Anda di halaman 1dari 9

JoP, Vol.5 No.

2, Juni 2020: hal 43 - 47 ISSN:


2502-2016

PRINSIP KETIDAKPASTIAN HEISENBERG DALAM TINJAUAN


KEMAJUAN PENGUKURAN KUANTUM DI ABAD 21
Jesi
Pebralia*
Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.15,
Muaro Jambi, 36122, Indonesia
*
e-mail:
jesipebralia@unja.ac.id

ABSTRA
K

Prinsip ketidakpastian Heisenberg merupakan fondasi dasar dari ilmu fisika kuantum yang menjadi ciri
khas fisika kuantum dengan fisika klasik. Prinsip ketidakpastian Heisenberg memberikan batasan dimana
tidak adanya hasil pengukuran mutlak dalam setiap pengukuran kuantum. Seiring dengan perkembangan
instrumen pengukuran yang semakin canggih di abad 21, menghadirkan peluang munculnya modifikasi
dari prinsip ketidakpastian Heisenberg dari bentuk umum formulasi yang telah ada. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan gambaran peluang munculnya formulasi modifikasi prinsip ketidakpastian
Heisenberg dan memberikan gambaran tahapan penurunan modifikasi bentuk formulasi prinsip
ketidakpastian Heisenberg yang telah ditelaah oleh peneliti terdahulu. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode studi literatur yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan teori-
teori perkembangan prinsip ketidakpastian Heisenberg dan metode penurunan formulasi by hand yang
bertujuan untuk mengetahui runtutan teknis dari modifikasi formulasi yang ada. Melalui penelitian ini,
penulis berhasil mendapatkan adanya peluang munculnya modifikasi baru formulasi prinsip
ketidakpastian Heisenberg.

Kata Kunci: Fisika Kuantum; Instrumen Pengukuran; Modifikasi Prinsip Ketidakpastian; Prinsip
Ketidakpastian Heisenberg; Pengukuran Kuantum.

ABSTRAC
T

[Title: Heisenberg Uncertainty Principle in The Perspective of Advance Quantum Measurement in 21st
Century] The Heisenberg uncertainty principle is the basic foundation of quantum physics that
characterizes quantum physics with classical physics. The Heisenberg uncertainty principle provides
boundaries where there are no absolute measurement results in any quantum measurement. Along with the
development of increasingly sophisticated measurement instruments in the 21st century, presents the
opportunity for the emergence of modifications from the Heisenberg uncertainty principle from the general
form of existing formulations. This study aims to provide an overview of the opportunities for Heisenberg
uncertainty formulation and provide a description of the stages of the Heisenberg uncertainty formulation's
uncertainty formulations that have been reviewed by previous researchers. The research method used is the
method of literature study that aims to find out the background and theories of the development of
Heisenberg's uncertainty principle and to explain the formulation directly which aims to determine the
technical sequence of modifications to the existing formulation. Through this research, the authors managed
to get an opportunity for the emergence of new modifications to the Heisenberg uncertainty principle
formulation.

Keywords: Quantum Physics; Instrument of Measurement; Modification of Uncertainty


Principle; Heisenberg Uncertainty
Principle; Quantum
Measurement.

PENDAHULUAN Teori kuantum merupakan


teori yang bersifat indeterministik.
Pada setiap hasil pengamatannya tidak Prinsip ketidakpastian dalam teori
dapat menghasilkan nilai yang pasti. fisika kuantum merupakan sifat alami yang
Sebagai contoh, pengamatan untuk dimiliki oleh objek berukuran mikroskopis
menentukan posisi dan momentum elektron. yang membedakan dunia kuantum dengan
Dalam teori kuantum, selalu terdapat objek kasat mata yang dijelaskan oleh
ketidakpastian dalam pengamatan teori fisika klasik. Objek kuantum
observabel kuantum (Zettili, 2001). direpresentasikan menggunakan fungsi
Ketidakpastian tersebut bukanlah gelombang dan peluang menemukan partikel
disebabkan oleh ketidaktelitian peratalam dalam suatu fungsi gelombang dapat dicari
yang digunakan untuk melakukan menggunakan amplitudo probabilitas
pengukuran, melainkan ketidakpastian (interpretasi Born) (Griffiths, 2018).
tersebut merupakan sifat alamiah dari Berdasarkan teori kuantum, untuk
objek-objek berukuran mikroskopik . melakukan pengamatan terhadap objek
mikroskopis seperti elektron pasti akan
merusak fungsi gelombang elektron
tersebut (merusak sistem) dan fungsi

43
JoP, Vol.5 No.2, Juni 2020: hal ISSN: 2502-
43 - 47

gelombang secara alamiah akan Formulasi Awal Prinsip


berpindah ke keadaan pengukuran yang Ketidakpastian
diinginkan. Heisenberg
Formulasi dasar yang menyatakan
tentang
Prinsip ketidakpastian
adanya ketidakpastian kuantum
Heisenberg menyatakan bahwa “jika
dikemukakan oleh Heisenberg tahun 1928
pengukuran momentum partikel pada arah
yang menyatakan bahwa dalam
sumbu-x dapat dilakukan dengan
pengukuran dua buah observabel kuantum
ketidakpastian ∆��# , maka pengukuran
yang dilakukan secara bersamaan misalnya
posisi pada sumbu-x pada saat yang
posisi dan momentum, maka tidak
sama tidak dapat
mungkin untuk mendapatkan hasil
pengukuran kedua observabel dengan mempunyai ketelitian lebih besar dari ∆𝑥 ℏ=
'(
ketelitian sempurna (Heisenberg, 1927). . )

Konsekuensi dari prinsip tersebut ialah Nilai rata-rata suatu operator


apabila hasil pengukuran posisi elektron misalnya operator 𝐴 dinyatakan oleh
dapat diketahui dengan pasti, maka kita persamaan:
tidak dapat memperoleh hasil pengukuran
momentum dengan ketelitian yang tinggi. ∆𝐴 = 𝐴 −
Keunikan yang ditunjukkan oleh
objek 𝐴 ......................................................(1)
kuantum telah menarik minat banyak peneliti 0
untuk mempelajari lebih mendalam ∆𝐴 = �� ∗ 𝐴 − 𝐴 ��
1
fenomena-fenomena 𝑑��….................(2)
dan hukum fisika yang melingkupinya. Salah
satunya
ialah perkembangan formulasi prinsip 0 0
ketidakpastian ∆𝐴 = �� ∗ 𝐴��−𝑑�
𝐴 �10 𝛹 �� 𝑑�� ∗
10
kuantum yang dikemukakan oleh .....(3)
Heisenberg. Pada
tahun 2012, Rozeema dkk., melalui METOD
eksperimen tiga keadaan mengkonfirmasi E
peluang modifikasi prinsip ketidakpastian Metode penelitian yang digunakan
yang dikemukakan oleh Ozawa (2003). adalah metode studi literatur yang
Modifikasi prinsip ketidakpastian tersebut bertujuan untuk mengetahui latar belakang
muncul dengan mempertimbangkan dan teori-teori yang mendukung
adaya dua observabel kuantum yang perkembangan prinsip ketidakpastian
muncul pada saat pengukuran Heisenberg dan metode penurunan
berlangsung yaitu observabel kesalahan formulasi by hand yang bertujuan untuk
(error) dan observabel gangguan mengetahui runtutan teknis dari
(disturbance). modifikasi formulasi prinsip
Peluang munculnya modifikasi ketidakpastian Heisenberg sebagaimana
prinsip ketidakpastian juga tidak terlepas penelitian-
dari adanya perkembangan instrumen
pengukuran yang semakin canggih, baik
pengukuran secara langsung maupun tidak
langsung. Beberapa penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan
dalam memanfaatkan perkembangan
teknologi di abad 21 misalnya
pengukuran menggunakan bantuan software
tertentu (Pebralia, 2019), pengukuran
menggunakan sensor [(Rozeema, dkk.
2015), (Putu, dkk., 2015)], dan lain
sebagainya.

4
JoP, Vol.5 No.2, Juni 2020: hal ISSN: 2502-
43 - 47
∆𝐴 = 𝐴 − 𝐴 ......................................(4) ∆𝐴 ≡ 𝐴− 𝐴 '
...............................(7)

∆𝐴 = 0 .................................................(5) ∆𝐴 '
≡ 𝐴− 𝐴 '
.............................(8)

Demikian juga untuk operator ��, ∆𝐴 '


≡ 𝐴' .........................................(9)

sehingga: Untuk operator ��,

∆��∆𝐵 = 0 .............................................(6) ∆𝐵 '


≡ �� ' .......................................(10)

