Anda di halaman 1dari 6

Tugas Perekonomian Indonesia

MindMapping
Materi : 10, 11, 12, 13, & 14

Nama : Muhammad Raihan


NIM : 2020602113

Dosen Pembimbing : Erdah Litriani, S.E,. M.Ec.Dev


APBN
1. Pajak Negara
(Anggaran Pendapatan dan Belanjan Negara) 2. Dividen BUMN
Rancangan keuangan tahunan ( 1 tahun )
Negara yang disetujui DPR Defenisi APBN
3. Hibah
4. Hadiah
5. Penerimaan Negara Bukan
APBD
Sumber Pajak (PNBP) lainya
(Anggaran Pendapatan dan Belanjan Daerah) Penerimaan
Rancangan keuangan tahunan ( 1 tahun )
Daerah yang disetujui DPRD
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

APBN & APBD APBD 2. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat


3. Transfer Antar Daerah

Fungsi Otorisasi
Fungsi Perencanaan APBN
Fungsi Pengawasan
Fungsi Ditribusi Fungsi APBN, APBD, & 1. Belanja Pemerintah Pusat
Fungsi Stabilitasi PERAN PEMERINTAH (Rutin)
2. Pengeluaran Pembangunan
(Fisik dan Non Fisik)
Pengeluaran
Memberikan arah bagi
pemerintah APBN
Melihat dan mengevaluasi
kinerja pemerintah dalam
upaya mensejahterakan
1. Belanja Pemerintah Daerah
masyarakat (Rutin)
Sebagai sumber data yang
akurat bagi rakyat untuk APBN
Tujuan 2. Pengeluaran Pembangunan
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
mengevaluasi kinerja
pemerintah
OPTIMALISASI APBN & APBD
Sebagai bentuk

pertanggung jawaban
pemerintah dalam
menggunakan pendapatan Penguatan Bidang Kesehatan
masyarakat yang dipungut APBD Penajaman Anggaran Pendidikan
melalui pajak
Penguatan Program Perlindungan Sosial
Sebagai pedoman pendapatan & belanja Pengelolaan Khusus Dana Penanggulangan Bencana Alam
dalam melaksanakan kegiatan pemerintah
Percepatan Pembangunan Infrastruktur
daerah sehingga dapat memiliki gambaran
yang jelas perencanaan 1 Tahun Anggaran Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU)
terkait penerimaan dan pengeluaran daerah
DISTRIBUSI
Kebijakan Mengurangi Kemiskinan PENDAPATAN
dan Ketimpangan Pendapatan

Mengubah distribusi pendapatan fungsional


Menggambarkan bagian dari pendapatan yang
diterima oleh para pemilik faktor produksi.
Jenis
Pendapatan
Memperbaiki distribusi pendapatan melalui redistribusi
Menggambarkan variabilitas atau dispersi
pemilikan aset secara progresif
Mengurangi bagian pendapatan penduduk golongan atas (penyebaran) pendapatan
(kaya) melalui pajak pendapatan dan pajak kekayaan yang
progresif
Kemiskinan &
Pembangunan
Ketimpangan Konsep lama Meningkatkan bagian pendapatan penduduk golongan bawah
(melarat) melalui pembayaran transfer secara langsung serta
penyediaan barang dan jasa publik atas tanggungan

Labor Income
pemerintah.
Property Income
Growth with
distribution
upah (wages) dan gaji (salaries), benefit
KEMISKINAN, KETIMPANGAN,
sewa (rent), bunga tabungan
Pembangunan Kemiskinan &
Ketimpangan
Konsep Baru serta berbagai jenis labor income lainnya (interest paid on saving account),

DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN laba perusahaan (corporate profit),


dan proprietors income atau
PEMBANGUNAN disebut juga sebagai
perusahaan perseorangan.
laba

Dilema Kebijakan Pemerintah untuk


Menanggulangi Kemiskinan Masih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi makro
Pembangunan
daripada pemerataan;
Sentralisasi kebijakan daripada desentralisasi;
Masa Orde Baru: terkait dengan program pembangunan Beberapa Kelemahan dalam Program Lebih bersifat karitatif daripada transformatif;
nasional sejak Repelita I-V Penanggulangan Kemiskinan Memposisikan masyarakat sebagai objek dan bukan subjek;
Pertumbuhan Ekonomi Mulai Repelita VI diluncurkan Inpres Desa Tertinggal (IDT) Cara pandang tentang penanggulangan kemiskinan masih
Untuk masyarakat miskin di kelurahan tidak ‘tertinggal’
(Economic Growth) diluncurkan program Takesra/Kukesra
berorientasi pada ‘charity’ daripada ‘productivity’;
Asusmsi permasalahan dan solusi kemiskinan sering
Era Pemerintahan sekarang dipandang sama daripada pluralistis.
Program 3 kartu sakti
Pemerataan Ekonomi pembangunan Distribusi melalui ‘TOL
LAUT

Ketimpangan
(Inequality),
Dampak
Kemiskinan
Garis Kemiskinan
·Kriminalitas (Poverty) (Poverty Line) VV. Bhanoji Rao
·Konflik sosial
Diukur dari kemampuan membeli bahan makanan
·Pendidikan Rao menghitung garis kemiskinan dengan
SUMBER-SUMBER Kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup ekuivalen dengan 2100 kalori per kapita per hari dan
memperhitungkan kebutuhan kalori per hari
·Produktifitas pendapatan, utamanya untuk membeli barang-
biaya untuk memperoleh kebutuhan minimal akan
KETIMPANGAN barang/jasa, pakaian, perumahan, kesehatan,
minimum yang diperlukan seseorang untuk
·Pelayanan Umum barang kebutuhan dasar seperti makan, minum, transportasi, dan pendidikan.
hidup layak sebagai dasar, kemudian
ditambah lagi dengan keperluan dasar yang
pakaian, papan dsb. sifatnya sosial.
Beberapa Pengertian
Ketidak merataan dalam:
Kekurangan Produktifitas SIKLUS KEMISKINAN Kemiskinan
Modal Rendah
•Dibedakan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Kepemilikan kekayaan (POVERTY LIFECYCLES) •Garis kemiskinan untuk pedesaan setara dengan 240 kg beras per
Labor Income, karena: kemampuan Indikator Kemiskinan Prof kapita per tahun, sedangkan untuk perkotaan setara dengan 360
dan keahlian, intensitas kerja, bidang Sayoga kg beras per kapita per tahun.
pekerjaan, dan faktor The Vicious •Garis kemiskinan ditetapkan setelah survei di seluruh Indonesia
pada 1973.
lainnya(lingkungan,gizi buruk, Circle of Poverty Gizi Buruk

tingkat pendidikan, dsb).


Otak Tidak Pergerseran pengertian kemiskinan dengan tidak
Property Income, karena: life cycle
Investasi Pendapatan Kemiskinan
Berkembang Pergeseran Pengertian melihat aspek pendapatan dan konsumsi saja, tetapi
saving, kewirausahaan Rendah Rendah Kemiskinan juga melihat masalah ketergantungan, harga diri,
Tabungan
(entrepreneurship), warisan dan lain- kontinuitas pendapatan dsb.
Rendah
lain.

Tidak
Kebodohan
Pendapat Lain
Produktif

Indikator Mengartikan kemiskinan dengan melihat berbagai dimensi:


Faktor yangmenyebabkan
terjadinya kemiskinan secara umum Kemiskinan Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan, papan);
Sebab-sebab Struktural Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan,
Paradigma Baru Pemberantasan sanitasi, air bersih, dan transportasi)
Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan di Indonesia Mata pencaharian utama di sektor pertanian.
Tidak adanya jaminan masa depan (karena tidak adanya investasi untuk pendidikan
dan keluarga)
Adanya perekonomian dualistis. Kemiskinan Kemiskinan Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massal.
Ketidakmampuan mengelola sumber daya
Kurangnya pengolahan sumber daya alam Relatif Struktural Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan keterbatasan sumber daya alam;
Penerbitan undang-undang pemberantasan kemiskinan alam secara maksimal Kemiskinan Kemiskinan
•Kebijakan ekonomi yang tidak berkomitmen secara efisien. Tidak dilibatkan dalam kegiatan sosial masyarakat;
sehingga program pengurangan kemiskinan lebih Absolut Kultural
diprioritaskan oleh pemerintah dan masyarakat terhadap penanggulangan kemiskinan dan Pertumbuhan penduduk yang cepat. Tidak adanya akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang
Program pemberantasan harus bersifat multi-sektor semata-mata mengejar pertumbuhan Tingginya angka pengangguran berkesinambungan;
Perencanaan dan pelaksanaan dilakukan bersama antara ekonomi (trickle down effect tidak bekerja) Kondisi ekonomi yang terbelakang Ketidakmampuan berusaha karena cacat fisik maupun mental;
masyarakat dan pemerintah sehingga program sesuai Tidak adanya inisiatif untuk berusaha Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak-anak terlantar, wanita
dengan kebutuhan masyarakat dan potensi aktual Adanya kelangkaan alat modal korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marjinal dan terpencil)
masyarakat dapat lebih tergali. Rendahnya tingkat penguasaan teknologi
Masyarakat dijadikan subjek dan bukan sekedar objek
Orientasi ekspor barang primer
program
Pertanggungjawaban program tidak saja pada pemerintah
tetapi juga pada masyarakat
Program yang berkesinambungan
Ukuran keberhasilan ditentukan berdasarkan kemampuan
masyarakat keluar dari belenggu kemiskinan.
Hambatan
APBN

PERDAGANGAN Tarif : pajak yang dikenakan pada barang impor


Kuota : batasan terhadap jumlah barang yang
ANALISIS KEUNGGULAN INTERNASIONAL boleh diimpor
KOMPARATIF Masalah lain dalam perdagangan internasional
Dalam perdagangan internasional adalah soal kurs
—Dengan adanya perdagangan bebas,
terjadi proses pertukaran antara
setiap negara mengalihkan produksinya
ke bidang yang memiliki keunggulan berbagai negara
1. Keanekaragaman kondisi produksi
komparatif. SUMBER PERDAGANGAN
—Dalam hal ini Amerika mengekspor 2. Penghematan biaya
INTERNASIONAL
pangan ke Eropa dan Eropa 3. Perbedaan selera
—BANYAK mengekspor sandang ke Amerika

KOMODITI
Setiap negara akan berspesialisasi dalam
produksi dan mengekspor barang yang biayanya
Kekuatan penawaran dan permintaan relatif rendah (artinya relatif lebih efisien
yang akan menentukan lokasi jatuhnya PRINSIP KEUNGGULAN dibandingkan negara lain); sebaliknya , setiap
garis pembagi pada kontinum komoditi KOMPARATIF negara akan mengimpor barang yang biaya
tersebut BANYAK KOMODITI DAN produksinya relatif lebih tinggi (dengan kata lain

kurang efisien dibanding negara lain)
BANYAK NEGARA
—BANYAK
PERDAGANGAN
LUAR NEGERI
Tarif yang moderat
NEGARA Tarif yang mencekik Contoh Kasus : Efek jika Amerika menerapkan tarif sebesar
$2 per unit pakaian :
Produsen domestik dapat meningkatkan produksinya
Perdagangan segi tiga memungkinkan terjadinya karena adanya perlindungan harga yang ditimbulkan
EFEK DARI TARIF

TARIF
oleh tarif
ketidakseimbangan pada perdagangan bilateral, Konsumen menghadapi harga yang lebih tinggi,
tetapi hal ini menunjukkan bahwa neraca sehingga harus mengurangi konsumsinya
perdagangan sebuah negara harus seimbang Pemerintah memperoleh penghasilan berupa tarif bea
masuk
secara multilateral Tarif cenderung menaikkan harga,
menurunkan jumlah yang dikonsumsi dan EFEK NETO : mengakibatkan inefisiensi ekonomi. Kerugian

PROTEKSIONISME DAN yang diimpor, serta menaikkan produksi


domestik.
yang dialami konsumen lebih besar daripada keuntungan
yang diterima pemerintah plus laba ekstra yang didapat
LIBERALISME para produsen.

Masih banyak negara yang melakukan langkah BEBERAPA TUJUAN NON


protektif akibat desakan kelompok –kelompok EKONOMI PENERAPAN TARIF
kepentingan tertentu yaitu dengan menerapkan tarif
PRODUKSI, IMPOR, DAN PERBEDAAN KUOTA
dan kuota yang jelas bertentangan dengan prinsip
perdagangan bebas.
KONSUMSI PADA SITUASI DENGAN TARIF Untuk menjaga kemerdekaan dan keamanan nasional
Mereka berkeyakinan bahwa proteksionisme Untuk melindungi kelestarian suatu jenis industri
diperlukan untuk melindungi perindustrian domestik PERDAGANGAN BEBAS Tujuan non ekonomi jika dilakukan melalui
Kuota akan mengakibatkan suatu perindustrian —Tarif yang tidak berdasarkan
EFEK DARI PROTEKSIONISME dari tekanan persaingan luar negeri. proteksionisme ekonomi akan menyebabkan
teori ekonomi yg sehat
(TARIF DAN KUOTA) makin rapuh terhadap gejolak penawaran. ketidakefisienan dan berbiaya tinggi.
Tarif memberikan penghasilan tambahan pada
Tingkat harga pada ekuilibrium tanpa perdagangan Tarif bagi kelompok kepentingan tertentu
pemerintah sehingga memungkinkan pemerintah
Proteksionisme hanya akan mengurangi volume akan menentukan arah arus perdagangan. Persaingan dari tenaga kerja negara lain
untuk mengurangi jenis pajak lainnya.
perdagangan internasional dan membatasi yang lebih murah
Dalam perdagangan bebas, barang-barang akan Kuota hanya mengalirkan keuntungan tambahan
—Alasan perlunya proteksi
Tarif pembalasan
dorongan efisiensi yang terkandung dalam mengalir dari wilayah berharga rendah menuju dalamkondisi dinamis
ke kantung para importir yang beruntung.
spesialisasi dan pembagian kerja (division of wilayah dengan harga lebih tinggi. Meskipun secara keseluruhan keduanya buruk, tapi
labor) dalam perdagangan internasional. Dalam contoh ini pakaian akan mengalir dari pasar Tarif untuk industri balita
tarif masih lebih baik dari kuota
Tarif untuk mengatasi pengangguran
Eropa ke Amerika, jika perdagangan antar negara
meningkatkan produktivitas TK melalui
dibuka.
kebijakan makroekonomi
Kekurangan penawaran dipenuhi Amerika dengan
cara mengimpor dari Eropa.
1. Reproductive Debt
2. Dead Weight Debt
Para Individu sebagai Kreditur
Sumber 3. Pinjaman Sukarela dan
Lembaga Keuangan Bukan Bank Sebagai Kreditur Macam dan Ciri Pinjaman Paksa
Bank-Bank Umum Sebagai Kreditur Pinjaman Negara
4. Pinjaman Dalam Negeri
Bank Sentral Sebagai Kreditur
dan Pinjaman Luar Negeri
5. Suku Bunga Pinjaman

Masalah Hutang

Luar Negeri
Pengelolaan Beban Dari
HUTANG Hutang Negara
Kemampuan Membayar Pinjaman LUAR NEGERI

