Anda di halaman 1dari 51

IMPLEMENTASI PROPER

Nurul Jannah, Ph.D RUMAH SAKIT


DEFINISI DAN PENGERTIAN PROPER
Permen LHK No.1 Tahun 2021 (Pasal 1)

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan


Hidup (PROPER) adalah evaluasi ketaatan dan kinerja melebihi ketaatan
penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan di bidang pengendalian
pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan hidup serta pengelolaan limbah
bahan berbahaya dan beracun.
DASAR HUKUM
❑ UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
❑ PP No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
❑ PermenLHK No 1 tahun 2021 tentang PROPER
❑ PermenKes No 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Berbasis Wilayah
❑ Permen LHK No. P 12 Tahun 2020 tentang Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
❑ Permen LHK No 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
❑ Surat Edaran Menteri LHK No 2 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah B3 dan Sampah
dari Penanganan Corona Virus Disease – 19 (Covid 19)

3
LATAR BELAKANG
Kebutuhan
2 transparansi
Keterlibatan aktif dalam 1
3 pengelolaan Rendahnya
Masyarakat
lingkungan kinerja
dalam
pengelolaan penaatan
lingkungan perusahaan

Nilai tambah bagi


4
Perusahaan PROPER
dalam
pengelolaan
lingkungan
TUJUAN PROPER

Mendorong perusahaan taat terhadap peraturan pengelolaan lingkungan hidup


dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellency) melalui
integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi
dan jasa, dengan jalan :
➢ Penerapan sistem manajemen lingkungan, 4 R,
➢ Efisiensi energi, konservasi sumber daya; dan
➢ Pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap
masyarakat melalui program pengembangan masyarakat.
MANFAAT PROPER
(BAGI STAKEHOLDER UTAMA)
Pemerintah Perusahaan Investor & Publik
Instrumen penaatan yang lebih Benchmarking untuk kinerja
murah “cost effective” non-keuangan
Clearing house untuk kinerja
Media untuk mengukur Nilai tambah “citra perusahaan
keberhasilan program perusahaan”
lingkungan Pendorong untuk ke arah eco
Pendorong untuk penerapan efficiency
Ruang untuk pelibatan
basis data yang modern Meningkatkan komunikasi masyarakat dalam
Instrumen untuk mendorong ke antara perusahaan dengan pengelolaan LH
arah lebih dari sekedar taat Pemerintah
KRITERIA WARNA PROPER (PASAL 18, 19, 20)
• Telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam
EMAS proses produksi dan/atau jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab thdp
masyarakat

• Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan
HIJAU (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan
sumber daya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Recovery), dan
melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR/Comdev).

BIRU • Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan
ketnetuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana
MERAH peraturan perundang-undangan dan belum mencapai persayaratan minimum sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Melakukan perbuatan dan melakukan kelalaian yang mengakibatan pencemaran dan/atau


HITAM kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

www.menlh.go.id
KRITERIA PROPER PERMENLHK No 1 2021
EMAS
KEUNGGULAN LINGKUNGAN
X
=

Sistem Manajemen Lingkungan

Efisiensi Air & Penurunan Beban


Passing Grade Hijau; Konsistensi;

Penilaian Daur Hidup


S S Inovasi Sosial

Keanekaragaman
U

Limbah Non B3
C

Pencemaran Air

Limbah B3
B HIJAU

Penurunan

Inovasi Sosial
Pemberdayaan
Efisiensi

Kebencanaan
O

Masyarakat
Energi

Hayati
Emisi

Tanggap
3R
3R
S R
C
O
E
R Passing Grade DRKPL; SML
E

LIFE CYCLE ASSESSMENT


Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan + Sistem Manajemen Lingkungan
Audit Energi + Audit Lingkungan Wajib

Pengendalian Pencemaran Udara Taat BIRU


Pengendalian Pencemaran Air
Pengelolaan Limbah B3
Tidak Taat MERAH
Potensi Kerusakan Lahan Tambang
Pengelolaan sampah
Pengelolaan bahan B3 HITAM
Tidak Ada Upaya
Pengelolaan Limbah NonB3
Ketaatan Terhadap Peraturan
Kriteria Perusahaan WAJIB PROPER
Pasal 11 PermenLHK No. 1 / 2021

Berlokasi di
Produk/Jasa Menjadi
Menggunakan daerah yang
bersentuhan Produk perhatian
Terdaftar dalam bahan baku beresiko terjadi
Wajib AMDAL langsung orientasi masyarakat di
bursa limbah impor pencemaran
dengan eksport lingkup regional
non B3 dan kerusakan
masyarakat dan nasional
lingkungan
Jenis Industri Peserta PROPER
Pertambangan,
Energi, Migas
Agroindustri
Manufaktur

Hotel, Rumah Sakit,


dan
Perusahaan Jasa
lainnya
TUJUAN DAN SASARAN PROPER
RUMAH SAKIT
Tujuan:
Meningkatkan kualitas lingkungan udara dan pengurangan limbah
melalui pengelolaan Rumah sakit yang berwawasan ramah lingkungan

