Anda di halaman 1dari 11

Syarat Jurnal yang Diakui untuk

Kenaikan Pangkat Guru


13 Jun @Opini

Di dalam buku 4 tentang Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan, dicantumkan berbagai jenis publikasi ilmiah beserta syarat
dan ketentuannya, guna keperluan kenaikan pangkat guru. Ada sekitar 10
jenis publikasi ilmiah yang bisa dibuat oleh guru. Dari kesepuluh jenis
tersebut, selain laporan hasil penelitian (biasanya berupa penelitian
tindakan kelas), yang banyak diminati dan dibuat oleh guru adalah artikel
yang dimuat di jurnal ilmiah. Hal ini perlu dimaklumi karena guru yang
memiliki golongan IV/a ke atas, diwajibkan salah satu publikasi ilmiahnya
berupa artikel yang diterbitkan/dipublikasikan di majalah/jurnal. Namun
demikian jika guru yang memiliki golongan di bawah IV/a mengusulkan
jurnal juga diperbolehkan.

Ads by optAd360

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), jurnal adalah majalah


yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu. Selama ini
beberapa guru masih bingung dengan jurnal yang seperti apa yang diakui
untuk kenaikan pangkat karena jurnal yang pernah diajukan ditolak dan
tidak memeroleh angka kredit. Berikut ini penjelasannya.

Di dalam buku 4 dijelaskan tentang penerbitan jurnal yang dipersyaratkan


untuk kenaikan pangkat guru. Jadi tidak semua jurnal diakui karena ada
syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Jurnal yang dimaksudkan dalam
pedoman ini adalah jurnal yang berisi artikel dari laporan hasil penelitian
dan jurnal yang berisi artikel gagasan ilmiah atau best practice. Penerbitan
jurnal ini harus memenuhi syarat sesuai Peraturan Menristek Dikti Nomor 9
Tahun 2018 tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah. Jika tidak, jurnal tersebut tidak
dapat dinilai dan tidak memeroleh angka kredit.

Syarat-syarat Jurnal yang diakui untuk Memeroleh Angka Kredit


sebagai berikut.

Ads by optAd360

1) Jurnal Ilmiah adalah bentuk pemberitaan atau komunikasi yang memuat


karya ilmiah dan diterbitkan berjadwal dalam bentuk elektronik dan/atau
tercetak.
2) Jurnal memuat artikel yang secara nyata memajukan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni yang didasarkan pada hasil penelitian,
perekayasaan, dan/atau telaahan yang mengandung temuan dan/atau
pemikiran yang orisinil serta tidak plagiat;

3) Jurnal diterbitkan oleh perguruan tinggi, organisasi profesi, kementerian,


lembaga pemerintah nonkementerian, lembaga penelitian dan
pengembangan, lembaga pendidikan;

4) Jika diterbitkan oleh perusahaan penerbitan, dan/atau badan usaha;


harus berafiliasi dengan perguruan tinggi, organisasi/ asosiasi profesi,
kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, lembaga penelitian dan
pengembangan, lembaga pendidikan,

Ads by optAd360

5) Jurnal memiliki dewan penyunting yang berkualifikasi sesuai dengan


bidang ilmu yang mewakili bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni;

6) Melibatkan mitra bestari berkualifikasi sesuai dengan bidang ilmu jurnal


dari berbagai perguruan tinggi dan/atau badan penelitian dan
pengembangan serta industri dari dalam dan/atau luar negeri yang me-
review naskah secara obyektif;

7) Menggunakan Bahasa Indonesia dan/atau bahasa resmi Perserikatan


Bangsa-Bangsa;

8) Menjaga konsistensi gaya penulisan dan format penampilan;

9) Dikelola dan diterbitkan secara cetak dan/atau elektronik melalui jejaring


teknologi informasi dan komunikasi;

10) Terbit sesuai dengan jadwal (maksimal 4 kali terbit dalam setahun,
minimal 5 artikel dan maksimal 15 artikel setiap terbit); dan

Ads by optAd360

11) Memiliki nomor seri standar internasional secara elektronik (Electronic


International Standard Serial Number/EISSN) dan pengenal objek digital
(Digital Object Identifier/DOI).

