Anda di halaman 1dari 15

Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah

Pariaman

GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN IV

4.1 PENDAHULUAN

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat


dengan ditunjang perkembangan ekonomi dan pendidikan sebagai sasaran utama
Pembangunan Nasional, maka tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan juga meningkat. Di antara kebijaksanaan pemerintah dalam bidang kesehatan,
tertuang di dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 991a/Menkes/SK/III/1992
tentang Sistem Kesehatan Nasional, yang merupakan pedoman penyelenggaraan upaya
kesehatan di Indonesia.

Sebagai salah satu lembaga pemerintah pada bidang pelayanan kesehatan masyarakat
yang tersebar di setiap Kabupaten atau Kotamadya, keberadaan Rumah Sakit Umum
memegang peranan penting bagi pelayanan kesehatan masyarakat guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Dalam operasionalnya, Rumah Sakit Umum di Kabupaten
atau Kotamadya merupakan tempat rujukan Puskesmas yang tersebar pada setiap
wilayah kecamatan.

4.2 LETAK ADMINISTRATIF

Secara administratif, Tumah Sakit Umum Daerah Pariaman berada pada Desa Kampung
Baru, Kecamatan Pariaman Tengah, Kotif Pariaman. Scara umum batas administratif
bangunan permanen RSU Pariaman dibatasi oleh :
1. Bagian aliran Sungai Air Pampan (bersempadan langsung), lingkungan Sekolah Dasar
yang berjarak  25 meter dan pemukiman Desa Kampung Baru di sebelah Utara.
2. Ruas Jalan Prof. M. Yamin di sebelah Selatan.
3. Kantor Dinas Kesehatan Padang Pariaman dan areal kebun rumbia di sebelah Barat,
yang merupakan areal cadangan bagi pengembangan.
4. Ruas Jalan M. Jamil di sebelah Timur.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 1


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

Pada saat ini lingkungan di sekitar lokasi RSU telah dipadati oleh pemukiman penduduk
serta dimanfaatkan bagi sarana pendidikan. Sementara itu, bagian alur sungai Air Pampan
yang berada di sebelah Utara telah dilakukan perbaikan geometri oleh instansi yang
berwenang.

4.3 PENGGUNAAN LAHAN

Luas lahan yang telah digunakan RSU Daerah Pariaman secara keseluruhan, tidak
termasuk rencana pengembangan, adalah 19.000 M 2. Dari luas lahan tersebut, telah
dimanfaatkan bagi bangunan RSU sendiri, areal parkir (roda 4 dan roda 2) serta ruang
hijau. Adapun peruntukkan lahan tersebut secara rinci disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Peruntukkan dan Pemanfaatan Ruang Lahan


pada Rumah Sakit Daerah Pariaman
No Pemanfaatan Lahan Luas (M2) Persentase
(%)
1. Bangunan Rumah Sakit 6.486 34,14
2. Ruang hijau/terbuka 11.714 61,65
3. Areal parkir 800 4,21
Jumlah 19.000 100,00
Sumber : Master Plan (1995) dan RSUD Pariaman (2000)

4.4 RUANG LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN

Sesuai dengan fungsi dan peranan sebagai RSU Kabupaten, maka lingkup layanan yang
telah berlangsung saat ini pada RSU Daerah Pariaman, meliputi :
Pelayanan rawat jalan (anak, bedah, penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan,
gigi, mata, THT, jiwa, neurologi dan rehabilitasi medik).

1. Pelayanan gawat darurat.


2. Pelayanan rawat inap (bedah, kebidanan dan penyakit kandungan, anak, interne dan
mata).
3. Pelayanan bedah sentral (operasi).
4. Pelayanan Radiologi.
5. Pelayanan Laboratorium klinik.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 2


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

6. Pelayanan Farmasi dengan Apotik Pelengkap.


7. Pelayanan gizi dan konsultasi gizi.
8. Pelayanan rawat jalan dan rawat inap bedah umum dan bedah tulang (terutama
kasus gawat darurat), thorax dan pembuluh darah, ginjal-saluran kencing dan hati-
saluran cerna.
9. Penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit (PMK-RS).
10. Pelayanan administrasi dan keuangan.
11. Pelayanan ambulan.

Sementara itu, rencana pengembangan sesuai master plan, di samping penambahan


kapasitas menjadi 140 tempat tidur, juga meningkatkan layanan rawat jalan dan rawat
inap penyakit non bedah kulit dan kelamin.

4.4 FASILITAS PELAYANAN MEDIK

Sebagaimana telah disebutkan bahwa diantara fasilitas pelayanan medik pada RSU
Daerah Pariaman adalah sumber dampak yang memerlukan perangkat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.

Instalasi Rawat Jalan (IRJA)


Sesuai dengan lingkup pelayanan Instalasi Rawat Jalan pada RSU Daerah Pariaman,
fasilitas yang tersedia saat ini meliputi Poliklinik Umum, Poliklinik Penyakit Dalam,
Poliklinik Gigi, Poliklinik Kesehatan Anak, Poliklinik Kebidanan Penyakit Kandungan,
Poliklinik Bedah, Poliklinik Mata, Poliklinik THT, Poliklinik Rehabilitasi Medik, Poliklinik
Neurologi dan PKMRS.

Sesuai dengan perencanaan masa datang, unit bangunan bagi Instalasi Rawat Jalan
dapat dikembangkan menjadi 3(tiga) lantai, dimana lantai I dan II diperuntukkan bagi
Poliklinik dan lantai III untuk Ruang Pertemuan.

Instalasi Gawat Darurat


Sesuai dengan fungsi dan perannya, maka Instalasi Gawat Darurat haruslah mampu
memberikan pelayanan gawat dan darurat (emergency) dengan standar tinggi kepada
masyarakat yang menderita penyakit akut maupun mengalami kecelakaan, sehingga
dalam operasionalnya Instalasi Gawat Darurat ini harus diselenggarakan selama 24 jam.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 3


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

Untuk operasionalnya, Instalasi Gawat Darurat saat ini memiliki peralatan lengkap antara
lain Defebrilator (alat pacu jantung), Ventilator (alat bantu napas) dan peralatan lain.
Selain itu, unit ini juga ditunjang oleh sarana Laboratorium Klinik, Radiologi, Kamar
Operasi dan Ambulans.

Instalasi Rawat Inap (IRNA)


Sarana yang telah disediakan untuk pelayanan rawat inap diantaranya tempat tidur yang
saat ini berjumlah 103 buah. Distribusi sarana ini menurut peruntukkannya, sebagaimana
disajikan pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 : Peruntukkan Ruang Rawat Inap


pada Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman

No Pemanfaatan Luas Kapasitas Tempat Tidur


2
(Peruntukkan) (M ) VIP Utama Kls 1 Kls 2 Kls 3 Jumlah
1 Bedah 294 - - - 8 12 20
2 Kebidanan dan Kandungan 420 - - - 8 8 16
3 Penyakit dalam (Interne) 420 - - - 12 18 30
4 Kesehatan anak 294 - - - 8 13 21
5 Paviliun Gandoriyah 230 - 4 6 - - 10
6 Paviliun Nan Tongga 230 3 3 - - - 6
Jumlah 1.888 3 7 6 36 51 103
Sumber : Master Plan (1995) dan RSUD Pariaman (2000)

Dari jumlah sebanyak 103 buah tempat tidur, pada saat ini telah didistribusikan dalam
ruangan atau bangsal kesehatan anak, bangsal mata, paviliun Nan Tongga dan paviliun
Gandoriyah.