Sasaran:
1. Meningkatkan kualitas lingkungan udara
2. Melakukan pengurangan limbah
3. Meningkatkan kinerja pengelola RS dalam mengelola lingkungan
di kawasan RS
4. Mewujudkan RS yang ramah lingkungan
RUANG LINGKUP & LOKASI PEMANTAUAN
Lokasi pemantauan adalah area yang berada dalam lingkup
amdal kawasan meliputi:
• Area plant RS
Ruang Lingkup: • Unit Eksisting
RUMAH SAKIT untuk kepentingan • WWTP
umum yang diusahakan secara • TPS limbah B3
komersial • Fasilitas Pengolahan Limbah (RF, IPAL Domestik)
• Sistem Tanggap Darurat (Sarpras Tanggap Darurat, SOP
RS, dll)
• Fasilitas Gudang Untuk Bahan/Barang Berbahaya Dan
Beracun (B3); Dan
• Fasilitas Pemeliharaan Dan Perbaikan Peralatan
PESERTA PROPER 2020-2021
No Nama Instansi
1 Rumah Sakit Kanker Dharmais
2 Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Suroso

3 Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang

4 Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin

5 Rumah Sakit Anak & Bunda Harapan Kita

6 Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto


7 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusomo
8 Rumah Sakit Umum Fatmawati

9 Rumah Sakit Persahabatan


10 Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta

11 Rumah Sakit Bhakti Husada II Purwakarta

12 Rumah Sakit Umum Dr Soetomo

13 Rumah Sakit Jiwa Tampan

14 Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr RD Kandou


ASPEK YANG DINILAI DALAM PROPER BIRU (TAAT)

Pengelolaan Pengendalian
Sampah Pencemaran Air
Pengendalian
Kerusakan Lahan
Pemeliharaan
Sumber Air
PROPER
Pengelolaan
B3 Pengendalian
Pencemaran Udara

Pengelolaan Pengelolaan
LNonB3
LB3
BEYOND COMPLIANCE : HIJAU DAN EMAS
Beberapa persyaratan tambahan harus dipenuhi selain persyaratan basic untuk memperoleh
PROPER Biru, yaitu
◉ LCA (Life Cycle Assesment)
◉ Sistem Manajemen Lingkungan,
◉ Effisiensi Energi,
◉ Penurunan Emisi
◉ 3R Limbah B3
◉ 3R Limbah Non B3
◉ Effisiensi air dan penurunan beban air limbah
◉ Keanekaragaman hayati
◉ Pemberdayaan Masyarakat/Comdev
◉ Responsifitas Kebencanaan
◉ Inovasi Sosial (SROI)
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Pengendalian Pemenuhan
Titik Penaatan
Pencemaran BMAL
(Jumlah Outlet)
Air
PP No.22 / 2021
Parameter Persyaratan Teknis
Air Limbah IPAL
PerMenLH
No. 1/2021
Persyaratan Izin Permen LH Pelaporan
No. 68/2016
Pembuangan Air limbah Kualitas, Debit, Kap.Prod

Data
Primer KLH / PPE / Pemda
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Laporan pemenuhan persetujuan lingkungan


Penilaian ketaatan PROPER dilakukan
Dokumen kepemilikan dan keberlakuan izin
melalui dua cara yaitu secara langsung
pengelolaan air limbah
(verifikasi lapangan oleh tim teknis PROPER)
Laporan pemenuhan ketentuan dalam izin
dan secara tidak langsung (melalui kaji
pengelolaan air limbah
dokumen pelaporan yang dilakukan oleh
perusahaan) Dokumen kompetensi personil PPA
Berikut adalah dokumen-dokumen yang
harus dipenuhi sebelum dilakukannya Dokumen ketentuan teknis yang dipersyaratkan
penilaian dan pemantauan ketaatan PROPER
Biru secara tidak langsung
(Pasal 18 PermenLHK No.1 Tahun 2021)
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
Titik Penaatan
(cerobong emisi)
Pengendalian
Pencemaran
Udara
PP No. 22 / 2021
Parameter Pedoman Teknis Pengendalian Persyaratan Teknis
Emisi Udara Pencemaran Cerobong
Udara
PermenLHK
No. 14 / 2020
KepmenLHK Pelaporan
Pemenuhan No. 48, 49, 50 / 1996 Manual / CEM
BMEU Kepdal No. 205/1996
KepMen
No. 13 / 1995

Data
Primer KLH / PPE / Pemda
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Laporan pemenuhan pesetujuan lingkungan


Laporan pemenuhan pemantauan emisi dan gangguan
Penilaian ketaatan PROPER dilakukan
melalui dua cara yaitu secara langsung Laporan pemenuhan baku mutu emisi dan baku mutu
(verifikasi lapangan oleh tim teknis PROPER) gangguan
dan secara tidak langsung (melalui kaji
dokumen pelaporan yang dilakukan oleh Dokumen kompetensi personil PPU
perusahaan)
Berikut adalah dokumen-dokumen yang Dokumen ketentuan teknis yang dipersyaratkan
harus dipenuhi sebelum dilakukannya
penilaian dan pemantauan ketaatan PROPER
Biru secara tidak langsung
(Pasal 18 PermenLHK No.1 Tahun 2021)
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Penghasil

