Anda di halaman 1dari 9

Jurnal ilmiah adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala oleh suatu organisasi profesi atau

institusi pendidikan yang memuat artikel berisikan produk ilmiah secara empiris dalam bidang ilmu
tertentu.

Jurnal ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai bentuk publikasi ilmiah yang memuat hasil penelitian pada
kegiatan pada bidang keilmuan tertentu, baik berupa hasil pengamatan secara empiris maupun kajian
konseptual, yang mengemukakan penemuan baru maupun perbaikan dan pengembangan terhadap
paradigma konsep prinsip hukum dan teori yang sudah ada.

dari jurnal ilmiah adalah artikel ilmiah yakni yang berisi laporan sistematis mengenai masyarakat kajian
atau penelitian yang disajikan, yang merupakan audiens khusus untuk menyampaikan hasil kajian dan
tulisan artikel mereka untuk dibahas kembali, dan diskusi baik secara lisan maupun lisan secara tertulis.

Yang dimaksud dengan laporan sistematis adalah laporan yang disusun sesuai struktur dan format yang
berlaku dalam jurnal ilmiah. Sedangkan yang dimaksud dengan hasil kajian adalah hasil pemikiran yang
mengintensifkan suatu topik, sedangkan hasil penelitian pada umumnya lebih spesifik karena harus
melibatkan data yang akan dibahas pada jurnal ilmiah media. Sebelum pembahasan mengenai kelebihan
dan kekurangan jurnal, kita juga harus tau tujuan yang dibuatnya.

Pembuatan jurnal ilmiah bertujuan untuk mengembangkan sebuah penelitian yang telah dituliskan serta
dapat dijadikan sebagai bahan acuan kembali oleh para peneliti lain yang akan melakukan penelitian
pada bidang yang sama. Jurnal ilmiah memiliki cakupan materi yang luas juga sangat padat. Jurnal
memang hanya terdiri dari beberapa halaman saja namun setiap kalimat-kalimatnya berisi ilmu
pengetahuan.

Jenis" jurnal Sebagai sarana komunikasi antara para ilmuwan

penyebaran (diseminasi) hasil-hasil penelitian

Pengembangan budaya akademik di perguruan tinggi

Sebagai pertukaran informasi untuk menghasilkan ide-ide baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

Kelebihan

Pembahasannya sangat detail dan terperinci

Menyajikan abstrak dan kesimpulan

Disusun dengan menggunakan prosedur atau tahapan tertentu


Menggunakan bahasa yang lugas

kekurangan

Tidak memberikan ruang bagi masyarakat untuk memberikan respon

Tidak mendorong penelitian lanjutan

kadang mengandung istilah yang hanya berlaku pada bidang tertentu

https://penerbitbuku.co.id/kelebihan-dan-kekurangan-jurnal/

Penamaan

Jika jurnal memiliki nama yang sangat spesifik, bobot nilai yang diberikan adalah 3. Kemudian jurnal
ilmiah dengan nama cukup spesifik tetapi meluas mencakup bidang ilmu akan dinilai dengan bobot 2
poin. Selanjutnya, jurnal dengan nama yang kurang spesifik akan dinilai dengan bobot 1 poin, sedangkan
nama yang tidak spesifik dan/atau menggunakan nama lembaga/lokasi saja akan dinilai 0.

2. Kelembagaan penerbit

Jurnal ilmiah yang diterbitkan dalam organisasi profesi ilmiah akan bernilai 5. Kemudian penerbitan
melalui organisasi profesi ilmiah yang bekerjasama dengan perguruan tinggi dan/atau badan penelitian
dan pengembangan akan mendapat nilai 3. Di samping itu, jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh perguruan
tinggi, badan penelitian dan pengembangan, atau badan penerbitan non pemerintah akan mendapatkan
nilai 1. Jurnal yang diterbitkan oleh penerbit lainnya akan mendapatkan nilai 0.

3. Penyuntingan

4. Penampilan

5. Gaya bahasa

6. Substansi

Prinsip Membuat Jurnal


Selain tujuan, Anda juga harus memahami prinsip dalam membuat jurnal khususnya dalam bidang
akuntansi, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam membuatnya, di antaranya sebagai
berikut:

Proses identifikasi bukti transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan, seperti, memo,
kuitansi, nota, invoice, dan lain-lain.

Mengidentifikasi akun yang mengalami pengaruh terhadap transaksi yang terjadi dan
mengklasifikasikannya dalam jenis utang, harta, atau modal.

Menentukan pengurangan atau penambahan terhadap akun yang berhubungan dengan transaksi.

Mengategorikan kredit atau debit akun yang berhubungan dengan transaksi.

Membuat catatan transaksi ke dalam bentuk jurnal berdasarkan bukti transaksi yang ada.

1. Pemilihan Judul

Ketika kita membaca sebuah bacaan, tentu kita akan melihat judulnya terlebih dahulu. Untuk itu, dalam
memilih sebuah judul itu tidak bisa sembarangan,

2. Nama

Cara membuat jurnal yang selanjutnya adalah dengan mencantumkan nama penulis, nama pembimbing,
dan juga nama lembaga jika tanpa gelar akademik. Kamu juga bisa kok mencantumkan alamat rumah
serta alamat email penulis beserta pembimbing.

3. Abstrak

Setelah memberikan judul pada jurnal, susunan selanjutnya adalah bagian abstrak. Bisa dibilang bagian
ini merupakan intisari dari jurnal yang Quipperian telah buat. Biasanya terdiri dari 250 kata yang
berisikan tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

Jadi, bisa dibilang bahwa abstrak ini merupakan gambaran terhadap keseluruhan isi dari jurnal. Selain
itu, abstrak juga harus berdiri sendiri lho alias mandiri. Maksudnya, abstrak ini tidak boleh di dalamnya
berisi kutipan ataupun catatan kaki, ya.

4. Bagian Pendahuluan
Pasti setiap karya yang dibuat didukung oleh latar belakang yang mendasarinya, sama halnya dengan
jurnal. Quipperian bisa menuliskan latar belakang yang berupa alasan dalam membuat jurnal tersebut.
Sertakan juga manfaat dan ulasan dari jurnal agar para pembaca mengetahui tujuan dari jurnal itu.

Meskipun kamu menyertakan tujuan jurnal pada bagian ini, kamu enggak perlu membahasnya menjadi
cakupan yang terlalu luas. Cukup ambil inti dari tujuan kemudian merangkumnya menjadi satu lembar
saja. Jangan lupa juga untuk membuatnya tersambung dengan bagian selanjutnya, ya.

5. Bahan dan Metode

Pada bagian ini biasanya kamu harus menjelaskan bagaimana percobaan dilakukan. Misalnya saja, bisa
dicantumkan metode penelitian yang digunakan, peralatan yang digunakan, dan metode pengumpulan
datanya. Kalau penelitian dilakukan di alam, maka Quipperian bisa menuliskan lokasi dan juga
menjelaskan pekerjaan apa yang dilakukan.

Nah, kalau aturan umumnya sendiri, perlu diingat pada bagian ini harus dijelaskan secara rinci dan
mudah dipahami ya. Hal ini bertujuan agar pembaca jadi memiliki pengetahuan dan teknik dasar setelah
membaca jurnal tersebut.

6. Hasil

Cara membuat jurnal selanjutnya adalah dengan memaparkan hasil penelitian. Pada bagian ini, kamu
harus menuliskan informasi yang terbilang cukup singkat dari hasil penelitian.

Hasil yang dipaparkan bisa dalam bentuk teks, tabel, diagram, ataupun gambar-gambar yang relevan
dengan penelitian. Data yang disajikan juga harus relevan ya, bukan merupakan pendapat dari
seseorang

7. Quipper Blog - Blog Pendidikan – Referensi untuk Siswa & Guru

Banner Top

School Life

Gimana Sih Cara Membuat Jurnal? Simak di Sini Yuk!

Wilman JuniardiMaret 1, 2022


Blog Image - cara membuat jurnal

Halo Quipperian!

Hayo ngaku, siapa saja nih yang disibukkan dengan tugas-tugas menumpuk selama di rumah? Atau
mungkin, gara-gara di rumah kamu harus membuat jurnal karena ada penilaian kinerja?

