Anda di halaman 1dari 100

SKRIPSI

ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA


MAHASISWA SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGGUNAAN E-
LEARNING UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL INDONESIA

NOEL P ZIDANE PAPULING

185610043

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


PROGRAM SARJANA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL INDONESIA
YOGYAKARTA
2022
SKRIPSI
ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA
MAHASISWA SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGGUNAAN E-
LEARNING UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL INDONESIA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelseaikan studi jenjang


Program Sarjana
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Teknologi Digital Indonesia
Yogyakarta

Disusun Oleh

NOEL P ZIDANE PAPULING

185610043

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


PROGRAM SARJANA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL INDONESIA
YOGYAKARTA
2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Analisis Technology Acceptance Model (TAM)

Pada Mahasiswa Sistem Informasi Terhadap

Penggunaan E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia

Nama : Noel P Zidane Papuling

NIM : 185610043

Program Studi : Sistem Informasi

Program : Sarjana

Semester : Ganjil

Tahun Akademik : 2021/2022

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Yogyakarta , November 2022

Dosen Pembimbing

Pulut Suryati S.Kom., M.Cs.

NPP : 19780315 200501 2 002

ii
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA


MAHASISWA SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGGUNAAN E-
LEARNING UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL INDONESIA

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi dan dimyatakan

Diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar

Sarjana Komputer Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universtias Teknologi Digital Indonesia

Yogyakarta

Dewan Penguji NIDN Tandatangan


1. Endang Wahyuningsih, S.Kom., M.Cs.
2. Pulut Suryati, S.Kom., M.Cs.

Menyetujui

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Pulut Suryati, S.Kom., M.Cs.

NPP : 19780315 200501 2 002

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah skripsi ini belum pernah

diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer disuatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara sah diacc dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, November 2022

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan rahmat, pertolongan dan anugerah-Nya melalui orang-orang yang

membimbing dan mendukung dengan berbagai cara sehingga saya dapat menulis

dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya ingin

mempersembahkan skripsi yang telah saya susun ini kepada :

1. Kedua orang tua saya

Bapak tercunta Sarbin Papuling dan mama tersayang Lusna Novita

Woiya, sebagai orang tua yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih

saying sejak dilahirkan sampai dengan saat ini. Yang tak pernah lelah

membantu serta mendukung saya untuk selalu mewujudkan cita-cita saya.

Apa yang saya dapatkan hari ini, belum mampu membayar semua kebaikan,

keringat dan juga air mata bagi saya. Terimakasih atas kasih dan saying yang

kalian berikan serta smua doa yang telah kalian panjatkan selama ini.

2. Sherly, Stevi, Syukur, Waldi, vilia, Alifa dan Keluarga Besar

Tidak ada waktu yang paling berharga dalam hidup ini selain

menghabiskan waktu bersama kalian. Walaupun saat dekat kita saling

bertengkar, tetapi saat jauh kita saling merindukan. Kalian adalah motivasi

terbesar dalam mengejar setiap cita-cita saya di tanah rantau. Dalam

mengambil keputusan kalianlah bahan pertimbangan utama saya dan benteng

bagi saya dalam setiap keputusan yang mungkin akan menjerumuskan saya

v
yang akan datang. Setiap langkah saya kalianlah yang menjadikan saya terus

maju untuk mengsukseskan setiap pilihan yang telah dan akan saya ambil.

Terimakasih telah menjadi penyemangat saya.

3. Kontrakan Borenoto 551

Tempat tinggal saya selama di tanah rantau yang telah memberikan

tempat nyaman buat saya. Teman-teman kontrakan yang selalu berbagi

cerita, canda tawa, berbagi makanan, jail, bullyan dll. Terimakasih untuk

itu semua.

4. Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi, UKM Futsal, PMK Exodus

Organisasi kampus yang menjadi kelurga terbesar saya selama di

tanah rantau, rumah dan tempat yang memberikan begitu banyak cerita,

pembelajaran dan pengalaman yang tak akan terlupakan selama saya

berproses di HIMASI, UKM Futsal dan PMK Exodus yang akan menjadi

memori terbaik untuk saya. Mengajarkan saya rasa tanggungjawab,

loyalitas, totalitas, kebersamaan, manajeman waktu dan mangasah

softskill. Terimakasih untuk abang dan mbak yang telah membimbing

dalam berproses, teman-teman seangkatan yang menemani berproses.

Terimakasih untuk semangat dan dukungan yang kalian berikan.

5. Pulut Suryati, S.Kom., M.Cs. Dosen pembimbing saya yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan dari awal sampai akhir terselesaikannya

skripsi ini.

vi
HALAMAN MOTTO

-Tan Malaka

“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda”

-Ezra 10:4

“Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau.
Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah”

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii


PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... xiii
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3. Ruang Lingkup ......................................................................................... 5
1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
BAB 2 ..................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI .................................................... 7
2.1. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 7
2.2. Landasan Teori ....................................................................................... 12
2.2.1. E-learning ........................................................................................ 12
2.2.2. Technology Acceptance Model (TAM) .......................................... 12
2.2.3. Perceived Ease Of Use .................................................................... 14
2.2.4. Perceived Usefulness ...................................................................... 14
2.2.5. Attitude Toward Using.................................................................... 15
2.2.6. Actual Use ....................................................................................... 15
2.2.7. Sofware SPSS For Windows........................................................... 16
2.2.8. Profil Univrsitas Teknologi Digital Indonesia ................................ 17

viii
2.2.9. Sampel Representatif ...................................................................... 18
2.2.10. Uji Slovin ........................................................................................ 20
2.2.11. Uji Validitas .................................................................................... 21
2.2.12. Uji Reliabilitas ................................................................................ 22
2.2.13. Analisis Regresi .............................................................................. 23
2.2.14. Uji T dan Hipotesis ......................................................................... 25
BAB 3 ................................................................................................................... 39
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 39
3.1. Analisis Proses Alur Penelitian .............................................................. 39
3.2. E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia .............................. 39
3.3. Mekanisme Penggunaan E-learning ....................................................... 40
3.4. Data/Bahan ............................................................................................. 41
3.5. Peralatan ................................................................................................. 41
3.5.1 Perangkat Lunak (Software) ........................................................... 41
3.5.2. Perangkat Keras (Hadware) ............................................................ 42
3.6. Pengumpulan Data ................................................................................. 42
3.6.1. Studi Literatur ................................................................................. 43
3.6.2. Telaah Dokumen ............................................................................. 43
3.6.3. Kuesioner ........................................................................................ 43
3.7. Perancangan Kuesioner .......................................................................... 44
3.8. Analisis Perancangan Persepsi ............................................................... 47
3.8.1. Skala Likert ..................................................................................... 48
3.8.2. Uji Slovin ........................................................................................ 49
3.8.3. Uji validitas ..................................................................................... 50
3.8.4. Uji Reabilitas................................................................................... 51
3.8.5. Analisis Regresi dan Uji T ................................................................... 51
BAB 4 ................................................................................................................... 52
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ........................................................... 52
4.1 Kuesioner................................................................................................ 52
4.1.1. Data Deskriptif ................................................................................ 52
4.2 Hasil Kuesioner ...................................................................................... 53

ix
4.2.1 Kuesioner Perceived Ease Of Use................................................... 53
4.2.2. Kuesioner Perceived Usefullnes ..................................................... 57
4.2.3. Kuesioner Attitude Toward Using .................................................. 59
4.2.4. Kuesioner Actual System Usage ..................................................... 63
4.3. Pengujian Sistem .................................................................................... 68
4.4. Uji Validitas ........................................................................................... 68
4.5. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 70
4.6. Analisis Regresi dan Uji T ..................................................................... 71
4.7. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 73
BAB 5 ................................................................................................................... 87
PENUTUP ............................................................................................................. 87
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 87

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Model TAM ..................................................................................... 13


Gambar 3 1 Proses Alur Penelitian ....................................................................... 39
Gambar 3 2 E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia ......................... 40

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Variabel dan Indikator ......................................................................... 45


Tabel 4. 1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 53
Tabel 4. 2 Perceived Ease Of Use ......................................................................... 54
Tabel 4. 3 PEOU 2 ................................................................................................ 54
Tabel 4. 4 PEOU 3 ................................................................................................ 55
Tabel 4. 5 PEOU 4 ................................................................................................ 55
Tabel 4. 6 PEOU 5 ................................................................................................ 56
Tabel 4. 7Perceived Usefulness 1 ......................................................................... 57
Tabel 4. 8 PU 2 ..................................................................................................... 57
Tabel 4. 9 PU 3 ..................................................................................................... 58
Tabel 4. 10 PU 4 ................................................................................................... 59
Tabel 4. 11 Attitude Tower Using ........................................................................ 59
Tabel 4. 12 ATU 2 ................................................................................................ 60
Tabel 4. 13 ATU 3 ................................................................................................ 61
Tabel 4. 14 ATU 4 ................................................................................................ 61
Tabel 4. 15 ATU 5 ................................................................................................ 62
Tabel 4. 16 ATU 6 ................................................................................................ 63
Tabel 4. 17 Actual Sysyem Usage ........................................................................ 63
Tabel 4. 18 ASU 2 ................................................................................................. 64
Tabel 4. 19 ASU 3 ................................................................................................. 65
Tabel 4. 20ASU 4 .................................................................................................. 65
Tabel 4. 21 ASU 5 ................................................................................................. 66
Tabel 4. 22 ASU 6 ................................................................................................. 67
Tabel 4. 23ASU 7 .................................................................................................. 67
Tabel 4. 24 Ringkasan Hasil Uji Validasi Person ................................................. 69
Tabel 4. 25 Uji Rehabilitas.................................................................................... 71
Tabel 4. 26 Hasil Analisis Regrasi Linear ............................................................ 72
Tabel 4. 27 Hasil Hipotesis ................................................................................... 83

xii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena

anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Technology

Acceptance Model (TAM) Pada Mahasiswa Sistem Informasi Terhadap

Penggunaan E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia” sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) program studi

sistem informasi Universitas Teknologi Digital Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari banyak saran, dorongan,

dukungan, bimbingan, dan petunjuk dari semua pihak yang telah membantu

hingga terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu tidak lupa penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Totok Suprawoto, Ir., M,M., M.T selaku Rektor Universitas

Teknologi Digital Indonesia.

2. Ibu Pulut Suryati, S.Kom., M.Cs. selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi di Universitas Teknologi Digital Indonesia dan selaku Dosen

Pembimbing yang telah berkenan memberikan masukan dan saran.

3. Ibu Sumiyatun, S.kom., M.Cs. selaku Sekretaris Program Studi Sistem

Informasi di Universitas Teknologi Digital Indonesia

4. Ibu Endang Wahyuningsih, S.Kom., M.Cs. selaku Dosen Wali yang telah

banyak memberikan pengarahan dan saran.

xiii
5. Bapak Sarbin Papuling dan Ibu Lusna novita Woiya, kedua orang tua

penulis yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan dan

motivasi sehingga penulis terus berkembang hingga saat ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan baik disengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu

pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu

penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut, tidak menutup diri terhadap

segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat konstruktif bagi diri penulis.

Akhir kata semoga Skripsi yang penulis buat dapat bermanfaat bagi

penulis sendiri, institusi pendidikan, dan masyarakat luas, Amin.

Yogyakarta, November 2022

Noel P Zidane Papuling

xiv
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengukur kesiapan mahasiswa sistem


informasi dalam menerima sistem E-learning Universitas Teknologi Digital
Indonesia. E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia merupakan sistem
E-learning yang dimiliki oleh Universitas Teknologi Digital Indonesia dikelola
dan ditangani oleh bagian akademik yang diharapkan dapat mempermudah dosen
dan mahasiswa sistem informasi dalam melakukan proses belajar mengajar.
Teknik pengambilan responden dilakukan menggunakan sampel
representatif dengan syarat responden sudah memilki akun E-learning Universitas
Teknologi Digital Indonesia. Sampel yang diambil adalah 100 responden
pengguna Sistem E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia. Dasar
kuesioner yang digunakan diambil dari metode Technology Acceptance Model
(TAM) mengenai persepsi kegunaan, kemudahan pengguna, dan kondisi nyata
pengguna sistem E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia yang berisi
22 pertanyaan dengan menggunakan 4 skala likert.
Hasil Pengujian menggunakan metode Technology Acceptance Model
(TAM) terhadap Sistem E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia pada
uji hipotesis yang didapatkan memberikan hasil keluaran bahwa dari 22 instrumen
pertanyaan dinyatakan sistem E-learning Universitas Teknologi Digital Indoensia
tidak memiliki persepsi kegunaan bagi pengguna karena dari 22 pertanyaan hanya
4 pertanyaan yang valid pada pengujian Hipotesis.

Kata Kunci : Technology Acceptance Model, E-learning, Representatif

xv
ABSTRACT

The purpose of this study is to measure the readiness of information


system students in receiving the E-learning system of Universitas Teknologi
Digital Indonesia. E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia is an E-
learning system owned by the Indonesian Digital Technology University managed
and handled by the academic department which is expected to make it easier for
lecturers and information system students to carry out the teaching and learning
process.
The respondent retrieval technique is carried out using a representative
sample on the condition that the respondent already has an E-learning account at
the University of Digital Technology Indonesia. The sample taken was 100
respondents who used the E-learning System at the University of Digital
Technology Indonesia. The basis of the questionnaire used was taken from the
Technology Acceptance Model (TAM) method regarding the perception of
usability, user convenience, and real conditions of users of the Indonesian Digital
Technology University E-learning system which contained 22 questions using 4
likert scales.
The test results using the Technology Acceptance Model (TAM) method
against the E-learning System of Universitas Teknologi Digital Indonesia in the
hypothesis test obtained gave output results that from 22 question instruments it
was stated that the E-learning system of Universitas Teknologi Digital Indonesia
did not have a perception of usefulness for users because of the 22 questions only
4 questions were valid in hypothesis testing.

