TAHUN 2019
UPTD PUSKESMAS KEDUNG I
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEPARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-nya, buku Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Mandiri & Penilaian Rekan Terhadap
Perilaku Petugas Pemberi Layanan Klinis Puskesmas Kedung I ini dapat menjadi salah satu
buku panduan dalam menilai perilaku petugas pemberi layanan di Puskesmas Kedung I.
Rangkaian kegiatan utamanya menyangkut aspek perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
petugas klinis. Dengan penggunaan dan pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia seperti
tenga, dana, sarana, dan prasarana secara optimal diharapkan dapat mencapai tujuan
pelayanan kesehatan yang optimal.
Kami menyampaikan perhargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pelaksanaan penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Evaluasi
Mandiri dan perwakilan terhadap Perilaku Petugas Puskesmas Kedung I.
dr. M. Amirudin K. A.
NIP. 19840817 201001 1 039
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan analisis dan
penyajian informasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana suatu tujuan program,
prosedur produk atau strategi yang dijalankan telah tercapai sehingga bermanfaat bagi
pengambilan keputusan serta dapat menentukan beberapa alternative keputusan untuk
program selanjutnya. Evaluasi adalah untuk membangun dan afirmatif, bukan untuk
menghakimi.
Self evaluation atau evaluasi mandiri merupakan alat belajar mandiri (self-directed
device), yang bisa digunakan untuk mengembangkan diri. Karena dengan self evaluation kita
dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing sehingga dimungkinkan akan
memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kelebihan tersebut secara terus-menerus. Self
evaluation dapat menumbuhkan sikap mandiri dalam mengevaluasi secara rasional
kekurangan diri sendiri sehingga berdampak pada perenungan diri.
Peer review atau peer evaluation merupakan sebuah proses dimana seseorang menilai hasil
kerja teman sejawatnya. Peer review dapat digunakan untuk membantu dalam
mengembangkan kemampuan bekerja sama, mengkritisi proses dan hasil belajar orang lain
dan menerima feedback atau kritik dari orang lain.
Kombinasi penggunaan evaluasi mandiri (self evaluation) dan evaluasi rekan (peer
assessment) untuk penilaian formatif akan lebih meningkatkan efektifitas penilaian. Evaluasi
mandiri dan evaluasi rekan (peer review) perilaku pemberi layanan klinis merupakan bentuk
evaluasi atau penilaian terhadap perilaku pemberi layanan klinis.
Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh sistem pelayanan yang ada, tetapi juga
perilaku petugas dalam pemberian pelayanan klinis. Tenaga klinis perlu melakukan evaluasi
terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan melakukan upaya perbaikan baik pada
sistem pelayanan maupun perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya keselamatan dan
budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan.
B. Tujuan
Pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan adanya tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu pelayanan, mengharuskan adanya perbaikan perilaku kepada seluruh
petugas layanan klinis.
C. Sasaran
Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Mandiri & Penilaian Rekan Terhadap Perilaku Petugas
Pemberi Layanan Klinis di Puskesmas Kedung I ini disusun untuk dipergunakan bagi para
pihak terkait, yaitu :
1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
4. Ahli gizi
5. Analis laboratorium
6. Radiolog
7. Apoteker
8. Tenaga Teknis Kefarmasian (petugas farmasi)
9. Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam rangka pembinaan dan pengawasan
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup evaluasi perilaku petugas pemberi layanan klinis UPTD Puskesmas
Kedung I meliputi:
E. Batasan Operasional
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam pelayanan klinis mulai dari
Kepala Puskesmas, dokter ,perawat, bidan, D3 gizi, analis laboratorium, S1 apoteker,
asisten apoteker, D3 kesling, Sarjana kesehataan masyarakat,petugas administrasi (loket
dan rekam medis) serta petugas keamanan (satpam) dan petugas kebersihan (cleaning
service).,
1. Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di pelayanaan klinis adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan
kedokteran umum sebagai dokter umum atau lulus dari pendidikan kedokteran gigi
sebagai dokter gigi.
2. Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan klinis di puskesmas harus di dukung oleh tenaga perawat
yang memiliki keterampilan, pendidikan dan pelatihan yang mendukung dalam
pelayanan klinis.
3. Tenaga kesehatan lain
Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan dalam pelayanan klinis
untuk mendukung berjalannya pelayanan Klinis, diantaranya ahli gizi,farmasi,dan
pekarya kesehatan yang terdidik dan terlatih (petugas administrasi).
B. Distribusi Ketenagaan
2. 1
Dokter gigi
3. 15
Perawat
4. 24
Bidan
5. 1
Radiografer
6. 1
Perawat gigi
7. 2
Analis laboratorium
8 1
Apoteker
9 2
TTK
10 1
Rekam medis
11 2
Sanitarian
12 2
Ahli gizi
C. Jadwal Pelayanan
Jadwal pelayananngawat darurat, rawat inap dan PONED Puskesmas Kedung I dilaksanakan
setiap hari 24 jam
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
B. Standar Fasilitas
1. Pelayanan administrasi
2. Pelayanan umum
3. Pelayanan KIA dan KB
4. Pelayanan MTBS
5. Pelayanan Gizi
6. Pelayanan PKPR
7. Poli VCT HIV AIDS
8. Pelayanan Gigi dan mulut
9. Pelayanan gawat darurat
10. Pelayanan Laboratorium
11. Pelayanan Obat
12. Pelayanan PONED
BAB III
TATA LAKSANA
1. Bertaqwa
Berdoa Saat Apel, Sebelum Pelayanan atau kegiatan
2. Profesional
Bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sesuai SOP yang berlaku
3. Jujur
Memberikan hasil pelayanan atau laporan kegiatan sesuai kenyataan
4. Tanggung Jawab
Menyelesaikan pekerjaan sesuai target waktu pengumpulan.
5. Kreatif
Memberikan ide apabila menemukan masalah sampai penyelesaian
pemecahan masalah
6. Sabar
Tidak Mudah Marah
7. Inovatif
Memberikan ide baru
Hasil akhir penilaian akan diambil rata - rata dari 3 penilai tersebut dan dinilai
setiap petugas klinis yaitu:
2,1 – 3,0 = B (Baik)
1,1 – 2,0 = C (Cukup)
>0,1 – 1,0 = K (Kurang)
Hasil evaluasi indikator perilaku ini dikumpulkan setiap 3 bulan sekali ke tim
mutu UKP untuk kemudian oleh tim mutu UKP diolah dan disajikan dalam bentuk
penilaian perilaku pemberi layanan klinis Puskesmas Kedung 1. Target dalam penilaian
setiap petugas klinis adalah dengan predikat Baik dan apabila dalam evaluasi terdapat
nilai atau predikat dibawah standar akan dilakukan tindak lanjut. Hasil ri penilaian ini
akan di sampaikan pada lokakarya mini bulanan.
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan barang-barang logistik dalam pelaksanaan evaluasi mandiri (self evaluation) &
penilaian rekan (peer review) terhadap perilaku petugas pemberi layanan klinis di Puskesmas
Kedung I terdiri dari :
1. Kertas
2. Ballpoint dan Pensil
3. Staples
4. Map
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
B. Tujuan
Keselamatan pasien merupakan salah satu kegiatan puskesmas yang dilakukan melaui
assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Di Puskesmas Kedung I kegiatan
ini dilakukan melalui : monitoring indikator mutu pelayanan tiap unit kerja terutama yang
terkait dengan pelaksanaan patient safety, tindakan preventif, pengendalian proses / produk
tidak sesuai, tindakan korektif dan audit mutu internal.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu perilaku pemberi layanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah
terjadinya masalah terkait pelayanan atau mencegah terjadinya kesalahan tindakan medis
atau paramedis, yang bertujuan untuk keselamatan pasien (patient safety).
Pengendalian mutu perilaku pemberi layanan klinis terintegrasi dengan program
pengendalian mutu pelayanan kesehatan puskesmas yang dilaksanakan secara
berkesinambungan.
Kinerja pelaksanaan pelaksanaan layanan klinis dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Ketersediaan jenis unit-unit layanan klinis yang sesuai dengan standar pelayanan
minimal puskesmas.
b. Ketepatan pelaksanaan pelayanan klinis sesuai dengan jadwal
c. Kesesuaian petugas yang melaksanakan pelayanaan klinis
d. Memperhatikan keselamataan pasien (tepat identifikasi pasien)
e. Kepuasan pelanggan
BAB IX
PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan klinis adalah bagian pelayanan kesehatan puskesmas yang
mengutamakan peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Di dukung dengan perilaku
petugas pemberi layanan klinis dengan baik, sehingga memerikan kepuasan kepada
masyarakat. Semoga dengan adanya pedoman pelayanan klinis ini, pelayanan klinis dapat
berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat.
Mengetahui.
Kepala UPTD Puseksmas Kedung I