penggunaan properti pada tari pendet adalah
menggunakan bokor yang pada pinggiran bokor
tersebut di hiasi dengan ornamen janur (daun kelapa
yang masih muda dan berwarna kuning).
24. c. eyeshadow
Pembahasan:
Saat melakukan riasan penari kita menggunakan
eyeshadow warna kuning, merah dan biru berfungsi
untuk mempertajam arsiran pada kelopak mata.
25. c. hitam
Pembahasan:
Warna netral yaitu hitam dan putih. Warna hitam
memberikan kesan kematangan dan kebijaksanaan.
Pada drama tari tradisional biasa dipakai oleh satria,
raja, dan putri yang yang bijaksana. Sedangkan warna
putih memberikan kesan muda, memiliki arti simbolis
kesucian. Di dalam drama tradisional warna tersebut
dipakai oleh pendeta yang dianggap suci.
II. Uraian
1. Dalam tarian sudah barang tentu mempunyai
tekanan-tekanan gerak yang diatur oleh tenaga.
Mempertegas ekspresi gerak akan lebih sempurna
di iringi atau di pertegas oleh hentakan instrumen
musik sebagai pengiring tari.
2. Dalam penggarapan tari kreasi nontradisi, yang
diandalkan hanya kebebasan berekspresi dengan
mengeskplorasi gerak sebanyak-banyaknya,
kemudian menyusunnya menjadi sebuah pola gerak.
Pola gerak yang dikumpulkan dari hasil eksplorasi
gerak tadi menjadi sebuah gerak yang nantinya
dikelompokkan, kemudian disusun menjadi sebuah
ragam gerak yang terstruktur secara koreografi.
3. Elemen dasar dari tari adalah gerak dan ritme. Maka
elemen dasar dari musik adalah nada, ritme dan
melodi. Sejak zaman prasejarah sampai sekarang
dapat dikatakan dimana ada tari disitu pasti ada
musik, musik dalam tari bukan hanya sekedar
pengiring, tetapi musik adalah partner tari yang
tidak boleh ditinggalkan, musik dapat memberikan
suatu irama yang selaras sehingga dapat membantu
mengatur ritme atau hitungan dan dapat juga
memberikan gambaran dalam ekspresi suatu gerak
4. Pada masanya, para koereografer menciptakan tari-
tarian kreasi dengan berpijak pada tari tradisional
daerah mereka sendiri. Terobosan mereka pada saat
itu adalah memadukan gerak dari akar sumber gerak
tradisional dengan bentuk yang baru. Bahkan, hingga
kini karya tarinya diminati banyak orang.
5. Gerak murni merupakan gerakan yang digarap
untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak
dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu.
Gerak maknawi merupakan gerak yang telah
diubah menjadi gerak indah yang bermakna dalam
pengolahannya mengandung suatu pengertian atau
maksud tertentu,
6. Jenis tari kreasi yang berpola garapan tari tradisi
adalah kreasi tarian yang mengambil sumber
pengembangan sebuah tari kreasi dari tari tradisional
daerah setempat. Susunan gerak atau koreografinya
pun berdasarkan gaya tari daerahnya sendiri.
Penggambaran tarian diambil dari latar belakang
cerita, legenda, dongeng, dan mitos daerahnya. Isi
tarian menunjukkan sifat dan karakter masyarakatnya.
12 Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
7. Gerak di dalam tari adalah gerak yang indah.
Maksudnya adalah dengan gerak yang indah adalah
gerak yang telah diberi sentuhan seni. Gerak-gerak
keseharian yang telah diberi sentuhan seni akan
menghasilkan gerak yang indah.
8. Gerakan yang terdapat pada tari kreasi baru biasanya
merupakan paduan antara gerakan tari tradisional
dengan gerakan pada tari klasik. Lebih jauh mengenai
bentuk gerakan yang digabungkan dalam tari
modern ini diambil dari berbagai macam seni tari
yang terdapat dari daerah-daerah.
9. Prinsip pada tari kreasi berpasangan antara lain
sebagai berikut.
a. Adanya gerakan saling mengisi.
b. Adanya gerakan saling interaksi.
c. Merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat
dipisahkan dalam penyajian.
10. Tari kreasi adalah jenis tarian yang diinovasi dengan
menyesuaikan gerakan, alat pengiring, atau properti
yang digunakan dalam tarian tersebut agar terlihat
modern serta dapat diterima oleh masyarakat
Indonesia seiring perkembangan zaman.
Perbaikan
1. Dalam tari, suasana atau ilustrasi sangat erat hubungannya
dengan watak penari, terutama pada tari tradisional yang
sangat memerlukan berbagai suasana. Adapun watak
dalam suasana tari antara lain watak luguh/halus, watak
lenyap/ganjen, dan gagah.
2. Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis,
fungsi, dan asas pakai properti secara baik dan benar. Hal
ini dikarenakan proporsi penggunaan properti tari secara
mendasar menentukan penguasaan keterampilan penari
secara pokok.
3. Tata rias dan busana ini berkaitan erat dengan warna, karena
warna di alam seni pertunjukan berkaitan dengan karakter
seorang tokoh yang dipersonifikasikan kedalam warna
busana yang dikenakan beserta riasan warna make up
oleh tokoh bersangkutan oleh karenanya warna dikatakan
sebagai simbol.
4. Penataan cahaya di atas pentas yang dilakukan dengan
cara penyinaran yang dihadirkan untuk tujuan membangun
situasi dramatik dari sebuah pertunjukan, tata cahaya yang
semacam ini sering disebut dengan specific illumination.
5. Stage prop adalah segala peralatan yang ditata di atas
panggung yang membantu penampilan garapan tarinya.
6. Dance prop adalah segala peralatan yang dipakai /dipegang
atau dimainkan oleh seorang penari pada waktu menari.
Dalam pemakaian property yang perlu dipertimbangkan
adalah mengusahakan agar alat tersebut bisa menyatu
dengan gerak, dan sesuai dengan isi garapan tarinya.
7. Setting adalah suatu penataan benda-benda (skeneri)
di atas panggung. Setting ini biasanya berfungsi untuk
membantu memperjelas peristiwa atau kejadian yang
sedang digambarkan dalam tarian. Ada yang bentuknya
dua demensi, ada pula yang tiga demensi. Bentuk dua
demensi biasanya terbuat dari kain bisa diberi lukisan
dan dipasang sebagai border atau teaser. Adapun yang
tiga demensi biasanya tiruan benda sesungguhnya ditata
dalam arena panggung.
8. Rias temporal merupakan riasan berdasarkan waktu ketika
pemain melakukan peranannya. Misalnya pemain sedang
memainkan waktu bangun tidur, waktu dalam pesta, kedua
contoh tersebut dibutuhkan riasan yang berbeda.
9. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan jenisnya. Properti
yang sering digunakan antara lain meliputi selendang
(sampur), kipas, rebana, payung, tongkat, keris, cundrik,
pedang, mandau, tombak, gendang, piring, panah, dan
Iain-Iain.
10. Dengan tata rias dan tata busana yang tepat dapat
memperjelas karakter dan sesuai dengan tema yang
disajikan. Dalam memilih desain pakaian dan warna
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan yang matang
karena kostum berfungsi untuk memperjelas pemeranan
pada tema cerita
Bab 4
Seni Teater
A. Dasar Pemeranan Teater Modern
Tugas Mandiri
1. Olah tubuh dilakukan dalam tiga tahap, yaitu latihan
pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan.
2. Tiga tahapan latihan olah tubuh sebelum pementasan
teater sebagai berikut.
a. Latihan pemanasan, yaitu serangkaian latihan
gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi
dan meregangkan otot secara bertahap.
b. Latihan inti, yaitu melatih ketahanan fisik,
ketahanan otot, dan napas.
c. Latihan pendinginnan atau peredaman,
yaitu gerakan latihan yang bertujuan untuk
mempertahankan kehangantan tubuh dan
memberi kesempatan otot-otot tubuh untuk
mengambil manfaat dari latihan.
3. Olah tubuh adalah latihan untuk melatih kesadaran
tubuh dan cara memdayagunakan tubuh. Olah
vokal adalah latihan untuk melatih tinggi rendah,
keras lembut, dan cepat lambat suara. Olah rasa
adalah latihan untuk mengasah kepekaan rasa yang
digunakan untuk menghayati peran dan mewujudkan
emosi peran.
4. Pemeranan adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan kegiatan memerankan atau proses
memerankan.
5. Konstantin Stanislavski mengemukakan bahwa seni
peran memiliki tujuan utama yaitu menciptakan
kehidupan batin dan sukma manusia ser ta
mengutarakannya secara artistik.
Tugas Kelompok
Siswa mengamati sebuah pertunjukan operet memainkan
drama musikal tersebut bersama teman-temannya.
Aplikasi Tugas HOTs
Siswa melakukan latihan dasar pemeranan teater berupa
olah tubuh, suara, dan rasa bersama kelompoknya. setelah
itu memberikan tanggapanb apa perbedaan antara
sesudah dan sebelum melakukannya?
I. Pilihan Ganda
B. Penulisan Naskah Lakon
Tugas Mandiri
1. Teknik-teknik dalam membuat naskah, yaitu sebagai
berikut.
a. Teknik adaptasi.
b. Teknik menerjemahkan.
Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
c. Teknik sanggit.
d. Teknik saduran.
2. Adaptasi secara harfiah dapat diartikan menyesuaikan
atau penyesuaian diri sesuai dengan situasi, kondisi
dan kebutuhan yang dihadapi. Adaptasi dalam
hubungan naskah lakon merupakan salah satu teknik
menyusun naskah lakon yang dapat dimanfaatkan
untuk melengkapi perbendaharaan naskah lakon seni
teater yang bersumber cerita, kisah, atau lakon yang
ada dan pernah tumbuh dan berkembang di daerah.
Mengadaptasi naskah sastra drama atau lakon teater
dalam proses kreatifnya dapat dilakukan dengan cara
meminjam kandungan isi tematik dan struktur lakon
dari naskah aslinya. Bentuk lakon dapat disesuaikan
dengan setting yang dikehendaki kreator.
3. Unsur-unsur dalam pembuatan naskah teater adalah
tema, plot/alur, penokohan, latar/setting, sinopsis,
dan pesan moral.
4. a. Protagonis adalah peran utama yang merupakan
pusat atau sentral dalam cerita.
b. Antagonis adalah peran lawan yang seringkali
menjadi musuh yang menyebabkan konflik
terjadi.
c. Deutragonis adalah tokoh lain yang berada di
pihak tokoh protagonis.
d. Tritagonis adalah peran penengah yang
bertugas menjadi pendamai atau perantara
tokoh protagonis dan antagonis.
e. Foil adalah perang yang tidak langsung terlibat
dalam konflik yang terjadi, tetapi diperlukan
guna menyelesaikan cerita.
f. Utility adalah peran pembantu atau peran
pelengkap untuk mendukung rangkaian cerita
dan kesinambungan dramatik.
5. Langkah-langkah dalam menulis naskah sebagai
berikut.
a. Menentukan tema.
b. Menentukan persoalan (konflik).
c. Membuat sinopsis (ringkasan cerita).
d. Menentukan kerangka cerita.
e. Menentukan protagonis.
f. Menentukan cara penyelesaian.
g. Menulis naskah.
Tugas Kelompok
Siswa mengamati sebuah pementasan operet untuk
mendapatkan inspirasi dalam merancang karya, kemudian
mendiskusikan bersama dengan teman kelompok untuk
mencoba melakukan penyusunan naskah cerita drama
musikal.
Aplikasi Tugas HOTs
Siswa berdiskusi bersama teman-temannya untuk
menyusun sebuah naskah teater modern dan memilih
salah satu teknik dalam menyusun naskah teater (teknik
adaptasi, menerjemahkan, sanggit, dan saduran) serta
menyusunnya sesuai dengan unsur-unsur naskah teater!
Penilaian Harian Bab 4
1. d. terjadinya konflik-konflik
Pembahasan:
Komplikasi merupakan bagian drama musikal
(operet) yang berisi tentang konflik-konflik dan
pengembangannya. Gangguan-gangguan, halangan-
halangan dalam mencapai tujuan, atau kekeliruan
13
 yang dialami tokoh utamanya. Alam komplikasi inilah
dapat diketahui bagaimana watak tokoh utama (yang
menyangkut protagonis dan antagonisnya).
2. a. untuk memperjelas dialog para pemain
Pembahasan:
Secara global daam pertunjukan drama musikal,
musik memiliki peranan tidak hanya sebagai unsur
untuk memeriahkan suasana pementasan secara
keseluruhan dengan bunyi-bunyian, namun juga
sebagai pengiring lagu yang dinyanyikan oleh para
pemain teater untuk memperkuat ceritanya. Musik
juga digunakan sebagai pengiring tari-tarian serta
memberikan penguatan pada setiap penampilan
pemain operet atau drama musikal.
3. b. intonasi
Pembahasan:
Intonasi mencakup tentang naik atau turunnya suara
yang diucapkan, serta tinggi rendahnya suara agar
drama yang kita ceritakan tidak monoton sehingga
membuat penonton merasa bosan.
4. d. gesture
Pembahasan:
Supaya cerita dalam drama dapat dihayati maka
penting sekali untuk menampilkan gerakan tubu
atau gesture yang sesuai dengan cerita tokoh dalam
drama tersebut. Contohnya seseorang yang dihianati
oleh kekasihnya maka ekspresi yang tepat adalah
ekspresi marah, kecewa dan lain sebagainya.
5 b. kejelasan pengucapan kata
Pembahasan:
Dalam bermain drama khusunya dialog atau
mengucapakan kata-kata pada naskah drama yang
diperankan haruslah jelas kelafalannya supaya yang
mendengar dapat mengerti apa yang dimaksudkan
kata-kata yang disampaikan oleh seorang tokoh
dalam drama.
6. a. eksposisi
Pembahasan:
Eksposisi merupakan bagian dari drama musikal
(operet) yang menunjukkan bagian awal yang
memberikan informasi kepada penonton yang
diperlukan tentang peristiwa sebelumnya atau
memperkenalkan siapa saja tokoh-tokohnya yang
akan dikembangkan dalam bagian utama dari lakon,
dan memberikan suatu indikasi mengenai resolusi.
7. b. blocking
Pembahasan:
Blocking adalah tata atau penempatan pemain
teater di atas panggung agar terlihat tidak monoton,
tidak terkesan mempersempit panggung, ataupun
memperluas panggung. Blocking biasanya di tata
oleh sutradara ataupun guru teater. Atau bisa juga
bloking dapat diatur oleh pengamat. yang cocok. Masalah yang diangkat pada sebuah
8. d. dengan memberikan sugesti pada diri sendiri
terkait peranan yang dimainkan
Pembahasan:
Pemain teater harus menjiwai peran yang ia mainkan.
Sugestilah diri sendiri saat memainkan peran sebagai
tuyul. Jiwai peran itu, dan buatlah seolah-olah penonton
melihat di atas panggung nampak seperti tuyul asli.