Untuk itu ditinjau nilai akar kuadrat rata- Sehingga diperoleh hubungan,
rata (root mean square/RMS) dari operator
' '
𝐴 dan ��, yaitu: ∆𝐴 ∆𝐵 = 𝐴' �� ' ........................(11)

' '
penelitian terdahulu yang telah ∆𝐴 ∆𝐵 =
0 0
dilakukan oleh ………....(12)
peneliti (Pebralia, dkk., 2019). �� ∗ 𝐴' 𝑓𝑑𝑥
10
��∗ �� ' 𝑔
HASIL DAN PEMBAHASAN 𝑑𝑥
10
Melalui prinsip pertidaksamaan Schwarz
yaitu:

4
JoP, Vol.5 No.2, Juni 2020: hal ISSN: 2502-
43 - 47

𝐹 ' 𝑑�� 𝐺 ' 𝑑�� ≥ �� ∗ 𝐺𝑑𝑥 '


,......(13)

maka akan diperoleh nilai ketidakpastian operator 𝐴


dan ��,

' '
∆𝐴 ∆𝐵 ≡ 𝐴' �� ' ........................(14)
' ' : ; <; : : ; 1; : '
∆𝐴 ∆𝐵 ≥ '
+ '
.......(15) Gambar 1. Skema pengukuran posisi
elektron secara sederhana. Posisi partikel
: ; 1; : ' diukur dengan ketelititan 𝜖 𝑥 dengan
' '
∆𝐴 ∆𝐵 ≥ ' .....................(16) cara melewatkan elektron melalui celah. a)
jika celah lebih lebar daripada fungsi
' gelombang elektron,
∆𝑥 < 𝜖 𝑥 . Sehingga fungsi gelombang
' ' > elektron
∆𝐴 ∆𝐵 ≥ ' �� ...................(17) tidak terganggu dalam proses pengukuran
,𝐵 (yang ditunjukkan oleh gambar a’). b) jika
lebar celah lebih
∆��∆𝐵 ��, 𝐵 .............................. kecil daripada fungsi gelombang elektron,
> ∆𝑥 >
≥' (18)
𝜖 𝑥 maka fungsi gelombang elektron
akan
terganggu dan pada saat proses pengukuran
Nilai ketidakpastian operator 𝐴
∆𝑥 ≈
dan 𝐵 ditentukan oleh hubungan komutasi
𝜖 𝑥 (Rozeema dkk, 2012).
antara keduanya yang diukur pada waktu
yang sama. Sebagai contoh, nilai
ketidakpastian antara operator posisi Gambar 1 mengilustrasikan
dan momentum sebagai berikut: proses pengukuran posisi elektron dengan
melewatkan partikel pada celah. Jika ∆𝑥 <
𝜖 𝑥 dan proses
∆��∆𝑝 pengukuran berhasil, maka fungsi
>
��, 𝑝 ................................
≥' (19) gelombang partikel tidak pernah menyentuh
celah dan dapat lewat tanpa terganggu.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dilakukan
∆��∆𝑝 ��ℏ .................................... pengukuran dengan 𝜂 𝑝 = 0, dan dengan
>
≥ ' (20) ketelitian pengukuran posisi yang tak
0 terhingga, sehingga berdasarkan
∆��∆𝑝 �� ∗ ��ℏ ..................(21) prinsip
>
≥' 𝛹��𝑥 ketidakpastian Heisenberg 𝜖 𝑥 𝜂 𝑝 = 0.
10

∆��∆𝑝 ��ℏ ....................................... Modifikasi Prinsip Ketidakpastian


>
≥ ' (22) Heisenberg
ℏ momentum, dan besaran-besaran fisis
∆��∆𝑝 ≥ .............................................
(23) ' lainnya maka harus merusak sistem.

Perkembangan Pengukuran Kuantum


Ketidakpastian Heinsenberg muncul
Ozawa, 2003 mengajukan revisi
dari sifat alamiah objek mikroskopis yang
terhadap prinsip ketidakpastian Heisenberg.
mempunyai sifat dualisme gelombang-
Adapun faktor yang mendasari pengajuan
partikel. Objek mikroskopis dapat
revisi tersebut adalah pertimbangan Ozawa
menyebar ke seluruh ruang dan jika kita
bahwa sebelum dilakukan pengukuran pada
ingin melakukan pengukuran terhadap posisi,
sistem kuantum, sudah terdapat suatu

4
JoP, Vol.5 No.2, Juni 2020: hal ISSN: 2502-
43 - 47
ketidakpastian posisi dan momentum
pada sistem kuantum tersebut (Rozeema, Masanao Ozawa pada tahun
2012). 2003 mengajukan revisi terhadap prinsip
ketidakpastian Heisenberg. Adapun
faktor yang mendasari pengajuan revisi
tersebut adalah pertimbangan Ozawa
bahwa sebelum dilakukan pengukuran pada
sistem kuantum, sudah terdapat suatu
ketidakpastian posisi dan momentum pada
sistem kuantum tersebut (Rozeema, 2012).
Modifikasi prinsip
ketidakpastian
Heisenberg diperoleh dengan cara
melakukan peninjauan terhadap standar
deviasi posisi 𝜎 𝑥 dan standar deviasi
momentum 𝜎 𝑝 dari operator kesalahan
pengukuran posisi dan operator gangguan
pada momentum (Ozawa, 2005).
Operator kesalahan (error) didefinisikan
oleh:

𝑁 𝑥 = 𝑥 ∆𝑡 − 𝑥 0 ,……….................(24)

4
JoP, Vol.5 No.2, Juni 2020: hal ISSN: 2502-
43 - 47

𝑥 ∆𝑡 = 𝑁 𝑥 + 𝑥 0 ,…......................(25) 𝜂 𝑝 ≥
𝜎 𝑝 ……………………………….......(34)
Operator gangguan (disturbance)
Hubungan operator kesalahan dengan
didefinisikan oleh: operator posisi dinyatakan oleh:

𝐷 𝑝 = 𝑝 ∆𝑡 − 𝑝 0 , .........................(26) 𝜂 𝑝 =
2 �� ' >/'
.……………………………...(35)
𝑃 ∆𝑡 = 𝐷 𝑝 + 𝑝 0 ,……..….........…(27)
Berdasarkan persamaan (34) dan
Hubungan komutasi antara (35), diperoleh persamaan:

operator 𝜖 𝑥 𝜂 𝑝 ≥
kesalahan dengan operator gangguan
∆𝑁 𝑥 ∆𝐷 𝑝 ,………………………..(36)
dinyatakan oleh:
berdasarkan persamaan Heisenberg-
𝑁 𝑥 ,𝐷 𝑝 + 𝑁 𝑥 ,𝑝 0 + Robertson, yaitu:
𝑥 0 , 𝐷 𝑝 = − ��ℏ ,.........................
(28)
∆��∆𝐵 ≥
Substitusi modulus rata-rata dari
kedua sisi dan penerapan ketidaksamaan
segitiga akan menghasilkan persamaan
berikut:
𝑁 𝑥 ,𝐷 𝑝 + 𝑁 𝑥 ,𝑝 0 + >
��, 𝐵 ……………..………….......(37)
'
𝑥 0 ,𝐷 𝑝 ≥ ℏ….........…........…(29)
Maka diperoleh persamaan,
Akar rata-rata kuadrat dari operator
kesalahan dinyatakan oleh:
∆𝑁 𝑥 ∆𝐷 𝑝 ≥> 𝑁 𝑥 ,𝐷 𝑝 ,…...…(38)
'
' >/'
𝜖 𝑥 = 𝑁 𝑥 ,………………....….(30)
∆𝑁 𝑥 ∆𝑝 0 ≥ 𝑁 𝑥 ,𝑝 0 ,…….…(39)
Persamaan (30) merupakan definisi >
'
𝑥 0 ,𝐷 𝑝 ..……...(40)
besaran
kesalahan menurut Ozawa. Besaran ∆𝑥 0 ∆𝐷 𝑝 ≥
>
kesalahan yang muncul dalam proses '
pengukuran akan selalu lebih
besar atau sama dengan standar deviasi dari
besaran
itu sendiri. Akar rata-rata kuadrat (root mean
square) untuk gangguan (disturbance) pada
𝜖 𝑥 ≥ 𝜎 𝑥 ………………...........……(31) momentum adalah,

Hubungan operator kesalahan 𝜂 𝑝 =


𝐷 𝑝 ' >/' …………………………...…(33)
dengan
operator posisi dinyatakan oleh: Persamaan (33) merupakan definisi
besaran gangguan menurut Ozawa. Besaran
𝜖 𝑥 = gangguan yang muncul dalam proses
2 �� ' >/'
……………........…......…….. pengukuran akan selalu lebih besar atau
(32) sama dengan standar deviasi dari besaran itu
sendiri.

