FISIKA KUANTUM
HEISENBERG
Disusun Oleh :
Mursidan
190204070
Dosen Pengampu:
Dr. Abd Mujahid Hamdan, M. Sc.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
HEISENBERG...............................................................................................................1
A. Pendahuluan........................................................................................................1
1. Sejarah Prinsip Ketidakpastian Heisenberg..................................................2
2. Perkembangan Pengukuran Kuantum...........................................................3
3. Teori Ketidakpastian Heisenberg..................................................................4
CONTOH SOAL...........................................................................................................7
RANGKUMAN..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................9
ii
HEISENBERG
Tujuan
A. Pendahuluan
Sifat partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat
yang tampak jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie
dengan dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Pertikel
yang bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah
petir dan kilat. Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat
gelombang berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukan sifat pertikel
berbentuk suara.
1
semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori
tersebu
2
Keunikan yang ditunjukkan oleh objek kuantum telah menarik minat
banyak peneliti untuk mempelajari lebih mendalam fenomena-fenomena dan
hukum fisika yang melingkupinya. Salah satunya ialah perkembangan formulasi
prinsip ketidakpastian kuantum yang dikemukakan oleh Heisenberg. Pada tahun
2012, Rozeema dkk., melalui eksperimen tiga keadaan mengkonfirmasi peluang
modifikasi prinsip ketidakpastian yang dikemukakan oleh Ozawa (2003).
Modifikasi prinsip ketidakpastian tersebut muncul dengan mempertimbangkan
adaya dua observabel kuantum yang muncul pada saat pengukuran berlangsung
yaitu observabel kesalahan (error) dan observabel gangguan (disturbance).
3
mekanika sangat berbeda dengan mekanika klasik. Percobaan-percobaan
membuktikan bahwa perkiraan mengenai kuantum mekanika adalah benar.
4
2. Perkembangan Pengukuran Kuantum
5
Werner Heisenberg berusaha menentukan sifat-sifat sub-atomik. Dua peubah yang
ditentukan dalam menentukan sifat ini adalah kedudukan partikel (x) dan
momentumnya (p). Kesimpulan dari pemikiran ini ialah bahwa dalam penentuan
sub-atomik selalu terdapat ketidakpastian (Yunis Eka Putra, 2016 : 1).
c
λ +¿
f
6
Gambar 1. Hubungan panjang gelombang frekuensi dan energi
Pada keadaan seperti ini, akibat dari frekuensi dan energi yang melemah
maka momentum akan diketahui. Di mana atom nyaris kehilangan aspek vibrasi
gelombangnya, sehingga posisinya bisa berada di mana saja. Termasuk saling
menumpuk menjadi satu sehingga apabila terdapat seribu partikel maka akan
berlaku seolah-olah hanya satu partikel saja. Hal ini sesuai dengan hukum
ketidak-pastian Heisenberg di mana jika momentum diketahui, maka posisinya
menjadi kabur dan bisa saling menumpuk atau bisa berada di manapun juga dalam
ruang dan waktu karena panjang gelombang mendekati tak hingga.∆𝑥. ∆𝑝𝑝𝑥 ~ħ
7
CONTOH SOAL
Penyelesaian:
x0=1,80 mm dan nilai skala terkecil = 0,01 mm, maka penulisan yang
tepat adalah x=x0±12 nst=1,80±0,005 mm
0,05 0,05
= 2× × 100% + ×100%
80,3 25,0
= 0,125% + 0,2%
= 0,325%.
8
KESIMPULAN :
1. Heisenberg berusaha menentukan sifat-sifat sub-atomik. Dua peubah yang
ditentukan dalam menentukan sifat ini adalah kedudukan partikel (x) dan
momentumnya (p).
2. Teori kuantum merupakan teori yang bersifat indeterministik. Pada setiap
hasil pengamatannya tidak dapat menghasilkan nilai yang pasti. Sebagai
contoh, pengamatan untuk menentukan posisi dan momentum elektron
3. Prinsip ketidakpastian dalam teori fisika kuantum merupakan sifat alami
yang dimiliki oleh objek berukuran mikroskopis yang membedakan dunia
kuantum dengan objek kasat mata yang dijelaskan oleh teori fisika klasik
4. Benda padat merupakan kumpulan atom-atom yang terhubung satu sama
lain oleh kisi-kisi. Kisi-kisi ini bergetar yang kecepatannya ditentukan oleh
suhu benda tersebut
5. Keunikan yang ditunjukkan oleh objek kuantum telah menarik minat
banyak peneliti untuk mempelajari lebih mendalam fenomena-fenomena
dan hukum fisika yang melingkupinya
9
DAFTAR PUSTAKA
10