A. DEFINISI
Trauma
Trauma adalah cedera/rudapaksa
cedera/rudapaksa atau kerugian
kerugian psikologis
psikologis atau emosional
emosional (Dorland,
(Dorland,
2002).
2002).Tr
Traum
aumaa adalah
adalah luka
luka atau
atau cedera
cedera fisik
fisik lainny
lainnyaa atau
atau cedera
cedera fisiol
fisiologi
ogiss akibat
akibat ganggua
gangguan
n
emosional yang hebat (Brooker, 200).Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan
orang de!asa kurang dari "" tahun. #enyalahgunaan alkohol dan obat telah men$adi faktor
implikasi pada trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disenga$a atau tidak disenga$a
(%melt&er, 200).
Trau
Trauma
ma dada
dada adal
adalah
ah traum
traumaa ta$a
ta$am
m atau
atau temb
tembus
us thor
thoraks
aks yang
yang dapat
dapat menye
menyebab
babka
kan
n
tamponade $antung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks,hematopneumothoraks.Trauma
thora' adalah semua ruda paksa pada thora' dan dinding thora', baik trauma atau ruda paksa
ta$am
ta$am atau
atau tumpul
tumpul.. Di dalam
dalam toraks
toraks terdapa
terdapatt dua organ
organ yang
yang sangat
sangat ital
ital bagi
bagi kehidup
kehidupan
an
manusia, yaitu paruparu dan $antung. #aruparu sebagai alat pernapasan dan $antung sebagai alat
pemompa darah. *ika ter$adi benturan atau trauma pada dada, kedua organ tersebut bisa
mengalami gangguan atau bahkan kerusakan.
Trauma toraks dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu trauma tembus atau tumpul.
B. ETIOLOGI
. Tamponade
Tamponade $antung
Disebabkan luka tusuk dada yang tembus ke mediastinum/daerah $antung.
2. +ematotoraks
Disebabkan luka tembus toraks oleh benda ta$am, traumatik atau spontan
. #neumothoraks
%pontan (bula yang pecah) , trauma (penyedotan luka rongga dada), iatrogenik (-pleural tap,
biopsi paaruparu, insersi #,
#, entilasi
entilasi dengan tekanan positif).
C. KLASIFIKASI
Trauma toraks dapat dibagi dalam dua kelompok besa r, yaitu trauma tembus dan tumpul
. Trauma tembus (ta$am).
a. Ter$adi
Ter$adi diskontinuitas dinding toraks (laserasi) langsung akibat penyebab trauma
b. Terutama akibat tusukan benda ta$am (pisau, kaca, dsb) atau peluru
c. %ekitar 001 memerlukan operasi torakotomi
2. Trauma tumpul
a. Tidak ter$adi diskontinuitas dinding toraks.
b. Terutama akibat kecelakaan lalulintas, ter$atuh, olahraga, crush atau blast in$uries.
c. elainan tersering akibat trauma tumpul toraks adalah kontusio pa ru.
d. %ekitar 301 yang memerlukan operasi torakotomi
F. FAKTOR PENCETUS
Beberapa faktor pencetus yang dapat menimbulkan trauma dada antara lain=
. ontusio parucedera tumpul dada akibat kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda berat.
2. #neumothorak terbuka akibat kekerasan (tikaman atau luka tembak)
. >raktu tulang iga
". Tindakan medis (operasi)
:. #ukulan daerah torak.
?. Tension pneumothoraktrauma dada pada selang dada, penggunaan therapy entilasi mekanik
yang berlebihan, penggunaan balutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran balutan.
G. EPIDEMIOLOGI
Trauma dada menyebabkan hampir 2:1 dari semua kematian yang berhubungan dengan
trauma di 4merika serikat dan sangat berkaitan dengan :01 kematian yang berhubungan dengan
trauma yang mencakup cedera sistem multipel. Trauma dada diklasifikasikan dengan tumpul atau
tembus (penetrasi). @eski trauma tumpul dada adalah lebih umum, pada trauma ini sering timbul
kesulitan dalam mengidentifikasi keluasan kerusakan karena ge$alage$ala mungkin umum dan
rancu. #asien mungkin tidak segera mencari bantuan medis, yang selan$utnya dapat mempersulit
masalah. ecelakaan tabrakan mobil, ter$atuh dari sepeda motor adalah mekanisme yang paling
umum dari tauma dada. @ekanisme yang paling umum untuk trauma tembus dada termasuk luka
tembak dan luka tusuk.
edera pada dada sering mengancam $i!a dan mengakibatkan satu atau lebih mekanisme
patologi berikut =
a. +ipoksemia akibat gangguan $alan napas, cidera pada parenkim paru, sangkar iga, dan otot
pernapasan, kolaps paru, dan pneumotoraks.
b. +ipoolemia akibat kehilangan cairan aktif dari pembuluh besar, ruptur $antung atau
hemotoraks.
c. 5agal $antung akibat temponade $antung, kontusio $antung, atau tekanan intratoraks yang
meningkat.
@ekanisme ini sering kali mengakibatkan kerusakan entilasi dan perfusi yang
mengarah pada gagal nafas akut, syok hipoolemia, dan kematian.
H. GEJALA KLINIS
. Tamponade $antung =
a. Trauma ta$am didaerah perikardium atau yang diperkirakan menembus $antung.
b. 5elisah.
c. #ucat, keringat dingin.
d. #eninggian T* (tekanan ena $ugularis).
e. #ekak $antung melebar.
f. *antung melemah.
g. Bunyi
h. #ulse pressure.
i. Terdapat tandatanda parado'ical
$. A5 terdapat lo! oltage seluruh lead.
k. #erikardiosentesis keluar darah
2. +ematotoraks =
a. #ada %D darah yang keluar cukup banyak dari %D.
b. 5angguan pernapasan.
. #neumothoraks
a. 6yeri dada mendadak dan sesak napas.
b. 5agal pernapasan dengan sianosis.
c. olaps sirkulasi.
d. Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara napas yang terdengar $auh
atau tidak terdengar sama sekali.
e. #ada auskultasi terdengar bunyi klik.
f. *arang terdapat luka rongga dada, !alaupun terdapat luka internal hebat seperti aorta yang
ruptur.
g. ;uka tikaman dapat penetrasi mele!ati diafragma dan menimbulkan luka intraabdominal.
I. PATOFISIOLOGI
Trauma dada sering menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. ;uka pada rongga
thorak dan isinya dapat membatasi kemampuan $antung untuk memompa darah atau kemampuan
paru untuk pertukaran udara dan oksigen darah. Bahaya utama berhubungan dengan luka dada
biasanya berupa perdarahan dalam dan tusukan terhadap organ. +ipoksia, hiperkarbia, dan
asidosis sering disebabkan oleh trauma thora'. +ipoksia $aringan merupakan akibat dari tidak
adekuatnya pengangkutan oksigen ke$aringan oleh karena hipiolemia ( kehilangan darah ),
pulmonary entilation( contoh kontusio, hematoma, kolaps aleolus ) dan perubahan dalam
tekanan intra tthora' ( contoh = tension pneumothora', pneumothora' terbuka ). +iperkarbia
lebih sering disebabkan oleh tidak adekuatnya entilasi akibat perubahan tekanan intra thora'
atau penurunan tingkat kesadaran. 4sidosis metabolik disebabkan oleh hipoperfusi dari $aringan (
syok ).