4
JoP, Vol.5 No.2, Juni 2020: hal ISSN: 2502-
43 - 47
Substitusikan persamaan (38), (39), dan
(40) ke
persamaan (29), akan menghasilkan
persamaan:

2∆𝑁 𝑥 ∆𝐷 𝑝 + 2∆𝑁 𝑥 ∆𝑝 0 +
2∆𝑥 0 ∆𝐷 𝑝 ≥ ℏ,...............................(41)

𝜖 𝑥 𝜂 𝑝 + 𝜖 𝑥 ∆𝑝 0 + ∆𝑥 0 𝜂 𝑝 ≥
>
ℏ,......................................................(42)
'

𝜖 𝑥 𝜂 𝑝 +𝜖 𝑥 𝜎 𝑝 +𝜎 𝑥 𝜂 𝑝 ≥

….....................................................(43)
'

Persamaan (43) merupakan revisi


persamaan ketidakpastian Heisenberg
yang diajukan oleh Ozawa.

KESIMPULAN DAN SARAN

4
JoP, Vol.5 No.2, Juni 2020: hal ISSN: 2502-
43 - 47

Berdasarkan kajian yang telah Frekuensi Dan Cepat Rambat


dilakukan peneliti, terdapat peluang Bunyi Di Udara
modifikasi formulasi prinsip ketidakpastian Menggunakan Software
pada teori fisika kuantum disebabkan Audacity. Jurnal Inovasi
semakin canggihnya instrument Pendidikan, 9(2),
pengukuran kuantum yang ada di abad 21. 49-
Adapun peluang modifikasi prinsip 56.
ketidakpastian salah satunya Pebralia, J., Suroso, A., & Zen, F. P.
dikemukakan oleh Ozawa dengan (2019, January). Investigating
memasukkan faktor observabel tambahan Starobinsky’s Inflation Model
yang dapat muncul pada saat pengukuran Using Arnowitt-Deser- Misner
berlangsung yaitu observabel kesalahan (ADM) Formalism for Scalar
(error) yang dinyatakan oleh Perturbation in The Cosmic
𝜖 𝑥 dan observabel gangguan Inflation Epoch. In Journal of
(disturbance) yang dinyatakan oleh Physics: Conference Series (Vol.
��(��). 1127, No. 1, p. 012009). IOP
Publishing.
Putu, Y. N. N., & Pebralia, J. (2015).
DAFTAR PUSTAKA Studi Penerapan Sensor
MLX90614 Sebagai Pengukur Suhu
Griffiths, D. J., & Schroeter, D. Tinggi secara Non-kontak Berbasis
F. Arduino dan Labview. Prosiding
2018. Introduction to quantum Simposium Nasional Inovasi dan
mechanics. Cambridge University Pembelajaran Sains.
Press. Rozema, L. A., Darabi, A., Mahler, D. H.,
Heisenberg, W. Uber den anschaulichen
Inhalt der Hayat, A., Soudagar, Y., &
Steinberg, A. M. (2012).
quan- ¨ tentheoretischen Kinematik
Violation of Heisenberg’s
und Mechanik. Z. Phys. 43, 172–
measurement-disturbance
198 (1927); The physical
relationship by weak
content of quantum kinematics
measurements. Physical review
and mechanics (Engl. Trans.), in
letters, 109(10), 100404.
Quantum Theory and Measurement
Rozema, L. A., Wang, C., Mahler, D. H.,
(eds Wheeler, J. A. & Zurek,
Hayat, A., Steinberg, A. M., Sipe,
W. H.) (Princeton Univ. Press,
J. E., & Liscidini, M. 2015.
Princeton, 1983).
Ozawa, M. 2003. Universally valid Characterizing an entangled-photon
reformulation of source with classical detectors and
the Heisenberg uncertainty measurements. Optica, 2(5),
principle on noise and 430-
disturbance in measurement. 433.
Physical Review A, 67(4), Zettili, N. 2001. Quantum mechanics,
042105 concepts and application, john wiely
. & sons. INC, New York.
Ozawa, M. 2005. Universal uncertainty
principle in the measurement
operator formalism. Journal of
Optics B: Quantum and
Semiclassical Optics, 7(12), S672.
Pebralia, J., & Anggun, S. P. (2019).
Pemanfaatan
Suling Diatonik Untuk
Menghitung

Anda mungkin juga menyukai