NIM : A020320037
TEKNIK PERTAMBANGAN_2B
Kadar air ialah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat
butiran tanah kering yang dinyatakan dengan persen(%),dalam praktikum ini menggunakan
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) 03-1965-1990.Sedangkan tujuan dari kadar air itu
sendiri ialah untuk mengetahuhi kadar air yang ada dalam tanah uji.
1.TIMBANGAN
Dipergunakan sebagai salah satu peralatan Laboratrium umum yang bisa dugunhakan untuk
menimbang suatu sampel material seperti tanah,pasir,aspal,agregat dll.
2.CAWAN
Salah satu alat laboratrium yang berbentuk lingkaran slindris.Cawan ini digunakan sebagai
wadah sampel.
3.OVEN
Oven digunakan sebagai alat untuk memanaskan atau mengeringkan suatu bahan atau
suatu sampel atau dapat juga dimanfaat kan sebagai alat sterilisasi.Oven difungsikan pula
untuk mendapat kan berat konstan.
4.DESIKATOR
Wadah yang terbuat dari kaca atau gelas yang tersusun berfungsi menghilangkan air dan kristal hasil
pemurnian atau pun dapat sebagai bahan pendingin dari uji oven pada sebelumnya.
LINK : https://www.youtube.com/watch?v=B0TWoJhi5Pc&t=35s
NAMA : ELVI RUSLI PRAKTIKUM UJI TANAH
NIM : A020320037
TEKNIK PERTAMBANGGAN_2B
TUJUAN
Pengujian ini untuk mengetahui berat isi, angka pori dan derajat kejenuhan suatu sampel tanah.
(SNI 03-3637-1994).
Berat isi merupakan perbandingan berat tanah kering dengan suatu volume tanah termasuk
volume pori-pori tanah, umunya dinyatakan dalam gram/cm3. Besaran ini menyatakan bobot tanah,
yaitu padatan air persatuan isi. Yang paling sering di pakai adalah bobot isi kering yang umumnya
disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh faktor pengolahan tanah, bahan
organik, pemadatan alat pertanian, tekstur dan, struktur, & kandungan air tanah. ( Foth, 1987 ).
a. Struktur tanah
b. Bahan induk
c. Tekstur tanah
d. Ruang pori
e. Pengelolaan tanah
1.CETAKAN BENDA
Bertujuan sebagai wadah sampel yang akan di uji ke laboratrium.Agar tahan pada saat pengeringan
didalam oven.
2.JANGKA SORONG
Jangka sorong berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun
diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau
bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda
yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi bisa dibilang tingkat
ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris.Sebagai contoh untuk menghitung
volume dari cetakan sampel tersebut.
3.TIMBANGAN
Dipergunakan sebagai salah satu peralatan Laboratrium umum yang bisa dugunhakan untuk
menimbang suatu sampel material seperti tanah,pasir,aspal,agregat dll.
V =VOLUME TANAH(cm3)
W =KADAR AIR
LINK : https://www.youtube.com/watch?v=YHWYGVRvues
NAMA : ELVI RUSLI PRAKTIKUM UJI TANAH
NIM : A020320037
TEKNIK PERTAMBANGAN_2B
1.PIKNOMETER KAPASITAS 50 ML
Sebuah botol ukur yang mempunyai kapasitas sekurang - kurangnya 100 ml atau botol yang
dilengkapi penutup dengan kapasitas sekurang - kurangnya 50 ml Saringan No. 4,10, 40 dan
penadahnya.
2. SARINGAN NO.4, 10, 40 DAN PENADAHNYA
Saringan 4,75 mm (No. 4) dan saringan 2,00 mm (No. 10), dan pan penadah.
3.TIMBANGAN
Dua buah timbangan dengan kemampuan baca 0,01 gram dan 0,001 gram.
4.OVEN
Oven yang dilengkapi dengan alat pengatur temperatur untuk mengeringkan contoh tanah
basah sampai (110 ± 5)oC.
5.DESIKATOR
6.TERMOMETER
Termometer rentang pembacaan 0oC – 50oC dengan kemampuan baca 0,1 oC.
7.BAK PERENDAM
9.TUNGKU LISTRIK
Tungku listrik (hot plate) yang dilengkapi dengan pelat asbes atau pompa udara (vaccum pump)
kapasitas 1 – 1,5 HP.
PROSEDUR PENGUJIAN :
LINK : https://youtu.be/3n11KYedQr8
NAMA : ELVI RUSLI PRAKTIKUM UJI TANAH
NIM : A020320037
TEKNIK PERTAMBANGAN_2B
(SNI-03-1996-1990)
1.MANGKOK PENGADUK
Sebagai wadah atau alat untuk mengaduk bahan yang berdiameter sekitar 115 mm
2.BATANG PENGADUK
4.TIMBANGAN
Timbangan harus memiliki kapasitas yang sesuai dan mengacu pada SNI 03-6414-2000
5.CAWAN
Cawan harus terbuat dari material yang tahan terhadap korosi dan massanya tidak akan
berubah atau hancur akibat pemanasan dan pendinginan yang terus menerus. Cawan
harus memiliki penutup yang rapat/pas agar tidak terjadi perubahan kadar air benda uji
sebelum penimbangan awal dan juga untuk mencegah penyerapan air dari udara
terbuka sebelum proses pengeringan dan penimbangan akhir. Satu cawan diperlukan
Oven pengering dengan fasilitas pengatur panas yang dapat mengeringkan benda uji pada temperatur
110ºC ± 5ºC
8.PLAT KACA
1. Benda Uji yang digunakan untuk pengujian ini adalah tanah lolos saringan No. 40
2. Masukkan 20 gr benda uji ke dalam mangkuk pengaduk
3. Tambahkan air sedikit demi sedikit dan aduk hingga merata
4. Buat bola-bola tanah dari benda uji seberat 8 gram
5. Geleng bola-bola tanah di atas plat kaca
6. Lakukan penggelengan dengan ujung jari yang dirapatkan dengan kecepatan 80-90
gilingan/menit
7. Lakukan penggelengan hingga benda uji mengalami retakan-retakan tepat pada saat gelengan
mempunyai diameter 3mm
8. Masukkan benda uji dalam cawan dan uji kadar airnya
9. Kadar air yang didapat merupakan batas plastis dari benda uji tersebut.
LINK : https://youtu.be/TiKFZb5wnn0
NAMA : ELVI RUSLI PRAKTIKUM UJI TANAH
NIM : A020320037
TEKNIK PERTAMBANGAN_2B
(SNI 03-1967-1990).
TEMPAT SEBAGAI WADAH SAMPEL, Cawan harus terbuat dari material yang tahan terhadap korosi dan
massanya tidak akan Berubah atau hancur akibat pemanasan dan pendinginan yang terus menerus.
Cawan Harus memiliki penutup yang rapat/pas agar tidak terjadi perubahan kadar air benda uji
Sebelum penimbangan awal dan juga untuk mencegah penyerapan air dari udara Terbuka sebelum
proses pengeringan dan penimbangan akhir. Satu cawan diperlukan Untuk menentukan kadar air satu
benda uji.
4.OVEN
Oven pengering dengan fasilitas pengatur panas yang dapat mengeringkan benda uji pada temperatur
110ºC ± 5ºC
5.DESIKATOR
6.TIMBANGAN
Timbangan harus memiliki kapasitas yang sesuai dan mengacu pada SNI 03-6414-2000
1. Benda uji yang digunakan untuk pengujian ini adalah tanah lolos saringan No.4
2. Masukkan 100 gram benda uji kedalam mangkok pengaduk
3. Tambahkan air dikit demi sedikit
4. Aduk hingga homogen
5. Setelah campuran merata, ambil sebagianbenda uji ini dan letakkan di atas mangkok alat
batas cair
6. Ratakkan permukaannya hingga sejajar dasar alat dengan bagian yang paling tebal ± 1cm
7. Buat alur menggunakan alat pembuat alur melalui garis tengah pemegang mangkok dan
simetrisalat
8. Alat pembuat alur harus tegak lurus permukaan mangkok
9. Putar alat dengan kecpatan putar 2 rotasi per deik
10. Lakukan pemutaran hingga dasar alur benda uji bersinggungan sepanjang kira kira 1,25 cm
dan catat jumlah pukulannya
11. Ulangi pengujian beberapa kali sampai diperoleh jumlah pukulan yang sama.
12. Setelah diperolah pukulan yang sama, ambil benda uji langsung dari mangkok pada alur
13. Masukkan kecawan yang telah disiapkan dan uji kadar airnya
14. Ulangi prosedur pengujian minimal 3 kali berturut turut dengan variasi kadar air yang
berbeda, sehingga akan diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8-10
15. Untk hasil yang diteliti, maka jumlah pukulan diambil 2 titik diatas 25 pukulan dan 2 titik
pukulan dibawah 25, sehingga diperoleh 4 titik
16. Dari hasil pengujian diatas dapat dibuat grafikhubungan antara jumlah pukulan dan kadar air,
-batas cair ditentukan berdasarkan kadar air pada jumlah pukulan 25 dari grafik hubungan
antara jumlah pukulan dan kadar air.
LINK : https://youtu.be/6xehEky2PrM