Anda di halaman 1dari 3

AL-FARABI

Nama : Syah Farizki Azmi


Nim : 2230901342

Kelompok 14

Nama Kadam :

 1. Muhammad Zulkipli Hariman


 2. Risa Wulandari

Al-Farabi adalah seorang ilmuwan, filsuf, dan ahli hukum Islam dari Farab, Kazakhstan, al-
Farabi juga adalah seorang komentator filsafat Yunani yang ulung di dunia Islam. Meskipun
kemungkinan besar ia tidak bisa berbahasa Yunani, ia mengenal para filsuf Yunani; Plato,
Aristoteles dan Plotinus dengan baik. Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti
matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik, orang-orang Barat mengenalnya sebagai
Alpharabius, Al Farabi, Farabi, atau Abu Nasir.

Al-Farabi adalah tokoh dalam bidang filsafat yang sering disebut sebagai “Guru Kedua”,
mengikuti Aristoteles yang dikenal sebagai “Guru Pertama”, ia berperan menerjemahkan
teks-teks Yunani asli selama Abad Pertengahan. Risalah dan tafsirnya pun memengaruhi
banyak filsuf terkemuka, seperti Avicenna dan Maimonides. Melalui karya-karyanya, Al-
Farabi menjadi terkenal di Barat maupun Timur.

Kehidupan awal

Al-Farabi lahir di Farab, Kazakhstan, pada 872 dari seorang ayah keturunan Persia dan ibu
berdarah Turki. Nama lengkap Al-Farabi adalah Abu Nasir Muhammad bin al-Farakh al-
Farabi.Se jak kecil, ia sudah menampakkan kecerdasan istimewa dan bakat besar pada hampir
setiap subjek yang dipelajari.

Pada masa awal pendidikannya, Al-Farabi belajar Al Quran, tata bahasa, kesusastraan, ilmu-
ilmu agama (fikih, tafsir, dan hadis), aritmetika dasar, hingga musik. Setelah itu, ia pergi ke
Bagdad untuk menuntut ilmu selama 20 tahun. Pada 920, Al-Farabi mengembara ke Kota
Harran, yang terletak di utara Suriah, yang saat itu menjadi pusat kebudayaan Yunani di Asia
kecil.
Setelah itu, ia pergi ke Bagdad untuk menuntut ilmu selama 20 tahun. Pada 920, Al-Farabi
mengembara ke Kota Harran, yang terletak di utara Suriah, yang saat itu menjadi pusat
kebudayaan Yunani di Asia kecil. Ia kemudian belajar filsafat dari filsuf Kristen terkenal
bernama Yuhana bin Jilad.

Pada 940, Al-Farabi melajutkan pengembaraannya ke Damaskus dan bertemu dengan Sayf al
Dawla al Hamdanid, kepala daerah (distrik) Aleppo, yang dikenal sebagai simpatisan Imam
Syi’ah.

Kontribusi Al-Farabi di bidang filsafat

Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang ulung. Para ahli sejarah
berpendapat bahwa ia kurang menguasai bahasa Yunani, tetapi dapat mengenal karya-karya
Plato, Aristoteles, dan Plotinus. Di dunia ilmu filsafat, Al-Farabi dikenal dengan sebutan
Guru Kedua setelah Aristoteles, dikenal sebagai Guru Pertama. Julukan ini diberikan karena
kemampuannya dalam memahami pemikiran Aristoteles.

Al-Farabi diakui sebagai filsuf Islam pertama yang berupaya merelevansikan filsafat politik
Yunani klasik dengan Islam, serta berusaha membuatnya bisa dimengerti di dalam konteks
agama.

Pemikirannya tentang negara

Menurut Al-Farabi, manusia adalah warga negara yang menjadi salah satu syarat
terbentuknya negara. Hal itu didasarkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat
hidup sendiri dan akan selalu bergantung kepada orang lain. Hubungan antarmanusia yang
panjang itu kemudian akan membentuk suatu komunitas dan akan menjadi sebuah negara.

Menurut Al-Farabi, negara atau kota merupakan suatu kesatuan masyarakat yang paling
mandiri dan paling mampu memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu negara juga harus mampu
mampu mengatur ketertiban masyarakat. Keberadaan warga negara sangat penting karena
warga negaralah yang menentukan sifat, corak serta jenis negara. Al Farabi membagi negara
ke dalam lima bentuk, yaitu Negara Utama, Negara Orang-orang Bodoh, Negara Orang-orang
Fasik, Negara yang Berubah, dan Negara Sesat.

Wafat
Setelah sekian lama mengembara dan mengabdikan hidupnya pada bidang filsafat, Al-Farabi
meninggal pada 950 di usia 80 tahun. Al-Farabi meninggal ketika Kekhalifahan Abbasiyah
sedang dalam periode kekacauan dan politik tidak stabil.

Karya-karya Al-Farabi

Sebagai seorang ilmuwan yang berpengaruh di dunia Islam dan bahkan diakui oleh bangsa
Barat, Al-Farabi meninggalkan sejumlah karya yang disusun selama hidupnya. Berikut ini
karya-karya Al-Farabi di bidang filsafat yang terkenal dan beberapa bidang lainnya.

 Al Madinah Al-Fadhilah
 Al Musiqi Al Kabir
 Ihsha'u al -Iqa
 Kalam Fi al-Musiqi
 Ihsha'u al-Ulum wa at-Ta'rif bi Aghradhiha
 Jawami as-Siyasa

Referensi :

 Suprapno. (2020). Filsafat Pendidikan Islam: Kajian Tokoh-Tokoh Pemikiran Islam.


Malang: Literasi Nusantara.
 kompas.com

Anda mungkin juga menyukai