Anda di halaman 1dari 3

Didalam ruang perkotaan terdapat positif dan negative space.

Positif space terdiri dari berbagai ukuran


dan bentuk yang berbeda, ada dua tipe utama: 'street' (jalan, jalan, jalan, jalur, jalan raya, gang, mal ls, dll.)
Dan 'square/alun-alun' (plaza, sirkus , piazzas, tempat, pengadilan, dll.).

Pada prinsipnya, street adalah ruang 'dinamis' dengan pergerakan yang bebas, sementara square
adalah ruang statis dengan sedikit pergerakan.

Street dan square dapat dicirikan sebagai 'formal' atau 'informal'. Ruang formal biasanya memiliki
perasaan yang kuat; pola lantai yang tertata dan susunan furnitur jalanan yang teratur; bangunan
sekitarnya yang formal; dan layout yang simetris. Square informal biasanya memiliki karakter yang lebih
rileks, beragam arsitektur sekitarnya, dan tata letak asimetris.

Sebuah 'square' biasanya mengacu pada area yang dibingkai/dikelilingi oleh bangunan. Terdapat
perbedaan antara fungsi square terutama yang dirancang untuk kemegahan dan / atau untuk
menunjukkan sebuah bangunan tertentu, dan square yang dirancang sebagai 'area publik '(yaitu
pengaturan untuk kehidupan masyarakat informal). Perbedaan ini tidak mutlak: banyak Ruang publik
berfungsi baik sebagai keduanya, meski jika kita menilai satu jenis dalam hal yang lain, mungkin sulit
timbul. Ruang dirancang untuk memamerkan bangunan tertentu atau untuk fungsi sebagai symbol
kewarganegaraan, misalnya, mungkin tidak berhasil sebagai area publik, tapi sukses dalam peran mereka
yang lebih formal. Untuk lebih menghargai kualitas estetika.

Camillo Sitte (1889) menganjurkan pendekatan 'indah' terhadap desain ruang kota. Collins dan Collins
(1965, hal xii) berpendapat bahwa Sitte berarti 'indah' dalam artian bergambar dan bukan romantis: yaitu
'terstruktur seperti gambar dan memiliki nilai formal kanvas yang terorganisir'. Dari analisis karakter visual
dan estetika dari berbagai kota di Eropa, terutama - walaupun tidak secara eksklusif - yang dihasilkan dari
pertumbuhan kota inkremental atau 'organik', Sitte memperoleh serangkaian prinsip artistic yaitu :

Enclosure Shape
Freestanding sculptural mass Monuments

Paul Zucker menguraikan lima tipe dasar artistik relevan alun-alun kota :

The closed square - space self-contained The dominated square


The nuclear square The amorphous square
Grouped squares

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi desain jalan, mungkin yang terpenting adalah bentuk/desain
dari bangunan. Bangunan seharusnya tampak sebagai latar daripada massa. Ketika bangunan mengambil
bentuk tiga dimensi yang kuat, massa bangunan mendominasi pemandangan dan ruang jalan kehilangan
defenisinya.

Bentuk jalan bisa dianalisis secara istilah dari sejumlah kualitas polar seperti lurus atau melengkung,
panjang atau pendek, lebar atau sempit, tertutup atau terbuka, formal maupun informal. Bentuk jalan juga
bisa dianalisis dalam hal skala, proporsi, kontras, irama atau koneksi ke jalan lain. Jalan telah
menyediakan masyarakat perkotaan ruang terbuka publik di luar rumah mereka.

Kata Jonathon Barnett: Unsur kedua untuk rencana ruang terbuka publik adalah untuk mengenali
pentingnya jalanan sebagai kerangka kerja masyarakat di ruang terbuka. Jalan kota modern telah berubah
dalam beberapa kasus merupakan tempat bahaya bagi warga negara dan lebih tidak menarik sehingga
memaksa orang untuk tinggal di dalam rumah mereka dan bergerak menggunakan mobil pribadi.

THE SQUARE

In all probability the square was the first way man discovered of usung urban space. It is produced by the
grouping of houses around an open space, This arrangement afforded a high degree of control of the inner
space. as well as facilitating a ready defence against external aggresSion by minimismg the external
surface area liable to attack. This kind of courtyard frequently came to bear a symbolic value and was
therefore chosen as the model for the construction of numerous holy places (Agora. Forum. claister,
mosque courtyard). With the invention of houses bUIlt around a central courtv yard or atrium this spatial
pattern became a model for the future. Here rooms were arranged around a central courtyard like single
housrng units around a square.

THE STREET
The street is a product of the spread of a settlement once houses have been burlt on all available space
around its central square. lt provrdes a framework for the distribution of land and gives access to indIVidual
plots. it has a more pronouncedly functional character than the square. which by Virtue of its size is a more
attractive place to pass the time than the street, in whose confines one is involuntarily caught up in the
bustle of traffic. Its architectural backdrop is only perceived In passmg. The street layouts which we have
inherited in our towns were deVised for qurte different functional purposes. They were planned to the scale
of the human being. the horse and the carriage. The street is unsunable for the flow of motorized traffic,
whilst remaining appropriate to human circulation and activity. It rarely operates as an autonomous isolated
space. as for example in the case of Villages burlt along a single street. It is mainly to be perceived as part
of a network. Our historic towns have made us familiar With the inexhaustible diversny of spatial
relationships produced by such a complex layout.

Anda mungkin juga menyukai