Penimbunan Penyimpanan

Pengelolaan
Limbah B3
Pengolahan PP 22 Tahun 2021 Pengumpulan

PermenLHK No. 6
Tahun 2021

Pemanfaatan Pengangkutan
PENGELOLAAN LB3
Laporan pemenuhan persetujuan lingkungan

Pendataan dan kodifikasi jenis Limbah B3


Penilaian ketaatan PROPER dilakukan Kepemilikan dan keberlakukan izin pengelolaan
melalui dua cara yaitu secara langsung LB3
(verifikasi lapangan oleh tim teknis PROPER)
dan secara tidak langsung (melalui kaji Laporan pemenuhan perizinan Pengelolaan LB3
dokumen pelaporan yang dilakukan oleh
perusahaan) Dokumen kompetensi personel Pengelolaan LB3
Berikut adalah dokumen-dokumen yang Dokumen sistem tanggap darurat pengelolaan
harus dipenuhi sebelum dilakukannya LB3
penilaian dan pemantauan ketaatan PROPER
Biru secara tidak langsung
(Pasal 18 PermenLHK No.1 Tahun 2021)
PENGELOLAAN B3

Penilaian ketaatan PROPER dilakukan Laporan pemenuhan pengangkutan B3


melalui dua cara yaitu secara langsung
(verifikasi lapangan oleh tim teknis PROPER) Laporan pemenuhan penyimpanan B3
dan secara tidak langsung (melalui kaji
dokumen pelaporan yang dilakukan oleh Dokumen pelaporan B3
perusahaan)
Berikut adalah dokumen-dokumen yang
harus dipenuhi sebelum dilakukannya
penialain dan pemantauan ketaatan PROPER
Biru secara tidak langsung
(Pasal 18 PermenLHK No.1 Tahun 2021)
PENGELOLAAN LIMBAH NON B3 & SAMPAH
Pengurangan

Pelaporan Penyimpanan
Pengelolaan
Limbah Non B3
PP 22 Tahun 2021
Penanggulangan Pemanfaatan
PermenLHK No. 1
Tahun 2021

Penimbunan
Perpindahan
Lintas Batas
PENGELOLAAN SAMPAH

Penilaian ketaatan PROPER dilakukan Laporan pemenuhan pesetujuan lingkungan


melalui dua cara yaitu secara langsung Laporan pelaksanaan kegiatan pengurangan sampah
(verifikasi lapangan oleh tim teknis PROPER)
dan secara tidak langsung (melalui kaji Laporan pelaksanaan kegiatan penanganan sampah
dokumen pelaporan yang dilakukan oleh
perusahaan)
Berikut adalah dokumen-dokumen yang
harus dipenuhi sebelum dilakukannya
penilaian dan pemantauan ketaatan PROPER
Biru secara tidak langsung
(Pasal 18 PermenLHK No.1 Tahun 2021)
KRITERIA PENILAIAN LCA
No Aspek Penilaian Kriteria
Memiliki kebijakan tertulis untuk melaksanakan pengukuran potensi dampak lingkungan
1 Kebijakan
dengan menggunakan metode penilaian daur hidup
2 Struktur dan Tanggung Jawab Manager penilaian daur hidup dan tim
Terdapat staf tim penilaian daur hidup yang memiliki kualifikasi dan pihak ketiga yang
3 Pelaksana
memiliki kualifikasi
Telah menetapkan program: pembagian tanggung jawab untuk mencapai tujuan, sasaran
4 Perencanaan
dan target
Dapat menunjukkan laporan yang di dalamnya terdapat tujuan melakukan penilaian daur
5 Penilaian Daur Hidup hidup, melakukan inventori daur hidup, melakukan penilaian dampak lingkungan,
melaksanakan tahapan interpretasi , serta melaksanakan tinjauan kritis.

6 Implementasi Melakukan penilaian daur hidup secara lengkap pada produk


Memberikan kontribusi kepada database nasional penilaian daur hidup, Menyusun EPD
7 Sertifikasi dengan menggunakan panduan yang standar, serta Memiliki EPD yang telah diverifikasi
oleh pihak ketiga
KRITERIA PENILAIAN SML

No Aspek Penilaian Kriteria

1 Kebijakan Lingkungan Memiliki kebijakan tertulis untuk melaksanakan pengukuran potensi dampak lingkungan

Telah menetapkan program : aspek lingkungan dan pemenuhan peraturan, pembagian tanggung jawab
2 Perencanaan
untuk mencapai tujuan, sasaran dan target
Memiliki struktur dengan kewenangan, tanggung jawab, dan akuntabilitas yang jelas, melakukan
3 Implementasi Pelatihan, Kesadaran dan Kompetensi, Dokumentasi SML, kontrol dokumen, kontrol operasional, serta
sistem tanggap darurat
Upaya Pengecekan dan Perbaikan Melakukan pemantauan dan pengukuran lingkungan, Ketidaksesuaian, upaya perbaikan dan
4
(Checking and Corrective Action) pencegahan, serta melakukan audit SML
Dapat menunjukkan bukti bahwa pimpinan puncak telah melakukan tinjauan (review) pelaksanaan
5 injauan (review) oleh Manajer
SML
6 Rentang Pengaruh Memiliki aspek penting dalam sistem manajemen lingkungan
Sertifikasi bisa dilakukan oleh pihak ketiga independen maupun sertifikasi oleh kelompok (group)
7 Sertifikasi
perusahaan induk
KRITERIA PENILAIAN EFISIENSI ENERGI
No Aspek Penilaian Kriteria

1 Kebijakan Memiliki kebijakan tertulis tentang efisiensi energi

2 Struktur dan Tanggung Jawab Manager energi dan tim

3 Perencanaan Telah menetapkan program: pembagian tanggung jawab untuk mencapai tujuan, sasaran dan target

Melaksanakan audit konsumsi energi dengan menyertakan tujuan, deskripsi fasilitas dan renja efisiensi
4 Audit Energi
energi.

Di dalam tim management energi terdapat staf yang memiliki kualifikasi : Auditor energi, Training di
5 Pelatihan/Kompetensi
bidang auditor energi, dan background terkait dengan auditor energi

6 Pelaporan Menyampaikan data pemakaian energi dan efisiensi energi

Telah dilakukan perbandingan benchmarking dengan industri sejenis, untuk intensitas penggunaan air dan
7 Benchmark
intensitas beban pencemaran air limbah pada level nasional, asia, dan global (menggunakan perDirjen)

8 Implementasi Penghargaan dan korelasi Comdev


KRITERIA PENILAIAN PENURUNAN EMISI
No Aspek Penilaian Kriteria
1 Kebijakan Penurunan Emisi Memiliki kebijakan tertulis tentang penurunan Emisi
Memiliki tim dengan kewenangan, tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas untuk melaksanakan program
2 Struktur dan Tanggung Jawab
penurunan Emisi
Perusahaan telah memiliki rencana strategis penurunan Emisi dan telah menetapkan program: pembagian
3 Perencanaan
tanggung jawab untuk mencapai tujuan, sasaran dan target
4 Inventarisasi Emisi Telah memiliki sistem inventarisasi Emisi

Di dalam tim penurunan Emisi terdapat staf yang memiliki kualifikasi : Pelatihan di bidang penurunan pencemar
5 Pelatihan dan Kompetensi
udara dan latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan penurunan Emisi

6 Pelaporan Menyampaikan data penurunan emisi


Telah dilakukan perbandingan benchmarking dengan industri sejenis, untuk penurunan emisi pada level nasional,
7 Benchmarking
asia, dan global
Keberhasilan penurunan emisi, Kebaruan program, Melakukan penerapan manajemen pengetahuan, serta
8 Implementasi Program
Menggunakan bahan bakar yang dapat diperbaharui

9 Inovasi Menjelaskan apakah dari kegiatan yang dilakukan memenuhi aspek-aspek inovasi penurunan Emisi

10 Life Cycle Assessment (LCA) Dapat menunjukan sumber data perhitungan hasil absolut penurunan Emisi
KRITERIA PENILAIAN
PENGURANGAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3
No Aspek Penilaian Kriteria
1 Kebijakan Pengurangan dan Pemanfaatan LB3 Memiliki kebijakan tertulis tentang pengurangan dan pemanfaatan Limbah B3

Memiliki tim dengan kewenangan, tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas untuk melaksanakan
2 Struktur dan Tanggung Jawab
program pengurangan dan pemanfaatan Limbah B3.

Perusahaan telah memiliki rencana strategis untuk pengurangan dan pemanfaatan Limbah B3, serta Telah
3 Perencanaan
menetapkan program yang jelas untuk mencapai tujuan dan sasaran lingkungan

Di dalam tim Limbah B3 terdapat staf yang memiliki kualifikasi : Pelatihan di bidang Limbah B3 dan latar
4 Pelatihan dan Kompetensi
belakang pendidikan yang berkaitan dengan pengurangan dan pemanfaatan Limbah B3

5 Pelaporan Menyampaikan data neraca Limbah B3 paling sedikit 4 tahun terakhir


Telah dilakukan perbandingan benchmarking dengan industri sejenis, untuk pengurangan dan pemanfaatan
6 Benchmarking
Limbah B3 pada level nasional, asia, dan global
Melakukan pengurangan jumlah salah satu Limbah B3 dominan dari jumlah yang dihasilkan, Melakukan
7 Implementasi Program Perhitungan Gas Rumah Kaca dari Limbah B3 dominan dan Limbah B3 non dominan, Melakukan Penerapan
manajemen pengetahuan
Menjelaskan apakah dari kegiatan yang dilakukan memenuhi aspek-aspek inovasi pengurangan dan
8 Inovasi
pemanfaatan Limbah B3
9 Life Cycle Assessment (LCA) Dapat menunjukan sumber data perhitungan hasil absolut pengurangan dan pemanfaatan Limbah B3
KRITERIA PENILAIAN 3R LIMBAH PADAT NON B3
No Aspek Penilaian Kriteria

