Anda di halaman 1dari 23

NAMA : ELVI RUSLI PRAKTIKUM UJI TANAH

NIM : A020320037

TEKNIK PERTAMBANGAN_2B

METODE PENGUJIAN KADAR AIR TANAH

Kadar air ialah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat
butiran tanah kering yang dinyatakan dengan persen(%),dalam praktikum ini menggunakan
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) 03-1965-1990.Sedangkan tujuan dari kadar air itu
sendiri ialah untuk mengetahuhi kadar air yang ada dalam tanah uji.

Adapun Alat Bahan Yang Di Perlukan Dalam Penelitian Kadar Air :

1.TIMBANGAN

Dipergunakan sebagai salah satu peralatan Laboratrium umum yang bisa dugunhakan untuk
menimbang suatu sampel material seperti tanah,pasir,aspal,agregat dll.
2.CAWAN

Salah satu alat laboratrium yang berbentuk lingkaran slindris.Cawan ini digunakan sebagai
wadah sampel.

3.OVEN

Oven digunakan sebagai alat untuk memanaskan atau mengeringkan suatu bahan atau
suatu sampel atau dapat juga dimanfaat kan sebagai alat sterilisasi.Oven difungsikan pula
untuk mendapat kan berat konstan.
4.DESIKATOR

Wadah yang terbuat dari kaca atau gelas yang tersusun berfungsi menghilangkan air dan kristal hasil
pemurnian atau pun dapat sebagai bahan pendingin dari uji oven pada sebelumnya.

Prosedur Dalam Pengujian Kadar Air

1. Siapkan sampel atau benda uji


2. Siapkan minimal 2 cawan untuk tiap benda uji
3. Masukkan benda uji kedalam cawan
4. Timbang benda uji dan catat beratnya (W1)
5. Buka tutup cawan lalu masukkan ke dalam oven selama 24jam dengan suhu 110c
6. Setelah dikeringkan, tutup kembali cawan dan dinginkan dalam desikator
7. Lalu timbang benda uji yang telah dikeringkan dan catat beratnya (W2).
HITUNG KADAR AIR (W) DENGAN RUMUS :

W = ((W1-W2) / (W2-W3)) X 100%

W1 = BERAT CAWAN DAN TANAH BASAH

W2 = BERAT CAWAN DAN TANAH KERING

W3 = BERAT CAWAN KOSONG

LINK : https://www.youtube.com/watch?v=B0TWoJhi5Pc&t=35s
NAMA : ELVI RUSLI PRAKTIKUM UJI TANAH

NIM : A020320037

TEKNIK PERTAMBANGGAN_2B

METODE PENGUJIAN BERAT ISI TANAH

TUJUAN

Pengujian ini untuk mengetahui berat isi, angka pori dan derajat kejenuhan suatu sampel tanah.
(SNI 03-3637-1994).

Berat isi merupakan perbandingan berat tanah kering dengan suatu volume tanah termasuk
volume pori-pori tanah, umunya dinyatakan dalam gram/cm3. Besaran ini menyatakan bobot tanah,
yaitu padatan air persatuan isi. Yang paling sering di pakai adalah bobot isi kering yang umumnya
disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh faktor pengolahan tanah, bahan
organik, pemadatan alat pertanian, tekstur dan, struktur, & kandungan air tanah. ( Foth, 1987 ).

FAKTOR FAKTPR YANG MEMPENGARUHI BERAT ISI :

a. Struktur tanah
b. Bahan induk
c. Tekstur tanah
d. Ruang pori
e. Pengelolaan tanah

PERALATAN YANG DIPERLUKAN :

1.CETAKAN BENDA
Bertujuan sebagai wadah sampel yang akan di uji ke laboratrium.Agar tahan pada saat pengeringan
didalam oven.

2.JANGKA SORONG

Jangka sorong berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun
diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau
bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda
yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi bisa dibilang tingkat
ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris.Sebagai contoh untuk menghitung
volume dari cetakan sampel tersebut.

3.TIMBANGAN
Dipergunakan sebagai salah satu peralatan Laboratrium umum yang bisa dugunhakan untuk
menimbang suatu sampel material seperti tanah,pasir,aspal,agregat dll.

PROSEDUR DALAM PENGUJIAN :

1. Timbanglah cetakan benda uji (B1)


2. Ukur dimensi cetakan benda uji untuk mengetahui volumenya(V)
3. Cetak benda uji
4. Abmbil sebagian benda uji untuk di uji kadar air nya
5. Ratakan ke 2 ujung benda uji dan bersihkan sekeliling cetakannya
6. Lalu timbang cetakan dan benda uji nya (B2)
7. Lalu lakungan pengulangan yang sama terhadap sampel sampel yang lainnya

HITUNG BERAT ISI TANAH DENGAN RUMUS :

BERAT ISI = (B2-B1)/V

BERAT ISI KERING(yx100)/(100+W)

B1 =BERAT CETAKAN BENDA UJI (gr)

