aa with aliphatic (Gly, Ala, Ile, Leu, Met, Pro, and Val)
Sources: Fennema 1996, p. 323; Belitz et al. 2009, p. 10; Kusnandar 2010, p.211ff.
KLASIFIKASI ASAM AMINO
Non-polar/hydrophobic
Sources: Fennema 1996, p. 323; Belitz et al. 2009, p. 9; Kusnandar 2010, p.211ff.
KLASIFIKASI ASAM AMINO
Polar/hydrophilic
charged positively charged/basic (Arg, Lys, His)
Sources: Fennema 1996, p. 323; Belitz et al. 2009, p. 9; Kusnandar 2010, p.211ff.
KLASIFIKASI ASAM AMINO
Polar/hydrophilic
uncharged (Ser, Thr, Asn, Gln, and Cys)
Sources: Fennema 1996, p. 323; Belitz et al. 2009, p. 9; Kusnandar 2010, p.211ff.
Asam amino essensial
Berdasarkan :
Struktur susunan
molekul
Kelarutan
Protein konyugasi
Tingkat degradasi
Sifat-sifat Fisikokimia Protein
Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama,
tergantung pada jumlah dan jenis asam aminonya.
Berat molekul protein sangat besar Salting out
Pembentuk Tekstur
* Koagulasi panas dan pembentuk film
(seperti pada kembang tahu/Yuba)
* Teksturized protein
(pembentukan struktur serat seperti daging,
pada produk ekstruksi)
Sifat Fungsional Protein
[Lanjutan]
Pengemulsi
Pembentuk busa (busa protein putih telur
melembutkan dan mengembangkan
produk cake)
Pembentuk adonan (protein gluten yang
bersifat viskoelastis pada adonan roti dan
mie)
Bersama-sama dengan gula pereduksi
membentuk warna dan aroma melalui
reaksi Maillard
Komponen Perubahan yang mungkin terjadi selama proses
Bahan Pangan pengolahan dan penyimpanan pangan
Metode Biuret
- Warna ungu-violet yang dihasilkan
ikatan
kompleks peptida-ion tembaga dapat
ditentukan intensitas warna melalui
alat
spektrofotometer pada panjang
gelombang
540 nm.
- Prosedur : Pereaksi Biuret, (tembaga
sulfat, NaOH dan kalium, natrium
tartarat)
ditambahkan ke dalam larutan protein
- Buat larutan standar dengan cara
yang sama
- Ukur intensutas warna yang
terbentuk
dengan spektrofoto meter
- Tentukan kadar protein contoh.
ANALISIS PROTEIN ALTERNATIF
Metode Ninhidrin
Metode Lowry