Wah, beberapa dari kamu mungkin sudah enggak asing sama jurnal. Tapi bagi yang belum kenalan pasti
bingung, apa sih jurnal itu? Nah, biar makin dekat sama jurnal dan tahu cara membuatnya, simak
pembahasan lengkapnya di bawah ini ya!

Daftar Isi Sembunyikan

Pengertian Jurnal

Cara Membuat Jurnal

1. Pemilihan Judul

2. Nama

3. Abstrak

4. Bagian Pendahuluan

5. Bahan dan Metode

6. Hasil

7. Bagian Pembahasan

8. Kesimpulan

9. Daftar Pustaka

Pengertian Jurnal

Bisa dikatakan bahwa jurnal adalah artikel yang diterbitkan secara berkala tapi dengan cakupan materi
yang lebih luas. Isinya juga sangat padat lho, yang biasanya terdiri dari 6 sampai 8 halaman.
Kenapa bisa dikatakan padat? Sebab, tiap isi dari jurnal itu berisi ilmu pengetahuan di mana bisa jadi
acuan untuk peneliti lain. Jadi, bisa dibilang kalau jurnal ini target pembaca utamanya berasal dari
kalangan peneliti, akademisi ataupun komunitas terpelajar lainnya.

Jurnal sendiri terbagi menjadi beberapa jenis seperti Popular Journals, Scholarly Journals, dan juga
Professional or Trade Journals. Meskipun terlihat mudah, tapi untuk menerbitkan setiap jurnal itu
enggak sembarangan, Quipperian.

Naskah yang nantinya sudah ditulis akan di-review kembali sebelum masuk ke editorial jurnal untuk
memastikan bahwa cara membuat jurnal dan kaidahnya sudah tepat.

Lalu, kenapa sih harus seribet itu? Alasannya karena biasanya jurnal ini dibuat berdasarkan penelitian
yang sudah dilakukan. Jadi, hasilnya harus objektif dan didasari oleh metode-metode ilmiah.

Cara Membuat Jurnal

Agar kamu mudah dalam menyusun jurnal, Quipperian harus tahu dulu susunan dalam cara membuat
jurnal yang tepat. Selain waktu pengerjaannya bisa lebih efektif, kamu juga lebih yakin ketika
mengerjakan jurnal tersebut. Oke, daripada kelamaan kita langsung simak saja yuk 9 cara membuat
jurnal berikut ini.

1. Pemilihan Judul

Ketika kita membaca sebuah bacaan, tentu kita akan melihat judulnya terlebih dahulu. Untuk itu, dalam
memilih sebuah judul itu tidak bisa sembarangan, Quipperian.

Inti dari sebuah bacaan bisa langsung diketahui dari judul, nah untuk mempermudah para pembaca,
judul jurnal yang dipilih haruslah jelas. Coba deh cari dan pilih judul yang Quipperian anggap bisa
menggambarkan isi dari jurnal tersebut.

Pemilihan judul yang cukup panjang juga bukan masalah lho, asalkan tidak melebihi dari 12 kata.
Misalnya Quipperian ingin membuat judul “Metode Pembelajaran Matematika.”
Nah, judul tersebut dianggap kurang efektif karena enggak bisa menggambarkan keseluruhan isi dari
jurnal. Cobalah untuk mengubahnya menjadi “Laporan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar”
supaya judul jadi terlihat lebih jelas.

2. Nama

Cara membuat jurnal yang selanjutnya adalah dengan mencantumkan nama penulis, nama pembimbing,
dan juga nama lembaga jika tanpa gelar akademik. Kamu juga bisa kok mencantumkan alamat rumah
serta alamat email penulis beserta pembimbing.

3. Abstrak

Setelah memberikan judul pada jurnal, susunan selanjutnya adalah bagian abstrak. Bisa dibilang bagian
ini merupakan intisari dari jurnal yang Quipperian telah buat. Biasanya terdiri dari 250 kata yang
berisikan tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

Jadi, bisa dibilang bahwa abstrak ini merupakan gambaran terhadap keseluruhan isi dari jurnal. Selain
itu, abstrak juga harus berdiri sendiri lho alias mandiri. Maksudnya, abstrak ini tidak boleh di dalamnya
berisi kutipan ataupun catatan kaki, ya.

