Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

TRAUMA TUMPUL THORAX

A. DEFINISI
Trauma
Trauma adalah cedera/rudapaksa
cedera/rudapaksa atau kerugian
kerugian psikologis
psikologis atau emosional
emosional (Dorland,
(Dorland,
2002).
2002).Tr
Traum
aumaa adalah
adalah luka
luka atau
atau cedera
cedera fisik
fisik lainny
lainnyaa atau
atau cedera
cedera fisiol
fisiologi
ogiss akibat
akibat ganggua
gangguan
n
emosional yang hebat (Brooker, 200).Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan
orang de!asa kurang dari "" tahun. #enyalahgunaan alkohol dan obat telah men$adi faktor 
implikasi pada trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disenga$a atau tidak disenga$a
(%melt&er, 200).
Trau
Trauma
ma dada
dada adal
adalah
ah traum
traumaa ta$a
ta$am
m atau
atau temb
tembus
us thor
thoraks
aks yang
yang dapat
dapat menye
menyebab
babka
kan
n
tamponade $antung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks,hematopneumothoraks.Trauma
thora' adalah semua ruda paksa pada thora' dan dinding thora', baik trauma atau ruda paksa
ta$am
ta$am atau
atau tumpul
tumpul.. Di dalam
dalam toraks
toraks terdapa
terdapatt dua organ
organ yang
yang sangat
sangat ital
ital bagi
bagi kehidup
kehidupan
an
manusia, yaitu paruparu dan $antung. #aruparu sebagai alat pernapasan dan $antung sebagai alat
 pemompa darah. *ika ter$adi benturan atau trauma pada dada, kedua organ tersebut bisa
mengalami gangguan atau bahkan kerusakan.
Trauma toraks dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu trauma tembus atau tumpul.

B. ETIOLOGI
. Tamponade
Tamponade $antung
Disebabkan luka tusuk dada yang tembus ke mediastinum/daerah $antung.
2. +ematotoraks
Disebabkan luka tembus toraks oleh benda ta$am, traumatik atau spontan
. #neumothoraks
%pontan (bula yang pecah) , trauma (penyedotan luka rongga dada), iatrogenik (-pleural tap,
 biopsi paaruparu, insersi #,
#, entilasi
entilasi dengan tekanan positif).

C. KLASIFIKASI
Trauma toraks dapat dibagi dalam dua kelompok besa r, yaitu trauma tembus dan tumpul
. Trauma tembus (ta$am).
a. Ter$adi
Ter$adi diskontinuitas dinding toraks (laserasi) langsung akibat penyebab trauma
 b. Terutama akibat tusukan benda ta$am (pisau, kaca, dsb) atau peluru
c. %ekitar 001 memerlukan operasi torakotomi
2. Trauma tumpul
a. Tidak ter$adi diskontinuitas dinding toraks.
 b. Terutama akibat kecelakaan lalulintas, ter$atuh, olahraga, crush atau blast in$uries.
c. elainan tersering akibat trauma tumpul toraks adalah kontusio pa ru.
d. %ekitar 301 yang memerlukan operasi torakotomi

D. MEKANISME TRAUMA THORAX


. 4kselerasi
erusakan yang ter$adi merupakan akibat langsung dari penyebab trauma. 5aya perusak 
 berbanding lurus dengan massa dan percepatan (akselerasi) sesuai dengan hukum 6e!ton 77
(erusakan yang ter$adi $uga bergantung pada luas $aringan tubuh yang menerima gaya perusak 
dari trauma tersebut.
#ada luka tembak perlu diperhatikan $enis sen$ata dan $arak tembak8 penggunaan sen$ata
dengan kecepatan tinggi seperti sen$ata militer high elocity (9000 ft/sec) pada $arak dekat akan
mengakibatkan kerusakan dan peronggaan yang $auh lebih luas dibandingkan besar lubang
masuk peluru.
2. Deselerasi
erusakan yang ter$adi akibat mekanisme deselerasi dari $aringan. Biasanya ter$adi pada
tubuh yang bergerak dan tibatiba terhenti akibat trauma. erusakan ter$adi oleh karena pada saat
trauma, organorgan dalam yang mobile (seperti bronkhus, sebagian aorta, organ isera, dsb)
masih bergerak dan gaya yang merusak ter$adi akibat tumbukan pada dinding toraks/rongga
tubuh lain atau oleh karena tarikan dari $aringan pengikat organ tersebut.