Keywords : Technology Acceptance Model, E-learning, Representati

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Covid-19 resmi dinyatakan pandemi sejak Maret di tahun 2020 oleh

organisasi kesehatan dunia dan kini sudah melanda lebih dari 118 negara tidak

terkecuali Indonesia (Kompas.com). Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan

dampak yang signifikan dalam tatanan kehidupan salah satunya di bidang

pendidikan. Pemerintah melalui Surat Edaran Kemendikbud Dikti tahun 2021

telah memberikan larangan dilaksanakannya proses pembelajaran secara langsung

dan menggantinya secara daring. Lembaga pendidikan taman kanak-kanak hingga

tingkat perguruan tinggi tentu mengalami tantangan tersendiri karena selama ini

proses pembelajaran biasa dilakukan secara tatap muka namun karena pandemi

harus ditiadakan agar menghentikan laju meluasnya sebaran Covid-19.

Kegiatan belajar secara daring sangat memanfaatkan adanya koneksi internet agar

dapat mempertemukan pengajar dan peserta didik untuk berinteraksi dalam proses

pembelajaran (Kuntarto, 2017). Pembelajaran secara daring sangat memerlukan

dukungan berupa media atau platform yang memadai guna mendukung proses

pembelajaran di lembaga pendidikan. Teknologi yang sangat pesat berkembang

telah menciptakan berbagai platform berbayar atau secara gratis (open source)

untuk dunia pendidikan yang sebelum adanya pandemi Covid-19 pemanfaatanya

1
2

hanya sebagai pendukung dengan kata lain tidak begitu dipusatkan karena proses

pembelajran lebih banyak dilakukan secara konvesional atau tatap muka. Sejak

adanya pandemi, proses tatap muka tidak dapat dilakukan karena memicu

kerumunan yang memungkinkan terjadi penyebaran virus melalui kontak fisik.

Oleh karena itu, pengembangan media belajar daring atau digital platform untuk

mendukung proses pembelajaran menjadi sangat penting dan dibutuhkan saat ini

agar proses pembelajaran tetap berjalan tanpa resiko terpapar virus.

Lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi juga memulai

mengembangkan sendiri platform berupa sistem e-learning untuk para peserta

didik maupun pengajar dalam mendukung proses pembelajaran. E-learning

merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan kecanggihan suatu teknologi

yang mana dalam proses pembelajarannya dilakukan secara online. Pembelajaran

online terdapat tools yang dapat dimanfaatkan berupa perangkat komputer, laptop

dan handphone (Sujiwo & A’yun, 2020).

Universitas Teknologi Digital Indonesia telah mengembangkan dan

menerapkan sistem e-learning sebagai platform atau media dalam proses

pembelajaran antara mahasiswa dan dosen. Aktivitas yang dapat dilakukan

mahasiswa pada e-learning ini berupa mengisi daftar hadir, mengunduh materi

kuliah, mengirim tugas, dan melakukan diskusi mengenai materi kuliah. Adapun

dari sisi dosen dapat memantau kehadiran mahasiswa, mengirimkan materi, tugas,

ujian dan melakukan diskusi dengan mahasiswa melalui chat atau video

conference.
3

Perilaku mahasiswa sebagai pengguna e-learning saat adanya pandemi

dan sebelum adanya pandemi tentu berbeda. Sebelum pandemi mahasiswa

menggunakan e-learning hanya untuk mengunduh materi atau mengumpul tugas.

Namun sejak pandemi mahasiswa melakukan semua aktivitas perkuliahan disana.

Hal ini mengharuskan mahasiswa dapat beradaptasi dan membiasakan diri

menggunakan e-learning. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari beberapa

mahasiswa Universitas Teknologi Digital Indonesia, sejak perkuliahan dilakukan

secara daring mereka mengatakan cukup mengalami kendala dalam menggunakan

e-learning karena lebih terbiasa dengan kondisi belajar di ruang kelas yang dapat

melakukan interaksi langsung dengan dosen atau sesama teman dalam memahami

materi perkuliahan terutama mata kuliah praktikum. Perlu dilakukan analisis

penerimaan mahasiswa terhadap e-learning karena di masa pandemic seperti

sekarang e-learning menjadi media pendukung yang sangat berperan dalam

kegiatan pembelajaran. Sehingga menjadikan hal-hal yang mungkin dapat

mempengaruhi pengguna e-learning adalah informasi yang perlu diketehui agar

mahasiswa tetap termotivasi untuk terlibat mengikuti kelas-kelas perkuliahan

daring.

Model e-learning yang dikembangkan sangat berpengaruh terhadap minat

mahasiswa sebagai pengguna karena apabila terdapat kendala dalam

penggunaannya akan berpengaruh terhadap penerimanya. Terdapat faktor-faktor

yang perlu diketahui seperti keberhasilan dalam penerapannya, lalu apakah semua

mahasiswa bersedia menggunakan atau hanya sebagian saja dan apakah


4

kebutuhan informasi yang diinginkan mahasiswa dalam mendapatkan knowledge

dapat tetap terpenuhi dengan e-learning.

Fasilitas yang terdapat di web e-learning dalam perkembangannya

memerlukan analisis supaya dapat mengukur manfaat penerapanya bagi pengguna

khususnya mahasiswa sistem informasi Universitas Teknologi Digital Indonesia .

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap website e-learning, akan diketahui

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemanfaatan website e-learning,

sehingga dapat digunakan dalam mengembangkan ataupun memperbaiki sistem

yang ada, dan website e-learning mencapai tujuannya. Website e-learning akan

dianalisis menggunakan metode Technology Acceptance Model yang selanjutnya

di sebut TAM.

Beberapa jurnal yang ditemukan penulis menyatakan metode yang paling

berpengaruh adalah Technology Acceptence Model (TAM) untuk melakukan

penelitian terhadap bagaimana suatu teknologi dapat diterima atau keinginan

untuk menerepkan teknologi (Dutot, 2015). Berdasarkan meta analisis yang

dilakukan King dan He diketahui bahwa kredibilitas TAM terbukti sangat tinggi.

Hal ini terlihat dari 88 jurnal penelitian (Ilmi et al., 2019).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka

permasalahan yang akan diteliti yaitu :

1. Terdapat faktor-faktor yang perlu diketahui seperti keberhasilan dalam

penerapan e-learning.
5

2. Lalu apakah semua mahasiswa bersedia menggunakan atau hanya

sebagian saja yang bersedia menggunakan e-learning.

3. Apakah kebutuhan informasi yang diinginkan mahasiswa dalam

mendapatkan knowledge dapat tetap terpenuhi dengan e-learning.

1.3. Ruang Lingkup

Batasan-batasan yang ada dipenelitian ini antara lain :

1. Pengujian hanya dilakukan pada website e-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia.

2. Pengujian menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

dimana ada 4 model yang digunakan dalam penelitian TAM yaitu

Perceived Ease Of Use, Perceived Usefulness, Attitude Toward Using,

dan Actual System Usage.

3. Data collection menggunakan formulir berupa kuesioner, Untuk

responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Sistem Informasi

Universitas Teknologi Digital Indonesia yang aktif.

4. Pengelolaan data dapat dilakukan menggunakan aplikasi SPSS.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk melihat kesiapan mahasiswa sistem

informasi Universitas Teknologi Digital Indonesia dalam menggunakan e-

learning
6

1.5. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis, yaitu penelitian ini dapat mengetahui kesiapan mahasiswa

sistem informasi Universitas Teknologi Digital Indonesia dalam

menggunakan website e-learning dengan pendekatan Technology

Acceptance Model (TAM).

2 Manfaat Praktis, yaitu penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap

Universitas Teknologi Digital Indoensia terkait dengan penggunaan e-

learning.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Fatma Sari dan Muhammad Ariandi (2014) melakukan implementasi

dengan menggunakan metode pendekatan model techonology acceptance model

(TAM), dengan persepsi keyakinan mahasiswa ilmu komputer dan menganalisis

pemanfaatan fasilitas krs online dengan dimana variabel yang dianalisis adalah

Perceived ease of use (PEU), Perceived usefulness

(PU), Behavioral intention of use (BITU) Dimana respondennya adalah

mahasiswa ilmu komputer Universitas Bina Darma Palembang. Dalam

pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Dimana

tahap pengujian dilakukan dengan uji validitas, uji realiabilitas dan uji korelasi

terhadap variabel PEU dan PU.

Citra Kharismaya, Linda Sari Dewi, dkk (2017) melakukan analisis untuk

mengetahui sejauh mana penerimaan teknologi perpustakaan dapat diterima oleh

pengguna sejak dimunculkannya sistem informasi OPAC. Proses penerimaan

sistem informasi OPAC dapat dianalisis dengan menggunakan metode

Technology Acceptance Model (TAM). Dimana proses penerimaan sistem

informasi oleh pengguna dipengaruhi oleh kemanfaatan persepsian (Perceived

Usefulness) serta kemudahan persepsian penggunaan (Perceived Ease Of Use) ini

7
8

data dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan skala likert terhadap

100 respon den pengguna sistem OPAC (Online Public Access Catalog). Dengan

menggunakan Analisis kuantitatif meliputi uji validitas, uji reliabilitas. Hasil

penelitian menunjukan bahwa kemanfaatan persepsian dan kemudahan persepsian

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan system pengguna dengan

(R Square) sebesar 40,8%.

Widiyanto, D. (2018) melakukan analisis untuk mengetahui hubungan

natara perceived usefulness dengan attitude, mengetahui hubungan antara

perceived ease of use dengan attitude, mengetahui hubungan antara attitude

dengan behavioral intention to use, mengetahui hubungan antara behavioral

intention to use dengan actual use, untuk mengetahui sejauh manakah tingkat

penerimaan pengguna pada penerapan sistem UNBK. Sehingga analisis yang

didapat adalah sistem UNBK dilingkungan Dindikpora Kab. Purworejo

ditemukan bahwa siswa sdikit mengalami kesulitan ketika akan masuk sistem

(Login) dan keluar sistem (Logout) karena proses loading yang sedikit cukup

lama.

Novita Mariana, Rara Sriartati Redjeki, Saefurrohman (2021) melakukan

analisis kepercayaan mahasiswa terhadap penggunaan E-learning Universitas

dalam pembelajaran online. Dari hasil penelitian yang telah dilakaukan

menunjukan kemudahan pengguna mempunyai pengaruh yang sangat kuat

terhadap kegunaan E-learning; kegunaan, kualitas layanan, dan kualitas sistem.


9

Purwandani, I., & Syamsiah, N. O. (2020) melakukan analisis tentang

penerimaan dan penggunaan teknologi google classroom. Dari hasil penelitian

learning management system yang digunakan dalam elearning sangat

memepengaruhi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dari beberapa

komponen ada pada Technology Acceptance Model dapat disimpulkan bahwa dari

segi Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, Attitude Toward Using,

Behavioral Intention to Use mendapatkan skala penerimaan yang cukup tinggi

dalam pennerimaan Teknologi Google Classroom. Sedangkan komponen Actual

Use mendapatkan skala penerimaan tertinggi di antara komponen. Pemilihan

learning management system yang sederhana dan mudah dimodifikasi sesuai

kebutuhan memiliki keunggulan tersendiri dibanding learning management

system yang kompleks.

Penelitian yang diusulkan oleh penulis adalah tentang mengukur persepsi

kemanfaatan sistem e-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia dimana

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi kemanfaatan sistem e-

learning Universitas Teknologi Digital Indonesia yang berguna bagi pihak dosen

dan mahasiswa untuk proses pembelajaran.


10

Tabel 2. 1 Daftar Tinjuan Pustaka

No Nama Judul Tools Keterangan


1 Fatma Sari Penerapan Metode Perceived Ease
Penelitian ini
Muhamma Technology Of Use bertujuan
d Ariandi Acceptance Mode Perceived untuk
(2014) l (Tam) Terhadap Usefullnesmengetahui
Penerimaan krs Behavioraldan
Online (Studi Intetion Of Use
menjelaskan
Kasus : kepada
Mahasiswa Ilmu mahasiswa
Komputer ilmu komputer
Universitas dimana
Binadarma variabel yang
Palembang) dianalisis
adalah
Perceived ease
of use (PEU),
Perceived
usefulness
(PU), Behavior
al intention of
use (BITU)
2 Citra Analisa Perceived Penelitian ini
Kharisma Kemanfaatan Dan Uselfuness bertujuan
ya, Linda Kemudahan Perceived Ease untuk melihat
Sari Dewi, Terhadap Of Use seberapa besar
dkk Penerimaan pengaruh
(2017) Sistem OPAC terhadap
Menggunakan penerimaan
Metode TAM sistem
pengguna
3 Widiyanto Analisis Perceived Of Penelitian ini
, D. Penerapan Sistem Use bertujuan
(2018) Ujian Nasional Atititude untuk
Berbasis Toward Using mengetahui
Komputer ( Behavioral sejauh
UNBK ) Intetion To Use manakah
Menggunakan tingkat
Metode penerimaan
Technologyy pengguna pada
Acceptance penerapan
Model ( TAM ) sistem UNBK
4 Novita Analisis Kemudahan Penelitian ini
Mariana, Kepercayaan Pengguna bertujuan
Rara Mahasiswa (PEOU) untuk
11

Sriartati Terhadap Kegunaan (PU) kemudahan


Redjeki, Penggunaan E-
Kualitas pengguna
Saefurroh learning Informasi (IQ) mempunyai
man Universitas Dalam
Kualitas Sistem pengaruh yang
(2021) Pembelajaran (Sys_Q) sangat kuat
Online Kualitas terhadap
Layanan (SQ) kegunaan e-
Kepercayaan learning
(Trust)
5 Purwanda Analisis Tentang Perceived Tujuan
ni, I., & Penerimaan Dan Usefulness Penelitian ini
Syamsiah, Penggunaan Perceived Ease adalah untuk
N. O. Teknologi Google Of Use mellihat
(2020) Classroom Attitude Toward pengaruh
Using proses
Behavioral pembelajaran
Intetion To Use yang sedang
berlangsung
dengan
menggunakan
learning
management
system
6 Penelitian Analisis Perceived Ease Penelitian ini
Yang di Technology Of Use bertujuan
Lakukan Acceptance Perceived untuk melihat
(Peneliti, Model (TAM) Fulness kesiapan
2022) Pada Mahasiswa Atitude Toward mahasiswa
Sistem Informasi Using dalam
Terhadap Actual Use menerima
Penggunaan E- teknologi
learning apakah
Universitas mempunyai
Teknologi Digital pengaruh besar
Indonesia dalam
menentukan
sukses atau
tidaknya
penerepan
teknologi
tersebut
12

2.2. Landasan Teori

Pada bagian ini penulis akan memaparkan beberapa tinjauan sebagai

dasar teori dalam mengukur persepsi kemanfaatan sistem E-learning Univesitas

Teknologi Digital Indonesia

2.2.1. E-learning

E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik.

Salah satu media yang digunakan adalah jaringan computer, dengan

dikembangkanya di jaringan computer memungkinkan untuk dikembangkan

dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan

komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini

bias menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses,

inilah yang memungkinan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu. Pada

prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunkan jasa elektronika

sebagai alat bantunya.

2.2.2. Technology Acceptance Model (TAM)

TAM merupakan salah satu jenis teori yang menggunakan pendekatan

teori perilaku (behavioral theory) yang banyak digunakan untuk mengkaji proses

adopsi teknologi informasi. Bagaimanapun yang namanya model yang bagus itu

tidak hanya memprediksi, namun idealnya juga harus bisa menjelaskan. Rupanya

dengan model TAM dan indikatornya memang sudah teruji dapat mengukur

penerimaan teknologi. Dengan demikian menggunakan TAM maka akan mampu

menjelaskan mengapa sistem informasi perpustakaan yang digunakan di

perpustakaan bisa diterima atau tidak oleh pengguna.


13

TAM memberikan dasar untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal

terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan dari penggunanya. Disamping dibangun

oleh dasar teori yang kuat, salah satu kelebihan dari model TAM lainnya adalah

dapat menjawab kegalauan pertanyaan dari banyaknya sistem teknologi yang

ternyata gagal diterapkan di perpustakaan. Hal ini disebabkan oleh penggunanya

yang tidak mempunyai niat (intention) untuk menggunakannya.

Sesuai dengan istilah TAM, bahwa “A” singkatan dari “Acceptance”

artinya penerimaan. Sehingga bisa dikatakan bahwa TAM merupakan suatu model

analisis untuk mengetahui perilaku pengguna akan penerimaan teknologi. Jika

melihat pengertian TAM dari Wikipedia, “TAM is an information systems theory

that models how users come to accept and use a technology”. Maksudnya yaitu

TAM merupakan suatu teori sistem informasi yang modelnya bagaimana

pengguna datang untuk menerima dan menggunakan teknologi.

Terdapat 4 konstruk yang digunakan dalam penelitian TAM yaitu :

Perceived Ease Of Use, Perceived Usefulness, Attitude Toward Using, dan Actual

Usage.

Gambar 2. 1 Model TAM


14

Gambar diatas merupakan model original konstruksi TAM yang diusulkan

oleh Fred Davis tahun 1989, yang akan digunakan dalam penelitian ini.

2.2.3. Perceived Ease Of Use

Perceived ease of use dalam teknologi diartikan sebagai suatu ukuran akan

kepercayaan seseorang terhadap komputer yang mudah dipahami dan digunakan

(Davis, 1993). Jika diaplikasikan untuk sistem E-learaning Universitas Teknologi

Digital Indonesia, maka maksudnya pengguna meyakini kalau Sistem E-learaning

Universitas Teknologi Digital Indonesia tersebut mudah dalam penggunaannya

sehingga tidak memerlukan usaha keras dan akan terbebas dari kesulitan. Hal ini

mencakup kemudahan penggunaan sistem pengelolaan sesuai dengan keinginan

pengguna. Hasil penelitian Davis (1989) menunjukkan jika persepsi kemudahan

dapat menjelaskan alasan pelanggan untuk menggunakan sistem dan dapat

menjelaskan kalau sistem yang baru dapat diterima oleh pelanggan.

2.2.4. Perceived Usefulness

Davis (1993) menyatakan perceived usefulness adalah ukuran di mana

penggunaan suatu teknologi dipercaya dapat mendatangkan manfaat bagi orang

yang menggunakannya. Menurut Shun Wang et al. (2003) persepsi kemanfaatan

merupakan definisi dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan suatu

sitem tertentu maka akan dapat meningkatkan kinerja mereka. Hal ini

dimaksudkan bahwa pelanggan percaya bahwa dengan menggunakan sistem E-

learaning Universitas Teknologi Digital Indonesia tersebut akan meningkatkan

kinerjanya. Hal ini menggambarkan manfaat sistem dari pengguna yang berkaitan

dengan berbagai aspek. Jadi dalam persepsi kebermanfaatan ini membentuk suatu
15

kepercayaan untuk pengambilan keputusan apakah jadi menggunakan sistem

penggunaan E-larning atau tidak. Asumsinya jika pengguna mempercayai kalau

sistem tersebut berguna maka tentu akan menggunakannya, tetapi sebaliknya jika

tidak percaya kalau berguna maka jawabannya pasti tidak akan menggunakannya.

Awalnya Davis menggunakan sebanyak 14 ukuran (initial scale items) sebagai

indikator yang ada dalam Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use.

2.2.5. Attitude Toward Using

Attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap

penggunaan sistem yang berbetuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak

bila seseorang menggunakan teknologi dalam pekerjaannya (Davis, 1993). Hoppe

et al. (2001) mendefinisikan bahwa sikap menjelaskan penerimaan seseorang

terhadap teknologi informasi. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara

pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan

dengan perilaku (behavioral components). Yahyapour (2008) mendefinisikan

sikap adalah salah satu bentuk dari evaluasi terhadap konsekuensi telah

melaksanakan suatu perilaku.

2.2.6. Actual Use

Actual use adalah sebuah perilaku nyata dalam mengadopsi suatu sistem.

Actual system usage diartikan sebagai bentuk respon psikomotor eksternal yang

diukur oleh seseorang dengan penggunaan nyata (Davis, 1989). Actual system

usage dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu

penggunaan teknologi (Wibowo, 2006). Sistem Informasi Penjualandiartikan

sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui


16

prosedurprosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari

pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman

barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas

penjualan yang berlaku. (Menurut Niswonger, 1999 dalam jurnal Indrajani. 2007).

Pada sistem E-learning Univesrsitas Teknologi Digital Indonesia

maksunya mahasiswa baru meyakini bahwa sistem e-learning Universitas Digital

Indonesia dapat dilihat melalui Sikap Pengguna (Attitude Toward Using) dan

sistem e-learning Universitas Teknologi Digital Indonesiaberpengaruh terhadap

perilaku untuk mengggunakan (Actual Usage) pada sistem e-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia artinya semakin baik sikap pengguna (Attitude

Toward Using) maka perilaku untuk menggunakan (Actual Use) juga semakin

besar.

2.2.7. Sofware SPSS For Windows

SPSS adalah program aplikasi yang memiliki kemampuan untuk analisis

statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan

menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana

sehingga mudah dipahami untuk cara pengoperasiannya. SPSS dapat membaca

berbagai jenis data atau memasukan data secara langsung ke dalam SPSS Data

Editor. Bagaimanapun strutur dari file data mentahnya, maka data dalam data

editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (Case) dan kolom (Variabel). Case

berisi informasi untuk satu unit analisis , sedangkan Variabel adalah

informasiyang dikumpulkan dari Universitas Teknologi Digital Indonesia.


17

SPSS termasuk salah satu program aplikasi yang memiliki kemampuan

didalam menganalisis statistik yang memiliki keakuratan yang cukup tinggi.

Kemudian juga sistem manajemen data dalam lingkungan grafis yang memakai

menu-menu deskriptif serta kotak dialog yang sederhana. Selain itu,

pengoperasiannya mudah dilakukan, selain itu SPSS bias umtuk membaca

beraneka macam jenis data maupun masukan data secara langsung pada SPSS data

editor. Hasil-hasil analisis nantinya akan muncul dalam SPSS Output Navigator,

data editor merupakan jendela didalam pengelolaan data.

2.2.8. Profil Univrsitas Teknologi Digital Indonesia

Universitas Teknologi Digital Indoensia (UTDI) adalah perguruan tinggi

swasta di D. I. Yogyakarta yang merupakan perubahan bentuk dari STMIK

Akakom. Sejarah berdirinya Universitas Teknologi Digital Indonesia dari

akademisi Aplikasi Komputer (AKAKOM) tahun 1979, lalu lalu berkembang

menjadi AMIK Akakom pada tahun 1985, selanjutnya menjadi STMIK Akakom

pada tahun 1992, dan sekarang menjadi Universitas Teknologi Digital Indonesia

mulai tahun 2021.

Universitas Teknologi Digital Iindonesia awal berdirinya telah

menghasilkan banyak lulusan yang berkontribusi diberbagai bidang, khususnya

industri teknologi informasi. Saat ini, Universitas Teknologi Digital Indonesia

memiliki 9 program studi, yaitu : S2-Teknologi Informasi, S1-informatika, S1-

Sistem Informasi, S1-Teknik Komputer, S1-Manajemen Ritel, S1-Bisnis Digital,

D3-Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi, D3-Teknologi Komputer, dan D3-Sistem

Informasi Akuntansi.
18

2.2.9. Sampel Representatif

Sampel menurut Sugiyono (2008) menjelaskan bahwasanya sampel

memiliki arti suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh

sebuah populasi. Jika populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya

tidak memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi

itu. Kemudian, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan

kesimpulan yang nantinya di berlakukan untuk populasi.

Sampel representatif merupakan sampel yang karakteristiknya hamper

sama dengan yang dimiliki populasi. Ini berarti, item-item yang dijadikan sampel

serupa dengan item-item yang tidak dijadikan sampel. Jika tidak ada atau

ditemukan banyak item yang hilang, sampel tersebut dianggap nonpresentatif.

Auditor tidak pernah mengetahui apakah suatu sampel bersifat

representatif bahkan setelah semua pengujian selesai dilakukan. Akan tetapi,

auditor dapat meningkatkan kemungkinan sampel dianggap representative dengan

mrnggunakannya secara cermat ketika merancang proses sampling, pemilihan

sampel dan evaluasi sampel.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu sampel bersifat

repesentatif adalah dengan melakukan audit lebih lanjut atas populasi secara

keseluruhan. Akan tetapi, auditor dapat meningkatkan kemungkinan sampel

dianggap representative dengan menggunakannya secara cermat ketika merancang

proses sampling, pemilihan sampel dan evaluasi sampel. Hasil sampel dapat

menjadi nonpresentatif akibat kesalahan nonsampling atau kesalahan sampling.


19

Risiko dari dua jenis kesalahan yang terjadi tersebut disebut sebagai risiko

nonsampling dan ririko sampling.

Ririko sampling (nonsampling risk) adalah risiko bahwa pengujian audit

tidak menemukan pengecualian yang ada dalam sampel. Kegagalan auditor untuk

mengenali pengecualian dan prosedur audit yang tidak sesuai atau tidak efektif

adalah penyebab ririko nonsampling.

Risiko sampling (sampling risk) adalah risiko bahwa auditor mencapai

kesimpulan yang salah karena sampel populasi yang tidak representatif. Risiko

sampling adalah bagian sampling yang melekat akibat pengujian lebih sedikit dari

populasi secara keseluruhan.

1. Menyesuakian ukuran sampel

2. Menggunakan metode pemilihan item sampel yang tepat dari

populasi.

Ibnu, Dasna, dan Mukhadis (2003) menyebut beberapa pertimbangan

yang menentukan representatifnya suatu sampel adalah sebagai berikut :

1. Suatu sampel yang baik harus memenuhi jumlah yang memadai

sehingga dapat menjaga kestabilan ciri-ciri populasi, berapa besar

sampel yang memadai bergantung kepada sifat populasi dan tujuan

penelitian. Penentuan jumlah sampel bergantung pada faktor

variabilitas populasi. Semakin homogen karakteristik populasi,

semakain sedikit ukuran sampel yang dibuthkan, dan sebaliknya.

2. Penelitian yang baik adalah penelitian yang hasilnya sangat akurat,

dengan hasil yang akurat dapat dirumuskan simpulan yang akurat


20

pula. Sehingga terdapat hubungan, semakin besar sampel, akan

semakin kecil kemungkinan kekeliruan dalam penarikan kesimpulan

tentang populasi.

3. Kepadanan tenaga, kecukupan waktu, saran teknis penunjang, serta

kecukupan logistik penunjang. Keterbatasan keadaan tersebut dapat

mempengaruhi besarnya sampel yang digunakan.

Dengan memenuhi syarat representative dan jumlah sampel yang memadai

akan meningkatkan validitas sampel terhadap populasi. Artinya, sampel dapat

mengukur apa yang seharusnya hendak diukur.

2.2.10. Uji Slovin

Rumus Slovin adalah sebuah rumus atau formula untuk menghitung

jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui

secera pasti. Rumus ini pertama dikenalkan oleh Slovin pada tahun 1960. Rumus

Slovin ini biasa digunakan dalam penelitian survey dimana biasanya jumlah

sampel besar sekali, sehingga diperlukan sebuah formula untuk mendapatkan

sampel yang sedikit tetapi dapat mewakili keseluruhan populasi. Pertanyaan

dalam sering kali diajuka dalam metode pengambilan sampel adalah berapa

jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel yang terlalu kecil dapat

menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang

sesungguhnya. Sebaliknya, sampel yang terlalu besar dapat mengakibatkan

pemborosan biaya penelitian.


21

Keterangan :

= Adalah jumlah sampel yang dicari

N = Adalah jumlah populasi

e = Adalah margin eror yang ditoleransi

2.2.11. Uji Validitas

Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. Suryabrata (2000) menyatakan bahwa validitas tes

pada dasarnya menunjuk pada derajat fungsi pengukurnya suatu tes, atau derajat

kecermatan ukurnya suatu tes. Validitas suatu mempermasalahkan apakah tes

tersebut benar-benar tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur.