Secara kuantitatif dijabarkan (target tahunan dan waktu tertentu), dan tertulis sebagai dokumen resmi
1 Kebijakan
perusahaan

2 Struktur dan Tanggung Jawab SDM yang menangani (Background dan pelatihan yang relevan)

Telah melakukan inventarisasi limbah padat Non-B3 selama minimal 2 tahun berturut-turut, serta
3 Perencanaan memiliki program pemanfaatan limbah dengan cara, jadwal, dan indicator untuk mencapai tujuan dan
sasaran

Personil yang melakukan kegiatan telah memperoleh pelatihan yang relevan paling lama dalam 3 tahun
4 Pelatihan/Kompetensi
terakhir

Menyampaikan data kuantitatif selama min. 2 tahun terakhir, menyampaikan data keberhasilan min. 3
5 Pelaporan tahun terakhir, serta data tersebut diverifikasi oleh pihak eksternal yang memiliki kompetensi di bidang
tersebut

Telah dilakukan perbandingan benchmarking dengan industri sejenis, untuk intensitas penggunaan limbah
6 Benchmark
pada level nasional, asia, dan global.

7 Implementasi Penghargaan dan korelasi Comdev


KRITERIAEFISIENSI
KRITERIA EFISIENSI AIR
AIRDAN
DANBAL
BAL
No. Aspek Penilaian Kriteria

1 Kebijakan Memiliki kebijakan tertulis tentang efisiensi air dan penurunan beban air limbah

Menyediakan sumber daya yang memadai untuk melaksanakan efisiensi air dan penurunan beban air
2 Struktur dan Tanggung Jawab
limbah

Memiliki dokumen rencana strategis (jangka menengah 5 tahunan), rencana kerja dan progem serta
3 Perencanaan anggaran (tahunan) terkait dengan efisiensi air dan penurunan beban air limbah, disertai dengan PIC,
cara, jadwal waktu, dan indikator pencapaian tujuan dan sasaran

Melaksanakan audit konsumsi air dengan menyertakan tujuan, deskripsi fasilitas dan status pemakaian
4 Audit Air
air, serta rekomendasi dan rencana kerja efisiensi air

Personil yang melakukan kegiatan efisiensi air dan penurunan beban telah memperoleh pelatihan yang
5 Pelatihan/Kompetensi
relevan paling lama dalam 3 tahun terakhir
Cont’d
No. Aspek Penilaian Kriteria

Menyampaikan data pemakaian air dan efisiensi air serta data beban pencemaran air
6 Pelaporan limbah dan penurunan beban pencemaran air limbah, disertai data intensitas penggunaan
air dan beban air limbah paling sedikit 4 tahun terakhir

Telah dilakukan perbandingan benchmarking dengan industri sejenis, untuk intensitas


7 Benchmark penggunaan air dan intensitas beban pencemaran air limbah pada level nasional, asia, dan
global (menggunakan perDirjen)

Penilaian terhadap rasio efisiensi air dan penurunan beban air limbah; intensitas
pengguaan air dan intensitas beban air limbah; kebaruan program dan penghematan
8 Implementasi Program terhadap industry sejenis; melakukan knowledge management di bidang efisiensi air dan
penurunan beban air limbah; terdapat kontribusi kegiatan efisiensi air dan penurunan
beban air limbah terhadap masyarakat

9. INOVASI Terdapat inovasi di bidang efisiensi air dan penurunan beban air limbah
KRITERIA
KRITERIA KEANEKARAGAMAN HAYATI
KEANEKARAGAMAN HAYATI

No. Aspek Penilaian Kriteria

1 Kebijakan Memiliki kebijakan tertulis tentang perlindungan keanekaragaman hayati

Struktur dan Menyediakan sumber daya yang memadai untuk melaksanakan kegiatan kehati; memiliki
2
Tanggung Jawab kerja sama dengan organisasi kehati

Memiliki kawasan konservasi; dokumen rencana strategis (jangka menengah 5 tahunan),


rencana kerja dan program serta anggaran (tahunan) terkait dengan kehati. disertai
3 Perencanaan
dengan PIC, cara, jadwal waktu dan indikator pencapaian tujuan dan sasaran.
Bersinergi dengan stakeholders (masyarakat, organisasi kehati, pemerintah atau pusat)
Cont’d
No. Aspek Penilaian Kriteria

Pelatihan/ Personil yang melakukan kegiatan konservasi kehati telah memperoleh pelatihan atau
4
Kompetensi pendidikan yang relevan

