Anda di halaman 1dari 97

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN BIBIT SAWIT BERSUBSIDI


PADA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN DHARMASRAYA
BERBASIS WEB

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
(S.Kom) Pada STMIK Indonesia Padang

OLEH :
NAMA : AGIL COSWARA
NO. BP : 151100078
PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI
JENJANG PENDIDIKAN : STRATA I (S-1)

YAYASAN AMAL BAKTI MUKMIN PADANG


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK INDONESIA
PADANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Pimpinan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)


Indonesia, menyatakan bahwa Tugas Akhir:

Nama : Agil Coswara


No. BP : 151100078
Program Studi : Sistem Informasi
Judul Tugas Akhir :
Sistem Informasi Pendistribusian Bibit Sawit
Bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya Berbasis Web.

Telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat meraih gelar Sarjana Komputer
(S.Kom) pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
Indonesia Padang.

Padang, Juli 2022


Ketua Program Studi
S-1 Sistem Informasi,

Nency Extise Putri, M.Kom


NIDN. 1026088801

Ketua STMIK Indonesia Padang,

®
Masyhuri Hamidi, S.E., M.Si., Ph.D, CFP
NIP. 196909031995121001

i
HALAMAN PERSETUJUAN
Dewan Penguji TugasAkhir pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
(STMIK) Indonesia, menyatakan bahwa Tugas Akhir:

Nama : Agil Coswara


No. BP : 151100078
Program Studi : Sistem Informasi
Judul Tugas Akhir :
Sistem Informasi Pendistribusian Bibit Sawit
Bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya Berbasis Web.

Telah lulus mengikuti Ujian Komprehensif pada tanggal Juli 2022.

Dewan Penguji

1. Nency Extise Putri, M.Kom Ketua Penguji ( )

2. Amuharnis, M.Kom Anggota Penguji ( )

3. Dra. Nelfira, M. Hum Anggota Penguji ( )

Padang, Juli 2022


Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Amuharnis, S.Kom, M.Kom Dra. Nelfira, M.Hum


NIDN. 0021127601 NIDN. 1004036601

ii
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.


Nama : Agil Coswara
No. BP : 151100078
Program Studi : Sistem Informasi
Judul Tugas Akhir :
Sistem Informasi Pendistribusian Bibit Sawit
Bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya Berbasis Web.

Menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul di atas adalah benar hasil karya sendiri
kecuali yang bereferensi dan dinyatakan sumbernya pada referensi yang tertera dalam
daftar pustaka.

Padang, Juli 2022

Saya yang menyatakan,

Agil Coswara

3
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membantu proses pendistribusia bibit sawit


bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya dan membantu Dinas
Perkebunan Kabupaten Dharmasraya dalam mengembangkan usahanya.
Permasalahan yang diteliti adalah pada saat proses pengolahan data penjualan
bibit sawit, serta sulitnya masyarakat mendapatkan informasi ketersediaan bibit
sawit pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya . Solusi yang ditawarkan
agar dapat membantu Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya adalah dengan
membangun sebuah sistem informasi pendistribusian bibit sawit bersubsidi.
Penelitian ini menggunakan metode SDLC dengan model Waterfall dan desain
sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML). Database pada
pembuatan sistem ini menggunakan MySQL.Hasil dari penelitian ini dalam bentuk
sistem informasi pendistribusian bibit sawit bersubsidi berbasis web. Diharapkan
dengan sistem informasi ini dapat mengatasi permasalahan pada Dinas
Perkebunan Kabupaten Dharmasraya tersebut.

Kata kunci : Sistem Informasi, Waterfall, distribusi bibit sawit, UML, Web.

4
ABSTRACT

Information System for the Distribution of Subsidized Palm Seeds at the Dharmasraya
Regency Plantation Service Web-Based

This study aims to assist the process of distributing subsidized oil palm seeds to the
Dharmasraya Regency Plantation Office and to assist the Dharmasraya Regency
Plantation Office in developing their business. The problems studied were during the
processing of data on the sale of oil palm seeds, and the difficulty of the community in
getting information on the availability of oil palm seeds at the Dharmasraya District
Plantation Office. The solution offered to assist the Dharmasraya District Plantation
Office is to build an information system for the distribution of subsidized oil palm seeds.
This study uses the SDLC method with the Waterfall model and the system design uses the
Unified Modeling Language (UML). The database in making this system uses MySQL.
The results of this study are in the form of an information system for distributing
subsidized palm oil seeds based on a web. It is hoped that this information system can
overcome the problems at the Dharmasraya Regency Plantation Service.

Keywords: Information System, Waterfall, distribution of oil palm seeds, UML,


Web.

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dan diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Strata-1 Sistem Informasi pada STMIK Indonesia Padang.

Sebagai salah satu karya tulis ilmiah, tentunya penyusunan Tugas Akhir ini
memiliki banyak kekurangan dalam penyajiannya. Namun dengan bimbingan,
saran, bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung, Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini, ungkapan terima kasih yang sebesar-
besarnya disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
penyelesaian penulisan tugas akhir ini terutama kepada yang terhormat:
1. Bapak Ismail Gusman, SE. selaku Ketua Yayasan Amal Bakti Mukmin Padang.
®
2. Bapak Masyhuri Hamidi, S.E., M.Si., Ph.D., CFP selaku Ketua Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Indonesia Padang.
3. Ibu Ilfa Stephane, M.Si, selaku Wakil Ketua I STMIK Indonesia Padang.
4. Bapak H. M. Dahniel Dahlan, S.E., MM, selaku Wakil Ketua II STMIK
Indonesia Padang.
5. Bapak Sotar, S.HI., M.A, selaku Wakil Ketua III STMIK Indonesia Padang.
6. Ibu Nency Extise Putri, M.Kom, selaku Ketua program studi Sistem Informasi
STMIK Indonesia Padang
7. Ibuk Nency Extise Putri, M.Kom selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan dalam menyusun Tugas Akhir ini.
8. Bapak Amuharnis,M.Kom, selaku Dosen Penasehat Akademik dan Pembimbing
I yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun Tugas
Akhir ini.
9. Ibuk Dra. Nelfira, M. Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun Tugas Akhir ini.
10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer (STMIK) Indonesia Padang yang telah mendidik dan membimbing
selama menempuh proses pendidikan.
11. Teristimewa untuk kedua Orang Tua dan keluarga yang telah memberikan kasih
sayang, semangat dan doa untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6
12. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya dan seluruh staff yang telah
memberikan fasilitas serta izin untuk melakukan penelitian dalam penulisan
tugas akhir ini.
13. Terima kasih buat teman-teman seperjuangan di STMIK Indonesia Padang yang
selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis, sehingga penulis
bisa lebih bersemangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
14. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga bantuan yang diberikan dari semua pihak kepada penulis menjadi ibadah
dan senantiasa mendapatkan rahmat dan ridho Allah SWT, Amiin. Penyusunan
tugas akhir ini penulis sadari masih banyak kekurangan, untuk itu penulis membuka diri
untuk menerima kritik dan saran dari pembaca agar tugas akhir ini bias lebih sempurna
lagi. Semoga tugas akhir ini bias menjadi bahan pelajaran bagi kita semua, Aamiin.

Padang, Juli 2022

Penulis

Agil Coswara

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................................viii

DAFTAR TABEL...........................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................xi

BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................1


1.2 Identifikasi Masalah.........................................................................................2
1.3 Batasan Masalah..............................................................................................2
1.4 Perumusan Masalah .........................................................................................3
1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................................3
1.6 Manfaat Penelitian ...........................................................................................3
1.7 Relevansi .........................................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................5

2.2 Dasar Teori......................................................................................................8


2.2.1 Pengertian Sistem...........................................................................................8
2.2.2 Pengertian Informasi....................................................................................10
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi........................................................................10
2.2.5 Komponen Sistem Informasi.......................................................................... 12

2.6 Analisis dan Perancangan Sistem ...................................................................18


2.6.1 Pengertian Analisis Sistem.............................................................................18
2.6.2 Pengertian Perancangan Sistem ......................................................................19
2.6.3 Tahapan Perancangan Sistem .........................................................................19
2.7 Unified Modelling Language (UML) ..............................................................20
2.10 Konsep Dasar Basis Data ...............................................................................28
2.10.1 Pengertian Basis Data.....................................................................................28
2.10.2 Konsep Basis Data .........................................................................................28
2.10.3 DBMS............................................................................................................29
2.10.4 Kelebihan DBMS ...........................................................................................29
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 34
3.1 Tahapan Pelaksanaan Tugas Akhir .................................................................34

8
3.1.1 Penelitian Lapangan (Field Research) ............................................................34
3.1.2 Penelitian Labor (Laboratory Research) .........................................................34
3.1.3 Metode Pengembangan Sistem .......................................................................35
3.2 Subjek, Objek dan Lokasi Penelitian ..............................................................38
3.2.1 Subjek Penelitian............................................................................................38
3.2.2 Objek Penelitian .............................................................................................38
3.2.3 Lokasi Penelitian ............................................................................................38
BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI............................ 39
4.1 Analisis Sistem ..............................................................................................39
4.1.1 Analisis Sistem yang Sedang berjalan.............................................................39
4.1.3 Hasil Analisis Sistem......................................................................................39
4.2 Perancangan Sistem .......................................................................................40
4.2.1 Rancangan Global ..........................................................................................40
4.2.2 Rancangan Terinci..........................................................................................48
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 56
Rancangan Tampilan Antar Muka Admin......................................................................56
Tampilan Output ...........................................................................................................61
5.2 Pembahasan...................................................................................................62
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 64

Kesimpulan...................................................................................................................64
Saran ......................................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 65

9
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Studi Sebelumnya Terkait Tugas Akhir .................................................... 5


Tabel 2.2 Perbandingan Studi Sebelumnya dengan Tugas Akhir .............................. 6
Tabel 2.3 Simbol – Simbol Use Case Diagram........................................................ 20
Tabel 2.4 Simbol – Simbol Class Diagram.............................................................. 21
Tabel 2.5 Simbol – Simbol Activity Diagram........................................................... 22
Tabel 2.6 Simbol – Simbol Sequence Diagram........................................................ 24
Tabel 2.7 Simbol – Simbol Flowchart ..................................................................... 25
Tabel 4.1 Rancangan Tabel User............................................................................. 52
Tabel 4.2 Rancangan Tabel Pengajuan .................................................................... 53
Tabel 4.3 Rancangan Tabel Jenis............................................................................. 53
Tabel 4.4 Rancangan Tabel Distribusi ..................................................................... 53
Tabel 4.5 Rancangan Tabel Banner ......................................................................... 54
Tabel 4.6 Rancangan Tabel Pengumuman ............................................................... 54
Tabel 4.7 Rancangan Tabel Perusahaan................................................................... 54
Tabel 4.8 Rancangan Tabel Gambar ........................................................................ 55
Tabel 5.1 Modul Pengujian Sistem .......................................................................... 62

10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Dan Elemen-elemennya ............................................................ 10


Gambar 3.1 Tahapan-tahapan dalam SDLC............................................................. 35
Gambar 3.2 Tahapan-tahapan dalam Waterfall ........................................................ 36
Gambar 4.1 Use Case Diagram ............................................................................... 40
Gambar 4.2 Activity Diagram Login........................................................................ 41
Gambar 4.3 Activity Diagram Menu ........................................................................ 42
Gambar 4.4 Activity Diagram Dashboard................................................................ 43
Gambar 4.5 Activity Diagram Profil ........................................................................ 44
Gambar 4.6 Activity Diagram Pemberitahuan .......................................................... 45
Gambar 4.7 Activity Diagram Master ...................................................................... 46
Gambar 4.8 Sequence Diagram Login ..................................................................... 47
Gambar 4.9 Sequence Diagram Data....................................................................... 47
Gambar 4.10 Class Diagam Informasi Distribusi Bibit Sawit................................... 48
Gambar 4.11 Desain Output Laporan Per bulan....................................................... 49
Gambar 4.12 Desain Input Banner .......................................................................... 50
Gambar 4.13 Desain Input User .............................................................................. 50
Gambar 4.14 Desain Input Perusahaan .................................................................... 51
Gambar 4.15 Desain Input Pengajuan...................................................................... 51
Gambar 4.16 Desain Input Jorong ........................................................................... 51
Gambar 4.17 Desain Input Nagari ........................................................................... 52
Gambar 4.18 Desain Input Kecamatan..................................................................... 52
Gambar 5.1 Tampilan Login Admin......................................................................... 56
Gambar 5.2 Tampilan Dashboard ........................................................................... 56
Gambar 5.3 Tampilan Detail Per Jorong.................................................................. 57
Gambar 5.4 Tampilan Profil .................................................................................... 57
Gambar 5.5 Tampilan Pemberitahuan...................................................................... 58
Gambar 5.6 Tampilan Banner.................................................................................. 58
Gambar 5.7 TampilanEntry Jenis Sawit ................................................................... 58
Gambar 5.8 Tampilan Halaman Master User........................................................... 59
Gambar 5.9 Tampilan Halaman Master Kecamatan ................................................. 59
Gambar 5.10 Tampilan Halaman Master Wali Nagari.............................................. 59
Gambar 5.11 Tampilan Halaman Master Jorong ...................................................... 60
Gambar 5.12 Tampilan Halaman Pengajuan Distribusi ............................................ 60
Gambar 5.13 Tampilan Halaman Distribusi Proses .................................................. 61

11
Gambar 5.14 Tampilan Halaman Distribusi Selesai ................................................. 61
Gambar 5.15 Tampilan Laporan Distribusi Selesai .................................................. 62

xii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat sekarang ini penggunaan teknologi informasi telah
mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan teknologi informasi telah masuk
ke seluruh kehidupan manusia. Teknologi informasi membuat segala nya menjadi lebih
mudah, termasuk didalam nya adalah pekerjaan yang menjadi lebih efektif dan efisien.
Teknologi informasi merupakan teknologi yang berbasis komputer serta internet yang
dipergunakan dalam proses pengolahan data, yang meliputi memproses,
memperoleh data, menyusun data, menyimpan data, serta melakukan manipulasi data
dengan berbagai cara sehingga menyajikan informasi yang bermutu, yaitu informasi
yang akurat, relevan serta tepat waktu. Perkembangan yang terus berlanjut dari teknologi
membuat aplikasi pada proses pengolahan data yang berujung pada informasi dapat
dimanfaatkan oleh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjalankan pekerjaannya. Penerapan teknologi informasi di dalam kehidupan akan
selalu berkembang mengikuti kebutuhan manusia yang semakin kompleks dan
bervariasi. Dengan kemajuannya teknologi ada dampak negatif dan positif tentang
teknologi saat ini. Kita sebagai pengguna teknologi harus bisa memanfaatkan
teknologi informasi itu dengan baik agar tidak terjerumus ke arah yang negatif.
Pemerintah daerah mulai menggunakan teknologi informasi untuk melakukan
komunikasi dengan masyarakat luas seperti pada Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya.
Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu Dinas
Perkebunan yang ada di Sumatera Barat dalam Pengolahan berbagai macam tumbuhan
yang menghasilkan pangan untuk para masyarakat Sumatera bapat khususnya
masyarakat Kabupaten Dharmasraya. Dalam Dinas ini belum tertata dalam
pendistribusian tumbuhan salah satunya sawit sehingga bibit yang sedang ditumbuhkan
dan akan menghasilkan kelapa sawit tidak berkembang dengan baik.
Sawit merupakan salah satu komoditi perkebunan unggul di daerah Dharmasraya,
meningkatnya minat petani untuk menanam sawit belum diiringi dengan penggunaan
benih unggul dan minimnya pengetahuan tentang bagaimana mendapatkan benih yang
baik. Upaya antisipasi terhadap peredaran benih palsu sangat penting dilakukan karena
berdampak kepada penurunan produksi dan produksivitas perkebunan sawit khususnya
Kabupaten Dharmasraya.
Upaya antisipasi peredaran benih palsu tersebut dilakukan oleh Dinas Perkebunan
Kabupaten Dharmasraya dengan menyediakan bibit sawit bersubsidi untuk petani.
1
Namun penyediaan bibit sawit subsidi ini terkendala oleh pengolahan dan distribusi serta
penyampaian informasi mengenai benih yang diproduksi dan benih yang tersedia di balai
benih pembibitan pada Dinas Perkebunan diKabupaten Dharmasraya yang masih secara
manual. Permohonan yang diajukan oleh petani dari beberapa desa masih atas nama
kelompok tani sementara lebih dianjurkan perorangan sehingga masyarakat yang belum
mendapatkan bibit sawit bersubsidi tersebut menilai bahwa Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya tidak melaksanakan distribusi sawit dengan adil dan merata.
Dengan adanya permasalahan tersebut diperlukan adanya sebuah sistem informasi
yang mampu membantu penyampaian informasi mengenai benih yang diproduksi dan
benih yang tersedia di Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya yang lebih efektif dan
efisien agar dapat didistribusikan dengan baik kepada petani secara transparan,
yaitu sistem informasi yang berbasis teknologi dan mapu membantu agar informasi dapat
diperoleh oleh masyarakat luas secara cepat, tepat, dan akurat. Penulis akan mengangkat
judul penelitian yaitu “SISTEM INFORMASI PENDISTRIBUSIAN BIBIT SAWIT
BERSUBSIDI PADA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN DHARMASRAYA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada Dinas Perkebunan Kabupaten


Dharmasraya, penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Belum adanya sistem dalam mendistribusikan bibit sawit bersubsidi pada Dinas
Perkebunan Kabupaten Dharmasraya.
2. Pengolahan data dan distribusi serta penyampaian informasi mengenai bibit
yang diproduksi dan bibit yang tersedia masih secara manual dan proses
pemasaran distribusi bibit sawit bersubsidi tidak adil dan merata.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini dapat mencapai sasaran, maka penelitian
ini dibatasi pada :
1. Sistem informasi yang dirancang hanya untuk pendistribusian bibit sawit
bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya seperti,
mempermudah petani dan Dinas Perkebunan dalam mendistribusikan bibit sawit
bersubsidi untuk mempermudah masyararakat mendapatkan informasi
ketersediaan stok bibit sawit dan data bibit sawit yang tersedia, dan menghemat
biaya dan waktu.
2. Pengolahan data penjualan bibit sawit bersubsidi dapat dilakukan dengan proses
yang sudah terkomputerisasi dab dipasarkan secara adil dan merata.
2
1.4 Perumusan Masalah

Dalam penulisan penelitian ini perlu dirumuskan beberapa permasalahan


diantaranya adalah sebagai berikut : “Bagaimana membangun sistem informasi distribusi
penjualan bibit sawit bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan mengenai penelitian pada kasus yang diangkat penulis :
1. Untuk membantu pihak dinas perkebunan kabupaten dharmasraya
dalam mendistribusikan bibit sawit bersubsidi.
2. Untuk mengimplementasikan sistem untuk pendistribusian bibit sawit
bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya.
3. Sebagai salah satu syarat untuk wisuda sarjana Sistem Informasi Program Studi
S1 STMIK Indonesia Padang.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang nantinya diharapkan dapat tercapai adalah:


a. Dapat memberikan kemudahan bagi pihak dinas perkebunan kabupaten
dharmasraya dalam mendistribusikan bibit sawit bersubsidi.
b. Dapat membantu bai pihak dinas perkebunan kabupaten dharmasraya
mempermudah pengelolaan data sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi
dapat diminimalisir.
c. Dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan sistem pendistribusian
bibit sawit bersubsidi.

1.7 Relevansi

Database adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau


data, umumnya mendeskripsikan aktivitas organisasi. Database administrator
merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan. Tugas akhir ini
memberikan pemahaman bagi penulis terhadap Database Administrator dan khususnya
dalam bidang pengolahan data dan memperoleh informasi.Penulis mengidentifikasikan
masalah dalam tugas akhir ini dengan turun langsung ke tempat penelitian yaitu
Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya dan melakukan wawancara secara langsung.
Berdasarkan wawancara langsung, penulis mengidentifikasi masalah Belum adanya
sistem informasi dalam mendistribusikan bibit sawit bersubsidi pada Dinas Perkebunan
Kabupaten Dharmasraya, pengolahan data dan distribusi serta penyampaian
informasi mengenai benih yang diproduksi dan benih yang tersedia masih secara
manual. Untuk membantu
3
dan memudahkan Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya dalam melaksanakan
tugasnya, maka dibuat sebuah sistem yang dapat menyimpan data dan mengelola sistem
pendistribusian yang lebih baik dalam bentuk Database.

4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Sebelumnya

Studi sebelumnya ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan. Pada tugas akhir ini penulis memperoleh beberapa
referensi yang digunakan sebagai pedoman dan perbandingan dalam penulisan tugas
akhir, antara lain yaitu seperti pada Tabel 2.1.

Met Hasil Penelitian


Nama Peneliti Judul Penelitian ode
pen
eliti
an
Lis Suryadi Analisis dan Object Dengan adanya sistem ini
perancangan Oriented dapat membantu
sistem informasi menghasilkan laporan-
pendistribusian laporan yang
gas lpg menghasilkan kinerja
bersudsidi dalam proses distribusi dan
dengan meminimalkan terjadinya
metodologi kesalahan input data, dan
object oriented mengurangi kecurangan
studi kasus PT. yang terjadi.
XYZ
Nunu Perancangan MVC (Model Dengan adanya
Nurdiana sistem informasi View perancangan Sistem
distribusi obat Controller) Informasi ini dapat
pasien rawat
mengatasi kesalahan
inap pada
RSUD Cideres distribusi obat yang kurang
Kadipaten tepat sasaran kepada
pasien.

201
3 Lisa Analisis dan Prototype Penelitian ini
9
Purnama perancangan menghasilkan sistem
Reski, sistem informasi informasi distribusi bibit
Effiyaldi distribusi bibit sawit bersubsidi yang
sawit bersubsidi dapat diakses oleh semua
pada dinas masyarakat yang
perkebunan berkepentingan.
provinsi Jambi
Tabel 2.1. Penelitian yang terkait Tugas Akhir

Dari hasil penelitian terdahulu, terdapat kesamaan dengan penelitian yang


akan dilakukan, yaitu : “Sistem Informasi distribusi penjualan Bibit Sawit Bersubsidi
pada
5
Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya Berbasis Web”. Akan tetapi penelitian
tersebut tidak benar-benar sama dengan masalah yang akan diteliti seperti pada Tabel
2.2.

Tabel 2.2. Perbandingan Penelitian sebelumnya dengan Tugas Akhir

Penelitian Persamaan Perbedaan Kelebihan Kekurangan/


Keterbatasan
Studi Sama Menggunakan dapat Website ini
Sebelumnya perancangan metode mempercepat, tidak
sistem pengumpulan memudahkan menjelaskan
informasi data, metode proses pencarian, sejauh mana
berbasis web pengembangan penginputan, dan ruang lingkup
Pada kebun sistem, metode pengelolaan data atau batasan
sawit Provinsi analisis dan sehingga data lebih pemesanan
Jambi. desain sistem, terstruktur dan untuk daerah.
metode mudahkan dalam
pengujian sistem proses pengaksesan
sehingga dapat
membantu dinas
perkebunan sawit,
menjadi informasi
yang berguna bagi
kemajuan Dinas
perkebunan
Provinsi Jambi.
Tugas Akhir Menggunakan Memudahkan Sistem Hanya
metode system dapat
Dalam proses
development life pendistribusian memberikan
cycle (SDLC) bibit sawit pada informasi
dan bahasa Dinas Perkebunan tentang
Pemograman Kabupaten distribusi
PHP Dharmasraya dan penjualan bibit
meningkatkan sawit.
efektifitas dan
efesiensi serta
pemasaran.
Studi Sama Menggunakan Memberikan Sistem hanya
Sebelumnya menggunakan metode Object informasi yang memberikan
sistem Oriented lebih lengkap dan informasi gas
informasi jelas dengan LPG bersubsidi
pendistribusia menggunakan yang disediakan.
n gas LPG website
bersubsidi
sebagai media
dengan
dalam melakukan
metodologi
transaksi,
Object
Memberikan
Oriented
kemudahan kepada

6
pelanggan untuk
mendapatkan
informasi tentang
gas LPG bersubsidi
dalam melakukan
pendistribusian dan
lain-lain secara
online melalui web.
Tugas Akhir Menggunakan Dapat memudakan Sistem Hanya
metode UML dan memberikan dapat
dan bahasa infomasi baik memberikan
Pemograman berupa harga dan informasi
PHP ketersediaan bibit tentang bibit
sawit pada Dinas sawit bersubsidi
Perkebunan yang tersedia
Kabupaten pada Dinas
Dharmasraya serta Perkebunan
meyediakan jasa Kabupaten
pemesanan. Dharmasraya.
Studi Sama tentang Menggunakan Dengan adanya Pada website ini
Sebelumnya perancangan metode perancangan Sistem tidak
sistem pengembangan Informasi distribusi menampilkan
informasi sistem, studi obat pasien rawat syarat-syarat
distribusi obat lapangan dan inapa RSUD untuk
pasien rawat studi pustaka Berbasis Web ini pendistribusian
inap pada dapat membantu obat pasien
RSUD Cideres RSUD Cideres rawat inap.
Kadipaten Kadipaten dalam
berbasis web. pendistribusian
obat pasien rawat
inap secara cepat,
tepat dan
menghasilkan
rekapitulasi obat
pasien rawat inap
yang dapat diakses
oleh pimpinan serta
dicetak.
Tugas Akhir Menggunakan Dapat memudakan Sistem Hanya
metode UML dan memberikan dapat
dan bahasa infomasi baik memberikan
Pemograman berupa harga dan informasi
PHP ketersediaan bibit tentang bibit
sawit pada Dinas sawit bersubsidi
Perkebunan yang tersedia
Kabupaten pada Dinas
Dharmasraya serta Perkebunan
meyediakan jasa Kabupaten
pemesanan. Dharmasraya.

7
2.2 Dasar Teori

Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan website promosi pemesanan


jasa Studio Atlantis Padang dalam pengolahan data anggota bahasa pemrograman,
konsep dasar basis data, alat bantu perancangan informasi. Semua teori yang
mencakup tersebut berhubungan dengan website yang akan dibangun.
2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Hamim Tohari (2015:2) Sistem adalah kumpulan atau himpunan


dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling
tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2016:7) “Sistem adalah sekumpulan
prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas
bersama-sama”. Sedangkan menurut George M.Marakas dan James A. O’Brien
(2017:27) “Sistem adalah seperangkat komponen yang saling terkait, dengan
batasan yang jelas, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu dengan
menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam proses transformasi yang
terorganisasi”.
Dari beberapa beberapa pengertian sistem dapat disimpulkan bahwa sistem
adalah kumpulan dari beberapa prosedur yang saling berhubungan untuk
memudahkan aliran informasi sehingga menghasilkan suatu tujuan tertentu. Sistem
adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur dan elemen-elemen yang saling
berkaitan dan dan bekerja sama agar bisa menyelesaikan suatu tujuan tertentu.
1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen-elemen yang saling terkait dalam membentuk sebuah


sistem, (Abdul Kadir, 2017) yaitu:
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau banyak. Tujuan
inilah yang akan menjadi motivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,
sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja tujuan antara satu
sistem dengan sistem lain berbeda-beda. Begitu pula yang berlaku
pada sistem informasi. Setiap sistem informasi memiliki tujuan, tetapi
dengan tujuan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, tujuan utama yang
umum ada tiga macam yaitu:
a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan
manajemen
b. Untuk mendukung pengambilan keputusan
manajemen c. Untuk mendukung kegiatan operasi
perusahaan.
8
2. Masukan
Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk yang masuk ke
dalam sistem yang selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan
dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang
tidak tampak. Contoh masukann yang berwujud adalah bahan mentah,
sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa dari pelanggan). Pada sistem informasi masukan dapat
berupa data transaksi dan data non transaksi (misalnya surat pemberitahuan)
serta intruksi.
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya informasi dan produk
tetapi juga bisa hal-hal yang tidak berguna, misalnya sisa pembuangan atau
limbah. Pada pabrik kimia proses dapat berupa pemanasan bahan mentah.
Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. Pada
sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam.
Meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan data merupakan
beberapa contoh proses.
4. Keluaran
Keluaran (Output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan
sebagainya.
5. Mekanisme pengendalian, dan Umpan balik
Mekanisme pengendalian (Controll Mekanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencerminkan keluaran.
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun
proses. Tujuannya adalah mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan
tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan pembandingan antara
keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (Standart).

Untuk lebih jelasnya mengenai elemen sistem dapat dilihat pada Gambar
2.1

9
Masukan Proses Keluaran

Mekanisme
pengendalian

Tujuan

Gambar 2.1 Sistem dan Elemen-elemenya


Sumber : (Abdul Kadir, 2017)
2.2.2 Pengertian Informasi

Informasi (information) adalah data yang di olah menjadi bentuk lebih


berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya atau data yang diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakan. Sistem apapun tanpa ada informasi tidak akan berguna,
karena sistem tersebut akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti.
Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran
informasi dan sebagainya. ( Yakub dalam Fatin Nugrahanti, 2016).
Informasi sangat erat hubungannya dengan data, informasi berasal dari
data. Data merupakan bahan mentah bagi suatu informasi merupakan sekumpulan
fakta (data) yang sudah diolah sehingga terorganisir dengan cara tertentu
dan mempunyai arti bagi yang menerima.

Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2016:9) bahwa “Infomasi


merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian
diolah, sehingga memberikan nilai,arti, dan manfaat”. Sedangkan menurut Eddy
Prahasta (2015:69) “Informasi adalah data yang telah ditempatkan pada konteks
yang penuh arti oleh penerimanya”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
telah diberi makna dan dapat diklasifikasikan dan diproses sehingga
bermanfaat bagi penggunanya untuk mengambil suatu keputusan. Informasi juga
merupakan sebuah data yang disimpan, diproses dan ditransmisikan sehingga
dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut George M. Marakas dan James A. O’brien (2017:27): “Sistem


didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait, dengan batasan

10
yang jelas, yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan menerima
masukan dan menghasilkan keluaran dalam proses transformasi yang
terorganisasi”.
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari manusia,
data, dan teknologi yang saling terhubung antara satu sama lain untuk
menghasilkan informasi dalam mencapai tujuan. Menurut rusdiana (2015:200)
bahwa sistem informasi adalah “sekumpulan hardware, software, brainware,
prosedur dan/atau aturan yang di organisasikan secara integral untuk
mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna mencegah masalah dan
pengambilan keputusan”.

Sistem informasi dapat didefenisikan secara teknis sebagai satuan


komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan
kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi (C.
Laudon dan P. Laudon, 2015). (Sriadhi, 2016)

Sedangkan menurut Abdul Kadir (2016:8) bahwa “Sistem informasi lebih


sering dipakai tanpa embel-embel berbasis komputer walaupun dalam
kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting”.Dari pendapat ahli di
atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan rangkaian aktivitas
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan
informasi kepada pemakai untuk tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi


merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempunyai kemampuan
dalam menerima masukan data, memproses data dan menghasilkan informasi
yang dibutuhkan bagi pemakai untuk mendukung kegiatan operasional, manajerial
dan strategik organisasi. Sistem informasi merupakan sistem yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan
tertentu. Sistem informasi berisi informasi tentang orang-orang tertentu, tempat-
tempat, dan hal-hal didalam organisasi atau dilingkungan sekitarnya.
3 Karakteristik Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2015:33-34) karakteristik sistem informasi sebagai
berikut:
a. Akurat

11
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau menyesatkan
penerima informasi. Akurat juga dapat berarti jelas akan mencerminkan
maksudnya.

12
b. Tepat Waktu

Informasi yang diterima harus tepat waktu, karena informasi yang


kadaluarsa tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan
landasasn didalam pengambilan keputusan, bila terlambat dapat berakibat
fatal untuk organisasi.
c. Relevan

informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya,


relevansi
informasi untuk setiap pemakai yang satu dengan yang lainnya
berbeda.
2.2.5 Komponen Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2015:40) komponen sistem informasi sebagai
berikut:
a. Blok Masukan (Input Block)
Input yang mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, yang
dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap
data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan
cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen serta semua pemakaian sistem.
d. Blok Teknologi (Tecnology Block)
Teknologi merupakan toolbox dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)
bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan
perangkat keras (hardware).
e. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lainnya,tersimpan di perangkat keras
komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasnya.
Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
12
lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian
rupa

13
supaya supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data
yang baik juga berguna untuk efesiensi kapasitas penyimpanannya.
Basis data di akses untuk dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
f. Blok Kendali (Control Block)
Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurang-curangan, kegagalan pada sistem itu sendiri,
ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan
dapat dengan cepat diatasi.
2.2.6 Macam-Macam Sistem Informasi

Terdapat lima jenis sistem informasi yang dianggap dapat menunjang


efektivitas dan efesiensi suatu perusahaan (Hamim Tohari, 2017). Lima jenis
sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sistem Infomasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi, yaitu sistem informasi yang
menyajikan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntasi. Sistem ini
mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan di sebuah
perusahaan atau organisasi.
2. Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi Manufaktur, yaitu sistem infomasi yang bekerja dengan
sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan prooduk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.
3. Sistem informasi SDM
Sistem informasi SDM, yaitu sistem informasi yang digunakan oleh
perusahaan khususnya dibagian personalia.
4. Sistem informasi keuangan
Sistem informasi keuangan, yaitu sistem informasi yang menyediakan
informasi pada fungsi keuangan yang menyangkut keuangan perusahaan.
5. Sistem infornasi pemasaran
Sistem informasi keuangan, yaitu sistem informasi yang menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh fungsi pemasaran.

14
Sedangkan sistem informasi menurut kebutuhan manajemen dapat dibagi
menjadi beberapa macam (Hamim Tohari, 2017) antara lain :
1. Tracsaction Processing System (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi.
2. Manajemen Information System (MIS)
MIS adalah sistem informasi yang menyajikan berbagai bentuk laporan
yang diperlukan manajemen untuk analisis dan pengambilan keputusan.
3. Decission Support System (DSS)
DSS adalah pengembangan SIM yang dilengakapi dengan kemaampuan
analisis untuk menghasilkan beberapa alternatif pertimbangan keputusan
atau informasi lain yang terkaitdengan suatu focus pengambilan keputusan
sebagai penunjang keputusan yang akan tetap dilakukan oleh manajemen.
4. Executive Information System (EIS)
EIS membantu para eksekutif atau manajemen tingkat strategis dalam
mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal, memberikan
berbagai informasi yang diperlukan terkait dengan masalah-masalah
strategis dan pengambilan sebagai keputusan yang tidak terstruktur.
5. Expert System (ES) atau Knowledge Work System (KWS)
ES adalah sistem informasi yang mengunakan ilmu, fakta dan teknik
berpikir dalam pengambilan keputusan untuk masalah-masalah yang
biasanya hanya dapat diselesaikan oleh para ahli atau pakar untuk bidang
tertentu.
6. Office Automation System (OAS)
OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan
pengetahuan baru elainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa
untuk menstranformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara –
cara tertentu sebelum membagi atau menyebarkannya.
7. Group Decision Support System (GDSS) atau Computer Supported
Collaborative Work (CSSW).
GDSS adalah sistem yang digunakan untuk membuat keputusan semi-
terstruktur oleh kelompok pengambil keputusan, mendukung berbagai
konfigurasi yang berbeda-beda baik secara hardware maupun software.

15
2.3 Distribusi Bibit Sawit
2.3.1 Pengertian Distribusi
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat
diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,
tempat, dan saat dibutuhkan).( Lis Suryadi, 2016).
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. ( F
Susanti, 2017).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (2015 : 336),
Distribusi adalah penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang
atau ke beberapa tempat.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa
distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.
2.3.2 Bibit Sawit
Bibit kelapa sawit yang baik adalah modal dasar bagi petani untuk
mendapatkan keuntungan dalam usaha tani kelapa sawit. Kelapa sawit adalah
tanaman tahunan yang tetap ekonomis hingga umur 35 tahun, sehingga
kesalahan memilih bibit akan menyebabkan kerugian dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, pemilihan bibit adalah langka awal yang sangat penting dalam
budidaya kelapa sawit. Diterangkan oleh Mangoensoekardjo dalam Hanum
dkk. (2015), bahwasanya untuk mencapai perkebunan berkelanjutan, bahan
tanaman merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan. Potensi
genetik dan karakter tanaman yang memiliki keunggulan kompetitif
tergambar pada deskripsi varietas tanaman. Berdasarkan latar belakang
tersebut penulis melakukan penelitian mengenai respon fiber kelapa sawit dan
tanah mineral inceptisol terhadap pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit
dengan memberlakukan benih hingga menjadi bibit (perkembangan
morfologis tanaman) secara simultan.

16
2.3.3 Bersubsidi
Subsidi adalah suatu bentuk bantuan yang diberikan pemerintah dengan tujuan
mensejahterakan masyarakat (Zarkasih, 2015). Menurut Handoko dan Patriadi
(2015) subsidi merupakan pembayaran yang diberikan pemerintah kepada
badan usaha maupun rumah tangga dengan harapan tercapainya kondisi yang
lebih baik. Subsidi dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Subsidi
langsung dapat berbentuk uang tunai, pinjaman bebas bunga dan sebagainya
sedangkan subsidi tidak langsung berbentuk pembebasan penyusutan, potongan
sewa dan semacamnya. Menurut Rini (2016) subsidi dapat berbentuk:
1. Subsidi produksi, dimana pemerintah menutup sebagian biaya produksi
untuk mendorong peningkatan output produk tertentu dan dimaksudkan
untuk menekan harga dan memperluas penggunaan produk tersebut.
2. Subsidi ekspor, yang diberikan pada produk ekspor yang dianggap dapat
membantu neraca perdagangan negara.
3. Subsidi pekerjaan, yang diberikan untuk membayar sebagian dari
beban upah perusahaan agar dapat diserap lebih banyak pekerjaan dan
mengurangi pengangguran.
4. Subsidi pendapatan, yang diberikan melalui sistem pembayaran transfer
pemerintah untuk meningkatkan standar hidup minimum sebagian kelompok
tertentu seperti tunjangan hari tua dan lainnya. Sesuai dengan uraian
diatas maka subsidi uang tunai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
subsidi produksi, dimana peningkatan output produknya ditanggung oleh
pemerintah dengan cara menanggung sebagian biaya produksi yaitu pupuk
organik dan benih unggul agar harga jual kepada masyarakat dapat dicapai.
2.4 Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya
Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya merupakan Dinas Teknis Daerah yang
dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Dharmasraya
yang ditetapkan dan diundangkan pada tanggal 26 November 2010, mempunyai
tugas pokok untuk melaksanakan urusan Pemerintah Daerah yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan Bidang Pertanian.

2.5 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System
Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem

17
perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang
digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya
(berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). (Rosa A.S & M.
Shalahuddin, 2015).

Adapun tahapan SDLC atau Software Development Life Cycle adalah sebagai
berikut :
1. Identifikasi dan Seleksi Sistem merupakan pengidentifikasian sistem yang
baru atau meningkatkan kemampuan sistem yang telah ada.
2. Perancangan Sistem Adalah menentukan bagaimana suatu sistem akan
menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, termasuk menyangkut
mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat
keras dari suatu sistem.
3. Analisa Sistem Adalah suatu sistem yang akan dirancang oleh suatu orang atau
sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut
Sistem Analis.
4. Desain Secara Umum adalah mengidentifikasi komponen-komponen sistem
informasi yang akan didesain secara rinci.
5. Desain Secara Rinci adalah untuk pemograman komputer dan ahli teknik lainnya
yang akan mengimplementasi sistem.
6. Implementasi Sistem adalah sistem yang telah selesai dibangun dilanjutkan
ke dalam sistem kerja, uji, dan kemudian gunakan.
7. Pemeliharaan Sistem adalah sistem yang telah bekerja kadang kala
ditemukan masalah-masalah kecil yang menghambat, pada fase pemeliharaan
ini masalah- masalah ini diperbaiki.

Aktifitas implementasi sistem juga termasuk mengawali kegiatan untuk


pendukung user seperti training. Pemeliharaan sistem, sistem yang telah bekerja kadang
kala ditemukan masalah-masalah kecil yang menghambat, pada fase ini masalah-
masalah tersebut diperbaiki. SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan
prosesnyayaitu:
1. Model Waterfall
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier
(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle) . Model air terjun
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequensial atau terurut
dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung
(support) (Rosa A.S-M. Shalahuddin, 2015).

18
2. Model Prototype
Model prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman
pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang
diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak (Rosa A.S-M.
Shalahuddin, 2015).
3. Model Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development (RAD) adalah model proses pengembangan
perangkat lunak yang bersifat incremental terutama untuk waktu pengerjaan yang
pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi
dengan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak
(Rosa A.S-M. Shalahuddin, 2015).
4. Model Iterative
Model Iterative(iterative model) mengkombinasikan proses-proses pada model air
terjun dan pada model prototype. Model incremental akan menghasilkan versi-
versi perangkat lunak yang sudah mengalami fungsi untuk setiap pertambahannya
(inkrementa/increment) (Rosa A.S-M. Shalahuddin, 2015).
5. Model Spiral
Model Spiral memasangkan iterative pada model prototype. Dengan control dan
aspek sistematis yang diambil dari model air terjun. Model spiral menyediakan
pengembangan dengan cara cepat dengan perangkat lunak yang memiliki
versi yang terus bertambah fungsinya (increment). Pada iterasi awal maka
dihasilkan adalah prototype sedangkan pada iterasi akhir yang dihasilkan adalah
perangkat lunak yang sudah lengkap. Model spiral dibagi menjadi beberapa
kerangka, aktivitas satu disebut juga dengan wilayah kerja (task region) (Rosa
A.S-M. Shalahuddin, 2015).

2.6 Analisis dan Perancangan Sistem


2.6.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Tata Sutabri (2016:220) bahwa “Konsep analisis sistem


merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan
menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”. Proses analisis sistem
dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan
untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang
timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan
diusulkan dan

19
dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini adalah
sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial
didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk
mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah
dicapainya.
3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik
pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan
data dan pembuatan laporan yang baru.
5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta
perumusan langkah dan kebijaksanaan (Tata Sutabri, 2016:221).

2.6.2 Pengertian Perancangan Sistem

Perancangan sistem atau System design menjelaskan dengan detail


bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi. Menurut Rosa (2015:23) bahwa
design atau perancangan dalam pembuatan perangkat lunak merupakan upaya
untuk mengkontruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin
informasi) akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi
kebutuhan secara implisit dari segi performansi maupun penggunaan sumberdaya,
kepuasan batasan pada proses design dari segi biaya, waktu, dan perangkat”.
Sedangkan menurut Sutabri (2016:224) bahwa “perancangan sistem dapat
didefinisikan sebagai prosedur untuk mengkonverensi spesifikasi logis ke dalam
sebuah design yang dapat diimplementasikan pada sistem komputer organisasi”.

2.6.3 Tahapan Perancangan Sistem


a. Perancangan Sistem Secara Umum
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Analisis
sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi
menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan
dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem
secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi
dan berorientasi ke temuan. Pada fase ini, profesional sistem harus
sering membuat fitur
20
yang baru atau berbeda dari model dasar yang dibuat selama analisis
sistem. Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas
tanpa mencoba untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya
adalah : berinteraksi dengan user, periksa dengan anggota tim,
periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang, periksa, periksa dan
periksa kembali tetapi jangan coba-coba untuk membangun detail
yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan
dilakukan jika salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih
untuk implementasi.
b. Perancangan sistem teknologi informasi secara terinci / phisik.
Yaitu perancangan sistem teknologi informasi yang memberikan
gambaran yang jelas atau rancang bangun (desain) yang lengkap kepada
programmer. Pada perancangan sistem ini programmer, user dan para ahli
teknik ikut terlibat. Tujuan dari desain sistem ini adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

2.7 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requement, membuat
analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientas
objek (Rosa A.S – M.Shalahudin, 2015:133).
1. Use Case Diagram

Use Case adalah pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang
akan Dibuat. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Ada 2 hal utama pada usecase yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor dan usecase ( Rosa A.S – M.
Shalahudin,
2015:155). Untuk menggambarkan Use Case Diagram dapat menggunakan simbol-
simbol seperti Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Use Case Diagram


No Simbol Deskripsi
1 Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
Nama use case
pesan antar unit atau aktor

21
1 Aktor/ actor Orang, proses, atau sistem lain
yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat sendiri, jadi walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang;

22
dinyatakan menggunakan kata benda diawal
frase nama aktor.
2 Asosiasi / association Komunikasi antara aktor dan uce case yang
berpartisipasi pada use case atau use
case memiliki interaksi dengan aktor
3 Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa use case
tambahan itu mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman berorientasi
objek, biasanya use case tambahan memiliki
nama depan yang sama dengan use case
yang ditambahkan misal Arah panah
mengarah pada use case yang ditambahkan,
biasanya use case yang menjadi extend-nya
merupakan jenis yang sama dengan use case
yang menjadi induknya
4 Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan
spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari lainnnya, misalnya:
Arah panah mengarah pada use case yang
5 Menggunakan / include / uses menjadiuse
Relasi generalisasinya
case tambahan(umum)
ke sebuah use case
di mana use case yang ditambahkan
<<include>>
memerlukan use case ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use
case ini
<<uses>> Ada dua sudut pandang yang cukup besar
mengenai include di use case:
Sumber : Rosa A.S-M.Shalahuddin (2015:156), Rekayasa Perangkat Lunak
2. Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefenisian kelas-


kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class Diagram memiliki
atribut (variabel yang dimiliki oleh suatu kelas) dan metode / operasi (fungsi-
fungsi yang memiliki oleh suatu kelas). (Rosa A.S - M. Shalahuddin, 2015:156).
Untuk menggambarkan Class Diagram dapat menggunakan simbol-simbol seperti
Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Simbol-Simbol Class Diagram

No Simbol Deskripsi
1 Kelas Kelas pada struktur system
Nama Kelas
+Atribut()
+Operasi()

2 Antar muka/Interface Sama dengan konsep interface dalam


pemrograman berorientasi objek

23
Nama Interface

3 Asosiasi/Association Relasi antar kelas dengan makna


umum, asosisasi biasanya disertai dengan
multiplicity

4 Asosiasi berarah/directed Relasi antar kelas dengan makna kelas yang


Association satu digunakan oleh kelas yang lain, asosisasi
biasanya disertai dengan multiplicity

5 Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna


generalisasi- spesialisasi (umum-khusus)

6 Kebergantungan/dependency Relasi antar kelas dengan makna


kebergantugan antar kelas

7 Agregrasi/Agregation Relasi atar kelas dengan makna semua bagian


(whole-part)

Sumber : Rosa A.S-M.Shalahuddin (2015:156), Rekayasa Perangkat Lunak


3. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow( aliran kerja ) atau aktivitasdari


sebuah sistem atau proses bisnis. Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem
bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem (Rosa
A.S – M.Shalanuddin, 2015:161). Untuk menggambarkan Activity Diagram dapat
menggunakan simbol-simbol seperti Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Simbol Activity Diagram

No Simbol Deskripsi
1 Status awal Status awal aktivasi sistem, sebuah
diagram aktivasi memiliki sebuah status
awal
2 aktivasi Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja

3 percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada


pilihan aktivitas lebih dari satu

24
4 penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu
5 status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
akhir yang menanda akhir dari sebuah
proses
6 swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi

7 Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang


bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi
Nama

Sumber : Rosa A.S-M.Shalahuddin (2015:162), Rekayasa Perangkat Lunak


4. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan


mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima anntar
objek (Rosa A.S – M. Shalanuddin, 2015:165). Untuk menggambarkan Sequence
Diagram dapat menggunakan simbol-simbol seperti Tabel 2.6.

25
Tabel 2.6 Simbol Sequence diagram

No Simbol Deskripsi
Aktor/ actor Orang, proses, atau sistem lain yang
1
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di
luar sistem informasi yang akan dibuat sendiri,
atau Nama aktor jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar
orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata
Nama aktor
tanpa waktu aktif benda diawal frase nama aktor.

Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek


2
Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
3
Nama objek:nama kelas

Menyatakan objek dalam keadaan aktif


4
Waktu aktif dan
berinteraksi dengan waktu aktif ini adalah
sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya,
misalnya

Maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan di


dalam metode login()
Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang
5
lain, arah panah mengarah pada objek
yang dibuat.

6 Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi /


metode yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri.
7 Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
data/masuka/informasi ke objek lainnya,
arah panah mengarah pada objek yang dikirimi

8 Pesan tipe return Menyatakn bahawa suatu objek yang


telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek yang
9 Pesan tipe destroy menerima kembalian
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek lain, arah panah mengarah pada objek
yang di akhiri, sebaliknya jika ada create maka
ada destroy

Sumber :Rosa A.S-M.Shalahuddin (2015:165), Rekayasa Perangkat Lunak

26
2.8 Program Flowchart

Program Flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari
suatu prosedur pemecahan masalah. Bagan alir program (program flowchart) merupakan
bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.
Simbol- simbol yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.7.

Tabel 2.7 Simbol-simbol pada Flowchart

No Simbol Deskripsi
1 Arus/Flow
Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses

2 Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke
proses lainnya dalam halaman atau lembar yang sama.

3 Submenu
Menunjukkan suatu operasi yang rinciannya
ditunjuk ditempat lain.

4 Processing
Simbol yang menyatakan adanya sebuah
proses pengolahan data pada langkah tersebut.

5 Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program

6 Input/Output
Simbol input output yang digunakan untuk mewakili
data input / output.

7 Logika/Decision
Simbol keputusan yang digunakan untuk suatu
penyelesaian kondisi didalam program

8 Symbol Predefined Process


Simbol keputusan yang digunakan untuk
memberikan nilai awal suatu besaran.

Sumber : Ladjamudin (2016:256), Analisis dan Desain Sistem Informasi

27
2.9 Bahasa Pemograman
2.9.1 Pengertian Bahasa Pemograman

Program adalah sekumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur


perangkat keras komputer agar melaksanakan tindakan tertentu. Kegiatan
yang berkaitan dengan penulisan program biasa disebut pemograman (Abdul
Kadir,
2017).

Bahasa yang dipakai untuk menginstruksikan komputer disebut bahasa


pemograman. Ada 2 jenis bahasa pemrograman terdiri dari bahasa tingkat tinggi &
bahasa tingkat rendah. Kita kenal diantaranya: Basic, Algol, Cobol, Pascal, PL-1,
RPG, SNOBOL, APL, LISP, GPSS, ADA, DEAL dan sebagainya yang
merupakan bahasa tingkat tinggi (Jusuf Wahyudi, 2016).

Bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer adalah intruksi dalam bahasa
mesin (Machine Language) yang merupakan bahasa tingkat rendah, jadi bahasa
tingkat tinggi yang kita sebutkan diatas agar dapat dimengerti oleh komputer
haruslah diterjemahkan lebih dahulu oleh kompilator. Ciri dari bahasa tingkat
rendah adalah bahwa cara penulisanya intruksinya sangat mendekati bentuk
intruksi-intruksi dalam bahasa mesin. Bahasa tersebute dalam bentuk kode HEXA
yang sulit bagi sebagian untuk mengertinya. Komputer bekerja secara elektronik,
maka ia tidak dapat menerima masukan berupa tulisan kertas begitu saja. Ia baru
dapat membaca informasi dalam bentuk kombinasi bit-bit listrik.

Kombinasi-kombinasi tersebut didalam komputer sering disebut sebagai


kode mesin (Machine code) yang tidak lain adalah bahasa computer itu sendiri,
yaitu kode-kode yang dikenal oleh komputer, manusia pun dapat mengerti
kodekode tersebut hanya tersusun dari angka nol dan satu yang berderet panjang
sekali. Jadi computer sudah mengenal istilah bahasa, yaitu serangakaian
kombinasi kode yang digunakan untuk menyampaikan rumus. Didalam bahasa
program, perintahperintah/rumus-rumus kebanyakan dituliskan dalam bahasa
inggris. Dari bahasa inggris yang sama itu telah dibuat orang berbagai macam
cara memberikan perintah pada komputer.

2.9.2 Hypertext Preprocessor (PHP)


Hypertext Preprocessor (PHP) ialah suatu bahasa pemograman untuk
membuat sebuah website yang menyatu dengan HyperText Mark up Language
(HTML). HyperText Mark up Language (HTML) digunakan sebagai pembangunan
atau pondasi dari kerangka layout web (Agus Saputra, 2015:1).Menurut Anhar
28
(2010:3) bahwa “Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-
side yang bersifat open source dan merupakan script yang terintegrasi dengan
HyperText Mark up Language (HTML) dan berada pada server PHP adalah script
yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis yaitu halaman
akan ditampilkan saat halaman itu diminta client”. Kesimpulan Hypertext
Preprocessor (PHP) adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan
untuk membuat halaman website yang ditampilkan saat halaman ini diminta
client yang dibuat dengan beragam aplikasi berbasis web.

2.9.3 Pengertian Web

Sistem pengaksesan informasi dalam internet yang paling terkenal


Worl Wide Web (WWW) atau biasa dikenal dengan istilah Web. Pertama kali
diciptakan ada tahun 1991 di CERN, Laboratorium Fisika Partikel Eropa, Jenewa,
Swiss. Tujuan awalnya adalah untuk mencitptakan media yang mudah untuk
berbagi informasi id antara para fisikawan dan ilmuwan (Abdul Kadir, 2016:310).

Web menggunakan protocol yand disebut HTTP (HyperText Transfer


Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen web ditulis dalam
fortmat HTML (HyperText Markup Languange). Dokumen ini diletakan dalam
web server dan diakses oleh klien melalui perangkat lunak web browser atau
sering dikenal dengan browser saja.

Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam


sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun
atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu
halaman web dengan halaman web lainnya disebut dengan hiperlink, sedangkan
teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext. Domain merupakan
nama unik yang dimiliki oleh sebuah institusi sehingga bisa diakses melalui
internet, misalnya yahoo.com, google.com, friendster.com, dll. Untuk bisa
Istilah lain yang sehubungan dengan website adalah homepage.

Homepage adalah halaman awal dari domain. Misalnya, membuka website


www.yahoo.com , halaman pertama yang muncul disebut dengan homepage, jika
mengklik menu-menu yang ada dan meloncat ke lokasi lainnya, disebut dengan
web page, sedangkan keseluruhan isi/conten domain disebut website.
Mendapatkan sebuah domain harus melakukan register pada registar-registar yang
ditentukan.

29
2.10 Konsep Dasar Basis Data
2.10.1Pengertian Basis Data

Basis data (database) memiliki peran yang sangat penting dalam


Perusahaan. Informasi dapat diperoleh dengan cepat berkat data yang
mendasarinya telah disimpan dalam basis data. Menurut Abdul Kadir (2016:218)
bahwa “Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data
yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh
informasi”.

Menurut Rusdiana (2016:304) bahwa Basis Data adalah “kumpulan data


terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang
diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan
dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu”.

Menurut Yasin (2015:227) bahwa ”Basis Data adalah kumpulan


informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
digunakan oleh suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis
data tersebut”.

Berdasarkan penelitian dari berbagai ilmuan para pakar dapat


di simpulkan database ialah:

merupakan sebuah sistem aplikasi yang terkomputerisasi digunakan


untuk mendefinisikan, mengelola dan memelihara database yang dapat di
panggil serta menjadi informasi yang akurat.
2.10.2 Konsep Basis Data

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya


adalah memelihara data yang sudah diolah berupa informasi, dan membuat
informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk
menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan


basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks maupun DataBase
Management System (DBMS).

Kebutuhan basis data dalam informasi meliputi:


a. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data.
b. Membuat laporan berdasarkan datayang telah disimpan.

30
2.10.3 DBMS

DBMS (Database Management System) suatu sistem aplikasi yang


digunakan menyimpan, mengolah, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi
tersebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:
1. Mengendalikan/mengurangi duplikasi data.
2. Menjaga konsistensi dan integritas data.
3. Memudahkan perolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama
disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan
menjadi satu.
4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang.
5. Memaksakan penerapan standar.
6. Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak
departemen.
7. Menangulangi konflik kebutuhan antar pemakai karena basis data di
bawah kontrol administrator basis data.
8. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir.
9. Meningkatkan produktifitas pemprogram.
10. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.
11. Meningkatkan konkurensi (pemakai data oleh sejumlah data) tanpa
menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas.
12. Meningkatkan layanan backup dan recovery.

2.10.4 Kelebihan DBMS


Dengan menggunakan sistem basis data penyimpanan data menjadi lebih
baik selain itu juga memiliki banyak kelebihan diantaranya.
1. Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus
benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh
manfaat yang optimal. Kegagalan dalam memahami DBMS dapat
mengakibatan keputusan rancangan yang salah, yang akan memberikan
dampak serius bagi organisasi..
2. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan
memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efesien
3. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal.
4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi
tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan.

31
5. Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya
jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang
sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS.
6. Kinerja terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa
dipahami karena DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang
bersifat umum.
7. Dampak kegagalan menjadi lebih tingi karena semua pemakai sangat
tergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan
dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi
dalam organisa si tersendat bahkan terhenti.

2.11 MySQL
2.11.1Pengertian MySQL

Mysql Merupakan satu software sistem manajemen database (DBMS) yang


bersifat open source (Abdul Kadir 2017). Open source menyatakan bahwa
software ini dilengkapi source kode (kode yang dipakai untuk mebuat MySQL),
selain itu bentuk execute-nya atau kode yang didapat dijalankan secara lansung
dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara mengunduh di internet
secara gratis.

Menurut Budi Raharjo (2016), MySQL merupakan Software RDBMS (atau


server database) yang dapat mengolah database dengan sangat cepat, dapat
menampung data dalam jumlah yang sangat besar, dapat diakses oleh banyak user,
dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (Multi-
threaded).

Saat ini, MySQL banyak digunakan di berbagai kalangan untuk melakukan


penyimpanan dan pengolahan data, mulai dari kalangan akademis sampai ke
industry, baik industry kecil, menengah, maupun besar. Lisenesi MySQL
terbagi dua yaitu MySQL sebagai produk open source dibawah GNU General
Publik Licence (gratis) atau dapat membeli lisensi komersialnya. MySQL
lisensi komersial tentu lebih memiliki nilai lebih atau kemampuan-kemampuan
yang tidak disertakan pada versi gratis.
2.11.2Keunggulan MySQL

MySQL memiliki banyak keunggulan yang menjadikan MySQL sebagai


pilihan utama sebagai server database. Adapun keunggulan MySQL menurut Budi
Raharjo (2016) antara lain:
32
1. Fleksibel
MySQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi desktop maupun
aplikasi web dengan menggunakan teknologi yang bervariasi. Ini
berarti MySQL memiliki fleksibelitas terhadap teknologi yang akan
digunakan sebagai pengembang aplikasi.
2. Peforma Tinggi
MySQL memiliki mesin query dengan performa tinggi dengan demikian
proses transaksional dapat dilakukan dengan sangat cepat.
3. Lintas platform
MySQL dapat digunakan pada platform atau lingkungan (dalam hal ini
sistem operasi) yang beragam, bisa windows, Linux atau Unix. Ini
menyebabkan proses migrasi data (bila dibutuhkan) antar sistem operasi
dapat dilakukan dengan mudah.
4. Gratis
MySQL dapat digunakan secara gratis. Meskipun demikian, ada juga
software MySQL yang bersifat komersial. Biasanya sudah ditambahi dengan
dengan kemampuan yang spesifik dan mendapatkan pelayanan dari
technical support.
5. Proteksi data yang handal
Perlindungan terhadap keamanan data merupakan hal yang nomor satu yang
dilakukan oleh professional dibidang database. MySQL menyediakan
mekanisme yang powerfull untuk menangani hal tersebut, yaitu
dengan menyediakan fasilitas manajemen user, enkripsi data, dan lain
sebagainya.
6. Komunitas Luas
Karena penggunanya banyak maka MySQL memiliki komunitas yang luas.
Hal ini berguna jika kita memenuhi suatu permasalahan dalam proses
pengolahan data menggunakan MySQL. Dengan mengikuti salah satu
komunitas tertentu, kita dapat menanyakan atau mendiskusikan
permasalahan tersebut melalui forum.

2.12 Teori Normalisasi Data


2.12.1 Pengertian Normalisasi Data

Menurut Indrajani (2015:7), normalisasi adalah teknik dengan melakukan


sebuah pendekatan bottom-up yang digunakan dalam membantu
mengidentifikasikan hubungan.
33
Sedangkan menurut Connolly dan Begg (2016:416), normalisasi adalah
sebuah teknik yang menghasilkan suatu kumpulan relasi dengan properti yang
diinginkan dengan memberikan suatu kebutuhan data pada perusahaan.

Dari beberapa pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa normalisasi


adalah teknik yang menghasilkan suatu kumpulan relasi dengan bottom-up
yang diinginkan dengan memberikan suatu kebutuhan data pada perusahaan.
2.12.2 Tujuan Normalisasi Data

1. Menghilangkan kerangkapan data

2. Mengurangi kompleksitas

3. Mempermudah pemodifikasian data


2.12.3 Tahapan-tahapan dalam Normalisasi Data
1. Unnormalized Form (UNF)

Adalah sebuah tabel yang memuat satu atau lebih kelompok

yang berulang.
2. First Normal Form (1NF)

Adalah sebuah relasi yang terdiri dari perpotongan dari setiap baris

dan kolom berisi satu dan hanya satu buah nilai saja. Aturan dari 1NF

yaitu:

a. Tidak ada atribut multi-value, atribut komposit atau

kombinasinya b. Mendefinisikan atribut kunci

c. Setiap atribut dalam table tersebut harus bernilai automic (tidak dapat

dibagi-bagi lagi).
3. Second Normal Form (2NF)

Adalah sebuah relasi yang berada dalam bentuk 1NF di mana


setiap atribut yang bukan primary key bergantung secara fungsional penuh
kepada primary key. Aturan dari 2NF yaitu :

a. Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF)

b. Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung


(functional dependency) pada atribut kunci 18.

c. Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut

34
harus dipisah pada table yang lain d. Perlu ada table penghubung ataupun
kehadiran foregin key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi.
4. Third Normal Form (3NF)

Adalah relasi yang berada dalam bentuk 1NF dan 2NF di mana tidak
ada lagi atribut yang bukan primary key yang bergantung secara transitif
kepada primary key. Aturan dai 3NF yaitu:

a. Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF)

b. Tidak ada ketergantungan transitif (di mana atribut bukan


kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainya)

35
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Pelaksanaan Tugas Akhir

Untuk menunjang langkah-langkah dalam penelitian ini, metode penelitian


yang dilakukan sebagai berikut :
3.1.1 Penelitian Lapangan (Field Research)
a. Observasi
Pada metode observasi ini, peneliti melakukan pengamatan tentang proses
distribusi penjualan untuk mengetahui secara langsung keadaan objek
penelitian sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh penjelasan
mengenai data-data distribusi penjualan yang dibutuhkan dalam penelitian
pada Dinas Perkebunan Dharmasraya, sehingga penulis paham dan dapat
memecahkan aplikasi pada masalah proses distribusi penjualan bibit sawit
pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya.
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung pimpinan
Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya. Sehingga aplikasi ini dapat
sesuai dengan yang diharapkan pihak Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya. Dalam wawancara penulis memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan proses distribusi penjualan.
c. Dokumentasi
Observasi ini dilakukan sebagai studi lapangan untuk mendapatkan data dan
informasi dari instansi terkait yang dijadikan objek penelitian. Pada metode
observasi ini, peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk
mengetahui secara langsung keadaan objek penelitian sebenarnya. Hal ini
bertujuan untuk memperoleh penjelasan mengenai data-data dan informasi
yang dibutuhkan dalam penelitian di Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya, sehingga penulis paham dan dapat memecahkan aplikasi pada
masalah ini.

3.1.2 Penelitian Labor (Laboratory Research)


Penelitian yang dilakukan dilaboratorium komputer untuk
mempraktekkan langsung hasil dari analisa dan pengembangan masalah dan
membuat program yang dapat menyelesaikan dan menunjang dalam
penyelesaian sistem baru.

36
a. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware yang digunakan adalah dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Laptop Intel Core i3.
2. Memory 4 GB.
3. Hard Disk 500 GB.
4. Printer Canon iP2770
5. Mouse Optic
6. Keyboard
7. Flash Disk
8. DVD RW
b. Perangkat Lunak (Software)
Software yang digunakan sebagai berikut :
1. Sistem operasi windows 7.
2. Ms excel 2007
3. Notpad++ 4.6.
4. Adobe Dreamwaver CS3.
5. XAMPP 1.8.1

3.1.3 Metode Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah


Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier
(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Pada tugas akhir ini
menjelaskan mengenai studi perencanaan, analisis sistem, perancangan sistem,
implementasi sistem, dan pemeliharaan. Berikut bagan alir dari tahapan
pelaksanaan tugas akhir :

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan dalam SDLC

Sumber : (Abdul Kadir, 2017)

37
Gambar diatas menjelaskan tentang perancangan sebuah aplikasi sistem
informasi promosi dan pemesanan pada Studio Atlantis Padang yang
menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan
model air terjun (waterfall).

Dari penjelasan diatas, dapat ditunjukkan pada Gambar 3.2 dibawah ini
yang merupakan gambar tahapan-tahapan yang dilakukan pada model waterfall.

Gambar 3. 2 Tahapan-tahapan Model Waterfall

a. Analisis Sistem
Analisis sistem berisi tentang permasalahan yang dihadapi dan kebutuhan
sistem. Hasil dari analisis kemudian dituliskan dalam analisis kebutuhan
sistem, analisis kebutuhan data, analisis kebutuhan fungsional, dan analisis
kebutuhan non-fungsional.
1) Studi Kelayakan
Studi kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan
keberhasilan solusi yang diusulkan dengan pembuatan sistem informasi
Distribusi Penjualan Bibit Sawit Bersubsidi pada Dinas Perkebunan
Kabupaten Dharmasraya.
2) Analisis Kebutuhan
Adapun analisis kebutuhan dalam penelitian ini sebagai berikut
:
1. Kebutuhan prosedur prosedur distribusi penjualan bibit sawit seperti
jenis bibit sawit, harga bibit sawit dan proses pembayaran.
2. Software untuk pemrograman seperti Adobe Dreamwaver CS3,
XAMPP
1.8.1, dan browser Mozilla Firefox versi 65.01.

38
b. Desain Sistem
Desain sistem atau perancangan sistem merupakan rancangan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan yang tertera pada saat tahap analisis sistem mulai
dibuat untuk diimplementasikan. Desain sistem terbagi 2 sub tahapan yaitu :
1) Perancangan Konseptual
Dalam pengolahan data distribusi penjualan diperlukan rancangan aplikasi
seperti input data bibit sawit, input data pelanggan, input data penjualan dan
laporan data penjualan.
2) Perancangan Fisik
Rancangan fisik dalam penelitian ini adalah rancangan basis data,
perancangan antarmuka untuk pelanggan, admin dan pimpinan.
c. Implementasi Sistem
Implementasi merupakan tahapan pembangunan sistem dimana perancangan
antarmuka sistem telah selesai dibuat.
1) Pemograman
Implementasi sistem informasi promosi dan pemesanan ini dilakukan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan basis data yang digunakan
adalah MySQL. Aplikasi PHP tersebut dapat dijalankan pada berbagai
platform sistem operasi dan perangkat keras, tetapi implementasi sepenuhnya
hanya dilakukan pada perangkat keras PC (Personal Computer) dengan
sistem operasi Microsoft Windows 7.
2) Pengujian Konversi
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode Black Box. Pengujian
aplikasi yang dibuat meliputi tampilan aplikasi, fungsi kontrol dalam
aplikasi, serta cara penggunaanya. Pada sub bab akan dijelaskan tentang
penggunaan aplikasi per sistem menu pada sistem informasi distribusi
penjualan bibit sawit bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya, mulai dari tampilan menu utama, fungsi dan cara
penggunaannya sampai selesai.
d. Operasi dan Pemeliharaan
Operasi sistem dilakukan apabila sistem telah siap beroperasi secara mandiri.
sedangkan pemeliharaan akan dilakukan secara berkala untuk menjaga sistem
bekerja secara stabil dan mengurangi trouble pada sistem informasi distribusi
penjualan bibit sawit bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya, baik itu hambatan dari software maupun dari hardware.

39
3.2 Subjek, Objek dan Lokasi Penelitian
3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pelanggan, admin


dan pimpinan pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan elemen yang dapat berupa orang,
organisasi atau barang yang akan diteliti. Adapun objek penelitian dalam
penelitian ini meliputi yaitu proses Distribusi, proses penjualan dan proses
pembayaran.
3.2.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dari penelitian ini Dinas Perkebunan Kabupaten


Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat.

40
BAB 4
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

4.1 Analisis Sistem

Setelah dilakukan penelitian pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya


terdapat permasalahan yang terjadi saat ini adalah belum adanya sistem informasi
dalam mendistribusikan bibit sawit bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya. Sehingga sering sekali Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya
kesulitan dalam memberikan informasi terkait informasi ketersediaan bibit. Pengolahan
data dan distribusi serta penyampaian informasi mengenai benih yang diproduksi dan
benih yang tersedia masih secara manual dan proses pemasaran distribusi bibit sawit
bersubsidi tidak adil dan tidak merata.
4.1.1 Analisis Sistem yang Sedang berjalan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan baik dengan melakukan survey langsung
ke Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya maupun tidak langsung, maka dapat
diuraikan kerja sistem pendistribusian bibit sawit subsidi pada Dinas Perkebunan
Kabupaten Dharmasraya. Dimana dalam proses proses tersebut saat ini hanya
menggunakan metode promosi konvensional seperti diumumkan dan diinformasikan
dimajalah dinding kantor dinas dan pembagian sering dilakukan oleh perwakilan
kelompok tani.

4.1.2 Usulan Sistem Baru


Adapun kebijakan yang diusulkan pada Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya dalam pembuatan aplikasi untuk memudahkan distribusi buah sawit
bersubsidi secara merata dan adil melalui aplikasi berbasis web dan membatasi
jumlah distribusi bagi masyarakat yang sudah mendapatkan distribusi.
4.1.3 Hasil Analisis Sistem

Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Dinas Perkebunan Kabupaten


Dharmasraya yang telah biasa melakukan distribusi bibit sawit, maka didapatkanlah
penyamaan persepsi mengenai alur proses yang sedang berjalan dan mengenai
solusi yang diberikan untuk penyedia Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya.
Dimana proses pendistribusian dan penjualan yang memudahkan sesuai dengan
kebutuhan Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya.

41
4.2 Perancangan Sistem

4.2.1 Rancangan Global

Rancangan global digunakan untuk mempermudah dalam melakukan rancangan


secara terinci, serta memberikan gambaran tentang hubungan antara sub-sub sistem.
Rancangan global juga dapat memberikan kemudahan bagi pemakai dalam mempelajari
dan menggunakan aplikasi. Pemodelan yang digunakan yaitu Unified
Modelling Language (UML) yang mencakup Use Case Diagram, Activity diagram dan
Sequence Diagram.
a. Use Case Diagram

Login

Dashboard
Profil

Pemberitahuan

Master Banner

Master Jenis

Master Distribusi

Admin Master Kecamatan Masyarakat


Master Wali Nagari

Master Jorong

Master User

Distribusi Pending

Distribusi On Progress

Distribusi Done

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Distribusi Bibit Sawit

Bersubsidi pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya

Penjelasan dari Gambar 4.1 adalah sebagai berikut:


1) Admin bisa mengakses seluruh menu yang tersedia seperti pemberitahuan,
profil, master banner, master jenis, master user, master distribusi, distribusi
pending, distribusi on progress dan distribusi done.
2) User bisa mengakses menu yang tersedia seperti distribusi pending,
distribusi on progress dan distribusi done.
3) Jika tidak bisa login maka halaman yang bisa diakses cuma halaman
dashboard saja.

42
b. Activity Diagram

Activity diagram adalah bentuk visual dari alir kerja yang berisi aktifitas dan
tindakan dari sistem. Activity diagram menggambarkan aktifitas sistem
dilakukan oleh sistem. Berikut adalah perancangan activity diagram dari Sistem
Informasi Distribusi Penjualan Bibit Sawit Bersubsidi pada Dinas Perkebunan
Kabupaten Dharmasraya.

1) Activity Diagram Login

Menggambarkan aktifitas setiap pengguna sistem ketika melakukan


login pada sistem. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Pengguna System

Klik Login Menampilkan form


menu login

input username
dan password

Mengecek
ketersediaan dan
Klik Tombol Login
kesesuaian data
inputan dengan data di
database

Cek Level User

Dashboard

Gambar 4.2 Activity diagram Login

Penjelasan dari Gambar 4.2 pada activity diagram login adalah:

a. Laman ini bisa diakses oleh siapapun yang telah mengklik menu
login pada menu.

43
b. Setelah terlihat halaman login maka setiap pengguna diminta
untuk memasukkan username dan password lalu tekan tombol login
c. Ketika telah ditekan tombol login maka akan dicek terlebih
dahulu ketersediaan datanya.
d. Jika tidak tersedia akan dikembalikan ke form login
e. Jika tersedia maka akan diset level usernya sesuai dengan data
yang ada
f. Lalu setelah itu baru akan diarahkan ke halaman dashboard.

2) Activity Diagram Menu

Pada aktifitas menu pengguna dapat melakukan aktifitas pada


sistem untuk mengakses halaman yang tersedia pada sistem, dapat
dilihat pada
Gambar 4.3.
Pengguna System

Menamp ilkan halaman


Dashboard

Dasboard

Menamp ilkan
Profil halama n Profil

Pemberitahuan Menampilkan
Pem berita huan

Master Banner Menampilkan Halaman


Master Banner

Master Jenis Menampilkan


Halaman Master Jenis

Master Jasa Menampilkan


Halaman Master Jasa

Menampilkan
Master User Halaman Master User

Menampilkan Halaman
Master Kecamatan Master Kecamatan

Menampilkan Halaman
Master Wali Nagari Master W ali Nagari

Menampilkan Halaman
Master Jorong Master Jorong

Menampilkan Halaman
Distribusi Pending distribusi Pending

Distribusi Progress Menampilkan Halaman


distribu si On Progress

Distribusi Done Menampilkan Halaman


Distribusi Done

Logout

Gambar 4.3. Activity diagram Menu

Penjelasan dari Gambar 4.3 pada activity diagram menu adalah:


44
a. Activity diagram menu dapat disediakan untuk semua user tetapi
tidak semua user mendapatkan semua menu
b. Sebagai admin maka seluruh menu akan terlihat pada
panel menunya.
c. Sebagai user menu yang dapat terlihat pada panel menu
adalah distribusi pending, on progress, dan done.
3) Activity Diagram Dashboard

Pada aktifitas menu pengguna dapat melakukan aktifitas pada


sistem untuk mengakses halaman yang tersedia pada sistem, dapat dilihat
pada Gambar 4.4.

Pengguna System

Login

Dashboard
Menampilkan halaman
Dashboard yang berisi data
jasa

Klik Logout

Gambar 4.4. Activity diagram Dashboard

Penjelasan dari Gambar 4.4 pada activity diagram dashboard adalah:

a. Laman ini bisa diakses oleh siapapun yang telah mengklik button
login pada menu dan berhasil pada proses loginnya.
b. Pengguna akan otomatis diarahkan ke halaman dashboard
sebagai halaman utama setiap pengguna
c. Dan jika ingin keluar dari sistem maka dapat menekan tombol logout
untuk selesai menggunakan sistem.

45
4) Activity Diagram Profil

Pada aktifitas profil pengguna dapat melakukan aktifitas pada


sistem untuk mengakses halaman yang tersedia pada sistem, dapat
dilihat pada
Gambar 4.5.

Pengguna System

Login

Dashboard

Menampilkan Data Halaman


Klik Menu Profil Profil

Klik Ubah Data

Mengubah Data Profil

Klik Logout

Gambar 4.5. Activity diagram Profil

Penjelasan dari Gambar 4.5 pada activity diagram profil adalah:

a. Laman ini bisa diakses oleh siapapun yang telah mengklik button
login pada menu dan berhasil pada proses loginnya.
b. Pengguna akan otomatis diarahkan ke halaman dashboard
sebagai halaman utama setiap pengguna
c. Dan jika ingin keluar dari sistem maka dapat menekan tombol logout
untuk selesai menggunakan sistem.

5) Activity Diagram Pemberitahuan

Pada aktifitas pemberitahuan, pengguna dapat melakukan aktifitas pada


sistem untuk mengakses halaman yang tersedia pada sistem, dapat
dilihat pada Gambar 4.6.
46
Pengguna System

Login

Dashboard

Klik Menu Menampilkan Data Halaman


Pemberitahuan Pemberitahuan

Klik Tambah Data


Klik Ubah Data Klik Hapus Data

Menghapus Data Profil

Mengubah Data Profil

Menambahkan Data P rofil

Klik Logout

Gambar 4.6. Activity diagram Pemberitahuan

Penjelasan dari Gambar 4.6 pada activity diagram pemberitahuan adalah:

a. Laman ini bisa diakses oleh siapapun yang telah mengklik button
login pada menu dan berhasil pada proses loginnya.
b. Pengguna akan otomatis diarahkan ke halaman dashboard
sebagai halaman utama setiap pengguna.
c. Jika diklik menu pemberitahuan maka akan diarahkan ke
halaman pemberitahuan
d. Setelah masuk ke halaman pemberitahuan pengguna dapat memilih
3 tombol aksi yaitu tambah, ubah dan hapus.
e. Jika diklik tambah data maka akan ditambahkan data
pemberitahuan baru dan dikembalikan ke halaman pemberitahuan
f. Jika diklik ubah data maka data yang telah ada akan diubah dan
selanjutnya dikembalikan ke halaman pemberitahuan
g. Jika diklik hapus maka akan dihapus data pemberitahuan yang
telah ada dan dikembalikan ke halaman pemberitahuan
h. Dan jika ingin keluar dari sistem maka dapat menekan tombol
logout untuk selesai menggunakan sistem.

47
6) Activity Diagram Master

Pada aktifitas master, pengguna dapat melakukan aktifitas pada


sistem untuk mengakses halaman yang tersedia pada sistem yaitu master
bank, jenis,
produk, banner dan user, dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Pengguna System

Login
Dashboard

Klik Menu Menampilkan Halaman Master

Master

Klik Tambah Data


Klik Ubah Data Klik Hapus Data

Menghapus Data Master

Mengubah Data Master

Menambahkan Data Master

Klik Logout

Gambar 4.7. Activity diagram Master

Penjelasan dari Gambar 4.7 pada activity diagram master adalah:

a. Laman ini bisa diakses oleh siapapun yang telah mengklik button
login pada menu dan berhasil pada proses loginnya.
b. Pengguna akan otomatis diarahkan ke halaman dashboard sebagai
halaman utama setiap pengguna.
c. Jika diklik menu chat maka akan diarahkan ke halaman chat
d. Setelah masuk ke halaman chat pengguna dapat memilih pengguna
yang ingin dihubungi setelah itu tekan tombol kirim untuk mengirim
pesan.
e. Dan jika ingin keluar dari sistem maka dapat menekan tombol logout
untuk selesai menggunakan sistem.
c. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan di
sekitar sistem, termasuk user dan antarmuka user. Sequence diagram biasa

48
digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah
yang

49
dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Berikut adalah Sistem Informasi Distribusi Penjualan Bibit Sawit Bersubsidi
pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya.
1. Sequence Diagram Login
Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dilakukan setiap
user untuk masuk kedalam sistem, rancangannya seperti pada Gambar 4.8.

Pengguna tampilan login cek login data user dashboard


buka halaman login

input username atau email dan password


sistem cek data login ke database
jika ada data tersedia di database

Dashboard diakses oleh pengguna

Gambar 4.8 Sequence Diagram Login


Penjelasan Gambar 4.8 yaitu pengguna mengakses halaman login lalu
melakukan login kedalam sistem dengan menginputkan username atau
email dan password agar dapat login ke menu utama, sistem akan
memverifikasi username atau email dan password, jika berhasil maka admin
atau user akan dapat mengakses ke dashboard.
2. Sequence Diagram Entry Data
Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dilakukan admin,
penyedia produk dan user untuk memasukan data ke dalam sistem,
rancangannya seperti pada Gambar 4.9.
tampilan
entry data proses simpan database Laporan

buka entry data

input data
data tersimpan ke database
data akan dimunculkan ke sistem

Gambar 4.9 Sequence Diagram Entry Data


Penjelasan Gambar 4.9 ketika akan memasukkan data pengguna
mengakses halaman entry data yang ingin dituju lalu entry data sesuai
dengan form yang tersedia pada masing-masing menunya. Setelah
dimasukkan, data otomatis akan terlihat pada menu laporan sesuai pada
data yang dimasukkan.

50
d. Class Diagram
Class Diagram adalah model statis yang menggambarkan struktur dan
deskripsi class serta hubungan antar class. Pada pembuatan rancang
bangun Sistem Informasi Distribusi Penjualan Bibit Sawit Bersubsidi pada Dinas
Perkebunan Kabupaten Dharmasraya ini memiliki beberapa class. Class-
class
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Banner

+ id_banner Pengumuman Jorong


+ judul
+ id_pengumuman + idJorong
+ desk
+ nm_pengumuman + idKecamatan
+ gambar
+ status_pengumuman + idKelurahan
+ waktu
+ waktu_pengumuman + namaJorong
+ Tambah()
+ Tambah() + Tambah()
+ Edit()
+ Edit() + Edit()
+ Hapus()
+ Hapus() + Hapus()

Jenis Wali Nagari


Gambar
+ id_jenis + idNagari
+ idGambar + nm_jenis + idKecamatan
+ kode + desk_jenis + namaKelurahan
+ idUser + icon + Tambah()
+ gambar + waktu + Edit()
+ Tambah() + Tambah() + Hapus()
+ Edit() + Edit()
+ Hapus() + Hapus()
Kecamatan

+ idKecamatan
Pengajuan + namaKecamatan
User
+ id_pengajuan + Tambah()
+ id_user + Edit()
+ id_transaksi
+ nm_lengkap + Hapus()
+ id_user
+ nm_user
+ noktp
+ email
+ jumlah
+ no_hp
+ luasan Perusahaan
+ idKecamatan
+ status
+ idNagari
+ timestampp + id_perusahaan
+ idJorong
+ buktiktp + nm_perusahaan
+ alamat
+ buktitanah + init_perusahaan
+ pass
+ Tambah() + desk_perusahaan
+ level
+ Edit + Tambah()
+ waktu_user
+ Hapus + Edit()
+ Tambah()
+ Hapus()
+ Edit()
+ Hapus()

Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Informasi Distribusi Bibit Sawit Bersubsidi pada
Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya

4.2.2 Rancangan Terinci

Desain sistem terinci merupakan lanjutan dari desain global yang


menjelaskan tentang sistem secara lebih terinci. Desain secara terinci yang disebut juga
dengan desain

51
teknis sistem secara fisik atau disebut juga dengan desain internal, yaitu
perancangan bentuk fisik atau bagan arsitektur sistem yang diusulkan.

Tujuan utama dari desain secara terinci ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan para pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputer,
diperlukan bagi para ahli teknik dan bagian yang terlibat dalam pembangunan sistem
informasi. Bentuk dari rancangan antar muka web yang dirancang adalah sebagai
berikut:

a. Desain Output
Desain Output adalah format tampilan yang digunakan sebagai media untuk
melihat keluaran atau hasil dari sistem. Desain output dapat berupa laporan yang
dapat dilihat layer komputer dan dapat dicetak pada printer.

1) Desain Laporan Distribusi Perbulan


Output laporan distribusi perbulan menampilkan hasil dari distribusi
yang telah diselesaikan yang direkap perbulan, dapat dilihat pada Gambar
4.11.

Gambar 4.11. Desain Output Laporan Distribusi Perbulan

b. Desain Input

Desain input adalah format tampilan yang digunakan sebagai media untuk
melakukan masukkan ke dalam sistem. Desain input dapat berupa form
yang dapat dilihat layer komputer dan diisi dengan data yang dibutuhkan.

52
1) Desain Input Banner
Menu ini digunakan untuk menambahkan banner baru dapat dilihat pada
Gambar 4.12.

Gambar 4.12. Desain Input Banner

2) Desain Input User


Menu ini digunakan untuk menambahkan data user untuk digunakan
saat masuk kedalam sistem dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13. Desain Input User

53
3) Desain Input Perusahaan
Menu ini digunakan untuk menambahkan perusahaan baru dapat
dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14. Desain Input Perusahaan


4) Desain Input Pengajuan
Menu ini digunakan untuk menambahkan banner baru dapat dilihat pada
Gambar 4.15.

Gambar 4.15. Desain Input Pengajuan


5) Desain Input Jorong
Menu ini digunakan untuk menambahkan banner baru dapat dilihat pada
Gambar 4.16.

Gambar 4.16. Desain Input Jorong

54
6) Desain Input Nagari
Menu ini digunakan untuk menambahkan banner baru dapat dilihat pada
Gambar 4.17.

Gambar 4.17. Desain Input Nagari


7) Desain Input Kecamatan
Menu ini digunakan untuk menambahkan banner baru dapat dilihat pada
Gambar 4.18.

Gambar 4.18. Desain Input Kecamatan


c. Desain Database
Desain database adalah format tampilan yang digunakan sebagai basis data
untuk menyimpan masukkan sehingga bisa dikeluarkan nantinya untuk
keperluan pengguna. Desain database dapat berupa table yang dapat dilihat layer
dan dapat dimanipulasi.
1) Tabel User
Nama Database : Dinper
Nama Tabel : User
Jumlah Field :9
Tabel 4.1. Rancangan Tabel User
No Nama Field Tipe Size Keterangan
1 IdUser Integer 11 Primary key 52able user
2 Nama Varchar 100 Nama lengkap user

55
3 NamaUser Varchar 100 Username dari user
4 Email Varchar 100 Email user
5 Nohp Varchar 30 Nomor handphone user
6 idKecamatan Integer 11 Foreign Key Kecamatan
7 idKelurahan Integer 11 Foreign Key Kelurahan
8 idJorong Integer 11 Foreign Key Jorong
9 Alamat Text - Alamat user
10 Password Text - Password user
11 Level Varchar 100 Level dari user yang akan
melakukan login nantinya
12 WaktuUser Datetime - Waktu user terdaftar kedalam
sistem

2) Tabel Pengajuan
Nama Database : Dinper
Nama Tabel : Pengajuan
Jumlah Field : 10
Tabel 4.2. Rancangan Tabel Pengajuan
No Nama Field Tipe Size Keterangan
1 Id_pengajuan Integer 11 Primary key table Produk
2 Id_transaksi Integer 11 Kode unik
3 Id_user Integer 11 Foreign Key Tabel
pengajuan yang ada di tabel
user
4 Noktp Varchar 20 No KTP
5 Jumlah Integer 11 Jumlah
6 Luasan Integer 11 Luasan
7 Status Varchar 20 Status
8 Timestampp Timestamp - Waktu data dimasukkan
kedalam sistem
9 Buktiktp Text - Lampiran bukti KTP
10 Buktitanah Text - Lampiran bukti tanah

3) Tabel Jenis
Nama Database : Dinper
Nama Tabel : Jenis
Jumlah Field :2
Tabel 4.3. Rancangan Tabel Jenis
No Nama Field Tipe Size Keterangan
1 IdJenis Integer 11 Primary key 53able Jenis
2 NmJenis Varchar 100 Nama Jenis
3 DeskJenis Text 1000 Deskripsi jenis

4) Tabel Distribusi
Nama Database : Dinper
Nama Tabel : Distribusi
Jumlah Field :7
Tabel 4.4. Rancangan Tabel Distribusi
No Nama Field Tipe Size Keterangan
1 Iddistribusi Integer 11 Primary key tabel
distribusi
2 KodeDistribusi Integer 11 Foreign key tabel user

56
pada tabel distribusi
3 IdUser Datetime - Waktu distribusi terjadi
4 IdProduk Integer 11 Foreign key tabel produk
pada tabel distribusi
5 Harga Integer 11 Jumlah penggunaan
sebuah produk
6 Tanggal_mulai Varchar 20 Status distribusi
7 Status Integer 11 Total Distribusi
8 Timestampp_pemesanan Timestamp - Waktu distribusi terjadi

5) Tabel Banner
Nama Database : Dinper
Nama Tabel : Banner
Jumlah Field :5
Tabel 4.5. Rancangan Tabel Banner
No Nama Field Tipe Size Keterangan
1 IdBanner Integer 11Primary key tabel
Banner
2 Judul Varchar 100 Judul banner
3 Desk Text 1000 Deskripsi banner
4 Gambar Text 1000 Gambar dari Banner
5 Waktu Timestamp - Waktu masuknya
banner kedalam
database

6) Tabel Pengumuman
Nama Database : Dinper
Nama Tabel : Pengumuman
Jumlah Field :4
Tabel 4.6. Rancangan Tabel Pengumuman
No Nama Field Tipe Size Keterangan
1 IdPengumuman Integer 11 Primary key tabel
Pengumuman
2 NamaPengumuman Text 1000 Teks pengumuman
3 StatusPengumuman Varchar 30 Status pengumuman
4 WaktuPengumuman Timestampp - Waktu Pengumuman

7) Tabel Perusahaan
Nama Database : Dinper
Nama Tabel : Perusahaan
Jumlah Field :4
Tabel 4.7. Rancangan Tabel Perusahaan
No Nama Field Tipe Size Keterangan
1 IdPerusahaan Integer 11 Primary key tabel
Perusahaan
2 NamaPerusahaan Integer 11 Nama perusahaan
3 InitPerusahaan Datetime - Inisial perusahaan
4 DeskPerusahaan Integer 11 Deskripsi Perusahaan

57
8) Tabel Gambar
Nama Database : Dinper
Nama Tabel : Gambar
Jumlah Field :4
Tabel 4.8. Rancangan Tabel Gambar
No Nama Field Tipe Size Keterangan
1 IdGambar Integer 11 Primary key tabel
Gambar
2 Kode Integer 11 Kode gambar
3 IdUser Datetime - Id user yang
menambahkan data
4 Gambar Integer 11 File gambar

58
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Sub bab ini menjelaskan hasil yang dicapai setelah diterapkannya


metodologi penelitian dan perancangan sistem.
Rancangan Tampilan Antar Muka Admin
Adapun rancangan tampilan anta muka admin sebagai berikut:
1) Tampilan Login Admin
Halaman login ini merupakan form untuk masuk ke halaman
dashboard admin. Tampilan login admin dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Tampilan Login Admin


2) Tampilan Dashboard
Dashboard merupakan halaman kerja untuk admin dalam mengelola
Sistem Informasi Penjualan. Pada halaman ini akan menampilkan
informasi grafik penjualan, jumlah produk, informasi jumlah transaksi,
informasi jumlah order, informasi jumlah user, menu verifikasi pembayaran.
Tampilan dashboard dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Tampilan Dashboard


3) Tampilan Detail Perjorong
Detail perjorong merupakan form untuk pembelian bibit sawit per
jorong. Tampilan detail perjorong dapat dilihat pada Gambar 5.3.

59
Gambar 5.3 Tampilan Detail Perjorong

4) Tampilan Profil
Tampilan profil merupakan data Dinas Perkebunan Kab.
Dharmasraya. Tampilan profil dapat dilihat pada Gambar 5.4.

Gambar 5.4 Tampilan Profil

5) Tampilan Pemberitahuan
Tampilan pemberitahuan merupakan form untuk menampilkan
pemberitahuan ketersediaan bibit sawit pada Dinas Perkebunan Kab.
Dharmasraya. Tampilan Pemberitahuan dapat dilihat pada Gambar 5.5.

60
Gambar 5.5 Tampilan Pemberitahuan
6) Tampilan Banner
Entry banner merupakan form untuk menambahkan data banner
sawit. Tampilan banner dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6 Tampilan Banner


7) Tampilan Entry Jenis Sawit
Entry jenis sawit merupakan form untuk menambahkan data
bibit sawit. Tampilan entry jenis sawit dapat dilihat pada Gambar 5.7.

Gambar 5.7 Tampilan Entry Jenis Sawit


8) Tampilan Halaman Master User
Entry data user merupakan form untuk menambahkan data user.
Tampilan entry data user dapat dilihat pada Gambar 5.8.

61
Gambar 5.8 Tampilan Halaman Master User
9) Tampilan Halaman Master Kecamatan
Entry data kecamatan merupakan form untuk menambahkan
data kecamatan. Tampilan halaman master kecamatan dapat dilihat pada
Gambar
5.9.

Gambar 5.9 Tampilan Halaman Master Kecamatan


10) Tampilan Halaman Master Wali Nagari
Entry data wali nagari merupakan form untuk menambahkan data
wali nagari. Tampilan halaman master wali nagari dapat dilihat pada
Gambar
5.10.

62
Gambar 5.10 Tampilan Halaman Master Wali Nagari

63
11) Tampilan Halaman Master Jorong
Entry data jorong merupakan form untuk menambahkan data jorong.
Tampilan halaman master jorong dapat dilihat pada Gambar 5.11.

Gambar 5.11 Tampilan Halaman Master Jorong

12) Tampilan Halaman Pengajuan Distribusi


Tampilan halaman pengajuan distribusi adalah halaman untuk
megajukan distribusi bibit pada Dinas Perkebunan. Tampilan halaman
pengajuan distribusi dapat dilihat pada Gambar 5.12.

Gambar 5.12 Tampilan Halaman Pengajuan Distribusi


13) Tampilan Halaman Distribusi Proses
Tampilan halaman distribusi proses adalah halaman untuk proses
distribusi bibit pada Dinas Perkebunan. Tampilan halaman distribusi proses
dapat dilihat pada Gambar 5.13.

64
Gambar 5.13 Tampilan Halaman Distribusi Proses
14) Tampilan Halaman Distribusi Selesai
Tampilan halaman distribusi selesai adalah halaman setelah
melakukan proses distribusi bibit pada Dinas Perkebunan. Tampilan
halaman distribusi selesai dapat dilihat pada Gambar 5.14.

Gambar 5.14 Tampilan Halaman Distribusi Selesai

Tampilan Output

Adapun tampilan output sebagai berikut:


1) Tampilan Laporan Distribusi Selesai
Tampilan laporan distribusi selesai merupakan laporan dari transaksi
pendistribusian yang sudah selesai, dimana laporan tersebut bisa di filter
berdasarkan tanggal, bulan dan tahun. Tampilan dapat dilihat pada
Gambar
5.15.

65
Gambar 5.15 Tampilan Laporan Distribusi Selesai

5.2 Pembahasan
Setelah dilakukan perancangan dan desain aplikasi yang direncanakan, maka
aplikasi ini sudah memenuhi kebutuhan sistem yang diharapkan, kemudian akan
dilakukan pengujian dan implementasi. Maka penulis menyimpulkan bahwa sistem ini
sudah dapat digunakan di Dinas Perkebunan Kab. Dharmasraya. Pengujian sistem
dijalankan pada perangkat komputer yang menggunakan sistem operasi Windows.
Pengujiannya dilakukan dengan menjalankan sistem, kemudian diamati apakah hasilnya
sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Hasil pengujian terhadap sistem dapat dilihat
pada
Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Modul Pengujian Sistem
Nama Menu Pengujian Bukti Pengujian Hasil yang Hasil Pengujian
Diharapkan
Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi
Tampilan Login Admin
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Dashboard
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Detail Perjorong
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Profil
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
baik

66
baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Pemberitahuan
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Banner
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Entry Jenis Sawit
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Halaman Master
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
User
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Halaman Master
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
Kecamatan
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Halaman Master
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
Wali Nagari
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Halaman Master
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
Jorong
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Halaman
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
Pengajuan Distribusi
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Halaman
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
Distribusi Proses
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Halaman
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
Distribusi Selesai
baik baik

Mengoperasikan Semua fungsi Semua fungsi


Tampilan Laporan
fungsi yang ada berjalan dengan berjalan dengan
Distribusi Selesai
baik baik

Dari Tabel 5.1 di atas dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat berjalan
lancar sesuai dengan output yang diharapkan.

67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan sistem informasi yang telah dibuat mengenai Distribusi Bibit Sawit
pada Dinas Perkebunan Kabupaten Dharmasraya, maka diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
a. Adanya sistem informasi pendistribusian bibit sawit pada Dinas Perkebunan
Dharmasraya yang dapat membantu warga dalam proses berkebun.
b. Adanya sistem informasi ini mempermudah Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya dalam penyusunan laporan yang lebih baik dan
efesien.
c. Adanya sistem informasi ini mempermudah Dinas Perkebunan Kabupaten
Dharmasraya dalam memperoleh informasi persediaan bibit sawit.
6.2 Saran
Setelah penulis menyusun dan membuat sistem informasi pendistribusian
bibit sawit pada Dinas Perkebunan Dharmasraya, penulis dapat mengetahui apa yang
menjadi kelebihan dan kekurangan dari sistem yang dibuat. Adapun saran terhadap
penggunaan sistem informasi yang telah di buat adalah sebagai berikut:
a. Agar sistem informasi transaksi pendistribusian bibit sawit ini beroperasi
secara maksimal dan optimal, maka sebaiknya perlu adanya koneksi internet
yang stabil.
b. Diharapkan sistem informasi pendistribusian bibit sawit ini dapat
dikembangkan agar pengelolaan data yang diberikan lebih banyak dan
transaksi pemesanan lebih mudah.
c. Setelah sistem dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik, maka
perlu dianalisa kembali sehingga tidak menutup kemungkinan untuk
dilakukan suatu pengembangan sistem baru yang lebih baik.

68
DAFTAR PUSTAKA

Desi Leha Kurniasih. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Dengan
Metode Topsis. Pelita Informatika Budi Darma, III(April), 29–36.
Indah, S., & Marini, M. (2019). Mandiri Menggunakan Metode Analytical Hierarchy.
11(10), 110–117.
Murdianto, H., Khairina, D. M., & Hatta, H. R. (2016). Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Karyawan Terbaik Per Triwulan Pt.Cahaya Fajar Kaltim Pltu
Embalut
Tanjung Batu Menggunakan Metode Simple Additive Weighting. Prosiding Seminar
Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi , 1(1),
24–29. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/J4YVA
Nababan, L., Sinambela, L., Potensi, U., & Medan, U. (2018). Sistem
Pendukung
Keputusan Penentuan Kelayakan. 2(2), 20–27.
Taufiq, R., & Sari, H. P. (2019). Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Jumlah Produksi Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto. Jurnal
Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang, 8(1), 6–10.
Jogiyanto. (2014). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: ANDI.

Ladjamudin, A.-B. Bin. (2013). Analisis dan Desain Sistem Informasi.


Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

M. Shalahuddin & Rosa, A.S. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.
Nugroho, Adi. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode
USDP. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sidik, Betha. (2014). Pemrograman Web dengan PHP. Bandung: Penerbit Informatika
Bandung.
Sutabri, T. (2014). Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Andi.
Sugiyanto, Sukadi, & Purnama, B. E. (2013). Sistem Informasi Penjualan Pada Butik
Luwes Fashion Kecamatan Tulakan, IJNS – Indonesian Journal on Networking
and Security, 1-5.
Solichin, Achmad. (2012). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta:
Penerbit Achmad.
Wismakarma, K. (2009). Membuat Katalog Online dengan PHP dan CSS. Yogyakarta:
Penerbit Lokomedia.
Yanto, A. & Nugroho, E. C. (2015). Sistem Informasi Shonia Fashion Store Berbasis
Client Server Pada Jaringan MAN, Jurnal Ilmiah Go Infotech, 21(1), 7-12.

69
LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian


Berikut adalah jadwal kegiatan dari penelitian ini:

Bulan

No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Study
Pembelajaran
1 dan Literatur

Survey lokasi
dan
pengambilan
2 data

3 Validasi data

Pembuatan
4 Proposal

Seminar
5 proposal

Perancangan
6 Aplikasi

Pembuatan
7 Aplikasi

8 Pengujian

Pembuatan
9 Laporan TA

70
Lampira 2. Flowchart
1. Flowchart Login

START

Username
Password

Cek ke data T
database

Username dan
Password Tersedia

Dashboard

END

71
2. Flowchart Input Data

START

Entry Data

Check Data
Simpan ke T
Database

Berhasil

Output
Data

72
3. Flowchart Pengguna

START

Username
Password

Cek ke data
database

T
Username dan
Password Tersedia

Level =
Level = Admin T
Masyaakat

Y Y
Dashboard Dashboard
Admin Masyarakat

END

73
Lampiran 3. Listing Program
Index.php
<?php
include 'header/index.php';
// if (empty($_SESSION['nama'])) {
// echo '<script>
// window.location.href = "../index.php";
// </script>';
// }
@$head = $_GET['hd'];
@$folder = $_GET['fd'];

if (!empty($head)&&!empty($folder)) {
if (!isset($_SESSION['level'])) {
echo '<script>
window.location.href = "index.php";
</script>';
}
include $head.'/'.$folder.'/index.php';
}elseif (!empty($folder)) {
include $folder.'/index.php';
}else{
include 'main.php';
}

include 'footer/index.php';
?>
Main.php
<style type="text/css">
.card-img-top {
width: 100%;
height: 15vw;
object-fit: cover;
}
</style>
<?php

74
if (isset($_GET['meja'])) {
$_SESSION['meja'] = $_GET['meja'];
$meja = $_SESSION['meja'];
$id = $_SESSION['id'];
$query = "UPDATE meja SET status = 'reserved', id_user = '$id' WHERE nomormeja
= '$meja'";
$result = $conn->query($query);
}

?>
<!-- Main Content -->
<div class="main-content">
<section class="section">
<div class="row">
<div class="col-12 col-md-12 col-lg-12">
<div class="card">
<div class="card-body">
<?php
$query = "SELECT * FROM pengumuman WHERE status_pengumuman = 'aktif'";
$result = $conn->query($query);
$data = $result->fetch_object();
if ($data) {

?>
<marquee scrollamount="8" onmouseover="this.stop();" onmouseout="this.start();">
<p style="margin-top: 10px;">
<?php
$query = "SELECT * FROM pengumuman WHERE status_pengumuman = 'aktif'";
$result = $conn->query($query);
while ($data = $result->fetch_object()) {
?>
<b style="margin-right: 200px"><?php echo $data->nm_pengumuman ?></b>
<?php
}
?>
</p>

75
</marquee>
<?php } ?>
<div id="carouselExampleIndicators2" class="carousel slide"
data- ride="carousel">
<ol class="carousel-indicators">
<?php
$no = 0;
$banners = $conn->query("SELECT * FROM banner order by id_banner
desc");
while ($banner = $banners->fetch_object()) {
?>
<li data-target="#carouselExampleIndicators2" <?php if ($no == 0){
echo 'class="active"';} ?> data-slide-to="<?= $no++ ?>"></li>
<?php
}
?>
</ol>
<div class="carousel-inner">

<?php
$nos = 0;
$datbanners = $conn->query("SELECT * FROM banner order
by id_banner desc");
while ($datbanner = $datbanners->fetch_object()) {
?>
<div class="carousel-item <?php if ($nos == 0){ echo 'active';} ?>">
<img class="d-block w-100" src="assets/img/banner/<?= $datbanner-
>gambar ?>" alt="slide<?= $nos++ ?>">
<div class="carousel-caption d-none d-md-block">
<h5><?= $datbanner->judul ?></h5>
<p><?= $datbanner->desk ?></p>
</div>
</div>
<?php
}
?>

76
</div>
<a class="carousel-control-prev"
href="#carouselExampleIndicators2" role="button" data-slide="prev">
<span class="carousel-control-prev-icon" aria-hidden="true"></span>
<span class="sr-only">Previous</span>
</a>
<a class="carousel-control-next"
href="#carouselExampleIndicators2" role="button" data-slide="next">
<span class="carousel-control-next-icon" aria-hidden="true"></span>
<span class="sr-only">Next</span>
</a>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="row">
<?php
$no = 1;
if (!empty($_GET['jenis'])) {
$query = "SELECT jasa.*, jenis.* FROM jasa, jenis WHERE jasa.status =
'aktif' AND jasa.id_jenis = jenis.id_jenis AND jenis.nm_jenis = '$_GET[jenis]' order
by id_jasa desc";
}elseif (!empty($_GET['cari'])) {
$query = "SELECT jasa.*, jenis.* FROM jasa, jenis WHERE jasa.status =
'aktif' AND jasa.id_jenis = jenis.id_jenis AND jasa.nm_jasa like '%$_GET[cari]%'
order by id_jasa desc";
} else {
$query = "SELECT jasa.*, jenis.* FROM jasa, jenis WHERE jasa.status =
'aktif' AND jasa.id_jenis = jenis.id_jenis order by id_jasa desc";
}

$result = $conn->query($query) or die(mysqli_error($conn));


while ($data = $result->fetch_object()) {
?>
<div class="col-6 col-md-4 col-lg-3">
<a href="detail.php?idjasa=<?= $data->id_jasa ?>" style="text-decoration:
none;">

77
<div class="card">
<?php
$tanggal = date('d-m-Y', strtotime($data->timestampp_jasa));
$kode = $data->nm_jasa.$data->id_jenis.$tanggal;
$datagams = $conn->query("SELECT * FROM gambar WHERE
gambar.kode = '$kode' order by idGambar desc limit 1 ");
while ($datagam = $datagams->fetch_object()) {
?>
<img src="assets/img/jasa/<?= $datagam->gambar ?>" class="card-img-
top" style="border-radius: 8px;" alt="assets/img/jasa/<?= $datagam->gambar ?>">
<?php } ?>
<div class="card-body" style="background-color:<?= $data->warna ?>;">
<p class="card-text" style="color: white;text-shadow: 0 0 3px black, 0 0
5px #0000FF;"><?= $data->nm_jasa ?><br>
<b>Rp.<?= number_format($data->biaya) ?></b><br>
<b>Jenis</b> : <?= $data->nm_jenis ?></p>
</div>
</div>
</a>
</div>
<?php
}
?>
</div>
</section>
</div>

Proses.php
<?php
include 'config/index.php';
include 'plugin/uniqueKey.php';

if (isset($_GET['jumlah'])) {
if ($_GET['jumlah'] == "tambah") {
$dataid = $_GET['id'];
$jumlah = $_GET['jml']+1;

78
$update = "UPDATE transaksi SET tanggal_mulai = '$jumlah' WHERE
id_transaksi = '$dataid'";
$query = $conn->query($update);
// echo "<h1>Goks</h1>";
} else {
$dataid = $_GET['id'];
$kurang = $_GET['jml']-1;
$update = "UPDATE transaksi SET tanggal_mulai = '$kurang' WHERE
id_transaksi = '$dataid'";
$query = $conn->query($update);
}

if ($query) {
echo '<script>
window.location.href = "keranjang.php";
</script>';
}
}

if (isset($_POST['status'])) {

if ($_POST['status'] == 'bayar') {
$kode = randString(6);
$data = $_POST['data'];
$gdata = "Terjadi Kesalahan Pada Sistem";
$bank = $_POST['bank'];
$jenis = $_POST['jenis'];
$tanggalmulai = $_POST['tanggalmulai'];
$harga = $_POST['harga'];
$timestamp = date('Y-m-d H:i:s');

$userselectmax = "SELECT max(id_transaksi) as idmax FROM


transaksi";
$datauserselectmax = $conn->query($userselectmax);
$idmax = $datauserselectmax->fetch_object()->idmax+1;

echo $idmax;

79
if ($jenis == "belilangsung") {
$update = "INSERT INTO transaksi VALUES('$idmax', '$kode',
$_SESSION[id], '$data', '$harga', '$tanggalmulai', 'beli', '$timestamp')";
$query = $conn->query($update);

$sql = "INSERT INTO pembayaran VALUES (null, '$idmax',


$_SESSION[id], '$bank', 'pending', now(), '')";
$querys = $conn->query($sql);
$data = $idmax;
} else {
$dataids = explode(',', $data);
foreach ($dataids as $dataid) {
$update = "UPDATE transaksi SET status = 'beli'
WHERE id_transaksi = '$dataid'";
$query = $conn->query($update);
}

$sql = "INSERT INTO pembayaran VALUES (null, '$data',


$_SESSION[id], '$bank', 'pending', now(), '')";
$querys = $conn->query($sql);
$data = $data;
}

echo mysqli_error($conn);
if ($query AND $update) {
echo '<script>
window.location.href =
"bayar.php?data='.$data.'&res=sukses";
</script>';
} else {
echo '<script>
window.location.href =
"beli.php?data='.$data.'&res=gagal&cau='.$gdata.'";
</script>';
}
} elseif ($_POST['status'] == 'belilangsung') {
$data = $_POST['id_jasa'];

76
$daterange = $_POST['meja'];
echo '<script>
window.location.href =
"beli_langsung.php?data='.$data.'&daterange='.$daterange.'";
</script>';
} elseif ($_POST['status'] == 'beli') {
$data = implode(',', $_POST['data']);
echo '<script>
window.location.href = "beli.php?data='.$data.'";
</script>';
} else {
$kode = randString(6);
$id_user = $_SESSION['id'];
$id_jasa = $_POST['id_jasa'];
$harga = $_POST['harga'];
$daterange = $_POST['meja'];
$status = $_POST['status'];
$timestamp = date('Y-m-d H:i:s');
$select = "SELECT * FROM transaksi WHERE id_user =
'$id_user' AND id_jasa = '$id_jasa' AND status = 'keranjang'";
$dataselect = $conn->query($select);
if (mysqli_num_rows($dataselect)==0) {
$sql = "INSERT INTO transaksi VALUES (null, '$kode',
'$id_user', '$id_jasa', '$harga', '$daterange', '$status', '$timestamp')";
$query = $conn->query($sql);
} else {
echo '<script>
window.location.href =
"detail.php?idjasa='.$id_jasa.'&res=sudah&act=tambah";
</script>';
}

echo mysqli_error($conn);
if ($query) {
echo '<script>
window.location.href =
"detail.php?idjasa='.$id_jasa.'&res=sukses&act=tambah";

77
</script>';
}else{
$data = "Error ".$conn->error;
echo '<script>
window.location.href =
"detail.php?idjasa='.$id_jasa.'&res=gagal&act=tambah&cau='.$data.'";
</script>';
}
$conn->close();
}
}
}

78
LAMPIRAN 5. Biodata Penulis

BIODATA PENULIS
Nama : Agil Coswara
Tempat/Tgl lahir : Sikabau, 6 September 1995
Alamat : Jorong Bukit Barangan
Status : Pelajar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
No. HP : 081277763452
Hobi : Berkebun
Email : cos wara 11 @ gmail. com

PENDIDIKAN FORMAL
SD : SDN 14 Pulau Punjung

SLTP : SMP N 2 Pulau Punjung

SLTA : SMK N 1 Pulau Punjung

Perguruan Tinggi : STMIK Indonesia Padang

Program Studi : Sistem Informasi

KEMAMPUAN
Komputerisasi
Microsoft Office Word, Microsoft Exel, Microsoft Power
Point, MicrosoftAccess
Kecakapan
Bahasa Indonesia (Aktif), Inggris (Pasif)

79

Anda mungkin juga menyukai