9. b. ekspresi
Pembahasan:
Ekspresi merupakan nyawa pada dialog, jika pemain
melakukan dialog tanpa ekspresi yang sesuai maka
14 Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
dialog tersebut akan terasa hampa. dan akting
para pemain tidak mendapatkan jiwa. Hal itu akan
mempertajam akting pada peran yang dibawakan.
10. a. staf produksi
Pembahasan:
Staf produksi bukan merupakan unsur internal teater
karena staf produksi tidak terlibat secara langsung
dalam proses produksi teater dalam pementasan.
Staf produksi hanya terlibat dalam kegiatan
kesekretariatan pementesan.
11. c. improvisasi
Pembahasan:
Improvisasi adalah teknik bagaimana pemain teater
memberikan sanggahan, celetukan, atau tanggapan
secara spontan. Cara untuk melatih improvisasi
biasanya dengan di beri satu kata kunci misal dan
kemudian buatlah kata-kata yang berhubungan
dengan paku dan susunlah kata-kata yang nyaman
diucapkan ketika berdialog.
12. b. dengan berteriak menyebutkan A-I-U-E-O
berulang-ulang
Pembahasan:
Cara yang biasa dilakukan untuk melatih vocal agar
terdengar keras yaitu dengan pernapasan perut
dan melakukannya berulang kali dengan berteriak
menyebutkan A-I-U-E-O.
13. d. gerakan tangan
Pembahasan:
Ekspresi yang kedua adalah ekspresi dengan
mengikat gerakan bibir, pipi, sorotan mata, alis, dan
mimik wajah. Hal itu akan mempertajam peran.
14. d. karakterisasi
Pembahasan:
Lakon dalam drama musikal hendaknya menunjukkan
pergerakan kemajuan dari suatu permualan cerita, menuju
ke pertengahan cerita dan kemudian berakhir pada ending
cerita. Alur pergerakan cerita musikal tersebut dapat dilihat
dari adanya eksposisi, komplikasi dan resolusi.
15. b. seni rupa
Pembahasan:
Drama musikal ialah suatu pertunjukan teater yang
menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran.
Drama musikal lebih sering mengedepankan tiga
unsur tersebut dibandingkan dengan dialog para
pemainnya. Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai
pada suatu penghayatan karakter melalui untaian
kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui suatu
keharmonisan lagu dan gerak tari.
16. c. pemilihan tema
Pembahasan:
Hal pertama kali yang harus dilakukan untuk memilih
naskah lakon terletak pada kekuatan pemilihan tema
tema akan diuraikan melalui alur cerita. Melalui alur
cerita ini diharapkan pesan moral yang diangkat akan
sampai ke penonton.
17. b. alur
Pembahasan:
Dalam istilah drama alur atau jalan cerita dapat
diartikan sebagai jalan cerita, susunan cerita, atau
rangkaian peristiwa yang dikaitkan melalui hubungan
sebab akibat dalam satu rangkaian naskah. Ada dua
macam alur yang bisa digunakan dalam teater, yaitu
alur maju dan alur mundur
18. a. sadur
Pembahasan:
Menurut pengertiannya sadur merupakan kegiatan
untuk menyusun naskah yang dilakukan dengan
cara merubah sebagian naskah lakon yang telah
ditulis orang lain untuk menjadi karya kita. Hal
yang perlu digaris bawahi dalam pembuatan
naskah lakon dengan teknik sadur adalah kita
tidak boleh menghilangkan unsur pokok dari lakon
pengarangnya. Contoh menyadur yang dapat
kamu lakukan adalah untuk mengubah sumber
cerita awal bisa dari dongeng, puisi cerpen, prosa,
sejarah, hikayat atau dari sumber lainnya untuk
dituangkan dalam bentuk naskah teater sesuai
dengan kreativitasmu.
19. b. kegiatan bedah naskah
Pembahasan:
Sebaiknya kostum dan riasan para pemain sudah
bisa dirancang dari awal setelah kegiatan bedah
naskah, hal ini akan dapat membantu para pemain
pada gambaran sosok peran yang akan diwujudkan.
Kostum yang digunakan pada drama musikal atau
operet disesuaikan dengan gambaran cerita yang
akan dimainkan.
20. b. menerjemahkan
Pembahasan:
Salah satu teknik yang umum digunakan dalam
penyusunan naskah lakon teater adalah teknik
menerjemahkan. Hal ini dilakukan karena naskah
berasal dari luar negeri, dan naskah yang berupa
hasil terjemahan suatu cerita sangat sulit didapatkan.
Naskah ini biasanya menggunakan bahasa asing.
Opera merupakan salah satu seni pementasan satu-
satunya di Indonesia yang memiliki bentuk yang
hampir mendekati bentuk yang dimaksudkan dalam
naskah lakon yang berasal dari bangsa asing.
21. d. pemain
Pembahasan:
Pemain merupakan salah satu unsur yang paling
penting dalam sebuah pertunjukan teater. Pemain
berperan dalam menghasilkan beberapa unsur lain,
seperti unsur suara dan gerak. Ada tiga jenis pemain,
yaitu peran utama (protagonis/antagonis), peran
pembantu dan peran tambahan atau figuran.
22. d. pemain
Pembahasan:
Pemain merupakan salah satu unsur yang paling
penting dalam sebuah pertunjukan drama musikal.
Pemain berperan dalam menghasilkan beberapa unsur
lain, seperti unsur suara dan gerak. Ada tiga jenis
pemain, yaitu peran utama (protagonis/antagonis),
peran pembantu dan peran tambahan atau figuran.
23. b. memimpin dan mengatur sebuah teknik
pembuatan teater
Pembahasan:
Sutradara merupakan salah satu unsur yang paling
sentral, karena sutradara adalah orang yang
memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan
atau pementasan teater. Sutradara menjadi otak dari
jalannya suatu cerita
24. b. publikasi
Pembahasan:
Publikasi adalah upaya sosialisasi atau informasi
kepada penonton yang dilakukan panitia non artistik
Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
tentang garapan teater dan kapan waktu pergelaran
teater diselenggarakan atau dipergelarkan.
25. b. publikasi
Pembahasan:
Publikasi adalah upaya sosialisasi atau informasi
kepada penonton yang dilakukan panitia non artistik
tentang garapan teater dan kapan waktu pergelaran
teater diselenggarakan atau dipergelarkan.
II. Uraian
1. Lakon dalam drama musikal hendaknya menunjukkan
pergerakan kemajuan dari suatu permualan cerita,
menuju ke pertengahan cerita dan kemudian berakhir
pada ending cerita.
2. Blocking tidak boleh membelakangi penonton.
Artinya, para pemain teater dalam berdialog
tidak boleh membelakangi penonton dengan
menyuguhkan punggungnya.
3. Merupakan bagian klimaks (turning point) dari drama.
Resolusi haruslah berlanagsung secara logis dan
memiliki kaitan yang wajar dengan apa-apa yang
terjadi sebelumnya. Akhir dari drama bisa happy-en
atau unhappy-end.
4. C a r a m eng o l a h vo k a l d eng a n p er ut a kan
meminimalisir kehabisan suara, dan meminimalisir
terjadinya sakit pada tenggorokan bila menggunakan
pernapasan dada.
5. Perbedaan antara opera dan drama musikal adalah
sebagai berikut.
a. Durasi lagu pada operet lebih pendek daripada
drama musikal.
b. Operet mengutamakan dialog daripada musik
dan drama musikal lebih mengutamakan musik
dan ada juga drama musikal yang memang
seluruh dialognya dibuat seperti nyanyian.
c. Musik pada operet mendeskripsikan kata yang
ada pada dialog.
d. Pada operet banyak menggunakan unsur seni
tari untuk memperkuat jalan ceritanya.
6. Kemiteraan bersifat saling menguntungkan dibangun
oleh suatu kepercayaan. Kemiteraan akan tetap
terbina dan terjaga apabila satu sama lain tidak
merasa dirugikan atau satu sama lain sama- sama
merasa diuntungkan.
7. Drama musikal adalah satu bentuk ekspresi kesenian
yang dikolaborasikan antara musik, laku, gerak dan
tari, yang menggambarkan suatu cerita yang dikemas
dengan tata koreografi dan musik yang menarik
sehingga terbentuklah sebuah drama musik
8. Hubungan di sini bersifat saling membutuhkan.
Panitia pergelaran butuh penonton atau apresiator,
juga sebaliknya penonton butuh materi teater yang
dapat memuaskan atau memenuhi apa yang menjadi
harapan penonton, yakni pergelaran Teater yang
layak untuk dijual atau dipergelarkan.
9. Buat rancangan peralatan yang dibutuhkan di atas
panggung (properti) dan latar belakang panggung
(setting) seefektif dan seefisien mungkin, artinya
properti dan setting yang dibuat sesuai dengan
tuntutan pertunjukan, serta fungsinya yang jelas.
Tidak kurang ataupun tidak berlebihan. Dan tentunya
harus membuat nyaman para pemain dan menarik
bagi penonton.
15
 10. Publikasi pergelaran teater dapat dilakukan dengan
berbagai informasi, antara lain melalui media
elektronik, seperti televisi, bioskop, radio. juga
dengan mass media, seperti koran, majalah, jurnal,
poster, pamlet atau flayer, spanduk, baligo atau
banner.
Perbaikan
1. Blocking yang dilakukan mengikuti sorotan lampu atau
lighting. Buat barisan yang tidak saling menutupi pemain
lain. misalkan dalam panggung, blocking pemain teater
tidak terkena lighting, usahakan pindah ke tempat yang
terkena lighting. Tentu saja, cara berpindah harus dengan
acting. Itu adalah cara kecil untuk mendapatkan fokus
penonton.
2. Dalam bermain drama khususnya dialog atau mengucapakan
kata-kata pada naskah drama yang diperankan haruslah
jelas kelafalannya supaya yang mendengar dapat mengerti
apa yang dimaksudkan kata-kata yang disampaikan oleh
seorang tokoh dalam drama.
3. Ekspresi merupakan nyawa pada dialog, jika pemain
melakukan dialog tanpa ekspresi yang sesuai maka dialog
tersebut akan terasa hampa. dan akting para pemain tidak
mendapatkan jiwa.
