Anda di halaman 1dari 5

DIALOG HUKUM LINGKUNGAN

TOKOH :
: JALAN ( BERLIAN MAHESA (02011181722002)
SELOKAN ( ANITA DIAN YUSTISIA (02011281722202)

JALAN DAN SELOKAN

Jalan : hai, selokan. apa kabar? kelihatannya kamu senang hari ini, ya?

Selokan : iya nih, aku senang karena masyarakat disini baru saja selesai gotong royong utk
membersihkan lingkungan, termasuk aku. kalau kamu, apa kabar?

Jalan : aku pun sama baiknya seperti kabarmu karena aku masih sering di lalui manusia dan
masih di perbaiki jika aku rusak.

Selokan : wah, bagus kalau begitu.

Jalan : Selokan, kamu tahu ga hakikat kita hidup ini untuk apa?

Selokan : hm, tahu sih. Kalau aku, hakikat diriku ini sebagai saluran untuk menyalurkan air
pembuangan atau air hujan untuk dibawa ke suatu tempat yang bertujuan agar tidak menjadi
masalah bagi lingkungan dan kesehatan.
Bagaimana denganmu? Apa kamu tahu hakekat mu di hidup ini?

Jalan : tentu. Aku sebagai jalan merujuk pada Peraturan pemerintah No 34 tahun 2006
tentang jalan ,
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau
air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan
jalan kabel.

Selokan : wah, jadi kamu bermanfaat sekali ya untuk manusia.

Jalan : iya selokan.

Selokan : kan kamu tadi bermanfaat sekali untuk kehidupan manusia, apakah ada peraturan
yang dimuat oleh pemerintah untuk menjaga kamu, jalan?

Jalan : Tentu saja selokan, ada dua peraturan yang mengaturku

Selokan : apa saja itu kalau boleh tau?

Jalan : jadi yang pertama, yaitu : UU NO 38 TAHUN 2004 tentang Jalan yang mana memuat
tujuan dari jalan yaitu dalam
Pasal 3
Pengaturan penyelenggaraan jalan bertujuan untuk:
a. mewujudkan ketertiban dan kepastian hukum dalam
penyelenggaraan jalan;
b. mewujudkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan jalan;
c. mewujudkan peran penyelenggara jalan secara optimal dalam
pemberian layanan kepada masyarakat;
d. mewujudkan pelayanan jalan yang andal dan prima serta
berpihak pada kepentingan masyarakat;
e. mewujudkan sistem jaringan jalan yang berdaya guna dan
berhasil guna untuk mendukung terselenggaranya sistem
transportasi yang terpadu; dan
f. mewujudkan pengusahaan jalan tol yang transparan dan terbuka.
Dan yang kedua, ada di Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 Tentang jalan Mengenai
hakikat dan penjelasan detail mengenai jalan.
Selokan : oh gitu. jadi lebih terjamin ya kalau sudah diatur begitu.

Jalan : iya. Kalau kamu gimana selokan?

Selokan : mengenai aku, bisa dilihat di pasal 656 KUH Perdata, "Tempat air hujan, sumur,
kakus, selokan dan sebagainya, yang merupakan milik bersama antara mereka yang
bertetangga, harus dipelihara dan dibersihkan atas biaya semua pemilik.”

Jalan : oh gitu. Jadi kamu harus dijaga dan diperhatikan dengan baik ya, selokan.

Selokan : iya, jalan.

Jalan : Selokan, aku mau cerita. Belakangan ini banyak sekali masalah mengenai lingkungan
termasuk mengenai selokan dan jalan. Banyak sekali fakta masalah mengenai diriku yang
membuat aku sedih.

Selokan : benar. Aku juga miris melihatnya.

Jalan : banyak sekali jalan rusak dan banjir yang menggenangi jalan. hal ini menurut aku ada
hubungan nya dengan masalah selokan yang terkadang tersumbat yang menyebabkan
menggenangnya air ke jalan. akibat air menggenang ke jalan maka jalan menjadi basah dan
aspal menjadi rusak/kropos.

Selokan : setuju. Kalau berdasarkan penelitian mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan di


Universitas Muhammadiyah Surakarta th 2014, kesadaran masyarakat untuk membersihkan
selokan sangat minim. Masyarakat yg berperilaku baik thdp selokan hanya sekitar 17,8%.

Jalan : waduh. Sedikit sekali yang punya kesadaran, ya?

Selokan : iya, mereka juga bilang kalau Kesadaran masyarakat rendah itu disebabkan oleh
sering menganggap sepele akan kebersihan, dan berpikir bahwa kebersihan tersebut akan
selalu ditanggulangi oleh petugas kebersihan serta pemerintah.

Jalan : padahal kebersihan itu kan tanggung jawab setiap individu, kan?

Selokan : benar sekali. Manusia memang begitu, kalau sudah ada masalah, baru ingin
berbenah.
Jalan : iya. Semoga kedepannya, kesadaran manusia segera tumbuh dan meningkat untuk
menjaga kebersihan. Agar masalah kamu (selokan) dan aku (jalan) cepat terselesaikan.
Dengan itu, tidak menimbulkan bencana lagi untuk manusia.

Anda mungkin juga menyukai