. Torsio dan rotasi


5aya torsio dan rotasio yang ter$adi umumnya diakibatkan oleh adanya deselerasi organ
organ dalam yang sebagian strukturnya memiliki $aringan pengikat/fiksasi, seperti 7sthmus aorta,
 bronkus utama, diafragma atau atrium. 4kibat adanya deselerasi yang tibatiba, organorgan
tersebut dapat terpilin atau terputar dengan $aringan fiksasi sebagai titik tumpu atau porosnya.
Blast in$ury
a. erusakan $aringan pada blast in$ury ter$adi tanpa adanya kontak langsung dengan penyebab
trauma. %eperti pada ledakan bom.
 b. 5aya merusak diterima oleh tubuh melalui penghantaran gelombang energi.

E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRAUMA THORAX


. %ifat $aringan tubuh
*enis $aringan tubuh bukan merupakan mekanisme dari perlukaan, akan tetapi sangat
menentukan pada akibat yang diterima tubuh akibat trauma. %eperti adanya fraktur iga pada bayi
menun$ukkan trauma yang relatif berat dibanding bila ditemukan fraktur pada orang de!asa.
4tau tusukan pisau sedalam : cm akan memba!a akibat berbeda pada orang gemuk atau orang
kurus, berbeda pada !anita yang memiliki payudara dibanding pria, dsb.
2. ;okasi
;okasi tubuh tempat trauma sangat menentukan $enis organ yang menderita kerusakan,
terutama pada trauma tembus. %eperti luka tembus pad a daerah prekordial.
. 4rah trauma
4rah gaya trauma atau lintasan trauma dalam tubuh $uga sangat mentukan dalam
memperkirakan kerusakan organ atau $aringan yang ter$adi.
#erlu diingat adanya efek <ricochet< atau pantulan dari penyebab trauma pada tubuh
manusia. %eperti misalnya = trauma yang ter$adi akibat pantulan peluru dapat memiliki arah
(lintasan peluru) yang berbeda dari sumber peluru sehingga kerusakan atau organ apa yang
terkena sulit diperkirakan.

F. FAKTOR PENCETUS
Beberapa faktor pencetus yang dapat menimbulkan trauma dada antara lain=
. ontusio parucedera tumpul dada akibat kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda berat.
2. #neumothorak terbuka akibat kekerasan (tikaman atau luka tembak)
. >raktu tulang iga
". Tindakan medis (operasi)
:. #ukulan daerah torak.
?. Tension pneumothoraktrauma dada pada selang dada, penggunaan therapy entilasi mekanik 
yang berlebihan, penggunaan balutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran balutan.

G. EPIDEMIOLOGI
Trauma dada menyebabkan hampir 2:1 dari semua kematian yang berhubungan dengan
trauma di 4merika serikat dan sangat berkaitan dengan :01 kematian yang berhubungan dengan
trauma yang mencakup cedera sistem multipel. Trauma dada diklasifikasikan dengan tumpul atau
tembus (penetrasi). @eski trauma tumpul dada adalah lebih umum, pada trauma ini sering timbul
kesulitan dalam mengidentifikasi keluasan kerusakan karena ge$alage$ala mungkin umum dan
rancu. #asien mungkin tidak segera mencari bantuan medis, yang selan$utnya dapat mempersulit
masalah. ecelakaan tabrakan mobil, ter$atuh dari sepeda motor adalah mekanisme yang paling
umum dari tauma dada. @ekanisme yang paling umum untuk trauma tembus dada termasuk luka
tembak dan luka tusuk.
edera pada dada sering mengancam $i!a dan mengakibatkan satu atau lebih mekanisme
 patologi berikut =
a. +ipoksemia akibat gangguan $alan napas, cidera pada parenkim paru, sangkar iga, dan otot
 pernapasan, kolaps paru, dan pneumotoraks.
 b. +ipoolemia akibat kehilangan cairan aktif dari pembuluh besar, ruptur $antung atau
hemotoraks.
c. 5agal $antung akibat temponade $antung, kontusio $antung, atau tekanan intratoraks yang
meningkat.
@ekanisme ini sering kali mengakibatkan kerusakan entilasi dan perfusi yang
mengarah pada gagal nafas akut, syok hipoolemia, dan kematian.

