Anda di halaman 1dari 14

SISTEM DAN STRUKTUR

Politik dan Ekonomi Indonesia

MASA DEMOKRASI PARLEMENTER


Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran

3.3 Menganalisis perkembangan


Setelah mempelajari materi ‘Sistem dan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Struktur Politik dan Ekonomi Indonesia
Indonesia pada masa awal
masa Demokrasi Parlementer’, peserta
kemerdekaan sampai Demokrasi
didik diharapkan mampu:
Liberal di Indonesia
1. Menganalisis perkembangan politik
4.3 Merekonstruksi perkembangan
pada masa demokrasi parlementer
kehidupan politik dan ekonomi bangsa
2. Menganalisis perkembangan kabinet
Indonesia pada masa awal
pada masa demokrasi parlementer
kemerdekaan sampai masa Demokrasi
3. Menganalisis perkembangan
Liberal dan menyajikannya dalam
ekonomi Indonesia pada masa
bentuk laporan tertulis
demokrasi parlementer
A Pengertian dan Ciri- Ciri Demokrasi Parlementer

CIRI-CIRI

1 Sering terjadi pergantian kabinet

Dikepalai oleh seorang perdana


2 menteri sebagai kepala pemerintahan
Perdana menteri memiliki hak istimewa
Sistem demokrasi yang memberikan untuk mengangkat dan memberhentikan
tanggungjawab kepada lembaga legislatif untuk 3 menteri-menteri
membentuk kabinet kerja serta melakukan
pemilihan presiden dan wakilnya Konstitusi yang digunakan adalah
4 Undang-Undang Sementarar 1950

Sistem kepartaiannya menggunakan


5 sistem multipartai
Keadaan Politik pada masa Demokrasi
B Parlementer

1 2 Para kabinet hanya


Sering terjadinya pergantian
mementingkan partai
kabinet
politiknya sendiri
3
3 4 Munculnya kelompok
Munculnya golongan oposisi
separatisme

Pemerintahan yang 5 6 Kegagalan konstituante dalam


sentralistik membuat UUD yang baru
KABINET NATSIR Kendala
6 September 1950 – 21 Maret 1951
• Upaya memperjuangkan
masalah Irian Barat dengan
Program Kerja Belanda mengalami jalan
buntu
• Timbul masalah keamanan
Mempersiapkan dan menyelenggarakan dalam negeri seperti
1 pemilihan umum untuk memilih Dewan
Konstituante
pemberontakan DI/TII, Andi
Aziz, APRA, RMS
Memperjuangkan penyelesaian soal
Irian Barat 2 Hasil Kerja
Akhir Kekuasaan
Menyempurnakan organisasi militer
3 dan membentuk kelengkapan negara
Indonesia masuk menjadi
anggota PBB pada tanggal 27 Adanya mosi tidak percaya

Meningkatkan kesejahteraan rakyat


1 September 1950 Hadikusumo dari PNI yang
menuntut agar pemerintah
dengan mengembangkan dan 4 Berlangsungnya perundingan mencabut PP No 39 tahun 1950
memperkuat ekonomi rakyat mengenai DPRD dan DPRS. PNI
antara Indonesia-Belanda untuk
pertama kalinya mengenai menganggap peraturan tersebut
5 Menggiatkan usaha mencapai
keamanan dan kelengkapan negara 2 masalah Irian Barat terlalu menguntungkan
Masyumi
Kendala
KABINET SUKIMAN
27 April 1951 – 3 April 1952 • Adanya krisis moral yang
ditandai dengan munculnya
berbagai korupsi pada setiap
Program Kerja lembaga pemerintahan
• Kurang baiknya hubungan
Sukiman dengan militer
Menyelesaikan persiapan pemilu untuk

1 membentuk Dewan Konstituante dan
menyelenggarakan pemilu secepatnya
Masalah Irian Barat yang
belum juga teratasi

Memasukkan Irian Barat ke dalam


wilayah Republik Indonesia 2
secepatnya Hasil Kerja Akhir Kekuasaan
Menjalankan politik luar negeri yang
3 bebas aktif
Hasil program kerja dari kabinet itu tidak
terlalu berhasil sebab programnya hanya
melanjutkan program kabinet Natsir. Adanya mosi tidak percaya dari
Menyiapkan UU tentang pengakuan Namun hanya terjadi perubahan skala Sunarjo (PNI) berkaitan dengan
Serikat Buruh, penetapan upah minimum 4 prioritas dalam pelaksanaan programnya, penandatangan penjanjian
dan penyelesai pertikaian perburuhan
seperti awalnya program menggiatkan Mutual Security Act (MSA) yang
Mempercepat usaha penempatan usaha keamanan dan ketenteraman dianggap melanggar politik luar
5 mantan pejuang dalam lapangan
pembangunan
selanjutnya diprioritaskan untuk menjamin negeri bebas aktif
keamanan dan ketentraman.
KABINET WILOPO Kendala
3 April 1952 – 30 Juli 1953
• Penekanan Presiden
Soekarno yang dilakukan
Program Kerja oleh sejumlah perwira
Angkatan Darat agar
Menyelenggarakan pemilu untuk parlemen dibubarkan

1 memilih anggota Dewan Konstituante,
DPR dan DPRD
Adanya gerakan separatis
yang terjadi di berbagai
daerah di Indonesia
Berupaya mengembalikan Irian Barat
agar kembali menjadi wilayah 2 Hasil Kerja
Akhir Kekuasaan
Republik Indonesia
Memperbaharui bidang pendidikan
3 dan pengajaran
Indonesia masuk menjadi
anggota PBB pada tanggal 27

Melaksanakan politik luar negeri


1 September 1950 Jatuhnya kabinet ini terjadi
bebas aktif 4 Berlangsungnya perundingan
akibat Peristiwa Tanjung Morawa
(Sumatera Utara) yaitu aksi
antara Indonesia-Belanda untuk kekerasan polisi terhadap para
Meningkatkan keamanan dan pertama kalinya mengenai
5 kesejahteraan rakyat 2 masalah Irian Barat
petani yang menempati lahan
perkebunan asing di Deli
Kendala
KABINET ALI SASTROMIDJOJO I • Semakin meningkatnya
30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955 gangguan keamanan, antara
lain munculnya
pemberontakan DI/TII di
Program Kerja Jawa Barat, Daud Beureuh
Aceh, dan Kahar Muzakar di
Sulawesi Selatan
Mengatasi berbagai gangguan • Terjadinya peristiwa 27 Juni
1 keamanan di berbagai daerah 1955 yang menunjukkan
adanya kemelut di tubuh
TNI-AD
2 Hasil Kerja
Memperjuangkan kembalinya Irian
Barat ke wilayah Republik Indonesia
Melaksanakan politik luar negeri yang
Akhir Kekuasaan
Berhasil menyelenggarakan
3 bebas aktif dan peninjauan kembali Konferensi Asia-Afrika di Bandung
persetujuan KMB 1 pada 18 – 25 April 1955 Jatuhnya kabinet ini dikarenakan
Meningkatkan keamanan dan NU menarik dukungan dan
kemakmuran serta melaksanakan 4 Berhasil menyusun kerangka menterinya dari kabinet
pemilihan umum 2 pelaksanaan proses Pemilu 1955 sehingga keretakan dalam
kabinetnya inilah yang memaksa
Menyelenggarakan Konferensi Asia
5 Afrika Berhasil membina hubungan baik
Ali untuk mengembalikan
3 dengan negara Cina
mandatnya kepada presiden
Kendala
KABINET BURNUDDIN HARAHAP
12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956 • Kurangnya rasa percaya
masyarakat terhadap kabinet
ini karena banyaknya jumlah
partai yang berkoalisi
Hasil Kerja padahal ada beberapa partai
yang bertindak sebagai
Program Kerja Berhasil menyelenggarakan oposisi
1 pemilihan umum untuk anggota
DPR
• Banyaknya mutasi yang
terjadi dalam lingkungan
Mengembalikan kewibawaan moral Berhasil mengembalikan wibawa pemerintah
1 pemerintah, dalam hal ini pemerintah RI di mata pihak
kepercayaan AD dan masyarakat 2 Angkatan Darat
Akhir Kekuasaan
Meneruskan perjuangan Ditangkapnya Mr. Djody
mengembalikan Irian Barat ke dalam
wilayah kekuasaan Republik Indonesia
2 3 Gondokusumo atas kasus korupsi di Jatuhnya kabinet ini tidak
Departemen Kehakiman dikarenakan keretakan dalam
Melaksanakan pemilihan umum tubuh kabinet, tetapi merasa
3 secara baik, maksimal dan secepat
mungkin 4 Dibubarkannya Uni Indonesia –
Belanda secara unilateral
tugas kabinet tersebut sudah
selesai. Selain itu juga karena
Pemberantasan korupsi dan Presiden Soekarno kurang
memecahkan masalah inflasi 4 5 Berhasil mengendalikan harga dan
menjaga agar tidak inflasi
merestui kabinet ini karena yang
menunjuk Burhanuddin
Harahap adalah Moh. Hatta
KABINET ALI SASTROMIDJOJO II
24 Maret 1956 – 9 April 1957
Kendala
Program Kerja • Ketidakpuasan daerah
terhadap kinerja pemerintah
pusat dalam pemerataan
Pembentukan daerah-daerah kesejahteraan
1 otonomi dan mempercepat
terbentuknya anggota DPRD
• Munculnya berbagai gerakan
separatis di berbagai daerah
di Indonesia
Memperjuangkan Irian Barat kembali
ke wilayah Republik Indonesia 2
Meningkatkan kesejahteraan kaum Hasil Kerja Akhir Kekuasaan
3 buruh dan pegawai, serta
menyeimbangkan keuangan negara Berhasil melakukan
penandatangan pembatalan KMB Jatuhnya kabinet ini dikarenakan
Mewujudkan perubahan ekonomi
kolonial menjadi ekonomi nasional 4 1 oleh Presiden Soekarno Masyumi menarik dukungan
dan menterinya dari kabinet
berdasarkan kepentingan rakyat Beralihnya kepemilikan perusahaan sehingga membuat kabinet ini
milik Belanda menjadi milik
5 Pembatalan KMB dan melaksanakan
keputusan KAA 2 pemerintah Indonesia
jatuh dan harus mengembalikan
mandatnya kepada presiden
Kendala
KABINET DJUANDA
9 April 1952 – 5 Juli 1959
• Keadaan ekonomi dan
keuangan negara yang
semakin buruk
Program Kerja • Terjadinya peristiwa Cikini
(Peristiwa pembunuhan atas
presiden Soekarno)
1 Pembentukan Dewan Nasional

Normalisasi keadaan Republik Hasil Kerja


Indonesia 2 Akhir Kekuasaan
Berhasil mengeluarkan sebuah
Memperjuangkan lancarnya
3 pelaksanaan pembatalan KMB 1
Deklarasi Djuanda yang berisi batas
teritorial laut Indonesia sejauh 12 mil

Berakhirnya kabinet ini saat


Memperjuangkan Irian Barat untuk
kembali ke wilayah Indonesia
4 2
Berhasil membentuk Dewan
Nasional
presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden 5
Mempercepat dan mengintensifkan Juli 1959
5 Berhasil membina hubungan baik
program pembangunan
3 dengan negara Cina
Keadaan Ekonomi pada masa Demokrasi
C Parlementer

Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda,


bangsa Indonesia menanggung beban hutang dan
1 keuangan seperti yang telah ditetapkan dalam
KMB
Indonesia hanya mengandalkan satu jenis
ekspor terutama hasil pertanian dan
perkebunan, sehingga apabila permintaan
ekspor dari sektor itu berkurang akan
2 memukul perekonomian Indonesia

Banyaknya pengeluaran biaya operasional


3 untuk membiayai pemberontakan yang
terjadi di Indonesia

Kurangnya tenaga ahli yang dapat


mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi
4 sistem ekonomi nasional
Upaya Perbaikan Ekonomi pada masa
D Demokrasi Parlementer

1 Gunting Syarifudin 3 Nasionalisasi De Javasche Bank

Kebijakan pemotongan nilai mata uang


Nasionalisasi De Javasche Bank
(sanering) yang bernilai 5 gulden ke atas
dilakukan dengan cara mengambil alih
dipotong menjadi nilai setengahnya. Hal
kepemilikan De Javasche Bank menjadi
ini bertujuan guna menanggulangi
milik Indonesia dan mengubahnya
defisit anggaran dan mengurangi
menjadi Bank Indonesia
jumlah uang yang beredar

2 Program Benteng 4 Sistem Ali-Baba

Sistem kerjasama antara pengusaha lokal


Usaha membentengi perekonomian
asal Indonesia (Ali) dengan pengusaha
Indonesia dari kekuatan pengusaha
keturunan Tionghoa (Baba), dimana
asing dengan memberikan bantuan
pengusaha keturunan Tionghoa memiliki
modal dan dukungan mental kepada
kewajiban untuk memberikan latihan
pengusaha pribumi.
kepada pengusaha-pengusaha lokal
LATIHAN SOAL

Pada masa demokrasi Parlementer, Indonesia menganut sistem kepartaian yaitu multi
1 partai. Berikan alasanmu mengapa sistem kepartaian yang dianut pada tahun 1950
adalah multi partai bukan dwi partai?

2 Jelaskan tujuannya dibentuknya kebijakan ekonomi Banteng. Dan jelaskan pula mengapa
program ekonomi Banteng ini akhirnya mengalami kegagalan!

3 Bagaimana penerapan sistem ekonomi Ali-Baba di Indonesia? Menurut pendapat Anda,


apakah sistem ekonomi tersebut berhasil diterapkan di Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai