Anda di halaman 1dari 10

Nama : Berlian Mahesa

NIM : 02011181722002
Matkul : Hukum Ketenagakerjaan

A, Perbedaan Dan Analisa Mengenai Perlindungan Hukum PKWT, PKWTT, dan


Outsourcing

Perbedaan PKWT dan PKWTT

PKWTT
PKWT (Perjanjian Kerja
NO HAL (Perjanjian Kerja Waktu Waktu Tidak
Tertentu ) Tertentu)
Harus dibuat secara
Dapat dibuat baik
tertulis (88)
secara lisan (*) atau
Persyaratan Pembuatan menggunakan bahasa
1 tertulis (**) (pasal 51
Kontrak Indonesia (pasal 57 ayat
ayat (1) UU
(1) UU
Ketenagakerjaan).
Ketenagakerjaan).
Harus memenuhi
Harus memenuhi syarat-
syarat-syarat umum
syarat umum perjanjian
perjanjian kerja
kerja sebagaimana
sebagaimana diatur
diatur dalam Pasal 52
dalam pasal 52 UU
UU Ketenagakerjaan.
Ketenagakerjaan.
Dapat
Tidak dapat mempersyaratkan
mempersyaratkan masa masa percobaan
percobaan (pasal 58 ayat maksimal selama 3
(1) UU bulan (pasal 60 ayat
Ketenagakerjaan). (1) UU
Ketenagakerjaan.
Hanya dapat dibuat
untuk jenis pekerjaan
tertentu yang karena Dapat dibuat untuk
jenis dan sifat seluruh jenis
pekerjaannya akan pekerjaan.
selesai dalam waktu
tertentu (pasal 56 ayat
(2) jo 59 UU
Ketenagakerjaan).
Dapat dibuat untuk
jangka waktu maksimal
2 tahun dan dapat
diperpanjang satu kali
untuk jangka waktu
Untuk jangka waktu
paling lama 1 tahun
tidak tertentu.
dan/atau diperbaharui
satu kali paling lama 2
tahun (pasal 54 ayat (4)
dan (6) UU
Ketenagakerjaan).
Berdasarkan pasal 61
UU
Ketenagakerjaan,
Berdasarkan pasal 61
perjanjian kerja akan
UU Ketenagakerjaan,
berakhir apabila:
perjanjian kerja akan
berakhirnya jangka
berakhir apabila:
waktu perjanjian
pekerja meninggal
kerja
dunia;
pekerja meninggal
adanya putusan
2 Pengakhiran dunia;
pengadilan dan/atau
adanya putusan
penetapan lembaga
pengadilan dan/atau
pemerintah
penetapan lembaga
adanya keadaan tertentu
pemerintah
yang menyebabkan
adanya keadaan
berakhirnya hubungan
tertentu yang
kerja.
menyebabkan
berakhirnya
hubungan kerja.
Adalah suatu jenis
perjanjian kerja yang
Adalah perjanjian kerja
umum dijumpai
yang jangka berlakunya
dalam suatu
3 Pengertian telah ditentukan atau
perusahaan, yang
disebut sebagai
tidak memiliki
karyawan kontrak.
jangka waktu
berlakunya.
Bila jangka waktu sudah
habis maka dengan
sendirinya terjadi PHK
dan para karyawan tidak
berhak mendapat
Konsekuensi apabila Kehilangan
4 kompensasi PHK
terjadi PHK pekerjaan
seperti uang pesangon,
uang penghargaan masa
kerja, uang penggantian
hak dan uang pisah. Dan
kebalikannya
Digunakan untuk
Digunakan untuk
pekerjaan tertentu atau
pekerjaan sifatnya
5 Karakteristik untuk waktu tertentu
tetap.
(sifatnya sementara).

Dilakukan dengan
pembuatan perjanjian Dilakukan dengan
Kerja. Jangka Waktu: Surat Pengangkatan
PKWT dapat diadakan atau pembuatan
untuk paling lama 2 Perjanjian Kerja.
(dua) tahun.
Perpanjangan PKWT
hanya boleh
diperpanjang 1 (satu)
kali untuk jangka waktu
paling lama 1 (satu)
tahun. (Ps. 59 ayat (4)
UU No.13 th.2003).
Pembaruan PKWT
boleh dilakukan 1 (satu)
kali, sesuai jangka
waktu sebelumnya,
paling lama 2 (dua)
tahun.(Ps.59 ayat (6)
UU No.13 th.2003).

