Anda di halaman 1dari 2

Hukum Barter Menurut Pandangan Islam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perdagangan dengan


saling bertukar barang. Barter merupakan kegiatan tukar-menukar barang
yang dilakukan oleh dua pihak tanpa menggunakan alat bayar seperti
uang. Barter menjadi jenis transaksi yang dilakukan melalui penukaran
barang dengan barang atau jasa dengan barang.

Bagaimana hukum Barter menurut pandangan Islam?

A. Pendapat yang membolehkan jual beli barter,

Apabila Barter dilakukan untuk barang-barang yang tidak termasuk


barang ribawi (al amwaal ar ribawiyah), maka hukumnya boleh. Misalnya,
tukar tambah HP, mobil, sepeda motor, sepatu, dan sebagainya. Ini
hukumnya boleh (mubah).

Dari Jabir RA bahwa Nabi SAW pernah membeli seorang budak dengan
ditukar dua orang budak (anna an nabiyya SAW isytara ‘abdan bi’abdaini).
(HR Tirmidzi). (Imam Syaukani, Nailul Authar, hlm. 1068, hadits no. 2260).

B. Pendapat yang Melarang Jual Beli Barter,

ً‫ ِﺑﺎﻟﺸَّﻌِﻴﺮِ َﻭﺍﻟﺘَّﻤْﺮُ ِﺑﺎﻟﺘَّﻤْﺮِ َﻭ ْﺍﻟﻤ ِْﻠ ُﺢ ِﺑ ْﺎﻟﻤ ِْﻠ ِﺢ ِﻣﺜْﻼً ِﺑﻤِﺜ ٍْﻞ َﺳﻮَﺍﺀ‬Kُ‫ﺍﻟﺬَّ َﻫﺐُ ِﺑﺎﻟﺬَّ َﻫﺐِ َﻭ ْﺍﻟﻔِﻀَّ ُﺔ ِﺑ ْﺎﻟﻔِﻀَّ ِﺔ َﻭ ْﺍﻟﺒُﺮُّ ِﺑ ْﺎﻟﺒُﺮِّ َﻭﺍﻟﺸَّﻌِﻴﺮ‬
َ ‫ﺍﺧﺘَﻠَ َﻔﺖْ َﻫﺬِ ِﻩ ﺍﻷَﺻْ ﻨَﺎﻑُ َﻓﺒِﻴﻌُﻮﺍ َﻛﻴْﻒَ ﺷِ ﺌْﺘُﻢْ ﺇِ َﺫﺍ َﻛ‬
ٍ‫ﺎﻥ َﻳﺪًﺍ ِﺑﻴَﺪ‬ ْ ‫ِﺑﺴَﻮَﺍﺀٍ َﻳﺪًﺍ ِﺑﻴَﺪٍ َﻓﺈِ َﺫﺍ‬

“ Emas ditukarkan dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan


gandum, jewawut dengan jewawut, kurma dengan kurma, garam dengan
garam, harus sama takarannya, dan harus dilakukan dengan kontan, Dan jika
berbeda jenis-jenisnya, maka juallah sesukamu asalkan dilakukan dengan
kontan. (HR Muslim, no 1587).
Hadis ini menunjukkan pertukaran antar barang ribawi sejenis, misal
emas dengan emas, ada 2 (dua) syarat;

1. at tamaatsul, yaitu harus sama jumlahnya/beratnya, dan


2. taqaabudh, yaitu harus kontan dalam arti terjadi serah terima di majelis
akad.

Adapun pertukaran antar barang ribawi yang tidak sejenis, misal emas
dengan gandum, disyaratkan satu syarat saja; yaitu taqaabudh, yaitu kontan
dalam arti terjadi serah terima di majelis akad.

Berdasarkan hadis ini, haram hukumnya tukar menukar (Barter) untuk


barang-barang ribawi. Sebab telah terdapat tambahan yang hakikatnya
merupakan riba.

Jadi, haram hukumnya menukarkan cincin emas lama seberat 5 gram


dengan cincin emas baru seberat 5 gram, dengan menambah uang Rp 500 ribu,
karena tambahan Rp 500 ribu itu sebenarnya adalah riba yang hukumnya
haram.

Anda mungkin juga menyukai