1. Sub-IRNA Kesehatan Anak


Bagi pelayanan perawatan kesehatan anak pada RSUD Pariaman telah tersedia 24
kamar tidur kelas III dengan luas bangunan saat ini 294 M 2. Pengembangan masa
datang luas bangunan yang dibutuhkan mencapai 420 M2 dengan penambahan 2
tempat tidur bagi kelas I, 4 kamar tidur kelas II dan 6 kamar tidur kelas III.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 4


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

2. Sub-IRNA Kebidanan dan Penyakit Kandungan


Untuk pelaksanaan layanan kebidanan dan penyakit kandungan pada RSUD
Pariaman, telah tersedia 16 tempat tidur dengan luas bangunan 420 M 2. Bagi
rencana pengembangan maka dibutuhkan luas bangunan mencapai 660 M 2.

3. Sub-IRNA Penyakit Dalam


Pelayanan perawatan penyakit dalam (interne) saat ini dilakukan pada ruang seluas
420 M2 berkapasitas 18 kamar tidur kelas III dan 12 tempat tidur kelas II. Untuk
pengembangan pada masa datang, dibutuhkan penambahan kapasitas menjadi 24
tempat tidur kelas III, 12 tempat tidur kelas II, 4 tempat tidur kelas I dan 2 tempat
tidur VIP.

4. Sub-IRNA Bedah
Untuk dapat menyelenggarakan perawatan bedah, pada RSUD Pariaman telah
tersedia bangunan seluas 294 M2 dengan kapasitas 12 tempat tidur kelas III dan 8
tempat tidur kelas II. Sesuai dengan master plan, pengembangan masa datang
membutuhkan penambahan 2 tempat tidur VIP, 3 tempat tidur kelas I dan 4 tempat
tidur kelas II.

5. Sub-IRNA Penyakit Mata


Hingga saat ini, bangunan khusus bagi pelayanan penyakit mata pada RSUD
Pariaman belum tersedia. Upaya yang telah diterapkan adalah menampung penderita
atau pasien pada bangunan perawatan penyakit dalam. Untuk masa datang
bangunan khusus yang akan disediakan memiliki kapasitas 13 kamar tidur.

6. Sub-IRNA Paviliun Gandoriyah


Keberadaan Paviliun Gandoriyah adalah peningkatan pelayanan rawat inap pada Blok
kelas I sebelumnya, dengan bangunan seluas 230 M 2 berkapasitas 4 tempat tidur
kelas utama dan 6 tempat tidur kelas I. Untuk masa datang bangunan khusus bagi
Paviliun Gandoriyah akan ditempatkan tersendiri.

7. Sub-IRNA Paviliun Nan Tongga


Sama halnya dengan Paviliun Gandoriyah, keberadaan Paviliun Nan Tongga juga
merupakan upaya peningkatan pelayanan rawat inap pada Blok VIP sebelumnya,

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 5


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

dengan bangunan seluas 230 M2 berkapasitas 3 tempat tidur kelas VIP dan 4 tempat
tidur kelas utama. Untuk masa datang bangunan khusus bagi Paviliun Nan Tongga
juga akan ditempatkan tersendiri sebagaimana Paviliun Gandoriyah.

Instalasi Bedah Sentral


RSUD Pariaman memiliki 2 (dua) kamar operasi, masing-masing 1 kamar operasi
berukuran besar dan 1 kamar berukuran kecil, dengan luas lahan 276 M 2. Untuk masa
datang sarana ini akan diperluas menjadi 299 M2 bagi 3(tiga) unit kamar operasi.

4.6 FASILITAS PENUNJANG MEDIK

Fasilitas penunjang medik, baik yang telah tersedia maupun dalam perencanaan
pengembangan, berperan penting dalam penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat
secara luas.

1. Instalasi Laboratorium
Pada saat ini, RSUD Pariaman telah memiliki laboratorium lengkap terdiri dari
Laboratorium Patologi untuk pemeriksaan Hematologi, Kimia Darah, Serologi,
Mikrobiologi, Feses serta Urine. Luas bangunan tersedia 150 M 2 dan rencana
pengembangan membutuhkan luas 255 M2.