>raktur iga, merupakan komponen dari dinding thora' yang paling sering mengalami
trauma, perlukaan pada iga sering bermakna, nyeri pada pergerakan akibat terbidainya iga
terhadap dinding thora' secara keseluruhan menyebabkan gangguan entilasi. Batuk yang tidak
efektif intuk mengeluarkan sekret dapat mengakibatkan insiden atelaktasis dan pneumonia
meningkat secara bermakna dan disertai timbulnya penyakit paru C paru. #neumotoraks
diakibatkan masuknya udara pada ruang potensial antara pleura iseral dan parietal. Dislokasi
fraktur ertebra torakal $uga dapat ditemukan bersama dengan pneumotoraks. ;aserasi paru
merupakan penyebab tersering dari pneumotoraks akibat trauma tumpul. Dalam keadaan normal
rongga toraks dipenuhi oleh paruparu yang pengembangannya sampai dinding dada oleh karena
adanya tegangan permukaan antara kedua permukaan pleura. 4danya udara di dalam rongga
pleura akan menyebabkan kolapsnya $aringan paru.
5angguan entilasi perfusi ter$adi karena darah menu$u paru yang kolaps tidak
mengalami entilasi sehingga tidak ada oksigenasi. etika pneumotoraks ter$adi, suara nafas
menurun pada sisi yang terkena dan pada perkusi hipesonor. >oto toraks pada saat ekspirasi
membantu menegakkan diagnosis. Terapi terbaik pada pneumotoraks adalah dengan pemasangan
chest tube pada sela iga ke " atau ke :, anterior dari garis midaksilaris. Bila pneumotoraks
hanya dilakukan obserasi atau aspirasi sa$a, maka akan mengandung resiko. %ebuah selang dada
dipasang dan dihubungkan dengan %D dengan atau tanpa penghisap, dan foto toraks dilakukan
untuk mengkonfirmasi pengembangan kembali paruparu.
4nestesi umum atau entilasi dengan tekanan positif tidak boleh diberikan pada penderita
dengan pneumotoraks traumatik atau pada penderita yang mempunyai resiko ter$adinya
pneumotoraks intraoperatif yang tidak terduga sebelumnya, sampai dipasang chest tube
+emothora'. #enyebab utama dari hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh
darah interkostal atau arteri mamaria internal yang disebabkan oleh trauma ta$am atau trauma
tumpul. Dislokasi fraktur dari ertebra torakal $uga dapat menyebabkan ter$adinya hemotoraks.
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
. adiologi = foto thora' (4#).
2. 5as darah arteri (5D4), mungkin normal atau menurun.
. Torasentesis = menyatakan darah/cairan serosanguinosa.
". +emoglobin = mungkin menurun.
:. #a o2 kadangkadang menurun.
?. #a E2 normal / menurun.
F. %aturasi E2 menurun (biasanya).
G. Toraksentesis = menyatakan darah
H. Diagnosis fisik =
a) Bila pneumotoraks 3 01 atau hematothora' ringan (00cc) terap simtomatik, obserasi.
b) Bila pneumotoraks 9 01 atau hematothora' sedang (00cc) drainase caum pleura dengan
%D, dain$urkan untuk melakukan drainase dengan continues suction unit.
c) #ada keadaan pneumothoraks yang residif lebih dari dua kali harus dipertimbangkan
thorakotomi.
d) #ada hematotoraks yang massif (terdapat perdarahan melalui drain lebih dari G00 cc segera
thorakotomi.
L. PENATALAKSANAAN
#enatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk menangani pasien trauma thora', yaitu =
. Bullo! Drainage / %D
%D merupakan tindakan inasie yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan
(darah,pus) dari rongga pleura, rongga thora'8 dan mediastinum dengan menggunakan pipa
penghubung.
7ndikasi=
a. #neumothoraks
b. +emothoraks
c. Thorakotomy
d. Afusi pleura
e. Amfiema
#ada trauma toraks, %D dapat berarti =
a. Diagnostik
@enentukan perdarahan dari pembuluh darah besar atau kecil, sehingga dapat ditentukan perlu
operasi torakotomi atau tidak, sebelum penderita $atuh dala m shock.
b. Terapi
@engeluarkan darah atau udara yang terkumpul di rongga pleura. @engembalikan tekanan
rongga pleura sehingga -mechanis of breathing dapat kembali seperti yang seharusnya.
c. #reentie
@engeluarkan udaran atau darah yang masuk ke rongga pleura sehingga -mechanis of breathing
tetap baik.
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
I. Pengkajan
#engka$ian adalah langkah a!al dan dasar dalam proses kepera!atan secara menyeluruh
(Boedihartono, HH" = 0). #engka$ian pasien dengan trauma thoraks (. Doenges, HHH)
meliputi =
a. 4ktiitas / istirahat
5e$ala = dipnea dengan aktiitas ataupun istirahat.
b. %irkulasi
Tanda = Takikardia 8 disritmia 8 irama $antunng gallops
c. 7ntegritas ego
Tanda = ketakutan atau gelisah.
d. @akanan dan cairan
Tanda = adanya pemasangan 7 ena sentral/infuse tekanan.
e. 6yeri/ketidaknyamanan
5e$ala = nyeri uni lateral, timbul tibatiba selama batuk atau regangan, ta$am dan nyeri,
menusuknusuk yang diperberat oleh napas dalam, kemungkinan menyebar ke
leher,bahudanabdomen.Tanda = berhatihati pada area yang sakit, perilaku distraksi,
mengkerutkan !a$ah.
f. #ernapasan = kesulitan bernapas 8 batuk 8 ri!ayat bedah dada/trauma, penyakit paru kronis,
inflamasi,/infeksi paaru, penyakit interstitial menyebar, keganasan 8 pneumothoraks spontan
sebelumnya, ##E@.Tanda = Takipnea 8 peningkatan ker$a napas 8 bunyi napas turun atau tak
ada 8 fremitus menurun 8 perkusi dada hipersonan 8 gerakkkan dada tidak sama 8 kulit pucat,
sianosis, berkeringat, krepitasi subkutan 8 mental ansietas, bingung, gelisah, pingsan 8
penggunaan entilasi mekanik tekanan positif.
g. eamanan
5e$ala = adanya trauma dada 8 radiasi/kemoterapi untuk keganasan.
h. #enyuluhan/pembela$aran
5e$ala = ri!ayat faktor risiko keluarga, TB, kanker 8 adanya bedah intratorakal/biopsy paru.
Pe!e"k#aan F#k
a. %istem #ernapasan =
. %esak napas
2. 6yeri, batukbatuk
. Terdapat retraksi klaikula/dada
". #engambangan paru tidak simetris
:. >remitus menurun dibandingkan dengan sisi yang lain
?. #ada perkusi ditemukan 4danya suara sonor/hipersonor/timpani, hematotraks (redup)
F. #ada asukultasi suara nafas menurun, bising napas yang berkurang/menghilang
G. #ekak dengan batas seperti garis miring/tidak $elas
H. Dispnea dengan aktiitas ataupun istirahat
0. 5erakan dada tidak sama !aktu bernapas.
b. %istem ardioaskuler =
6yeri dada meningkat karena pernapasan dan batuk
2 Takhikardia, lemah
#ucat, +b turun /normal
" +ipotensi
c. %istem #ersyarafan =
Tidak ada kelainan
d. %istem #erkemihan =
Tidak ada kelainan
e. %istem #encernaan =
Tidak ada kelainan
f. %istem @uskuloskeletal C 7ntegumen
emampuan sendi terbatas
2 4da luka bekas tusukan benda ta$am
Terdapat kelemahan
" ulit pucat, sianosis, berkeringat, atau adanya kripitasi sub kutan.
g. %istem Andokrine =
Ter$adi peningkatan metabolisme
2 elemahan.
h. %istem %osial / 7nteraksi
Tidak ada hambatan.
i. %piritual =
4nsietas, gelisah, bingung, pingsan
6yeri berhubungan %etelah ). Beri posisi yang ). Intuk menurunkan
dengan adanya diberikan nyaman dan ketegangan otot
trauma. asuhan menyenangkan
2). @embantu
kepera!atan pasien
menentukan pilihan
selama 2'2"
2). a$i adanya interensi dan
$am, diharapkan
penyebab nyeri, memberikan dasar
nyeri pasien
seberapa kuatnya untuk perbandingan
berkurang
nyeri, minta pasien ealuasi terhadap
dengan kriteria
untuk menetapkan therapy.
hasil =
pada skala nyeri
). Intuk
. %kala (02)
). Ebserasi tanda mengidentifikasi
2. a$ah klien tanda ital adanya nyeri.
tampak rileks
"). Intuk mengurangi
.TT dalam energi yang
batas normal berlebihan.
"). 4n$urkan istirahat
yang cukup :). Intuk meningkatkan
efektiitas
pengobatan
:). olaborasi dengan
dokter tentang
pemberian
analgesik =
2 7ntoleransi aktiitas %etelah ). Bantu klien dalam ). ebutuhan nutrisi
berhubungan diberikan memenuhi terpenuhi seperti
dengan adanya asuhan kebutuhan sehari pada saat sebelum
nyeri. kepera!atan hari yang tidak trauma.
selama 2'2" mampu dilakukan
$am, diharapkan sendiri. @isalnya
intoleransi @andi, berpakaian,
akitas dapat merapikan diri.
teratasi dengan
2). a$i adanya
kriteria hasil = 2). @embantu
penyebab nyeri,
menentukan pilihan
. lien seberapa kuatnya
interensi dan
menun$ukan nyeri, minta pasien
memberikan dasar
usaha untuk untuk menetapkan
untuk perbandingan
melakukan pada skala nyeri
dan ealuasi
pera!atan diri
terhadap therapy.
secara bertahap.
). #asang
2. lien mampu
pagar/pengaman
melakukan ). @encegah risiko
tempat tidur.
pera!atan diri cedera
" esiko tinggi %etelah ). a$i turgor kulit, ). 7ndikator langsung
kekurangan olume diberikan kelembaban keadekuatan olume
cairan tubuh asuhan membran mukosa cairan, meskipun
berhubungan kepera!atan (bibir, lidah). membran mukosa
dengan tidak selama '2" mulut mungkin
adekuatnya $am, diharapkan kering karena nafas
masukan makanan kebutuhan mulut dan oksigen
dan cairan. cairan tubuh tambahan.
pasien terpenuhi
2). #eningkatan
dengan kriteria
suhu/meman$angnya
hasil =
2). a$i perubahan TT, demam,
I). I!%*e!en'a#
7mplementasi dilaksanakan berdasarkan interensi atau rencana yang telah direncanakan.
). E+a*,a#
a. D' =
. %kala nyeri (02)
2. a$ah pasien tampak rileks
. TT dalam batas normal
b. D' 2 =
. lien menun$ukan usaha untuk melakukan pera!atan diri secara bertahap.
2. lien mampu melakukan pera!atan diri secara bertahap.
. lien dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri.
". lien tidak lemah lagi.
c. D' =
. lien mengatakan sudah ada nafsu makan, turgor kulit elastis
2. lien mampu menghabiskan porsi makanan, mukosa mulut lembab, kelopak mata merah
d. D' " =
. lien mengatakan sudah mampu menghabiskan air minum botol 7T besar.
2. Berat badan pasien delam batas normal.
. lien mengatakan mulut saya tidak kering lagi.
". Turgor kulit pasien elastis, mukasa mulut lembab.
e. D' : =
. lien tampak tenang
2. lien tidak cemas lagi
f. D' ? =
. #asien tidak sesak
2. TT dalam batas normal
DAFTAR PUSTAKA
A, @arilynn Doenges, @ary >rances @oorhouse and 4lice . 5eissler. HHH. A5= Rencana Asuhan
Keperawatan.*akarta= A5.
%melt&er, %u&anne . 200. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and Suddarth Ed.8 . *akarta = A5.