Hak-hak pekerja Pihak yang Uang Penggantian


6 yang harus memutuskan Hak yang
diterima
pada saat hubungan kerja (dalam seharusnya diterima
hal ini (UPH)
pengunduran diri pekerja yang
mengundurkan + Uang Pisah (UPs).
diri) wajib mengganti
kerugian

kepada perusahaan.
Pasal 58 UU No.13 1. Pasal 60 ayat (1)
7 Masa Percobaan th.2003: UU
(1) Perjanjian kerja No.13 th.2003:
untuk Perjanjian
waktu tertentu tidak kerja untuk waktu
dapat tidak
mensyaratkan adanya tertentu dapat
masa mensyaratkan
percobaan kerja. masa percobaan
(2) Dalam hal kerja paling
disyaratkan lama 3 (tiga) bulan.
masa percobaan kerja 2. P a s a l 1 6 0 3 l
dalam BW: T i a p
perjanjian kerja perjanjian yang
sebagaimana menetapkan
dimaksud dalam ayat masa percobaan
(1), yang tidak
masa percobaan kerja sama lamanya bagi
yang kedua
belah pihak atau
disyaratkan batal demi lebih lama
hukum. dari tiga bulan dan
juga tiap
janji. Yang
mengadakan
suatu masa
percobaan baru
bagi pihak-pihak
yang sama,

adalah batal.
Perbedaan PKWT dan Outsouching

No Hal PKWT ( Perjanjian Outsourching


Kerja Waktu tertentu )
1 Pengertian Menurut Keputusan Adalah pekerja
Menteri Tenaga Kerja dan pemborong disebuah
Transmigrasi perusahaan yang
No.100/MEN/IV/2004 sebagian
tentang Pelaksanaan pelaksanaan
Perjanjian Kerja Waktu pekerjaan kepada
Tertentu, Perjanjian Kerja perusaha lain yang
Waktu Tertentu (PKWT) berbadan hukum
adalah perjanjian kerja dengan cara
antara pekerja dengan perjanjian
pengusaha untuk pemborongan
mengadakan hubungan pekerjaan atau
kerja dalam waktu penyedia jasa
tertentu atau untuk pekerja jasa yang
pekerja tertentu.
dibuat secara tertulis.
Sedangkan
outsourcing pada
hakikatnya adalah
sebuah upaya
mengalihkan
pekerjaan atau jasa
ke pihak ketiga.
Undang-undang
ketenagakerjaan
sendiri tidak
mengenal istilah
outsourcing. Dasar
hukumnya adalah
pasal 64, 65 ayat (2)
dan 66 ayat (1) UU
Nomor 13 Tahun
2003.
2 Bentuk Kontrak Pemborong
Kerja/Perjanjian Kerja Pekerjaan atau
Waktu Tertentu dibuat penyedia jasa
secara tertulis (88) pekerja / perjanjian
menggunakan bahasa pemborong
Indonesia (pasal 57 ayat pekerjaan yang
(1) UU kontrak kerjanya di
Ketenagakerjaan). buat secara tertulis.

Perusahaan penyedia
jasa
3 Syarat-syarat perjanjian Dalam hal kontrak pkwt Pasal 65 UU No.13
lebih kepada perjanjian Tahun 2003
kontrak yaitu : Dilakukan secara
Harus dibuat secara terpisah dari kegiatan
tertulis (88) utama.
menggunakan bahasa
Indonesia (pasal 57 ayat
(1) UU
Ketenagakerjaan).
Harus memenuhi Dilakukan dengan
syarat-syarat umum perintah langsung
perjanjian kerja atau tidak langsung
sebagaimana diatur dari pemberi
dalam Pasal 52 UU pekerjaan.
Ketenagakerjaan.
Tidak dapat Merupakan kegiatan
mempersyaratkan masa penunjang perusahaan
percobaan (pasal 58 pemberi kerja secara
ayat (1) UU keseluruhan.
Ketenagakerjaan).
untuk jenis pekerjaan Tidak menghambat
tertentu yang karena proses produksi secara
jenis dan sifat langsung.
pekerjaannya akan
selesai dalam waktu
tertentu (pasal 56 ayat
(2) jo 59 UU
Ketenagakerjaan).
Dapat dibuat untuk
jangka waktu maksimal
2 tahun dan dapat
diperpanjang satu kali
untuk jangka waktu
paling lama 1 tahun
dan/atau diperbaharui
satu kali paling lama 2
tahun (pasal 54 ayat (4)
dan (6) UU
Ketenagakerjaan).
4 Peraturan /Pasal yang Pasal 56 – 59, Perjanjian Pasal 64 – 66,
mengatur Kerja Waktu Tertentu Outsourcing
(PKWT)
5 Proses / pelaksanaan PKWT hanya Outsourcing
berhubungan dengan melibatkan 3 pihak
Pengusaha/ Perusahaan yakni Perusahaan
yang membutuhkan jasa penyedia tenaga
dan Perusahaan kerja outsoucing,
pemborong/ perusahaan perusahaan
jasa yang mana pengguna tenaga
merupakan perjanjian oursourcing, dan
kerja yang di gunakan tenaga kerja
dalam pelaksanaan outsoucing itu
patokan masa lama sendiri
kerja Outsourching,
karena outsourcing
bersifat sementara dan
memiliki jangka waktu
/borongan
Perbedaan PKWTT dan OURSOUCING