Catatan: Jika artikel yang dimuat di jurnal berasal dari laporan hasil


penelitian, maka laporan hasil penelitian tersebut juga disertakan pada saat
pengusulan.
Dengan mengetahui syarat-syarat penerbitan jurnal tersebut, guru
hendaknya harus berhati-hati dan selektif di dalam memilih terbitan jurnal
yang akan memuat artikelnya. Apalagi saat ini banyak sekali dijumpai
penerbitan jurnal yang rata-rata berbayar. Jangan sampai terjadi, guru yang
sudah mengeluarkan sejumlah biaya untuk penerbitan artikelnya di jurnal,
ternyata jurnal itu tidak diakui. Kasus seperti ini ada di lapangan. Misalnya
jurnal itu waktu terbitnya melebihi dari ketentuan. Dalam satu penerbitan
bervolume-volume. Isi artikelnya pun melebihi dari ketentuan yaitu di atas
15 artikel. Belum lagi permasalahan susunan dewan redaksi serta mitra
bestari yang kurang kredibel.

Ads by optAd360

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengusulkan Jurnal

Selain mengetahui persyaratan penerbitan jurnal, beberapa hal yang juga


harus diperhatikan guru ketika mengusulkan jurnal untuk memeroleh angka
kredit adalah:

1) Mengirim majalah/jurnal ilmiah asli atau fotokopi (print out dari jurnal


dengan penerbitan online) secara utuh.

2) Jika jurnal tersebut dinyatakan telah terakreditasi/ internasional


bereputasi, harus disertai dengan keterangan akreditasi untuk tingkat
nasional dan keterangan terindex internasional.

3) Jika dinyatakan jurnal tersebut diterbitkan di tingkat provinsi atau


kabupaten/kota harus disertai keterangan yang jelas tentang tingkat
penerbitan jurnal tersebut.

4) Jika satu artikel ilmiah yang sama (sangat mirip) dimuat di beberapa
majalah/jurnal ilmiah, maka angka kredit untuk artikel tersebut hanya
diberikan pada salah satu majalah/jurnal ilmiah dan dipilih angka kredit
yang terbesar.

Ads by optAd360

5) Jika dalam satu nomor terbitan jurnal terdapat satu orang guru menulis 2
(dua) artikel yang berbeda, maka kedua artikel tersebut tidak dapat diberi
angka kredit

6) Dilampiri surat keterangan keaslian dari kepala sekolah dan surat


keterangan dari kepala sekolah yang menyatakan bahwa copy dari
majalah/jurnal tersebut telah disimpan di perpustakaan sekolah sebagai
referensi.
Demikian Bapak Ibu penjelasan tentang penerbitan jurnal yang diakui untuk
kenaikan pangkat guru. Semoga bermanfaat. Aamiin

Sumber referensi:

Buku 4 tentang Pedoman PKB bagi Guru Pembelajar. Kemdikbud. Edisi


revisi 2019

PPT Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Prof. Dr. Hari Amirullah R,


M.Pd. pada kegiatan Bimtek Tim PAK 2019

Langkah Mudah Menulis Jurnal Ilmiah untuk Kenaikan Pangkat Guru


PNS
Untuk memudahkan kinerja guru dalam membuat jurnal ilmiah, akan lebih baik jika diulas
mengenai langkah-langkah mudah yang harus dilakukan dalam proses penulisanya. Apa saja
mereka? Simak penjelasan berikut:

1. Menentukan Topik atau Masalah

Langkah pertama dalam menulis jurnal ilmiah yaitu menentukan topik yang akan dijadikan
pokok bahasan. Dalam hal ini, topik yang dipilih harus jelas, detail, spesifik dan tidak
menimbulkan perbedaan pemahaman oleh pembaca.

Penentuan topik ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh disertai pertimbangan


pertimbangan, karena akan menjadi sorotan utama pada jurnal ilmiah yang akan ditulis.
Topik sebaiknya terkait dengan hal-hal baru yang menjadi issue hangat saat ini.

2. Menentukan Tujuan

Setelah topik ditentukan, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan penulisan jurnal
ilmiah. Tujuan yang dimaksud juga harus jelas dan sesuai topik yang ada. Jika tujuan tidak
jelas, maka pembaca bisa salah pengertian terhadap inti jurnal Anda.

3. Mengidentifikasi Sasaran Pembaca Jurnal

Hal ini penting lain yang harus dilakukan adalah mengetahui sasaran pembaca jurnal. Anda
sebagai penulis juga bisa menciptakan irama penulisan yang kiranya sesuai dengan karakater
pembaca.
4. Menulis Jurnal Ilmiah

Adapun langkah terakhirnya adalah mulai menulis jurnal. Dalam penulisan ini, Anda harus
benar-benar memperhatikan diksi, bahasa, metode dan tata cara penulisan yang bersifat
formal dan ilmiah.