4. Perbedaan keduanya terletak pada sebuah jenis musik yang
digunakan. Dalam opera, dialog para tokoh dinyanyikan
dengan sebuah iringan musik orkestra dan lagu yang
dinyanyikan disebut seriosa, sedangkan dalam drama
musikal kabaret, jenis musik dan lagu yang dinyanyikan
bebas dan biasa saja.
5. Cara melakukannya mudah, hirup udara sedalam-dalamnya
dan gembungkan perut. Bukan menaikan pundak ataupun
dada, melainkan gembungkan perut, tahan dan simpan.
Pernapasan dada kadang digunakan pada saat pertunjukan
dengan di bantu soundsystem ataupun saat dialog tiap
pemain tidak banyak.
6. Tarian yang dibawakan pada operet biasanya digunakan
untuk memperkuat adegan dalam cerita. Seperti operet
yang merupakan jenis teater modern, tarian yang
digunakan dalam operet ini juga merupakan unsur
tarian modern, yang koreografinya disusun berdasarkan
kebutuhan naskah dalam cerita.
7. Cara mengolah vokal dengan perut akan meminimalisir
kehabisan suara, dan meminimalisir terjadinya sakit
pada tenggorokan bila menggunakan pernapasan dada.
Pernapasan ini mampu menyimpan napas dalam waktu
yang lama sehingga kita tidak perlu mengambil napas
berulang-ulang karena kehabisan napas.
8. Seorang pemain drama musikal atau operet dituntut
untuk dapat menyanyi sekaligus bermain drama. Selain
itu, pendukung penyajian musik juga harus siap dengan
nyanyian-nyanyian yang akan dibawakan oleh para
pemainnya.
9. Dalam vokal kita mengenal volume dimana volume yang
dimaksudkan adalah volume kuat atau lemah. Saat bermain
drama musikal ataupun operet kita harus dapat bersuara
dengan keras, hingga penonton yang berada pada baris
paling belakang mampu mendengar apa yang diucapkan
sehingga mereka dapat mengerti maksud dari ucapan-
ucapan tersebut.
10. Dalam sebuah drama musikal atau operet harus ada tokoh
yang kontra dengan tokoh lain. Jika dalam drama karakter
tokohnya sama maka tidak akan terjadi lakon. Drama baru
akan muncul kalau ada karakter yang saling berbenturan.
Karakter lakon ini dihidupkan berdasarkan tuntutan naskah
yang dibawakan.
16 Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
Penilain Akhir Semester
I. Pilihan Ganda
1. d. iringan dari tape recorder
Pembahasan:
Iringan eksternal, iringan tarian ini berasal dari luar
diri penyanyi. Iringan ini lepas dari gerakan penari.
Iringan eksternal ini dapat menggunakan alat musik
yang dimainkan musik secara langsung dapat pula
berasal dari suara yang telah direkam sebelumnya
dalam bentuk kaset.
2. a. dinamik
Pembahasan:
Tekanan dinamik (keras lemah). Mengucapkan
dialog pada naskah dengan melakukan penekanan-
penekanan pada setiap kata yang memerlukan
penekanan.
3. c. bersemangat
Pembahasan:
Jika gerakan yang dilakukan adalah gerakan yang
dinamis, cepat dan bersemangat, maka irama musik
yang akan juga lebih menghentak, keras dan cepat.
4. d. blocking
Pembahasan:
Dalam teater, bloking biasanya diatur oeh sutradara.
Blocking adalah tata atau penempatan pemain
teater di atas panggung agar terlihat tidak monoton,
tidak terkesan mempersempit panggung, ataupun
memperluas panggung.
5. c. dramatik
Pembahasan:
Musik juga berfungsi untuk pembangun suasana
terutama pada tarian yang memiliki tema tari
dramatik. Agar cerita yang dipertunjukkan sesuai
dengan isi dan makna tarian.
6. c. tokoh utama
Pembahasan:
Tokoh utama merupakan tokoh sentral yang ada
dalam pelaksanaan drama. Tokoh ini sering disebut
dengan tokoh protagonis yang merupakan tokoh
putih yang memiliki maksud dan tujuan yang baik
namun selalu dihalangi oleh tokoh antagaonis. Tokoh
ini akan membawa laku jalannya keseluruhan lakon
cerita.
7. d. memeriahkan gerakan tari
Pembahasan:
Tata rias merupakan cara untuk mempercantik
diri khususnya pada bagian muka atau wajah.
Tata rias pada seni pertunjukan diperlukan untuk
menggambarkan/menentukan watak tokoh di atas
pentas.
8. b. evaluasi
Pembahasan:
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui keseluruhan hasil yang telah dicapai
pada pelaksanaan produksi pentas drama. Evaluasi
meliputi segala hasil positif yang telah dicapai
maupun hasil-hasil yang masih dianggap kurang.
Dari pelaksanaan evaluasi ini diharapakan akan
 memberikan pelaksanaan yang lebih baik kepada
pementasan drama selanjutnya.