No Permasalahan PKWTT OUTSOURCING


(PERJANJIAN
KERJA WAKTU
TIDAK TERTENTU)

1 Pengertian 100/MEN/VI/2004 Adalah pekerja


Tentang Ketentuan pemborong disebuah
Pelaksanaan Perjanjian perusahaan yang
Kerja Waktu Tertentu sebagian pelaksanaan
(“Kepmenakertrans pekerjaan kepada
100/2004”), pengertian perusaha lain yang
Perjanjian Kerja Waktu berbadan hukum
Tidak Tertentu dengan cara
(“PKWTT”) adalah perjanjian
perjanjian kerja antara pemborongan
pekerja/buruh dengan pekerjaan atau
pengusaha untuk penyedia jasa pekerja
mengadakan hubungan jasa yang dibuat
kerja yang bersifat secara tertulis.
tetap.
Sedangkan
outsourcing pada
hakikatnya adalah
sebuah upaya
mengalihkan
pekerjaan atau jasa ke
pihak ketiga. Undang-
undang
ketenagakerjaan
sendiri tidak
mengenal istilah
outsourcing. Dasar
hukumnya adalah
pasal 64, 65 ayat (2)
dan 66 ayat (1) UU
Nomor 13 Tahun
2003.

2 Perjanjian kerja Tidak menggunakan Dan menggunakan


PKWTT PKWT(PERJANJIAN
(PERJANJIAN KERJA WAKTU
KERJA WAKTU TERTENTU)
TIDAK TERTENTU)
sesuai pasal 59 ayat 2
UU No. 13/2003,
bahwa perjanjian kerja
untuk waktu
tertentu (PKWT), tidak
dapat diadakan
untuk pekerjaan
yang bersifat tetap.

3 Bentuk Kontrak Pemborong Pekerjaan


Kerja/Perjanjian Kerja atau penyedia jasa
Waktu Tidak Tertentu pekerja / perjanjian
Dapat dibuat baik pemborong pekerjaan
secara lisan (*) atau yang kontrak kerjanya
tertulis (**) (pasal 51 di buat secara tertulis.
ayat (1) UU
Ketenagakerjaan).

4 Karakteristik Untuk pekerjaan tetap Untuk pekerjaan


waktu tertentu (
sementara )

5 Konsekuensi apabila Kehilangan pekerjaan Bila jangka waktu


terjadi PHK belum habis maka
dengan sendirinya
terjadi PHK dan para
karyawan berhak
mendapat kompensasi
PHK seperti uang
pesangon, uang
penghargaan masa
kerja, uang
penggantian hak dan
uang pisah.
Uang Penggantian Pihak yang
6 pengunduran diri Hak yang memutuskan
seharusnya diterima hubungan kerja
(UPH) (dalam hal ini
pekerja yang
+ Uang Pisah (UPs). mengundurkan
diri) wajib mengganti
kerugian

kepada perusahaan.
1. Pasal 60 ayat (1) Pasal 58 UU No.13
7 Masa Percobaan UU th.2003:
No.13 th.2003: (1) Perjanjian kerja
Perjanjian untuk
kerja untuk waktu waktu tertentu tidak
tidak dapat
tertentu dapat mensyaratkan adanya
mensyaratkan masa
masa percobaan kerja percobaan kerja.
paling (2) Dalam hal
lama 3 (tiga) bulan. disyaratkan
2. P a s a l 1 6 0 3 l masa percobaan kerja
BW: T i a p dalam
perjanjian yang perjanjian kerja
menetapkan sebagaimana
masa percobaan yang dimaksud dalam ayat
tidak (1),
sama lamanya bagi masa percobaan kerja
kedua yang
belah pihak atau lebih
lama disyaratkan batal
dari tiga bulan dan demi hukum.
juga tiap
janji. Yang
mengadakan
suatu masa percobaan
baru
bagi pihak-pihak yang
sama,

adalah batal.

Anda mungkin juga menyukai