Memiliki sistem informasi kehati, pelibatan pihak terkait dalam kegiatan monev kehati;
5 Pelaporan menunjukkan data status dan kecenderungan keberhasilan upaya konservasi kehati
minimal 2 tahun terakhir, memiliki publikasi terkait konservasi kehati

Penilaian terhadap peningkatan status kehati; dampak positif konservasi kehati terhadap
ekosistem; menjadi lokasi pembelajaran atau penelitian kehati; melakukan knowledge
6 Implementasi Program
management di bidang konservasi kehati; terdapat kontribusi kegiatan konservasi kehati
terhadap masyarakat

7 Inovasi Terdapat inovasi di bidang konservasi kehati


KRITERIA PENILAIAN COMDEV

No Aspek Penilaian Kriteria

1 Kebijakan Pengembangan Masyarakat Memiliki kebijakan tertulis tentang pengembangan masyarakat


Terdapat struktur yang secara tertulis memiliki tugas dan fungsi khusus untuk melaksanakan pengembangan
2 Struktur dan Tanggung Jawab
masyarakat

Realisasi dana pelaksanaaan pengembangan masyarakat selama 3 tahun berturut-turut dan Data perbandingan
3 Alokasi Dana Pengembangan Masyarakat
dana pengembangan masyarakat tahun berjalan dibandingkan dengan laba unit satu tahun sebelumnya

Pemetaan sosial, Perencanaan Strategis (Renstra) pengembangan masyarakat, serta Rencana Kerja (Renja)
4 Perencanaan
Tahunan
Kesesuaian implementasi program/kegiatan dengan pemetaan sosial, Inovasi sosial yang dihasilkan dari
5 Implementasi Program program/kegiatan pengembangan masyarakat, Laporan pelaksanaan program, Implementasi program dan
kegiatan yang tidak direncanakan

Memiliki sistem tata kelola monitoring dan evaluasi pengembangan masyarakat, Lahirnya institusi ekonomi dan
6 Monitoring dan Evaluasi atau institusi sosial, keberlanjutan institusi dan perkembangan institusi sebagai dampak program pengembangan
masyarakat, serta Kelompok sasaran mampu menyebarluaskan pengetahuan/ketrampilan kepada pihak-pihak lain

7 Pelibatan Pemangku Kepentingan Memiliki dokumen stakeholder engagement, Hubungan Kerja (Internal dan eksternal)
Penerapan manajemen pengetahuan (knowledge management) dalam mendorong inovasi di bidang pengembangan
8 Publikasi dan Penghargaan
masyarakat
KRITERIA PENILAIAN TANGGAP KEBENCANAAN
No Aspek Penilaian Kriteria

Perusahaan memiliki program pencegahan bencana, Perusahaan memiliki program mitigasi bencana, Perusahaan terlibat
1 Keterlibatan dalam kegiatan kesiapsiagaan, Perusahaan menyelenggarakan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, serta
Perusahaan terlibat dalam upaya pemulihan kerusakan akibat terjadinya bencana.

2 Jangkauan Program Perusahaan Jangkauan program perusahaan memiliki tingkat jangkauan: Lokal, daerah, provinsi, nasional, internasional

Perusahaan telah memiliki kemitraan yang terjalin dengan: Pemerintah, masyarakat, perusahaan lain dan lembaga bantuan
3 Model Kemitraan
internasional

Perusahaan telah melakukan analisa resiko dan kerentanan sosial, lingkungan dan fisik dengan menggunakan prinsip rapid
environmental impact assessment in disaster (REA), Hasil analisa resiko dan kerentanan sosial telah digunakan sebagai
4 Perbaikan Terus Menerus
perbaikan dan penyusunan program pemberdayaan masyarakat, serta Perusahaan melibatkan masyarakat binaannya yang
berasal dari program pemberdayaan masyarakat existing

Pada saat perusahaan terdampak oleh bencana, perusahaan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan
5 Komitmen Internal
tetap dan outsourcing

Tingkat Paartisipasi Penanganan Tingkat partisipasi perusahaan yang ditentukan berdasarkan: Jumlah orang yang mendapatkan bantuan, Luas area, Tingkat
6
Bencana kesulitan, Akses menuju lokasi penanganan bencana, serta Koordinasi dengan mitra di lokasi penanganan bencana
KRITERIA PENILAIAN INOVASI SOSIAL / SROI

No Aspek Penilaian Kriteria

1 Kebaruan Hal baru yang diterapkan di kawasan tersebut atau diaplikasikan dengan cara atau hal-hal yang baru

Transfer pengetahuan atau keterampilan, Dikembangkan berdasarkan hasil analisis intepretasi penilaian
2 Unsur Core Competency dampak daur hidup, serta Memiliki unsur sensitifitas dan daya rensponsif terhadap kondisi krisis di
masyarakat akibat bencana

3 Status Inovasi Sosial Keberlanjutan, Scalling/Replikasi, serta Perubahan Sistematik


Efektifitas (Menggunakan SROI sebagai
4 Efektif menyelesaikan masalah/kebutuhan sosial
alat ukur)

Menjawab Kebutuhan Sosial; Dapat menyelesaikan kebutuhan/permasalahan sosial, serta Meningkatkan kapasitas masyarakat untuk
5 danMeningkatkan Kapasitas Sosial bertindak antara lain dengan menciptakan peran dan hubungan baru, mengembangkan aset dan
(MenggunakanSROI sebagai alat ukur) kemampuan menggunakan aset dan sumber daya dengan lebih baik.