9. b. tokoh
Pembahasan:
Dalam cerita drama tokoh merupakan unsur yang paling
aktif yang menjadi penggerak cerita. Oleh karena itu
seorang tokoh haruslah memiliki karakter, agar dapat
berfungsi sebagai penggerak cerita yang baik.
10. b. karakterisasi
Pembahasan:
Dalam seni pementasan, karakter merupakan waktak
yang dimiliki tokoh yang berperan dalam mebawakan
cerita seperti dalam lakon yang telah ditulis. Biasanya
watak akan dihadirkan oleh pengarang dengan
beberapa ciri-ciri khusus sekaligus agar lebih mudah
untuk dipahami para penontonnya.
11. c. tokoh utama
Pembahasan:
Tokoh utama merupakan tokoh sentral yang ada
dalam pelaksanaan drama. Tokoh ini sering disebut
dengan tokoh protaginis yang merupakan tokoh
putih yang memiliki maksud dan tujuan yang baik
namun selalu dihalangi oleh tokoh antagaonis. tokoh
ini akan membawa laku jalannya keseluruhan lakon
cerita.
12. b. pensil
Pembahasan:
Pensil adalah alat yang penting digunakan dalam
membuat gambar model. Pensil digunakan untuk
membuat gambar sketsa model sebelum diwarnai.
13. b. evaluasi
Pembahasan:
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui keseluruhan hasil yang telah dicapai
pada pelaksanaan produksi pentas drama. Evaluasi
meliputi segala hasil positif yang telah dicapai
maupun hasil-hasil yang masih dianggap kurang.
Dari pelaksanaan evaluasi ini diharapakan akan
memberikan pelaksanaan yang lebih baik kepada
pementasan drama selanjutnya
14. c. diletakkan di tengah-tengah
Pembahasan:
Pada komposisi sentral ini, penyusunan benda yang
menjadi objek dalam gambar dilakukan di tengah-
tengah bidang gambar. Penyusunan objek model
disesuaikan dengan proporsi bentuknya.
15. b. karakterisasi
Pembahasan:
Dalam seni pementasan, karakter merupakan waktak
yang dimiliki tokoh yang berperan dalam mebawakan
cerita seperti dalam lakon yang telah ditulis. Biasanya
watak akan dihadirkan oleh pengarang dengan
beberapa ciri-ciri khusus sekaligus agar lebih mudah
untuk dipahami para penontonnya.
16. a. harmoni
Pembahasan:
Keselarasan (harmony) adalah kesan kesesuaian
antara unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam
satu kesatuan susunan. Misalnya, gambar buah apel
yang ukurannya lebih besar daripada buah pepaya.
17. a. kipas
Pembahasan:
Tari Legong merupakan sekelompok tarian klasik.
Kata Legong berasal dari kata “leg” yang artinya
Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)
gerak tari yang luwes atau lentur dan “gong” yang
artinya gamelan. Properti yang digunakan dalam Tari
Legong adalah rangkaian kipas.
18. d. garis
Pembahasan:
Titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang
paling kecil, dan merupakan elemen paling dasar
dalam seni rupa. Apabila suatu titik ditarik akan
menjadi suatu garis, dan titik pabila diolah secara
luas akan menjadi suatu bidang. Titik mempunyai
peran yang sama dengan elemen seni yang lain
seperti garis dan warna.
19. b. Baksa Kambang
Pembahasan:
Tari Baksa Kambang sering dimainkan di lingkungan
istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih
fungsi sebagai tari penyambutan tamu. Properti
yang digunakan dalam Tari Baksa Kambang adalah
rangkaian bunga.
20. a. harmoni
Pembahasan:
Keselarasan (harmony) adalah kesan kesesuaian
antara unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam
satu kesatuan susunan. Misalnya, gambar buah apel
yang ukurannya lebih besar daripada buah pepaya.
21. c. rebana
Pembahasan:
Tari Rangguk Ayak yang yang berasal dari daerah
Jambi menggunakan properti berupa rebana. Kata
rangguk berarti “tari”, rangguk ayak berarti tari ayak.
22. a. imajinasi
Pembahasan:
Imajinasi adalah suatu cara untuk menganggap
sesuatu yang tidak ada menjadi seolah-olah ada.
Kalau ilusi obyeknya adalah peristiwa, maka imajinasi
obyeknya benda atau sesuatu yang dibendakan.
Tujuannya adalah agar kita tidak hanya selalu
menggantungkan diri pada benda-benda yang
konkrit.
23. b. rendah
Pembahasan:
Suara bas adalah suara pria dewasa dengan rentang
ambitus rendah. Suara bas mampu menjangkau
rentang nada antara E dan C1.
24. d. ilusi
Pembahasan:
Ilusi adalah bayangan atas suatu peristiwa yang akan
terjadi maupun yang telah terjadi, baik yang dialami
sendiri maupun yang tidak. Kejadian itu dapat berupa
pengalaman, hasil observasi, mimpi, apa yang dilihat,
dirasakan, ataupun angan-angan, kemungkinan-
kemungkinan, ramalan, dan lain sebagainya.
25. c. F sampai D2
Pembahasan:
Suara alto merupakan jenis suara wanita dengan
ambitus rendah. Jenis suara ini hanya mampu
menjangkau nada F sampai D2.
26. c. artikulasi
Pembahasan:
Artikulasi adalah pengucapan kata melalui mulut
agar terdengar dengan baik dan benar serta jelas,
sehingga telinga pendengar/penonton dapat
mengerti pada kata-kata yang diucapkan.
17
 27. b. A3 sampai A5 6. Saat kita melakukan rancangan tempat untuk arena
Pembahasan: pementasan, hendaknya yang akan dijadikan tepat
Suara mezosopran adalah jenis suara wanita dengan pementasan dibuat semirip mungkin dengan suasana
ambitus sedang. Jangkauan nada suara mezosopran pementasan drama pada setting aslinya.
berada antara suara alto dan sopran, yaitu antara A3 7. Tokoh protagonis adalah tokoh putih yang memiliki
sampai A5. maksud dan tujuan yang baik namun selalu dihalangi
28. b. tiga oleh tokoh antagaonis. Tokoh ini akan membawa laku
Pembahasan: jalannya keseluruhan lakon cerita. Jika pada awalnya
Patung adalah sebuah karya seni rupa tiga dimensi ktai dapat untuk menentukan tokoh protagonis
yang ditinjau dari segi tujuan karya tersebut secara detail maka kita akan dapat dengan mudah
diciptakan termasuk karya seni murni. menentukan karakter tokoh yang lainnya. Jika kita
dapat merumuskan sifat tokoh protagonis dengan
29. c. kesatuan
sangat detail, maka kita akan semakin mudah untuk
Pembahasan:
merumuskan karakter dari tokoh antagonis.
Dalam seni rupa khususnya menggambar model,
8. Cara menaturalkan ekspresi adalah dengan cara
kesatuan memiliki makna keserasian dalam
memberi sugesti pada diri sendiri. Ekspresi yang
melakukan pengaturan objek yang digunakan untuk
kedua adalah ekspresi dengan mengikat gerakan
model gambar. Hal ini dilakukan agar objek gambar
bibir, pipi, sorotan mata, alis, dan mimik wajah. Hal
yang diatur akan memiliki kesan ruang, kedalaman
itu akan mempertajam akting pada peran yang
gambar serta saling mendukung antarobjek gambar
dibawakan.
sehingga akan didapatkan hasil gambar yang baik.
9. a. Alur maju, yang memiliki arti bahwa rangkaian
30. c. aquarel
cerita dalam lakon teater mengalir dari A maju
Pembahasan: hingga Z.
Teknik ini cocok dibuat dengan menggunakan media b. Alur mundur yang memiliki arti bahwa
gambar yang basah misalnya cat air, cat akrilik dan rangkaian cerita yang diuraikan dalam cerita
sebaginya. Tujuan dari penggunaan media basah teater yang terbalik, sehingga bagian awal
ini agar dapat menghasilkan warna gambar yang
akan disajikan pada akhir cerita. Alur mundur
transparan. Langkah pertama yang harus dilakukan
dalam teknik ini adalah membasahi kertas yang akan ini juga disebut dengan flashback.
digunakan untuk menggambar. Hal ini dilakukan agar 10. Menari yang dilakukan dalam operet atau drama
cat untuk mewarnai nantinya akan cepat menyebar. musikal ini lain dengan cara menari pada umumnya.
Dalam hal ini tarian yang dibawakan menjadi
II. Uraian satu kesatuan dengan naskah lakon cerita yang
1. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan dibawakan. Sehingga unsur gerakannya pun terikat
kosmetika untuk mewujudkan wajah peranan dengan pada cerita yang sedang dibawakan.
memberikan dandanan atau perubahan pada para
pemain. Sebagai penggambaran watak di atas pentas
selain akting yang dilakukan oleh pemain diperlukan
adanya tata rias sebagai usaha menyusun hiasan
terhadap suatu objek yang akan dipertunjukan.
2. Menurut pengertiannya sadur merupakan kegiatan
untuk menyusun naskah yang dilakukan dengan cara
merubah sebagian naskah lakon yang telah ditulis
orang lain untuk menjadi karya kita.
3. Properti adalah semua peralatan yang dipergunakan
untuk kebutuhan tari. Biasanya property disesuaikan
dengan tema tarian yang akan ditampilkan baik
untuk tarian putra maupun tarian putri. Berdasarkan
pemanfaatannya property dibedakan menjadi dua
yaitu dance prop dan stage prop.
4. Panitia pergelaran butuh penonton atau apresiator,
juga sebaliknya penonton butuh materi teater yang
dapat memuaskan atau memenuhi apa yang menjadi
harapan penonton, yakni pergelaran teater yang layak
untuk diapresiasi.
5. Untuk iringan musik eksternal ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam memilih iringan tari yaitu
sebagai berikut.
a. Iringan tari harus sesuai dengan tema tarian.
b. Iringan tari harus sesuai dengan usia penari.
c. Iringan tari harus sesuai dengan kemampuan
dan kreasi siswa.
d. Iringan tari harus disesuaikan dengan
kemampuan bermusik dan alat musik ada.

18 Kunci Jawaban Seni Budaya IX SMP/MTs Semester Gasal (Kurikulum 2013)