B2 =BERAT CETAKAN+BENDA UJI (gr)

V =VOLUME TANAH(cm3)

W =KADAR AIR

LINK : https://www.youtube.com/watch?v=YHWYGVRvues
NAMA : ELVI RUSLI PRAKTIKUM UJI TANAH

NIM : A020320037

TEKNIK PERTAMBANGAN_2B

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS TANAH

1.PIKNOMETER KAPASITAS 50 ML

Sebuah botol ukur yang mempunyai kapasitas sekurang - kurangnya 100 ml atau botol yang
dilengkapi penutup dengan kapasitas sekurang - kurangnya 50 ml Saringan No. 4,10, 40 dan
penadahnya.
2. SARINGAN NO.4, 10, 40 DAN PENADAHNYA

Saringan 4,75 mm (No. 4) dan saringan 2,00 mm (No. 10), dan pan penadah.
3.TIMBANGAN

Dua buah timbangan dengan kemampuan baca 0,01 gram dan 0,001 gram.

4.OVEN

Oven yang dilengkapi dengan alat pengatur temperatur untuk mengeringkan contoh tanah
basah sampai (110 ± 5)oC.
5.DESIKATOR

Alat pendingin (desikator) berisi silica gel.

6.TERMOMETER
Termometer rentang pembacaan 0oC – 50oC dengan kemampuan baca 0,1 oC.

7.BAK PERENDAM

Untuk merendam piknometer atau botol ukur sampai temperaturnya tetap.

8.BOTOL BERISI AIR SULING


Untuk pengisian air suling ke dalam piknometer atau botol ukur.

9.TUNGKU LISTRIK

Tungku listrik (hot plate) yang dilengkapi dengan pelat asbes atau pompa udara (vaccum pump)
kapasitas 1 – 1,5 HP.
PROSEDUR PENGUJIAN :

1. Benda uji di siapkan dengan pemisah contoh atau cara perempat:


- Benda uji yang butirnya lewat saringan No. 4, pengujian dengan piknometer
memerlukan benda uji kering oven = 25 gram;
- Benda uji basah yang butirannya lewat saringan No. 4, pengujian dengan botol ukur
memerlukan benda uji kering oven = 50 gram
2. Contoh tanah yang diterima dari lapangan dikeringkan udara atau alat pengering pada
suhu tidak lebih dari 60 C
3. Setelah kering, contoh tanah yang menggumpal ditumbuk dengan alat penumbuk
sampai gumpalan-gumpalan tanah terpecah menjadi butiran-butiran yang lepas tanpa
mengakibatkan pecahnya butiran
4. Susun saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas
5. Masukkan benda uji dalam saringan
6. Guncang saringan dengan tangan atau mesin pengguncang selama 15 menit
7. Ambil benda uji yang lolos saringan No. 10
8. Dengan menggunakan alat pemisah contoh atau cara perempat didapat contoh yang
mewakili
9. Keringkan benda uji dalam oven selama 24 jam
10. Dinginkan benda uji dalam desikator
11. Timbang piknometer (W1)
12. Masukan benda uji dalam piknometer
13. Timbang piknometer yang telah diisi benda uji (W2)
14. Tambahkan air suling ke dalam piknometer sehingga terisi dua pertiga bagiannya
15. Untuk benda uji yang mengandung lempung, diamkan 24 jam atau lebih
16. Didihkan piknometer selama 10 menit sehingga udara dalam benda uji keluar
seluruhnya
17. Sekali-kali miringkan piknometer untuk mempercepat proses pengeluran udara
18. Rendam piknometer dalam bak perendam sampai suhunya tetap
19. Tambahkan air suling sampai penuh
20. Keringkan bagian luarnya
21. Ukur suhu bak perendam
22. Timbang piknometer (W2).

HITUNG BERAT JENIS (GS) DENGAN RUMUS ;

Gs= (W1-W2)/ ((W4-W1)-(W3-W2))

W1 = Berat piknometer (gram)

W2 = Berat piknometer dengan benda uji kering

W3 = Berat piknometer benda uji dan air

W4 = Berat piknometer dan air

LINK : https://youtu.be/3n11KYedQr8
NAMA : ELVI RUSLI PRAKTIKUM UJI TANAH

NIM : A020320037

TEKNIK PERTAMBANGAN_2B

METODE UJI BATAS PLASTIS TANAH

(SNI-03-1996-1990)

ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN :

1.MANGKOK PENGADUK
Sebagai wadah atau alat untuk mengaduk bahan yang berdiameter sekitar 115 mm

2.BATANG PENGADUK

3.BATANG LOGAM PEMBANDING


Batang logam yang diameter 3 mm

4.TIMBANGAN

Timbangan harus memiliki kapasitas yang sesuai dan mengacu pada SNI 03-6414-2000
5.CAWAN

Cawan harus terbuat dari material yang tahan terhadap korosi dan massanya tidak akan

berubah atau hancur akibat pemanasan dan pendinginan yang terus menerus. Cawan

harus memiliki penutup yang rapat/pas agar tidak terjadi perubahan kadar air benda uji

sebelum penimbangan awal dan juga untuk mencegah penyerapan air dari udara

terbuka sebelum proses pengeringan dan penimbangan akhir. Satu cawan diperlukan

untuk menentukan kadar air satu benda uji

6.BOTOL AIR SULING

Untuk pengisian air suling ke dalam piknometer atau botol ukur.


