Pintar
IR
99 TANYA JAWAB TENTANG
HUBUNGAN INDUSTRIAL
(Edisi Omnibus Law)
Buku
Pintar
IR
99 TANYA JAWAB TENTANG
HUBUNGAN INDUSTRIAL
(Edisi Omnibus Law)
Disclaimer:
Segala tulisan dalam buku ini merupakan
interpretasi dari para penulis, dan
seluruh informasi yang tersaji di
dalamnya adalah bersifat umum.
Penulis tidak bertanggung jawab atas apa
yang diinterpretasikan oleh pembaca.
Daftar
Isi
Kata Pengantar 1
Profil Penulis 39
Sepatah
Kata..
IR (Industrial Relations) atau Hubungan Industrial menjadi salah satu bagian penting
dalam kelancaran bisnis suatu Perusahaan. Belakangan, Hubungan Industrial
memiliki tempatnya tersendiri di dalam organisasi Perusahaan sebagai bagian atau
departemen sendiri dengan nama yang sering kita dengar sebagai Industrial
Relations, Employee Relations, maupun Industrial Relations Management. Industrial
Relations menjadi sebuah profesi yang saat ini memiliki peran yang penting di suatu
Perusahaan.
Dengan kerendahan hati, kami menyadari tulisan ini masih jauh dari kata sempurna,
masukan, kritikan akan menjadi dentuman penyemangat kami untuk berkontribusi
lebih baik lagi. Selamat membaca dari kami untuk kalian yang kami banggakan!
Salam harmonis!
31 Agustus 2020
Tim Penulis
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 1
Bab 1
Hubungan
Kerja
Kerja
Hubungan
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 50 – 63
Bab 1
Kerja
1 Apa yang dimaksud dengan hubungan kerja?
5 Apakah boleh PKWT mensyaratkan masa percobaan dan apa akibat hukumnya?
Tidak, maka masa percobaan kerja yang disyaratkan tersebut batal
demi hukum dan masa kerja tetap dihitung.
4 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Apakah akibatnya jika ada pekerja yang masih menjalankan
Kerja
Hubungan
7
8 Apakah Tenaga Kerja Asing (TKA) bisa menjadi pekerja tetap (PKWTT)?
Tidak bisa, karena TKA dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam
hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu.
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 5
Apakah perjanjian kerja dapat diubah setelah dilakukan
Kerja
Hubungan
12
6 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Bab 2
Outsourcing
Outsourcing
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 64 – 66
16 Apa saja jenis outsourcing/alih daya yang dimaksud dalam UU Cipta Kerja?
Outsourcing
Dalam UU Cita Kerja tidak lagi membagi atau mengatur mengenai jenis-jenis
outsourcing/alih daya secara spesifik, karena ketentuan sebelumnya yang diatur
di dalam Pasal 64 dan Pasal 65 UU 13/2003 telah di hapus.
19 Hal apa yang harus diperhatikan terhadap perjanjian kerja pekerja outsourcing
untuk hubungan kerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 9
21 Apakah semua jenis pekerjaan dapat dialihdayakan/
di outsourcing kan menurut UU Cipta Kerja?
22
10 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Bab 3
Peraturan
Perusahaan
PP & PKB
& Perjanjian
Kerja
Bersama
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 108 - 135
PP & PKB
Perusahaan yang mempekerjakan pekerja sekurang-kurangnya
10 (sepuluh) orang wajib membuat PP.
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 13
29 Manakah yang lebih kuat kedudukan hukumnya di antara Peraturan
Perundang-undangan, Perjanjian Kerja, PP, SK Direksi, dan PKB?
Tidak, kecuali lebih dari 50% dari total pekerja perusahaan tersebut
setuju dan memberikan kuasa kepada serikat pekerja tersebut.
34 Apabila terjadi proses perundingan PKB dan salah satu pasal tidak
menemukan titik temu, masuk ke kategori persilisihan apakah
perselisihan tersebut ?
Masuk kategori Perselisihan Kepentingan, karena hal tersebut
belum menjadi norma yang diatur dan disepakati, apabila sudah
disepakati dan salah satu pihak berselisih, maka ini masuk
kepada kategori perselisihan hak.
14 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Bab 4
Lembaga
Kerja Sama
Bipartit
(LKS Bipartit)
Bipartit
LKS
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 106
Bipartit
LKS
dengan komposisi 1 : 1 (satu banding 1) disesuaikan dengan
kebutuhan dan sekurang-kurangnya 6 (enam) orang.
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 17
41
18 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Bab 5
Mogok
Kerja
Kerja
Mogok
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 137 – 145
45 Apakah mogok kerja hanya boleh dilakukan oleh Serikat Pekerja saja?
Tidak, pekerja/buruh yang tidak bergabung dalam serikat pekerja/
serikat buruh juga dapat melakukan mogok kerja.
46 Apa saja yang harus diberitahukan dalam surat pemberitahuan Mogok Kerja?
Surat pemberitahuan sekurang-kurangnya memuat:
Kerja
Mogok
47 Apa yang dimaksud dengan gagal berunding?
Tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang dapat disebabkan karena pengusaha tidak mau
melakukan perundingan walaupun serikat pekerja/serikat buruh atau
pekerja/buruh telah meminta secara tertulis kepada pengusaha 2 (dua)
kali dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja; atau
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 21
49 Apakah pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan yang
melayani kepentingan umum boleh mogok kerja?
Pelaksanaan mogok kerja bagi pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan
yang melayani kepentingan umum dan/atau perusahaan yang jenis kegiatannya
membahayakan keselamatan jiwa manusia diatur sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kepentingan umum dan/atau membahayakan keselamatan
orang lain.
53 Apa akibat hukum mogok kerja dengan tuntutan yang tidak normatif bagi Pekerja?
Pengusaha tidak wajib membayar upah pekerja yang mogok kerja
dengan tututan tidak normatif.
22 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
56 Apakah Mogok Kerja sama dengan Unjuk Rasa?
Substansi Mogok Kerja Unjuk Rasa
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 23
Bab 6
Pengupahan
Pengupahan
Dasar Hukum :
Undang – Undang 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 88 - 101
57 Pengertian upah?
26 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
62 Bolehkah komponen upah hanya terdiri atas Upah Pokok dan
Tunjangan Tidak Tetap saja?
Pengupahan
66 Apakah pengusaha dibolehkan membayar
gaji dibawah Upah Minimum Kota/
Kabupaten?
Tidak boleh (dilarang), kecuali bagi usaha mikro dan kecil yang disepakati
antara Pengusaha dengan Pekerja di Perusahaan.
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 27
67 Sanksi apa yang dikenakan apabila Pengusaha
membayar gaji Pekerja dibawah Upah Minimum?
Sanksi pidana 1-4 tahun penjara dan/atau denda 100-400 juta rupiah bagi
yang terbukti membayar upah dibawah upah minimum.
pembekuan usaha.
28 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
73 Kapan asas no work no pay tidak berlaku dimana Pengusaha
tetap wajib membayar upah Pekerja ketika tidak bekerja ?
Asas no work no pay tidak berlaku atau upah tetap dibayar ketika pekerja
tidak bekerja dalam kondisi :
Sakit,
Pengupahan
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 29
Bab 7
Serikat
Pekerja
Pekerja
Serikat
Dasar Hukum :
Undang – Undang 21 tahun 2000 tentang
Serikat Pekerja
77 Apakah union busting ini hanya dapat dikenakan kepada Perusahaan saja?
Tidak, siapapun yang melakukan tindakan union busting.
Ya, berhak. Karena Check Off harus atas persetujuan Pekerja terlebih dahulu.
32 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
82 Apakah pengurus serikat pekerja yang bukan pekerja perusahaan
dapat tidak diperbolehkan masuk ke area perusahaan untuk
berunding mewakili pekerja?
Ya, bisa. Perundingan sebaiknya dilakukan di luar area kantor.
Agar tidak terjadi benturan kepentingan sebaiknya staff/ Pekerja bagian HRD tidak
menjadi pengurus serikat pekerja, namun tetap berhak menjadi anggota serikat
pekerja.
Untuk jabatan manajerial kembali lagi pada anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga serikat pekerja. Sepanjang tidak ada benturan kepentingan posisi
manajerial tidak dapat dilarang untuk menjadi pengurus Serikat Pekerja.
Pekerja
Serikat
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 33
Bab 8
Penyelesaian
Perselisihan
Hubungan
Industrial
(PPHI)
Dasar Hukum :
Undang – Undang no 2 tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
PPHI
Penyelesaian Perselisihan Bab 8
Hubungan Industrial
Contoh : terjadi kebuntuan/deadlock atas salah satu pasal yang menjadi objek
diperundingan Perjanjian Kerja Bersama.
Contoh : pekerja yang di PHK oleh Perusahaan namun pekerja tidak menerima
PPHI
36 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
91 Jelaskan yang dimaksud perselisihan antar Serikat Pekerja ?
Perselisihan antar serikat/serikat buruh dengan serikat pekerja/serikat buruh
lain hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya persesuaian paham
mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak dan kewajiban keserikat pekerjaan.
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 37
97 Apakah persidangan di PHI harus diwakili oleh seorang advokat
yang memiliki lisensi?
Tidak wajib, karena bagian HRD dimungkinkan mewakili Pengusaha
dengan mendaftarkan Surat Kuasa Insidentil dari Direksi ke Panitera PHI
pada Pengadilan Negeri setempat.
38 Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law)
Tentang
Penulis
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 39
Ade Kurniawan, S.H.,
meraih gelar sajana hukum pada Universitas Padjadjaran
Bandung. Saat ini aktif sebagai praktisi hubungan industrial
dengan pengalaman diberbagai industri; transportasi,
logistik, property, infrastruktur, insurance. Aktif diberbagai
kegiatan/ organisasi baik ikatan alumni maupun forum-
forum industrial relations.
Buku Pintar IR : 99 Tanya Jawab tentang Hubungan Industrial (Edisi Omnibus Law) 40
Berangkat dari obrolan warung kopi, munculah ide dalam pembuatan buku ini.
Buku ini dibuat sebagai salah satu bahan bacaan ringan bagi para pelaku hubungan
industrial. Penulis mencoba menyajikan sesederhana mungkin dalam bentuk
kompilasi tanya jawab hubungan industrial seputar: hubungan kerja, outsourcing,
peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, mogok kerja, Serikat Pekerja, LKS
Bipartit, pengupahan, sampai dengan proses penyelesaian perselisihan hubungan
industrial.
Kami sadar tentu buku ini masih jauh dari kata sempurna, semoga hal ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca, segala masukan dan kritikan akan kami terima
sebagai bagian dari proses perbaikan.