H. GEJALA KLINIS
. Tamponade $antung =
a. Trauma ta$am didaerah perikardium atau yang diperkirakan menembus $antung.
 b. 5elisah.
c. #ucat, keringat dingin.
d. #eninggian T* (tekanan ena $ugularis).
e. #ekak $antung melebar.
f. *antung melemah.
g. Bunyi
h. #ulse pressure.
i. Terdapat tandatanda parado'ical
 $. A5 terdapat lo! oltage seluruh lead.
k. #erikardiosentesis keluar darah

2. +ematotoraks =
a. #ada %D darah yang keluar cukup banyak dari %D.
 b. 5angguan pernapasan.
. #neumothoraks
a.  6yeri dada mendadak dan sesak napas.
 b. 5agal pernapasan dengan sianosis.
c. olaps sirkulasi.
d. Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara napas yang terdengar $auh
atau tidak terdengar sama sekali.
e. #ada auskultasi terdengar bunyi klik.
f. *arang terdapat luka rongga dada, !alaupun terdapat luka internal hebat seperti aorta yang
ruptur.
g. ;uka tikaman dapat penetrasi mele!ati diafragma dan menimbulkan luka intraabdominal.

I. PATOFISIOLOGI
Trauma dada sering menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. ;uka pada rongga
thorak dan isinya dapat membatasi kemampuan $antung untuk memompa darah atau kemampuan
 paru untuk pertukaran udara dan oksigen darah. Bahaya utama berhubungan dengan luka dada
 biasanya berupa perdarahan dalam dan tusukan terhadap organ. +ipoksia, hiperkarbia, dan
asidosis sering disebabkan oleh trauma thora'. +ipoksia $aringan merupakan akibat dari tidak 
adekuatnya pengangkutan oksigen ke$aringan oleh karena hipiolemia ( kehilangan darah ),
 pulmonary entilation( contoh kontusio, hematoma, kolaps aleolus ) dan perubahan dalam
tekanan intra tthora' ( contoh = tension pneumothora', pneumothora' terbuka ). +iperkarbia
lebih sering disebabkan oleh tidak adekuatnya entilasi akibat perubahan tekanan intra thora'
atau penurunan tingkat kesadaran. 4sidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari $aringan (
syok ).
>raktur iga, merupakan komponen dari dinding thora' yang paling sering mengalami
trauma, perlukaan pada iga sering bermakna, nyeri pada pergerakan akibat terbidainya iga
terhadap dinding thora' secara keseluruhan menyebabkan gangguan entilasi. Batuk yang tidak 
efektif intuk mengeluarkan sekret dapat mengakibatkan insiden atelaktasis dan pneumonia
meningkat secara bermakna dan disertai timbulnya penyakit paru C paru. #neumotoraks
diakibatkan masuknya udara pada ruang potensial antara pleura iseral dan parietal. Dislokasi
fraktur ertebra torakal $uga dapat ditemukan bersama dengan pneumotoraks. ;aserasi paru
merupakan penyebab tersering dari pneumotoraks akibat trauma tumpul. Dalam keadaan normal
rongga toraks dipenuhi oleh paruparu yang pengembangannya sampai dinding dada oleh karena
adanya tegangan permukaan antara kedua permukaan pleura. 4danya udara di dalam rongga
 pleura akan menyebabkan kolapsnya $aringan paru.
5angguan entilasi perfusi ter$adi karena darah menu$u paru yang kolaps tidak 
mengalami entilasi sehingga tidak ada oksigenasi. etika pneumotoraks ter$adi, suara nafas
menurun pada sisi yang terkena dan pada perkusi hipesonor. >oto toraks pada saat ekspirasi
membantu menegakkan diagnosis. Terapi terbaik pada pneumotoraks adalah dengan pemasangan
chest tube pada sela iga ke " atau ke :, anterior dari garis midaksilaris. Bila pneumotoraks
hanya dilakukan obserasi atau aspirasi sa$a, maka akan mengandung resiko. %ebuah selang dada
dipasang dan dihubungkan dengan %D dengan atau tanpa penghisap, dan foto toraks dilakukan
untuk mengkonfirmasi pengembangan kembali paruparu.
4nestesi umum atau entilasi dengan tekanan positif tidak boleh diberikan pada penderita
dengan pneumotoraks traumatik atau pada penderita yang mempunyai resiko ter$adinya
 pneumotoraks intraoperatif yang tidak terduga sebelumnya, sampai dipasang chest tube
+emothora'. #enyebab utama dari hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh
darah interkostal atau arteri mamaria internal yang disebabkan oleh trauma ta$am atau trauma
tumpul. Dislokasi fraktur dari ertebra torakal $uga dapat menyebabkan ter$adinya hemotoraks.

K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
. adiologi = foto thora' (4#).
2. 5as darah arteri (5D4), mungkin normal atau menurun.
. Torasentesis = menyatakan darah/cairan serosanguinosa.
". +emoglobin = mungkin menurun.
:. #a o2 kadangkadang menurun.
?. #a E2 normal / menurun.
F. %aturasi E2 menurun (biasanya).
G. Toraksentesis = menyatakan darah
H. Diagnosis fisik =
a) Bila pneumotoraks 3 01 atau hematothora' ringan (00cc) terap simtomatik, obserasi.
 b) Bila pneumotoraks 9 01 atau hematothora' sedang (00cc) drainase caum pleura dengan
%D, dain$urkan untuk melakukan drainase dengan continues suction unit.
c) #ada keadaan pneumothoraks yang residif lebih dari dua kali harus dipertimbangkan
thorakotomi.
d) #ada hematotoraks yang massif (terdapat perdarahan melalui drain lebih dari G00 cc segera
thorakotomi.

L. PENATALAKSANAAN
#enatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk menangani pasien trauma thora', yaitu =
. Bullo! Drainage / %D
%D merupakan tindakan inasie yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan
(darah,pus) dari rongga pleura, rongga thora'8 dan mediastinum dengan menggunakan pipa
 penghubung.
7ndikasi=
a. #neumothoraks
 b. +emothoraks
c. Thorakotomy
d. Afusi pleura
e. Amfiema
#ada trauma toraks, %D dapat berarti =
a. Diagnostik
@enentukan perdarahan dari pembuluh darah besar atau kecil, sehingga dapat ditentukan perlu
operasi torakotomi atau tidak, sebelum penderita $atuh dala m shock.
 b. Terapi
@engeluarkan darah atau udara yang terkumpul di rongga pleura. @engembalikan tekanan
rongga pleura sehingga -mechanis of breathing dapat kembali seperti yang seharusnya.

c. #reentie
@engeluarkan udaran atau darah yang masuk ke rongga pleura sehingga -mechanis of breathing
tetap baik.
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
I. Pengkajan
#engka$ian adalah langkah a!al dan dasar dalam proses kepera!atan secara menyeluruh
(Boedihartono, HH" = 0). #engka$ian pasien dengan trauma thoraks (. Doenges, HHH)
meliputi =
a. 4ktiitas / istirahat
5e$ala = dipnea dengan aktiitas ataupun istirahat.
 b. %irkulasi
Tanda = Takikardia 8 disritmia 8 irama $antunng gallops
c. 7ntegritas ego
Tanda = ketakutan atau gelisah.
d. @akanan dan cairan
Tanda = adanya pemasangan 7 ena sentral/infuse tekanan.
e.  6yeri/ketidaknyamanan
5e$ala = nyeri uni lateral, timbul tibatiba selama batuk atau regangan, ta$am dan nyeri,
menusuknusuk yang diperberat oleh napas dalam, kemungkinan menyebar ke
leher,bahudanabdomen.Tanda = berhatihati pada area yang sakit, perilaku distraksi,
mengkerutkan !a$ah.
f. #ernapasan = kesulitan bernapas 8 batuk 8 ri!ayat bedah dada/trauma, penyakit paru kronis,
inflamasi,/infeksi paaru, penyakit interstitial menyebar, keganasan 8 pneumothoraks spontan
sebelumnya, ##E@.Tanda = Takipnea 8 peningkatan ker$a napas 8 bunyi napas turun atau tak 
ada 8 fremitus menurun 8 perkusi dada hipersonan 8 gerakkkan dada tidak sama 8 kulit pucat,
sianosis, berkeringat, krepitasi subkutan 8 mental ansietas, bingung, gelisah, pingsan 8
 penggunaan entilasi mekanik tekanan positif.
g. eamanan
5e$ala = adanya trauma dada 8 radiasi/kemoterapi untuk keganasan.
h. #enyuluhan/pembela$aran
5e$ala = ri!ayat faktor risiko keluarga, TB, kanker 8 adanya bedah intratorakal/biopsy paru.

Pe!e"k#aan F#k 
a. %istem #ernapasan =
. %esak napas
2.  6yeri, batukbatuk 
. Terdapat retraksi klaikula/dada
". #engambangan paru tidak simetris
:. >remitus menurun dibandingkan dengan sisi yang lain
?. #ada perkusi ditemukan 4danya suara sonor/hipersonor/timpani, hematotraks (redup)
F. #ada asukultasi suara nafas menurun, bising napas yang berkurang/menghilang
G. #ekak dengan batas seperti garis miring/tidak $elas
H. Dispnea dengan aktiitas ataupun istirahat
0. 5erakan dada tidak sama !aktu bernapas.
 b. %istem ardioaskuler =
  6yeri dada meningkat karena pernapasan dan batuk 
2 Takhikardia, lemah
 #ucat, +b turun /normal
" +ipotensi
c. %istem #ersyarafan =
 Tidak ada kelainan

d. %istem #erkemihan =
 Tidak ada kelainan
e. %istem #encernaan =
 Tidak ada kelainan
f. %istem @uskuloskeletal C 7ntegumen
 emampuan sendi terbatas
2 4da luka bekas tusukan benda ta$am
 Terdapat kelemahan
" ulit pucat, sianosis, berkeringat, atau adanya kripitasi sub kutan.
g. %istem Andokrine =
 Ter$adi peningkatan metabolisme
2 elemahan.
h. %istem %osial / 7nteraksi
 Tidak ada hambatan.
i. %piritual =
 4nsietas, gelisah, bingung, pingsan

II. Dagn$#a Ke%e"a&a'an


Diagnosa kepera!atan merupakan suatu pernyataan dari masalah pasien yang nyata ataupun
 potensial dan membutuhkan tindakan kepera!atan sehingga masalah pasien dapat ditanggulangi
atau dikurangi. 4dapun masalah kepera!atan yang ditemukan =
.  6yeri berhubungan dengan adanya trauma.
2. 7ntoleransi aktiitas berhubungan dengan adanya nyeri.
. esiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
masukan.
". esiko tinggi kekurangan olume cairan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya
masukan makanan dan cairan.
:. 4nsietas atau ketakutan berhubungan dengan penyakit yang dideritanya.
?. #ola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekpirasi paru.

III. Ren(ana Ke%e"a&a'an

 6o Diagnosa Tu$uan 7nterensi asional


epera!atan

 6yeri berhubungan %etelah ). Beri posisi yang ). Intuk menurunkan
dengan adanya diberikan nyaman dan ketegangan otot
trauma. asuhan menyenangkan
2). @embantu
kepera!atan  pasien
menentukan pilihan
selama 2'2"
2). a$i adanya interensi dan
 $am, diharapkan
 penyebab nyeri, memberikan dasar
nyeri pasien
seberapa kuatnya untuk perbandingan
 berkurang
nyeri, minta pasien ealuasi terhadap
dengan kriteria
untuk menetapkan therapy.
hasil =
 pada skala nyeri
). Intuk
. %kala (02)
). Ebserasi tanda mengidentifikasi
2. a$ah klien tanda ital adanya nyeri.
tampak rileks
"). Intuk mengurangi
.TT dalam energi yang
 batas normal  berlebihan.
"). 4n$urkan istirahat
yang cukup :). Intuk meningkatkan
efektiitas
 pengobatan
:). olaborasi dengan
dokter tentang
 pemberian
analgesik =

2 7ntoleransi aktiitas %etelah ). Bantu klien dalam ). ebutuhan nutrisi
 berhubungan diberikan memenuhi terpenuhi seperti
dengan adanya asuhan kebutuhan sehari  pada saat sebelum
nyeri. kepera!atan hari yang tidak trauma.
selama 2'2" mampu dilakukan
 $am, diharapkan sendiri. @isalnya
intoleransi @andi, berpakaian,
akitas dapat merapikan diri.
teratasi dengan
2). a$i adanya
kriteria hasil = 2). @embantu
 penyebab nyeri,
menentukan pilihan
. lien seberapa kuatnya
interensi dan
menun$ukan nyeri, minta pasien
memberikan dasar
usaha untuk untuk menetapkan
untuk perbandingan
melakukan  pada skala nyeri
dan ealuasi
 pera!atan diri
terhadap therapy.
secara bertahap.
). #asang
2. lien mampu
 pagar/pengaman
melakukan ). @encegah risiko
tempat tidur.
 pera!atan diri cedera

secara bertahap."). 4n$urkan #asien


"). @engurangi
untuk istirahat yang
. lien dapat cukup.  penggunaan energi
memenuhi  berlebihan dan
kebutuhan metabolisme tubuh,
dasarnya secara sehingga dapat
mandiri. menambah
:). 4n$urkan pasien
kelemahan.
". lien tidak untuk untuk
lemah lagi. menggunakan teknik 
:). @engurangi
relaksasi. ketegangan
otot/kelelahan, dapat
membantu
mengurangi nyeri,
spasme otot,
?). olaborasi dengan
spastisitas/ke$ang
dokter untuk
 pemberian itamin ?). Intuk meningkatkan
neurobion  efektiitas
amp/hari  pengobatan.

 esiko %etelah ). 4n$urkan klien ). Intuk mencegah


 perubahan nutrisi diberikan makan porsi kecil  badan agar tidak
kurang dari asuhan tapi sering lemah
kebutuhan tubuh kepera!atan
2). a$i tandatanda 2). Intuk mengetahui
 berhubungan selama '2"
kurang nutrisi tingkat nutrisi pasien
dengan penurunan  $am, diharapkan
(turgor kulit, kelopak 
masukan. kebutuhan
mata, mukosa mulut)
nutrisi dapat
). Intuk mengetahui
terpenuhi ). a$i pola makan
 pola makan pasien
dengan kriteria  pasien
hasil = "). Dengan nutrisi yang
cukup, dapat
. lien
"). *elaskan pasien mempercepat
mengatakan
tentang pentingnya  penyembuhan
sudah ada nafsu  penemuan nutrisi  pasien.
makan, turgor untuk penyembuhan
kulit elastis  pasien
:). #erubahan fungsi
2. lien mampu:). 4uskultasi bising
lambung sering
menghabiskan  usus, ealuasi
ter$adi sebagai akibat
 porsi makanan, adanya distensi
dari paralisis atau
mukosa mulut abdomen
mobilisasi
lembab, kelopak 
mata merah

?). Intuk meringankan


?). olaborasi dengan  penyakit yang
tim medis tentang diderita pasien.
 pemberian nutrisi
 parentral.

" esiko tinggi %etelah ). a$i turgor kulit, ). 7ndikator langsung
kekurangan olume diberikan kelembaban keadekuatan olume
cairan tubuh asuhan membran mukosa cairan, meskipun
 berhubungan kepera!atan (bibir, lidah). membran mukosa
dengan tidak selama '2" mulut mungkin
adekuatnya  $am, diharapkan kering karena nafas
masukan makanan kebutuhan mulut dan oksigen
dan cairan. cairan tubuh tambahan.
 pasien terpenuhi
2). #eningkatan
dengan kriteria
suhu/meman$angnya
hasil =
2). a$i perubahan TT, demam,

. lien contoh = peningkatan meningkatkan


mengatakan suhu/demam la$unya metabolisme
sudah mampu meman$ang, dan kehilangan
menghabiskan takikardi, hipotensi cairan melalui
air minum  ortostatik. eaporasi, tekanan
 botol 7T besar. darah dan ortostatik
 berubah dan
2. Berat badan
 peningkatan
 pasien delam
takikardi
 batas normal.
menun$ukan
.lien kekurangan cairan
mengatakan ). atat laporan sistemik.
mulut saya tidak  mual/muntah
). 4danya ge$ala ini
kering lagi.
menurunkan
".Turgor kulit masukan oral.
"). #antau masukan dan
 pasien elastis,
haluaran, catat "). @emberikan
mukasa mulut
!arna, karakter informasi tentang
lembab.
urine, hitung keadekuatan olume
keseimbangan cairan cairan dan
!aspadai kehilangan kebutuhan pengganti
yang tak tampak,
ukur berat sesuai
indikasi.

