Anda di halaman 1dari 7

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Umum


Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 20
Universitas Jember

Dosen Pembimbing:
Lukman Wijaya Baratha, S.Sos,.M.A

Disusun Oleh:
Zanuba Anggie Yanti 181910401013 Teknik

UNIVERSITAS JEMBER
2017
Hak dan kewajiban warga Negara

Kita sebagai warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa

terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai

kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Hukum itu

mengatur hubungan hukum antara tiap orang, tiap masyarakat, tiap lembaga, bahkan tiap negara.

Hubungan hukum tersebut terlaksana pada hak dan kewajiban yang diberikan oleh hukum.

Setiap hubungan hukum yang diciptakan oleh hukum selalu mempunyai dua sisi. Sisi yang satu

ialah hak dan sisi lainnya adalah kewajiban. Tidak ada hak tanpa kewajiban. Sebaliknya tidak

ada kewajiban tanpa hak. Karena pada hakikatnya sesuatu pasti ada pasangannya.

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum. Suatu

kepentingan yang dilindungi oleh hukum. Baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa

hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau

tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang

sepatutnya diberikan.

Perwujudan hukum menjadi hak dan kewajiban itu terjadi dengan adanya

perantaraanperistiwa hukum. Segala peristiwa atau kejadian dalam keadaan tertentu adalah

peristiwa hukum. Untuk terciptanya suatu hak dan kewajiban diperlukan terjadinya peristiwa

yang oleh hukum dihubungkan sebagai akibat. Karena pada umumnya hukum itu bersifat pasif.

Berikut ini merupakan contoh Hak Warga Negara Indonesia adalah Setiap warga negara berhak

mendapatkan perlindungan hukum, Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan

yang layak, Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam

pemerintahan, Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan

kepercayaan masing-masing yang dipercayai, Setiap warga negara berhak memperoleh


pendidikan dan pengajaran, Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara

kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh, Setiap warga negara memiliki hak sama

dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan

sesuai undang-undang yang berlaku. Sedangkan contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

sendiri adalah Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan

oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda), Setiap warga negara wajib mentaati serta

menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan

dengan sebaik-baiknya, Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap

segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia, Setiap warga negara wajib turut serta

dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke

arah yang lebih baik, Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam

membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.

Hak dan kewajiban sebagai warga Negara juga tercantum dalam UUD 1945 Pasal 30. Di

tegaskan bahwa tiap – tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan

dan keamanan Negara. Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system

pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian

Negara Republik Indonesia,sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia di

dalam menjalankan tugasnya, syarat –syarat keikutsertaan warga Negara dalam usaha pertahanan

dan keamanan Negara, serta hal – hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur

dengan undang –undang.

Dari pembacaan Pasal 30 secara utuh dapat disimpulkan, meski TNI dan Polri berbeda

dalam struktur organisasi, namun dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing keduanya
bekerja sama dan saling mendukung dalam suatu “sistem pertahanan dan keamanan rakyat

semesta”. Pengaturan tentang sinkronisasi tugas pertahanan negara (hanneg) dan keamanan

negara (kamneg) itulah yang seyogianya ditata ulang melalui undang-undang yang membangun

adanya “ke-sistem-an” yang baik dan benar.

Pasal 30 UUD 1945 menerangkan bahwa, pertahanan negara tidak sekadar pengaturan

tentang TNI dan bahwa keamanan negara tidak sekadar pengaturan tentang Polri. Pertahanan

negara dan keamanan negara perlu dijiwai semangat Ayat (2) tentang “sistem pertahanan dan

keamanan rakyat semesta”. Makna dari bunyi Ayat (5), “yang terkait pertahanan dan keamanan

negara, diatur dengan undang-undang” adalah bahwa RUU, UU, dan Peraturan Pemerintah lain

seperti RUU Intelijen, UU tentang Keimigrasian, UU tentang Kebebasan Informasi, UU

Hubungan Luar Negeri, RUU tentang Rahasia Negara, UU tentang Otonomi Daerah, dan hal-hal

lain yang terkait pertahanan dan keamanan negara perlu terjalin dalam semangat kebersamaan

“sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta”.

Sejalan dengan tekad itu, perluasan dan pendalaman sekitar makna Pasal 30 UUD 1945

adalah salah satu tugas menteri pertahanan. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal

30 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan

negara.” dan ” Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.” Jadi sudah pasti

mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman,

gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Beberapa

dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara diantaranya adalah Tap MPR No.VI

Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasiona, Undang-Undang

No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat, Undang-Undang No.20 tahun 1982

tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1988, Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI, Tap MPR No.VII

Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI, Amandemen UUD ’45 Pasal 30 dan pasal 27 ayat

3, Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Dengan hak dan kewajiban yang sama kita sebagai warga Indonesia tanpa harus

dikomando arus dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak

harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti Ikut serta dalam

mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling),  Ikut serta membantu korban bencana di

dalam negeri, Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

atau PKn, Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka. Dan masih

banyak lagi yang bisa kita lakukan dalam melaksanakan bela Negara.

Kita juga sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela

negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan,

hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para

pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI. Beberapa jenis / macam

ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan Negara seperti Terorisme Internasional dan

Nasional,  Aksi kekerasan yang berbau SARA, Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut,

udara dan luar angkasa, Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru, Kejahatan dan

gangguan lintas Negara, Pengrusakan lingkungan.

Kita juga memiliki hak dan kewajiban dalam keluarga diantaranya adalah Mendapatkan

kasih sayang dari anggota keluarga, kita juga dia haruskan buat menyayangi keluarga. Menerima

nafkah baik dengan bentuk sandang, pangan, maupun papan. Terhindar dari kekerasan rumah

tangga. Sebagai mahasiswa kita juga memiliki hak dan kewajiban, hak kita sebagai mahasiswa

adalah Menggunakan Kebebasan akademik secara bertanggung jawab dalam mengkaji ilmu
pengetahuan dan seni atas dasar norma susila dan tatakrama yang berlaku dalam lingkungan

akademik. Memperoleh layanan akademik dan pengajaran sebaik-baiknya sesuai degan minat

bakat, kegemaran, dan kemampuan serta memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan

kegiatan dan hasil studi. Menggunkan fasilitas institut dalam rangka pengembangan minat, bakat,

penalaran, dan kesejahteraan untuk kelancaran proses belajar melalui perwakilan organisasi

kemahasiswaan melalui prosedur yang ada. Mendapat bimbingan penyelesaian studi oleh tenaga

pengajar yang bertanggung jawab (dosen wali, dosen pembimbing tugas akhir). Ikut serta dalam

kegiatan organisasi mahasiswa yang ada di institute dan tidak bertentangan dengan ketentuan

peraturan/perundang-undangan yang berlaku. Mendapatkan bimbingan dalam kegiatan

kemahasiswaan. Mendapat penghargaan atas prestasi yang diperoleh. Kewajiban kita diantaranya

adalah Mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku. Ikut memelihara sarana sdan

prasarana, kebersihan, ketertiban, dan keamanan institute. Menjaga kewibawaan dan nama baik

institut serta menjunjung tinggi kebudayaan nasional. Menghargai harkat dan nilai-nilai yang

terdapat dalam ruang lingkup seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Ikut serta menanggung

biaya penyelenggaraan pendidikan dan kegiatan kemahasiswaan (kecuali bagi mereka yang

dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Mengikuti perkuliahan yang tepat waktusesuai dengan jadwal yabg ditetapkan.. Depet

menyelesaikan studinya dengan lebih awal dengan memenuhi persyaratan yang berlaku..

Mengikuti kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan panduan SNAM (Sistem Nilai Aktivitas

Mahasiswa). Mematuhi dan menjaga ketertiban kampus sesuai dengan panduan Kode Etik

Mahasiswa dan Pedoman Penanganan Pelanggaran Kode Etik Mahasiswa. Maka dari itu

sebaiknya kita bisa menjalankan hak dan kewajiban kita dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai