Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN

PELAYANAN TERPADU (INTERPROFESI)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG


UPT PUSKESMAS MOJOAGUNG
Jl. Raya Miagan No. 327 Mojoagung
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dalam dunia kesehatan, praktik interprofesi/terpadu sangatlah
penting. Permasalahan pasien yang kompleks tidak dapat ditangani
hanya oleh satu profesi medis, melainkan harus melibatkan
berbagai profesi. Praktik kolaborasi bukan hanya diperlukan demi
keselamatan pasien, tetapi juga untuk meningkatkan kepuasan
serta terciptanya mutu pelayanan kesehatan yang baik.

Berbagai profesi medis tersebut diantaranya dokter, perawat,


apoteker, ahli gizi, dan psikolog. Apabila tidak dilakukan kerja sama
tim yang baik, maka dalam menghadapi kompleksitas
permasalahan pasien akan berpotensi terjadinya fragmanted care,
pelayanan yang tumpang tindih, konflik interprofesional, serta
keterlambatan pemeriksaan dan tindakan.

Berdasarkan data dari WHO, 70-80% kesalahan dalam pelayanan


kesehatan disebabkan oleh buruknya komunikasi dan pemahaman
di dalam tim. Kerja sama tim yang baik dapat membantu
mengurangi masalah patien safety

Keselarasan langkah yang dinamis antar berbagai klinisi dan


keilmuan untuk membangun tim pelayanan membutuhkan dua hal,
yaitu tatanan dan kultur, serta pendekatan interdisiplin atau
interprofesional. Berdasar hasil penelitian, penanganan pasien
secara interdisiplin baik pada rawat inap maupun pelayanan
kesehatan primer, dapat meningkatkan kepuasan serta mengurangi
hospitalisasi dan angka kematian.

Esensi dari pelayanan interdisiplin/interprofesi adalah


mengutamakan shared expertise dan mengurangi personal
autonomy. “Personal autonomy tidak hilang, tapi porsinya dikurangi
sehingga terjadi proses berbagi peran.

Puskesmas Mojoagung adalah Puskesmas rawat inap yang juga


menyelenggarakan banyak jenis pelayanan rawat jalan yang
membutuhkan keterpaduan pelayanan antar praktisi kesehatan
yang ada di Puskesmas. Pelayanan rawat jalan tersebut
diantaranya adalah : ANC terpadu, TB MDR, PDP HIV, Paliatif, dan
TFC. Untuk itu diperlukan suatu pedoman untuk menyelaraskan
berbagai kegiatan pelayanan kesehatan yang melibatkan
multidisiplin ilmu yang ada di Puskesmas Mojoagung sehingga
pelayanan yang dimaksud dapat berjalan dengan baik.

2. TUJUAN PEDOMAN INTERPROFESI


a. TUJUAN UMUM
Sebagai pedoman kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam
pengelolaan kesehatan pasien secara terpadu untuk
meningkatkan kepuasan pasien dan mengurangi masalah
Patien Safety.
b. TUJUAN KHUSUS
 Sebagai pedoman komunikasi dan koordinasi antar tenaga
kesehatan (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, analis
kesehatan, nutrisionis, apoteker) dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan terpadu/interprofesi.
 Sebagai pedoman dalam pembagian peran dan tanggung
jawab masing-masing profesi dalam pelayanan kesehatan
terpadu.
 Meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan pasien.
 Mengurangi masalah patient safety.

3. VISI MISI DAN TATA NILAI


Visi
Pelayanan Prima Menuju Masyarakat Sehat Yang Mandiri
Misi
a. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan
Profesional
b. Mengembangkan Upaya Kemandirian Masyarakat Dalam
Pembangunan Kesehatan
c. Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Aman dan Nyaman
Tata Nilai
 Profesional
 Bersih
 Aman

4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman pelayanan interprofesi Puskesmas
Mojoagung meliputi :
a. Ruang lingkup pelayanan
 Pelayanan terpadu lansia
 Pelayanan terpadu Antenatal Care (ANC)
 Pelayanan terpadu P2 TB & Kusta
 Pelayanan terpadu PDP HIV
 Pelayanan terpadu HIV IMS
 Pelayanan terpadu TFC (Terapeutic Feeding Center)
 Pelayanan kesehatan jiwa
 Perawatan kesehatan masyarakat
 Pelayanan kondisi khusus lainnya (pasien dengan
penyakit metabolik, HT, asma bronkiale, penyakit
berbasis lingkungan/sanitasi)
b. Ruang lingkup ketenagaan
 Dokter
 Dokter gigi
 Perawat
 Bidan
 Tenaga promkes
 Tenaga kesehatan lingkungan
 Ahli teknologi laboratorium medik
 Tenaga gizi
 Tenaga kefarmasian
 Petugas rekam medis

5. BATASAN OPERASIONAL
a. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh
Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan
dituangkan dalam suatu sistem.
b. Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses
pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen
Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya
c. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
d. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
e. Dokter dan dokter gigi adalah dokter dan dokter gigi lulusan
pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik
Indonesia sesuai denga peraturan perundang-undangan.
f. Tenaga kesehatan tertentu adalah tenaga kesehatan yang
ikut memberikan pelayanan kesehatan secara langsung
kepada pasien selain dokter dan dokter gigi.
g. Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pon f diatas
adalah :
 Dokter atau dokter layanan primer
 Dokter gigi
 Perawat
 Bidan
 Tenaga promkes
 Tenaga kesehatan lingkungan
 Ahli teknologi laboratorium medik
 Tenaga gizi
 Tenaga kefarmasian
h. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
i. Pelayanan interprofesi adalah kolaborasi pelayanan
kesehatan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu kesehatan
atau profesi kesehatan (sebagaimana dimaksud poin g)
yang diselenggarakan secara terpadu baik secara fully
integrated major maupun partial integrated major.
j. Fully integrated major adalah bentuk kolaborasi yang setiap
bagian dari tim tersebut memiliki tanggung jawab dan
kontribusi yang sama untuk mewujudkan suatu tujuan
bersama.
k. Partial integrated major bentuk kolaborasi yang setiap
bagian dari tim memiliki tanggung jawab yang berbeda.
Dalam hal ini ada satu atau lebih profesi di bidang kesehatan
yangmemiliki kontribusi yang lebih sedikit di dalam tim
dibandingkan dengan profesi lain tetapi tetap memiliki tujuan
bersama.

6. LANDASAN HUKUM
 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Undang-undang Noor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek
Mandiri Dokter dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Pelayanan interprofesi Puskesmas Mojoagung merupakan
kolaborasi team work yang melibatkan multi disiplin ilmu atau
profesi sehingga pelayanan kesehatan terhadap pasien lebih efektif
dan efisien.
Team yang terlibat dalam pelayanan interprofesi di Puskesmas
Mojoagung adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
dan kualifikasi dan kewenangan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah
sebagai berikut :

Tabel 01.
No. Kualifikasi Pendidikan Jumlah
1. Penanggung Jawab Dokter Umum
 Kepala S2 1
Puskesmas
2. Pelaksana
 Dokter S1 Kedokteran 2

 Dokter gigi S1 Kedokteran gigi 1

 Perawat D3 dan S1 Keperawatan 3


D3 dan S1 Kebidanan 5
 Bidan
D3 Kebidanan 1
 Tenaga promkes
S1 Penyehatan 1
 Tenaga kesehatan
lingkungan
lingkungan
D3 Analis kesehatan 3
 Ahli teknologi
laboratorium
medik S1 Gizi 2

 Tenaga gizi S1 2
Kefarmasian/apoteker
 Tenaga
kefarmasian
D3 Rekam medis 1
 Petugas rekam
medis

2. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada sub bab diatas
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan jadwal kegiatan
di ruang pelayanannya masing-masing. Bila mana diperlukan
tenaga kesehatan tersebut dapat diminta untuk melakukan
pelayanan kesehatan secara terpadu di ruang pelayanan terpadu
sesuai dengan jadwal kegiatan pelayanan kesehatan terpadu atau
secara tim tenaga kesehatan yang diperlukan secara bersama-
sama melaksanakan pelayanan kesehatan terpadu di luar gedung.

3. JADWAL KEGIATAN
No. Jenis Pelayanan Jadwal Kegiatan
Terpadu Hari Jam
1. Lansia Senin & Selasa Jam Kerja
2. ANC Selasa & Rabu Jam Kerja
3. P2 TB & Kusta Senin s/d Sabtu Jam Kerja
4. PDP HIV Sabtu Jam Kerja
5. HIV IMS senin s/d Sabtu Jam Kerja
6. TFC Tentatif Jam Kerja
7. Kesehatan Jiwa Kamis Jam Kerja
8. Perkesmas Tentatif Jam Kerja
9. Klinik sanitasi Jam Kerja
10. PTM Senin s/d Sabtu Jam Kerja
11. Gigi dengan komplikasi Senin s/d Sabtu Jam Kerja
penyakit
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Ruang lingkup pelayanan interprofesi Puskesmas Mojoagung
meliputi seluruh pelayanan yang ada di Puskesmas Mojoagung
baik di dalam gedung maupun di luar gedung. Berikut adalah denah
Puskesmas Mojoagung :

R. KEPERAWATAN
B. STANDAR FASILITAS
Standar fasilitas atau sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
Puskesmas Mojoagung dalam rangka menunjang pelaksanaan
pelayanan interprofesi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 75 tahun 2014 adalah :
 Ruang pelayanan meliputi :
 Ruang pelayanan umum, KIA-KB, Jiwa, Mata,
Akupuntur, Gizi, P2, VCT IMS, Cryoterapi,
 UGD
 Ruang Rawat Inap
 Laboratorium
 Ruang Pelayanan Farmasi
 Ruang Pelayanan Administrasi
 Loket pendaftaran dan rekam medis
 Sumber daya manusia :
 Dokter dan dokter gigi
 Perawat bidan
 Tenaga kesehatan masyarakat
 Tenaga kesehatan lingkungan
 Ahli teknologi laboratorium medik
 Tenaga gizi
 ‘tenaga kefarmasian
 Tenaga administrasi
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN PELAYANAN


Pelayanan kesehatan secara terpadu / interprofesi melibatkan
banyak profesi kesehatan di puskesmas. Agar dalam
pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik perlu diketahui dan
dipahami berkaitan dengan lingkup kegiatan pelayanan
interprofesi oleh profesi kesehatan yang terlibat.
Berikut adalah lingkup kegiatan pelayanan interprofesi
Puskesmas Mojoagung :
1. Pendaftaran pasien
2. Penyediaan rekam medis
3. Anamnesis, Pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang
4. Diagnosis
5. Rencana tatalaksana terpadu
i. Medikamentosa
ii. Non medikamentosa meliputi konseling keperawatan,
gizi, sanitasi dan promosi kesehatan terkait penyakit /
kasus yang ditangani
iii. Home care bila diperlukan
6. Evaluasi terhadap tatalaksana yang dilakukan

B. METODE KEGIATAN PELAYANAN


 Pasien atau keluarga mendaftar diloket pendaftaran
 Pasien menuju ruang pelayanan yang dituju
 Pasien diperiksa oleh dokter dan atau perawat
 Pasien yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium
diberikan pengantar jenis pemeriksaan yang diminta. Pasien
dapat menuju ruang laboratorium sendiri atau bila diperlukan
petugas laboratorium yang mendatangi pasien untuk
dilakukan pengambilan sampel
 Dokter menegakkan diagnosis kerja sesuai dengan
anamnesis, pemeriksaaan fisik dan laboratorium untuk
kemudian memberikan pengobatan yang sesuai dan
merekomendasikan penanganan komprehensif lainnya
dengan tim interprofesi.
 Bila diperlukan penanganan interprofesi, pasien dapat
menuju ruang pelayanan terkait dengan pelayanan
interprofesi yang direkomendasikan oleh dokter atau
petugas kesehatan yang terlibat dalam penanganan
interprofesi yang mendatangi pasien.
 Setiap tindakan interprofesi di dokumentasikan dengan baik
di dalam rekam medis sehingga kesinambungan pelayanan
dapat tercapai dan dapat dipakai sebagai bukti bilamana
terjadi tanggung gugat di kemudian hari
 Bila diperlukan tim interprofesi melakukan pertemuan dalam
rangka evaluasi hasil dan tindak lanjut penanganan
interprofesi

C. LANGKAH KEGIATAN
Langkah kegiatan pelayanan interprofesi Puskesmas
Mojoagung mengikuti alur pendaftaran dan alur pelayanan yang
berlaku di Puskesmas Mojoagung.
BAB V
LOGISTIK

Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan logistik setiap


saat dibutuhkan , baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang
dibutuhkan secara efisien. Manajemen logistik sebagai fungsi mempunyai
kegiatan – kegiatan yakni :

1. Perencanaan kebutuhan
2. Penganggaran
3. Pengadaan
4. Penyimpanan
5. Pendistribusian
6. Penghapusan

Kegiatan manajemen logistik diatas, di Puskesmas Mojoagung inklud


dalam kegiatan Perencanaan Tingkat Puskesmas dalam rangka
penyusunan RUK dan RPK dimana kegiatan tersebut melibatkan seluruh
pemegang program UKM, Klinis dan admin, bendahara puskesmas,
bendahara JKN dan bendahara barang.
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Pelayanan interprofesi di Puskesmas Mojoagung selalu memperhatikan


aspek keselamatan bagi pasien yang meliputi 6 sasaran keselamatan
pasien yaitu :

1. Ketepatan identifikasi pasien


2. Peningkatan komunikasi efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh.
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dalam rangka mencapai keselamatan kerja setiap profesi yang terlibat


dalam penanganan pasien secara terpadu wajib memperhatikan resiko
dan upaya pencegahan resiko yang dapat berdampak terhadap
keselamatan kerja.

Hal – hal yang perlu diperhatikan yakni :

 Tersedianya APD “ Alat Pelindung Diri “ dan kepatuhan


penggunaannya.
 Tersedianya petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya.
 Adanya uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing profesi.
 Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK “syarat-
syarat lingkungan kerja” antara lain tempat kerja steril dari debu
kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan,
kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan
cukup memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang adanya
aturan kerja atau aturan keprilakuan.
 Kepatuhan terhadap SOP pelayanan.
 Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan
kerja
 Pendokumentasian kegiatan secara baik.
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pelayanan kesehatan dalam hal ini pelayanan


kesehatan terpadu atau interprofesi merupakan tanggung jawab tidak saja
pihak manajemen Puskesmas akan tetapi seluruh komponen yang ada
dalam sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang ada di
Puskesmas Mojoagung. Setiap unit pelayanan dan profesi yang terlibat
bertanggung jawab terhadap tercapainya indikator mutu klinis yang secara
periodik dinilai dan dievaluasi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan.
Dimana mekanisme penilaian kinerja atau indikator mutu klinis dituangkan
dalam kebijakan mutu pelayanan Puskesmas Mojoagung.
BAB IX

PENUTUP

Demikian Pedoman Pelayanan Interprofesi Puskesmas Mojoagung


disusun sebagai panduan bagi setiap profesi kesehatan yang terlibat
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan terpadu di Puskesmas
Mojoagung. Setiap saran dan kritikan membangun sangat diperlukan demi
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang lebih baik di masa
mendatang.

Anda mungkin juga menyukai