Tulislah Jurnal dengan benar karena penulisan jurnal ilmiah kenaikan pangkat PNS SMA ini
dipandang sangat penting. Dimana penelitian merupakan salah satu kompetensi yang harus
dikuasai guru diluar kewajiban utama mengajar.

Di samping itu, hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas literasi guru sehingga
dapat menjadi contoh bagi murid-murid mereka. Guru yang sadar literasi dan gemar
membaca akan banyak menelurkan karya tulis ilmiah selama pengabdian yang mereka
lakukan.

Macam Karya Tulis ilmiah untuk Kenaikan Pangkat


Karya tulis ilmiah memiliki banyak jenis. Berikut ini adalah rekomendasi tulisan ilmiah yang
bisa digunakan seorang guru sebagai syarat kenaikan pangkat, terlebih bagi pendidik di
tingkat SMA.

1. Penelitian Kuantitatif Uji Hipotesis

Jenis ini merupakan karya ilmiah yang menyajikan data hasil temuan penelitian dalam bentuk
angka atau yang lebih dikenal dengan kuantitatif. Biasaya, penelitian ini digunakan dalam
Skripsi maupun Tesis.

2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian ini memiliki ciri utama adanya Indikator Keberhasilan dan Desain Penelitian
berjenjang dari kegiatan pengamatan awal identifikasi masalah, kegiatan Siklus 1 dan
seterusnya hingga Indikator Keberhasilan tercapai atau terlampaui dengan baik.   

3. Penelitian Pengembangan Model

Karakateristik utama dari jenis penelitian ini adalah adanya produk yang dihasilkan. Jadi,
selain menuliskan laporan hasil penelitian, juga akan ada sebuah hasil atau wujud nyata yang
dihasilkan oleh proses penelitian, seperti buku, majalah, lembar kerja siswa dan lain
sebagainya.

4. Penelitian Kualitatif

Berbeda dengan kuantitatif, penelitian ini menyajikan hasil dalam bentuk kata-kata atau
deskripsi. Selain itu, ciri utamanya adalah adanya kriteria keabsahan data seperti triangulasi,
kredibiliti dan juga transferabiliti.

Itulah sekilas tentang jurnal ilmiah kenaikan pangkat PNS SMA dan macam-macamnya.
Seorang guru harus melek terhadap penelitan agar tidak kehilangan kesempatan penting
untuk menaikkan pangkat mereka.

MENGGAGAS PENERBITAN JURNAL BAGI GURU


 Selasa, 4 Agustus 2020

 Kategori : Opini

 539 kali dibaca


FacebookTwitterEmailLINEWhatsAppMore2

Jurnal adalah artikel ilmiah yang dipublikasi dengan karakteristik tertentu, yang dapat
menjadi pilihan atau sebuah kewajiban penyusunan publikasi ilmiah bagi kenaikan
angka kredit guru.

Dikatakan sebagai pilihan publikasi ilniah, karena pada posisi pangkat III/a sampai
dengan kenaikan pangkat ke IV/a, jurnal dapat dijadikan pilihan tulisan yang
dipublikasikan bagi guru untuk menyusun kenaikan pangkatnya. Namun pada posisi
pangkat guru IV/a akan naik pangkat ke IV/b, jurnal menjadi urgen, karena keberadaan
jurnal menjadi wajib bagi guru. Kewajiban guru yang berpangkat IV/a yang menyusun
angka kredit guru untuk naik pangkat ke IV/b adalah menyusun publikasi ilmiah dalam
bentuk satu laporan penelitian dan satu artikel ilmiah yang berbentuk jurnal.

Masalahnya bukan guru tak mampu menulis jurnal. Penulis berkenyakinan, bila guru
dilatih atau melatih diri untuk menulis artikel ilmiah pasti mampu. Guru berlatih
menuangkan gagasan, ide, kajian, analisis atau melakukan penelitian dalam bentuk
tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menerapkan cara berpikir ilmiah.
Tentu bisa. Guru mampu mengembangkan tulisan-tulisan ilmiah yang berhubungan
dengan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru.