2. Instalasi Farmasi
Instalasi atau fasilitas ini pada berada 1(satu) unit bangunan dengan luas 150 M 2
berupa apotik pelengkap yang dikelola oleh Ikatan Rumah Sakit Umum Daerah
(IKRSUD) Pariman, siap melayani pasien selama 24 jam. Jenis obat yang tersedia,
disamping obat generik juga disediakan obat khusus untuk kasus penyakit tertentu.

3. Instalasi Radiologi
Pada Instalasi Radiologi telah tersedia alat rontgen yang mampu melakukan
pemeriksaan organ tubuh, baik berupa photo polos ataupun photo yang memerlukan
bahan kontras seperti photo saluran ginjal (IVP), photo saluran pencernaan dan lain-
lain. Luas bangunan yang telah ada mencapai 150 M 2, sedangkan kebutuhan masa
datang mencapai luas 252 M2.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 6


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

Akibat pengoperasian Instalasi rontgen akan dihasilkan efek radiasi. Upaya


pengamanan yang telah diterapkan di samping ketersediaan tenaga yang terlatih,
RSUD Pariaman juga mengadakan perlengkapan dan peralatan seperti monitor
perorangan, film badge, pakaian kerja, dekontaminasi kit dan detector radiasi.

4. Unit Kamar Jenazah


Unit ini melayani penitipan jenazah sementara waktu karena belum tersedianya
freezer jenazah. Luas bangunan kamar jenazah saat ini 64 M 2 dan akan
dikembangkan menjadi 171 M2.

5. Instalasi Gizi
Diantara lingkup layanan pada Insyalasi Gizi adalah bangunan dapur sebagai
penunjang aktivitas pelayanan medik. Pada saat ini, ruang dapur mencapai luas 50
M2, dan dinilai telah memadai untuk RSUD Pariaman dengan kapasitas 103 tempat
tidur. Terkait dengan rencana pengembangan, maka keberadaan bangunan bagi
instalasi ini juga membutuhkan penambahan luas hingga 330 M 2.

6. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit


Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit (IPS-RS) adalah unit kerja yang berperan
dalam hal pemeliharaan seluruh sarana yang telah tersedia pada RSUD Pariaman
seperti air bersih, listrik, telekomunikasi, bangunan, pekarangan atau instalasi
pengolahan limbah (septik tank).

4.7 FASILITAS LAINNYA

4.7.1 Jamban dan Kamar Mandi

Fasilitas lainnya yang telah tersedia adalah jamban dan kamar mandi. Dari jumlah kamar
mandi saat ini, pada masa datang telah direncanakan pula penambahannya dan
ditempatkan pada ruang atau areal yang memungkinkan. Sementara itu unit jamban telah
tersebar pada ruang poliklinik dan ruang perawatan juga akan ditambah.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 7


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

4.7.2 Gudang

Bangunan gudang untuk penyimpanan berbagai peralatan, perlengkapan dan barang-


barang lainnya, baik yang belum digunakan atau rusak, mencapai luas 30 M 2. Bagi
pengembangan pada masa datang, akan disesuaikan dengan kebutuhan.

4.7.3 Mushalla

Untuk pelaksanaan ibadah, baik tenaga medis maupun non medis, telah tersedia 1 (satu)
unit mushalla dengan luas bangunan memadai, sehingga belum membutuhkan
penambahan luas.

4.7.4 Tempat Pencucian (Laundry)

Hingga saat ini, pada RSUD Pariaman belum tersedia bangunan khusus sebagai sarana
pencucian (laundry). Ruang cuci (berada pada ruang service) hanya seluas 8 M 2 dengan
unit peralatan washing machine. Sarana pencucian membutuhkan air panas dengan suhu
berkisar 30-90oC, diperoleh melalui pemanasan yang dilakukan mesin secara otomatis. Air
digunakan bagi pencucian Linen bersih (air panas 30 oC), Linen kotor (air panas 60oC) dan
Linen sangat kotor (air panas 90 oC). Limbah cair hasil pencucian dialirkan melalui saluran
tertutup menuju bak kontrol. Sesuai dengan master plan, luas bangunan ruang cuci
direncanakan 287 M2 dengan kemiringan lantai 10 %.

4.7.5 Generator Set

Di antara fasilitas lainnya yang berperan penting dalam penyelenggaraan layanan


kesehatan pada RSUD Pariaman adalah Generator Set. Unit ini terpasang dengan
kapasitas 50 KW dan ditempatkan pada suatu bangunan khusus, dan dioperasikan jika
supply listrik PLN terputus.

4.7.6 Septik Tank

Sarana bagi penampungan sekaligus pengelolaan limbah cair dari unit jamban dan kamar
mandi maupun limbah cair dari instalasi laboratorium, radiologi dan bedah sentral. Khusus

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 8


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

septik tank bagi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B 3) yang berasal dari kegiatan
instalasi laboratorium, radiologi dan bedah sentral saat ini berjumlah 3 unit.

4.8 KEBUTUHAN AIR

Sumber air bersih yang telah dimanfaatkan bagi operasional RSUD Pariaman, diantaranya
air tanah melalui pemboran sedalam 75 M da air yang disupply oleh PDAM Kotif Pariaman.
Banyaknya penggunaan air dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1 : Neraca Penggunaan Air pada RSUD Pariaman

Kubikasi air yang dibutuhkan saat ini setiap harinya 50 M 3, dimana 60 % adalah air sumur
bor (air tanah) dan 40 % air PDAM. Sarana pengumpulan air diantaranya bak di dalam
tanah (ground reservoar) berkapasitas 270 M 3 dan bak di atas permukaan tanah
menggunakan menara (tower reservoar) berkapasitas 30 M 3. Translokasi air dari ground
reservoir menuju tower reservoir dilakukan secara elektris memakai pompa, sedangkan
distribusi selanjutnya dilakukan secara gravitasi melalui pipa. Terkait dengan rencana
pengembangan masa datang, maka kebutuhan air bersih mencapai 60 M 3 per hari.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 9


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

4.9 PENANGANAN LIMBAH

Limbah yang dihasilkan sehubungan operasional RSUD Pariaman, adalah limbah


berbentuk padat dan cair. Khusus limbah padat diantaranya bersifat infeksious dan limbah
domestik atau non infeksious.

4.9.1 Limbah Padat

Bentuk limbah padat yang dihasilkan dari aktivitas RSUD Pariaman (laboratorium, ruang
rawat, poliklinik ataupun ruang operasi) diantaranya produk farmasi kedaluarsa, peralatan
laboratorium yang terkontaminasi dan kemasan produk farmasi. Sementara itu, limbah
padat yang berasal dari aktivitas instalasi bedah sentral seperti jaringan tubuh, diserahkan
kepada anggota keluarga pasien untuk dapat dikelola lebih lanjut (dikebumikan). Limbah
jaringan tubuh ini akan diserahkan pihak RSUD Pariaman setelah dilakukan proses
sterilisasi, agar tidak terjadi kontaminasi ataupun efek negatif lainnya seperti
kemungkinan tertularnya anggota pasien akibat penyakit yang sama atau jenis penyakit
lain.

Kemudian sesuai dengan sifatnya, penanganan limbah padat infeksious (kecuali jaringan
tubuh) dan non infeksious dibedakan satu sama lainnya. Limbah infeksious (produk
farmasi kedaluarsa, peralatan laboratorium yang terkontaminasi dan kemasan produk
farmasi) dikelola pada unit bak pembakar berkapasitas 0,50 M 3, sedangkan limbah non
infeksious (domestik) dikelola secara institusional dengan menyerahkan kepada Dinas
Kebersihan Kotif Pariaman.

Aliran Pengelolaan Limbah Padat RSUD Pariaman dapat dilihat pada gambar 4.2.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 10


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

Gambar 4.2 : Aliran Pengelolaan Limbah Padat RSUD Pariaman

1. Bak Pembakar
Sarana permanen dengan konstruksi semen seluas 10 M 2 yang berada di bagian
belakang bangunan rumah sakit (berjarak 20 meter dari ruang perawatan),
diperuntukkan bagi sarana pemusnahan limbah padat bersifat infeksious. Jumlah
limbah tersebut setiap hari mencapai 10 Kg. Namun demikian, karena keterbatasan
spesifikasi teknis seperti tekanan dan suhu yang masih rendah, upaya pengelolaan
residu pembakaran pada masa datang adalah akan memanfaatkan unit insinerator
pada Rumah Sakit Umum Pusat M Jamil Padang.

2. Dinas Kebersihan Kota (DKK)


Limbah padat bersifat non infeksious, dikumpulkan menggunakan ember atau pot
plastik yang selalu tersedia pada setiap ruang pasien, sehingga sumber limbah ini
berasal dari ruang rawat. Sedangkan di luar ruang rawat, disediakan pula tong
sampah yang berukuran lebih besar agar dapat menampung secara keseluruhan.
Sampah yang terkumpul pada ember atau pot dipindahkan ke Tempat Penampungan
Sampah Sementara (TPS). Selanjutnya limbah pada TPS tersebut setiap hari
ditanslokasikan oleh Dinas Kebersihan Kota.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 11


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

Oleh karena sarann TPS bagi limbah padat yang bersifat non infeksious ini masih
berupa areal terbuka, maka pada masa datang diperlukan pula sarana pendukung
yang lebih baik seperti bak ataupun unit container.

4.9.2 Limbah Cair

Limbah cair pada RSUD Pariaman bersumber dari aktivitas poliklinik, dapur, laundry,
ruang rawat, instalasi laboratorium, instalasi radiologi, instalasi bedah sentral dan kamar
mandi yang digunakan pasien atau pengunjung.

Khusus terhadap limbah cair yang bersifat klinis, upaya penanganan dilakukan melalui 3
(tiga) unit septic tank. Sedangkan limbah dari aktivitas dapur dan laundry langsung
dialirkan menuju sungai Air Pampan. Ukuran septic tank bagi limbah cair yang berasal
dari beberapa sumber, disajikan pada tabel 4.3, serta aliran pengelolaan limbah cair yang
telah diterapkan dapat dilihat pada gambar 4.3.

Tabel 4.3 : Sumber Limbah Cair dan Ukuran Septic Tank


pada RSUD Pariaman

No Sumber limbah cair Jumlah rata-rata Ukuran septic tank


(M3/hari) (M3)
1. Ruang perawatan 15,00 25,00
2. Instalasi laboratorium 5,00 9,00
3. Instalasi bedah sentral 5,00 9,00
4. Instalasi radiologi 5,00 9,00
5. Kamar mandi & WC 20,00 15,00
6. Laundry & dapur 10,00 --
Jumlah 50,00 67,00
Sumber : RSUD Pariaman, 2000

Khusus limbah cair dari instalasi radiologi, pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) ini dilakukan sesuai dengan Standart Operating Procedures yang telah ditetapkan
oleh Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 12


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

Gambar 4.3 : Aliran Pengelolaan Limbah Cair RSUD Pariaman

4.10 TENAGA KERJA

Guna terjaminnya pelayanan medis yang memadai, maka sumber daya manusia (tenaga
medik, paramedik dan non medik), yang berperan mencapai 227 orang tenaga kerja,
sesuai dengan lingkup pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Secara garis besar, komposisi peranan sumber daya manusia pada RSUD Pariaman
disajikan pada tabel 4.4. Selain itu juga terdapat tenaga kerja honorer dan tenaga kerja
sukarela.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 13


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

Tabel 4.4 : Jumlah Tenaga Kerja pada RSUD Pariaman

No Status tenaga kerja Jumlah (orang)


1. Tenaga medik 18
2. Tenaga paramedik perawatan 98
3. Tenaga paramedik non perawatan 41
4. Tenaga non medik 24
5. Tenaga honor dan sukarela 49
Jumlah 227
Sumber : RSUD Pariaman, 2001

4.11 RENCANA PENGEMBANGAN

Berkaitan dengan rencana pengembangan yang telah disusun maka fasilitas yang akan
ditambah bagi setiap lingkup pelayanan sekaligus layanan yang akan dikembangkan pada
RSUD Pariaman, disajikan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 : Rencana Pengembangan Layanan Rawat Inap pada RSUD Pariaman

No Pemanfaatan Kapasitas Tempat Tidur


(Peruntukkan) VIP Kls 1 Kls 2 Kls 3 Jumlah
1. Perawatan bedah 2 2 8 18 30
2. Kebidanan dan kandungan 2 2 4 12 20
3. Penyakit dalam (interne) 2 4 12 24 42
4. Kesehatan anak - 2 4 6 12
5. Penyakit mata 1 2 4 6 13
6. Penyakit kelamin 1 2 4 6 13
7. Penyakit THT 1 2 4 6 13
Jumlah 9 16 40 78 143
Sumber : Master plan (1995) dan RSUD Pariaman (2000)

1. Instalasi Rehabilitasi Medik


Unit ini akan memiliki peralatan seperti pemanas tubuh (diatermi), hidroterapi, traksi,
stimulasi listrik dan alat pijat bagi pasien akibat penyakit pembuluh darah, syaraf
(stroke), jantung, paru-paru, radang sendi, cedera tulang atau otot dan sendi.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 14


Pekerjaan Desain Teknis IPAL RSU Daerah
Pariaman

2. Instalasi Perawatan Intensif (ICU)


Bagi rencana pengembangan masa datang, luas instalasi perawatan intensif menjadi
358 M2 dan juga akan dilengkapi dengan peralatan modern, seperti bed side monitor,
sentral monitor, alat bantu pernafasan otomatis, EKG, defebrilator, supply oksigen
sentral, alat isap pembersih saluran nafas, laboratorium analisa gas, darah dan
elektrolit.

3. Pelayanan Penyakit THT


Hingga saat ini bangunan khusus bagi pelayanan THT pada RSUD Pariaman belum
tersedia. Untuk masa datang bangunan khusus yang akan disediakan memiliki 13
tempat tidur bagi perawatan penyakit mata, 13 tempat tidur untuk perawatan THT
dan 13 tempat tidur untuk perawatan kulit atau kelamin.

4. Pelayanan Penyakit Kulit dan Kelamin


Instalasi bagi layanan maupun bangunan khusus bagi pelayanan penyakit kulit dan
kelamin pada RSUD Pariaman belum tersedia. Untuk masa datang bangunan khusus
disediakan 13 tempat tidur.

5. Kantin
Pada saat ini di dalam lingkungan RSUD Pariaman telah ada 1 (satu) unit kantin.
Sesuai dengan rencana pengembangan keberadaan bangunan ini akan
dikembangkan pada lahan seluas 30 M2.

6. Garasi
Berkaitan dengan rencana pengembangan masa datang maka keberadaan bangunan
garasi bagi penyimpanan kendaraan ambulance, mencapai luas lahan 60 M 2.

4.12 KEGIATAN LAIN DI SEKITAR LOKASI RSUD PARIAMAN

Kegiatan lainnya di sekitar lokasi RSUD Pariaman adalah Sekolah Dasar Negeri No. 27
Kecamatan Pariaman Tengah Kotif Pariaman, yang terletak pada bagian utara. Dari
pengamatan, ternyata keberadaan rumah sakit hingga saat ini belum mempengaruhi
ataupun menimbulkan akses merugikan pada sarana pendidikan tersebut, justru
sebaliknya berdampak positif.

Inventarisasi Unit Pengolahan IV - 15

Anda mungkin juga menyukai