Anda di halaman 1dari 2

Menolak Penggledahan TELEPON SELULER Pasal VI No. 7b (no.

5)

Dan

Pergaulan Eksklusif Pasal V No. 3b


Terkait modernisasi TELEPON SELULER digunakan untuk berkomunikasi, bekerja,
belajar, ber-transaksi, dll. Hampir setiap orang memiliki HP sebagai perangkat pribadi,
karena menyimpan data pribadi dan juga menadi E-Wallet (dompet elektronik). UU No. 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) mengatur tentang polisi yang bertugas
sebagai penyelidik dan penyidik dibolehkan melakukan sejumlah tindakan hukum demi
kepentingan pendalaman tindak pidana yang terjadi. Sementara itu, penyidikan adalah
serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti
itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
Dalam KUHAP ada dua penggeladahan, yaitu penggeledahan rumah dan badan. Pemeriksaan
HP merupakan kategori dari penggeledaahan badan (menyangkut pribadi). Namun,
penggeledahan HP ini tentu harus dilaksanakan sesuai ketentuan. Dalam Pasal 32 Ayat 2
Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar
Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Polri, polisi dilarang melakukan
penggeledahan secara berlebihan dan mengakibatkan terganggunya hak privasi yang
digeledah. Selain itu, polisi juga dilarang melakukan penggeledahan dengan cara yang tidak
sopan dan melanggar etika.

Lampiran diatas meripakan undang-undang serta beberapa SOP dalam melaksanakan


penggeledahan HP. Peraturan tersebut diperuntukan bagi polisi yang bertugas sebagai
penyelidik. Sehingga dapat disimpulkan selain polisi, penggeladahan HP dapat disebut
sebagai tindakan pidana. HAM UUD 1945 yang diatur dalam pasal 28A-J, berikut beberapa
pasal yang penulis gunakan untuk menentang dua khasus diatas:

1. Pasal 28C

Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.**)

2. Pasal 28D

Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.**)

3. Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.** )
4. Pasal 28J
1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.** )
2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.**)

Berdasarkan data diatas, penggeledahan HP adalah bentuk tindakan pelanggaran


HAM karena tidak membebaskan hak-hak orang lain sebagai orang merdeka. Pasal
28C; 28D; 28J no. 1 & 2 menjadi jaminan mahasiswa sebagai orang-orang yang
dilindungi oleh negara sebagai manusia. Sehingga memiliki wewenang menuntut
kembali atas tindakan merampas hak asasi manusia. Melalui tindakan kampus yang
arogan melakukan penggeladahan tanpa mengikut sertakan aparat negara untuk
melakukannya (selain mahasiswa terindikasi melakukan tindakan kriminal). Sehingga
dapat disimpulkan peraturan yang diatur oleh buku EMON ST3 pasal VI no. 7b (5)
merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia.

Kemudian, masih terkait dengan konteks yang sama, yaitu pelanggaran hak
asasi manusia. Menurut buku EMON ST3 Pasal 6 no.3b yang mangatur tentang
pergaulan mahasiswa ST3, bunyi: Mahasiswa tidak diperkenankan memiliki
hubungan secara ekslusif dengan satu atau sekelompok lain. HAM UUD 1945
Pasal 28F memberikan kebebasan terhadap seluruh umat manusia, tanpa terkecuali.
Sebab dasar dinyatakannya pasal tersebut tidak ada alasan yang tepat atau jelas
tentang peraturan tersebut. Sehingga menyulitkan mahasiswa untuk membangun
sebuah pergaulan di suatu kelompok.

Melalui tulisan singkat ini, maka kami mahasiswa dan mahasiswi ST3
mengalami tindakan pelanggaran HAM atas sanksi penggeladahan HP tanpa alasan
yang tidak jelas dan pembatasan pergaulan dengan alasan yang tidak jelas. Kami
mohon supaya pihak institusi ST3 dapat lebih bijak dalam memberikan kebijakan
terhadap mahasiswa dan lebih menghargai setiap hak manusia didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai