Assessment Layanan Kanker - Mei 2022 - Edit
Assessment Layanan Kanker - Mei 2022 - Edit
Utama
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT
Instalasi Radioterapi
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomar 1427/MENKES/SK/XII/2006
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 008/MENKES/SK/I/2009 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN NUKLIR DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Instalasi Radiologi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 780/MENKES/PER/VIII/2008 tenting penyelenggaraan pelayanan radiologi
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2020 tentang Pelayanan Radiologi Klinik
Peraturan BAPETEN RI Nomor 6 Tahun 2020 tentang Keselamatan Radiasi dalam Produksi Radioisotop untuk Radiofarmaka. PERKA BAPETEN NO 18
Perka Bapeten No18 Tahun 2012 tentang Inspektur Keselamatan Nuklir BAPETEN
Instalasi Laboratorium
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 411/MENKES/PER/III/2010
TENTANG LABORATORIUM KLINIK
Guideline Implementation for Breast Healthcare in Low-Income and Middle-Income Countries
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2010 Nomor 162/MENKES/PB/I/2010 tentang PELAPORAN KEMATIAN DAN PENYEBAB KEMATIAN
Pendidikan Kanker
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN
Penelitian Kanker
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1333/MENKES/SK/X/2002 TENTANG PERSETUJUAN PENELITIAN KESEHATAN TERHADAP MANUSIA
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Amor 1179 A/Menkes/SK/X/1999 Tentang Kebijakan National Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1995 TENTANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN SEL PUNCA DAN/ATAU SEL
Layanan Palliatif
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007 TENTANG KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF
Pedoman Nasional Program Paliatif Kanker
PEDOMAN TEKNIS PELAYANAN PALIATIF KANKER
6 2
5 3
4
1. ASPEK MANAJEMEN
1. ASPEK MANAJEMEN
1. ASPEK MANAJEMEN
Total 62.5
2. LAYANAN ONKOLOGI
2.5 Follow up pasien deteksi dini 2.5 Standar Prosedur Operasional follow up pasien deteksi dini
√ Belum memiliki standar prosedur operasional (SPO)/panduan klinis follow up pasien 2.5
deteksi dini
Memiliki SPO follow up pasien deteksi dini 5
Melaksanakan SPO follow up pasien deteksi dini dengan lesi prakanker < 95% 7.5
Melaksanakan SPO follow up pasien deteksi dini dengan lesi prakanker => 95% 10
2.6 Inovasi pelayanan kanker 5 Inovasi layanan kanker atas inisiasi rumah sakit
Tahap perencanaan kegiatan inovasi layanan kanker di rumah sakit 2.5
√ Tahap pengembangan awal kegiatan inovasi layanan kanker di rumah sakit 5
Tahap implementasi kegiatan inovasi layanan kanker di rumah sakit 7.5
Tahap monitoring dan evaluasi kegiatan inovasi layanan kanker di rumah sakit/ kegiatan 10
inovasi layanan kanker telah rutin dilakukan
Keterangan : Bila ada, cantumkan nama kegiatan
2.7 Poliklinik Onkologi 2.5 Prioritas terhadap kanker payudara, kanker leher rahim, dan
kanker anak
√ Belum memiliki layanan rawat jalan bagi pasien kecurigaan keganasan 2.5
Memiliki layanan konsultasi diagnostik dari staf yang terkualifikasi untuk pasien 5
kecurigaan keganasan payudara, serviks, dan kanker anak
Memiliki instrumen/fasilitas medis spesifik untuk diagnostik kecurigaan keganasan (meja 7.5
ginekologik, layanan biopsi payudara, serta pemeriksaan darah tepi dan aspirasi
sumsum tulang)
Memiliki layanan onkologi satu atap untuk pelayanan kanker 10
Keterangan : layanan satu atap adalah layanan terintegrasi oleh tim multidisiplin
2.8 Ruang Isolasi untuk pasien dengan gangguan fungsi imun (immunocompromised) 4 Tersedia ruangan isolasi khusus bagi pasien yang menjalani
tindakan kemoterapi agresif
2. LAYANAN ONKOLOGI
2.8 4 Tersedia ruangan isolasi khusus bagi pasien yang menjalani
No. Komponen Skoring Hasil Referensi
tindakan kemoterapi agresif
√ Belum tersedia ruangan isolasi menurun 4
Pasien dengan gangguan fungsi imun dirawat terpisah 7
Tersedia ruangan isolasi spesifik terstandarisasi, untuk gangguan fungsi imun (ruangan 10
isolasi imunitas menurun)
2.9 Ruang Isolasi radioaktif 4 - Tindakan terapi radionuklida dengan I131, Samarium 153,
√ Belum tersedia ruangan isolasi radioaktif 4 I131 MIBG, Lutetium 177, Radium223 dll
Pasien dengan tindakan ablasi iodium 131 dirawat terpisah 7 - Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
008/MENKES/SK/I/2009 tentang Standar Pelayanan
Tersedia ruangan isolasi terstandarisasi, spesifik untuk pasien dengan tindakan ablasi 10 Kedokteran Nuklir.
iodium 131 - Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
008/MENKES/SK/I/2009 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran Nuklir.
- Peraturan BAPETEN RI Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Keselamatan Radiasi dalam Produksi Radioisotop untuk
Radiofarmaka.
- Perka Bapeten No18 Tahun 2012 tentang Inspektur
Keselamatan Nuklir BAPETEN
2.10 Ruang untuk pencampuran obat kemoterapi 7.5 Handling cytotoxic sesuai dengan standar akrediasi rumah
sakit (SNARS)
Belum tersedia ruangan handling cytotoxic 2.5
Tahap perencanaan pengadaan ruang handling cytotoxic 5
√ Memiliki staf yang telah menempuh pelatihan handling cytotoxic 7.5
Ruangan handling cytotoxic telah beroperasi 10
2.11 Layanan radioterapi 2.5 Pelaksanaan layanan onkologi radiasi sesuai dengan standar
akreditasi rumah sakit (SNARS)
√ Belum tersedia layanan radioterapi 2.5
Tahap perencanaan pengadaan fasilitas layanan radioterapi dan tenaga medis dokter 5
spesialis radioterapi di rumah sakit
Telah memiliki fasilitas mesin radioterapi atau staf yang sedang menempuh 7.5
pendidikan/pelatihan radioterapi
Layanan radioterapi telah beroperasi 10
2.12 Layanan paliatif 5 - Instalasi atau unit terkait pelaksanaan layanan paliatif.
Belum memiliki layanan paliatif 2.5 - Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.812/Mnenkes/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Perawatan
Paliatif
2. LAYANAN ONKOLOGI
2.12 5 - Instalasi atau unit terkait pelaksanaan layanan paliatif.
No. Komponen Skoring Hasil - Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Referensi
No.812/Mnenkes/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Perawatan
√ Tahap penyusunan formasi tenaga layanan paliatif di rumah sakit 5
Paliatif
Memiliki staf yang sedang menempuh pendidikan/pelatihan paliatif 7.5
Layanan paliatif telah beroperasi 10
2.13 Layanan rehabilitasi medik 10 - Instalasi atau unit terkait pelaksanaan layanan rehabilitasi
medik
Belum memiliki layanan rehabilitasi medik 2.5
- Keputusan Menteri Kesehatan nomor
Tahap penyusunan formasi tenaga layanan rehabilitasi medik di rumah sakit 5 378/Menkes/SK/IV/2008 tentang Pedoman Pelayanan
Memiliki staf yang sedang menempuh pendidikan/pelatihan rehabilitasi medik 7.5 Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit.
√ Layanan rehabilitasi medik telah beroperasi 10
Total 53
3. LAYANAN LABORATORIUM TERPADU
3.2 Pemeriksaan Sitologi non ginekologik 10 - Tersedia layanan sitologi non ginekologik sesuai standar
Belum tersedia layanan patologi anatomi 2.5 akreditasi rumah sakit (sputum, acites, pleura, urine, cairan
Tersedia fasilitas ruangan lab patologi anatomi ( dasar, terbatas, penguatan, 5 serebrospinal, sikatan bronchus dan aspirasi jarum halus).
optimal) - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.411/Menkes/Per/III/2010
Tersedia tenaga teknis sesuai tingkat pelayanan laboratorium patologi 7.5
√ anatomi
Tersedia tenaga medis dokter spesialis/subspesialis/spesialis konsultan 10
patologi anatomi
3.3 Pemeriksaan Histopatologi (konvensional/non konvensional) 10 - Tersedia layanan pemeriksaan histopatologi sesuai standar
Belum tersedia layanan patologi anatomi 2.5 akreditasi rumah sakit.
Tersedia fasilitas ruangan lab patologi anatomi ( dasar, terbatas, penguatan, 5 - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
optimal) No.411/Menkes/Per/III/2010
Tersedia fasilitas peralatan khusus dan tenaga medis maupun biologi 7.5
molekuler pemeriksaan sitogenetika
√ Tersedia fasilitas laboratorium molekuler terpadu di rumah sakit 10
3.13 Pemeriksaan NGS (Next Generation Sequencing) 2.5 - Tersedia fasilitas pemeriksaan NGS di rumah sakit.
√ Belum tersedia layanan laboratorium biomolekuler/patologi klinik 2.5 - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Tersedia fasilitas ruangan lab biomolekuler/patologi klinik 5 No.411/Menkes/Per/III/2010.