Penilaian dewan pertimbangan Proper mengenai efektifitas inovasi sosial, kemampuan inovasi
6 Penilaian Dewan Pertimbangan menjawab kebutuhan sosial dan kemampuan inovasi meningkatkan kapasitas sosial penilaian terhadap
aspek penilaian efektifitas, menjawab kebutuhan sosial dan meningkatkan kapasitas sosial.
KENAPA LIMBAH MEDIS
FASYANKES HARUS DIKELOLA

DAMPAK LINGKUNGAN DAMPAK KESEHATAN PEMENUHAN PERATURAN


Dampak Limbah Fasyankes yang tidak dikelola dengan benar ;
1. Gangguan kesehatan manusia ; bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, desinfektan, serta logam
seperti Hg, Pb, Chrom dan Cd yang berasal dari bagian Pelayanan
2. Gangguan genetik dan reproduksi ; Pestisida dan Bahan Radioaktif
3. Menyebabkan infeksi silang; menjadi media penyebaran mikroorganisme pembawa penyakit
melalui proses infeksi silang baik dari pasien ke pasien, dari pasien ke petugas atau dari petugas ke
pasien
4. Kerusakan harta benda, disebabkan oleh garam-garam terlarut (korosif, karat) yang terkandung
dalam air berlumpur yang dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit
5. Gangguan atau kerusakan tanaman dan binatang, karena senyawa nitrat (asam, basa dan
garam kuat), bahan kimia, desinfektan, logam nutrient tertentu dan fosfor.
6. kerugian ekomoni, baik terhadap pembiayaan operasional dan pemeliharaan, seperti kebutuhan
biaya kompensasi pencemaran lingkungan dan orang yang kesehatannya terganggu karena
pencemaran lingkungan.
7. Gangguan kenyamanan dan estetika, dari sedimen, larutan, bau phenol, bau feses, urin dan rasa
dari bahan kimia organik.
UPAYA–UPAYA PENGURANGAN DAMPAK LINGKUNGAN
▪ Menghindari penggunaan material yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun apabila terdapat pilihan yang lain;
▪ Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping) setiap bahan atau
material yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan dan/atau
pencemaran terhadap lingkungan;
▪ Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream) menurut jenis,
kelompok, dan/atau karakteristik limbah;
▪ Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia dan bahan
farmasi untuk menghindari terjadinya penumpukan dan kedaluwarsa; dan
▪ Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap peralatan sesuai
jadwal.
40
CONTOH PENGGANTIAN ALAT UNTUK MENGURANGI
DAMPAK LINGKUNGAN

TERMOMETER DIGITAL
TERMOMETER MERKURI

SPYGNOMETER MERKURI SPYGNOMETER DIGITAL


41
BIRU

BEST PRACTICES BIRU (TAAT)


RUMAH SAKIT PROPER BIRU
RS PENYAKIT INFEKSI
PROF DR SULIANTI SUROSO
Rumah sakit telah melakukan
pendataan dan identifikasi limbah
B3 yang dibuktikan dengan adanya
neraca limbah B3, masa berlaku
pengelolaan limbah B3
menggunakan incinerator

Jumlah limbah bahan Dalam proses perpanjangan izin dari


berbahaya dan beracun Kementerian Lingkungan Hidup, pemenuhan
(LB3) yang terkelola sesuai ketentuan izin telah 100% dibuktikan dengan
dengan peraturan seluruh limbah yang dihasilkan telah berhasil
perundangan ialah 100 % dikelola seluruhnya, tidak melakukan open
dumping, dan pemulihan lahan terkontaminasi
Cont’d
PT. Jalan Hijau sebagai pihak pengangkut
yang telah memiliki izin dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kementerian
Perhubungan, dan tidak melakukan open
burning dan pengolahan limbah dengan
cara tertentu

Pada aspek pengangkutan rumah sakit ini


Jumlah limbah B3 yang dikelola oleh pihak ketiga hanya melakukan pengangkutan menuju
telah tercatat dalam neraca limbah B3, logbook tempat penampungan sementara dua kali
limbah B3 dan dokumen manifest limbah B3 dan dalam sehari, padahal seharusnya
sesuai dengan kontrak perjanjian, pengelolaan dilakukan lebih dari dua kali dalam sehari.
limbah B3 dengan pihak ketiga dilakukan oleh PT.
Wastec International sebagai pihak pengolah
RS KANKER DHARMAIS
Mengingat tersimpannya
keanekaragaman hayati di lingkungan Rumah Sakit
Dharmais dan terbatasnya
Terlaksananya sistem monitoring dan
informasi mengenai pentingnya keanekaragaman
evaluasi pelayanan rumah sakit secara
hayati bagi masyarakat, maka hadirlah ide awal untuk
berkala dan tindaklanjut perbaikan yang
menyusun buku “Upaya Menuju Green Hospital melalui
berkesinambungan melalui Penerapan
Program Keanekaragaman Hayati di Lingkungan Rumah
Plan Do Study Action (PDSA)
Sakit Kanker Dharmais”

