2, Oktober 2019
http://agritech.unhas.ac.id/ojs/index.php/at
https://doi.org/10.20956/at.v0i0.221
ISSN Online : 2656-2413
ISSN Print : 1979-7362
ABSTRAK
Peningkatan produksi pangan membutuhkan ketersediaan benih yang bermutu. Salah satu
masalah dalam penyediaan benih bermutu yaitu viabilitas benih yang menurun dalam masa
penyimpanan, penelitian mengenai hal tersebut masih jarang dilakukan, Selama proses
penyimpanan suhu dan kadar air benih merupakan faktor penting yang mempengaruhi masa
simpan benih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan kelembaban
terhadap kadar air pada benih selama penyimpanan pada gudang PT Sang Hyang Seri
(Persero). Benih padi merupakan benih orthodox yaitu benih yang dapat disimpan dalam
waktu yang relatif lama dengan kadar air dapat diturunkan sampai dibawah 10%, Dalam
pengumpulan data khususnya data temperatur gudang penyimpanan digunakan area
sampling, area sampling merupakan cara pengambilan sampel dengan menetapkan area
secara equally spaced (bagian yang sama). Data sampel yang diperoleh terdiri dari sejumlah
nilai-nilai pengamatan yang rata-rata hitungnya (arithmatic mean) dapat langsung dicari dari
data yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi suhu interstisial bulk
benih 28-29˚C dan suhu ruang penyimpanan tidak menunjukkan pengaruh terhadap kadar air
benih padi 13-14% selama 15 hari penyimpanan, tingkat kelembaban ruang 45-50%
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penurunan kadar air benih sebesar 1% selama
penyimpanan.
131
Jurnal AgriTechno. Vol. 12 (2): 131-137
https://doi.org/10.20956/at.v0i0.221
132
Jurnal AgriTechno. Vol. 12 (2): 131-137
https://doi.org/10.20956/at.v0i0.221
133
Jurnal AgriTechno. Vol. 12 (2): 131-137
https://doi.org/10.20956/at.v0i0.221
SUHU (C)
29
penyimpanan adalah :
28
1. Sebelah Timur berbatasan lantai jemur
27
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan 1 3 5 7 9 11 13 15
aneka jenis tanaman pertanian. HARI
Depan Tengah Belakang
3. Sebelah Barat berbatasan dengan lantai
jemur
4. Sebelah Utara berbatasan denagan 29.5 Sore
bangunan perkantoran 28.5
SUHU (C)
5. Penyimpanan dikelilingi oleh jalanan 27.5
aspal 26.5
Bagian Penyimpanan : 25.5
a. Gudang : (30 x 15m) 1 3 5 7 9 11 13 15
b. Ruang Mesin : (10 x 5m) Depan HARI
Tengah Belakang
c. Kapasitas : (2000ton) Gambar 9. Suhu Interstisial Bulk Benih
Standar mutu produk yang ditetapkan Pada gambar di atas menunjukkan
oleh perusahaan untuk setiap benih perbandingan suhu interstisial bulk benih
kantong adalah sebagai berikut : pada tiga waktu berbeda yaitu pagi siang
1. Kadar air yang terkandung dalam Benih dan sore, pada pagi hari kisaran suhu rata
Lulus (BL) sebesar 12% rata antara 27 – 29˚C, pada siang hari
2. Benih murni dalam Benih Lulus (BL) rataan suhu meningkat menjadi 28 - 30˚C,
99,7% kemudian menurun kembali di sore hari
3. Kotoran benih yang terdapat dalam menjadi 26 – 28˚C, kondisi tersebut sesuai
Benih Lulus (BL) 0,2% dengan kondisi lingkungan yang pada
4. lain yang terkandung dalam Benih siang hari cenderung lebih panas karena
Lulus (BL) 0,1% adanya perbedaan sudut kemiringan sinar
5. Daya tumbuh atau daya berkecambah matahari yang datang, pada pagi dan sore
Benih Lulus (BL) 85% hari, sinar matahari datang miring dari
6. Bebas dari hama dan penyakit. timur (pagi) dan barat (sore) sehingga
Suhu luasan yang terkena sinar matahari akan
Suhu yang diperoleh selama 15 hari lebih luas daripada sinar yang datang tegak
pengamatan pada tiga waktu berbeda yaitu lurus dari atas.
pagi siang dan sore hari ditampilkan pada
gambar berikut. 29.5
29
(C)
30 Pagi
28.5
Suhu
29
SUHU (C)
28 28 y = -0.0004x + 28.883
27 R² = 5E-05
27.5
26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415 Hari
HARI
Depan Tengah Belakang
Gambar 10. Rerata Suhu Interstisial hari 1
– 15
134
Jurnal AgriTechno. Vol. 12 (2): 131-137
https://doi.org/10.20956/at.v0i0.221
RH Ruangan
30
29.5
50.5
Suhu (C)
29
48.5
28.5 y = -0.0463x + 29.503
RH (%)
R² = 0.3069 46.5
28
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 44.5 y = -0.1984x + 49.641
Hari
42.5 R² = 0.2808
Gambar 11. Trend Suhu Ruang Hari 1 - 15
0 5 Hari 10 15
Gambar 10 Merupakan rata-rata dari
grafik suhu pada pagi, siang dan sore hari, Gambar 12. Rerata Tingkat Kelembaban
pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa Ruang Hari 1 - 15
temperatur rata rata cenderung konstan Gambar 12 menunjukkan tingkat
pada suhu 28 - 29˚C, sedangkan gambar 11 kelembaban ruang penyimpanan benih
menunjukkan trend suhu ruang selama 15 hari, pada grafik tersebut terlihat
penyimpanan benih selama 15 hari yang bahwa rataan kelembaban berkisar antara
cenderung turun pada kisaran 28 - 29˚C 45 – 50%, Menurut Imdad dan Nawangsih
disebabkan adanya pergerakan udara (1995), kisaran kelembaban yang baik
dalam jumlah kecil, Suhu interstisial untuk kadar air benih yang aman adalah 50
disekitar bulk cenderung lebih panas –60%, ini berarti bahwa ruang
menyebabkan terjadinya keseragaman penyimpanan benih memiliki tingkat
suhu benih yang disimpan karena kelembaban yang cukup rendah.
partikelnya berukuran kecil, Berdasarkan Kelembaban yang tinggi dapat
prinsip lump capacity, hambatan internal mempercepat pertumbuhan dan
perpindahan panas dapat diabaikan yang berkembangnya mikroorganisme perusak,
menyebabkan keseragaman suhu pada kelembaban yang tinggi juga akan
bahan (Singh dan Heldman, 2001). menyebabkan terjadinya penyerapan uap
Sehingga suhu interstisial bulk cenderung air dari udara yang akan mengakibatkan
lebih seimbang dibandingkan suhu bahan lembab yang berpengaruh terhadap
lingkungan. kenaikan kadar air. Fluktuasi suhu dan
Menurut Imdad dan Nawangsih kelembaban lingkungan penyimpanan
(1995), kisaran suhu ruang penyimpanan secara alamiah juga akan menyebabkan
yang baik untuk kadar air bahan yang terjadinya perpindahan uap air sehingga
aman adalah 25 - 27˚C ini menunjukkan mendorong terjadinya kerusakan fisik pada
bahwa ruang penyimpanan selama benih yang disimpan.
penelitian memiliki suhu yang cukup Kadar Air Benih
tinggi, untuk digunakan sebagai Suhu penyimpanan dan kadar air
penyimpanan, benih yang disimpan pada benih merupakan faktor penting yang
kondisi suhu rendah dan kadar air rendah mempengaruhi masa simpan benih, berikut
akan berdaya kecambah tinggi. Apabila merupakan grafik perbandingan kadar air
kondisi suhu terlalu tinggi mikroorganisme benih pada tiga waktu berbeda yaitu pagi
perusak dan serangga akan mudah siang dan sore selama 15 hari.
berkembang.
135
Jurnal AgriTechno. Vol. 12 (2): 131-137
https://doi.org/10.20956/at.v0i0.221
14 14
136
Jurnal AgriTechno. Vol. 12 (2): 131-137
https://doi.org/10.20956/at.v0i0.221
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan,
Kesimpulan sebagai berikut:
1. Suhu interstisial bulk benih dan
suhu ruang penyimpanan tidak
menunjukkan pengaruh terhadap kadar
air benih selama 15 hari penyimpanan.
2. Tingkat kelembaban merupakan faktor
yang berpengaruh pada penurunan
kadar air benih selama penyimpanan.
DAFTAR PUSTAKA
137