Namun kenyataan, jurnal mana yang dapat menampung tulisan guru? Jurnal di
Perguruan Tinggi? Penuh dengan tulisan dosen. Jurnal Balai Diklat misalnya,
halamannya habis oleh tulisan widyaiswara. Padahal seberapa banyak guru yang
menduduki IV/a yang harus naik pangkat ke IV/b. Haruskah mereka terhambat naik
pangkat karena tak ada wadah yang dapat menampung tulisan mereka. Miris bukan?
Sampai saat ini pemerintah dalam hal ini Kementerian PAN dan RB yang menggulirkan
regulasinya, belum dapat berbuat banyak untuk menyikapi hal tersebut. Belum ada
suport fasilitas untuk mendukung hal tersebut. Bila ada jurnal yang diterbitkan dari
inisiasi guru jumlahnya tak banyak. Seberapa banyak komunitas guru yang berinisiasi
untuk menggagas penerbitan jurnal? Bukan tak ada, namun minimalis jumlahnya. Tak
berimbang dengan jumlah guru yang akan naik ke IV/b.

Putus asa? Jangan! ...Patah harapan? Tak pantas. Masih banyak cara yang bisa kita
lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Hanya masalah motivasi yang perlu kita kuatkan.
Bersatu dalam kegiatan kolektif guru untuk berlatih dalam mengembangkan tulisan-
tulisan ilmiah dalam bentuk jurnal

Jurnal adalah artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam majalah ilmiah menunjukkan
adanya nomor ISSN, tanggal terbitan, susunan dewan redaksi dan editor atau mitra
bestari. Jika jurnal tersebut dinyatakan telah terakreditasi, harus disertai dengan
keterangan akreditasi untuk tingkat nasional. Jika dinyatakan jurnal tersebut diterbitkan
di tingkat provinsi atau kabupaten/kota harus disertai keterangan yang jelas tentang
tingkat penerbitan jurnal tersebut. Jika tulisan (artikel ilmiah) guru yang dimuat di jurnal
ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi maka angka kredit yang didapat adalah 3. Jika
tulisan (artikel ilmiah) guru yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi, maka angka
kreditnya adalah 2. Dan Jika tulisan (artikel ilmiah) guru yang dimuat di jurnal ilmiah
tingkat kabupaten/kota, maka angka kreditnya adalah 1.

Walaupun angka kredit dalam komponen publikasi ilmiah yang didapat tidak sebesar
laporan penelitian yang diseminarkan, namun keberadaan artikel ilmiah yang dimuat
dalam jurnal merupakan hal yang wajib bagi guru yang akan nail pangkat ke IV/b.
Dengan demikian kehadiran jurnal minimal di tingkat kabupaten atau kota menjadi
sebuah keharusan.

Mari semua kita yang berprofesi sebagai guru, berusaha menginsyafi betapa pentingnya
kehadiran jurnal untuk menampung artikel ilmiah guru. Bentuk pengurus untuk
penerbitan jurnal. Koneksi dengan mitra bestari atau reveiwer, yaitu orang yang ahli
pada materi- materi pada jurnal, yang akan mengendit tulisan-tulisan yang akan dimuat
di jurnal.

Konsep dari kita, oleh kita dan untuk kita menjadi dasar pemikiran terbitnya jurnal. Dari
kita, bermakna bahwa penerbitan jurnal diusahakan sendiri oleh kelompok guru.
Misalnya kelompok guru Bahasa Indonesia di Madrasah Tsanawiyah se-Kabupaten atau
Kota, atau bisa juga oleh rumpun mata pelajaran. Misalnya rumpun bahasa, rumpun
IPA. Tulisan ilmiah dikumpulkan oleh guru-guru mata pelajaran yang sama atau rumpun
mata pelajaran. Semakin fokus semakin baik.

Falsafah oleh kita bermakna, penerbitan jurnal dilaksanakan oleh kelompok guru-guru


juga. Mulai dari membentuk pengurus, memberi nama jurnal, menentukan mitra bestari,
menentukan gaya selingkung, mengelola penerbitan, mulai dari berapa volume dalam
setahun, berapa jumlah eksemplar setiap penerbitan, berapa halaman setiap
penerbitan, berapa karya tulis yang akan dimuat, berapa biaya penerbitan, dan dari
mana biaya diperoleh dan sebagainya.

Falsafah untuk kita bermakna, penerbitan jurnal sebagai pengembangan untuk


membudaya literasi bagi guru. Membudayakan kegemaran menulis dan kegemaran
membaca. Menghargai tulisan-tulisan karya teman-teman sendiri, dengan membeli
jurnal yang diterbitkan oleh kelompok guru untuk menghidupi keberadaan jurnal dan
menjaga eksistensinya.

Pada tahap awal penerbitan perlu upaya lebih dari dewan redaksi. Redaksi harus
mengumpulkan minimal 5 artikel ilmiah dari beberapa guru. Kemudian diedit oleh mitra
bestari dan disajikan dalam bentuk buku dengan cover atau sampul. Kemudian diajukan
ke LIPI atau Dikti. Untuk yang ke LIPI maka jurnal diajukan ke Pusat Dokumentasi dan
Informasi Ilmiah (PDII) LIPI memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan
pemantauan atas seluruh publikasi terbitan berkala yang diterbitkan di Indonesia.
Sebagai bagian dari tanggung-jawab tersebut, PDII menerbitkan ISSN (International
Standard of Serial Number) yang merupakan tanda pengenal unik setiap terbitan
berkala yang berlaku global. LIPI merupakan satu-satunya ISSN National Centre untuk
Indonesia.
Persyaratan Pendaftaran ISSN untuk terbitan cetak (printed), adalah mengajukan: 1)
Surat Permohonan, 2) Halaman Sampul Depan (Cover), 3) Halaman Daftar Isi, 4)
Susunan Dewan Redaksi dan 5) Bukti Pembayaran

Ketentuan terbitan berkala ilmiah (jurnal), yaitu: 1) Jumlah minimal artikel dalam satu
nomor edisi jurnal ilmiah adalah 5 artikel. 2) Mengikuti ketentuan akreditasi
jurnal/majalah ilmiah. Sedangkan format penampilan Jurnal/Majalah Ilmiah dapat
merujuk pada ketentuan yang telah diatur dalam bukPedoman Penampilan Majalah
Ilmiah Indonesia (PDII-LIPI, 2012); SNI ISO 18:2015 Dokumentasi, Daftar isi terbitan
berkala (ISO 18:1981, IDT); SNI ISO 215:2014 Dokumentasi, Penyajian artikel pada
terbitan berkala dan berseri lainnya (ISO 215:1986, IDT).

Penerbitan jurnal juga harus memedulikan kehadiran Reviewer/Mitra Bestari. Mitra


bestari adalah seseorang yang membantu editor untuk menelaah secara kritis substansi
karya tulis ilmiah sesuai dengan bidang kepakarannya. Kualitas dan substansi naskah
jurnal sangat ditentukan oleh kompetensi seorang reviewer/mitra bestari. Jumlah mitra
bestari jurnal paling sedikit empat orang. Mitra bestari tidak boleh dari internal pengelola
jurnal, harus berasal dari luar instansi serta sudah populer dalam bidang ilmu tertentu
(sesuai kepakaran bidang ilmu jurnal). Selain itu, mitra bestari juga harus memiliki
pendidikan yang relevan dengan bidang ilmu jurnal dan memiliki publikasi ilmiah
nasional dan internasional. Atas dasar kompetensi tersebut, mitra bestari memiliki
tanggung jawab besar untuk meningkatkan kualitas jurnal, serta membuat keputusan
naskah diterima dan dimuat di jurnal atau naskah dikembalikan ke penulis (disertai
dengan alasan penolakan yang jelas).

Penerbit jurnal tidak harus memiliki publishing house (rumah penerbitan) sendiri, karena


dalam struktur pengelola jurnal telah ada susunan redaksi yang lengkap dengan uraian
tugas yang jelas. Struktur pengelola terbitan dalam publishing house serupa struktur
pengelola jurnal, seperti pemimpin redaksi, editor, dan struktur keredaksian lain (editor
bagian, copy editor, layout editor, editor bahasa, dan proof reader). Namun, hal yang
perlu diingat adalah penerbit jurnal ilmiah sebaiknya berasal dari organisasi profesi,
perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, dan/atau institusi yang
memiliki kedudukan sebagai badan hukum. Tujuannya agar mampu memberikan
jaminan kesinambungan dana dan naungan hukum. Lembaga penerbit dimungkinkan
menangani lebih dari satu terbitan berkala ilmiah yang tidak sejenis, tetapi ranah
keilmuan yang ditekuninya harus jelas.

Menggagas kehadiran jurnal tentu saja membutuhkan motivasi yang tinggi. Namun tetap
harus digagas. Karena siapa lagi yang akan peduli terhadap kebutuhan guru, kalau
bukan guru sendiri. Mulailah berkreatif, mulailah berkarya. Penulis menyarankan
lakukan “Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”. Maknanya, kita melaksanakan
kegiatan kolektif guru (KKG), bisa workshop, bisa inservice training, bisa bimbingan
teknis, bisa di dalam sekolah/madrasah bisa di luar sekolah/ madrasah dalam kegiatan
MGMP sebagai bagian dari kewajiban guru dalam memenuhi pengembangan diri.
Kegiatan kolektif guru (KKG) dilaksanakan untuk mengembangkan kompetensi diri kita
dalam bentuk pengembangan publikasi ilmiah. Isi KKG dengan kegiatan menulis
berbagai bentuk publikasi ilmiah. Misalnya menulis diklat, menulis laporan penelitian,
termasuk menulis artikel ilmiah yang akan diterbitkan di jurnal. Bersemangatlah wahai
guru. Tak ada yang tak bisa.
Sumber :

Penulis : Ika Berdiati

Editor : Ika Berdiati

ISSN ONLINE kontak kami »

Nomor ISSN yang telah diterbitkan :

2014 CARI
Kata kunci :   tahun permohonan       
»
BATAL

Pisahkan kata kunci dengan spasi. Untuk melihat daftar ISSN lengkap, klik tombol CARI tanpa halaman
menuliskan kata kunci apapun... sebelumnya »

Nomor ID : 1402454184

Tanggal permohonan : Rabu, 11 Juni 2014

Nama terbitan : JURNAL PENDIDIKAN DAN


PENGAJARAN : CONNECTING
SCHOOL'S WITH QUALITY SYSTEM

Sinopsis : UNTUK MEMBERIKAN KESEMPATAN


BAGI GURU DAN DOSEN ATAU
PEMERHATI PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
MENULIS ILMIAH

Pengelola : DIVISI PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN LPMP KALIMANTAN
SELATAN
» http://www.lpmpkalsel.net

Kontak : Dr. Zaenal Fanani, Ed.M » Sampul depan [ 875.516 bita ]


Jl. Gotong Royong No. 85 Banjarbaru
Kalimantan Selatan
» Tel / fax : 05114772384 / 05114774184

Penerbit : DIVISI PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN LPMP KALIMANTAN
SELATAN

Frekwensi terbitan : 4 bulanan

Nomor ISSN : 2356-0584 (media cetak)

Keterangan : » SK no.
0005.099/JI.3.2/SK.ISSN/2014.06 (mulai
edisi Vol. 1, No. 1, Juni 2014)
Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah dasar merupakan salah satu sarana untuk memfasilitasi
akademisi, praktisi, guru, pengawas, dan instruktur bidang pendidikan di tingkat Sekolah Dasar.
Elementa menjadi sebuah wadah untuk menyalurkan bakat menulis bagi para peneliti bidang
pendidikan di tingkat Sekolah Dasar. Hasil karya ilmiah yang diterbitkan di Elementa menjadi alat
untuk menerapkan teori-teori pendidikan, pembelajaran, dan evaluasi.Selain itu, hasil karya ilmiah
ini dapat dijadikan dasar teori untuk mengembangkan komponen-komponen pendidikan.
Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar diterbitkan tiga kali setahun, periode Maret-
Juni, Juli-Oktober, dan Nopember-Februari dengan nomor e-ISSN 2656-7814 I DOI
Prefix:10.33654/pgsd oleh STKIP PGRI Banjarmasin. Jurnal ini dikelola oleh Program Studi PGSD
STKIP PGRI Banjarmasin. Artikel yang tidak sesuai dengan atau tidak mengikuti Template, naskah
akan DITOLAK sebelum masuk tahap review. Hanya naskah yang memenuhi ketentuan akan
diproses lebih lanjut.

Make a Submission

Publication Ethics

Focus and Scopes

Publishing Systems

Author Guidelines

 
Tutorial Registrasi

Tutorial Submission

Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP PGRI Banjarmasin


Jl. Sultan Adam, Komplek H. Iyus No. 18 RT 23, Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, 70121
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Telp./Fax: (0511) 4315443
 e-ISSN: 2656-7814 | DOI Prefix:10.33654/pgsd  

Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar by http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/pgsd is


licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International
License.

Anda mungkin juga menyukai