:). olaborasi dengan


dokter tentang
:). Intuk pemenuhan
 pemberian cairan
kebutuhan cairan
infus.
tambahan dan
menurunkan risiko
dehidrasi.
: 4nsietas atau %etelah ). ;ibatkan dalam ). Bela$ar metode
ketakutan diberikan  program  peningkatan diri
 berhubungan asuhan  pengembangan dapat meningkatkan
dengan penyakit kepera!atan  pribadi, lebih disukai harga diri. Impan
yang dideritanya. selama 2'2" dalam susunan  balik dari orang lain
 $am, diharapkan kelompok. Berikan meningkatkanharga
 pasien tidak informasi tentang diri.
mengalami  penerapan yang tepat
kecemasan, dalam berpakaian.
dengan kriteria
2). 5unakan pendekatan
hasil =
 psikotherapy 2). 7nteraksi di antara
. lien tampak interpersonal, orangorang
tenang daripada therapy membantu pasien
 penafsiran untuk menemukan
2. lien tidak
 perasaan dari dalam
cemas lagi
diri sendiri

). a$i perasaan tak


). urang kontrol
 berdaya/ tidak ada
umum/masalah dasar 
harapan.
 pasien ini dapat
disertai
dengan gangguan
"). aspadai ide bunuh
emosi lebih serius
diri
"). emas/panik terus
menerus tentang
 peningkatan berat
 badan. Depresi,
 perasaan tak berdaya
dapat menimbulkan
usaha bunuh diri.

:). Dorong pasien :). #eting untuk


untuk mengetahui bah!a
mengekspresikan marah adalah bagian
marah dan mengakui diri dan padat
 bila dinyatakan. diterima.

? #ola nafas tidak %etelah ). 4!asi kecepatan/ ). #ernafasan


efektif diberikan kedalam pernafasan. mengorok atau
 berhubungan denga asuhan 4usklutasi bunyi  pengaruh anestesi
n penurunan kepera!atan nafas, selidiki menurunkan
ekpirasi paru. selama '2" adanya sianosis. entilasi. #otensial
 $am, diharapkan atelektasis dapat
 pola nafas mengakibatkan
 pasien efektif hipoksia.
dengan kriteria
2). Tinggikan kepala 2). @endorong
hasil =
tempat tidur 0  pengembangan
. #asien tidak dera$at diafragma/ ekspansi
sesak   paru optimal dan
meminimalkan
2.TT dalam
tekanan isi abdomen
 batas normal
 pada rongga torak.

). Ebserasi TT ). @engetahui


 perkembangan klien.

"). @engetahui tingkat


"). a$i penumpukan
keparahan dan
sekret.
tindakan selan$utnya.

:). er$asama untuk


:). olaborasi dengan menghilangkan
tim medis untuk  penumpukan sekret .
 pembersihan sekret.

I). I!%*e!en'a#
7mplementasi dilaksanakan berdasarkan interensi atau rencana yang telah direncanakan.
). E+a*,a#
a. D'  =
. %kala nyeri (02)
2. a$ah pasien tampak rileks
. TT dalam batas normal

 b. D' 2 =
. lien menun$ukan usaha untuk melakukan pera!atan diri secara bertahap.
2. lien mampu melakukan pera!atan diri secara bertahap.
. lien dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri.
". lien tidak lemah lagi.
c. D'  =
. lien mengatakan sudah ada nafsu makan, turgor kulit elastis
2. lien mampu menghabiskan  porsi makanan, mukosa mulut lembab, kelopak mata merah

d. D' " =
. lien mengatakan sudah mampu menghabiskan air minum  botol 7T besar.
2. Berat badan pasien delam batas normal.
. lien mengatakan mulut saya tidak kering lagi.
". Turgor kulit pasien elastis, mukasa mulut lembab.
e. D' : =
. lien tampak tenang
2. lien tidak cemas lagi

f. D' ? =
. #asien tidak sesak 
2. TT dalam batas normal

DAFTAR PUSTAKA

A, @arilynn Doenges, @ary >rances @oorhouse and 4lice . 5eissler. HHH. A5= Rencana Asuhan
 Keperawatan.*akarta= A5.

#rice,%ylia 4nderson. HH:. Patofisiologi. *akarta =A5.

%melt&er, %u&anne . 200. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and Suddarth Ed.8 . *akarta = A5.

Anda mungkin juga menyukai