Email: uswatun@students.undip.ac.id
NASAHAB
KOKOP
Abstrak
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian
Kesimpulan
ABSTRAK
Tujuan: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi sistem
Variabel Output: Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah, Jumlah Sekolah,
Temuan Utama: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tahun 2015-2019
Pengeluaran Pemerintah
PENELITIAN TERDAHULU
Variabel Penelitian:
kabupaten dan 6 kota yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
Tengah dalam periode tahun 2015-2019 dan Neraca Pendidikan Daerah serta
Zk = efisiensi
Pada tahun 2015-2019 terdapat 3 Kabupaten/Kota dengan tingkat efisiensi 100% setiap tahunnya,
yaitu Kab. Cilacap, Kota Surakarta, Kota Semarang. Jika melihat pada neraca pendidikan daerah 3
Kabupaten/Kota tersebut memiliki anggaran belanja pendidikan yang terus meningkat setiap
tahunnya. Kab. Cilacap pada tahun 2015 memiliki anggaran belanja pendidikan sebesar Rp
2496,56 Miliar dan hingga tahun 2019 anggaran belanja pendidikan menjadi Rp 3352,05 Miliar.
Kota Surakarta pada tahun 2015 memiliki anggaran belanja pendidikan sebesar Rp 1582,32 Miliar
dan hingga tahun 2019 anggaran belanja pendidikan menjadi Rp 2002 Miliar. Adapun Kota
Semarang pada tahun 2015 memiliki anggaran belanja pendidikan sebesar Rp 3612,89 Miliar dan
Pada tahun 2015-2019 terdapat 3 Kabupaten/Kota dengan tingkat efisiensi 100% setiap tahunnya,
yaitu Kab. Cilacap, Kota Surakarta, Kota Semarang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Tengah, terlihat bahwa 3 Kabupaten/Kota tersebut memiliki output berupa angka
melek huruf dan rata-rata lama sekolah yang cukup tinggi dibandingkan dengan Kabupaten/Kota
lainnya. Pada tahun 2019 angka melek huruf Kab. Cilacap sebesar 93,81, Kota Surakarta sebesar
97,75, dan Kota Semarang sebesar 98,24. Adapun pada tahun yang sama rata-rata lama sekolah
Kab. Cilacap sebesar 6,93, Kota Surakarta sebesar 10,54, dan Kota Semarang sebesar 10,52.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil potential improvement tahun 2019, Kabupaten/Kota yang tidak memerlukan
tingkat perbaikan lagi pada input nya berupa belanja pendidikan adalah Kab. Cilacap, Kab.
Klaten, Kab. Wonogiri, Kab. Grobogan, Kab. Pemalang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, dan
Kota Semarang.
diantaranya adalah Kab. Banyumas mengurangi belanja pendidikan sebesar 7,87%, Kab.
Purbalingga mengurangi belanja pendidikan sebesar 8,37% dan Kota Tegal mengurangi
memerlukan tingkat perbaikan lagi pada output nya adalah Kab. Cilacap, Kab. Klaten, Kab.
Wonogiri, Kab. Grobogan, Kab. Pemalang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, dan Kota
Semarang.
Pada tahun 2019, perbaikan dari sisi output diantaranya adalah untuk Kab. Banyumas
dengan meningkatkan output berupa rata-rata lama sekolah sebesar 8,8%, angka melek
huruf sebesar 0,64%, jumlah sekolah sebesar 3,83%, jumlah siswa sebesar 0,64%, dan jumlah
1. Hasil penelitian ini menyoroti kebenaran teori pengeluaran publik yang dikemukakan oleh
peneliti sebelumnya, seperti Wagner yang berpendapat bahwa dalam suatu perekonomian,
jika pendapatan per kapita meningkat, pengeluaran publik juga akan meningkat, dengan
2. Indikator belanja daerah dan hasil penelitian di bidang pendidikan dalam kaitannya
dengan tingkat efisiensi adalah ketika belanja daerah secara teori meningkat maka akan
pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks daya beli. Area strategis dalam penelitian ini yaitu
Berdasarkan hasil analisis menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) terhadap tingkat
efisiensi belanja pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2015-2019, diketahui bahwa dari tahun 2015-2019 terdapat 3 kabupaten/kota yang telah
mencapai tingkat efisiensi (100%), antara lain Kabupaten Cilacap, Kota Surakarta dan Kota
Semarang. Sedangkan kabupaten/ kota yang inefisien (belum mencapai 100%) dari tahun