Terwujudnya sistem manajemen


fasilitas dan keselamatan melalui
Green Hospital dan konservasi energy.
RS JIWA DR RADJIMAN
WEDIODININGRAT LAWANG
Taman tidak hanya dapat dinikmati
secara visual, namun juga melibatkan
pasien secara aktif, seperti aktivitas
menanam sayur, menyiram dan
memetik buah.

Rumah sakit jiwa tersebut Terdapat hal-hal yang dilarang diterapkan


memiliki divisi pengembangan yaitu penggunaan senjata tajam untuk
taman dengan konsep healing aktivitas menanam (penggunaan arit, cetok,
garden yaitu Kesehatan pacul, dan gunting taman) dan pemilihan
Lingkungan (Kesling) vegetasi yang berbahaya semisal berduri dan
beracun (euphorbia, mawar, dan kastuba).
RSUP DR MOHAMMAD HOESIN
Sarana Keselamatan kerja yang
meliputi pengamanan pada
peralatan kerja, pemakaian alat
pelindung diri dan tanda/rambu-
rambu peringatan dan alat
pemadam kebakaran.

Penurunan angka kecelakaan dan • Pemantauan Lingkungan Kerja dan


penyakit akibat kerja Ruang lingkup K3 terdapat bentuk Laporan
di Rumah Sakit Sarana higene yang pemantauan lingkungan kerja yang
memantau pengaruh lingkungan kerja dilakukan
terhadap tenaga kerja antara lain • Pemantauan kualitas udara ruang
pencahayaan, bising, suhu / iklim kerja. minimal 2 kali dalam setahun
• Penyempurnaan pengolahan
limbah
(cont’d)
Kegiatan pengelolaan limbah medis padat di RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang telah dilakukan
namun pelaksanaanya belum optimal, sehingga perlu
dilakukan pemantauan, perawatan alat insinerator
secara berkala dan perlu dilakukan kaji ulang
mengenai hubungan suhu dengan kandungan logam
pada abu hasil pembakaran insinerator.

Terdapat petugas Koordinator Performa Kegiatan Minimasi, Pemilahan, Pewadahan


dan Sanitasi, Staf Ahli Performa dan dan Penampungan, Pengangkutan,
Sanitasi, Kepala Petugas Insinerator, dan Pemusnahan dan Pengolahan telah
4 orang Petugas Pengangkutan dan dilaksanakan namun dalam pelaksanaan
Pengolahan Limbah Medis Padat. kegiatan pewadahan, syarat untuk anti tusuk
belum memenuhi Permenkes RI No 7 Tahun
2019.
PROSEDUR PELAKSANAAN PROPER
Sosialisasi Verifikasi
Penyusunan Penyusunan
lapangan (bila
Pengiriman laporan laporan
diperlukan)
kuesioner
tidak tidak
Penyusunan Pemilihan Pengumpulan Verifikasi Penentuan Review Tahap I Review Tahap II
Kriteria Peserta Data & lapangan Peringkat Awal (Tim Teknis KLH (Dewan Pertimbangan)
Inspeksi & Pemda)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

tidak tidak
Penentuan Review Hasil Klarifikasi oleh Tanggapan Terhadap Pemberitahuan Peringkat Penentuan Peringkat
Peringkat Akhir Dewan Pertimbangan Masukan Perusahaan Sementara ke Perusahaan Sementara

(12) (11) (10) (9) (8)


Verifikasi
Sanggahan
lapangan (bila
Perusahaan
diperlukan)

Laporan MENLH Penyusunan SK Penyampaian SK MENLH Penyusunan Bahan


ke Presiden MENLH ke Perusahaan Pengumuman PENGUMUMAN PROPER

(13) (14) (15) (16)


(17)
PERLU KAH PENDAMPINGAN?
Penyajian Integrated Data dan Informasi Perusahaan harus mampu menyajikan dokumen yang
bagus secara isi dan menarik secara tampilan,
serta mudah dipahami.

Tampilan dokumen PROPER harus


didesain dengan baik, akan berdampak pada
reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan diharapkan
bercitra positif.
PROPER Tabel, grafik dan gambar berpadu dengan
narasi paragraf, harus ditata dengan baik
kedalam laporan.

Perlu desain grafis dalam penyajian data,


Paragraf dan grafik maupun tabel hal ini berpengaruh
dalam kelengkapan data-data perusahaan
Nurul Jannah
HP: 08111666680
Email: nurulipb1@gmail.com 51

Anda mungkin juga menyukai