Maksudnya adalah seberapa jauh suatu tes mampu mengungkapkan dengan tepat

ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari obyek ukur, akan tergantung dari

tingkat validitas tes yang bersangkutan.

Suatu skala pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila instrument tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil

ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukur tersebut. Sedangkan tes

yang dimiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan

tujuan pengukuran. Oleh karena itu, tidak ada validitas yang berlaku umum untuk

semua tujuan pengukuran. Suatu alat ukur biasanya hanya merupakan ukuran

yang valid untuk satu tujuan yang spesifik.


22

2 2 2
√ (N -( )

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

∑xy = Jumlah perkalian antara variabel X dan Y

∑x2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

∑y2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(∑x)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(∑y)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

2.2.12. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukan bahwa alat ukur yang

digunakan dalam penelitian keperilakukan mempunyai keandalan sebagai alat

ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke

waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah (Harrison, dalam Zulganef,

2006). Kuesioner dikatan reliable jika kuesioner tersebut dilakukan pengukuran

ulang, maka akan mendapatkan hasil yang sama. Metode yang digunakan pada

reabilitas adalah metode Croanbach’s Alpha, yaitu dilakukan dengan menghitung

rata-rata interkorelasi diantara butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Variabel

dikatakan reriabel jika nilai alphanya lebih dari 0,3 (V. Wiratna Sujarweni, 2014).

Ada bebrapa konsep dasar uji reabilitas Cronbach Alpha yaitu kuisoner

penelitian dikatakan berkualitas jika sudah terbukti validitas dan reabilitasnya, uji

reabilitas dilakukan setelah item kuisoner dikatakan valid, uji reabilitas bertujuan

untuk melihat apakah kuisoner memiliki konsistensi jika pengukuran dilakukan

dengan kuisoner tersebut dengan dilakukan secara berulang, dan uji reabilitas
23

dapat dilakukan secara bersama terhadap seluruh item kuisoner dalam suatu

variabel penelitian.

Pengukuran reabilitas pada dasaranya dapat dilakukan dengan dua cara

pertama Repeated Measure, pertanyaan ditanyakan pada responden berulang pada

waktu berbeda, (misalnya sebulan kemudian), dan dilihat kemudian apakah ia

tetap konsisten dengan jawabannya. Kedua One Shot, disini pengukurannya hanya

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pada

umumnya pengukuran reabilitas sering dilakukan dengan one shot dengan

beberapa pertanyaan. Pengujian reabilitas dimulai dengan menguji validitas

terlebih dahulu. Jika pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut dibuang.

Pertanyaan yang sudah valid baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya.

Keterangan :

r11 = Reabilitas yang dicari

n = Jumlah item pertanyaan yang diuji

∑ 𝜎𝑡 2 = Jumlah varians skor tiap-tipa item

= Varians total

2.2.13. Analisis Regresi

Analisi regresi mempelajari bentuk hubungan antara satu atau lebih

peubah/variabel bebas (X) dengan satu peubah bebas (Y). dalam penelitian

peubah bebas (x) biasanya peubah yang ditentuka oleh peneliti secara bebas
24

misalnya dosis obat, lama penyimpanan, kadar zat pengawet, umur ternak dan

sebagainya.

Disamping itu peubah bebas bias juga berupa peubah tak bebasnya,

misalnya dalam pengukuran panjang badan dan berat badan sapi, karena panjang

lebih mudah diukur maka panjang badan dimasukan kedalam peubah bebas (X),

sedangkan berat badan dimasukan peubah tidak bebas (Y).

Sedangkan peubah tak bebas (Y) dalam penelitian berupa responden yang

diukur akibat perlakuan/peubah bebas (X). misalnya jumlah sel darah merah

akibat pengobatan dengan dosis tertentu, jumlah mikroba daging setelah disimpan

beberapa hari, berat ayam pada umur tertentu dan sebagainya. Regresinya linier

adalah salah satu dari jenis analisis peramalan atau prediksi yang sering digunakan

pada data berskala kuantitatif (interval atau rasio). Tujuan dilakukannya regresi

linear antara lain :

- Apakah seperangkat atau sekumpulan variabel predictor signifikan

dalam memprediksi variabel respon?

- Variabel predictor manakah yang signifikan dalam menjelaskan

variabel respon? Hal ini ditunjukan dengan koefisien estimasi regresi.

Koefisien estimasi inilah yang nantinya akan membentuk persamaan

regresi.

Analasisi regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Hubungan tersebut dapat

dimodelkan dalam bentuk sebagai berikut :

Y = a + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + ⋯ ⋯ + 𝑏𝑖𝑋𝑖


25

Keterangan :

Y = variabel dependen

𝑋𝑖 = variabel independen i= 1,2,3,---n

2.2.14. Uji T dan Hipotesis

Pengujian persial (individual) diadakan dengan melakukan uji t hitung,

mencari besarnya t hitung yang akan dibandingkan dengan t table. Pengujian t

hitung digunakan untuk mengetahui kualitas keberartian regresi antara tiap-tiap

variabel bebas (X) terdapat pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat (Y). uji t

dilakukan untuk melihat signifikan masing-masing variabel indenpenden secara

individu terhadap variabel dependen. Dari uji t didapat t hitung, probalitas dan

besarnya yang digunakan. Setalah didapatkan t-hitung dibandingkan dengan t-

tabel. Dari perbandingan ini jika didapatkan nilai t-hitung lebihn besar dari nilai t-

tabel, dan artinya variabel independen mempengaruhi secara signifikan terhadap

variabel dependennya. Dengan melakukan uji-t pada penelitian ini dimaksutkan

untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan

statistic t (uji dua sisi). Kriteria pengujian :

 Jika t hitung >t table maka H0 ditolak dan H1 diterima

 Jika t hitung ≤t table maka H0 diterima dan H1 ditolak

Dalam uji t ini dilakukan pada derajat kebebasan (n-k-1), dimana n adalah

jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Untuk tingkat keyakinan yang

digunakan adalah 95% atau α = 5% (Sahid Raharjo, 2014).


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Analisis Proses Alur Penelitian

Menurut Arikunto (2013) proses alur penelitian adalah kronologi

prosedural yang dilakukan seseorang peneliti dalam karya penelitianya dan bukan

sekedar urutan apa yang mesti dilalui. Gambar proses alur peneliti dapat dilihat

pada gambar 3.1

Gambar 3 1 Proses Alur Penelitian

3.2. E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia

E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia merupakan e-learning

yang dimiliki Universitas Teknologi Digital Indonesia dan dikelolah dan ditangani

oleh bagian akademik yang diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat

39
40

proses pembelajaran di masa pandemi. Melalui E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia akan mendapatkan informasi program studi/jurusan dan

informasi lain yang terkait dengan perkuliahan. Adapunn tampilan user interface

pada E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia terdapat pada gambar

3.2

Gambar 3 2 E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia

Gambar diatas merupakan tampilan E-learning Universitas Teknologi Digital

Indoensia. Terlihat bawasanya terdapat menu navigation bar terdiri dari Home,

courses dimana akan memilih jurusan dan menu login.

3.3. Mekanisme Penggunaan E-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia memiliki 8 jurusan terdiri dari 5

jurusan S1 yaitu, Informatika, Manajemen Ritel, Bisnis Digital, Teknik Digital,

Teknik Komputer dan Sistem Informasi. Serta 3 jurusan D3 yaitu Teknologi

Komputer, Sistem Informasi akuntansi dan Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi.


41

Mekanisme penggunaan E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia

sebagai berikut :

1. Buka Situs web E-learningya

2. Mengisi Username dan password

3. Klik tombol login

4. Setelah melakukan login pastikan bahwa status login yang dilakukan

benar sebagai siswa dengan melihat status login user pada sudut kanan

atas halaman web

3.4. Data/Bahan

Data/bahan yang diperlukan untuk penelitian ini berupa responden atau

mahasiswa sistem infromasi dan halaman website E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia yang saat ini digunakan mahasiswa.

3.5. Peralatan

Terdapat dua kebutuhan perangkat yang dibutuhkan dalam menunjang

penelitian ini, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

3.5.1 Perangkat Lunak (Software)

Software adalah program-program yang mendukung perangkat keras.

Software sebagai penerjemah suatu bahasa mesin atau bahasa tingkat rendah ke

bahasa tingkat tinggi pada akhirnya dapat menhasilkan suatu informasi yang dapat

dikenal oleh manusia, adapun yang dapat digunakan oleh sistem ini :

1. Sistem operasai : Microsoft Windows 8

2. Browser : Mozila Firefox


42

3. Data Editor : SPSS

3.5.2. Perangkat Keras (Hadware)

Hardware adalah seluruh komponen-komponen yang suatu sistem

computer dan peralatan lainya kemungkinan dalam melaksanakan tugasnya.

Adapun hardware yang digunkan dalam sistem adalah sebagai berikut :

1. RAM (Random Acces Memory) 4,00 GB

2. 32-bit Operating System

3. Flashdisk 18 GB

4. Mouse

5. Laptop

3.6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pengumpulan dan pengukuran informasi

mengenai variabel-variabel yang diminati, penelitian ini dilaksanakan di

Universitas Teknologi Digital Indonesia. Populasi di penelitian ini adalah user

sistem e-learning pada program studi Sistem Informasi Universitas Teknologi

Digital Indonesia adapun populasi yang didapatkan dari PDDikti untuk

mahasiswa aktif prodi sistem informasi yaitu sebanyak 504 orang pada tahun

2021 semester ganjil. Periode pengumpulan kuesioner selama 2 minggu dengan

menggunakan kuesioner online yaitu menggunakan google form. Terdapat tiga

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data dari suatu

informasi, yaitu studi literatur, telaah dokumen, dan kuesioner.


43

3.6.1. Studi Literatur

Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenan dengan metode

pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan

penelitian. Studi literature dilakukan dengan mencari bahan materi yang

berhubungan dengan permasalahan, analisis, metode Technologi Acceptance

Model (TAM) guna mempermudah proses penelitian. Pencarian materi pada

mahasiswa Sistem Informasi Universitas Teknologi Digital Indonesia yang

dilakukan melalui pencarian buku, jurnal dan internet. Studi literature untuk

mendapatkan bahan materi sehubungan dengan penelitian ini. Referensi ini dapat

dicari dari buku, jurnal, artikel laporan penelitian dan situs-situs di internet. Ouput

dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi yang relefan dengan

perumusan masalah.

3.6.2. Telaah Dokumen

Telaah dokumen adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

dan mempelajari dokumen-dokumen yang didapatkan dari pihak bagian akademik

Universitas Teknologi Digital Indoensia dan penelitian melalui referensi jurnal-

jurnal. Referensi jurnal yang digunakan didapatkan dari penelitian yang

sebelumnya telah dilakukan di Universitas tekknologi Digital Indoensia. Sehingga

jurnal-jurnal tersebut dapat dipelajari lebih lanjut sebagai referensi untuk

penelitian ini.

3.6.3. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan

penulis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, dan karakteristik mahasiswa Sistem


44

Informasi Universitas Teknologi Digital Indonesia yang bias terpengaruh oleh

sistem yang diajukan. Dengan menggunakan kuesioner, penulis berupaya

mengukur apa yang ditemukan dalam setiap jawaban yang telah dijawab oleh

pengguna, selain itu juga untuk menetukan seberapa luas atau terbatasnya

sentiment yang diekspresikan dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan.

3.7. Perancangan Kuesioner

Pada tahap ini dilakukan penyebaran kuesioner melalui link google form

kepada responden, untuk menjawab pertanyaan tentang persepsi kemanfaatan

penggunaan web elearning Universitas Teknologi Digital Indonesia yang telah

diuji oleh responden tersebut. Dibutuhkan 100 responden untuk sampel penelitian

ini, dengan memuat 22 pertanyaan dimana 5 pertanyaan mengenai perceived ease

of use atau persepsi kemudahan, kemudian 4 pertanyaan diajukan mengenai

Perceived Usefulness atau persepsi kemanfaatan, 6 pertanyaan mengenai Attitude

toward using atau sikap terhadap pengguna, 7 pertanyaan mengenai Actual system

Usage atau kondisi nyata penggunaan sistem.

Digunakan skala likert dalam mengukur baik tanggapan positif maupun

negatif terhadap suatu pertanyaan dari kuesioner. Skala likert dimulai dari poin 1

yang menyatakan sangat tidak setuju sampai poin 5 yang menyatakan sangat

setuju.

Responden diminta untuk memilih poin yang telah disediakan mulai dari

point skala 1-5 untuk menjawab masing-masing pertanyaan.


45

Keterangan Skala :

1=STS= Sangat Tidak Setuju

2=TS= Tidak Setuju

3=KS= Kurang Setuju

4=S= Setuju

5=SS=Sangat Setuju

Angka diatas merupakan point nilai dari setiap jawaban yang ada pada

kuesioner responden.

Tabel 3. 1 Variabel dan Indikator

No Pertanyaan Pilih Jawaban


STS TS KS S SS
Perceived Ease Of Use
1 Saya merasa percaya diri ketika
menggunakan
computer/smartphone dalam
belajar
2 Saya merasa penggunaan teknologi
memudahkan saya dalam
mengikuti proses pembelajaran
3 Saya merasa bahwa penggunaan
teknologi dalam belajar lebih
efektif
4 Saya menyadari bahwa
penggunaan teknologi mampu
memberikan kesempatan yang
lebih luas dalam belajar
5 Saya merasa bahwa penggunaan
teknologi memudahkan saya
memperoleh materi terkini dan
bervariasi
Perceived Usefullnes
1 Saya merasa penggunaan teknologi
membuat saya lebih aktif terlibat
dalam pembelajaran
2 Saya merasa mampu belajar
46

dengan efektif meskipun tidak


menggunakan teknologi
3 Saya merasa penggunaan teknologi
dalam proses pembelajaran
membutuhkan biaya yang besar
4 Saya merasa penggunaan teknologi
dalam proses pembelajaran
membutuhkan fasilittas pengukung
yang murah

Attitude Toward Using


1 Proses pembelajaran daring yang
saya laksanakan sering kali
mengalami ganguan jaringan
internet
2 Proses pembelajaran daring yang
saya laksanakan seringkali
membuat mata dan tubuh saya
lelah
3 Saya merasa penggunaan teknologi
mampu meningkatkan kualitas
belajar saya
4 Saya merasa penggunaan teknologi
mampu menjembatani saya dan
dosen terkait dengan materi
pembelajaran
5 Saya merasa penggunaan teknologi
mampu meningkatkan rasa percaya
diri saya untuk terlibat secara aktif
dalam belajar
6 Saya merasa bahwa penggunaan
teknologi dapat membuat saya
mengekspresikan ide dan
pemikiran dengan lebih baik
Actual System Usage
1 Saya merasa penggunaan teknologi
memperluas cara berfikir saya
mmengenai belajar
2 Saya merasa bahwa penggunaan
teknologi dapat memberikan
peluang diskusi dan komunikasi
dengan teman sekelas secara lebih
3 Saya merasa bahwa saya mampu
belajara dengan baik tanpa
menggunakan teknologi
4 Saya merasa penggunaan teknologi
47

membuat saya kurang berusaha


keras dalam belajar
5 Saya merasa penggunaan teknologi
dalam pembelaran daring
menimbulkan kebosanan
6 Saya merasa penggunaan teknologi
dalam pembelajaran daring
membebani saya
7 Saya merasa bahwa sosialisasi dan
pelatihan penggunaan teknologi
dalam proses belajar sudah cukup
diberikan

3.8. Analisis Perancangan Persepsi

Sampel penelitian adalah 504 orang responden. Cara mengambil sampel dari

populasi sampling ini sengaja dipilih karena sesuai dengan karakteristik populasi

di Universitas teknologi Digital Indonesia. Pengambilan sample dilakukan dengan

metode purposive representative sampling (sampel bertujuan) dengan cara

representative sampling yang dipilih sesuai dengan karakteristik populasi.

Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu.

Seseorang atau sesuatu diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang

atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang

atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitinya.

Sampling didapatkan 504 orang yang terdiri dari pengguna web e-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia. Persyaratan yang dipenuhi untuk masuk

dalam kategori reponden adalah responden tersebut sudah pernah menggunakan

web e-learning Universitas teknologi Digital Indonesia. Apabila responden belum

pernah menggunakan web e-learning Univeristas Teknologi Digital Indonesia

maka tidak akan masuk kedalam kategori sampel representative dan tidak dapat

mengisi kuesioner.
48

3.8.1. Skala Likert

Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi,

sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau

fenomena sisial. Skala ini merupakan suatu skala psikometrik yang biasa

diaplikasikan dalam angket dan sering digunakan untuk riset yang berupa survey,

termasuk dalam penelitian survey deskriptif. Penggagas dan pencipta Skala Likert

adalah Rensis Likert asala Amerika Serikat yang menerbitkan suatu laporan yang

menjelaskan penggunaannya. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social.

Skala likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik

tanggapan positif ataupun negative terhadap suatu pernyataan. Empat skala

pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala likert yang memaksa orang

memilih salah satu kutub karena pilihan “netral” tidak tersedia. Mengutip dari

buku Nazir M. “Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia; Bogor; tahun 2005, dalam

membuat skala likert, ada beberapa langkah prosedur yang harus dilakukan

peneliti, antara lain :

1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak memiliki relevansi

dengan masalah yang sedang diteliti, terdiri dari item yang cukup jelas

disukai dan tidak disukai.

2. Kemudian item-item tersebut dicoba kepada sekelompok responden yang

cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti.

3. Responden diatas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia

menyenangi (+) atau tidak menyenangi (-). Responden tersebut


49

dikumpulkan dari jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberi

skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang

tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya, yang penting

adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlukan.

Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala likert, responden menetukan

tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih

salah satu dari pilihan yang tersediah. Biasanya disediakan lima pilhan

skala dengan format :

Pertanyaan Positif (+) Pertanyaan Negatife (-)

Skor 1. Sangat Tidak Setuju Skor 1. Sangat Setuju

Skor 2. Tidak Setuju Skor 2. Setuju

Skor 3. Kurang Setuju Skor 3. Kurang Setuju

Skor 4. Setuju Skor 4. Tidak Setuju

Skor 5. Sangat Setuju Skor 5. Sangat Tidak Setuju

1. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor

masing-masing item dari individu tersebut.

2. Responden dianalisis untuk mengetahui item mana yang sangat nyata

batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total.

3. Dalam penelitian ini menggunakan skala 5 tingkat (Likert).

3.8.2. Uji Slovin

Uji slovin dilakukan untuk menghitung jumlah sampel minimal yang

digunakan dalam penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 504
50

orang dari program studi Sistem Informasi yang ada di Universitas Teknologi

Digital Indonesia..

n = N/(1+(N x ))

n = 500/(1+(504x5%2))

n = 504/(1 + (504 x 0, ))

n = 504/(1 + (504 x 0,0025))

n = 504/(1 + 5)

n = 504/6

n = 84

3.8.3. Uji validitas

Uji validitas dilakukan terdapat 504 responden dengan 22 pertanyaan

dimana 5 pertanyaan mengenai Perceived Ease Of Use atau persepsi kemudahan,

kemudian 6 pertanyaan diajukan mengenai Perceived Usefullness atau persepsi

kemanfaatan, 5 pertanyaan mengenai Actual System Usage atau kondisi nyata

penggunaan sistem, dan 2 pertanyaan mengenai Behavioral Intention To Use atau

perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Nantinya hasil jawaban dari

100 responden akan diuji tingkat validitasnya dengan menggunakan spss. Sebuah

instrument diketahui tingkat validitas internalnya apabila butir-butir dan factor-

faktor yang membentuk instrument tersebut tidak menyimpang dari fungsi

instrument.
51

3.8.4. Uji Reabilitas

Kuesioner dikatan reliable atau handal apabila jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Terdapat dua cara

untuk melakukan pengukuran reliabilitas yaitu :

1. Repeated masure atau ukur ulang, disini seorang responden akan

diberikan pertanyaan yang sama untuk waktu yang berbeda.

2. One shot atau satu kali ukur, disini seorang responden diberikan

pertanyaan lain.

Pada sistem ini menggunakan cara kedua yaitu pengukuran reabilitas

dengan satu kali ukur yang kemudian akan diolah hasil jawaban responden

diaplikasi SPSS.

3.8.5. Analisis Regresi dan Uji T

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Apabila model regresinya

melibatkan variabel independen lebih dari satu maka dinamakan regresi ganda.

Namun apabila model regresinya melibatkan variabel independen hanya satu

maka dinamakan regresi sederhana. Gujiaarti (2006) mendefinisikan analisis

regresi sebagai kajian terhadap hubungan variabel yang disebut sebagai variabel

yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang

menerangkan (the expkanatory). Pada pengujian analisis regresi di web e-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia, model regresi yang digunakan adalah

regresi ganda yaitu memiliki 22 variabel independen yang berasal dari 22

pertanyaan pada kuesioner.


BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN


4.1 Kuesioner

Kuesioner dapat digunakan untuk memperoleh informasi pribadi misalnya

sikap, pengalaaman, pengetahuan dan lain sebagainya yang kita peroleh dari

responden. Harapan yang diinginkan melalui penyusunan kuesioner adalah

mampu mengetahui variabel-variabel apa saja yang menurut responden

merupakan hal yang penting. Kuesioner yang digunakan berisikan 22 pertanyaan

dimana 5 pertanyaan mengenai Perceived ease of use atau persepsi kemudahan,

kemudian 4 pertanyaan diajukan mengenai Perceived usefulness atau persepsi

kemanfaatan, 6 pertanyaan mengenai Attitude toward using atau sikap terhadap

pengguna, 7 pertanyaan mengenai Actual system usage atau kondisi nyata

penggunaan sistem.

4.1.1. Data Deskriptif

Data deskriptif diambil dari karakteristik responden yang didapatkan

berdasarkan tingkat pengambilan kuesioner dari responden berdasarkan nama

responden, nim, jenis kelamin, dan sudah berapa lama menggunakan e-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia.

Representative sampling adalah sampel yang karakteristiknya hampir sama

dengan yang dimiliki oleh populasi, yang berarti item-item yang dijadikan sampel

populasi serupa dengan item-item yang dijadikan sampel. Representative

sampling melakukan sampling yang memang sengaja dipilih sehingga sesuai

52
53

dengan karakteristik populasi dengan syarat sudah pernah menggunakan e-

learning Universitas Teknologi Digital Indonesia. Data pengambilan sampel di

Universitas Teknologi Digital Indonesia, menggunakan model Representative

sampling yang dapat dikelompokan dari data responden pengisi kuesioner.

1 Jenis Kelamin

Dari hasil kuesioner yang didapatkan maka klasifikasi responden

berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokan pada tabel 4.1

Tabel 4. 1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase


Laki-laki 62 62%
Perempuan 38 38%
Total 100 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian responden adalah

Laki-laki sebanyak 62 orang atau 62%.

4.2 Hasil Kuesioner

Berikut merupakan hasil dari kuesioner yang telah dibagikan kepada 100

responden pengguna Web E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia :

4.2.1 Kuesioner Perceived Ease Of Use

Dari model kuesioner TAM Perceived Ease Of Use, didapatkan hasil

kuesioner sebagai berikut.


54

Tabel 4. 2 Perceived Ease Of Use

Keterangan Jumlah Presentase


STS 4 4%
TS 2 2%
KS 5 5%
S 57 57%
SS 32 32%
Total 100 100%

Tabel 4.2 maka responden merasa percaya diri ketika menggunakan

computer/smartphone dalam belajar menggunakan web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia dengan presentasi sebesar 4% Sangat Tidak Setuju,

selanjutnya presentasi Tidak Setuju dengan pendapat tersebut adalah 2%,

kemudian untuk responden Kurang Setuju sebanyak 5%, adapun presentasi

responden Setuju sebanyak 57%, dan presentasi responden Sangat Setuju dengan

pendapat tersebut sebesar 32%.

Tabel 4. 3 PEOU 2

Keterangan Jumlah Presentase


STS 5 5%
TS 1 1%
KS 5 5%
S 42 42%
SS 47 47%
Total 100 100%

Tabel 4.3 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indoensia maka memudahkan responden dalam mengikuti

proses pembelajaran dengan presentasi sebesara 5% Sangat Tidak Setuju,

selanjutnya presentasi responden yang Tidak Setuju dengan pendapat tersebut


55

adalah sebanyak 1%, kemudian responden dengan pendapat Kurang Setuju adalah

sebanyak 5%, adapun 42% responden Setuju dan yang terakhir presentasi

responden Sangat Setuju dengan pendapat tersebut sebesar 47%.

Tabel 4. 4 PEOU 3

Keterangan Jumlah Persentase


STS 4 4%
TS 2 2%
KS 10 10%
S 51 51%
SS 33 33%
Total 100 100%

Tabel 4.4 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia lebih efektif dalam mengikuti proses pembelajaran

dimasa pandemi dengan presentasi sebesar 4% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya

presentasi responden Tidak Setuju dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 2%,

kemudian 10% responden Kurang Setuju, adapun responden Setuju dengan

pendapat tersebut sebesar 51% dan yang terakhir presentasi responden Sangat

Setuju dengan pendapat tersebut sebesar 33%.

Tabel 4. 5 PEOU 4

Keterangan Jumlah Persentase


STS 3 3%
TS 1 1%
KS 4 4%
S 39 39%
SS 53 53%
Total 100 100%
56

Tabel 4.5 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia makan mampu memberikan kesempatan yang lebih

luas dalam proses belajar untuk responden dengan presentasi 3% Sangat Tidak

Setuju, selanjutnya presentasi responden Tidak Setuju dengan pendapat tersebut

adalah sebanyak 1%, kemudian responden Kurang Setuju sebanyak 4%, adapun

responden Setuju sebanyak 39% dan yang terakhir presentasi responden Sangat

Setuju dengan pendapat tersebut sebesar 53%.

Tabel 4. 6 PEOU 5

Keterangan Jumlah Persentase


STS 4 4%
TS 2 2%
KS 6 6%
S 35 35%
SS 53 53%
Total 100 100%

Tabel 4.6 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden sangat setuju dengan sistem E-

learning yang memudahkan responden dalam mendapatkan materi terkini dan

berfariasi dengan presentasi sebesar 4% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya dengan

presentasi sebesar 2% Tidak Setuju, kemudian presentasi Kurang Setuju sebesar

6%, adapun presentasi responden Setuju sebesar 35% dan yang terakhir presentasi

responden Sangat Setuju dengan pendapat tersebut sebesar 53%.


57

4.2.2. Kuesioner Perceived Usefullnes

Dari model TAM Perceived Usefullnes, didapatkan hasil kuesioner

sebagai berikut.

Tabel 4. 7Perceived Usefulness 1

Keterangan Jumlah Persentase


STS 3 3%
TS 3 3%
KS 24 24%
S 50 50%
SS 20 20%
Total 100 100%

Tabel 4.7 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden lebih aktif terlibat dalam

pembelajaran dengan presentasi sebesar 3% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya

responden dengan presentasi sebesar 3% Tidak Setuju, kemudian presentasi

responden yang Kurang Setuju adalah sebanyak 24%, adapaun responden yang

Setuju dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 50%, dan yang terakhir

presentasi responden Sangat Setuju sebesar 20%.

Tabel 4. 8 PU 2

Keterangan Jumlah Persentase


STS 2 2%
TS 7 7%
KS 34 34%
S 40 40%
SS 17 17%
Total 100 100%
58

Tabel 4.8 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa mampu belajar dengan

efektif meskipun tidak menggunakan web E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia dengan presentasi sebesar 2% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya

responden dengan presentasi sebesar 7% Tidak Setuju, kemudian presentasi

responden yang Kurang Setuju adalah sebanyak 34%, adapun presentasi

responden Setuju dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 40%, dan yang

terakhir presentasi responden Sangat Setuju sebesar 17%.

Tabel 4. 9 PU 3

Keterangan Jumlah Persentase


STS 1 1%
TS 9 9%
KS 33 33%
S 40 40%
SS 17 17%
Total 100 100%

Tabel 4.9 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa penggunaan teknologi dalam

proses pembelajaran membutuhkan biaya yang besar dengan presentasi 1% Sangat

Tida Setuju, selanjutnya responden dengan presentasi sebesar 9% Tidak Setuju,

kemudian presentasi responden Kurang Setuju adalah sebanyak 33%, adapun

responden Setuju dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 40%, dan yang

terakhir presentasi responden Sangat Setuju adalah 17%.


59

Tabel 4. 10 PU 4

Keterangan Jumlah Persentase


STS 1 1%
TS 3 3%
KS 35 35%
S 42 42%
SS 19 19%
Total 100 100%

Tabel 4.10 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa penggunaan teknologi dalam

proses pembelajaran membutuhkan fasilittas pengukung yang murah dengan

presentasi 1% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya responden dengan presentasi

sebesar 3% Tidak Setuju, kemudian presentasi responden Kurang Setuju adalah

sebanyak 35%, adapun responden Setuju dengan pendapat tersebut adalah

sebanyak 42%, dan yang terakhir presentasi responden Sangat Setuju adalah 19%.

4.2.3. Kuesioner Attitude Toward Using

Dari model kuesioner TAM Attitude Toward Using, didapatkan hasil

kuesioner sebagai berikut.

Tabel 4. 11 Attitude Tower Using

Keterangan Jumlah Persentase


STS 2 2%
TS 4 4%
KS 21 21%
S 50 50%
SS 23 23%
Total 100 100%
60

Tabel 4.11 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa proses pembelajaran

menggunakan web E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia yang

dilaksanakan sering kali mengalami ganguan jaringan internet dengan presentasi

2% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya responden dengan presentasi sebesar 4%

Tidak Setuju, kemudian presentasi responden Kurang Setuju adalah sebanyak

21%, adapun responden Setuju dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 50%,

dan yang terakhir presentasi responden Sangat Setuju adalah 23%.

Tabel 4. 12 ATU 2

Keterangan Jumlah persentase


STS 2 2%
TS 3 3%
KS 15 15%
S 61 61%
SS 19 19%
Total 100 100%

Tabel 4.12 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa proses pembelajaran

menggunakan web E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia yang

dilaksanakan seringkali membuat mata dan tubuh responden lelah dengan

presentasi 2% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya responden dengan presentasi

sebesar 3% Tidak Setuju, kemudian presentasi responden Kurang Setuju adalah

sebanyak 15%, adapun responden Setuju dengan pendapat tersebut adalah

sebanyak 61%, dan yang terakhir presentasi responden Sangat Setuju adalah 19%.
61

Tabel 4. 13 ATU 3

Keterangan Jumlah Persentase


STS 2 2%
TS 1 1%
KS 17 17%
S 57 57%
SS 23 23%
Total 100 100%

Tabel 4.13 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa penggunaan web E-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia mampu meningkatkan kualitas belajar

dengan presentasi 2% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya responden dengan

presentasi sebesar 1% Tidak Setuju, kemudian presentasi responden Kurang

Setuju adalah sebanyak 17%, adapun responden Setuju dengan pendapat tersebut

adalah sebanyak 57%, dan yang terakhir presentasi responden Sangat Setuju

adalah 23%.

Tabel 4. 14 ATU 4

Keterangan Jumlah Persentase


STS 2 2%
TS 1 1%
KS 9 9%
S 63 63%
SS 25 25%
Total 100 100%

Tabel 4.14 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa penggunaan web E-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia mampu menjembatani responden dan


62

dosen terkait dengan materi pembelajaran dengan presentasi 2% Sangat Tidak

Setuju, selanjutnya responden dengan presentasi sebesar 1% Tidak Setuju,

kemudian presentasi responden Kurang Setuju adalah sebanyak 9%, adapun

responden Setuju dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 63%, dan yang

terakhir presentasi responden Sangat Setuju adalah 25%.

Tabel 4. 15 ATU 5

Keterangan Jumlah Persentase


STS 1 1%
TS 0 0%
KS 16 16%
S 61 61%
SS 22 22%
Total 100 100%

Tabel 4.15 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa proses pembelajaran

menggunakan web E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia mampu

meningkatkan rasa percaya diri responden untuk terlibat secara aktif dalam belajar

dengan presentasi 1% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya responden dengan

presentasi sebesar 16% Kurang Setuju, kemudian presentasi responden Setuju

dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 61%, dan yang terakhir presentasi

responden Sangat Setuju adalah 22%.


63

Tabel 4. 16 ATU 6

Keterangan Jumalah Persentase


STS 3 3%
TS 0 0%
KS 17 17%
S 60 60%
SS 20 20%
Total 100 100%

Tabel 4.16 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa bahwa penggunaan web E-

learning Universitas Teknologi Digital Indonesia dapat membuat responden

mengekspresikan ide dan pemikiran dengan lebih baik dengan presentasi 3%

Sangat Tidak Setuju, selanjutnya responden dengan presentasi sebesar 17%

Kurang Setuju, kemudian presentasi responden Setuju dengan pendapat tersebut

adalah sebanyak 60%, dan yang terakhir presentasi responden Sangat Setuju

adalah 20%.

4.2.4. Kuesioner Actual System Usage

Dari model kuesioner TAM Actual System Usage, didapatkan hasil

kuesioner sebagai berikut.

Tabel 4. 17 Actual Sysyem Usage

Keterangan Jumlah Persentase


STS 2 2%
TS 1 1%
KS 8 8%
S 67 67%
SS 22 22%
Total 100 100%
64

Tabel 4.17 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa penggunaan web E-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia mampu memperluas cara berfikir

responden mengenai belajar dengan presentasi 2% Sangat Tidak Setuju,

selanjutnya responden dengan presentasi sebesar 1% Tidak Setuju, kemudian

presentasi responden Kurang Setuju adalah sebanyak 8%, adapun responden

Setuju dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 67%, dan yang terakhir

presentasi responden Sangat Setuju adalah 22%.

Tabel 4. 18 ASU 2

Keterangan Jumlah Persentase


STS 0 0%
TS 4 4%
KS 17 17%
S 54 54%
SS 25 25%
Total 100 100%

Tabel 4.18 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa bahwa penggunaan web E-

learning Universitas Teknologi Digital Indonesia dapat memberikan peluang

diskusi dan komunikasi dengan teman sekelas secara lebih dengan presentasi 4%

Tidak Setuju, selanjutnya responden dengan presentasi sebesar 17% Kurang

Setuju, kemudian presentasi responden Setuju dengan pendapat tersebut adalah

sebanyak 54%, dan yang terakhir presentasi responden Sangat Setuju adalah 25%.
65

Tabel 4. 19 ASU 3

Keterangan Jumlah Persentase


STS 3 3%
TS 6 6%
KS 39 39%
S 38 38%
SS 14 14%
Total 100 100%

Tabel 4.19 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa mampu belajara dengan baik

tanpa menggunakan web E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia

dengan presentasi 3% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya responden dengan

presentasi sebesar 6% Tidak Setuju, kemudian presentasi responden Kurang

Setuju adalah sebanyak 39%, adapun responden Setuju dengan pendapat tersebut

adalah sebanyak 38%, dan yang terakhir presentasi responden Sangat Setuju

adalah 14%.

Tabel 4. 20ASU 4

Keterangan Jumlah Persentase


STS 3 3%
TS 5 5%
KS 31 31%
S 53 53%
SS 8 8%
Total 100 100%

Tabel 4.20 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa penggunaan web E-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia membuat responden kurang berusaha


66

keras dalam belajar dengan presentasi 3% Sangat Tidak Setuju, selanjutnya

responden dengan presentasi sebesar 5% Tidak Setuju, kemudian presentasi

responden Kurang Setuju adalah sebanyak 31%, adapun responden Setuju dengan

pendapat tersebut adalah sebanyak 53%, dan yang terakhir presentasi responden

Sangat Setuju adalah 8%.

Tabel 4. 21 ASU 5

Keterangan Jumlah Persentase


STS 0 0%
TS 3 3%
KS 21 21%
S 62 62%
SS 14 14%
Total 100 100%

Tabel 4.21 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa bahwa penggunaan web E-

learning Universitas Teknologi Digital Indonesia dalam pembelaran daring

menimbulkan kebosanan dengan presentasi 3% Tidak Setuju, selanjutnya

responden dengan presentasi sebesar 21% Kurang Setuju, kemudian presentasi

responden Setuju dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 62%, dan yang

terakhir presentasi responden Sangat Setuju adalah 14%.


67

Tabel 4. 22 ASU 6

Keterangan Jumlah Persentase


STS 0 0%
TS 16 16%
KS 33 33%
S 37 37%
SS 14 14%
Total 100 100%

Tabel 4.22 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa bahwa penggunaan web E-

learning Universitas Teknologi Digital Indonesia dalam pembelajaran membebani

responden dengan presentasi 16% Tidak Setuju, selanjutnya responden dengan

presentasi sebesar 33% Kurang Setuju, kemudian presentasi responden Setuju

dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 37%, dan yang terakhir presentasi

responden Sangat Setuju adalah 14%.

Tabel 4. 23ASU 7

Keterangan Jumlah Persentase


STS 3 3%
TS 6 6%
KS 31 31%
S 48 48%
SS 12 12%
Total 100 100%

Tabel 4.23 menunjukan dengan adanya web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia maka responden merasa sosialisasi dan pelatihan

penggunaan penggunaan web E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia

dalam proses belajar sudah cukup diberikan dengan presentasi 3% Sangat Tidak
68

Setuju, selanjutnya responden dengan presentasi sebesar 6% Tidak Setuju,

kemudian presentasi responden Kurang Setuju adalah sebanyak 31%, adapun

responden Setuju dengan pendapat tersebut adalah sebanyak 48%, dan yang

terakhir presentasi responden Sangat Setuju adalah 12%.

4.3. Pengujian Sistem

Pengujian sistem adalah langka dimana sistem diujikan kepada beberapa

responden dan memberikan kuesioner kepada responden tersebut untuk

mendapatkan hasil yang berupadata untuk diolah. Pengujian ini menggunakan

teknik representative sampling. Hasil pengujian sistem berupa data yang didapat

dari mahasiswa sistem informasi Universitas Teknologi Digital Indonesia

pengguna Web E-learning. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena

peneliti menganggap bahwa sesorang atau sesuatu responden memiliki informasi

yang diperlukan bagi penelitiannya. Pada kasus ini, responden diwajibkan sudah

menggukanan Web E-learning Uiversitas Teknologi Digital Indonesia. Sampel

didapatkan dari 100 orang.

4.4. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat valid atau kesesuaian

kuesioner yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur dan memperoleh data

penelitian dari pada responden. Kuesioner penelitian dikatakan berkualitas jika

sudah terbukti validitas dan reabilitasnya. Uji validitas person product moment

menggunakan prinsip mengkorelasikan antara masing-masing skor item kuesioner

dengan skor total jawaban responden. Uji validitas akan dilakukan dengan Metode

Pearson yaitu dengan korelasi skor butir kuesioner dengan skor totalnya.
69

Penalaran terhadap hasil korelasi dengan memperhatikan tanda + (positif) atau –

(negatif) yang berhubungan dengan arah korelasi, serta kuat tidaknya korelasi.

Tanda positif bernilai > 0,195 berarti menunjukan korelasi yang kuat.

Dasar pengambilan uji validitas pearson yaitu dengan cara membandingkan r

hitung dengan r tabel dimana jika nilai r hitung > r tabel maka item kuesioner

dinyatakan valid. Cara mencari nilai r tabel dengan N=100 pada distribusi nilai r

tabel statistik. Maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,195. Cara kedua adalah

dengan melihat nilai signifikansi, jika nilai signifikansi < 0,05 maka item

kuesioner dinyatakan valid. Pada hasil olah data dengan perhitungan SPSS, dapat

diperoleh hasil output korelasi bahwa 22 pertanyaan dinyatakan valid karena

memenuhi r hitung > 0,195 dari masing-masing nilai r hitung setiap instrumen

pertanyaan. Berdasarkan uji statistik, dari 22 butir pertanyaan kuesioner

dinyatakan valid sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur dalam analisis

persepsi kemanfaatan Web E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia

dan 22 pertanyaan valaid sehingga dapat digunakan sebagai uji reabilitas.

Rumus Uji Validitas :

∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

Tabel 4. 24 Ringkasan Hasil Uji Validasi Person

No r hitung r tabel 5% Signifikasi Kriteria


PEOU1 0,506 0,195 0,000 Valid
PEOU2 0,591 0,195 0,000 Valid
PEOU3 0,661 0,195 0,000 Valid
PEOU4 0,653 0,195 0,000 Valid
PEOU5 0,619 0,195 0,000 Valid
PU1 0,503 0,195 0,000 Valid
70

PU2 0,416 0,195 0,000 Valid


PU3 0,239 0,195 0,017 Valid
PU4 0,489 0,195 0,000 Valid
ATU1 0,440 0,195 0,000 Valid
ATU2 0,291 0,195 0,003 Valid
ATU3 0,645 0,195 0,000 Valid
ATU4 0,691 0,195 0,000 Valid
ATU5 0,627 0,195 0,000 Valid
ATU6 0,631 0,195 0,000 Valid
ASU1 0,630 0,195 0,000 Valid
ASU2 0,435 0,195 0,000 Valid
ASU3 0,284 0,195 0,004 Valid
ASU4 0,209 0,195 0,037 Valid
ASU5 0,267 0,195 0,007 Valid
ASU6 0,215 0,195 0,032 Valid
ASU7 0,387 0,195 0,000 Valid

4.5. Uji Reliabilitas

Uji realiabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas dapat dilakukan bersama terhadap

seluruh item kuesioner dalam suatu variabel penelitian. Ada beberapa konsep

dasar uji reliabilitas Conbach Alpha yaitu kuesioner penelitian dikatan berkualitas

jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya, uji reliabilitas dilakukan setelam

item kuesioner dikatakan valid.

Rumus Uji Reliabilitas :

𝜎
( )( )
𝜎

Instrumen pertanyaan dinyatakan reliabel apabila Cronbach Alpha ( a ) >

0,60 pengujian ini dilakukan pada tiap butir pertanyaan pada variabel tanpa

memasukkan jumlah skor tiap variabel. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
71

Cronbach Alpha ( a ) bernilai positif dan lebih besar dari pada 0,60 untuk itu nilai

Cronbach Alpha ( a) dapat dilihat pada tabel 4.24.

Tabel 4. 25 Uji Rehabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.832 22

Berdasarkan hasil pengujian dapat dikatakan bahwa nilai Cronbach Alpha

menunjukan nilai lebih dari 0,60 untuk rata-rata variabelnya dengan 22 item soal

kuesioner, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel-variabel yang ada dapat

diandalkan atau dijadikan untuk melakukan uji selanjutnya.

Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, diperoleh hasil bahwa

instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini di nyatakan reliable

atau konsisten digunkan dalam penelitian.

4.6. Analisis Regresi dan Uji T

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Hubungan tersebut dapat

dimodelkan dalam bentuk sebagai berikut:

Y = a + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + ⋯ ⋯ + 𝑏𝑖𝑋𝑖


72

Analisis Regresi linear berganda dan uji t yang digunakan dalam penelitian

ini bertujuan untuk menemukan pengaruh Content (isi) dan Technical (teknik)

dengan Perceived Usefulness. Hasil regresi dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4. 26 Hasil Analisis Regrasi Linear

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Consta 1.442 .718 2.008 .048
nt)
PEOU2 .294 .114 .320 2.575 .012
PEOU3 .329 .113 .343 2.913 .005
PEOU4 -.081 .131 -.077 -.615 .541
PEOU5 .172 .113 .186 1.524 .131
PU1 .074 .098 .074 .756 .452
PU2 -.033 .091 -.034 -.364 .717
PU3 -.164 .083 -.165 -1.969 .052
PU4 -.168 .094 -.156 -1.786 .078
ATU1 .070 .090 .068 .778 .439
ATU2 -.033 .100 -.030 -.334 .739
ATU3 -.102 .117 -.090 -.870 .387
ATU4 .034 .141 .028 .237 .813
ATU5 .032 .129 .025 .251 .803
ATU6 -.063 .124 -.056 -.506 .614
ASU1 .290 .131 .231 2.214 .030
ASU2 -.148 .101 -.127 -1.472 .145
ASU3 -.034 .102 -.034 -.329 .743
ASU4 .026 .102 .025 .257 .798
ASU5 .097 .119 .077 .813 .418
ASU6 .005 .096 .005 .053 .958
ASU7 .017 .088 .017 .192 .848
a. Dependent Variable: PEOU1
73

Rumus untuk mencari nilai t tabel adalah jumlah populasi dikurangi 2 pada

5% karena penelitian ini merupakan uji sosial, maka nilai populasiyaitu 100

dikurangi 2 dengan hasil 98 dan pada distribusi nilai signifikansi 5% atau t 0,05.

Tingkat signifikansi dalam ilmu statistik dinyatakan dalam suatu angka dalam

persen yang menunjukan kemungkinan atau resiko kesalahan terhadap hasil

pengujian yang dilakukan.

Pada penelitian ini pengujian yang dilakukan adalah pengujian sosial, maka

tingkat signifikansi adalah 5% atau 0,05 yang berarti bahwa pengujian masih

memiliki kemungkinan kesalahan sebesar 5% dan kemungkinan kebenaran 95%.

Perolehan nilai dari daftar nilai t tabel mendapatkan nilai 1,664 sehingga t tabel

bernilai 1,664.

4.7. Pengujian Hipotesis

1. Perumusan Hipotesis

H0 : Persepsi kemudahan pengguna tidak berpengaruh signifikansi

terhadap sikap pengguna teknologi dalam penerimaan E-learning.

H1 : Persepsi kemudahan pengguna berpengaruh signifikansi terhadap

sikap pengguna teknologi dalam penerimaan E-learning.

2. Dasar pengambilan keputusan uji t

Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel H0 di tolak dan H1 diterima

karena Web E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia memiliki

kemanfaatan bagi pengguna. Jika nilai signifikansi > 0,05 atau t hitung < t tabel

H0 diterima dan H1 ditolak karena Web E-learning Universitas Teknologi Digital

Indonesia memiliki kemanfaatan bagi pengguna.


74

Berdasarkan hasil perolehan dari analasis regresi, maka dapat dibuat

persamaan sebagai berikut :

Y(PEOU PU ATU ASU) = 1,442PEOU1 + 0,294PEOU2 + 0,329PEOU3

+ (-0,081)PEOU4 + 0,172PEOU5 + 0,074PU1 + (-0,033)PU2 + (-0,164)PU3 + (-

0,168)PU4 + 0,070ATU1 + (-0,033)ATU2 + (-0,102)ATU3 + 0.034ATU4 +

0,032ATU5 + (-0,063)ATU6 + 0,290ASU1 + (-0,148ASU2 + ((-0,034)ASU3 +

0,026ASU4 + 0,097ASU5 + 0,005ASU6 + 0,017ASU7

Sesuai dengan perolehan dari analisis regresi, maka dapat dijabarkan

berdasarkan analisis hipotesa setiap instrument pertanyaannya.

Terkait dengan pertanyaan Saya merasa percaya diri ketika menggunakan

computer/smartphone dalam belajar dengan Web E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia. Dimana koefisien regresinya sebesar 1,442 dan

dengan tingkat sifnifikansi sebesar 0,048 < 0,050 dan nilai t hitung 2,008 > 1,664

sehingga dapat di simpulkan yang berarti nilai sifnifikansinya 4,8% yang lebih

kecil dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 2,008 lebih besar

dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 di tolak dan H1 diterima

artinya persepsi kemudahan berpengaruh signifikansi terhadap sikap pengguna

teknologi dalam penerimaan E-learning. Berdasarkan hasil nalisis regresi, dapat

disimpulkan bahwa pengguna mudah dalam penggunaan E-learning, dengan

tingkat keyakinan 4,8%.

a. Pernyataan Perceived Ease Of Use

1. PEOU1 terkait dengan pertanyaan pertama Perceived Ease Of Use yaitu

pengguna merasa percaya diri ketika menggunakan computer/smartphone


75

dalam menjalankan sistem E-learning Universitas Teknologi Digital

Indonesia. Dimana pada koefisien regresinya sebesar 1,442 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,048 < 0,050 dan nilai t hitung 2,008 > 1,664 yang

berarti nilai signifikansinya 4,8% yang lebih kecil dari standar signifikansi

yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 2,008 lebih besar dari t tabel yaitu

1,664 sehingga dapat di simpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.

2. PEOU2 terkait dengan pertanyaan kedua Perceived Ease Of Use yaitu

apakah pengguna merasa mudah dalam mengikuti proses pembelajaran

dengan menggunakan sistem E-learning Universitas Teknologi Digital

Indonesia. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar 0,294 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,012 < 0,050 dan nilai t hitung 2,575 > 1,664

yang berarti nilai signifikansinya 1,2% yang lebih kecil dari standar

signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 2,575 lebih besar dari t

tabel yaitu 1,664 sehingga dapat di simpulkan H0 ditolak H1 diterima.

3. PEOU3 terkait dengan pertanyaan ketiga Perceived Ease Of Use yaitu

apakah pengguna merasa penggunaan sistem E-learning Universitas

Teknologi Digital Indonesia dalam belajar lebih efektif. Dimana pada

koefisiensi regresinya sebesar 0,329 dan dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,005 < 0,050 dan nilai t hitung 2,913 > 1,664 yang berarti nilai

signifikansinya 0,5% yang lebih kecil dari standar signifikansi yaitu 5%

dan nilai t hitung sebesar 2,913 lebih besar dari t tabel yaitu 1,664

sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.


76

4. PEOU4 terkait dengan pertanyaan keempat Perceived Ease Of Use yaitu

apakah pengguna menyadari bahwa penggunaan sistem E-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia mampu memberikan kesempatan

yang lebih luas dalam belajar. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar

-0,081 dan dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,541 > 0,050 dan

nilai t hitung -0,615 < 1,664 yang berarti nilai signifikansinya 5,4% yang

lebih besar dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -

0,615 lebih kecil dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0

diterima dan H1 ditolak.

5. PEOU5 terkait dengan pertanyaan kelima Perceived Ease Of Use yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia memudahkan pengguna memperoleh materi terkini dan

bervariasi. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar 0,172 dan dengan

tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,131 > 0,050 dan nilai t hitung 1,524 <

1,664 yang berarti nilai signifikansinya 13,1% yang lebih besar dari

standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 1,524 lebih kecil

dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1

ditolak.

b. Pernyataan Perceived Usefullnes

1. PU1 terkait dengan pertanyaan pertama Perceived Usefullnes yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia membuat pengguna lebih aktif terlibat dalam

pembelajaran. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar 0,074 dan


77

dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,452 > 0,050 dan nilai t

hitung 0,756 < 1,664 yang berarti nilai signifikansinya 45,2% yang lebih

besar dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 0,756

lebih kecil dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0

diterima dan H1 ditolak.

2. PU2 terkait dengan pertanyaan kedua Perceived Usefullnes yaitu

pengguna merasa bahwa mampu belajar dengan efektif meskipun tidak

menggunakan sistem E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia.

Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar -0,033 dan dengan tingkat

tingkat signifikansi sebesar 0,717 > 0,050 dan nilai t hitung -0,364 <

1,664 yang berarti nilai signifikansinya 71,7% yang lebih besar dari

standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -0,364 lebih kecil

dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1

ditolak.

3. PU3 terkait dengan pertanyaan ketiga Perceived Usefullnes yaitu apakah

pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi Digital

Indonesia dalam proses pembelajaran biaya yang besar. Dimana pada

koefisiensi regresinya sebesar -0,164 dan dengan tingkat tingkat

signifikansi sebesar 0,052 > 0,050 dan nilai t hitung -1,969 < 1,664 yang

berarti nilai signifikansinya 5,2% yang lebih besar dari standar

signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -1,969 lebih kecil dari t

tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak.


78

4. PU4 terkait dengan pertanyaan keempat Perceived Usefullnes yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia dalam proses pembelajaran membutuhkan fasilitas

pendukung yang murah. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar -

0,168 dan dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,078 > 0,050 dan

nilai t hitung -1,786 < 1,664 yang berarti nilai signifikansinya 7,8% yang

lebih besar dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -

1,786 lebih kecil dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0

diterima dan H1 ditolak.

c. Pernyataan Attitude Toward Using

1. ATU1 terkait dengan pertanyaan pertama Attitude Toward Using yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia dalam proses pembelajaran sering kali mengalami

gangguan internet. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar 0,070 dan

dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,439 > 0,050 dan nilai t

hitung 0,778 < 1,664 yang berarti nilai signifikansinya 43,9% yang lebih

besar dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 0,778

lebih kecil dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0

diterima dan H1 ditolak.

2. ATU2 terkait dengan pertanyaan kedua Attitude Toward Using yaitu

apakah pengguna merasa bahwa proses pembelajaran menggunakan

sistem E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia yang pengguna

laksanakan sering kali membuat mata dan tubuh pengguna lelah. Dimana
79

pada koefisiensi regresinya sebesar -0,033 dan dengan tingkat tingkat

signifikansi sebesar 0,739 > 0,050 dan nilai t hitung -0,334 < 1,664 yang

berarti nilai signifikansinya 73,9% yang lebih besar dari standar

signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -0,334 lebih kecil dari t

tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak.

3. ATU3 terkait dengan pertanyaan ketiga Attitude Toward Using yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia mampu meningkatkan jualitas belajar pengguna.

Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar -0,102 dan dengan tingkat

tingkat signifikansi sebesar 0,387 > 0,050 dan nilai t hitung -0,870 <

1,664 yang berarti nilai signifikansinya 38,7% yang lebih besar dari

standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -0,870 lebih kecil

dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1

ditolak.

4. ATU4 terkait dengan pertanyaan keempat Attitude Toward Using yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia mampu menjembatani pengguna dan dosen terkait

dengan materi pembelajaran. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar

0,034 dan dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,813 > 0,050 dan

nilai t hitung 0,237 < 1,664 yang berarti nilai signifikansinya 23,7% yang

lebih besar dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -

0,237 lebih kecil dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0

diterima dan H1 ditolak.


80

5. ATU5 terkait dengan pertanyaan kelima Attitude Toward Using yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia mampu meningkatkan rasa percaya diri pengguna untuk

terlibat secara aktif dalam belajar. Dimana pada koefisiensi regresinya

sebesar 0,032 dan dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,803 >

0,050 dan nilai t hitung 0,251 < 1,664 yang berarti nilai signifikansinya

80,3% yang lebih besar dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t

hitung sebesar 0,251 lebih kecil dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat

disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak.

6. ATU6 terkait dengan pertanyaan keenam Attitude Toward Using yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia dapat membuat pengguna mengekspresikan ide dan

pemikiran dengan lebih baik. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar

-0,063 dan dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,614 > 0,050 dan

nilai t hitung -0,506 < 1,664 yang berarti nilai signifikansinya 61,4% yang

lebih besar dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -

0,506 lebih kecil dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0

diterima dan H1 ditolak.

d. Pernyataan Aactual System Usage

1. ASU1 terkait dengan pernyataan pertama Aactual System Usage yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia dapat membuat pengguna mengekspresikan ide dan

pemikiran dengan lebih baik. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar


81

0,290 dan dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,030 < 0,050 dan

nilai t hitung 2,214 > 1,664 yang berarti nilai signifikansinya 3% yang

lebih kecil dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -

0,506 lebih besar dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0

ditolak dan H1 diterima

2. ASU2 terkait dengan pernyataan kedua Aactual System Usage yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia dapat memberikan peluang diskusi dan komunikasi

dengan teman sekelas secara lebih. Dimana pada koefisiensi regresinya

sebesar -0,148 dan dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,145 >

0,050 dan nilai t hitung -1,472 < 1,664 yang berarti nilai signifikansinya

14,5% yang lebih besarl dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t

hitung sebesar -1,472 lebih kecil dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat

disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak.

3. ASU3 terkait dengan pernyataan ketiga Aactual System Usage yaitu

apakah pengguna merasa mampu belajara dengan baik tanpa

menggunakan sistem E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia.

Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar -0,034 dan dengan tingkat

tingkat signifikansi sebesar 0,743 > 0,050 dan nilai t hitung -0,329 <

1,664 yang berarti nilai signifikansinya 74,3% yang lebih besar dari

standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar -0,329 lebih kecil

dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1

ditolak.
82

4. ASU4 terkait dengan pernyataan keempat Aactual System Usage yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia membuat pengguna kurang berusaha keras dalam

belajar. Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar 0,026 dan dengan

tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,798 > 0,050 dan nilai t hitung 0,257

< 1,664 yang berarti nilai signifikansinya 79,8% yang lebih besar dari

standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 0,257 lebih kecil

dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1

ditolak.

5. ASU5 terkait dengan pernyataan kelima Aactual System Usage yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia dalam pembelaran daring menimbulkan kebosanan.

Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar 0,097 dan dengan tingkat

tingkat signifikansi sebesar 0,418 > 0,050 dan nilai t hitung 0,813 < 1,664

yang berarti nilai signifikansinya 41,8% yang lebih besar dari standar

signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 0,813 lebih kecil dari t

tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak.

6. ASU6 terkait dengan pernyataan keenam Aactual System Usage yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sistem E-learning Universitas Teknologi

Digital Indonesia dalam pembelaran daring membebani pengguna.

Dimana pada koefisiensi regresinya sebesar 0,005 dan dengan tingkat

tingkat signifikansi sebesar 0,958 > 0,050 dan nilai t hitung 0,053 < 1,664

yang berarti nilai signifikansinya 95,8% yang lebih besar dari standar
83

signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 0,053 lebih kecil dari t

tabel yaitu 1,664 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak.

7. ASU7 terkait dengan pernyataan ketuju Aactual System Usage yaitu

apakah pengguna merasa bahwa sosialisasi dan pelatihan penggunaan

sistem E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia dalam proses

belajar sudah cukup diberikan. Dimana pada koefisiensi regresinya

sebesar 0,017 dan dengan tingkat tingkat signifikansi sebesar 0,848 >

0,050 dan nilai t hitung 0,192 < 1,664 yang berarti nilai signifikansinya

84,8% yang lebih besar dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t

hitung sebesar 0,192 lebih kecil dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat

disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak.

Pada pernyataan Aactual System Usage dimana dari 7 pertanyaan hanya

ada 1 pernyataan H1 yang diterima dan 6 pernyataan H0 di terima.

Tabel 4. 27 Hasil Hipotesis

T T
Var Instrumen Pertanyaan Keterangan
tabel hitung
Perceived Ease Of Use
PEOU1 Saya merasa percaya diri 1,664 2,008 Valid/Dapat
ketika menggunakan digunakan
computer/smartphone
dalam belajar
PEOU2 Saya merasa penggunaan 1,664 2,575 Valid/Dapat
teknologi memudahkan digunakan
saya dalam mengikuti
proses pembelajaran
PEOU3 Saya merasa bahwa 1,664 2,913 Valid/Dapat
penggunaan teknologi digunakan
dalam belajar lebih
efektif
PEOU4 Saya menyadari bahwa 1,664 -0,615 Tidak
penggunaan teknologi Valid/Tidak
84

mampu memberikan dapat


kesempatan yang lebih digunakan
luas dalam belajar
PEOU5 Saya merasa bahwa 1,664 1,524 Tidak
penggunaan teknologi Valid/Tidak
memudahkan saya dapat
memperoleh materi digunakan
terkini dan bervariasi
Perceived Usefulness
PU1 Saya merasa penggunaan 1,664 0,756 Tidak
teknologi membuat saya Valid/Tidak
lebih aktif terlibat dalam dapat
pembelajaran digunakan
PU2 Saya merasa mampu 1,664 -0,364 Tidak
belajar dengan efektif Valid/Tidak
meskipun tidak dapat
menggunakan teknologi digunakan
PU3 Saya merasa penggunaan 1,664 -1,969 Tidak
teknologi dalam proses Valid/Tidak
pembelajaran dapat
membutuhkan biaya digunakan
yang besar
PU4 Saya merasa penggunaan 1,664 -1,786 Tidak
teknologi dalam proses Valid/Tidak
pembelajaran dapat
membutuhkan fasilittas digunakan
pengukung yang murah
Attitude Toward Using
ATU1 Proses pembelajaran 1,664 0,778 Tidak
daring yang saya Valid/Tidak
laksanakan sering kali dapat
mengalami ganguan digunakan
jaringan internet
ATU2 Proses pembelajaran 1,664 -0,334 Tidak
daring yang saya Valid/Tidak
laksanakan seringkali dapat
membuat mata dan tubuh digunakan
saya lelah
ATU3 Saya merasa penggunaan 1,664 -0,870 Tidak
teknologi mampu Valid/Tidak
meningkatkan kualitas dapat
belajar saya digunakan
ATU4 Saya merasa penggunaan 1,664 0,237 Tidak
teknologi mampu Valid/Tidak
menjembatani saya dan dapat
dosen terkait dengan digunakan
85

materi pembelajaran
ATU5 Saya merasa penggunaan 1,664 0,251 Tidak
teknologi mampu Valid/Tidak
meningkatkan rasa dapat
percaya diri saya untuk digunakan
terlibat secara aktif
dalam belajar
ATU6 Saya merasa bahwa 1,664 -0,506 Tidak
penggunaan teknologi Valid/Tidak
dapat membuat saya dapat
mengekspresikan ide dan digunakan
pemikiran dengan lebih
baik
Actual System Usage
ASU1 Saya merasa penggunaan 1,664 2.214 Valid/dapat
teknologi memperluas digunakan
cara berfikir saya
mmengenai belajar
ASU2 Saya merasa bahwa 1,664 -1,472 Tidak
penggunaan teknologi Valid/Tidak
dapat memberikan dapat
peluang diskusi dan digunakan
komunikasi dengan
teman sekelas secara
lebih
ASU3 Saya merasa bahwa saya 1,664 -0,329 Tidak
mampu belajara dengan Valid/Tidak
baik tanpa menggunakan dapat
teknologi digunakan
ASU4 Saya merasa penggunaan 1,664 0,257 Tidak
teknologi membuat saya Valid/Tidak
kurang berusaha keras dapat
dalam belajar digunakan
ASU5 Saya merasa penggunaan 1,664 0,813 Tidak
teknologi dalam Valid/Tidak
pembelaran daring dapat
menimbulkan kebosanan digunakan
ASU6 Saya merasa penggunaan 1,664 0,053 Tidak
teknologi dalam Valid/Tidak
pembelajaran daring dapat
membebani saya digunakan
ASU7 Saya merasa bahwa 1,664 0,192 Tidak
sosialisasi dan pelatihan Valid/Tidak
penggunaan teknologi dapat
dalam proses belajar digunakan
sudah cukup diberikan
86

Tabel 4.27 menunjukan berdasarkan pengujian menggunakan metode

Technology Acceptance Model (TAM) terhadap system web E-learning

Universitas Teknologi Digital Indonesia pada uji hipotesis yang didapatkan

memberikan hasil keluaran bahwa dari 22 instrumen pertanyaan dinyatakan sistem

system E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia tidak memiliki

persepsi kegunaan bagi pengguna karena 22 pertanyaan hanya 4 pertanyaan yang

valid pada pengujian Hipotesis, sehingga pengujian hipotesis ditolak.


BAB 5

PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Keberhasilan dalam penerapan E-learning Universitas Teknologi Digital

Indonesia sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan

proses pembelajaran dimasa pandemi dimana pada koefisiensi regresinya

sebesar 0,294 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012 < 0,050 dan nilai t

hitung 2,575 > 1,664 yang berarti nilai signifikansinya 1,2% yang lebih

kecil dari standar signifikansi yaitu 5% dan nilai t hitung sebesar 2,575

lebih besar dari t tabel yaitu 1,664 sehingga dapat di simpulkan H0 ditolak

H1 diterima.

2. Dari hasil yang didapatkan berpengaruh positif bawasanya mahasiswa

bersedia menggunakan E-learning sebagai media pembelajaran dimana

pada koefisiensi regresinya sebesar 0,329 dan dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,005 < 0,050 dan nilai t hitung 2,913 > 1,664 yang berarti nilai

signifikansinya 0,5% yang lebih kecil dari standar signifikansi yaitu 5%

dan nilai t hitung sebesar 2,913 lebih besar dari t tabel yaitu 1,664

sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.

3. Dari hasil penelitan terhadap E-learning Universitas Teknologi Digital

Indonesia dengan 22 pertanyaan tidak memiliki persepsi kegunaan bagi

87
88

pengguna karena hanya 4 pertanyaan yang valid pada pengujian

Hipotesis, sehingga pengujian hipotesis ditolak.

5.1 Saran

Pada penelitian ini memiliki kelemahan dimana dari hasil pengujian Hipotesis

hanya beberapa saja pernyataan yang dinyatakan valid pada pengujian ini.

Sehingga pada penelitian ini Sistem E-learning Universitas Teknologi Digital

Indonesia tidak memiliki kemudahan bagi pengguna. Saran yang dapat saya bagi

penelitian selanjutnya yang mengacu pada penelitian ini, yaitu:

1. Menambahkan metode lain selain TAM (Technology Acceptance Model)

seperti metode ELR (E-learning Readiness).

2. Sistem E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia masih

memerlukan sosialisasi untuk dapat menarik minat pengguna dalam

perkuliahan daring, dikarenakan dari hasil responden yang aktif terlibat

dalam pembelajaran daring dengan presentasi Sangat Setuju hanya

sebesar 20% oleh sebab itu masih memerlukan sosialisasi mengenai

penggunaan sistem e-learning.


DAFTAR PUSTAKA

Agustina, M., 2013. “Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran.


Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI)”, 12, 8–12.
Amelia Deyantri., 2021. “ Analisis Acceptance Model Pada Mahasiswa Terhadap
Penggunaan E-learning Universitas Sriwijaya”, Skripsi, Universitas
Sriwijaya.
Aziz, A.L, et al., “Pengaruh Kemudahan Pengguna Terhadap Kemanfaatan Pada
Sikap Pengguna E-learning”, Jurnal administrasi Bisnis, vol. 6, no.2,
2013.
Citra Kharismaya, Linda Sari Dewi, dkk., 2017. “Analisa Kemanfaatan Dan
Kemudahan Terhadap Penerimaan Sistem OPAC Menggunakan Metode
TAM”
Davis, F.D. 1989. ”Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology”. MIS Quarterly.Vol. 13 No. 5:
pp319-339.
Davis, Fred D. (1993/03).”User acceptance of information technology: system
characteristics, user perceptions and behavioral impacts." International
Journal of Man-Machine Studies 38(3): 475-487.
Fatma Sari, Muhammad Ariandi., 2014. “Penerapan Metode Technology
Acceptance Model (Tam) Terhadap Penerimaan krs Online”. Skripsi,
Universitas Binadarma Palembang.

Novita Mariana, Rara Sriartati Redjeki, Saefurrohman., 2021. “Analisis


Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Penggunaan E-learning Universitas
Dalam Pembelajaran Online”.

Nurfajriani Sarlin., 2020. “Persepsi Kemanfaatan Sistem Pengolahan Warung


Makan Berbasis Web Di Waroeng Spesil Sambel SS”, Skripsi, STMIK
AKAKOM Yogyakarta.
Nus Azizah Hardiyanti Kurnia Dewi., 2020. “Analisis Metode TAM Dalam
Mengukur KesuksesanPenerimaan Sistem Informasi Akademik Bagi
Mahasiswa STMIK AKAKOM Yogyakarta”,Skripsi, STMIK AKAKOM
Yogyakarta.
Purwandani, I., & Syamsiah, N. O., 2020. “Analisis Tentang Penerimaan Dan
Penggunaan Teknologi Google Classroom”.
Saifuddin, M. F., 2018. “E-Learning dalam Persepsi Mahasiswa. Jurnal
VARIDIKA”. https://doi.org/10.23917/varidika.v29i2.5637

76
77

Sasqiya Khansa Shalihah, 2020, “Analisis Usability Pada Website Penerimaan


Mahasiswa Baru Stmik Akakom Yogyakarta Dengan Heuristic
Evaluation”, Skripsi,STMIK AKAKOM Yogyakarta.
Satya., 2021. “Mengukur Persepsi Kemanfaatan Sistem Pengelolaan Penerimaan
Mahasiswa Baru Berbasis Web Di STMIK AKAKOM Yogyakarta
Menggunakan Metode Technology Acceptance Model”, Skripsi, STMIK
AKAKOM Yogyakarta.
Widiyanto, D., 2018. “Analisis Penerapan Sistem Ujian Nasional Berbasis
Komputer ( UNBK ) Menggunakan Metode Technologyy Acceptance
Model ( TAM )”.
LAMPIRAN

1. Website E-learning Universitas Teknologi Digital Indonesia

https://elearning.utdi.ac.id

2. Kuesioner

76
77
78
79
80
81

3. R tabel

4. Distribusi nilai t tabel

Anda mungkin juga menyukai