Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL

LABORATORIUM BAHAN - PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
No. Form : B-1
Subjek : Kadar Air Agregat
Sesi Praktikum : Senin, 16.00 WIB
Metode : (SNI 03-1971-2011) , (AASHTO C 70-94), Kelompok :4
(ASTM C – 556-67)

BAB 1
KADAR AIR AGREGAT
(SNI 03-1971-2011)
(AASHTO C 70-94)
(ASTM C-556-67)

1.1.1 Maksud dari praktikum ini adalah untuk menentukan angka persentase air pada
agregrat.
1.1.2 Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami cara menentukan kadar air
dalam agregat.

1.2. Dasar Teori


Kadar air agregat adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam agregat
dengan agregat dalam keadaan yang kering. Kadar air agregat dipengaruhi oleh besar
jumlah air yang terkandung pada pori-pori agregat, semakin besar selisih antara agregat
semula dengan agregat setelah kering oven maka semakin besar kadar air agregat maka
banyak pula air yang dikandung oleh pori-pori agregat tersebut dan sebaliknya sehingga
dapat sesuai untuk campuran beton. Nilai kadar air sangat penting untuk menentukan
jumlah air dalam perancangan mix design beton.

1.3. Alat dan Bahan Praktikum


10.3.1. Alat Praktikum
10.3.1.a. Talam

10.3.1.b. Timbangan

10.3.1.c. Sarung tangan


LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL
LABORATORIUM BAHAN - PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
No. Form : B-1
Subjek : Kadar Air Agregat
Sesi Praktikum : Senin, 16.00 WIB
Metode : (SNI 03-1971-2011) , (AASHTO C 70-94), Kelompok :4
(ASTM C – 556-67)

10.3.1.d. Oven

10.3.2. Bahan Praktikum


10.3.1.a. Agregat kasar

10.3.1.b. Agregat halus


LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL
LABORATORIUM BAHAN - PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
No. Form : B-1
Subjek : Kadar Air Agregat
Sesi Praktikum : Senin, 16.00 WIB
Metode : (SNI 03-1971-2011) , (AASHTO C 70-94), Kelompok :4
(ASTM C – 556-67)

1.4. Langkah Pengujian


1.4.1. Pengujian Kadar Air Agregat Kasar:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Timbang berat talam sebagai wadah (W1).
3. Timbang agregat kasar di atas talam (W2).
4. Masukkan agregat kasar beserta talam ke dalam oven.
5. Nyalakan oven, kemudian atur suhu sampai 110±5°C dan diatur waktu
pengeringan dengan waktu 24 jam.
6. Setelah 24 Jam, keluarkan agregat kasar beserta talam dari oven(W4).
7. Lalu timbang berat agregat kasar yang sudah mengering (W5).

1.4.2. Pengujian Kadar Air Agregat Halus :


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Timbang berat talam sebagai wadah (W1).
3. Timbang agregat halus di atas talam (W2).
4. Masukkan agregat halus beserta talam ke dalam oven.
5. Nyalakan oven, kemudian atur suhu sampai 110±5°C dan diatur waktu
pengeringan dengan waktu 24 jam.
6. Setelah 24 Jam, keluarkan agregat kasar beserta talam dari oven(W4).
7. Lalu timbang berat agregat kasar yang sudah mengering (W5).

1.5. Rumus Pengujian


W3 − W5
Kadar Air Agregat = x 100%
W5
Keterangan :
W3 = berat sample awal agregat
W5 = berat sample kering agregat kering oven
LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL
LABORATORIUM BAHAN - PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
No. Form : B-1
Subjek : Kadar Air Agregat
Sesi Praktikum : Senin, 16.00 WIB
Metode : (SNI 03-1971-2011) , (AASHTO C 70-94), Kelompok :4
(ASTM C – 556-67)

1.6. Tabel Data


1.6.1. Agregat Kasar
Uraian Rumus Hasil
Berat Talam (W1) - 157 gr
Berat Talam + Agregat Awal (W2) - 1157 gr
Berat Talam + Agregat Kering (W4) - 1121,2 gr
Berat Agregat Awal (W3) W2 – W1 1000 gr
Berat Agregat Kering (W5) W4 – W1 964,2 gr

1.6.2. Agregat Halus


Uraian Rumus Hasil
Berat Talam (W1) - 148 gr
Berat Talam + Agregat (W2) - 1148 gr
Berat talam + agregat kering (W4) - 1063 gr
Berat agregat kering (W3) W2 – W1 1000 gr
Talam + Agregat kering oven (W5) W4 – W1 915 gr

1.7. Perhitungan Data


1.7.1. Agregat Kasar
W3-W5
Kadar air agregat = x 100%
W5
1000gr – 964,2gr
= x 100%
35,8964,2gr
gr
= x 100%
964,2 gr
= 0,037 gr x 100%
= 3,7%
LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN DAN PENGGANTI MATERIAL
LABORATORIUM BAHAN - PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
No. Form : B-1
Subjek : Kadar Air Agregat
Sesi Praktikum : Senin, 16.00 WIB
Metode : (SNI 03-1971-2011) , (AASHTO C 70-94), Kelompok :4
(ASTM C – 556-67)

1.7.2. Agregat Halus


W3-W5
Kadar air agregat = x 100%
W5
1000 gr -915gr
= x 100%
915 gr
85 gr
= x 100%
915 gr
= 0,092 gr x 100%
= 9,2%

1.8. Tabel Rekapitulasi


Uraian Agregat Kasar Agregat Halus

Kadar Air 3,7% 9,2%

1.9. Kesimpulan
Kadar air pada agregat sangat dipengaruhi oleh kapasitas jumlah air yang terdapat
pada agregat. Semakin besar selisih berat agregat semula kering oven, semakin
banyak pula air yang terdapat pada agregat tersebut. Dari pengujian yang telah kami
lakukan didapatkan hasil nilai pada agregat kasar 3,7% dan nilai agregat halus 9,2%.
Kadar air agregat normal menurut SNI 03-1971-2011 untuk pasir yang digunakan
sebagai campuran dalam adukan beton ialah 2% - 8%, dan untuk agregat kasar 3% -
5%. Maka kami simpulkan bahwa pada agregat halus dan kasar yang kami uji masih
belum memenuhi standar sehingga belum layak digunakan sebagai campuran beton.
Kadar air yang dikandung agregat dapat mempengaruhi kuat tekan beton.
Menentukan kandungan kadar air yang terdapat di dalam agregat sangat penting
karena berpengaruh dalam penggunaan air yang diperlukan pada campuran beton.
Kadar air berguna untuk menghitung jumlah air pada campuran sehingga dapat
mengetahui air yang dibutuhkan mengalami penambahan atau pengurangan.

Anda mungkin juga menyukai