Gambar 7.5
Sketsa Oven
b. Cawan kaca, digunakan sebagai wadah menaruh sampel.
Gambar 7.6
Cawan Porselen
AAAAAAhhhh CROT
H1C1STYLE69
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
c. Neraca analitik, digunakan untuk tempat menimbang berat sampel.
Gambar
7.7
Sketsa
Neraca
Analitik
d. Sendok,
digunakan untuk memindahkan sampel.
*sumber:
Laboratorium Teknologi
UNLAM, 2012
Mineral
Gambar 7.8
Sketsa Sendok
e. Kuas, digunakan untuk membersihkan alat.
Gambar
7.9
Sketsa
Kuas
f. Termo
meter, untuk mengukur suhu atau temperatur oven.
AAAAAAhhhh CROT
H1C1STYLE69
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 7.10
Sketsa Termometer
g. Penjepit, digunakan untuk memindahkan cawan dari oven.
Penjepit
h. Stopwatc
h,
digunakan
untuk
menghitung waktu pengovenan.
Gambar
7.12
Sketsa
Stopwatch
i. Safety
tools,
digunakan
sebagai
alat
pelindung diri.
Gambar 7.13
AAAAAAhhhh CROT
H1C1STYLE69
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sketsa Safety Tools
j.
Gambar 7.14
Sketsa Kertas Label
7.3.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah batubara
kalori 6500 kkal yang telah dipreparasi sebelumnya sebagai bahan
utama pengujian.
Cawan
dipreparasi 1 gram
(duplo)
Batubara ukuran
0,425 mm
dipanaskan T = 106 C
selama 1,5 jam
AAAAAAhhhh CROT
H1C1STYLE69
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Oven
didinginkan selama 5-10
menit
Cawan
ditimbang dan dicatat
Hasil
Gambar 7.15
Flowchart Analisa Total Moisture ASTM D 3302
Langkah kerja:
a. Menimbang dan mencatat berat cawan kering.
b. Menimbang berat sampel batubara yang sudah dipreparasi seberat
1 gram (duplo) lalu catat dan beri label
c. Meletakkan cawan dan sampel batubara di dalam oven dengan
temperatur 1060 C selama 1,5 jam.
d. Mengambil cawan yang berisi sampel kemudian meletakkan dalam
desikator selama 5 10 menit.
e. Menimbang berat cawan dan sampel setelah dikeringkan.
7.4.2
Cawan
dipreparasi 1 gram
(duplo)
Batubara ukuran
0,425 mm
dipanaskan T = 106 C
selama 3 jam
Oven
AAAAAAhhhh CROT
H1C1STYLE69
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
didinginkan selama 5-10
menit
Cawan
ditimbang dan dicatat
Hasil
Gambar 7.16
Flowchart Analisa Total Moisture ASTM D 3302
Langkah kerja:
a. Menimbang dan mencatat berat cawan kosong.
b. Menimbang berat batubara yang sudah dipreparasi seberat 1 gram
(duplo) lalu catat dan beri label.
c. Memanaskan cawan dan sampel batubara di dalam oven dengan
temperature 106o C selama 3 jam.
d. Mengambil cawan yang berisi sampel kemudian mendinginkannya
dan meletakkan di dalam desikator selama 5-10 menit.
e. Menimbang berat cawan dan sampel setelah dikeringkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Industri Batubara. (http://sheiladefirays. blogspot.com/2009/12/
dalam-industri-batubara-banyak-sekali.html) diakses pada tanggal 6
November 2014 pukul 22.12 WITA.
Anonim. 2014. Materi Training Kualitas Batubara. (https://www.scribd.com/ doc/
236450977/10/Moisture-in-The-Analysis-Sample) diakses pada tanggal 6
November 2014 pukul 21.00 WITA.
Muchjidin. 2006. Pengendaluan Mutu Dalam Industri Batubara. Institut Teknologi
Bandung. Bandung.
Syahid, Ahmad. 2013. Laporan Praktikum Batubara. Universitas Lambung
Mangkurat. Banjarbaru.
AAAAAAhhhh CROT
H1C1STYLE69
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
AAAAAAhhhh CROT
H1C1STYLE69