Ads by optAd360
Ads by optAd360
Ads by optAd360
10) Terbit sesuai dengan jadwal (maksimal 4 kali terbit dalam setahun,
minimal 5 artikel dan maksimal 15 artikel setiap terbit); dan
Ads by optAd360
Ads by optAd360
4) Jika satu artikel ilmiah yang sama (sangat mirip) dimuat di beberapa
majalah/jurnal ilmiah, maka angka kredit untuk artikel tersebut hanya
diberikan pada salah satu majalah/jurnal ilmiah dan dipilih angka kredit
yang terbesar.
Ads by optAd360
5) Jika dalam satu nomor terbitan jurnal terdapat satu orang guru menulis 2
(dua) artikel yang berbeda, maka kedua artikel tersebut tidak dapat diberi
angka kredit
Sumber referensi:
Langkah pertama dalam menulis jurnal ilmiah yaitu menentukan topik yang akan dijadikan
pokok bahasan. Dalam hal ini, topik yang dipilih harus jelas, detail, spesifik dan tidak
menimbulkan perbedaan pemahaman oleh pembaca.
2. Menentukan Tujuan
Setelah topik ditentukan, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan penulisan jurnal
ilmiah. Tujuan yang dimaksud juga harus jelas dan sesuai topik yang ada. Jika tujuan tidak
jelas, maka pembaca bisa salah pengertian terhadap inti jurnal Anda.
Hal ini penting lain yang harus dilakukan adalah mengetahui sasaran pembaca jurnal. Anda
sebagai penulis juga bisa menciptakan irama penulisan yang kiranya sesuai dengan karakater
pembaca.
4. Menulis Jurnal Ilmiah
Adapun langkah terakhirnya adalah mulai menulis jurnal. Dalam penulisan ini, Anda harus
benar-benar memperhatikan diksi, bahasa, metode dan tata cara penulisan yang bersifat
formal dan ilmiah.
Tulislah Jurnal dengan benar karena penulisan jurnal ilmiah kenaikan pangkat PNS SMA ini
dipandang sangat penting. Dimana penelitian merupakan salah satu kompetensi yang harus
dikuasai guru diluar kewajiban utama mengajar.
Di samping itu, hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas literasi guru sehingga
dapat menjadi contoh bagi murid-murid mereka. Guru yang sadar literasi dan gemar
membaca akan banyak menelurkan karya tulis ilmiah selama pengabdian yang mereka
lakukan.
Jenis ini merupakan karya ilmiah yang menyajikan data hasil temuan penelitian dalam bentuk
angka atau yang lebih dikenal dengan kuantitatif. Biasaya, penelitian ini digunakan dalam
Skripsi maupun Tesis.
Penelitian ini memiliki ciri utama adanya Indikator Keberhasilan dan Desain Penelitian
berjenjang dari kegiatan pengamatan awal identifikasi masalah, kegiatan Siklus 1 dan
seterusnya hingga Indikator Keberhasilan tercapai atau terlampaui dengan baik.
Karakateristik utama dari jenis penelitian ini adalah adanya produk yang dihasilkan. Jadi,
selain menuliskan laporan hasil penelitian, juga akan ada sebuah hasil atau wujud nyata yang
dihasilkan oleh proses penelitian, seperti buku, majalah, lembar kerja siswa dan lain
sebagainya.
4. Penelitian Kualitatif
Berbeda dengan kuantitatif, penelitian ini menyajikan hasil dalam bentuk kata-kata atau
deskripsi. Selain itu, ciri utamanya adalah adanya kriteria keabsahan data seperti triangulasi,
kredibiliti dan juga transferabiliti.
Itulah sekilas tentang jurnal ilmiah kenaikan pangkat PNS SMA dan macam-macamnya.
Seorang guru harus melek terhadap penelitan agar tidak kehilangan kesempatan penting
untuk menaikkan pangkat mereka.
Kategori : Opini
Jurnal adalah artikel ilmiah yang dipublikasi dengan karakteristik tertentu, yang dapat
menjadi pilihan atau sebuah kewajiban penyusunan publikasi ilmiah bagi kenaikan
angka kredit guru.
Dikatakan sebagai pilihan publikasi ilniah, karena pada posisi pangkat III/a sampai
dengan kenaikan pangkat ke IV/a, jurnal dapat dijadikan pilihan tulisan yang
dipublikasikan bagi guru untuk menyusun kenaikan pangkatnya. Namun pada posisi
pangkat guru IV/a akan naik pangkat ke IV/b, jurnal menjadi urgen, karena keberadaan
jurnal menjadi wajib bagi guru. Kewajiban guru yang berpangkat IV/a yang menyusun
angka kredit guru untuk naik pangkat ke IV/b adalah menyusun publikasi ilmiah dalam
bentuk satu laporan penelitian dan satu artikel ilmiah yang berbentuk jurnal.
Masalahnya bukan guru tak mampu menulis jurnal. Penulis berkenyakinan, bila guru
dilatih atau melatih diri untuk menulis artikel ilmiah pasti mampu. Guru berlatih
menuangkan gagasan, ide, kajian, analisis atau melakukan penelitian dalam bentuk
tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menerapkan cara berpikir ilmiah.
Tentu bisa. Guru mampu mengembangkan tulisan-tulisan ilmiah yang berhubungan
dengan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru.
Namun kenyataan, jurnal mana yang dapat menampung tulisan guru? Jurnal di
Perguruan Tinggi? Penuh dengan tulisan dosen. Jurnal Balai Diklat misalnya,
halamannya habis oleh tulisan widyaiswara. Padahal seberapa banyak guru yang
menduduki IV/a yang harus naik pangkat ke IV/b. Haruskah mereka terhambat naik
pangkat karena tak ada wadah yang dapat menampung tulisan mereka. Miris bukan?
Sampai saat ini pemerintah dalam hal ini Kementerian PAN dan RB yang menggulirkan
regulasinya, belum dapat berbuat banyak untuk menyikapi hal tersebut. Belum ada
suport fasilitas untuk mendukung hal tersebut. Bila ada jurnal yang diterbitkan dari
inisiasi guru jumlahnya tak banyak. Seberapa banyak komunitas guru yang berinisiasi
untuk menggagas penerbitan jurnal? Bukan tak ada, namun minimalis jumlahnya. Tak
berimbang dengan jumlah guru yang akan naik ke IV/b.
Putus asa? Jangan! ...Patah harapan? Tak pantas. Masih banyak cara yang bisa kita
lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Hanya masalah motivasi yang perlu kita kuatkan.
Bersatu dalam kegiatan kolektif guru untuk berlatih dalam mengembangkan tulisan-
tulisan ilmiah dalam bentuk jurnal
Jurnal adalah artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam majalah ilmiah menunjukkan
adanya nomor ISSN, tanggal terbitan, susunan dewan redaksi dan editor atau mitra
bestari. Jika jurnal tersebut dinyatakan telah terakreditasi, harus disertai dengan
keterangan akreditasi untuk tingkat nasional. Jika dinyatakan jurnal tersebut diterbitkan
di tingkat provinsi atau kabupaten/kota harus disertai keterangan yang jelas tentang
tingkat penerbitan jurnal tersebut. Jika tulisan (artikel ilmiah) guru yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi maka angka kredit yang didapat adalah 3. Jika
tulisan (artikel ilmiah) guru yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi, maka angka
kreditnya adalah 2. Dan Jika tulisan (artikel ilmiah) guru yang dimuat di jurnal ilmiah
tingkat kabupaten/kota, maka angka kreditnya adalah 1.
Walaupun angka kredit dalam komponen publikasi ilmiah yang didapat tidak sebesar
laporan penelitian yang diseminarkan, namun keberadaan artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal merupakan hal yang wajib bagi guru yang akan nail pangkat ke IV/b.
Dengan demikian kehadiran jurnal minimal di tingkat kabupaten atau kota menjadi
sebuah keharusan.
Mari semua kita yang berprofesi sebagai guru, berusaha menginsyafi betapa pentingnya
kehadiran jurnal untuk menampung artikel ilmiah guru. Bentuk pengurus untuk
penerbitan jurnal. Koneksi dengan mitra bestari atau reveiwer, yaitu orang yang ahli
pada materi- materi pada jurnal, yang akan mengendit tulisan-tulisan yang akan dimuat
di jurnal.
Konsep dari kita, oleh kita dan untuk kita menjadi dasar pemikiran terbitnya jurnal. Dari
kita, bermakna bahwa penerbitan jurnal diusahakan sendiri oleh kelompok guru.
Misalnya kelompok guru Bahasa Indonesia di Madrasah Tsanawiyah se-Kabupaten atau
Kota, atau bisa juga oleh rumpun mata pelajaran. Misalnya rumpun bahasa, rumpun
IPA. Tulisan ilmiah dikumpulkan oleh guru-guru mata pelajaran yang sama atau rumpun
mata pelajaran. Semakin fokus semakin baik.
Pada tahap awal penerbitan perlu upaya lebih dari dewan redaksi. Redaksi harus
mengumpulkan minimal 5 artikel ilmiah dari beberapa guru. Kemudian diedit oleh mitra
bestari dan disajikan dalam bentuk buku dengan cover atau sampul. Kemudian diajukan
ke LIPI atau Dikti. Untuk yang ke LIPI maka jurnal diajukan ke Pusat Dokumentasi dan
Informasi Ilmiah (PDII) LIPI memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan
pemantauan atas seluruh publikasi terbitan berkala yang diterbitkan di Indonesia.
Sebagai bagian dari tanggung-jawab tersebut, PDII menerbitkan ISSN (International
Standard of Serial Number) yang merupakan tanda pengenal unik setiap terbitan
berkala yang berlaku global. LIPI merupakan satu-satunya ISSN National Centre untuk
Indonesia.
Persyaratan Pendaftaran ISSN untuk terbitan cetak (printed), adalah mengajukan: 1)
Surat Permohonan, 2) Halaman Sampul Depan (Cover), 3) Halaman Daftar Isi, 4)
Susunan Dewan Redaksi dan 5) Bukti Pembayaran
Ketentuan terbitan berkala ilmiah (jurnal), yaitu: 1) Jumlah minimal artikel dalam satu
nomor edisi jurnal ilmiah adalah 5 artikel. 2) Mengikuti ketentuan akreditasi
jurnal/majalah ilmiah. Sedangkan format penampilan Jurnal/Majalah Ilmiah dapat
merujuk pada ketentuan yang telah diatur dalam bukPedoman Penampilan Majalah
Ilmiah Indonesia (PDII-LIPI, 2012); SNI ISO 18:2015 Dokumentasi, Daftar isi terbitan
berkala (ISO 18:1981, IDT); SNI ISO 215:2014 Dokumentasi, Penyajian artikel pada
terbitan berkala dan berseri lainnya (ISO 215:1986, IDT).
Menggagas kehadiran jurnal tentu saja membutuhkan motivasi yang tinggi. Namun tetap
harus digagas. Karena siapa lagi yang akan peduli terhadap kebutuhan guru, kalau
bukan guru sendiri. Mulailah berkreatif, mulailah berkarya. Penulis menyarankan
lakukan “Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”. Maknanya, kita melaksanakan
kegiatan kolektif guru (KKG), bisa workshop, bisa inservice training, bisa bimbingan
teknis, bisa di dalam sekolah/madrasah bisa di luar sekolah/ madrasah dalam kegiatan
MGMP sebagai bagian dari kewajiban guru dalam memenuhi pengembangan diri.
Kegiatan kolektif guru (KKG) dilaksanakan untuk mengembangkan kompetensi diri kita
dalam bentuk pengembangan publikasi ilmiah. Isi KKG dengan kegiatan menulis
berbagai bentuk publikasi ilmiah. Misalnya menulis diklat, menulis laporan penelitian,
termasuk menulis artikel ilmiah yang akan diterbitkan di jurnal. Bersemangatlah wahai
guru. Tak ada yang tak bisa.
Sumber :
2014 CARI
Kata kunci : tahun permohonan
»
BATAL
Pisahkan kata kunci dengan spasi. Untuk melihat daftar ISSN lengkap, klik tombol CARI tanpa halaman
menuliskan kata kunci apapun... sebelumnya »
Nomor ID : 1402454184
Keterangan : » SK no.
0005.099/JI.3.2/SK.ISSN/2014.06 (mulai
edisi Vol. 1, No. 1, Juni 2014)
Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah dasar merupakan salah satu sarana untuk memfasilitasi
akademisi, praktisi, guru, pengawas, dan instruktur bidang pendidikan di tingkat Sekolah Dasar.
Elementa menjadi sebuah wadah untuk menyalurkan bakat menulis bagi para peneliti bidang
pendidikan di tingkat Sekolah Dasar. Hasil karya ilmiah yang diterbitkan di Elementa menjadi alat
untuk menerapkan teori-teori pendidikan, pembelajaran, dan evaluasi.Selain itu, hasil karya ilmiah
ini dapat dijadikan dasar teori untuk mengembangkan komponen-komponen pendidikan.
Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar diterbitkan tiga kali setahun, periode Maret-
Juni, Juli-Oktober, dan Nopember-Februari dengan nomor e-ISSN 2656-7814 I DOI
Prefix:10.33654/pgsd oleh STKIP PGRI Banjarmasin. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi PGSD
STKIP PGRI Banjarmasin. Artikel yang tidak sesuai dengan atau tidak mengikuti Template, naskah
akan DITOLAK sebelum masuk tahap review. Hanya naskah yang memenuhi ketentuan akan
diproses lebih lanjut.
Make a Submission
Publication Ethics
Publishing Systems
Author Guidelines
Tutorial Registrasi
Tutorial Submission