MindMapping
Materi : 10, 11, 12, 13, & 14
Fungsi Otorisasi
Fungsi Perencanaan APBN
Fungsi Pengawasan
Fungsi Ditribusi Fungsi APBN, APBD, & 1. Belanja Pemerintah Pusat
Fungsi Stabilitasi PERAN PEMERINTAH (Rutin)
2. Pengeluaran Pembangunan
(Fisik dan Non Fisik)
Pengeluaran
Memberikan arah bagi
pemerintah APBN
Melihat dan mengevaluasi
kinerja pemerintah dalam
upaya mensejahterakan
1. Belanja Pemerintah Daerah
masyarakat (Rutin)
Sebagai sumber data yang
akurat bagi rakyat untuk APBN
Tujuan 2. Pengeluaran Pembangunan
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
mengevaluasi kinerja
pemerintah
OPTIMALISASI APBN & APBD
Sebagai bentuk
pertanggung jawaban
pemerintah dalam
menggunakan pendapatan Penguatan Bidang Kesehatan
masyarakat yang dipungut APBD Penajaman Anggaran Pendidikan
melalui pajak
Penguatan Program Perlindungan Sosial
Sebagai pedoman pendapatan & belanja Pengelolaan Khusus Dana Penanggulangan Bencana Alam
dalam melaksanakan kegiatan pemerintah
Percepatan Pembangunan Infrastruktur
daerah sehingga dapat memiliki gambaran
yang jelas perencanaan 1 Tahun Anggaran Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU)
terkait penerimaan dan pengeluaran daerah
DISTRIBUSI
Kebijakan Mengurangi Kemiskinan PENDAPATAN
dan Ketimpangan Pendapatan
Labor Income
pemerintah.
Property Income
Growth with
distribution
upah (wages) dan gaji (salaries), benefit
KEMISKINAN, KETIMPANGAN,
sewa (rent), bunga tabungan
Pembangunan Kemiskinan &
Ketimpangan
Konsep Baru serta berbagai jenis labor income lainnya (interest paid on saving account),
Ketimpangan
(Inequality),
Dampak
Kemiskinan
Garis Kemiskinan
·Kriminalitas (Poverty) (Poverty Line) VV. Bhanoji Rao
·Konflik sosial
Diukur dari kemampuan membeli bahan makanan
·Pendidikan Rao menghitung garis kemiskinan dengan
SUMBER-SUMBER Kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup ekuivalen dengan 2100 kalori per kapita per hari dan
memperhitungkan kebutuhan kalori per hari
·Produktifitas pendapatan, utamanya untuk membeli barang-
biaya untuk memperoleh kebutuhan minimal akan
KETIMPANGAN barang/jasa, pakaian, perumahan, kesehatan,
minimum yang diperlukan seseorang untuk
·Pelayanan Umum barang kebutuhan dasar seperti makan, minum, transportasi, dan pendidikan.
hidup layak sebagai dasar, kemudian
ditambah lagi dengan keperluan dasar yang
pakaian, papan dsb. sifatnya sosial.
Beberapa Pengertian
Ketidak merataan dalam:
Kekurangan Produktifitas SIKLUS KEMISKINAN Kemiskinan
Modal Rendah
•Dibedakan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Kepemilikan kekayaan (POVERTY LIFECYCLES) •Garis kemiskinan untuk pedesaan setara dengan 240 kg beras per
Labor Income, karena: kemampuan Indikator Kemiskinan Prof kapita per tahun, sedangkan untuk perkotaan setara dengan 360
dan keahlian, intensitas kerja, bidang Sayoga kg beras per kapita per tahun.
pekerjaan, dan faktor The Vicious •Garis kemiskinan ditetapkan setelah survei di seluruh Indonesia
pada 1973.
lainnya(lingkungan,gizi buruk, Circle of Poverty Gizi Buruk
Tidak
Kebodohan
Pendapat Lain
Produktif
KOMODITI
Setiap negara akan berspesialisasi dalam
produksi dan mengekspor barang yang biayanya
Kekuatan penawaran dan permintaan relatif rendah (artinya relatif lebih efisien
yang akan menentukan lokasi jatuhnya PRINSIP KEUNGGULAN dibandingkan negara lain); sebaliknya , setiap
garis pembagi pada kontinum komoditi KOMPARATIF negara akan mengimpor barang yang biaya
tersebut BANYAK KOMODITI DAN produksinya relatif lebih tinggi (dengan kata lain
kurang efisien dibanding negara lain)
BANYAK NEGARA
BANYAK
PERDAGANGAN
LUAR NEGERI
Tarif yang moderat
NEGARA Tarif yang mencekik Contoh Kasus : Efek jika Amerika menerapkan tarif sebesar
$2 per unit pakaian :
Produsen domestik dapat meningkatkan produksinya
Perdagangan segi tiga memungkinkan terjadinya karena adanya perlindungan harga yang ditimbulkan
EFEK DARI TARIF
TARIF
oleh tarif
ketidakseimbangan pada perdagangan bilateral, Konsumen menghadapi harga yang lebih tinggi,
tetapi hal ini menunjukkan bahwa neraca sehingga harus mengurangi konsumsinya
perdagangan sebuah negara harus seimbang Pemerintah memperoleh penghasilan berupa tarif bea
masuk
secara multilateral Tarif cenderung menaikkan harga,
menurunkan jumlah yang dikonsumsi dan EFEK NETO : mengakibatkan inefisiensi ekonomi. Kerugian
Masalah Hutang
Luar Negeri
Pengelolaan Beban Dari
HUTANG Hutang Negara
Kemampuan Membayar Pinjaman LUAR NEGERI
UTANG LUAR
NEGERI
triwulan sebelumnya sebesar 5,1 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh MASA KINI
negara tersebut.