Koordinat dan elevasi tanah di setiap titik penyelidikan harus diukur dan dicatat berdasarkan
datum nasional atau satu titik acuan tetap yang diakui.
Konstruksi deep mixing terdiri atas penambahan suatu bahan pengikat ke dalam tanah. Jika
diperlukan dapat ditambahkan komponen bahan sebagai berikut:
- bahan tambah;
- air;
- bahan pengisi;
- pembesian.
Seluruh material dan produk yang digunakan di dalam deep mixing harus sesuai dengan SNI
yang sudah baku. Apabila standar yang dirujuk tidak tersedia, maka penggunaan material
dan produk harus sesuai dengan standar dan/atau pedoman lain yang disetujui oleh
konsultan perencana.
Seluruh material dan produk yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi perancangan
dan harus memenuhi peraturan lingkungan setempat.
Untuk material yang belum diatur di dalam SNI atau standar lain yang disetujui oleh
konsultan perencana, harus dilakukan uji yang sesuai untuk memastikan spesifikasi
perancangan terpenuhi.
Sumber pasokan material harus didokumentasikan dan tidak diperbolehkan untuk diubah
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Air dari sumber selain sumber air minum yang diakui harus diuji untuk menentukan
kococokan air dengan tujuan deep mixing.
Keberadaan zat kimia yang signifikan di dalam material dan produk yang memungkinkan
terjadinya kontaminasi lingkungan harus mendapat perhatian khusus dan dievaluasi.
6.7.5.1 Umum
Tujuan deep mixing adalah memperbaiki karakteristik tanah, yaitu: meningkatkan kuat geser,
menurunkan kompresibilitas, dan/atau membuat penghalang kedap air. Tujuan ini dicapai
dengan mencampur tanah dengan bahan pengikat yang dapat berupa: semen, kapur, serta
bahan pengisi seperti gips (gypsum) dan abu terbang.
Teknik deep mixing ini dapat diaplikasikan untuk memperkuat bangunan sementara atau
bangunan permanen seperti disajikan di dalam Gambar 9. Aplikasi tersebut umumnya
bertujuan untuk:
- meningkatkan kestabilan struktur, galian, dan lereng;
- meningkatkan daya dukung fondasi dan mengurangi penurunan tanah;
- meningkatkan ketahan tanah terhadap penyebaran ke arah lateral (lateral spreading)
saat gempa;
- pembatasan (confinement) kontaminasi tanah/limbah;
- mengurangi dampak vibrasi.
Kekuatan kolom deep mixing dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sifat-sifat tanah yang
akan diperbaiki, kondisi pencampuran, alat pencampur dan proses pencampuran, kondisi
pemeraman (curing), jenis dan jumlah bahan pengikat; akibatnya sulit untuk memperkirakan
kekuatan kolom deep mixing pada tahap perancangan. Oleh karena itu sangat penting untuk
memperkirakan dan memverifikasi kekuatan kolom dalam beberapa tahap dengan tes
pencampuran di laboratorium, uji coba lapangan dan uji verifikasi. Perancangan harus
dimodifikasi jika persyaratan kekuatan tidak dapat dipenuhi.
Pelaksanaan deep mixing memerlukan beberapa tahapan perancangan geoteknik dan dapat
merupakan proses yang iteratif. Tujuan perancangan adalah menghasilkan dokumen teknis,
90 dari 303
SNI 8460:2017
© BSN 2017
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Sub Komite Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8460:2017
Gambar 11 – Diagram alir proses detail iteratif perancangan deep mixing (BS EN
14679-2005)
Dokumen perancangan harus menyatakan target kinerja dan tujuan perbaikan tanah, pola
geometri titik-titik perbaikan, spesifikasi material atau produk yang diasumsikan dalam
perancangan, tahapan kerja, dan informasi lain yang relevan, dan juga harus mencantumkan
informasi sebagai berikut.
a) Spesifikasi pekerjaan deep mixing.
b) Target kekuatan, karakteristik deformasi, dan permeabilitas.
c) Lebar bagian yang bertampalan antarkolom.
d) Toleransi yang diizinkan dalam hal panjang, diameter, kemiringan, dan posisi kolom.