4. Bagian Pendahuluan

Pasti setiap karya yang dibuat didukung oleh latar belakang yang mendasarinya, sama halnya dengan
jurnal. Quipperian bisa menuliskan latar belakang yang berupa alasan dalam membuat jurnal tersebut.
Sertakan juga manfaat dan ulasan dari jurnal agar para pembaca mengetahui tujuan dari jurnal itu.

Meskipun kamu menyertakan tujuan jurnal pada bagian ini, kamu enggak perlu membahasnya menjadi
cakupan yang terlalu luas. Cukup ambil inti dari tujuan kemudian merangkumnya menjadi satu lembar
saja. Jangan lupa juga untuk membuatnya tersambung dengan bagian selanjutnya, ya.

5. Bahan dan Metode

Pada bagian ini biasanya kamu harus menjelaskan bagaimana percobaan dilakukan. Misalnya saja, bisa
dicantumkan metode penelitian yang digunakan, peralatan yang digunakan, dan metode pengumpulan
datanya. Kalau penelitian dilakukan di alam, maka Quipperian bisa menuliskan lokasi dan juga
menjelaskan pekerjaan apa yang dilakukan.

Nah, kalau aturan umumnya sendiri, perlu diingat pada bagian ini harus dijelaskan secara rinci dan
mudah dipahami ya. Hal ini bertujuan agar pembaca jadi memiliki pengetahuan dan teknik dasar setelah
membaca jurnal tersebut.

6. Hasil

Cara membuat jurnal selanjutnya adalah dengan memaparkan hasil penelitian. Pada bagian ini, kamu
harus menuliskan informasi yang terbilang cukup singkat dari hasil penelitian.

Hasil yang dipaparkan bisa dalam bentuk teks, tabel, diagram, ataupun gambar-gambar yang relevan
dengan penelitian. Data yang disajikan juga harus relevan ya, bukan merupakan pendapat dari
seseorang.

7. Bagian Pembahasan

Nah, di bagian pembahasan inilah Quipperian harus menjelaskan data yang disajikan pada bagian hasil
tadi dalam bentuk kalimat deskripsi. Dalam melakukan pembahasan di dalam jurnal, penting diingat
untuk membandingkan acuan teori atau model yang digunakan. Hal ini bertujuan supaya para pembaca
nantinya bisa melihat perbedaan dan persamaannya.

Kalau dalam penulisannya sendiri, bagian pembahasan biasanya dibagi menjadi sub bagian dan diketik
dalam 2 spasi. Walaupun tidak ada acuan seberapa banyak kamu harus menulis pembahasan, tapi
umumnya kamu bisa menulisnya kurang lebih 4 hingga 6 halaman.

8. Kesimpulan

Oke, kalau tadi kita udah bahas bagian pembahasan, sekarang kita masuk ke bagian kesimpulan. Bisa
dibilang bahwa informasi yang dimuat dalam bagian ini merupakan rangkuman dari keseluruhan jurnal.
Quipperian bisa mencantumkan pembuktian hipotesis dari penelitian yang telah dilakukan.
Tujuan dari bagian kesimpulan ini sebenarnya untuk meyakinkan pembaca bahwa penelitian yang kamu
lakukan telah dibuktikan, jadi bukan hanya sekedar dugaan. Untuk itu, saran juga perlu dicantumkan
pada bagian ini.

9.Daftar Pustaka

Sekarang kita masuk ke bagian akhir dari cara membuat jurnal yaitu menyusun daftar pustaka.

Berbagai sumber referensi yang digunakan bisa dicantumkan pada bagian ini. Oh iya, ada beberapa
kaidah juga lho dalam menyusun daftar pustaka. Misalnya saja, Quipperian bisa menulis secara berturut-
turut seperti nama pengarang, tahun terbitan, judul, tempat penerbitan, dan nama penerbit.

Anda mungkin juga menyukai