Anda di halaman 1dari 4

ISI PPT (HARAPAN RAJA HIZKIA)

2 Tawarikh 29 : 1-36, 2 Tawarikh 32 : 1-33

HIZKIA MENGANDALKAN TUHAN KETIKA DIANCAM ASYUR SEHINGGA LUPUT


Salah satu bukti bahwa Hizkia mengandalkan Tuhan dalam hidupnya adalah
tatkala Hizkia dan Yehuda diancam oleh Sanherib, raja Asyur. Ketika itu Hizkia
berdoa kepada Tuhan dibantu oleh nabi Yesaya sehingga Yehuda diluputkanNya
(2 Tawarikh 32:1-23). Dalam menghadapi musuh, Hizkia tidak mengandalkan
kekuatannya sendiri atau kekuatan tentaranya, melainkan mengandalkan Tuhan.

KETIKA SAKIT, HIZKIA MEMOHON KESEMBUHAN KEPADA TUHAN SEHINGGA


UMURNYA DIPERPANJANG 15 TAHUN
Alkisah raja Hizkia jatuh sakit dan ia meminta petunjuk kepada Tuhan. Dan lewat
nabi Yesaya, Tuhan memvonis Hizkia akan mati. Namun Hizkia berdoa dan
memohon kepada Tuhan sambil menangis agar ia disembuhkanNya. Dan menarik,
Tuhan mendengar permohonan Hizkia, Ia menyembuhkan Hizkia dan
memperpanjang umurnya 15 tahun lagi (2 Raja-raja 20:1-11).
TAMBAHAN TENTANG RAJA HEZKIA
RAJA YANG SALEH DAN TAKUT AKAN TUHAN
Hizkia terkenal sebagai raja yang saleh dan takut akan Tuhan. Secara umum
ia selalu mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, kecuali pada akhir hidupnya.
Karena kesalehannya ini, maka Hizkia selalu disertai Tuhan. Hizkia merupakan raja
Yehuda. "Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua
puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.". Meski terhitung
masih muda Hizkia memiliki hati yang takut akan Tuhan. Artinya taat melakukan
kehendak Tuhan, hidup benar seperti bapa leluhurnya (Daud). Ketaatan dan
kesungguhan hati Hizkia kepada Tuhan terlihat jelas. Ia "...menjauhkan bukit-bukit
pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang
tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa,
sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi
ular itu yang namanya disebut Neustan." (ayat 4). Sebagaimana "...setiap
pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal," (Ibrani 2:2b),
maka ketaatan dan kesungguhan seseorang kepada Tuhan pasti juga
mendapatkan upah atau balasan.

HIZKIA ADALAH SEORANG TOKOH PEMBAHARU


Hizkia juga dikenal sebagai reformator atau tokoh pembaharu,
yang melakukan reformasi keagamaan di kerajaan Yehuda. Reformasi
agama yang pertama dilakukan oleh Hizkia setelah ia dilantik menjadi
raja Yehuda, menggantikan ayahnya, Ahas.
Ahas, ayah Hizkia, adalah seorang raja yang jahat. Ia menutup Bait Allah
dan mendirikan mezbah-mezbah berhala di segala penjuru Yerusalem.
Karena itu Hizkia membuka kembali Bait Allah dan memerintahkan para
imam dan orang-orang Lewi untuk menguduskannya. Mereka juga
diperintahkannya untuk mempersembahkan kembali korban-korban di
Bait Allah (2 Tawarikh 29:1-36).
Selain itu, Hizkia juga merayakan Hari Raya Paskah bersama seluruh
rakyat Yehuda. Ia mengajak rakyat Yehuda percaya kepada Tuhan serta
meninggalkan penyembahan berhala. Dan seluruh rakyat yang hadir di
hari Paskah ini merobohkan tugu-tugu berhala di seluruh Yehuda (2
Tawarikh 30:1-31:1).
Hizkia juga mengatur rombongan para imam dan orang-orang Lewi
untuk melayani di Bait Allah, serta memperhatikan keperluan keuangan
mereka (2 Tawarikh 31:2-21).

YANG DILAKUKAN RAJA HEZKIA

Hizkia adalah raja Yehuda. "Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan
dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.". Meski terhitung masih muda
Hizkia memiliki hati yang takut akan Tuhan. Artinya taat melakukan kehendak Tuhan, hidup
benar seperti bapa leluhurnya (Daud). Ketaatan dan kesungguhan hati Hizkia kepada Tuhan
terlihat jelas. Ia "...menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu
berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang
dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi
ular itu yang namanya disebut Neustan." (ayat 4). Sebagaimana "...setiap pelanggaran dan
ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal," (Ibrani 2:2b), maka ketaatan dan kesungguhan
seseorang kepada Tuhan pasti juga mendapatkan upah atau balasan.

Karena ketaatannya Hizkia senantiasa disertai Tuhan ke mana pun ia pergi. Meski begitu bukan
berarti perjalanan hidupNya bebas dari masalah atau pencobaan. Dalam masa pemerintahannya
Hizkia harus menghadapi ujian berat. Suatu ketika "...datanglah Sanherib, raja Asyur, menyerbu
Yehuda. Ia mengepung kota-kota berkubu, dan berniat merebutnya." (2 Tawarikh 32:1).
Mengapa Tuhan mengijinkan hal ini terjadi? Ingat! Selalu ada rencanaNya yang indah di balik
setiap peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan orang percaya, seperti tertulis: "...Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,"
(Roma 8:28a).
 
Melalui peristiwa itu Hizkia dan seluruh rakyat Yehuda memiliki pengalaman rohani bersama
Tuhan. Ketika mereka "...berpaut kepada Tuhan, dan tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia
dan ia berpegang pada perintah-perintah Tuhan yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa." (2
Raja-Raja 18:6), apa saja yang mereka perbuat dijadikanNya berhasil dan beruntung. Inilah
kunci kemenangan Hizkia! Hari-hari ke depan di tahun 2021 tidak semakin mudah, tantangan
dan ujian akan semakin berat. Namun tidak ada alasan bagi kita menjadi lemah, apalagi putus
asa.
 
Sebagai anak-anakNya kita akan dijaga dan dipelihara Tuhan seperti biji mataNya sendiri, asal
kita mengerjakan bagian kita yaitu hidup berpengharapan dan taat seperti Hizkia!

Anda mungkin juga menyukai