7.OVEN

Oven pengering dengan fasilitas pengatur panas yang dapat mengeringkan benda uji pada temperatur
110ºC ± 5ºC

8.PLAT KACA

Alat INI terbuat dari BAHAN akrilik dengan dimensi.


ADAPUN PROSEDUR DALAM PENGUJIAN :

1. Benda Uji yang digunakan untuk pengujian ini adalah tanah lolos saringan No. 40
2. Masukkan 20 gr benda uji ke dalam mangkuk pengaduk
3. Tambahkan air sedikit demi sedikit dan aduk hingga merata
4. Buat bola-bola tanah dari benda uji seberat 8 gram
5. Geleng bola-bola tanah di atas plat kaca
6. Lakukan penggelengan dengan ujung jari yang dirapatkan dengan kecepatan 80-90
gilingan/menit
7. Lakukan penggelengan hingga benda uji mengalami retakan-retakan tepat pada saat gelengan
mempunyai diameter 3mm
8. Masukkan benda uji dalam cawan dan uji kadar airnya
9. Kadar air yang didapat merupakan batas plastis dari benda uji tersebut.

LINK : https://youtu.be/TiKFZb5wnn0
NAMA : ELVI RUSLI PRAKTIKUM UJI TANAH

NIM : A020320037

TEKNIK PERTAMBANGAN_2B

METODE UJI BATAS CAIR DENGAN ALAT CASAGRANDE

(SNI 03-1967-1990).

1.ALAT BATAS CAIR

Dengan tinggi jatuh mangkok tepat 1,0 cm

2.BATANG PENGADUK DAN MANGKOK PENGADUK


3.CAWAN

TEMPAT SEBAGAI WADAH SAMPEL, Cawan harus terbuat dari material yang tahan terhadap korosi dan
massanya tidak akan Berubah atau hancur akibat pemanasan dan pendinginan yang terus menerus.
Cawan Harus memiliki penutup yang rapat/pas agar tidak terjadi perubahan kadar air benda uji
Sebelum penimbangan awal dan juga untuk mencegah penyerapan air dari udara Terbuka sebelum
proses pengeringan dan penimbangan akhir. Satu cawan diperlukan Untuk menentukan kadar air satu
benda uji.

4.OVEN

Oven pengering dengan fasilitas pengatur panas yang dapat mengeringkan benda uji pada temperatur
110ºC ± 5ºC
5.DESIKATOR

Alat pendingin (desikator) berisi silica gel.

6.TIMBANGAN

Timbangan harus memiliki kapasitas yang sesuai dan mengacu pada SNI 03-6414-2000

ADAPUN PROSEDUR TAHAP PENGUJIAN :

1. Benda uji yang digunakan untuk pengujian ini adalah tanah lolos saringan No.4
2. Masukkan 100 gram benda uji kedalam mangkok pengaduk
3. Tambahkan air dikit demi sedikit
4. Aduk hingga homogen
5. Setelah campuran merata, ambil sebagianbenda uji ini dan letakkan di atas mangkok alat
batas cair
6. Ratakkan permukaannya hingga sejajar dasar alat dengan bagian yang paling tebal ± 1cm
7. Buat alur menggunakan alat pembuat alur melalui garis tengah pemegang mangkok dan
simetrisalat
8. Alat pembuat alur harus tegak lurus permukaan mangkok
9. Putar alat dengan kecpatan putar 2 rotasi per deik
10. Lakukan pemutaran hingga dasar alur benda uji bersinggungan sepanjang kira kira 1,25 cm
dan catat jumlah pukulannya
11. Ulangi pengujian beberapa kali sampai diperoleh jumlah pukulan yang sama.
12. Setelah diperolah pukulan yang sama, ambil benda uji langsung dari mangkok pada alur
13. Masukkan kecawan yang telah disiapkan dan uji kadar airnya
14. Ulangi prosedur pengujian minimal 3 kali berturut turut dengan variasi kadar air yang
berbeda, sehingga akan diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8-10
15. Untk hasil yang diteliti, maka jumlah pukulan diambil 2 titik diatas 25 pukulan dan 2 titik
pukulan dibawah 25, sehingga diperoleh 4 titik
16. Dari hasil pengujian diatas dapat dibuat grafikhubungan antara jumlah pukulan dan kadar air,
-batas cair ditentukan berdasarkan kadar air pada jumlah pukulan 25 dari grafik hubungan
antara jumlah pukulan dan kadar air.

LINK : https://youtu.be/6xehEky2PrM

Anda mungkin juga menyukai