Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur sipil negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada suatu
instansi pemerintahan. ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Untuk dapat menjalankan
fungsi tersebut, maka seorang ASN harus memiliki nilai-nilai dasar profesi yang
dikenal dengan berAKHLAK yaitu berorientasi pada pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi sesuai dengan peraturan
yang tertuang dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Pelatihan dasar bagi calon ASN perlu dilakukan karena pelatihan dasar
tersebut bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan
secara terintegrasi. Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan
dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegritas untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Strategi Nasional Pembangunan Kesehatan guna meningkatkan
kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi mencakup peningkatan
pelayanan maternal dan neonatal yang berkesinambungan di fasilitas pelayanan
kesehatan publik dan swasta dengan mendorong seluruh persalinan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang mampu menangani pelayanan emergensi
komprehensif didukung jaminan pembiayaan, peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan termasuk penguatan kemampuan deteksi dini faktor risiko dalam
kehamilan, peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan antenatal, neonatal,
persalinan, dan pasca persalinan.
Air Susu Ibu (ASI) memiliki banyak manfaat karena mengandung semua
gizi yang dibutuhkan bayi untuk enam bulan pertama kehidupan. Diantaranya
adalah mencegah diare, pneumonia dan obesitas saat kanak – kanak dan remaja
(WHO, 2019). Karena pentingnya ASI, maka WHO membuat rekomendasi, yaitu:
ibu menginisiasi untuk menyusui dalam satu jam pertama, bayi harus
mendapatkan ASI eksklusif sampai enam bulan agar pertumbuhan dan
perkembangannya optimal, dan ASI harus dipertahankan sampai usia dua tahun
(WHO, 2018).
Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah tercapainya pemberian ASI kepada
bayi dalam satu jam pertama dan memastikan bahwa bayi mendapatkan
kolostrum yang dapat melindungi bayi dari penyakit (Mugadza et al., 2017;
WHO, 2019). IMD memiliki banyak manfaat untuk bayi, di antaranya adalah
mencegah infeksi, mencegah diare, dan menambah angka harapan hidup anak
karena dapat mencegah kematian pada neonatus (Abie & Goshu, 2019). Dalam
suatu studi menunjukan bahwa IMD dapat mencegah kematian bayi sampai
angka 33% (Mugadza et al., 2017). Terlambatnya IMD dapat meningkatkan
angka kesakitan dan kematian bayi. Dalam studi yang dilakukan secara
systematic review, bayi yang diberi ASI di bawah satu jam pertama kelahiran
lebih kecil resiko kematiannya daripada yang diberikan setelah dua jam (Smith
et al., 2017).
Mengingat pentingnya IMD, maka WHO membuat beberapa
rekomendasi, yaitu: 1) kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi harus segera
difasilitasi dan didorong secepat mungkin setelah kelahiran, 2) semua ibu harus
didukung untuk IMD segera setelah lahir sampai satu jam pertama, 3) ibu harus
mendapat dukungan pelatihan agar dapat melakukan IMD dan memberikan ASI
dan mengatasi kesulitan yang umum terjadi (WHO, 2017). Menurut WHO, tiga
dari lima ibu tidak melakukan IMD (WHO, 2018). Di Indonesia sendiri cakupan
IMD pada tahun 2018 adalah 58,2%, walaupun terjadi peningkatan dari tahun-
tahun sebelumnya, namun masih jauh dari target 80% (Balitbangkes, 2019).
Untuk tercapai IMD, maka banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, di
antaranya adalah petugas (pengetahuan dan sikapnya), pengetahuan dan sikap
ibu tentang IMD, sarana kesehatan, dan dukungan keluarga (Fitriana, 2017;
Irama & Muhartati, 2018; Kaban, 2018; Mujur et al., 2019; Siahaan & Panjaitan,
2020; Sulistianingsih, 2020).
Pada kenyataan di lapangan, berdasarkan pengamatan penulis
diperoleh dari ibu bersalin, bahwa orang yang melahirkan sepanjang juli agustus
2022 hanya orang yang melakukan IMD di Kamar Bersalin Puskesmas Doko. Hal
ini didukung oleh data POli KIA, bahwa .. ibu dengan anak usia kurang 6 bulan
sebanyak … memberikan susu formula pada anaknya.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis membuat gagasan
pemecahan masalah melalui rancangan aktualisasi dengan judul “Peningkatan
Pengetahuan ibu Hamil Trimester III tentang Inisiasi Menyusu Dini dan
Persiapan Masa Laktasi Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Doko Kabupaten
Blitar”. Dari hasil aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan perubahan
terutama dapat menjalankan nilai-nilai profesi ASN yaitu Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) sehingga hasil kegiatan dapat terlaksana secara optimal dan
diharapkan dapat menjadikan ASN yang profesional yang mampu memberikan
pelayanan publik secara maksimal.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai – nilai dasar ASN yaitu ASN yang BerAKHLAK dan
kedudukan serta peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai
bidan terampil di UPT Puskesmas Doko.
b. Tujuan Khusus
1) Terwujudnya peningkatan pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang pentingnya IMD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Doko
2) Terwujudnya peningkatan pelaksanaan IMD saat proses persalinan
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Doko
3) Terwujudnya peningkatan pengetahuan ibu hamil trimester III
tentang persiapan masa laktasi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Doko
4) Terciptanya media edukasi tentang IMD dan persiapan masa laktasi
untuk ibu hamil Trimester III

2. Manfaat
a. Manfaat Umum
1) Meningkatkan profesionalisme sebagai ASN yang paham dan
menerapkan nilai – nilai dasar BerAKHLAK
2) Mendukung Tercapainya visi dan misi UPT Puskesmas Doko

b. Manfaat Khusus
1) Dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
di UPT Puskesmas Doko
2) Hasil Rancangan Aktualisasi ini dapat dijadikan inovasi pelayanan
kebidanan sebagai upaya promotive mengenai ASI Eksklusif
sehingga bisa meningkatkan cakupan ASI eksklusif.

C. RUANG LINGKUP AKTUALISASI


Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani, adapun ruang
linngkup atau Batasan rancangan kegiatan aktualisasi ini meliputi:
1. Sasaran meliputi seluruh ibu hamil trimester III yang sedang melakukan
kunjungan ANC di Poli KIA UPT Puskesmas Doko
2. Tempat dilaksanakannya kegiatan habituasi adalah UPT Puskesmas Doko
3. Waktu yang digunakan pada masa habituasi aktualisasi dimulai tanggal 11
Oktober – 12 November 2022
BAB II GAMBARAN LEMBAGA / INSTITUSI

A. Deskripsi Unit Kerja

UPT Puskesmas Doko adalah salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
( FKTP) yang berada dibawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
Kecamatan Doko. UPT Puskesmas Doko secara administrasi terletak di
Kecamatan Doko sekitar 30 kilometer dari ibukota kabupaten yang terdiri dari
10  desa yaitu Desa Doko, Desa Suru, Desa Slorok, Desa Genengan, Desa
Jambepawon, Desa Sidorejo, Desa Kalimanis,  Desa Sumberurip dan Desa
Plumbangan. UPT Puskesmas Doko termasuk puskesmas pedesaan dengan
kategori puskesmas rawat inap yang terletak di Jl. Sersan Toyib No. 02 Desa Suru
Kecamatan Doko Kabupaten Blitar Jawa Timur.
1. Gambaran Umum dan Wilayah Kerja Puskesmas Doko
a. Gambaran Umum Puskesmas Doko
b. Keadaan Geografi
1) Luas Wilayah : ±70.95 km2
2) Jumlah Desa : 10 desa
3) Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 10 desa
4) Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 10 desa
5) Yang tidak dapat dijangkau roda 4 dan 2 : tidak ada

c. Batas Wilayah Kerja Puskesmas Doko


Utara : Kecamatan Ngajum
Barat : Kecamatan Wlingi
Selatan : Kecamatan Kesamben
Timur : Kecamatan Selorejo

d. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas DoKo tahun 2022 adalah
sebesar 43.517 jiwa, laki – laki 22.013 jiwa, perempuan 21.504 jiwa yang
ditampilkan dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk Per Desa di Wilayah Puskesmas Doko
Tahun 2022
Jumlah
NO Desa Jumlah
L P
1. Doko 1910 1943 3853
2. Plumbangan 2448 2383 4831
3. Jambepawon 1121 1122 2243
4. Genengan 1311 1263 2574
5. Slorok 2473 2409 4882
6. Suru 2097 2058 4155
7. Kalimanis 1518 1469 2987
8. Sidorejo 2235 2197 4432
9. Resapombo 4460 4365 8825
10. Sumberurip 2440 2295 4735
Total 22013 21504 43517

e. Sarana Pendidikan
Jumlah sarana Pendidikan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Doko Tahun 2022 adalah sesuai tabel berikut:

Tabel 2.2 Data Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Doko Tahun


2022
No Desa TK/Paud SD/MI SMP/MTs SMKN
1. Doko 3 4 1 0
2. Plumbangan 4 3 0 0
3. Jambepawon 3 2 0 0
4. Genengan 4 3 1 0
5. Slorok 6 3 0 0
6. Suru 4 4 0 0
7. Kalimanis 6 4 0 0
8. Sidorejo 3 2 0 0
9. Resapombo 11 6 2 1
10. Sumberurip 6 3 1 0
Total 53 34 5 1

f. Tingkat Pekerjaan Penduduk


Berdasarkan data yang ada di Puskesmas Doko pada tahun 2022,
sumber mata pencaharian masyarakat sebagian besar Bertani (65%),
berdagang (15%), buruh (10%) dan pegawai (10%).

Tabel 2.3 Presentase pekerjaan Penduduk di Wilayah Puskesmas Doko


Tahun 2022
No Pekerjaan Presentase (%)
1. Petani 65
2. Pedagang 15
3. Buruh 10
4 Pegawai 10
Total 100

g. Proposisi Penduduk Menurut Agama


Mayoritas penduduk Kecamatan Doko adalah beragama Islam dan
agama lain menjadi agama yang minoritas di Kecamatan Doko.
2. Situasi Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
Dari data survei jumlah pegawai Puskesmas Doko tahun 2022 sebanyak
54 orang petugas yang mempunyai relevansi terhadap bidang yang akan
ditangani dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Petugas kesehatan di Puskesmas Doko ini tersebar di Puskesmas Induk,
Puskesmas Pembantu dan Pondok Kesehatan Desa maupun Pos Bersalin
Desa. Jenis Pegawai yang terdapat di Puskesmas sejumlah 54 orang
antara lain:

Tabel 2.4 Data Pegawai berdasarkan Status Kepegawaian di UPT


Puskesmas Doko Tahun 2022
No Jenis Tenaga Jumlah
1. PNS 33
2. CPNS 6
3. PPPK 3
4. Pegawai Kontrak Dinkes 2
5. Pegawai Kontrak Provinsi 1
6. K2 1
7. THL 8
Total 54

Tabel 2.5 Data Pegawai berdasarkan Jenis Tenaga di UPT Puskesmas


Doko Tahun 2022
Status Kete
No Jenis Tenaga Jumlah
Kepegawaian rangan
I. PUSKESMAS INDUK
1 Asisten Apoteker 1 PNS  
2 Apoteker 1 PNS  
3 Bidan 3 PNS  
  1 PPPK  
  3 CPNS  
  8 THL  
4 Dokter Gigi 0  
5 Dokter 1 PNS  
6 Nutrisionis 1 PNS  
  1 CPNS  
Pranata Laboratorium
PNS
7 Kesehatan 1  
Penyuluh Kesehatan
KONTRAK DINKES
8 Masyarakat 1  
9 Pramu Kebersihan 1 NON ASN  
10 Perekam Medis 1 PNS  
11 Pengemudi Ambulan 1 NON ASN  
Pengadministrasi
PNS
12 Kepegawaian 1  
13 Pranata Komputer 1 KONTRAK DINKES  
14 Perawat 6 PNS  
  2 CPNS  
  1 PPPK  
15 Pengadministrasi Umum 2 PNS  
  1 K2  
16 Sanitarian 1 PNS  
17 Terapis Gigi Dan Mulut 2 PNS  
II. Puskesmas Pembantu
18 Bidan 4 PNS  
  1 PPPK  
III. Polindes
19 Bidan 6 PNS  
IV. Ponkesdes
KONTRAK
20 Perawat
1 PROVINSI  
  Total 54    

b. Sumber Daya Sarana dan Prasarana


Dalam melaksanakna tugas dan fungsi UPT Puskesmas Doko tahun 2022
telah memiliki sarana dan prasarana penunjang Tupoksi sebagimana
tabel berikut:

Tabel 2. Gambaran Kondisi Bangunan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas


Doko Tahun 2022

No Gedung Luas Pendirian Renovasi Keterangan


(m2)
1. Puskesmas 6288 2013 2013 Baik
Induk
2. Rumah dinas 70 2013 2013 Rusak
dokter Ringan
3. Pustu Doko 450 1993 1993 Rusak
Berat
4. Pustu 120 1988 2017 Baik
Plumbangan
5. Pustu 120 1982 2017 Baik
Resapombo
6. Pustu Slorok 120 1995 2014 Rusak
Sedang
7. Polindes dan 105 1993 1993 Rusak
Rumah Sedang
Sumberurip
8. Polindes Brintik 56 1996 2018 Rusak
Ringan
9. Polindes 60 2008 2008 Baik
Genengan
10 Polindes 50 1994 2013 Rusak
. Sidorejo ringan
11 Polindes 120 1990 2016 Baik
. Jambepawon
12 Perumahan 120 1984 1984 Rusak
. dokter gigi sedang
13 Polindes 100 1994 1994 Rusak
. kalimanis sedang
c. Jumlah Jaringan dan Jejaring Puskesmas

d. Fasilitas dan Sarana Peran Serta


e. Upaya Kesehatan
f. Mutu Pelayanan
g. Struktur Organisasi
3. Visi dan Misi UPT Puskesmas Doko
B. Prinsip Penyelenggaraan, Tugas dan Fungsi Unit Kerja
1. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
2. Tugas Puskesmas
3. Fungsi Puskesmas
C. Uraian Tugas Jabatan
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
B. Penetapan Isu
C. Gagasan Pemecahan Isu
D. Diagram Alur Pemecahan Isu
E. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi
F. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai