Anda di halaman 1dari 1

SUMMARY ARSITEKTUR KOTA

BAB 4 : Three Theories Of Urban Spatial Design

Nama : Azis Hermawan

NPM : 19331013

Three Theories Of Urban Spatial Design

Terdapat 3 teori yaitu, teori sosok tanah, teori keterkaitan, dan teori tempat.

1. Teori sosok tanah


Teori sosok tanah didirikan pada studi tentang cakupan tanah relative bangunan sebagai massa
padat untuk membuka kekosongan. Setiap lingkungan perkotaan memiliki pola padat dan
kekosongan yang ada, dan pendekatan sosok tanah terhadap desain spasial adalah upaya untuk
memanipulasi hubungan ini dengan menambahkan, mengurangi bentuk, atau mengubah
geometric fisik dan pola. Sebagai contoh, peta Roma milik Glambattista Nolli yang merupakan
ilustrasi teori sosok tanah terbaik.
Teori sosok tanah mengungkapkan bentuk urban kolektif sebagai kombinasi pola padat dan
kosong yang dapat mengambil banyak konfigurasi, seperti overlay orthogonal atau diagonal (grid
yang dimodofikasi), organic acak (dihasilkan oleh medan dan fitur alami), dan perhatian pusat
(bentuk linier dengan pusat aktivitas).
2. Perkotaan padat
Suatu perkotaan padat dapat dicirikan dengan adanya monument atau sebuah institusi
yang dapat dijadikan sebagai pusat. Objek-objek ini sering kali menjadi sebuah focus visual dan
diletakkan pada ruang terbuka agar diketahui keberadaannya. Jawaban menarik dari
permasalahan perkumpulan kota ditemukan pada St. Mark’s Square di Venice, dimana terdapat
sebuah plaza luas yang menjadi sebuah transisi antara padatnya perkotaan yang terukir seperti
labirin dengan kilauan laut.
Tipe kedua adalah bidang utama blok perkotaan. Ukuran, bentuk dan orientasi dari blok
perkotaan merupakan elemen terpenting dalam komposisi ruang public menurut Leo Krier.
Tipe ketiga dapat dilihat dari banngunan dengan bentuk tepian yang unik. Bangunan ini
bisa saja memang secara desain atau untuk melanggar sebuah bentuk yang ada pada umumnya
dan menyesuaikan lahan.
3. Rongga perkotaan
Terdapat 5 tipe rongga perkotaan dengan derajat perbedaan akan suatu keterbukaan.

Pertama adalah ruang masuk menuju lobby dengan traansisi dari umum menuju kepada suatu
yang lebih spesifik. Kedua, blok rongga bagian dalam. Model ini mirip seperti donut (yang memiliki
rongga dibagian tengah atau dalam). Ketiga, koneksi utama suatu jalan atau tempat berkumpul.
Keempat adalah tanaman public. Kelima, system terbuka yang berbentuk linier.

Anda mungkin juga menyukai