Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Teori Ketidakpastian Heisenberg

Teori mekanika kuantum Werner Heisenberg tidak berbeda jauh dengan


teori mekanika klasik di satu bagian, dan sangat berbeda jauh di bagian yang lain.
Jika sebuah sistem makroskopik dirumuskan secara matematis, teori mekanika
kuantum akan sama dengan teori mekanika klasik. Namun jika sudah melibatkan
sistem-sistem atomik, prediksi-prediksi mekanika kuantum akan sangat berbeda
dengan prediksi-prediksi mekanika klasik. Hal itu membuktikan bahwa berbagai
percobaan yang melibatkan mekanika kuantum akan memiliki perhutangan yang
tepat.

Werner Heisenberg kemudian berhasil merumuskan sebuah “prinsip


ketidakpastian” pada 1927 dari teori yang dibuatnya. Prinsip ini secara umum
dianggap sebagai salah satu prinsip paling mendasar dari ilmu pengetahuan
modern. Prinsip ketidakpastian memberikan batasan teoretis tertentu dalam
membuat pengukuran-pengukuran ilmah. Prinsip ketidakpastian menetapkan
bahwa ilmu fisika hanya sanggup membuat prediksi-prediksi statistic.

Misal, seorang ilmuwan dapat memprediksi satu dari ratusan atom radium
dapat memancarkan sinar gamma, tetapi ia tidak dapat mengatakan dengan pasti
apakah ada atom radium yang benar-benar akan melakukan hal itu. Namun prinsip
tersebut tidak selamanya dapat menjadi dasar dalam perhitungan-perhitungan
seorang ilmuwan. Terkadang sebuah sistem yang melibatkan metode statistik
dapat memberikan dasar yang baik ketika proses pengambilan tindakan. Prinsip
ketidakpastian menjadi sebuah perubahan paling mendasar dalam filosofi dasar
ilmu pengetahuan.

Sejumlah penerapan-penerapan praktis dari teori mekanika kuantum adalah


dibuatnya peralatan-peralatan modern, seperti mikroskop electron, laser, dan
transistor. Teori mekanika kuantum juga memiliki penerapan luas dalam bidang
fisika nuklir dan energi atom. Teori ini menjadi dasar pengetahuan tentang
spektroskopi, dan juga digunakan secara luas dalam ilmu astronomi, maupun
kimia. Seperti dalam penerapan teoretik tentang sifat-sifat helium cair, susunan
internal bintang-bintang, feromagnetisme, dan radioaktivitas.
Sejarah Ketidakpastian Heisenberg

Pada tahun 1927 seorang fisikawan Jerman bernama Werner Heisenberg


mengemukakan sebuah teori baru di bidang fisika, suatu teori yang teramat sangat
radikal, jauh berbeda dalam pokok konsep dengan rumus klasik Newton.
Latarbelakang Heisenberg mengemukakan teori tersebut berawal dari
pandanganterhadap sifat atom yang tak menentu sehingga tidak dapat dihubungkan
denganalat-alat manusia yang tak sempurna. Rahasia di dalam atom sangat tak
terbatas,tak tergapai oleh penyempurnaan alat-alat pengukuran dan pengamatan.
Bahkanada pendapat pesimistik yang menyatakan bahwa upaya penemuan alat-
alatcanggih yang diharapkan mampu menerobos lebih jauh ke dalam
duniamikrokosmik, adalah usaha sia sia ataumission impossible.

Prinsip ketidakpastian Heisenberg memperkenalkan suatu hubungan timbal


balik antara posisi dan momentum. Jika nilai posisi elektron diketahui dengan
tingkat akurasi yang tinggi, maka nilai momentum elektron elektron akantidak
pasti, dan sebaliknya. Namun teori ini ditentang habis-habisan oleh Einsteinhingga
akhir hayatnya. Einstein mengatakan bahwa teori ini tidak masuk akal,mana
mungkin kita bisa percaya pada teori yang mengatakan bahwa posisi suatubenda
tidak menentu. Walau ditentang oleh fisikawan sekelas Albert Einstein,rupanya
membuat Heisenberg tidak putus asa, ia semakin mengembangkan teorinya hingga
usahanya tidak sia-sia.

Akhirnya teori Heisenberg ini menjadi salah satu pondasi dari


mekanikakuantum.Oleh Feynman, Elektrodinamika Kuantum (mekanika kuantum
yangdigabung dengan teori relativistik Einstein) dijuluki ”The jewel of physics”.
Berkatmekanika kuantum inilah orang dapat mengembangkan berbagai
teknologimutakhir yang ada sekarang ini, mulai dari TV, kulkas, mainan elektroni,
laser,bom atom yang dahsyat, hingga pembuatan chip-chip komputer super cepat.

Anda mungkin juga menyukai