Tersedia fasilitas peralatan khusus NGS dan tenaga medis maupun biologi 7.5
molekuler pemeriksaan
Tersedia fasilitas NGS molekuler terpadu di rumah sakit
laboratorium 10
Total 70
4. LAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN KEDOKTERAN NUKLIR
Poin (c) ditambah ketersediaan jenis tenaga dengan spesifikasi sesuai standar 10
pelayanan Kedokteran Nuklir dan standar operasional prosedur pemeriksaan
gamma camera (planar/SPECT/SPECT-CT).
4. LAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN KEDOKTERAN NUKLIR
4.11
No. Komponen Skoring Hasil
2.5 Referensi
- PERMENKES Nomor 1248/MENKES/PER/XII/2009 tentang
√ Belum tersedia fasilitas siklotron 2.5 Penyelenggaraan Pelayanan Siklotron di Rumah Sakit.
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Tersedia ruangan siklotron, ruang operator, ruang hot lab, sesuai standar pelayanan 5
008/MENKES/SK/I/2009 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran Nuklir. Kedokteran Nuklir.
Point (b) ketersediaan siklotron dan alat pendukung sesuai dengan spesifikasi yang 7.5 - Peraturan BAPETEN RI Nomor 6 Tahun 2020 tentang
terstandarisasi. Keselamatan Radiasi dalam Produksi Radioisotop untuk
Point (c) ditambah ketersediaan jenis tenaga dengan spesifikasi sesuai standar 10 Radiofarmaka.
pelayanan Kedokteran Nuklir dan standar operasional prosedur produksi - Perka Bapeten No18 Tahun 2012 tentang Inspektur
radionuklida/radiofarmaka dengan siklotron. Keselamatan Nuklir BAPETEN.
Total 50
5. PENGELOLAAN DATA KANKER
Telah mengikuti pelatihan registrasi kanker dengan kurikulum tersertifikasi BPSDM 7.5
Telah mengikuti pelatihan registrasi kanker dengan kurikulum tersertifikasi BPSDM dan mengikuti 10
workshop yang diselenggarakan oleh WHO-IACR-IARC
5.5 Ketersediaan akses ke sumber data registrasi kanker 2.5 - Tersedianya akses ke sumber data: rekam medis dan data penunjang
√ Belum memiliki SK direktur atau standar operasional prosedur (SOP) mengenai jejaring data lintas 2.5 (patologi anatomi, patologi klinik, dan radiologi)
departemen di rumah sakit
Telah tersedia SOP mengenai jejaring data lintas departemen di rumah sakit 5
Terlaksananya jejaring data secara aktif (registrar melakukan pengambilan data di instalasi terkait) 7.5
Terlaksananya jejaring data secara sistematis (bagian registrasi kanker menerima rekapitulsi data 10
atau softcopy data dalam perangkat lunak -bridging)
5. PENGELOLAAN DATA KANKER
Terdapat Tim Registrasi Kanker Berbasis Populasi yang berkolaborasi dengan jejaring di wilayah 10
cakupan serta Dinkes Provinsi/Kota, RS Kanker Dharmais PKN, dan Kemenkes RI
5.8 Pelaporan data registrasi kanker ke Pusat Data Kanker Nasional 2.5 - Terlaksananya alur pelaporan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan
√ Belum tersedia data registrasi kanker berbasis populasi 2.5 Nomor HK.02.02/MENKES/410/2016
Tersedia data registrasi kanker berbasis populasi dengan sumber data institusi pelapor 5
Tersedia data registrasi kanker berbasis populasi dengan sumber data dari seluruh faskes dan 7.5
nonfaskes sesuai cakupan wilayah
Terlaksana pelaporan data registrasi kanker berbasis populasi dengan sumber data dari jejaring 10
faskes dan nonfaskes sesuai cakupan wilayah secara pasif (jejaring melaporkan ke RS Pengampu)
5.9 Kualitas data registrasi kanker berdasarkan standar Cancer Incidence in Five Continents 2.5 - % proporsi kasus keganasan berdasarkan pemeriksaan mikroskopik
% proporsi kasus keganasan berdasarkan mikroskopik verifikasi < 70% 2.5 verifikasi
% proporsi kasus keganasan berdasarkan mikroskopik verifikasi 70-75% 5
% proporsi kasus keganasan berdasarkan mikroskopik verifikasi 80-85% 7.5
% proporsi kasus keganasan berdasarkan mikroskopik verifikasi => 85% 10
5.10 Pemanfaatan Sistem IT 2.5 http://www.iacr.com.fr/index.php?option=com_content&view=article&id=9:canreg5&catid=68&It
√ Belum menggunakan software CANREG5 2.5
Sudah menggunakan software CANREG5 pada 1 komputer 5
Sudah menggunakan software CANREG5 lebih dari 1 komputer dan memiliki server tersendiri 7.5
untuk registrasi kanker
5.10 2.5 http://www.iacr.com.fr/index.php?option=com_content&view=article&id=9:canreg5&catid=68&It