(Debt Service Capacity) Hutang Dalam Negeri


Hutang luar negeri makin sejalan
dengan kepentingan neoliberalisme
global yang kian mengakar di negeri
Ketergantungan Indonesia pada Utang LN
diperparah dengan dimintanya IMF membantu
Indonesia dalam menghadapi krisis pada 1997.
Solusi Mengatasi Dalam LoI terdapat 1.243 tindakan yang harus
Kondisi Hutang
Hutang dilaksanakan pemerintah dalam berbagai
Indonesia bidang
Menurut data terakhir Bappenas 2006, utang
Mengoptimalkan restrukturisasi hutang, negara sudah mencapai US$130 miliar
khususnya melalui skema debt swap Setiap tahun Indonesia harus membayar utang
Dioptimalkan upaya meminta Rp150 triliun - Rp170 triliun
pemotongan utang atau meminta
pembebasan utang
Dalam lima tahun terakhir, jumlah pengangguran di Indonesia cenderung
menurun. Namun pada Februari 2020, angka pengangguran kembali
meningkat 60 ribu orang.Dari 6,82 juta orang pada 2019 menjadi 6,88 juta
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
orang setahun setelahnya. Lapangan pekerjaan yang menurun berasal dari PENGANGGURAN bahwa jumlah penduduk miskin di perkotaan
sektor pertanian, perdagangan, dan jasa lainnya. Dan data terakhir BPS
menunjukkan bahwa di tahun 2020, TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) KEMISKINAN dan perdesaan Indonesia pada 2020 sebesar
mencapai 7,07 persen dari 138,22 juta angkatan kerja. Artinya terdapat 9,77 26,42 juta. Angka ini naik 5,09% dibandingkan
juta penduduk pengangguran terbuka. tahun sebelumnya yakni 25,14 juta.

UTANG LUAR
NEGERI

Adalah besaran pendapatan rata-rata


penduduk di suatu negara yang diperoleh
PEREKONOMIAN PDB PER dari hasil dari pembagian pendapatan
nasional (seluruh rumah tangga keluarga)
Bank Indonesia mencatat total utang luar negeri Indonesia per Januari 2020
sebesar US$408,5 miliar. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan
INDONESIA KAPITA suatu negara dengan jumlah penduduk

triwulan sebelumnya sebesar 5,1 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh MASA KINI
negara tersebut.

transaksi pembayaran ULN swasta. Utang tersebut terdiri dari utang


pemerintah dan total utang bank sentral plus utang swasta yang masing-
masing US$200,2 miliar dan US$208,4 miliar. Adapun Bank Indonesia (BI)
mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Februari 2021
adalah sebesar US$422,6 miliar. atau sekitar Rp6.169,96 triliun.

Ekspor Indonesia per September 2019 mencapai US$14,10 miliar.


Sementara, impor Indonesia per September 2019 yakni US$14,26
miliar. Tingginya impor Indonesia dibanding dengan nilai ekspornya
menyebabkan neraca perdagangan Indonesia defisit, bahkan akhir
PERDAGANGAN
PENDAPATAN NEGARA 2019 sampai defisit US$ 3,6 miliar. Sedangkan impor Indonesia per
LUAR NEGERI Desember 2020 naik hingga 14% dari US$ 12,7 miliar menjadi US$
14,4 miliar. Alhasil Indonesia mencatatkan neraca perdagangan

surplus. Sepanjang 2020, surplus neraca perdagangan Indonesia
Pendapatan negara selama lima tahun terakhir terus meningkat. Pada
tahun 2020, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). mencapai US$ 21,7 miliar.
Sedangkan total APBN 2021 mencapai Rp2.750 triliun untuk mendukung
percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi pasca
pandemi, dengan rincian target Pendapatan Negara sebesar Rp1.743,6
triliun dan Defisit Anggaran yang akan ditutupi melalui Pembiayaan
Anggaran sebesar Rp1.006,4 triliun dengan Keseimbangan Primer
sebesar Rp633,1 triliun.

Anda mungkin juga menyukai